Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Diserahkan Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah: Mikrobiologi Dan Virologi


Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si.

DISUSUN OLEH:

ANNISA RAHMA AMALIA


NPM. 222114022

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
2022 ( TAHUN AJARAN )
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah
dilimpahkan kepada baginda alam Rasulullah Nabi Muhammad SAW.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas individu pada mata kuliah Mikrobiologi Dan Virologi pada Program Studi
Sarjana Farmasi Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Wasliyah, Tahun Ajaran 2021-2022,
dengan judul makalah yang ditulis yaitu "Bakteri Listeria pada Jamur Enoki".

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan dan menghaturkan banyak terima kasih
kepada Ibu Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si. sebagai dosen pengampu pada mata kuliah
Mikrobiologi Dan Virologi pada Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Muslim Nusantara
(UMN) Al-Wasliyah yang telah banyak memberikan arahan baik pada perkuliahan maupun
dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari segala kekurangan, dan masih
jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya guna
kesempurnaan dan sebagai pertimbangan karya tulis yang akan datang. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb..

Medan, 27 September 2022

Penulis

Annisa Rahma Amalia


NPM. 222114022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................... 1
1.4 Manfaat ................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................. 2
2.1 Pengertian Bakteri Listeria .................................... 2
2.2 Gejala dan Sumber Penularan
Bakteri Listeria ....................................................... 3
2.3 Diagnosis dan Pencegahan .................................. 4
2.4 Isu Bakteri Listeria Pada
Jamur Enoki ............................................................ 5
BAB 3 PENUTUP ...................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ........................................................... 7
3.2 Saran ..................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 8
LAMPIRAN ................................................................................ 9
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sempat beredar kabar bahwa beberapa produk jamur enoki terkontaminasi bakteri Listeria
monocytogenes. Bakteri ini sendiri diketahui dapat menyebabkan penyakit infeksi yang dikenal dengan
listeriosis. Munculnya pemberitaan terkait penarikan beberapa produk jamur enoki impor dari
peredaran oleh pemerintah Indonesia sempat mengejutkan publik. Pasalnya, Indonesia termasuk salah
satu negara yang menggunakan. Terdapat penelitian yang menunjukan bahwa jamur enoki impor
tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri Listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan penyakit
listeriosis. Meski demikian, kasus listeriosis belum dinyatakan sebagai wabah di Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa itu Bakteri Listeria ?

b. Apa saja penyebab jamur Enoki yang terkontaminasi Bakteri Listeria?

c. Bagaimana cara mengobati tubuh yang terkontaminasi atau terinfeksi oleh Bakteri Listeria?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari pengerjaan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan informasi
tentang Bakteri Listeria yang terdapat pada jamur Enoki

1.4 MANFAAT

1. Mengetahui ciri-ciri dari Bakteri Listeria

2. Mengetahui penyebab jamur yang terkontaminasi Bakteri Listeria

3. Mengetahui cara mencegah agar tidak terjangkit Bakteri Listeria


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN BAKTERI LISTERIA

Listeria adalah genus bakteri yang bertindak sebagai parasit intraseluler pada mamalia. Sampai
tahun 1992, 10 spesies telah diketahui, masing-masing mengandung dua subspesies. Pada tahun 2020,
21 spesies telah diidentifikasi.

Listeria adalah infeksi akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri
Listeria monocytogenes. Infeksi bakteri ini dapat menimbulkan gejala ringan, seperti mual dan diare,
sampai gejala berat, misalnya peradangan otak.

Listeria atau listeriosis hanya menimbulkan gejala ringan pada orang dengan daya tahan tubuh
yang kuat. Sebaliknya, pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, menderita penyakit tertentu,
atau berusia di atas 65 tahun, listeria bisa menimbulkan gejala yang parah.

Bakteri Listeria monocytogenes (L. monocytogenes) diklasifikasikan sebagai bakteri gram-positif,


dan bergerak menggunakan flagella. Penelitian menunjukkan bahwa 1-10% manusia mungkin memiliki L.
monocytogenes di dalam ususnya. Bakteri ini juga telah ditemukan pada setidaknya 37 spesies mamalia,
baik hewan piaraan maupun hewan liar, serta pada setidaknya 17 spesies burung, dan mungkin pada
beberapa spesies ikan dan kerang.

Sebagai bakteri yang tidak membentuk spora, L. monocytogenes sangat kuat dan tahan terhadap
panas, asam, dan garam. Bakteri ini juga tahan pembekuan dan dapat tetap tumbuh pada suhu 4oC,
khususnya pada makanan yang disimpan di lemari pendingin. Bakteri L. monocytogenes juga
membentuk biofilm, yakni terbentuknya lapisan lendir pada permukaan makanan.

2.2. GEJALA DAN SUMBER PENULARAN BAKTERI LISTERIA

Gejala Listeriosis dapat muncul kapan saja antara 3-70 hari pasca infeksi bakteri Listeria, rata-rata
biasanya sekitar 21 hari. Gejala umumnya, yaitu demam, nyeri otot, disertai mual atau diare (kurang
umum). Jika infeksi menyebar ke sistem saraf pusat (SSP), gejala dapat mencakup sakit kepala, kaku
pada leher, bingung, kehilangan keseimbangan, dan terkadang mengalami kejang.

“Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, bakteri Listeria dapat menyerang
sistem saraf pusat dan menyebabkan meningitis atau infeksi otak”, tutur dr. Subuh.
Pada wanita hamil yang terinfeksi, muncul gejala seperti flu ringan. Namun, infeksi selama
kehamilan dapat menyebabkan keguguran, infeksi pada bayi yang baru lahir, atau bayi lahir mati. Gejala
juga biasanya muncul pada bayi baru lahir di minggu pertama kehidupan, tetapi juga dapat terjadi di
kemudian hari. Gejala pada bayi baru lahir sering tidak terlihat, namun dapat berupa tanda seperti lekas
marah, demam, dan tidak mau makan.

Sumber penularan L. monocytogenes dapat terjadi pada beberapa aspek mulai dari pemilihan
makanan, pengolahan, hingga penyajian. Pada pemilihan makanan penularan biasanya terjadi pada
produk seperti susu mentah, susu yang proses pasteurisasinya kurang benar, keju (terutama jenis keju
yang dimatangkan secara lunak), es krim, sayuran mentah, sosis dari daging mentah yang difermentasi,
daging unggas mentah dan yang sudah dimasak, semua jenis daging mentah, dan ikan mentah atau ikan
asap. Pada saat pengolahan makanan, juga dapat terjadi penularan jika menggunakan alat masak yang
telah terkontaminasi L. monocytogenes.

“Selain itu, bayi bisa lahir dengan Listeria jika ibu hamil memakan makanan yang terkontaminasi
bakteri selama kehamilan”, ujar dr. Subuh.

Populasi yang rentan terinfeksi listeriosis, yaitu wanita hamil atau janin dalam kandungan;
infeksi perinatal yaitu sesaat sebelum dan sesudah kelahiran; neonatal yaitu setelah kelahiran; orang
yang system kekebalannya lemah karena perawatan dengan corticosteroid (salah satu jenis hormon),
obat-obat anti kanker, graft suppression therapy (perawatan setelah pencangkokan bagian tubuh,
dengan obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh); orang dengan HIV-AIDS (ODHA); pasien
kanker, terutama pasien leukemia; serta beberapa dilaporkan meskipun jarang pada pasien penderita
diabetes, pengecilan hati (cirrhotic), asma, dan radang kronis pada usus besar (ulcerative colitis); orang-
orang tua (status imun mulai menurun); beberapa laporan menunjukkan bahwa orang normal yang
sehat juga dapat menjadi rentan, walaupun penggunaan antasida atau cimetidine mungkin
berpengaruh.

“Kasus listeriosis yang pernah terjadi di Swiss, yang melibatkan keju, menunjukkan bahwa orang
sehat dapat terserang penyakit ini, terutama bila makanan terkontaminasi organisme ini dalam jumlah
besar”, imbuh dr. Subuh.

Listeriosis hanya dapat didiagnosis secara pasti dengan cara membiakkan organisme ini dari darah,
cairan cerebrospinal yaitu cairan otak dan sumsum tulang belakang, atau kotoran (sulit dilakukan dan
terbatas kegunaannya).

2.3 DIAGNOSIS DAN PENCEGAHAN


Untuk pencegahan, ada beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari infeksi bakteri Listeria,
yaitu:

1) Bilas bahan mentah dengan air mengalir, seperti buah-buahan dan sayuran, sebelum dimakan,
dipotong, atau dimasak. Bahkan jika hasil tersebut sudah dikupas, tetap harus dicuci terlebih dahulu;

2) Menggosok produk hasil pertanian, seperti melon dan mentimun, dengan menggunakan sikat bersih
sebelum disimpan, dan keringkan produk dengan kain bersih atau kertas;

3) Pisahkan daging mentah dan unggas dari sayuran, makanan matang, dan makanan siap-saji;

4) Cuci peralatan masak, berupa alat atau alas pemotong, yang telah digunakan untuk daging mentah,
unggas, produk-produk hewani sebelum digunakan pada produk makanan lainnya; serta

5) Cuci tangan menggunakan sabun sebelum mengolah makanan, dan saat akan makan.

“Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan, namun makanan yang dimasak,
dipanaskan dan disimpan dengan benar umumnya aman dikonsumsi karena bakteri ini akan mati pada
temperatur 75°C”, tandas dr. Subuh.

2.4. ISU BAKTERI LISTERIA PADA JAMUR ENOKI

Sempat beredar kabar bahwa beberapa produk jamur enoki terkontaminasi bakteri Listeria
monocytogenes. Bakteri ini sendiri diketahui dapat menyebabkan penyakit infeksi yang dikenal dengan
listeriosis.

Munculnya pemberitaan terkait penarikan beberapa produk jamur enoki impor dari peredaran
oleh pemerintah Indonesia sempat mengejutkan publik. Pasalnya, Indonesia termasuk salah satu negara
yang menggunakan.

Terdapat penelitian yang menunjukan bahwa jamur enoki impor tersebut telah terkontaminasi
oleh bakteri Listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan penyakit listeriosis. Meski demikian,
kasus listeriosis belum dinyatakan sebagai wabah di Indonesia.

Seputar Bakteri Listeria dan Penyakit Listeriosis

Bakteri Listeria banyak ditemukan di lingkungan yang lembap atau benda tertentu, seperti
tanah, air, sayuran atau buah yang membusuk, dan kotoran hewan atau manusia.
Proses penyimpanan atau pengolahan makanan yang kurang higienis juga berisiko
mengakibatkan makanan terkontaminasi oleh bakteri L. monocytogenes. Bila makanan tersebut
dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh, orang yang mengonsumsinya dapat berisiko terkena listeriosis.

Listeriosis atau infeksi bakteri Listeria bisa menimbulkan gejala ringan dan berat. Pada kasus
yang ringan, listeriosis bisa menyebabkan demam, nyeri otot, mual, dan diare. Sementara itu, pada
kasus yang berat, bakteri Listeria bisa menyebabkan sepsis dan meningitis.

Bila infeksi yang terjadi sudah parah, berikut adalah gejala listeriosis yang bisa muncul:

-Sakit kepala

-Demam tinggi

-Leher kaku

-Kebingungan

-Kehilangan keseimbangan tubuh

-Kejang

Gejala penyakit listeriosis bisa muncul dalam waktu 3–70 hari setelah seseorang mengonsumsi
jamur enoki atau makanan dan minuman lain yang telah terkontaminasi bakteri Listeria.

Penyakit listeriosis cenderung lebih berbahaya jika menginfeksi bayi, wanita yang sedang
mengandung, lansia, dan orang yang memiliki kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, HIV/AIDS, atau
sedang menjalani kemoterapi.

Pada ibu hamil yang sehat, gejala listeriosis umumnya bersifat ringan. Akan tetapi, infeksi
bakteri ini berisiko menyebabkan beberapa masalah kehamilan, seperti infeksi pada janin, persalinan
prematur, atau bayi meninggal dalam kandungan. Pada kasus tertentu, listeriosis pada ibu hamil bahkan
bisa menyebabkan keguguran.

Pengobatan Infeksi Listeriosis

Pengobatan listeriosis tergantung pada tingkat keparahan penyakit atau gejala yang dialami
penderitanya. Listeriosis dengan gejala ringan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya. Penderitanya
cukup menjalani perawatan di rumah dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bernutrisi,
dan memperbanyak minum air putih.
Akan tetapi, jika gejala yang muncul cukup parah, penanganan lebih lanjut oleh dokter perlu
dilakukan. Untuk mengobati listeriosis yang parah, penderita harus menjalani perawatan di rumah sakit
agar dokter dapat memantau kondisi penderita dan memberikan antibiotik serta cairan melalui infus.

Lamanya proses pemulihan bisa beragam, tergantung seberapa parah infeksi yang dialami oleh
penderita. Infeksi ringan biasanya akan sembuh sekitar 7 hari, sedangkan infeksi berat bisa
membutuhkan perawatan yang lebih lama.

Pencegahan Infeksi Bakteri Listeria

Perlu diketahui bahwa bakteri Listeria tidak hanya terdapat pada jamur enoki saja, tetap juga
pada jenis bahan makanan dan minuman lain, misalnya daging olahan, makanan laut (seafood), serta
susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi.

Risiko kontaminasi bakteri Listeria pada jamur enoki atau makanan dan minuman lainnya akan
lebih tinggi jika makanan atau minuman tersebut diolah secara tidak higienis.

Untuk mencegah infeksi bakteri Listeria, Anda disarankan untuk mengikuti beberapa tips berikut
ini:

-Cuci buah dan sayuran hingga bersih sebelum dikonsumsi.

-Usahakan untuk memasak semua bahan makanan hingga matang.

-Hindari menyimpan daging atau makanan laut yang masih mentah dalam wadah yang sama dengan
sayur atau buah-buahan.

-Hindari mengonsumsi susu mentah atau makanan yang terbuat dari susu yang tidak melalui proses
pasteurisasi.

-Cuci tangan sebelum memasak dan mengonsumsi makanan.

-Cuci dan bersihkan peralatan memasak setelah digunakan.

Meski kasus listeriosis akibat mengonsumsi jamur enoki belum terdeteksi di Indonesia, tidak ada
salahnya bila Anda melakukan langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit tersebut.

Jika Anda mengalami gejala listeriosis dalam waktu beberapa hari setelah mengonsumsi makanan
atau minuman tertentu, termasuk jamur enoki, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk
menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut ini beberapa fakta mengenai bakteri Listeria.


1. Bukan hanya mencemari jamur enoki Sebelum jamur enoki, bakteri Listeria juga pernah
menggegerkan masyarakat karena mengontaminasi produk lainnya, seperti apel impor jenis Apel Gala
dan Granny Smith pada Februari 2020 dan buah rock melon asal Australia pada Maret 2018.

2. Selain buah, juga mencemari produk susu, daging mentah dan sayur Peneliti mikrobiologi Pusat
Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iwan Saskiawan menjelaskan, bakteri L
monocytogenes adalah jenis bakteri patogen yang banyak mencemari produk olahan berbahan dasar
susu dan turunannya seperti keju, es krim dan yoghurt. "Selain itu, sejumlah penelitian terkini juga
menunjukkan bahwa bakteri ini dapat mengkontaminasi daging mentah dan sayuran," ujarnya, seperti
dikutip dari laman LIPI, Minggu (5/7).

3. Parasit yang berbahaya Sebagai bakteri patogen atau parasit, Listeria monocytogenes memang
berbahaya dan perlu pencegahan secara total untuk menghindari kontaminasi yang berdampak pada
kesehatan.“Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini disebut dengan listeriosis yang ditandai dengan
gejala demam tinggi, sakit kepala, pegal, mual, sakit perut dan diare,” kata Iwan.

4. Mati pada suhu 75 derajat Celcius Menurut Iwan, pencegahan secara total untuk menghindari
kontaminasi bakteri Listeria monocytogenesis sulit untuk dilakukan. Namun, melalui pencucian yang
sempurna dengan air yang mengalir serta pengolahan melalui pemanasan dan penyimpanan dengan
benar, umumnya jamur enoki aman untuk dikonsumsi karena bakteri ini akan mati pada suhu 75 derajat
celsius.

5. Bergerak dengan flagella Dikutip dari laman kemkes.go.id, bakteri Listeria monocytogenes
diklasifikasikan sebagai bakteri gram-positif, dan bergerak menggunakan flagella (alat gerak berbentuk
cambuk).

6. Ditemukan di 37 spesies mamalia Bakteri ini juga telah ditemukan pada setidaknya 37 spesies
mamalia serta pada setidaknya 17 spesies burung, dan mungkin pada beberapa spesies ikan dan kerang.

Infeksi bakteria bisa diatasi dengan pengobatan antibiotik. Namun utamakan langkah pencegahan
dengan menjaga kebersihan bahan makanan dan memasak makanan dengan benar.

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Bakteri Listeria banyak ditemukan di lingkungan yang lembap atau benda tertentu, seperti tanah, air,
sayuran atau buah yang membusuk, dan kotoran hewan atau manusia. Proses penyimpanan atau
pengolahan makanan yang kurang higienis juga berisiko mengakibatkan makanan terkontaminasi oleh
bakteri L. monocytogenes. Bila makanan tersebut dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh, orang yang
mengonsumsinya dapat berisiko terkena listeriosis.

Listeriosis atau infeksi bakteri Listeria bisa menimbulkan gejala ringan dan berat. Pada kasus yang
ringan, listeriosis bisa menyebabkan demam, nyeri otot, mual, dan diare. Sementara itu, pada kasus
yang berat, bakteri Listeria bisa menyebabkan sepsis dan meningitis.

3.2. SARAN

Untuk menghindari resiko terkenanya listeriosis maka kita harus biasakan hidup sehat dan makan
makanan yang higienis. Karena Bakteri Listeria banyak ditemukan di lingkungan yang lembap atau benda
tertentu, seperti tanah, air, sayuran atau buah yang membusuk, dan kotoran hewan atau manusia.

DAFTAR PUSTAKA

- Zubaedah Hanum | Humaniora, 5 Juli 2020, 06:05 wib.

-Kompas.com, 26 Juni 2020, 12:01 wib. Sumber: WebMD, Mayo Clinic, Healthline,
betterhealth.vic.gov.au
- Ditinjau oleh : dr. Pittara, 4 Juli 2022

- WIKIPEDIA

LAMPIRAN

https://health.kompas.com › read

https://www.alodokter.com › listeria

https://id.m.wikipedia.org › wiki

https://m.mediaindonesia.com/humaniora/325314/10-fakta-tentang-listeria-bakteri-
pencemar-jamur-enoki

Anda mungkin juga menyukai