Anda di halaman 1dari 2

Karakteristik Perkembangan bahasa

Dalam sejarahnya sebuah bahasa pasti mengalami proses perubahan. Hal ini tidak
terlepas dari salah satu sifat bahasa itu sendiri, yaitu bersifat dinamis. Banyaknya perubahan
bahasa ini kadang diwarnai oleh masuknya frase dari bahasa asing atau bahkan bahasa
daerah. Dalam presfektif kebaikan , perubahan bahasa ini selain untuk mempersatukan rasa
nasionalisme, proses penyerapan bahasa dari luar tentu dimaknai sebagai sebuah proses
memperkaya bahasa, juga sebagai pengakuan atas kesamaan arti dan lafal yang sama. Dalam
perjalanannya perubahan-perubahan bahasa ini terkadang mulai merasa ketika kita sering
mendengar kata – kata yang baru namun terkadang kata tersebut tidak tau artinya dan tersa
asing.

Secara umum, karakteristik perubahan dan perkembangan bahasa dapat dilihat dari 3
hal, yaitu : masuknya kosa kata atau frase bahasa asing, adanya penyingkatan kata – kata ,
dan munculnya bahasa slang atau gaul selain 3 hal tersebut, ada beberapa ciri yang dapat kita
lihat sebagai tanda adanya proses perkembangan bahasa , antara lain munculnya kata kata
baru , adanya kata – kata lebih mudah dipahami , kekinian , terdengan lebih familiar , lebih
cocok dan lebih tepat , tidak ambigu, dan mudah diucapkan .

Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa


Salah satu alat berkomunikasi dengan orang lain, bahasa juaberfungsi sebagai ciri
khas dan identitas suatu komunitas, daerah, atau bangsa. Dalam proses komunikasi inilah
bahasa terkadang berubah dan berkembang dengan cepat, baik perubahan secara sadar atau
secara tidak sengaja. Perubahan dan perkembangan ini pada dasarnya disebabkan oleh 2
faktor utama, yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal merupakan fakto yang muncul dari dalam diri seseorang pada tempat
dan waktu tertentu diantaranya seperti: usia orang yang sedang berkomunikasi, jenis kelamin,
kondisi fisik, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor
eksternal merupakan faktor yang muncul akibat adanya perubahan yang bukan berasal dari
dari dirinya melainkan adanya proses intervensi dunia luar yang secara langsung menuntut ia
harus berubah, seperti globalisasi, lingkungan sekitar, status sosial dan ekonomi, hubungan
pekerjaan, dan kemajuan teknologi.

Pengaruh Kemampuan Berbahasa terhadap Kemampuan Berfikir


Peran bahasa dalam kehidupan sehari-hari dapat berfungsi sebagi media untuk
mengantarkan pesan yang ingin ia sampaikan kepada orang lain, dengan tujuan agar orang
lain melakukan sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Dalam proses inilah
kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa merupakan kunci terhadap pemenuhan
harapannya.
Jika seseorang dapat menggunakan bahasayang baik dan benar dalam menyampaikan
sesuatu yang ada di pikirannya kepada orang lain, maka besar kemungkinan orang yang
menjadi lawan bicaranya akan mudah memahami dan mengerti inilah maka kesempatan
untuk meraih keinginannya yang sangat tinggi. Kemampuan berbahasa seperti ini biasanya
dipengaruhi oleh kemampuan berfikir seseorang. Artinya orang yang mempunyai
kemampuan berfikir dalam komunikasinya akan selalu memilih kata yang tepat, intonasi
yang sesuia, suara dan gerak yang mendukung, serta tahu kapan dan dimana berkomunikasi.

Sebaliknya, ketika bahasa yang kita gunakan tidak benar, tidak baik dan bahkan
terkesan kotor, maka lawan bicara kita akan merasa kesulitan menangkap dan menerima arti
pesan yang disampaikan oleh kita. Ketika pesan ini tidak sampai, maka kita akan merasa rugi
dan tujuan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan juga terasa susah untuk diraih.

Perkataanmu adalah kualitas dirimu. Itulah sebuah kata bijak yang memberikan
pemahaman bahwa kita harus hati-hati dalam berbicara atau berkomunikasi. Hanya orang
yang mempunyai kemampuan berfikir yang akan menggunakan bahasa yang tepat, baik tepat
secara kata, tepat orang, tepat tempat, dan tepat kondisi.

Aspek Bahasa

Pada usia antara satu tahun enam bulan sampai dua tahun, perkembangan bahasa
(tepatnya perkembangan kemampuan berbahasa) anak mulai muncul hal ini ditandai dengan
ekspresi kalimat sederhana dan singkat yang terdiri atas dua atau tiga kata

Namun, perkembangan kemampuan berbicara atau berbahasa seorang anak tidak


terlepas dari fungsi otak anak itu sendiri.

Ambilah sebuah contoh seorang anak balita bernama kana sedang kata “kucing” dari ibunya!
Ketika anak itu melihat kucing jantan, kecil, dan berbulu hitam di rumahnya, ibunya berkata:
“itu kucing”. Lalu, anak itu menirukan: “itu kucing”.

Segala citra kucing yang dia lihat itu berubah menjadi echoic memory yang semuanya
terserap oleh sensor register dan tersimpan dalam gudang, sementara ini selama kurang dari
satu detik. Kemudian informasi dalam bentuk gema yang mengiringi informasi citra tersebut
(iconic memory dan choice memory) di serap oleh short term memory (subsistem akal jangka
pendek) untuk di proses menjadi arti-arti selama kurang dari satu detik, lalu diserap oleh
subsistem memori/akal permanen juga item-item tertentu yang ia lihat atau dia dengar
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai