DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini berisikan tentang materi
Penyakit Menurun Pada Manusia. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen Ilmu Dasar Keperawatan 1 yaitu Drs. H. Ikhsan Mujahid M.Si atas materi yang
telah diberikan demi tersusunnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga berguna untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
b. Gangguan Mental
Yang termasuk gangguan mental adalah debil, imbisil, idiot. Sifat
menurun dikendalikan oleh gen resesif tidak terpaut seks. Faktor
yang menyebabkan gangguan mental ini di antaranya adalah
fenilketonuria (fku) yaitu kegagalan tubuh penderita mensintesis
enzim yang dapat mengubah fenilalanin menjadi tiroksin yang
akibatnya terjadi penimbunan fenilalanin yang dibuang melalui urin,
sehingga fenilalanin yang mempunyai senyawa tinggi yaitu fenil
piruvat dapat merusak sistem saraf yang akhirnya menyebabkan
individu menderita ganggun mental.
Ciri – ciri orang yang mempunyai gangguan mental:
• Menunjukkan gejala kebodohan
• Reaksi refleknya lamban
• Rambut dan kulit kekurangan pigmen
• Umumnya tidak berumur panjang
• Jarang mempunyai keturunan
• Bila urinnya diberi larutan ferioksida 5% akan menghasilkan
warna hijau kebiruan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
urinenya terdapat senyawa derifat fenilketouria (FKU).
Diagram perkawinan sesama carrier FKU:
f. Anonychia
Penyakit anonychia yaitu kelainan pada jari, sehingga tidak
terdapat kuku pada jari. Disebabkan oleh gen dominan Ac, sedangkan
alelnya ac tidak menimbulkan kelainan (normal).
g. Katarak
Katarak merupakan kerusakan pada kornea mata. Katarak dapat
mengakibatkan kebutaan. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan
K, sedangkan alel resesif k menentukan sifat mata normal
Pewarisan sifat katarak:
Wanita normal menikah dengan pria penderita katarak. Kemungkinan
genotip dan fenotip anak-anaknya sebagai berikut.
h. Kebotakan
Ekspresi gen penyebab botak dibatasi oleh jenis kelamin. Hal ini
berarti dengan genotip yang sama jika terdapat pada jenis kelamin
yang berbeda akan menimbulkan ekspresi fenotip yang berbeda.
Kebotakan ditentukan oleh gen B dan gen b untuk kepala berambut
(normal). Orang yang bergenotip BB, baik perempuan maupun laki-
laki akan mengalami kebotakan. Genotip Bb pada laki-laki
mengakibatkan kebotakan, tetapi tidak untuk perempuan. Hal ini
menunjukkan bahwa genotip Bb tidak mengakibatkan kebotakan
pada perempuan. Keadaan ini terjadi karena perempuan
menghasilkan hormon estrogen yang mampu menghalangi
kebotakan.
Perhatikan pewarisan gen penyebab kebotakan berikut
Seorang wanita normal menikah dengan pria botak homozigot.
Kemungkinan genotip dan fenotip, anak-anaknya sebagai berikut.
a. Hemofilia
Kelainan ini menyebabkan tubuh tidak dapat membuat protein yang
diperlukan dalam pembekuan darah. Penderita hemofilia dapat kehabisan
darah dan meninggal dunia hanya karena luka kecil. Selama beberapa
generasi, kasus hemofilia terjadi pada keluarga kerajaan inggris. Setelah para
illmuwan meneliti peta silsilah keluarga kerajaan, diketahui bahwa gen
hemofilia diturunkan oleh Ratu Victoria yang memiliki genotype heterozigot
(carrier) hemofilia. Hemofilia dikendalikan oleh gen resesif yang terpaut
kromosom X, seperti halnya merupakan gangguan koagulasi herediter yang
paling sering dijumpai.Hemofilia terbagi menjadi tiga:
1. Hemofilia A
Karena penderita tidak memiliki zat anti hemofili globulin (faktor VIII)
2. Hemofilia B
Karena penderita tidak memiliki komponen plasma tromboplastin (KTP
atau faktor IX)
3. Hemofilia C
Karena penderita tidak mampu membentuk zat plasma tromboplastin
anteseden (PTA).
Ciri-ciri penderita hemofilia:
1. Penderita tidak memiliki benih gigi dalam tulang rahang
2. Gigi tidak dapat tumbuh seterusnya
3. Rambut jarang
4. Susah berkeringat karena kekurangan kelenjar.
b. Buta Warna
Buta warna merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan penderita
tidak dapat membedakan warna-warna tertentu. Terdapat dua jenis buta
warna, yakni buta warna parsial dan buta warna total. Pada buta warna
parsial, penderita tidak dapat membedakan beberapa warna saja. Contohnya
merah-hijau dan biru-hijau. Adapun buta warna total, ia tidak bias
membedakan semua jenis warna. Buta warna disebabkan oleh gen resesif
buta warna (cb) yang terpaut pada kromosom. Oleh karena itu, terdapat
beberapa kombinasi genotype yang dapat terjadi.
c. Gigi Coklat
Kasus gigi cokelat merupakan kelainan bawaan yang disebabkan
gangguan dalam pembentukan lapisan email pada gigi. Karena email tidak
terbentuk, gigi menjadi berwarna cikelat dan mudah rusak. Kelainan tersebut
disebabkan oleh gen dominan B yang terpaut X.
d. Distrofi Otot
Ditandai dengan makin melemahnya otot – otot dan hilangnya
koordinasi. Kelainan ini terjadi karena tidak adanya satu protein otot penting
yang disebut distrofin, yang terletak pada lokus yang spesifik pada
kromosom X.
e. Sindrom Fragile X
Nama sindrom fragile diambil dari penampakan fisik kromosom X yang
tidak normal.Bagian kromosom X yang mengalami konstriksi (pelekukan)
dibagian ujung lengan kromosom yang panjang. Dari semua bentuk
keterbelakangan mental yang disebabkan oleh faktor genetik, bentuk yang
paling umum adalah fragile.
f. Sindrom Lesch-Nyhan
Penyakit ini timbul karena adanya pembentukan purin yang berlebihan.
Sebagai hasil metabolisme purin yang abnormal ini, penderita
memperlihatkan kelakuan yang abnormal, yakni kejang otak yang tidak
disadari serta menggeliatkan anggota kaki dan jari – kari tangan.
g. Hypertrichosis
Hypertrichosis merupakan sifat keturunan, yakni tumbuhnya rambut
dibagian tertentu di daun telinga. Penyebab Hypertrichosis adalah gen resesif
( h ) yang terpaut pada kromosom Y sehingga keturunan ini hanya dimiliki
oleh laki-laki.
h. Weebed Toes
Disebabkan oleh gen resesif wt sehingga tumbuh kulit diantara tangan
atau kaki mirip dengan kaki katak atau burung air.
i. Hystrixgravier
Gen resesif hingga menyebabkan pertumbuhan rambut panjang dan kaku
dipermukaan tubuh, sehingga terlihat menyerupai hewan landak yang
tubuhnya berduri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai macam jenis-jenis penyakit yang berhubungan dengan
factor keturunan kita dapat menyimpulkan bahwa: penyakit genetic atau
kelainan genetic adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kelainan
satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis.
Penyakit menurun pada manusia dibedakan menjadi dua yaitu: Penyakit
Menurun Yang Tidak Terpaut Seks (terpaut pada autosom) dan Penyakit
Menurun Terpaut Kromosom Seks.
3.2 Saran
Sebaiknya kitab harus mengetahui berbagai macam penyait yang
berhubungan dengan keturunan. Karena semua manusiaakan memiliki
penyakit yang berhubungan dengan factor tersebut. Entah fisik maupun
yang lainnya yang akan menjadi penyakit menurun.
Dari makalah ini semoga bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca.
Semoga pembaca dapat mengambil sisi positif dan hal-hal penting dalam
memahami arti pentingnya penyakit yang berhubungan dengan
keturunan.
DAFTAR PUSTAKA