Anda di halaman 1dari 13

Konsep Dasar

Berpikir Kritis
Dalam Kebidanan
Dosen Pengampu
Dr. Finta Isti Kundarti, S.SiT,M.Keb
KELOMPOK 4
• Annisa Arum Shinta D
• Pepsilia Fransiska
• Kurnia Putri C
• Mirza Aulia Cahyani
• Aliffiyanti Fairuz
• Hivani Alif Prasinia
• Natasya Farhana N
• Rike Puspitasari

2
Pengertian Berpikir Kritis

Scriven, M & Paul, R, dalam Anonim (2019)


mendefinisikan berpikir kritis sebagai suatu
proses disiplin intelektual yang secara aktif
dan terampil mengkonseptualisasikan,
menerapkan, menganalisis, mensintetis
dan/atau mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan dari, atau dihasilkan oleh
pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran
atau komunikasi sebagai panduan untuk
keyakinan dan tindakan.

3
Pengertian Berpikir Kritis Santrock (2011: 359),
pemikiran kritis adalah
pemikiran reflektif dan
produktif, serta melibatkan
Jensen (2011: 195) evaluasi bukti.
berpendapat bahwa berpikir
kritis berarti proses mental
yang efektif dan handal,
digunakan dalam mengejar
pengetahuan yang relevan
dan benar tentang dunia.

John (2016), berpikir kritis


adalah suatu cara berpikir
tentang subjek, konten, atau
masalah yang dilakukan oleh
pemikir secara aktif dan terampil
secara konseptual dan
memaksakan standar yang
tinggi atas intelektualitas
mereka.
4
Perbedaan Berpikir Kritis dan
Berpikir Kreatif

Berpikir kritis (Izhab: 2007) adalah proses mental


untuk menganalisis informasi, informasi
didapatkan melalui pengamatan, pengalaman,
komunikasi, dan membaca. Untuk memunculkan
berpikir kritis dan kreatif diperlukan beberapa
syarat.

5
Perbedaan Berpikir Kritis dan
Berpikir Kreatif

Menurut Ennis (1985), kemampuan berpikir kritis terdiri atas 12


komponen yaitu:
1. Merumuskan masalah
2. Menganalisis argument
3. Menanyakan dan menjawab pertanyaan
4. Menilai kredibilitas sumber informasi
5. Melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi
6. Membuat deduksi dan menilai deduksi
7. Membuat induksi dan menilai induksi
8. Mengevaluasi
9. Mengidentifikasi dan menilai identifikasi
10. Mengidentifikasi asumsi
11. Memutuskan dan melaksanakan
12. Berinteraksi dengan orang lain

6
Perbedaan Berpikir Kritis dan
Berpikir Kreatif Berpikir kritis berdampingan
dengan berpikir kreatif, artinya
kemampuan berpikir seseorang
bidan untuk membuat
hubungan yang baru dan yang
lebih berguna dari informasi
yang sebelumnya sudah
Beberapa ahli penelitian
diketahui oleh bidan.
menyatakan bahwa
berpikir kritis memiliki
keterkaitan dengan
konsep lain, diantaranya
metakognitif, motivasi dan Kreatifitas dalam berpikir
kreatifitas. kritis merupakan proses
menemukan sesuatu yang
baru dan memerlukan suatu
rangsangan dari lingkungan.

7
Elemen Berpikir Kritis
01 04
Menganalisis konsep
Menentukan tujuan

Elemen berpikir kritis


antara lain:
02 05
Menyusun pertanyaan atau
Asumsi

membuat kerangka masalah

03
Menunjukan bukti
8
Tingkatan Berpikir Kritis

Menurut Kataoka Yahiro


dan Sylor (1994)

1. Tingkatan dasar 2. Tingkat Kompleks 3. Tingkat Komitmen


Pada tingkat dasar seseorang Pada tingkat ini seseorang Bidan sudah memilih tindakan
mempunyai kewenangan akan lebih mengakui apa yang akan dilakukan
untuk menjawab setiap banyaknya perbadaan berdasarkan hasil identifikasi
masalah dengan benar. pandangan dan persepsi. dari berbagai alternatif pada
tingkat kompleks.

9
KOMPONEN
BERPIKIR
KRITIS

Pengalaman

Pengetahuan Pengalaman praktik klinik Kompetensi


Dasar Spesifik laboratorium nyata bagi
pene- rapan ilmu yang
meliputi teori dan informasi sudah dipela-jari serta
dari ilmu-ilmu pengetahuan, mempercepat proses Kemampuan individual
kemanusiaan dan ilmu-ilmu berpikir kritis
Jupiter dimana
is a gas giant andbidan
the yang
Saturn dibutuhkan untuk
is the ringed one. It’s
biggest planet in
akan berhubungan dengan our Solar composed
mengerjakan suatumostly of
kebidanan dasar. Pengeta- System hydrogen and helium
huan ini dapat diperoleh kliennya : melakukan tugas/pekerjaan yang
bidan melalui jenjang wawan-cara, observasi, dilandasi pengetahuan,
pendidikan yang diikuti, pemeriksaan fisik, dan keterampilan, dan sikap
mulai dari diploma, sarjana, membuat keputusan untuk kerja sesuai unjuk kerja
sampai tingkat pendidikan melakukan perawatan pada
yang dipersyaratkan.
master atau doctor. kliennya.
10
KARAKTERISTIK
BERPIKIR
KRITIS

Seorang bidan yang professional harus


memiliki karakteristik dalam berpikir
kritis. Hal ini meliputi seorang bidan
mampu mempertimbangkan sesuatu sesuai
dengan alasan yang rasional dan logis,
bersifat reflektif, mampu menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi bukti-bukti
yang ada terkait masalah yang akan
dipecahkan, memiliki kemampuan
pemecahan masalah (problem solving).

1
1
Urgensi Berpikir Kritis
Dalam Kebidanan

Berpikir kritis dalam manajemen


asuhan kebidanan menggambarkan Bidan menerapkan setiap kegiatan
bahwa seorang bidan memiliki basis manajemen asuhan kebidanan selalu
pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan penalaran, berpikir kritis.
menganalisis dan mengevaluasi Hal ini dapat dilakukan evaluasi.
pengetahuan terbaru, Evaluasi merupakan proses pengukuran
mengaplikasikan logika dan pencapaian tujuan yang diinginkan
rasionalnya untuk mengambil suatu dengan menggunakan metode yang
keputusan klinis. Berpikir kritis diiringi teruji validitas dan reliabilitasnya. Berpikir
pengalaman bidan maka akan kritis memungkinkan bidan untuk
meminimalkan adanya kesalahan, memenuhi kebutuhan klien sesuai
bekerjasama dengan tenaga dengan data yang ia dapatkan, mampu
kesehatan lain akan menjadikan bidan mempertimbangkan alternatif, sehingga
lebih memahami kebutuhan klien. asuhan kebidanan klien berkualitas tinggi
THANKS

1
3

Anda mungkin juga menyukai