Disusun Oleh :
Kelompok 5 Reguler B
Dalam proses pengambilan Latar Belakang
keputusan, kemampuan
Menurut Gunawan (2003:177-178) menyatakan bahwa keterampilan berpikir
mencari, menganalisis dan kritis adalah kemampuan untuk berpikir pada level yang kompleks dan
mengevaluasi informasi. menggunakan proses analisis dan evaluasi. Berpikir kritis melibatkan keahlian
berpikir induktif seperti mengenali hubungan, manganalisis masalah yang
bersifat terbuka, menentukan sebab dan akibat, membuat kesimpulan dan mem-
perhitungkan data yang relevan. Sedang keahlian berpikir deduktif melibatkan
kemampuan memecahkan masalah yang bersifat spasial, logis silogisme dan
membedakan fakta dan opini. Keahlian berpikir kritis lainnya adalah kemampuan
mendeteksi bias, melakukan evaluasi , membandingkan dan mempertentangkan.
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait dengan Berpikir
Kritis dalam Keperawatan Gerontik.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi dari berpikir kritis ?
Berpikir kritis dapat diartikan sebagai upaya seseorang untuk memeriksa kebenaran dari suatui
nformasi menggunakan ketersediaan bukti, logika, dan kesadaran akan bias (Halpern,1998; Larsson,
2017). Berpikir kritis merupakan suatu pengujian yang rasional terhadap bebera paide, kesimpulan,
prinsip, argumen, penjelasan, persoalan, pernyataan, keyakinan dan tindakan, serta intidari praktik
keperawatan profesional (Taylor, 2006).Berpikir kritis dalam Pendidikan keperawatan merupakan
komponen penting dari akuntabilitas profesional dan asuhan keperawatan berkualitas. Berfikir kritis
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat.
KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
1. Konsep tualisasi Konsep tualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu konsep.
2. Rasisional dan beralasan. Artinya argument yang diberikan selalu berdasarkan analisis
dan memiliki dasar kuat dari fakta Tenomena nyata.
3. Reflektif Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi
4. Bagian dari suatu sikap. Yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir
kritis
5. Berpikir adil dan terbuka yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan
kurang menguntungkan
6. Pengambilan keputusan berdasarkan kepercayaan. Berpikir kritis digunakan untuk dekat
suatu argumentasi dan kesimpulan
b. Mengecek konsistensi.
c. Mengidentifikasi asumsi.
Fungsi berpikir Kritis Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keper- awatan adalah
sebagai berikut.
1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas 6. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam
keperawatan sehari-hari keperawatan.
2. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam 7. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam
keperawatan keperawatan.
3. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan 8. Membuat dan mengecek dasar analisis dan falidasi data
4. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing keperawatan.
indikasi, penyebab dan tujuan, sertatingkat hubungan.
5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan
tindakan yang dilakukan.
PROSES BERPIKIR KRITIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN