LINGKUNGAN PEMUKIMAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Resti 18100015
S1 KEPERAWATAN 5A
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas
limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya , penulis dapat menyelesaikan tugas ini
sesuai yang diharapkan dengan tepat waktu. Makalah ini berisi materi
“Pemberantasan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan Pemukiman”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak ke
kurangan dari itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
mebangun dari semua pihak.
Akhir kata, harapan penulis semoga makalah ini memberi manfaat bagi
pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................
DAFTAR ISI................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................
3.2 Saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pencegahan
Tindaka pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah
infeksi mycobacteriaum tuberkulosis dengan melakukan penkes
adalah seabagai berikut :
a. Oleh penderita dapat dilakukan dengan menutup mulut sewaktu
batuk , membuang dahak tidak disembarang tempat (di dalam
larutan disinfektan).
b. Dengan memberikan vaksin BCG pada bayi.
c. Disinfeksi ,cuci tangan,dan tata rumah tangga dan kebersihan
yang ketat, perlu perhatian khusus terhadap muntahan dan ludah,
memperbaiki ventilasi, sirkulasi udara, dan penyinaran matahari
dirumah.
d. Menghindari fakor predisposisi seperti merokok, udara yang
lembab dan kotor (polusi).
e. Mencegah kontak langsung dengan penderita tuberculosis paru.
2. Pengobatan
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu intensif
(2 – 3 bulan) dan faselanjutan (4 - 7 bulan). Pduan obat yang
digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah rifamisin , INH,
pirasinaid, Streptomisin dan etambutol. Sedang jenis obat tambahan
adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam Kl
avulanat, derivat Rifampisin/INH.
Untuk keprluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlbih
dahulu berdsarkan lokasi tuberkulosa. Berat ringannya penyakit,
hasil pemeriksaan bakteriologik, hapusan dahak dan riayat
pengobatan sebelumnya. Disamping itu perlu pemahaman tentang
strategi penanggulangan TB yang ikenal sebagai Directly Observed
Treatment ShortCourse DOTS) yang diekomendasikan oleh
WHO dari lima komponen yaitu:
1. Adanya komitmen politis berpa dukungan pengambilan
keputusan dalam penanggulangan TB.
2. Diagnosis TB melalui pemeriksaan dahak secara mikroskopik la
ngsung sedang pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriks
aan radiologis dan kultur dapatdilaksanakan di unit pelayanan ya
ng memiliki sarana tersebut.
3. Pengobatan TB dengan paduan OAT jangka pendek dengan
pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO)
khususnya dalam 2 bulan pertama dimana penderita harus
minum obat setiap hari.
4. Kesinambungan ketersediaan paduan OAT jangka pendek yang
cukup.
5. Pencatatan dan pelaporan yang baku.
B. AIDS
Belum ada penyembuhan untuk AIDS, jadi perlu dilakukan pencegahan
humanim munodeficiency virus (HIV) untuk mencegah terjadinya human
immunodeficiency virus (HIV), bisa dilakukan dengan melakukan
penkes menjelaskan tentang:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi
atau toksinnya, yang berasal dari sumber penularan atau reservoir, yang
ditularkan/ ditansmisikan kepada pejamu (host) yang rentan. Penyakit
menular (CommunicableDesease) adalah penyakit yang disebabkan oleh
adanya agen penyebab yang mengakibatkan perpindahan atau penularan
penyakit dari orang atau hewan yang terinfeksi, kepada orang atau hewan
yang rentan (potentialhost), baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui perantara (vector) atau lingkungan hidup.
Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit
menular dan tidak menular. Penyakit menular yang diprioritaskan dalam
program ini adalah: malaria, demam berdarah dengue, tuberkulosis paru,
HIV/ AIDS, diare, polio, filaria, kusta, pneumonia, dan penyakit-penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), termasuk penyakit karantina
dan risiko masalah kesehatan masyarakat yang memperoleh perhatian dunia
internasional (publichealthriskofinternationalconcern).
Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu
lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan system kesehatan
kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan
kesehatan.
3.2 Saran
Di era modern sekarang ini sudah banyak berkembang penyakit yang
tidak ditemukan obatnya termasuk diantaranya penyakit menular dan
sekarang ini, masih banyak yang belum memahami bagaimana cara menjaga
lingkungan yang sehat. Oleh karena itu, perlu untuk memperlajari tentang
pembarantasan penyakit menular dan bagaimana penyehatan lingkungan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hhtp://125.160.76.194/bidang/yanmed/farmasi/Pharmaceutical/ISPA.pdf(diakses:
13 April 2013)