Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN


ENDOMETRITIS

DISUSUN OLEH :

1. Nopitaria Sitorus
2019201030
2. NURLAYLI
2019201036

DOSEN PENGAMPUH :

Febriana sari,SST,M.Keb

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MITRA HUSADA MEDAN

T.A 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia- Nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul
“MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN
ENDOMETRITIS”. Laporan kasus ini disusun sebagai salah satu bentuk penilaian
untuk memenuhi mata kuliah asuhan nifas dan menyusui.

Kami menyadari laporan kasus ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya
sehingga akhirnya laporan kasus ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.

Medan , Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB 1................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................................3
1.1 Latar belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3. Tujuan.........................................................................................................................................4
1.3.1. Tujuan Umum......................................................................................................................4
1.3.2. Tujuan Khusus.....................................................................................................................4
BAB ll...............................................................................................................................................5
2.1 PEMBAHASAN..............................................................................................................................5

2.2BAB lll ............................................................................................................................................6

2.1
Kesimpulan ............................................................................................................................7

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Endometriosis adalah munculnya jaringan endometrium di luar rongga rahim. Penyakit ini
merupakan kondisi ginekologi yang umumnya mempengaruhi kualitas Kehidupaan reproduksi
perempuan. Endometriosis berkaitan dengan gangguan kesuburan, Nyeri perut, dismenorea,
dispareunia. Sekitar 21,5% pasien endometriosis mengalami Rekurensi setelah 2 tahun dan 50%
setelah 5 tahun pengobatan (Julie, 2014). Disamping Itu, hanya sedikit dari pasien
endometriosis berhasil konsepsi alami diperkirakan hanya Sekitar 10-11% dari keseluruhan
pasien endometriosis yang mengalami gangguan Infertilitas (Paolo, 2012).

1.2. Rumusan Masalah


1.Apa pengertian dari endometritis ?

2. Papa etiologi dari endometritis

3. Bagaimana klasifikasi dari endometritis

4. Apa saja komplikasi dari endometritis

4
1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum


Menjelaskan gangguan reseptivitas endometrium pada pasien

Endometriosis yang berhubungan dengan defek penurunan reseptivitas endometrium


Endometriosis

1.3.2. Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mengetahui pengertian. Endometritis ?

2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang penyebab endometritis?

2. .mahasiswa mampu mengetahui tentang etiologi dari endometritis ?

3. Mahasiswa mampu mengetahui apa klasifikasi dari endometritis ?

4. Mahasiswa mampu mengetahui dampak endometritis ?

BAB 2

Pembahasan
2.1 Pengertian infeksi masa nifas

Infeksi merupakan penyebab salah Satu angka kematian ibu (AKI) sehingga Sangat tepat
jika para tenaga kesehatan Memberikan perhatian yang tinggi.Angka Kematian ibu (AKI) adalah
banyaknya Wanita yang meninggal dari suatu penyebab Kematian terkait dengan gangguan
Kehamilan atau penanganannya selama Kehamilan, melahirkan dan dalam masa Nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa Memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut WHO, Pada tahun 2005 tercatat lebih dari 585.000 Terjadi kematian ibu saat hamil atau
bersalin. Sebanyak 11% kematian ibu disebabkan Karena infeksi, dimana 25-55 % dari kasus pInfeksi
ini disebabkan karena infeksi Perlukaan pada jalan lahir (Depkes dalam Abidah, 2012).

Infeksi nifas mencakup semua Peradangan yang disebabkan oleh masuknya Kuman-
kuman kedalam alat genital pada Waktu persalinan dan nifas (Sulistyawati, 2009).Factor penyebab
terjadinya infeksi Nifas bisa berasal dari perlukaan pada jalan Lahir yang merupakan media yang

5
baik Untuk berkembangnya kuman.Hal ini Diakibatkan oleh daya tahan tubuh ibu yang Rendah
setelah melahirkan,

2.2Penyebab dari endometritis

Ada beberapa teori yang diutarakan oleh beberapa ahli mengenai penyebab endometriosis yaitu
(Eisenberg, 2009): Endometriosis mungkin disebabkan oleh faktor keturunan, atau beberapa
anggota keluarga mempunyai sifat yang membuat merekaterlihat seperti endometriosis.
Tumbuhnya jaringan endometrium dibagian tubuh yang lain selainuterus melalui sistem peredaran
darah atau sistem limfa .Endometriosis dapat disebabkan adanya ganguan pada sistem
imunitas,endometriosis juga dapat menjadi kanker ovarium ,Hormon estrogen dapat menjadi
pemicu pertumbuhan endometriosis.Beberapa penelitian memandang hal ini sebagai penyakit
sistemendokrin, sistem kelenjar, hormon

2.1 Etiologi

infeksi Puerperalis Ini melibatkan Mikroorganisme anaerob dan aerob patogen yang
merupakan flora normal serviks dan jalan lahir atau mungkin juga dari luar. Penyebab yang
terbanyak dan lebih dari 50% adalah Streptococcus anaerob yang sebenarnya tidak patogen
sebagai penghuni normal jalan lahir. Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi puerperalis
antara lain :

a. Streptococcus haematilicus aerobic


Masuknya secara eksogen dan menyebabkan Infeksi berat yang ditularkan dari penderita
lain, alatalat yang tidak steril, tangan penolong dan Sebagainya.

b. Staphylococcus aurelis

Masuk secara eksogen, infeksinya sedang, banyak Ditemukan sebagai penyebab infeksi di
rumah sakit.

c. Escherichia coli

Sering berasal dari kandung kemih dan rektum Menyebabkan infeksi terbatas.

d. Clostridium welchii

Kuman anaerobik yang sangat berbahaya, sering Ditemukan pada abortus kriminalis dan partus
yang Ditolong dukun dari luar rumah sakit.

6
2.4 Klasifikasi

Berdasarkan visualisasi rongga pelvis dan volume tiga dimensi dariendometriosis dilakukan penilaian
terhadap ukuran, lokasi dan kedalamaninvasi, keterlibatan ovarium dan densitas dari perlekatan.
Dengan perhitungan ini didapatkan nilai-nilai dari skoring yang kemudian jumlahnya berkaitan
dengan derajat klasifikasi endometriosis. Nilai 1-4adalah minimal (stadium I), 5-15 adalah ringan
(stadium II), 16-40 adalahsedang (staPencegahan dan Pengobatan Infeksi Post partum

a. Pencegahan infeksi selama post partum antara lain:

1) Perawatan luka post partum dengan teknik aseptik.


2) Semua alat dan kain yang berhubungan dengan Daerah genital harus steril.
3) Penderita dengan infeksi post partum sebaiknya Diisolasi dalam ruangan khusus,
tidak bercampur Dengan ibu post-partum yang sehat.
4) Membatasi tamu yang berkunjung.
5) Mobilisasi dini.

b. Pengobatan infeksi pada masa post partum antara lain :

1) Segera dilakukan kultur dari sekret vagina dan servik, Luka operasi dan darah, serta
uji kepekaan untuk Mendapatkan antibiotika yang tepat.

2) Memberikan dosis yang cukup dan adekuat.

3) Memberikan antibiotika spektrum luas sambil Menunggu hasil laboratorium.

4) Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh seperti Infus, transfusi darah,


makanan yang mengandung

Zat-zat yang diperlukan tubuh serta perawatan lainnya

Sesuai komplikasi yang ada

7
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN ENDOMETRITIS

l.MENEJEMEN ASUHAN KEBIDANA

PENGUMPULAN DATA

IDENTITAS/ BIODATA

Nama istri : Ny”A”

Umur : 28 Tahun

Suku : Jawa

Bangsa : Indonesia

Agama :Islam

Pendidikan : Tamat SMA

Pekerjaan : Guru SMA

Alamat : Rejotangan 02/03 Tulungagung

Nama suami : Tn”Y”

Umur : 29 tahun

Suku : Jawa

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Rejotangan 02/03 Tulungagung

8
ll.DATA SUBJEKTIF

Pasien masuk keruang nifas pada tgl/jam: 20 Oktober 2012/ 09.00 WIB

Didata tanggal : 20 Oktober 2012/ 09.10 WIB

Alasan datang berkunjung : Perawatan dan pemeriksaan postpartum

Keluhan utama : Ibu datang kebidan mengaku habis melahirkan 6 hari yang lalu
secara normal anak ke 2, ibu mengeluh nyeri pada perut,lochea berbau menyengat,suhu badan
panas sejak 3 hari yang lalu.

Riwayat menstruasi

Haid pertama : 13 tahun

Siklus : 1x 28 hari

Banyaknya : 2-3 kali ganti duk

Lamanya : 7 hari

Warnanya : Merah tua

Sifatnya : Encer

Teratur :Teratur

Dismenore : Tidak ada

4.Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu

Riwayat persalinan sekarang

IBU

a. Tempat persalinan sekarang : BPS

b. Jenis persalinan sekarang : Spontan

9
c. Lamanya persalinan

Kala I : 2 jam 30 menit

KalaII : 30 menit

Lamanya dipimpin meneran : 15 menit

Ketuban pecah : Spontan,jernih,tidak berbau,jumlah 500cc

d. Persalinan ditolong : bidan

e. Plasenta :Lengkap,panjang tali pusat 50 cm, berat plasenta


500gram

F. perinium : laserasi ada, derajat 2

g. Perdarahan

Kala I :-

Kala II : 200 Cc

Kala III : 200 cc

Kala IV : 100 cc

Total perdarahan. : 500 Cc

BAYI

1. Lahir,tanggal,jam : 14 oktober 2012/ 13.00 WIB

2. Jenis kelamin : Perempuan

3. BB,PB,APGAR : 3200,50,8/9

4. Molase : Tidak ada

5. Kelainan : Tidak ada

6. Masa gestasi : Aterm

6.Pola Makan dan minum terakhir : Ada , tanggal 14 Oktober jam 10.00 wib

b. Jenis : 1 prg nasi, 1 mgkok sayur, 1 ptg lauk, 1 gelas air


putih

c. Masalah : Tidak ada masalah

7.Pola eliminasi

BAB Terakhir

10
Frekwensi : 1 x sehari

Warna : Kuning kecoklatan

Konsistensi : Lunak

Keluhan : Tidak ada keluhan

BAK terakhir

Frekwensi : 6-7 x sehari

Warna : kuning jernih

Keluhan : Tidak ada

Pola istirahat

8.Lama istirahat dan tidur sebelum persalinan : 7-8 jam

Lama istirahat dan tidur setelah persalinan : 13.30 – 15.00 wib

9.Riwayat kesehatan keluarga

a. Jantung : Tidak ada

b. Hipertensi : Tidak ada

c. Ginjal : Tidak ada

d. Diabetes melitus : Tidak ada

e. Asma :Tidak ada

f. TBC : Tidak ada

g. Epilepsi :Tidak ada

Riwayat kesehatan

a. Riwayat penyakit yang pernah diderita

1) Jantung : tidak ada

2) Hipertens i :Tidak ada

3) Ginjal : Tidak ada

4) Diabetes melitus : Tidak ada

5) Asma : Tidak ada

6) TBC : Tidak ada

11
7) Epilepsi : Tidak ada

b. Riwayat alergi : ibu tidak ada alergi obat dan makanan

c. Riwayat tranfusi darah : Tidak ada

d. Riwayat pernah di operasi : Tidak ada

e. Riwayat pernah kelainan jiwa : Tidak ada

Riwayat kontrasepsi yang digunakan :Belum pernah

Personal higiene

Mandi : 1 x sehari

Gosok gigi :2 x sehari

Keramas : 1 x sehari

Ganti pembalut :2 X sehari

Ganti pakaian : 2 x sehari

Perawatan payudara : setiap kali mandi

13 Olah Raga

Senam Nifas : Belum ada dilakukan

Frekwensi : Belum ada dilakukan

14 Pola hidup Sehat

Merokok : Tidak ada

Alkohol : Tidak ada

Jamu : Tidak ada

15 keadaan sosial

a. Perkawinan

1) Status perkawinan :Sah

2) Perkawinan ke : Pertama

3) Kawin 1 tahun : 2010

4) Berapa lama baru hamil setelah kawin :Satu bulan

b. Kehamilan :Direncanakan

12
c. Status emosional :Stabil

d. Respon ibu terhadap dirinya :Baik

e. Respon ibu terhadap bayinya :Baik

f. Respon keluarga terhadap bayinya :Baik

g. hubungan dengan keluarga :Ibu ditunggui oleh suaminya

h. hubungan dengan tetangga dan masyarakat : Baik

i. jumlah anggota keluarga :3 orang

C. DATA OBJEKTIVE

1) PEMERIKSAAN UMUM

KU :Gelisah

Kesadaran :CMC

Berat badan saat hamil :69 kg

Berat badan sekarang :56 kg

Tinggi badan :157 cm

LILA :28 cm

2) Tanda vital

Tekanan darah :130/90

Nadi :92x/ menit

Pernafasan : 25x/menit

Suhu :38,50 derjat celcius

3) Pemeriksaan khusus

a. Inspeksi

I. kepala

Rambut :Hitam,bersih,tidak rontok,tidak berketombe

Mata :Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning

Muka :Tidak ada oedema

Mulut :Tidak ada stomatitis

13
Gigi . Tidak ada caries

II. leher :Tidak ada pembesaran kalenjer tyroid dan limfe

III. Dada

Mammae :Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol

Aerola : hiperpigmentasi.

Benjolan :Tidak ada

Kalenjer montgomery :Ada

Pengeluaran asi :Ada

Rasa nyeri/masalah :Tidak ada

IV. Punggung dan pinggang :Lordosi

V. Abdomen

Inspeksi :tidak ada bekas luka operasi pada dinding uterus,striae tidak
ada

Pembesaran : Tidak sesuai involusi/ sub involusi uterus

Palpasi :TFU 2 jari dibawah pusat,nyeri tekan pada uterus

Auskultasi :Bising usus(+)

VI. Ektremitas atas :Normal

VII. Ektremitas bawah :Normal

VIII. Genitalia

Pengeluaran lochea : Sanguilenta,berbau busuk

Perineum : keputihan berlebihan,ada nyeri tekan

Perkusi

Refleks patella kanan : (+)

Reflek patella kiri (+)

Pemeriksaan laboratorium :Tidak ada dilakukan

INTERPRETASI DATA

DIAGNOSA

P2002 nifas hari ke 6 dengan masalah endometritis akut.

14
Dasar:

1. Suhu 38 celcius

2. Lokea berbau

3. TFU 2 jari dibawah pusat

MASALAH

Nyeri tekan pada abdomen terutama perut bagian bawah,ibu merasa cemas dengan keadaanya saat
ini.

ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Diagnosa Potensial terjadinya sepsis ( infeksi menyebar) ,parametritis, dan abses pelvic

Masalah potensial berpotensial terjadi syok neurogenik

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Mandiri :

Pemberian antibiotik amphicilin 2 gr i.v

Kolaborasi untuk saat ini tidak dilakukan

INTERVENSI

DX : Ny. A P2002 post partum hari ke 6 ada masalah nyeri pada perut

Tujuan : masa nifas bertujuan normal

Keadaan umum : gelisah

Kesadaran : kompos mentis

TTV : Tekanan darah :130/90

Nadi :92x/ menit

Pernafasan : 25x/menit

Suhu :38,50 derjat celcius

TFU 2 jari dibawah pusat

Sub Involusi uterus (tidak sesuai),

Uterus teraba besar dan lembek

Kontraksi uterus lemah

15
Pengeluaran lokea sanguileta berbau menyengat

Lendir vagina berlebih

ASI lancar tidak ada pembendungan

INTERVENSI

1. Lakukan hubungan terapeutik dengan pasien

2. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saat ini

3. Ajarkan pada ibu cara mengurangi rasa nyeri.

4. Pemantauan cairan dan nutrisi

a) Jelaskan pada ibu tentang nutrisi yang cukup bagi ibu nifas

b) Anjurkan ibu untuk banyak minum

c) Beri terapi anti piretik untuk mengatasi demam

d) Anjurkan ibu untuk kontrol ulang setelah obat habis

e) Libatkan keluarga untuk membantu ibu memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi

f) Observasi bila suhunya telah turun dan ibu tidak demam lagi

g) Evaluasi ibu tidak demam lagi dan tidak ada masalah potensial.

5. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan genetalia

IMPLEMENTASI

DX : Ny. A P2002 post partum hari ke 6 ada masalah nyeri pada perut

1. Melakukan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga

2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang keadaan ibu saaat ini yaitu ibu memasuki masa
nifas hari keenam, namun kontraksinya masih lemah dan uterusnya masih tinggi. Suhu tubuh 38,5
oC

16
3. Menjelaskan pada ibu untuk istirahat

· Mempersiapkan alat (2 buah kom sedang masing-masing diisi dengan air hangat dan dingin, 2
buah waslap, 2 buah handuk

· Membantu ibu untuk dalam posisi flower

· Memberitahu ibu akan dilakukan pengompresan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut
bagian bawah.

· Meminta ibu untuk melepas pakaian atas

Mengompres dengan air hangat untuk mengurangi stasis pada pembuluh darah danmengurangi rasa
nyeri, dilakukan selang-seling dengan kompres dingin

· Merapikan ibu dan membantu ibu memakai pakaian

· Membereskan alat dan mencuci tangan

17
BAB lll

Penutup

Kesimpulan

Endometritis adalah infeksi pada endometrium atau desidua, dengan ekstensi ke


dalammiometrium dan jaringan parametrial. Endometritis biasanya terjadi akibat infeksi naik
dari salurankelamin bawah. Dari perspektif patologis, endometritis dapat diklasifikasikan
sebagai akut vs kronis.Endometritis akut ditandai dengan kehadiran neutrofil dalam kelenjar
endometrium. Endometritiskronis ditandai dengan adanya sel plasma dan limfosit dalam
stroma endometrium.

18
19

Anda mungkin juga menyukai