Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENYULUH KELUARGA BERENCANA

Kelompok 2 :
Darrel Syahrial Ramadhan :2226010079

Hesi Oktiansi :2226010098

Manda Marclinda Agustin :2226010103

Eliza Puteri Rachmadiya :2226010107

Anissa Putri Apsari :2226010111

Dosen pembimbing :
Ns. Kheniva Diah Anggita, S.Kep.,M.Kep

STIKES TRI MANDIRI SAKTI


BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan
semesta alam, yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sholawat serta salam
tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW,
yang telah membawa cahaya islam dan menerangi dunia dengan cahaya islam.

Berkat rahmat dan Inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Adapun makalah ini kami tulis guna memenuhi tugas mata kuliah di
Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu. Makalah yang berjudul " Keluaraga Berencana".

Kami selaku penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca Penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi masyarakat umum,
para pembaca dan juga bagi penulis. Semoga Allah SWT senantiasa menjadikan kita
semua berada dalam keridhoan-Nya dalam menempuh hidup ini. Aamiin.

Bengkulu, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
a. Latar Belakang......................................................................................................................1
b. Rumusan Masalah................................................................................................................1
c. Tujuan...................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
Infeksi Agen-Agen Infeksius................................................................................................... 2
Virus.........................................................................................................................................8
Bakteri......................................................................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................9
a. kesimpulan ...........................................................................................................................9
b. Saran ....................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Lingkungan kehidupan manusia dipenuhi dengan mikroorganisme


disekelilingnya, sedangkan di dalam tubuh manusia, mikroorganisme terdapat pada
permukaan tubuh, di dalam mulut, hidung dan rongga-rongga tubuh
lainnya.Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak penyakit yang telah melanda
peradaban manusia selama berabad-abad. Patogen yang merupakan agen
penginfeksi masuk kedalam tubuh melalui luka kemudian berpoliverasi
kedalamtubuh sehingga menyebabkan infeksi (Pelczar dan Chan, 1986).
Infeksi terjadi karena adanya interaksi antara mikroorganisme denganhospes.
Staphylococcus aureus merupakan patogen mayor pada manusia. Hampirsetiap
orang mempunyai tipe infeksi S. aureus selama hidupnya, dengan tingkatkeganasan
yang berbeda mulai dari infeksi kulit minor sampai infeksi yang dapatmengancam
jiwa serta setiap jaringan atau alat tubuh dapat diinfeksi oleh bakteriini dan
menyebabkan penyakit dengan tanda-tanda yang khas berupa peradangan,nekrosis
dan pembentukan abses. Abses merupakan sifat khas infeksi S. aureus. Penggunaan
antibiotik dalam terapi terhadap infeksi masih menjadi pilihan utama.Akan tetapi
harus diperhatikan aturan pemakaiannya agar tidak terjadi resistensibakteri yaitu
bakteri yang lebih kuat dan kebal terhadap antibiotik. Memakanwaktu lama dan
biaya besar, hal ini merupakan salah satu konsekuensi dariresistensi bakteri
(Sitompul, 2002).
Keberhasilan antibiotik menyembuhkan berbagai penyakit infeksimembuat
dokter dan masyarakat percaya akan kemampuannya membunuh segalamacam
kuman. Bahkan kepercayaan itu sering berlebihan. Segala penyakit yangdianggap
ada kemungkinan infeksi diberi terapi antibiotik, apakah itu batuk pilekkarena virus
atau karena alergi yang seharusnya tidak perlu antibiotik.Penggunaan secara
berlebihan, penggunaan salah di masyarakat menimbulkan.masalah resistensi,
percepatan dan meluasnya resistensi. Masalah resistensi tidakhanya terjadi di
negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju.Tampaknya pola resistensi
itu berbeda untuk daerah yang berbeda, karena banyakfaktor yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu perlu pengamatan yang cermatdan
berkesinambungan tentang perkembangan resistensi agar pengobatanterhadap
penyakit infeksi dapat dilakukan secara rasional dan terhindar darikegagalan
1
(Zubaidi, 1996).Beberapa bahaya yang dapat diakibatkan pada pemakaian
antibiotik antaralain : gejala resistensi, alergi dan supra infeksi. Penggunaan
antibiotik yangkurang tepat dapat meningkatkan resistensi, infeksi kronis, bahkan
dapatmenyebabkan komplikasi (Kurnia, 2004).

1. Latar Belakang
2. Rumusan Malasah

Dalam Malakah ini kami akan membahas tentang :

1. Infeksi Agen-Agen Infeksius


2. Virus
3. Bakteri

3. Tujuan Penulisan

Menjelaskan pengertian Infeksi Agen-Agen Infeksius,Virus dan juga


Bakteri

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Infeksius pada Agen-agen Infeksius

1. Virus

Virus merupakan suatu partikel yang mengandung bahan genetik berupa DNA
atau RNA yang diselubungi oleh protein yang disebutkapsid dan pada beberapa
virus ada juga komponen lain, misalnyalemak. Satuan dasar virus disebut virion.
Virus hanya dapatmemperbanyak diri jika berada di dalam suatu sel inang yang
sesuai.Jika berada di luar sistem selular, virus tidak mampu memperbanyakdiri
karena tidak mempunyai sistem enzim yang dapat digunakanuntuk sintesis partikel
virus yang baru. Oleh karena itu, virus disebutsebagai parasit obligat dan seringkali
juga dianggap sebagai batasantara jasad hidup dan jasad mati. Virus dapat bertindak
sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit,
virusmemasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yangmembahayakan
bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkanmenyebabkan kematian pada sel
yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di
dalam sel tersebutsecara permanen (Darmono, 2014).

Cara virus menginfeksi manusiamelalui proses yang agak panjangkarena tubuh


manusia memiliki suatu sistem pertahanan terhadap benda asing dan patogen yang
disebut sebagai sistem imun. Responimun timbul karena adanya reaksi yang
dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya. Sistem
imun terdiri atassistem imun alamiah atau non spesifik (natural/ innate/ native)
dandidapat atau spesifik (adaptive/ acquired ). Baik sistem imun nonspesifik
maupun spesifik memiliki peran masing-masing, keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan namun sebenarnya kedua sistemtersebut memiliki kerja sama yang erat
(Hermiyanti, 2011).

Virus menginfeksi manusia mempunyai mekanisme yang berbeda- beda, namun


secara umum virus menginvasi tubuh dengan caramengambil alih nucleus sel dan
menjadikannya inang untuk menciptakanlebih banyak virus seperi pada Gambar
1.1. Virus yang dapatmenyebabkan penyakit tersebut sangat bergantung pada
spesies/ jenisvirus. Mekanisme patogenesitas pada tingkat seluler dimulai
denganlisisnya sel, sel pecah dan mengakibatkan kematian sel. Pada hewan
danmanusia, bila terjadi kematian banyak sel dalam tubuh karena infeksivirus,
maka efek penyakit virus akan terjadi. Walaupun virusmenyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan, pada kondisi tertentu kehadiran virus dalam tubuh tidak

3
menyebabkan gejala apapun (periodelaten). Beberapa jenis virus dapat hidup lama
dalam tubuh penderita ataudisebut infeksi kronis. Pada kondisi tersebut virus terus
bereplikasisehingga menimbulkan reaksi pertahanan tubuh dalam tubuh
penderita,hal ini terjadi pada beberapa virus seperti: HIV,virus hepatitis B dan
virushepatitis C. Orang yang menderita penyakit tersebut dinamakan karier,
diamenyimpan virus dalam tubuhnya dan dapat ditularkan pada orang lainyang
peka (Hermiyanti, 2011)

4
2. Bakteri

Cara Kerja Bakteri Menyerang Tubuh Manusia

Bakteri tidak mampu untuk menyerang sistem imun dalam tubuhmanusia jika
hanya satu bakteri saja, karena bakteri hidup berkelompoksehingga mudah untuk
menyerang atau menginfeksi organisme.Mikroorganisme ini bisa berada di kulit
atau dalam organ tubuh lainnya.Bakteri berkomunikasi dengan menggunakan
bahan kimia, yaitumelepaskan molekul kecil ke dalam media di sekitarnya yang
dapatdideteksi melalui reseptor pada permukaan sel bakteri lainnya.
Ketikasejumlah sinyal molekul ini tercapai, maka masing-masing individu dari
bakteri ini sudah mengetahui bahwa teman-teman didekatnya sudahmemulai
suatu tindakan. Proses ini dikenal sebagai penginderaan quorum.Penginderaan
quorum ini digunakan oleh bakteri virulen (bakteri jahat)untuk menginfeksi
inangnya, misalnya bakteri vibrio cholerae yangmenyebabkan penyakit kolera,
mengandalkan penginderaan quorum untukmengkoordinasikan penyerangan ke
tubuh inangnya. Selain itukomunikasi ini juga dilakukan mikroba lainnya untuk
tindakanterkoordinasi yang lebih ramah. Jenis penginderaan quorum
yangdilakukan tiap bakteri kadang berbeda-beda, misalnya bakteri vibrio fischeri
menggunakan alat komunikasi berupa cahaya yang bisa dihasilkanoleh tubuhnya
sendiri. Jika jumlahnya sudah memadai, maka bakteri iniakan berkumpul untuk
membuat cahaya yang lebih terang. “Dengan mengetahui bagaimana bakteri ini
berkomunikasi, maka bisa membantu para ilmuwan untuk merancang jenis
antibiotik baru. Obat-obatan inidiharapkan bisa menghalangi pelepasan sinyal
molekul sehinggamenghambat ke mampuan bakteri untuk berbicara atau
mendengar,” ungkap Bassler. Dengan cara ini bakteri tidak akan pernah tahu
apakah jumlahnya sudah cukup atau belum untuk melepaskan racun,
sehinggainfeksi bisa dihindari (Fielare dan Hadea, 2011).

