Anda di halaman 1dari 5

PERDARAHAN KEHAMILAN TUA

OLEH

NOPITA RIA SITORUS

2019201035

DOSEN PENGAMPUH :ESTER SIMANULLANG,S.TrKeb.,BD.M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA HUSADA MEDAN STIKES

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

TA 2021/2022

1.PLASENTA PREVIA

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada Tempat abnormal yaitu
pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian Atau seluruh pembukaan jalan lahir
(Mochtar, 1998).

partum hemorargi adalah perdarahan yang terjadi setelahKehamilan 28 minggu (Mochtar,


1998). Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan dengan sayatan uterus Melalui dinding depan
perut atau sectio caesaria adalah suatu histerektomi Untuk melahirkan janin melalui insisi pada
dinding perut dan rahim anterior (Hacker, 2001).
Dari definisi

diatas maka dapat disimpulkan bahwa sectio caesaria Adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi
perabdominal dengan melalui Insisi pada dinding abdomen dan dinding uterus interior, karena bayi
tidak Bisa dilahirkan melalui jalan lahir. Salah satu penyebabnya adalah placenta Previa. Placenta
previa adalah suatu keadaan dimana placenta berada pada Segmen bawah rahim.

KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA

a. previa totalis adalah plasenta previa yang menutupi jalan lahir Pada pembukaan 4 cm.

b. Previa ParsialisApabila placenta menutupi sebagian osteum uteri internum.

c.Placenta previa marginalis previa yang berada disekitar pinggir osteum uteri internum

Gejala Plasenta Previa

Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan dari vagina yang terjadi pada akhir trimester kedua
atau di awal trimester ketiga kehamilan. Perdarahan bisa banyak atau sedikit, dan akan berulang
dalam beberapa hari. Tak jarang pula kondisi ini dianggap menstruasi saat hamil. Perdarahan
tersebut juga dapat muncul setelah berhubungan intim dan disertai dengan kontraksi atau kram
perut.

Penanganan aktif Penanganan aktif bila perdarahan banyak tanpa Memandang usia
kehamilan, umur kehamilan 37 Minggu atau lebih, anak mati. Penanganan aktifberupaPersalinan
pervaginam

dan persalinan per abdominal.Penderita di persiapkan untuk pemeriksaan dalam Diatas


meja operasi. (double set up) yakni dalam Keadaan siap operasi. Bila pemeriksaan dalam
Didapatkan:

a. previa margnalis,
b. previa letak rendah
C. previa lateralis atau marginalis dimana Janin mati dan serviks sudah matang, kepala sudah
Masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan Atau hanya sedikit maka lakukan
amniotomi yang Diikuti dengan drips oksitosin pada partus Pervaginam, bila gagal drips
(sesuai dengan protap Terminasi kehamilan). Bila terjadi perdarahan Banyak lakukan seksio
caesarea.

2.SOLUSIO PLASENTA

Solusio plasenta adalah pelepasan plasenta dari tempat implantasi normalnya di rahim sebelum
kelahiran dan merupakan salah satu penyebab perdarahan ibu hamil pada trimester ketiga yang
terkait dengan kematian ibu dan janin.
Gejala Solusio Plasenta

Berdasarkan gejalanya, solusio plasenta dibagi menjadi 3 kelas:

Kelas 0: tidak ada gejala.

Karena tidak menimbulkan gejala gejala, solusio plasenta kelas 0 ini baru ditemukan pada saat
kelahiran dengan ciri berupa gumpalan darah atau adanya area yang penyok pada plasenta.

Kelas 1: gejala ringan (48 persen kasus), gejalanya antara lain:

Tidak ada perdarahan atau perdarahan vagina ringan.Nyeri rahim ringan.Tekanan darah dan denyut
nadi ibu normal.Tidak ada gangguan koagulasi darah.Tidak ada gawat janin.

Kelas 2: gejala sedang (27 persen kasus), gejalanya antara lain:

Tidak ada perdarahan atau perdarahan vagina ringan.Nyeri rahim sedang-berat dengan kontraksi
tetanik.Peningkatan denyut nadi ibu dengan perubahan tekanan darah dan denyut nadi orthostatic
(dipengaruhi posisi berdiri/ duduk).Gawat janin.Hipofibrinogenemia

Kelas 3: gejala berat (24 persen kasus) Tidak ada perdarahan sampai perdarahan vagina berat.Kejang
rahim (tetanik) yang berat dan sangat nyeri.Syok
maternal.Hipofibrinogenemia.Koagulopati.Kematian janin. Perlengketan

KLASIFIKASI PLASENTA SOLUSIO

dari solusio plasenta adalah sebagai berikut : 1) Solusio plasenta parsialis : bila hanya sebagian saja
plasenta terlepas dari tempat perlengkatannya. 2) Solusio plasenta totalis (komplek) : bila seluruh
plasenta sudah terlepas dari tempat perlengketannya.

