Anda di halaman 1dari 9

KONSEP BERPIKIR

KRITIS DALAM
KEPERAWATAN
Dosen Pengampu:
Ns. Dian Dwiana Maydinar, S.Kep., M.Kep

Keperawatan 2 C
Kelompok 2 :
1. Alya Meisa 2226010095
2. Dina Yulia Lestari 2226010096
3. Gayatri Mariska Putri 2226010097
4. Hesi Oktiansi 2226010098
5. Ummi Chalifah 2226010099
6. Swica Wulan Sari 2226010100
7. Anugra Febrian 2226010101
8. Dhea Putri Hernita 2226010102
9. Manda Marclida Agustin 2226010103
10. Mifta Kurnia Maharani 2226010104
11. Yupita 2226010106
12. Eliza Puteri Rachmadiya 2226010107
13. Aisyiakia Lola Safitri 2226010108
14. Roy Hidi 2226010109
15. Rengga Monica 2226010110
16. Anissa Putri Apsari 2226010111
1. Berfikir Kritis Dalam Keperawatan

Berpikir kritis merupakan proses berpikir dengan


terperinci dalam memikirkan suatu peristiwa,
tindakan, dan pemecahan suatu masalah dengan
tujuan mewujudkan hasil berpikir yang baik, dan
berpikir kritis dalam keperawatan adalah proses
berpikir dalam keperawatan dengan terperinci
dengan benar benar mempertimbangkan baik
buruknya dalam memberikan layanan kesehatan,
yaitu memberi layanan asuhan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan.
2. Komponen berpikir kritis dalam keperawatan
(Kataoka-Yahiro & Saylor, 1994)

1. Dasar pengetahuan khusus


4. Sikap berpikir kritis

2. Pengalaman dalam
kepeerawatan
5. Standar untuk
berpikir kritis

3. Kompetensi
3. Kriteria kemampuan berpikir kritis perawat

Berpikir secara aktif dengan


menggunakan inteligensia, pengetahuan, Meninjau situasi perspektif yang
01 berbeda untuk mengembangkan suatu
dan keterampilan diri untuk menjawab
04 pemahaman yang mendalam dan
pertanyaan
menyeluruh

Dengan cermat menggali


situasi dengan mengajukan dan
02
menjawab pertanyaan yang
relevan

Mendiskusikan ide dalam suatu


Berpikir untuk diri sendiri dan 05 cara yang terorganisasi untuk
secara cermat menelaah berbagai pertukaran dan menggali ide
03
ide dan mencapai kesimpulan yang dengan orang lain
berguna
4. Berpikit Kritis
Berikut proses berpikir kritis menurut Christensen & Kenny
(2009) yaitu :

Berpikir Rasional Logis dan Beralasan

Berpikir Reflektif

Berpikir Otonomi

Berpikir Kreatif

Memutuskan Konklusi dan Tindakan


1. Berpikir rasional logis dan beralasan 2. Berpikir Reflektif
Pada proses berpikir kritis ini
Didasarkan pada pembuatan dibutuhkan untuk meluangkan
hubungan antara bukti solid, waktu untuk meneliti menganalis
observasi dan fakta untuk menarik data secara akurat
kesimpulan, bukan untuk mengidentifikasi masalah klien
pengambilan kesimpulan yang dan hasil akhir kesehatan yang
berdasarkan ketidaktahuan, dialami klien. Kemungkinan
kesukaan, prasangka atau tindakan untuk mencapai hasil
kepeningan sendiri. Jadi pada proses tersebut dipertimbangkan dan
ini dibutuhkan suatu jalan pikiran diperbandingkan dengan
atau logika keuntungan, bahaya, dan kerugian
dari setiap tindakan
Berpikir Otonomi
Di proses ini perawat berpikir dengan diri sendiri, tidak hanya
03 menerima atau dapat dimanipulasi oleh pandangan orang lain. Pemikir
otonomi menganalisis infomasi dan memutuskan dimana yang paling
benar terpercaya.

Berpikir Kreatif
04 Proses berpikir dengan kreatif menggunakan Cara yang bertujuan untuk
menghubungkan atau mensitesis informasi sehingga terlibat dengan
cara baru atau memberikan konklusi yang unik.

Memutuskan konklusi dan tindakan


Pada proses ini perawat Mencakup, menganalisis dan mengevaluasi
05
buktibukti, serta memperbandingkan pilihan, menimbang kerugian,
resiko serta keuntungan dan memperkirakan keberhasilan pencapaian
hasil akhir yang di inginkan untuk menunjang derajat kesehatan Klien.
Terima
kasih :)

Anda mungkin juga menyukai