- Motivasi
Jika anak mengetahui bahwa mereka dapat memperoleh apa saja yang mereka
inginkan tanpa memintanya, dan jika pengganti bicara seperti tangis dan isyarat dapat
mencapai tujuan tersebut, maka dorongan untuk belajar berbicara akan melemah.
- Bimbingan
Cara yang paling baik untuk membimbing belajar berbicara adalah pertama,
menyediakan model yang baik, kedua, mengatakan kata-kata dengan perlahan dan
cukup jelas sehingga anak dapat memahaminya, dan ketiga, memberikan bantuan
mengikuti model tersebut dengan membetulkan setiap kesalahan yang mungkin
dibuat anak dalam meniru model tersebut.
Ada sejumlah kondisi yang mendorong keragaman tersebut di atas, yaitu sebagai
berikut:
- Kesehatan
Anak yang sehat, lebih cepat belajar berbicara dari pada anak yang tidak
sehat, karena motivasinya lebih kuat untuk menjadi anggota kelompok sosial dan
berkomunikasi dengan anggota kelompok tersebut.
- Kecerdasan
Anak yang memiliki kecerdasan tinggi, belajar berbicaranya akan lebih cepat
dan memperlihatkan penguasaan bahasa yang lebih unggul dari pada anak yang
tingkat kecerdasannya rendah.
- Keadaan Sosial Ekonomi
Anak dari kelompok yang keadaan sosial ekonominya tinggi lebih mudah
belajar berbicara, mengungkapkan dirinya dengan lebih baik, dan lebih banyak
berbicara dari pada anak dari kelompok yang keadaan sosial ekonominya lebih
rendah. Penyebab utamanya adalah bahwa anak didorong banyak untuk berbicara dan
lebih banyak dibimbing dalam melakukannya.
- Jenis Kelamin
Dibandingkan dengan anak perempuan, anak laki-laki tertinggal dalam belajar
berbicara. Pada setiap jenjang umur, kalimat anak laki-laki lebih pendek dan kurang
betul tata bahasanya, kosakata yang diucapkan lebih sedikit, dan pengucapannya
kurang tepat dari pada anak perempuan.
- Keinginan Berkomunikasi
Semakin kuat keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain, semakin
kuat motivasi anak untuk belajar berbicara, dan semakin bersedia menyisihkan waktu
dan usaha yang diperlukan untuk belajar.
- Dorongan
Semakin banyak anak didorong untuk berbicara dengan mengajaknya
berbicara dan didorong menanggapinya, akan semakin awal mereka belajar berbicara
dan semakin baik kualitas bicaranya.
- Ukuran Keluarga
Anak tunggal atau anak dari keluarga kecil biasanya berbicara lebih awal dan
lebih baik dari pada anak dari keluarga besar karena orang tua dapat menyisihkan
waktu yang lebih bayak untuk mengajak anaknya berbicara.
- Urutan Kelahiran
Dalam keluarga yang sama, anak pertama lebih unggul dari pada anak yang
lahir kemudian. Hal ini dikarenakan orang tua dapat menyisihkan waktunya yang
lebih banyak untuk mengajar dan mendorong anak yang lahir pertama dalam belajar
berbicara dari pada anak yang lahir kemudian.
- Metode Pelatihan Anak
Anak yang dilatih secara otoriter yang menekankan bahwa “anak harus dilihat
dan bukan didengar” merupakan hambatan belajar, sedangkan pelatihan yang
memberikan kelaluasaan dan demokratis akan mendorong anak untuk belajar.
- Anak Kembar
Anak yang lahir kembar umumnya terlambat dalam perkembangan bicaranya
terutama karena mereka lebih banyak bergaul dengan saudara kembarnya dan hanya
memahami logat khusus yang mereka miliki. Ini melemahkan motivasi mereka untuk
belajar berbicara agar orang lain dapat memahami mereka.
- Hubungan dengan teman sebaya
Semakin banyak hubungan anak dengan teman sebayanya dan semakin besar
keinginan mereka untuk diterima sebagai anggota kelompok sebayanya, akan
semakin kuat motivasi mereka untuk belajar berbicara
- Kepribadian
Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik cenderung kemampuan
bicaranya lebih baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif dari pada anak yang
penyesuaian dirinya jelek. Kenyataannya, bicara seringkali dipandang sebagai salah
satu petunjuk anak yang sehat mental.
27 – Mobil maju
2 2,00 – 2,50
30 cepat
Menggunakan pertanyaan
yatidak, menggunakan wh Letakkan
31 –
3 2,50 – 3,00 (who, what, where); bayi
34
menggunakan kalimat itu
sanggahan dan kalimat berita.
Itu mobil
35 – Melekatkan kalimat yang satu
4 3,00 – 3,75 yang ibu beli
40 di dalam kalimat yang lain.
untukku
Koordinasi antara
Jenny dan
41 – kalimatkalimat sederhana dan
5 3,75 – 4,50 Cindy itu
46 hubungan-hubungan
saudara
proposional.
Sedangkan dalam Papalia (2004: 172-173) menyebutkan bahwa pertumbuhan bahasa
mengilustrasikan bagaimana semua aspek perkembangan berinteraksi. Seiring dengan
struktur fisik untuk menghasilkan suara menjadi sempurna, dan koneksi naural yang
dibutuhkan untuk menghubungkan suara dengan makna menjadi aktif, interaksi sosial
dengan orang dewasa memperkenalkan bayi kepada karakteristik komunikasi bahasa.
“The growth of language illustrates how all aspects of development interact. As the
physical structures needed to produce sounds mature, and the neuronal connections
necessary to associate sounds and meaning become activated, social interaction with adults
introduces babies to the communicative nature of speech”
Language Milestone from Birth to 3 Years
Age in Months Development
Birth Can perceive speech, cry, make some response to sound.
1,5 to 3 Coos and laughs.
3 Plays with speech sounds.
5 to 6 Makes consonant sounds, trying to match what she or he hears.
6 to 10 Babbles in strings of consonants and vowels.
9 Uses gestures to communicate and plays gesture games.
9 to 10 Begins to understand words (usually “no” and baby’s own
name); imitates sounds.
10 to 12 No longer can discriminates souds not in own language.
9 to 12 Uses a view social gestures.
10 to 14 Says first word (ususally a label for something).
10 to 18 Says single words.
13 Understands symbolic function of naming.
13 Uses more elaborate gestures.
14 Uses symbolic gesturing.
16 to 24 Learns many new words, expanding vocabulary rapidly, going
from about 50 words to up to 400; uses verbs and adjectives.
18 to 24 Says first sentence (2 words).
20 Uses fewer gestures; names more things.
20 to 22 Has comprehension spurt.
24 Uses many two-word pharases; no longer babbles; wants to
talk.
30 Learns new words or most every day; speaks in combinations
of three or more words; understands very well; makes
grammatical mistakes.
36 Says up to 1.000 words, 80 percent intelligible; makes some
mistakes in syntax.
Monks dkk (2002: 161) menyatakan bahwa perubahan kalimat dua kata
menjadi kalimat tiga kata terjadi kurang lebih antara bulan ke-24 dan bulan ke-30.
dalam kemampuan mengucapkan kata. Tahapan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tahapan Kemampuan Mengucapkan Kata
No. Usia Kemampuan Karakteristik Contoh bahasa
(dalam mengucapkan yang lazim
bulan) kata dibuat
1. 6–8 Kata pertama merupakan ma-ma, ba-ba,
katakata da-da
ocehan atau
huruf-huruf
yang
diulang,
2. 12 – 18 Kali satu Berkata “beri”
mat sambil
kata menunjuk ke
suatu benda
(dengan
arti:
meminta
sesuatu)
3. 18 – 20 Kali dua Menggabungk “gi susu”
mat an (dengan arti:
kata dua kata tidak mau
minum susu)
4. 24 – 30 Kali lebih Penyusunan Ibu
mat kalimat yang
membuang
lanjut terdiri dari
sampah
tiga buah kata
6. Terlambat Bicara
Menurut Hurlock (1978: 194-196), dikatakan terlambat bicara apabila tingkat
perkembangan bicara berada di bawah tingkat kualitas perkembangan bicara anak yang
umurnya sama yang dapat diketahui dari ketepatan penggunaan kata. Apabila pada saat
teman sebaya mereka berbicara dengan menggunakan kata-kata, sedangkan si anak terus
menggunakan isyarat dan gaya bicara bayi maka anak yang demikian dianggap orang
lain terlalu muda untuk diajak bermain.
Sedangkan dalam Papalia (2004: 252-253) menjelaskan bahwa anak yang terlambat
bicara adalah anak yang pada usia 2 tahun memliki kecenderungan salah dalam
menyebutkan kata, kemudian memiliki perbendaharaan kata yang buruk pada usia 3
tahun, atau juga memiliki kesulitan dalam menamai objek pada usia 5 tahun. Dan anak
yang seperti itu, nantinya mempunyai kecenderungan tidak mampu dalam hal membaca.
“children who show an unusual tendency to mispronounce words at age 2, who have
poor vocabulary at age 3, or who have trouble naming objects at 5 are apt to have reading
disabilities later on”
Berdasarkan pendapat Hurlock (1978: 194-196) dan Papalia (2004: 252253) yang
telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan definisi anak yang mengalami terlambat
bicara adalah anak yang tingkat kualitas perkembangan bicaranya sama dengan anak
yang seusianya.