5
3. Perbedaan Proses Infeksi Berbagai Agen Infeksius

Pejamu memiliki benteng terhadap infeksi yang tersebar di seluruh jaringandan


mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh. Benteng
pertamadiperankan oleh kulit yang utuh, membran mukosa permukaan dan sekret
yangdiproduksi. Contohnya lisozym air mata merusak peptidoglikan dinding
bakteri.Agen penyebab infeksi terdiri dari virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia,
dan clamidia. Infeksi virus yang menyebabkan penyakit umumnya digolongkan
kedalam sistem organ yang terkena, seperti infeksi virus pernapasan,
bentukkelainan klinik yang di timbulkan seperti virus yang menyebabkan
eksastema,dan sifat infeksi infeksi laten virus. Infeksi yang disebabkan oleh
bakteri seringterjadi bersamaan dengan adanya rasa sakit, nyeri, atau borok pada
bagian tubuh.Ada waktu saat sistem kekebalan tubuh tidak dapat menyingkirkan
suatu infeksi bakteri. Masing-masing faktor penyebab memiliki karakteristik
tersendiri. Jamurmenimbulkan infeksi umumnya terjadi di kulit. Infeksi jamur
lebih cenderungmengenai daerah-daerah yang sering berkeringat dan lembab,
seperti muka, badan, kaki, lipatan paha, dan lengan. Parasit yang terdiri dari
vermes dan protozoa menimbulkan infeksi melalui kontak langsung maupun
tidak langsung.Riketsia menginfeksi dengan masuk ke kulit manusia melalui
gigitannya ataukontak dengan kotoran yang terdapat hewan atau serangga
terinfeksi bakteritersebut kemudian menyebar mengikuti peredaran darah lalu
menginfeksi sel-sel tubuh dan membelah diri di sana. Sedangkan, Clamidia
menginfeksi denganmencari inang untuk membantu reproduksi parasit karena dia
tidak dapat hidup jika tidak menempel pada inangnya, karena clamidia bersifat
parasit intraselulerobligat (Jawetz, dkk, 2004).

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses penyebaran atau mekanisme agen-agen infeksius yang
dapatmenginfeksi atau menimbulkan penyakit pada manusia maupun
hewandengan cara penularannya seperti virus hanya dapat memperbanyak diri
jika berada di dalam suatu sel inang yang sesuai. Jika berada di luar sistem
selular,virus tidak mampu memperbanyak diri karena tidak mempunyai sistem
enzimyang dapat digunakan untuk sintesis partikel virus yang baru.
Bakterimenginfeksi organism dengan melakukan penetrasi melalui cara
melubangimembran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu bakteri
memulaimereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian bakteri
akanmemanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisis.

B. Saran

Setelah mempelajari tentang proses infeksi pada agen-agen infeksius inikita


dapat memanfaatkan semaksimal mungkin dan dapat mengerti sertamemahami
tentang penyebaran infeksi. Penulis sadar dan mengakuinya masih banyak
kesalahan dan kekurangan yang harus ditutupi. Oleh karena itu penulisdengan
lapang dada menerima kritik dan saran dari para pembaca guna dantujuan
untuk memperbaiki dan melengkapi apa yang kurang dalam makalahkami ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Darmono. 2014 Infeksi Virus pada manusia. Falkultas Farmasi Universitas


Pancasila,UI Press.

Fielare,Hadea.2011.Cara kerja Bakteri menyerang Tubuh Manusia. Makalah

Hermiyanti, E. 2011. Biologimolekul Virus. Program Pasca Sarjana


Universitas Padjajaran Bandung

Jawetz, E. dkk. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Buku Kedokteran


EGC Kurnia, Vera Irawati, 2004. Pola Kepekaan Kuman Penyebab Infeksi
Saluran Kemih

Terhadap Beberapa Antibiotika di RUSD Dr. Moewadi Surakarta.Skripsi.

Falkultas Kedokteran University Sebelas Maret. Surakarta

Kusnadi. 2010. Virus. Fpmipa, Jurusan Pendidikan Biologi. Universitas


Pendidikan Indonesia Bandung.

Anda mungkin juga menyukai