PENANGANAN PLASENTA SOLUSIO

Setelah mengetahui penyebab solusio plasenta, selanjutnya ibu hamil perlu mulai melakukan
sejumlah langkah pengobatan.

Sebenarnya, tidak ada prosedur yang memungkinkan untuk memasang kembali plasenta yang telah
terpisah dari dinding rahim. Namun, pengobatan untuk solusio plasenta dapat dilakukan dengan
bergantung pada tingkat keparahan dan usia kehamilan Anda.Berikut pengobatan solusio plasenta
berdasarkan kedua hal tersebut:

Solusio plasenta ringan pada minggu ke-24 hingga 34 kehamilan. Jika kondisi solusio plasenta ringan,
dekat jantung janin normal, namun janin terlalu dini untuk dilahirkan maka Anda akan menjalani
rawat inap.Dokter akan memantau kondisi ibu dan bayi secara ketat. Pada beberapa kasus, obat-
obatan untuk memperkuat paru-paru janin diberikan sebagai persiapan kelahiran prematur. Namun,
bila pendarahan telah berhenti dan kondisi Anda dengan janin sudah stabil, maka Anda
diperbolehkan untuk pulang.Solusio plasenta ringan pada minggu ke-34 kehamilan atau lebih. Jika
kondisi solusio plasenta ringan, maka akan dilakukan persalinan normal yang dipantau secara ketat.
Metode ini dapat mencegah masalah semakin berkembang.Solusio plasenta sedang sampai berat.
Bila kondisi solusio plasenta parah atau membahayakan, yang ditandai dengan pendarahan berat
dan komplikasi, maka Anda harus segera melahirkan. Proses melahirkan biasanya dilakukan dengan
operasi caesar, dan Anda juga membutuhkan transfusi darah.

Solusio plasenta yang tidak segera ditangani, atau tidak mendapat penanganan yang tepat, dapat
membahayakan keselamatan Anda maupun janin. Oleh sebab itu, periksakan kandungan Anda
secara rutin ke dokter untuk mengetahui sedini mungkin masalah yang mungkin terjadi.Meski tidak
ada cara yang pasti untuk mencegah solusio plasenta, namun menjaga kesehatan dengan melakukan
gaya hidup sehat bisa menurunkan risiko Anda mengalami masalah ini.Hindari merokok dan minum
alkohol, menjaga tekanan darah, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga ringan dapat
membantu Anda terhindar dari solusio plasenta.

3.RUPTURE UTERI

Ruptur uteri merupakan salah satu bentuk perdarahan yang terjadi pada kehamilan lanjut dan
persalinan yaitu robeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau persalinan pada saat umur
kehamilan lebih dari 28 minggu.

KLASIFIKASI RUPTURE UTERI

Klasifikasi ruptur uteri menurut keadaan robek

1.Ruptur uteri inkomplit (subperitoneal)

Ruptur uteri yang hanya dinding uterus yang robek sedangkan lapisan serosa (peritoneum) tetap
utuh.

2Ruptur uteri komplit (transperitoneal)

Rupture uteri yang selain dinding uterusnya robek, lapisan serosa (peritoneum) juga robek sehingga
dapat berada di rongga perut.

Klasifikasi ruptur uteri menurut kapan terjadinya Ruptur uteri pada waktu kehamilan (ruptur uteri
gravidarum)

1.Ruptur uteri yang terjadi karena dinding uterus lemah yang dapat disebabkan oleh:

 Bekas seksio sesaria


 Bekas enukleasi mioma uteri
 Bekas kuretase/ plasenta manual
 Sepsis post partum
 Hipoplasia uteri
 2.Ruptur uteri pada waktu persalinan (ruptur uteri intrapartum)

2.Ruptur uteri pada dinding uterus baik, tapi bagian terbawah janin tidak maju/ turun yang dapat
disebabkan oleh:

 Versi ekstraksi
 Ekstraksi forcep
 Ekstraksi bahu
 Manual plasenta
GEJALA RUPTURE UTERI

1.Perdarahan dari vagina dalam jumlah yang berlebihan.

2.Timbul rasa sakit hebat di sela-sela kontraksi saat melahirkan normal.

3.Kekuatan kontraksi persalinan cenderung melambat, melemah, dan kurang intens.

4.Nyeri atau sakit pada perut yang tidak biasa.

PENANGANAN RUPTURE UTERI

Penanganan ruptur uteri dimulai dari stabilisasi kondisi umum pasien. Bila pasien ditemukan dalam
kondisi syok, maka perlu dilakukan resusitasi terlebih dahulu. Setelah kondisi pasien stabil, maka
pasien segera dibawa ke ruang operasi. Prosedur operasi yang dapat dilakukan yaitu repair ruptur,
serta histerektomi subtotal dan total [3,7,8]

Anda mungkin juga menyukai