Anda di halaman 1dari 16

RESUME

MODUL 1-3

Penulis :

Cindi liana sari 856967812

Mata Kuliah : Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Dosen Pengampu : yusi S.Pd,

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

Pokjar Ulubelu
KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah resume
pembelajaran berwawasan kemasyarakatan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pembelajaran berwawasan kemasyarakatan.

Saya mengucapkan terimakasih yang mendalam untuk semua pihak yang sudah
membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun masih diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi yang membacanya.

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

1. 1 Latar Belakang ................................................................................................

BAB II Pembahasan

2. 1 Modul 1 ............................................................................................................

2. 2 Modul 2.............................................................................................................

2. 3 Modul 3 ...........................................................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa penyakit menular
dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan perlunya peningkatan sistem
kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB (kejadianluar biasa) tersebut dengan langkah-
langkah yang terprogram dan akurat sehingga proses penanggulangannya menjadi lebih cepat
dan akurat pula. Untuk dapat mewujudkan respon KLB yang cepat diperlukan bekal
pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan ke lapangan.
Penyakit menular disebabkan oleh insidensi infeksi yang selalu berubah sehingga menjadi salah
satu alasan mengapa studi tentang penyakit infeksi sangat menarik. Infeksi meningkat pada
tahun 1980 sampai 2000 tetapi saat ini menunjukan tanda-tanda pengendalian yang lebih baik.
Pengontrolan penyakit menular wabah serta kasus penyakit infeksi yang serius diselidiki oleh
spesialis kesehatan masyarakat (CCDC dan perawat pengendalian infeksi dalam masyarakat di
Inggris) dan petugas lingkungan bekerjasama dengan ahli mikrobiologi dan konsultan penyakit
infeksi. Sumber infeksi cara penyebaran kontak dan lingkungan pekerjaan diperiksa serta diberi
tindakan yang tepat termasuk isolasi dan pengobtan pasien serta immunisasi dan kontrol karier
dan kontak.enyakit menular yang diakibatkan oleh penyimpangan perilaku seksual di
aIndonesia yang paling sering terjadi adalah penyakit gonorhea, spilis, herpes, klamidia, kutil
kelamin, hepatitis, HIV-AIDS, salah satu penyakit menular yang dialami oleh masyarakat
Indonesia adalah penyakit hepatitis B, karena virus hepatitis B ini 100 kali lebih infeksius
dibandingkan HIV, dan 10 kali lebih mudah menginfeksi dari hepatitis B.

Angka kejadian (prevalensi) hepatitis B kronik di Indonesia diperkirakan mencapai5-10 % dari


total penduduk, atau setara dengan 13,5 juta penderita. Jumlah ini membuat

Indonesia menjadi negara ke 1 di asia yang pengidap hepatitis B, kroniknya paling bnayak
setelah Cina dan India. Sekitar lebih 400 juta penduduk didunia terinfeksi hepatitis B kronis.
Setiap tahun kurang lebih 10-30 juta kasus infeksi baru . Setiap tahun kurang lebih 39 juta jiwa
mngalami kematian.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENYAKIT MENULAR

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit
yang dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita, melalui perlindungan, udara,
makanan dan minuman, atau benda-benda yang sudah tercemar oleh bakteri, virus, cendawan,
atau jamur.

Masalah dominannya penyakit menular dalam komposisi penyakit yang bertahan lama di
Indonesia tentu saja tidak menggembirakan. Berkembangnya penyakit menular di Indonesia
merupakan hasil dari tingkat pendidikan masyarakat yang rendah, ditambah lagi dengan kondisi
lingkungan yang tidak terawat akibat variasi berbagai wabah penyakit. Untuk mencegah dan
mengatasi wabah penyakit itu, pemerintah membekali setiap petugas kesehatan dengan
pengetahuan dan keterampilan untuk pence-gahan serta menangani masalah wabah penyakit
menular tersebut.

2.2 CARA-CARA PENULARAN PENYAKIT MENULAR

Penyakit menular dapat berpindah dari seseorang ke orang lain dengan cara-cara sebagai
berikut.

Melalui Kontak Jasmani (Kontak Pribadi)

Kontak jasmani terdiri atas dua jenis, yaitu kontak langsung dan kontak tidak langsung.

1) Kontah Langsung (Kontak Langsung)

Penyakit dapat menular pada orang lain Karena terdapat kontak langsung antara anggota
badan dengan anggota badan orang yang ditulari. Misalnya, penularan penyakit seks dan
penyakit kulit.

2) Kontak Tak Langsung (Kontak Tidak Langsung)


Penyakit dapat menular pada orang lain melalui perantaraan benda-benda yang terkontaminasi
(tercemar) oleh penderita, misalnya melalui handuk, pakaian, dan saputangan.

b.Through MAKANAN Dan Minuman (Food Borne Infeksi)

Penyakit dapat menular melalui perantaraan makanan dan minuman yang telah
terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan cara ini terutama penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan saluran percerna-kan makanan, seperti kolera, tifus, poliomyelitis,
hepatitis, dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh cacing. Di negara miskin masih banyak
orang menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga
sehingga penyakit-penyakit tersebut seringkali ditularkan melalui air. Oleh karena itu, penyakit
tersebut dinamakan juga water borne diseases.

c. Melalui Serangga (Insect Borne Infection)

Penyakit yang dapat menular dengan perantara serangga, antara lain sebagaiberikut.

1.Malaria, yang disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.

2. Demam berdarah, yang disebabkan oleh salah satu virus dari selotipe genusflavivirus dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

3. Demam kuning, yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

4. Filariasis atau penyakit kaki gajah, yang disebabkan oleh cacing Filaria bancroftiatau Filaria
malayi, ditularkan oleh nyamuk Culex fatigans.

5. Penyakit saluran pencernaan makanan dapat ditularkan oleh lalat yang dipindah-kan dari
feses (kotoran) penderita ke makanan atau alat-alat makan.

d. Melalui Udara (Air Borne Infection)

Penyakit yang ditularkan dengan cara ini terutama pada penyakit saluran pernapasan, di
antaranya sebagai berikut.

1. Melalui udara yang mengandung bibit penyakitnya, misalnya penularan penyakit TB.
2. Melalui ludah ketika batuk atau ber-cakap-cakap, misalnya penularan penyakit dipteri dan
pertusis.

C. Jenis-Jenis Penyakit Menular yang Bersumber Lingkungan Tidak Sehat

Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih,
persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap
hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada
saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya
saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan
menimbulkan penyakit.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah
dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:

a. Penyakit Tifus

1. Penyebab: bakteri Salmonella typhi.

2. Masa inkubasi: 10-14 hari.

3. Cara penularan: melalui makanan dan minuman yang mengandung Salmonella twhi.

4. Gejala-gejala

 merasa menggigil, letih, lemah dan sakit kepala,


 hilang nafsu makan, diikuti dengan pendarahan hidung,
 sakit punggung, mencret, dan sembelit,
 kebanyakan penderita ini juga me-ngalami radang tenggorokan sehingga pada taraf
permulaan penyakit tifus itu mungkin kelihatan seperti radang paru-paru. Suhu badan
naik dan tetap tinggi selama kira-kira sepuluh hari sampai dua minggu danberangsur-
angsur turun menjelang akhir minggu keempat.

5. Pencegahan dan pemberantasannya:


 Pendidikan kesehatan kepada masya-rakat tentang penyakit tifus.
 Usahakanlah air minum dimasak sampai mendidih.
 Menjaga kebersihan pribadi dan keluarga.
 Menjaga kebersihan makanan dan minuman.
 Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita
dalam masyarakat.

b. Penyakit Kolera

1. Penyebab: Vibrio Cholerae untuk kolera asiatica dan Vibrio Cholerae Eltor untuk kolera eltor.

2. Masa inkubasi: beberapa jam sampai 5 hari.

3. Cara penularannya: melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (tercemar) oleh
bibit penyakit kolera.

4. Gejala-gejala:

 Perut terasa sakit dan buang air besar lebih dari 20 kali sehari,
 Sering muntah-muntah,
 Badan menjadi kurus karena kekurangan cairan tubuh,
 Mata cekung dan dalam keadaan yang parah otot menjadi kaku/kejang dan
 tidak dapat kencing, serta
 jika tidak segera diberi pengobatan, penderita akan meninggal karena kekurangan
cairan.
5. Pencegahan dan pemberantasannya:

Pemberantasan penyakit kolera dapat dilaksanakan sebagai berikut.

 Melaporkan jika menemukan wabah penyakit ini secepatnya kepada pihak yang terkait.
 Isolasi penderita dan desinfeksi benda-benda yang berbahaya untuk penularan.
 Pengobatan dan meniadakan sumber penularan.
 Penyelidikan dan pemeriksaan epidemiologis di lapangan berupa:
o pemeriksaan contact person
o pemeriksaan air yang dikonsumsi penderita, serta
o pemeriksaan makanan dan minuman yang dikonsumsi penderita
o Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
o Penyediaan air yang baik untuk masyarakat.
o Peningkatan kesehatan lingkungan.

c. Penyakit Tuberculosis (TB)

1. Penyebab: bakteri Mycobacterium Tuberculosa.

2. Masa inkubasi: antara 4-6 minggu.

3. Cara penularannya:

 melalui pernapasan, bakteri masuk ke dalam paru-paru bersama udara,


 melalui susu sapi yang diminum tanpa dipasteurisasi terlebih dahulu.
4. Gejala-gejala:

 terasa lesu,
 demam,
 berat badan menurun,
 berkeringat pada malam hari, serta
 batuk yang sukar sembuh dan kadang-kadang mengeluarkan darah.
5. Pencegahan dan pemberantasan:

Pada umumnya, pencegahan dan pemberantasan penyakit TB dijalankan dengan usaha-usaha


sebagai berikut.

 Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit TB.


 Pencegahan dengan cara:
o vaksinasi BCG pada anak-anak umur 0-14 tahun dan,
o chemoprophylactic dengan INH pada keluarga penderita atau orang-orang yang pernah
kontak dengan penderita.

d. Penyakit Hepatitis

Hepatitis ialah peradangan hati yang menahun karena suatu infeksi atau keracun-an.

1.Penyebab: penyebab penyakit hepatitis ialah virus.

2. Masa inkubasi: selama 2-6 minggu

3. Cara penularan:

 Pada ibu hamil bila terserang virus hepatitis B dapat menularkan pada bayinya yang ada
di dalam kandung-an atau sewaktu menyusui. Bentuk penularan seperti inilah yang
sering dijumpai pada penyakit hepatitis B.
 Penularan hepatitis C dan Delta melalui tranfusi darah.
 Hepatitis E penularannya melalui mulut.
4. Gejala-gejala:

 badan terasa lemah, suhu badan meningkat, mual-mual, dan kadang- kadang muntah,
disertai sakit kepala,
 setelah beberapa hari, air seninya berwarna seperti teh pekat, dan
 mata terlihat kuning, akhirnya
 seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
5. Pencegahan dan pemberantasannya: Pencegahan dan pemberantasan penyakit hepatitis
dijalankan dengan usaha-usaha sebagai berikut.

 Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit hepatitis, bahaya-


bahayanya, cara penularannya, serta usaha-usaha pencegahannya.
 Pencegahan dengan cara memberikan vaksinasi.
 Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita
dalam masyarakat.
 Tindakan yang tidak kalah pentingnya adalah istirahat yang teratur, pengaturan
makanan, dan makan obat-obatan.

2.3 USAHA PENCEGAHAN DAN PERAWATAN PENYAKIT MENULAR

Secara garis besar, usaha-usaha penang-gulangan penyakit menular dapat dibagi dalam tiga
golongan, yaitu usaha pencegahan (usaha preventif), usaha pengobatan (usaha kuratiO, dan
usaha rehabilitasi.Dari ketiga jenis usaha tersebut, usaha pencegahan penyakit mendapat
tempat yang utama karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik,
serta memer-lukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan ataupun
rehabiltasi. Upaya penanggulangan penyakit menular secara sederhana di rumah dapat
dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut.

a. Mempertinggi Nilai Kesehatan

Usaha ini merupakan pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha di antaranya
adalah:

 penyediaan makanan sehat secara kualitas maupun kuantitas,


 perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, seperti penyediaan air rumah tangga yang
baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah, dan sebagainya,
 pendidikan kesehatan kepada masyarakat, dan
 usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
b. Memberikan Perlindungan Khusus terhadap Penyakit Menular

 Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit menular.


 Isolasi penderita penyakit menular.
 Pencegahan terjadinya kecelakaan, baik di tempat-tempat umum maupun di
tempatkerja.
c. Mengenal, Mengetahui, dan Mengobati Penyakit secara Cepat dan Tepat.

Tujuan utama dari usaha ini adalah sebagai berikut.


 Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit
sehingga dapat dilakukan penyembuhan yang sempurna dan segera.
 Pencegahan penularan kepada orang lain.

Baru-baru ini dunia di gemparkan dengan adanya wabah penyakit yang dikenal dengan sebutan
covid-19. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia
akut, sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama
virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa
menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu
menyusui.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan
ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara di luar negeri
menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran
virus Corona.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-
East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

A. Gejala Virus Corona (COVID-19)


Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek,
batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa
mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona. Namun, secara
umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk
 Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.

B. Kapan harus ke dokter

Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19)
seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kontak dengan
penderita COVID-19 atau berada di daerah yang memiliki kasus COVID-19. Setelah itu, hubungi
hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut. Bila Anda mungkin
terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan
diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang
lain.

Bila Anda memerlukan pemeriksaan langsung oleh dokter, jangan langsung ke rumah sakit
karena itu akan meningkatkan risiko Anda tertular atau menularkan virus Corona ke orang lain.
Anda bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Alodokter
agar bisa diarahkan ke dokter terdekat yang dapat membantu Anda.

C. Penyebab Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang
menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan
infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Ada dugaan bahwa virus Corona
awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona
juga menular dari manusia ke manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai
cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19
batuk atau bersin
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan
Diagnosis Virus Corona (COVID-19)

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang
dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang
memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

D. Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh
sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa
menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan
jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak dengan penderita atau orang yang dicurigai menderita COVID-19.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam
pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


 Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak
rumah sakit untuk menjemput.
 Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda
dengan yang digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang
tisu ke tempat sampah.

Anda mungkin juga menyukai