Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR

CRITICAL THINKING
NURUL AMALINA, S.ST, M.KEB
A PA
N G
ME PIKIR
BE R ??
IT IS
K R
Memanfaatka
n potensi yg
ada

Merupakan
Penting untuk
keterampilan
refleksi diri
universal

Berfikir kritis

Sangat
Meningkatkan
penting di
kreativitas
abad ke 21

Meningkatkan
keterampilan
verbal dan
analitik
BERPIKIR KRITIS

• Berpikir kritis sebagai suatu proses disiplin intelektual yang secara aktif
dan terampil mengkonseptualisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari
pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran atau komunikasi sebagai
panduan untuk keyakinan dan tindakan (Scriven, M & Paul, R. 2019)
Berpikir kritis termasuk proses berpikir tingkat tinggi, karena
pada saat mengambil keputusan atau menarik kesimpulan
menggunakan kontrol aktif, yaitu reasonable (masuk akal),
reflective, responsible (bertanggung jawab), dan skillful thinking.
6 KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS MENURUT
TRUDY BAYER

• Watak
Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap yang sangat
terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek
terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan
akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik. 
• Kriteria
Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Apabila kita akan
menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta-
fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru,
logika yang konsisten, dan pertimbangan yang matang.
• Argumen
Argumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi oleh data-data.
Keterampilan berpikir kritis akan meliputi kegiatan pengenalan, penilaian,
dan menyusun argumen.
• Pertimbangan atau pemikiran (reasoning)
Yaitu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau
beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji
hubungan antara beberapa pernyataan atau data.
• Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang adalah cara memandang atau menafsirkan dunia
ini, yang akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang
berpikir dengan kritis akan memandang sebuah fenomena dari
berbagai sudut pandang yang berbeda. 
• Prosedur penerapan kriteria
Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur
tersebut akan meliputi merumuskan permasalahan, menentukan keputusan
yang akan diambil, dan mengidentifikasi perkiraan-perkiraan
MANFAAT BERPIKIR KRITIS

1. Membantu memperoleh pengetahuan, memperkuat argumen


2. Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan dengan jelas
3. Mengumpulkan, menilai dan menafsirkan informasi dengan efektif
4. Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan
alasan yang kuat
5. Membiasakan berpikiran terbuka
6. Mengkomunikasikan gagasan, pendapat dan solusi dengan jelas
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERPIKIR
KRITIS

• Cara pandang seseorang dalam memahami masalah


• Pengalaman
• Intelegensi
• Kondisi emosi
• Dalam pelayanan asuhan kebidanan, proses berfikir kritis merupakan dasar
dalam penerapan manajemen asuhan kebidanan, sehingga sangat penting
dikuasai sebagai landasan dalam pengambilan keputusan klinis
PROSES BERPIKIR KRITIS BERTUJUAN UNTUK :

Merumuskan Mengumpulka Berpikir terbuka


dalam sistem
masalah n dan menilai penilaian dan
dengan jelas informasi yang berkomunikasi
dan tepat relevan secara efektif dgn
orang lain dalam
mencari tahu
solusi untuk
masalah yang
kompleks
UNTUK MENGEMBANGKAN PROSES BERPIKIR
KRITIS, DIPERLUKAN KETERAMPILAN DALAM
HAL :
A. Analisis
B. Reasoning
C. Evaluating
D. Decision making
E. Problem solving
Dalam penerapan asuhan kebidanan, penerapan
berpikir kritis ditujukan agar dapat melakukan
pemecahan masalah yang mungkin dijumpai dalam
kasus-kasus kebidanan di lapangan.
LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
SESUAI DENGAN PRINSIP BERPIKIR KRITIS

• Materials used for final invention build


Lakukan Mengeksplorasi
• Why did you choose those materials? Memilih ide
identifikasi informasi dan
terbaik
masalah membangun ide

Uji coba
keputusan Evaluasi hasil
klinik
Penerapan berpikir kritis dalam asuhan kebidanan, pada dasarnya sudah
tergambar dalam manajemen kebidanan :

I. Langkah I : pengumpulan data dasar


II. Langkah II : interpretasi data dasar
III. Langkah III : mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
IV. Langkah IV : mengidentifikasi atau menetapkan kebutuhan yang
memerlukan tindakan segera
V. Langkah V : merencanakan asuhan yang menyeluruh
VI. Langkah VI : melaksanakan perencanaan
VII.Langkah VII : evaluasi

Anda mungkin juga menyukai