Anda di halaman 1dari 9

BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun Oleh :
 
Kelompok 5 Reguler B

1. Kurniatin Hasanah P27820720070 7. Naris Wari Mawaiyah Q P27820720076


2. Lisania Ikhsani Rozi P27820720071 8. Novia Rofiqoh A P27820720078
3. Mochamad Dimas A P27820720072 9. Octavia Salsyabilla H P27820720079
4. Moh Iqbal Khatami P27820720073 10. Rafida Indah W P27820720080
5. Muhammad Syukron T P27820720074 11. Rendy Septian B P27820720081
6. Nada Bulan Pertiwi P27820720075
 

 
Dalam proses pengambilan Latar Belakang
keputusan, kemampuan
Menurut Gunawan (2003:177-178) menyatakan bahwa keterampilan berpikir
mencari, menganalisis dan kritis adalah kemampuan untuk berpikir pada level yang kompleks dan
mengevaluasi informasi. menggunakan proses analisis dan evaluasi. Berpikir kritis melibatkan keahlian
berpikir induktif seperti mengenali hubungan, manganalisis masalah yang
bersifat terbuka, menentukan sebab dan akibat, membuat kesimpulan dan mem-
perhitungkan data yang relevan. Sedang keahlian berpikir deduktif melibatkan
kemampuan memecahkan masalah yang bersifat spasial, logis silogisme dan
membedakan fakta dan opini. Keahlian berpikir kritis lainnya adalah kemampuan
mendeteksi bias, melakukan evaluasi , membandingkan dan mempertentangkan.
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan Berpikir
Kritis dalam Keperawatan Gerontik.

Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari berpikir kritis ?

2. Untuk mengetahui makna dari berpikir kritis ?

3. Untuk mengetahui karakteristik dari berpikir kritis ?

4. Untuk mengetahui model dari berpikir kritis ?

5. Untuk mengetahui motode dari berpikir kritis ?

6. Untuk mengetahui fungsi berpikir kritis dalam keperawatan ?

7. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan berpikir kritis


dalam keperawatan ?
BERFIKIR KRITIS
Berpikir kritis merupakan salah satu soft-skill yang
diperlukan dalam peningkatan karir atau dalam
memimpin tim.

MAKNA BERPIKIR KRITIS

Berpikir kritis dapat diartikan sebagai upaya seseorang untuk memeriksa kebenaran dari suatui
nformasi menggunakan ketersediaan bukti, logika, dan kesadaran akan bias (Halpern,1998; Larsson,
2017). Berpikir kritis merupakan suatu pengujian yang rasional terhadap bebera paide, kesimpulan,
prinsip, argumen, penjelasan, persoalan, pernyataan, keyakinan dan tindakan, serta intidari praktik
keperawatan profesional (Taylor, 2006).Berpikir kritis dalam Pendidikan keperawatan merupakan
komponen penting dari akuntabilitas profesional dan asuhan keperawatan berkualitas. Berfikir kritis
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat.
KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS

1. Konsep tualisasi Konsep tualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep.
2. Rasisional dan beralasan. Artinya argument yang diberikan selalu berdasarkan analisis
dan memiliki dasar kuat dari fakta Tenomena nyata.
3. Reflektif Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi
4. Bagian dari suatu sikap. Yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir
kritis
5. Berpikir adil dan terbuka yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan
kurang menguntungkan
6. Pengambilan keputusan berdasarkan kepercayaan. Berpikir kritis digunakan untuk dekat
suatu argumentasi dan kesimpulan

LIMA MODEL BERPIKIR KRITIS

1. T : Total Recall 2. H : Habit


3. I : Inquiry 4. N : New Ideas and Creativity
5. K: Knowing How You Think Asumsi T.H.I.N.K
METODE BERPIKIR KRITIS
1. Mengenali Masalah ( Defining and dlarifying problem)

a. Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.

b. Membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.

2. Menilai informasi yang relevan


PowerPoint
a. Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgment.
Presentation

b. Mengecek konsistensi.

c. Mengidentifikasi asumsi.

3. Pemecahan Masalah / Penarikan kesimpulan

a. Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya


data.

b. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari


keputusan/pemecahan masalah/kesimpulan yang diambil.
FUNGSI BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

Fungsi berpikir Kritis Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keper- awatan adalah
sebagai berikut.

1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas 6. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam
keperawatan sehari-hari keperawatan.
2. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam 7. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam
keperawatan keperawatan.
3. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan 8. Membuat dan mengecek dasar analisis dan falidasi data
4. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing keperawatan.
indikasi, penyebab dan tujuan, sertatingkat hubungan.
5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan
tindakan yang dilakukan.
PROSES BERPIKIR KRITIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan motivasi yang


positif dari lingkungan tempat perawat bekerja. Suatu kreativitas penting
untuk membangkitkan motivasi secara individu, sehinnga seorang peraeat
mampu mengembangkan konsep baru dengan pendekatan inovatif dalam
memecahkan masalah agar keputusan yang diambil akurat dan jelas.
Perawat juga harus terbuka dalam menerima kritik karena akan
mengakibatkan hal yang positif.

Proses pengambilan keputusan adalah salah satu penyelesaian yang


dinamis. Penyebab umum gagalnya pengambilan keputusan adalah kurang
tepat dalam mengidentifikasi masalah .Oleh karena itu, identifikasi masalah
merupakan langkah yang paling penting karena kualitas hasil tergantung
pada keakuratan hasil dalam mengidentifikasi masalah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai