Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN BAHASA DIKALANGAN ANAK HINGGA MASA REMAJA ZAMAN

MILENIAL

Samsul Arif
D3 Mesin Otomotif, Fakultas Teknik, Univewrsitas Negeri Malang,
samsularif.1905155@students.um.ac.id

Abstrak
Bahasa merupakan sesutau yang menjadi peranan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia untuk
melakukan komuniukasi, interaksi soasial, penyampaian pendapat, penyampaian masukan, memaparkan
ekspresi, atau menyapaikan kritik dan saran, penyampaian perasan kepada seseorang baik secara lisan
ataupun secara tulisan. Perkembangan dalam memahami bahasa pada diri manusia adalah bagian dari
perkembangan secara kognitif. Perkembangan bahasa merupakan salah satu dari kemampuan mendasar
yang harus dimiliki oleh setiap anak, yang menyesesuai dengan tahapan perkembangan usia dan
karakteristik perkembangannya.
Jika Pada aliran nativisme memiliki pendapat bahawa perkembangan bahasa seseorang ditentukan oleh
faktor-faktor yang dibawa sejak lahir yang diturunkan secara genetik dari orang tua kepada anaknya
memang demikian, itu berarti orang tuanya memiliki keampuan berbahasa yang baik, cepat dan tepat,
maka perkembanga bahasa soerang anank juga baik, capat dan tepat seperti orang tuanya, begitu juga
sebaliknya yang terjadi pada seorang anak yang orang orang tuanya eiliki kemampuan berbahasa yang
kurang beik, cepat, dan tepat, maka, perkembangan kemampuan bahasa anaknya pun juga akan sperti
orang tuanaya. Sedangkan aliran empirisme atau behabviorisme justru berpandangan sebaliknya dari
nativismme, yakni perkebangan kemampuan bahasa seorang anak dipengaruhi oleh proses pembelajarn
dari lingkiungan sekitarnya. bahasa gaul ditengah eksistensi bahasa Indonesia tidak dapat dihindari ini
karena pengaruh perkembangan alat komunikasi yang terus berkembang dan karena bahasa gaul dipakai
anak muda kebanyakan maka bahasa baku akan tergeser eksistensinya. Ragam bahasa gaul remaja
memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif.
Kata kunci: perkembangan bahsa, bahasa, bahasa gaul
Abstract
Language is something that plays an important role in everyday human life for communicating, social
interaction, conveying opinions, conveying input, presenting expressions, or delivering criticisms and
suggestions, conveying feelings to someone either verbally or in writing. Development in the
understanding language in humans is part of cognitive development. Language development is one of the
basic abilities that every child must-have, which is by the stages of age development and developmental
characteristics. If the nativism school has the opinion that the development of a person's language is
determined by factors that are inherited from birth that are genetically passed down from parents to their
children, this means that the parents have good, fast, and precise language skills, then the development of
rank language also good, fast and precise like his parents, and vice versa what happens to a child whose
parents have language skills that are not good, fast, and precise, then the development of language skills
of their children will also be like their parents. Meanwhile, the flow of empiricism or behaviorism has the
opposite view from nativism, namely the development of a child's language skills is influenced by the
learning process from the surrounding environment. Slang in the midst of the existence of Indonesian
cannot be avoided because of the influence of the development of communication tools that continue to
develop and because slang is used mostly by young people, its existence will shift the standard language.
The variety of teenage slang has special characteristics, it is short, lively, and creative.
Key word: development of language, language, slang

1. Pendahuluan
Bahasa merupakan sesutau yang menjadi peranan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia untuk
melakukan komuniukasi, interaksi soasial, penyampaian pendapat, penyampaian masukan, memaparkan
ekspresi, atu menyapaikan kritik dan saran, penyampaian perasan kepada seseorang baik secara lisan
ataupun secara tulisan.
Menurut seorang ahli psokologi dari Illinois State University, Laurek E. Berk (1999) setelah melakukan
penelitian dan pembelajaran dalam berbagai aspek perkembangan individu. Menghasilkan kesimpulan
bahwa proses perkembngan bahasa pada manusia merupakan sesuatu yang paling komplek dan
mengagumkan, serta merukan hal yang paling khas pada mamusia. Perkembangan bahasa dengan kecepat
uyang cukup mengagumkan terjadi pada usia dini, karena kerumitannya dan keberaneka ragamannya
sehungga terlihat seperti sebuah keajaiban. Pada tahun pertam perkembangan manuaasia merek
menggunakan kata tunggal untuk memberikan nama pada sebuah objek yang akrab dengan dirinya dan
untuk mengkomunikasikan keinginannya. Memasuki tahun ketiga, seorang anak telah mampu memahami
bahsa yang digunakan oleh orang-orang sekitarnya untuk berkounkasi secara halus. Ketika memasuki
tahun keempat, dengan kosa kata yang sudah semakain banyak, menunjukan seorang individu yang
manpu mwmpunyai gramatikal yang baguis dan etika pengucapan kata yang baik.
Perkembangan bhasa dalam diri manusia berkembang begtu cepat hinga dalam jangka watu yang
oendek mampu menghasilkan benyak kosa kata. Maka dari itu berbgai penelitan psikologi perkembangan
bahasa pada manusia lebih cepat dari berbagai aspek apapun, awalaupun ditemukan perkembangan
motoric anak lebih cepat dari perkembangan Bahasa. Dengan demikian para ahli mendefinisikan
perkembangan Bahasa sebgai perkembangan kemampuan individu dalam memahami kosa kata, ucapan.
Gramtikal, dan atika pengucapan pada kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur
kroniologisnya dan keadaan lingkungan. Pengembangan bahasa memungkinkan anak belajar memahami
dan mengontrol diri sendiri. Ketika anak belajar berbicara, secara tidak disengaja mereka
mengembangkan pengetahuan tentang sistem fonologi, sintaksis, semantik dan sistem pragmatik
(Tompkins, 1991 :8; Jalongo, 1992: 12). Bahasa (language) dan bicara (speech) merupakan dua hal yang
tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Dan perkembangan bahasa seseorang akan
memahami perkataan orang lain kar4ena perbendaharaan kata yang disampaikan orang lain.

2. Metode Literatur
Dimana peneliti disini mengembangkan artikel melalui Analisa data makalah atau artikel terkait
dengan artikel yang ditulis oleh penulis. Penulis menggunakan berbgai macam daftar pustaka serta data
ilmiah yang berada di internet. sedangkan untuk mendaptkan data-data/isu penulis
mengolah/menganalisa data dari beraneka ragam variasi dan sumber rujukan yang tersedia dalam internet
untuk menciptakan penulisan artikel ilmiah ini berjalan dengan baik.
Sedangkan untuk mengutip pendapat dari seotang ahli lpenulis mendapatkan dari artikel atau
karya ilmiah dari berbagai sumber.

3. Hasil dan Pembahasan

Teori Perkembangan Bahasa


Perkembangan dalam memahami bahasa pada diri manusia adalah bagian dari perkembangan secara
kognitif. Perkembangan bahasa merupakan salah satu dari kemampuan mendasar yang harus dimiliki oleh
setiap anak, yang menyesesuai dengan tahapan perkembangan usia dan karakteristik perkembangannya.
Perkembangan adalah suatu perubahan pada setiap manusia yang berlangsung sumur hidup dan
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif,
sosioemosional serta lingkingan. Bahasa adalah suatu sistem simbol dan suatu hal untuk berkomunikasi
yang meliputi fonologi (suara), morfologi (arti), sintaksis (bahasa), semantik (perbedaan arti), dan
pragmatik (penggunaan) bahasa. Dengan bahasa, anak bisa mengkomunikasikan maksud, tujuan,
pendapat, pemikiran, maupun perasaannya pada orang lain. Berikut adalah teori-teori perkembanagn
bahasa.
1. Teori Nativis
 Belajar bahasa dipengaruhi oleh :
–Kematangan otak seiring pertumbuhan anak
–Evolusi biologis
–Peran semantik
–Pembawaan : pengetahuan awal diperoleh secara biologis
 Tokohnya adalah Chomsky dengan :
–Transformational grammar theory : semantik lebih berperan penting dibandingkan dengan
struktur kalimat
 Pandangan-pandangan ahli nativis mengenai belajar bahasa :
–Menyusun kalimat tanpa latihan, penguatan, imitasi (peniruan)
–Memisahkan belajar bahasa dengan perkembangan kognitif
–TIDAK dipengaruhi intellegensi dan pengalaman individu
2. Teori Behavioristik
 Anaklahirtidakmembawakemampuanapapun
 Belajar bahasa melalui:
–Pengkondisiandarilingkungan
–Imitasidariorang dewasa
–Penguatan
–Reward (penghargaan)
–Frekuensiperlakuan
 Skinner →masalah belajar bahasa timbul karena kurangnya perencanaan pendidikan yang
meliputi :
–Pemberian reward yang tidak tepat
–Pemberian materi yang padat dan sulit dipahami
–Penerapan peraturan yang sulit dipatuhi oleh siswa
3. Teori Kognitif
 Belajar bahasa anak dipengaruhi oleh faktor :
–Berperan aktif dalam lingkungannya
–Cara anak memproses informasi
–Menyimpulkan tentang struktur bahasa
 Tokohnya adalah Piaget dan Vigotsky
 Perbedaan pendapat dari dua tokoh ini adalah :
–Piaget : bentuk bahasa bersifat egosentrisme dan non-sosial
–Vigotsky : bentuk bahasa bersifat sosial
 Vigotsky perkembangan bahasa berkaitan dengan :
–Kebudayaan
–Masyarakat tempat anak dibesarkan
 Piaget Perkembangan bahasa awal anak berkaitan dengan :
–Kegiatan anak
–Objek
–Kejadian
Yang mereka alami melalui alat indera
4. Teori Pragmatik
 Anak belajar bahasa dalam rangka :
–Sosialisasi
–Mengarahkan perilaku orang lain agar sesuai dengan keinginannya
 Anak belajar bahasa disebabkan oleh berbagai tujuan dan fungsi bahasa
5. Teori Interaksionis
 Belajar bahasa merupakan perpaduan faktor genetik dan lingkungan
 Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, dan seluruh faktor ini saling
mempengaruhi, berinteraksi dan memodifikasi. Faktor tersebut adalah :
–Sosial
–Linguistik
–Kematangan
–Biologis
–Kognitif

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembngan Bahasa


. Jika Pada aliran nativisme memiliki pendapat bahawa perkembangan bahasa seseorang ditentukan
oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir yang diturunkan secara genetik dari orang tua kepada anaknya
memang demikian, itu berarti orang tuanya memiliki keampuan berbahasa yang baik, cepat dan tepat,
maka perkembanga bahasa soerang anank juga baik, capat dan tepat seperti orang tuanya, begitu juga
sebaliknya yang terjadi pada seorang anak yang orang orang tuanya eiliki kemampuan berbahasa yang
kurang beik, cepat, dan tepat, maka, perkembangan kemampuan bahasa anaknya pun juga akan sperti
orang tuanaya.
Sedangkan aliran empirisme atau behabviorisme justru berpandangan sebaliknya dari nativismme,
yakni perkebangan kemampuan bahasa seorang anak dipengaruhi oleh proses pembelajarn dari
lingkiungan sekitarnya. Jadi, aliran empirisme atau behabviorisme berpendapat bahwa proses beljar
seorang anak adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa seseorang.
Pada aliran moderat memeberikan pandangan bahwa kolaborasi dari faktor bawaan dan faktor
lingkungan sekitar adalah yang mempengaruhi proses perkembangan bahasa. Oleh karena itu,
perkemabngan bahasa pada anak merupakan suatu konvergensi atau perpaduan dari bawaan dan proses
belajar dari lingkungannya. Faktor bawaan yang memberikan pengaruh kuat pada perkembangan bahsa
anak adalah suatu aspek kognitif.
Secara terperinci faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa , yaitu:

a. Kognisi
Tinggi-rendahnya kemampuan suatu kemampuan kognisi pada suatu individu aka
mempengaruhi pada kecepatan dalam proses belajar dalam perkembangan bahasa individu
terseebut. Karena terdapt korelasi sifnifikan anatara kemampuan dalam berfikir dengan
kemampuan bahasa pada seseorang.

b. Pola Komunikasi Dalam Keluarga


Dalam suatu keluarga yang merupakan pola komunikasi banyak arah atau interaksinya relatif
demokratis dapat mempercepat suatu perkembanagn bahasa pada seorang anak dan anggota
keluarga lainnya. Dari pada menerapkan pola komunikasi interaksi yang beliknya belum
tentu dapat memper cepat proses perkembangan bahasa pada seorang anak.

c. Jumlah anak atau anggota


Pada suatu keluarga dengan jumlah anggota keluarga yang banyak akan dapat membuat
mempercepat perkembangan bahsaa seorang anak dapat lebihb cepat, karena dalam keluarga
yang beranggota banya tersebut akan terjadi komunikasi yang bervariasi dari pada keluarga
dengan anggota yang lebih sedikit. Seperti hanya memiliki anak tunggla dalam keluarga

d. Posisi Urutan Kelahiran


Posisi urutan kelahiran ternyata juga memengaruhi kecepatan proses seorang anak dalam
perkembangan bahasa. Seorang anak yang lahir pada posisi urutan di tengah akan lebih cepat
perkembangaan bahasanya ketimbang anak sulung atakan au bungsu, karena anak sulung
hanya akan berkomunikaasi ke arah bawah sedangkan anak bungsu hanya akan
berkomunikasu ke arah atas. Anak dengan kelahiran uyang berada diposisi tengah akan dapat
berkomunikasi kearah atas atau bawah, oleh sebab itu seorang anak yang lahir diposisi tengah
akan lebih cepat proses perkembangan bahasanya.

e. Kedwibahsaan
Seorang dyang besar dalam keluarga yang menggunakan lebih dari satu bahasa dalam
kesehariannya akan membuat anak dapat mempercepat perkembangan bahsanya, dari pada
dalam keluarga yang hanya menggunakan bahasa yang hanya satu.

Perkembangan bahasa kemampuan bawaan


Anak-anak dibekali tata bahasa universal, yaitu kepekaan otak anak terhadap ciri-ciri yang mendasar dan
berlaku secara umum untuk berbagai macam bahasa, seperti kata benda dan kata kerja, subjek dan objek,
serta kalimat yang negatif. Ciri-ciri yang umum juga dapat ditemukan di dalam bahasa lain, seperti bahasa
Mohawk, Inggris, Bulgaria, dan Okinawa. kemudian, setelah para ahli bahasa dan para psikolinguistik
(peneliti yang memelajari psikologi bahasa) melakukan penelitian selma bertahun-tahun berhasil
mengumpulkan cukup banyak bukti yang mendukung anggapan Chomsky berikut:
a. Anak-anak dari berbagai macam budaya mengalami tahap perkembangan pada bahasa
yang serupa. contohnya anak-anak sering menyusunkan kalimat-kalimat yang negativ
dengan menambahkan kata-kata seperti "not" atau "no" pada awal kalimat atau akhir
kalaimat, yang ditunjukan untuk melakukan penilakan pada hal yang tidak dia sukai.
Amun kata-kata tersebut juga digunakan anak untuk mengekspresikan pada suatu hal
yang tidak dia sukai atau sesuatu hal yang tidak sesuai dengan dirinya.
b. Anak-anak menggunakan kata-kata dalam susunan yang tak akan digunakan orang
dewasa. Anak mempersingkat kata-kata yang diucapakan orang dewasa atau orang tua
mereka,
Mereka juga membuat kesalahan yang lucu dan yang tidak dilakukan oleh orang dewasa.
Kesalahan seperti ini oleh para ahli bahasa disebut sebagai overregulasi, tidak terjadi secara
acak. Semuanya memberikan petunjuk bahwa seorang anak mampu memahami peraturan atau
tatanan bahasa dan mereka sekedar mengovergeneralisasikannya. Dan itu semua terjadi secara
acak dan tidak disengaja.

c. Orang tua tida secara konsisten memberikan perbaikan terhadap kekeliruan tata
bahasa yang anak perbuat, meskipun demikian anak-anak selalu belajar berbicara dan
memberikan isyarat dengan benar. Penjelasan tentang penguasaan terhadap bahasa
memberikan asumsi adanya hadiah bagi seorang anak bila dapat menggunakan kata-kata
secara benar dan sebaliknya punishment bila keliru. Akan tetapi biasanya orang tua tidak
menghentikan ucapan anaknya yang berbicara keliru, selama ia masih dapat memahami apa
yang sebenarnya ingin dikatakannya (Brown, Cazden, Bellugi, 1969).

d. Seorang anak yang tidak terbiasa dengan bahasa orang dewasa dan orang sekitarnya,
akan menemukan bahasa mereka sendiri. Seorang anak tunarungu yang tidak pernah
mendengar bahasa yang baku, baik yang diucapkan ataupun yang diisyaratkan, menciptakan
isyarat mereka sendiri.

e. Bayi berusia 7 bulan dapat menyimpulkan tata bahasa sederhana melalui serangkaian
bunyi. Bila seorang bayi sering dihadapkan terhadap “bahasa” buatan yang memakai pola
ABA, misalkan “Ga ti ga” sampai membaut mereka menjadi bosan, kemudian bayi itu akan
lebih memilih kalimat baru yang berpola baru seperti ABB, misalnya “wo fe fe”. Bagi banyak
peneliti, tanggapan bayi seperti itu mengindikasikan bahwa bayi mampu mengenali perbedaan
pola yang berlainan (Marcus dkk, 1999).

Perkembangan Bahasa di Masa Kanak-Kanak Awal


Anak berusia di bawah tiga tahun memperlihatkan perkembangan yang agak cepat dari yang awalnya
hanya mampu menghasilkan ungkapan dua kata, menjadi mampu menggabungkan tiga, empat, dan lima
kata. Antara usia 2 hingga 3 tahun, mereka mulai berkembang dari yang semula hanya mampu
mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari proposisi tunggal, menjadi mampua mengucapkan
kalimat-kalimat kompleks.
Memahami Fonologi dan Morfologi. Selama masa prasekolah, kebanyakan anak-abak secara
bertahap menjadi lebih sensitif terhadap bunyi dari kata-kata yang diucapkan dan menjadi semakin
mampu menghasilkan semua bunyi dari bahasa mereka. Ketika anak berusia 3 tahun, mereka dapat
mengucapkan semua bunyi vocal dan sebagian besar konsonan (Menn & Stoel-Gammon, 2009).
Ketika pemahaman anak-anak sudah melampaui ungkapan yang terdiri dari dua kata, mereka
mendemonstrasikan pengerahuan mengenai morfologi (Tager-Flusberg & Zukowski, 2009).
Perubahan dalam Sintaks dan Semantik. Anak-anak prasekolah juga memperlajari dan
menerapkan aturan-aturan sintaksis (Lieven, 2008; Tager-Flushberg & Zukowski, 2009). Mereka
memperlihatkan kemajuan dalam menguasai aturan-aturan kompleks yang berkaitan dengan cara
mengurutkan kata-kata. Masa kanak-kanak awal juga ditandai oelh adanya pemahaman menguasai
semantik. Perkembangan pembendaharaan-kata terjadi secara dramatis (Pan & Uccelli, 2009).
Beberapa ahli menyimpulkan bahwa antara usia 18 hingga 6 tahun, anak-anak kecil belajar mengenai
sebuah kata baru setiap jam (kecuali ketika tidur) (Gelman & Kalish, 2006). Ketika mereka memasuki
kelas satu sekolah dasar, diperkirakan anak-anak sudah mengenal 14.000 kata (Clark, 1993).

Kemanjuan dalam Pragmatik. Di dalam perkembangan bahasa anak-anak kecil juga terjadi
perubahan pragmatik (Bryant, 2009). Dibandingkan anak usia 2 tahun, seorang anak berusia 6 tahun
memiliki kemampuan bercakap-cakap yang jauh lebih baik. Anak-anak kecil mulai terlibat dalam
pembicaraan yang diperluas (Akhtar & Herold, 2008, hal.581).
Literasi Anak-Anak Kecil. Suatu studi terbaru mengungkap bahwa anak-anak yang ibunya
berpendidikan lebih memiliki tingkat literasi yang tinggi daripada anak-anak yang ibunya kurang
berpendidikan (Korat, 2009).

Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Remaja


Pada tahap bahasa pada masa menjelang dewasa seorang anak semakin mampu untuk
mengembangkan struktur tatanan bahasa yang lebih kompleks lagi, serta mampu melibatkan gabungan
kalimat-kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan kongjungsi. Perbaikan dan penghalusan
yang dilakukan pada periode bahasa menjelang dewasa mencakup belajar mengenai berbagai kekecualian
dari keteraturan tata bahasa dan fonologis dalam bahasa terkait.
Bahasa remaja adalah suatu bahasa yang telah berkembang dan telah banyak belajar dari lingkungan,
dengan demikian bahasa remaja telah terbentuk dari kondisi lingkungan sekitar. Lingkungan remaja
mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya pergaulan teman sebaya, dan lingkungan
sekolah. Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif
yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal.
Sejalan dengan perkembangan kognitif, remaja mulai mengaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal
atau berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi. Sejalan perkembangan psikis remaja yang berada pada
fase pencarian jati diri, terdapat kemampuan berbahasa yang berbeda dari tahap-tahap sebelum atau
sesudahnya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus
di kalangan remaja. Karakteristik psikologis khas remaja seringkali mendorong remaja membangun dan
memiliki bahasa relatif berbeda dan bahkan khas untuk kalangan remaja sendiri, sampai-sampai tidak
jarang orang di luar kalangan remaja kesulitan memahaminya.
Pada saat berkomunikasi sehari-hari, terutama dengan sesama sebayanya, remaja seringkali
menggunakan bahasa spesifik yang dikenal dengan bahasa “gaul”. Bahasa bukan merupakan bahasa yang
baku, kata-kata dan istilah dari bahasa gaul kadang hanya dimengerti oleh para remaja yang kerap
digunakan. Generasi muda merupakan yang paling banyak memakai bahasa gaul dari pada bahasa
indonesia di kehidupan sehari-hari ketika berkomunikasi. Penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja
sangat luas, dan sudah memprihatinkan, karena bahasa gaul yang digunakan sudah aneh-aneh.
Kompetensi bahasa remaja belum berkembang maksimal pada kompetensi sosiolinguistik yaitu
kemampuan untuk menggunakan bahasa secara tepat pada konteks yang berbeda dalam artian
penggunaannya sudah tidak tepat pada tempat dan suasana, dengan siapa berbicara.
Perkembangan bahasa gaul pada zaman milenial
Bahasa gaul dapat timbul dimana saja,. Bahasa yang digunakan oleh anak muda pada umumnya
inimuncul dari kreativitas mengolah kata baku dalam bahasa Indonesia menjadi kata yang tidak baku.
Bahasa gaul kita dapati dimana saja, karena bahasa gul dapat timbul di iklan televisi, lirik lagu remaja,
novel remaja dan banyak lagi.
Inilah kenyataan bahwa tumbuhnya bahasa gaul ditengah eksistensi bahasa Indonesia tidak dapat
dihindari ini karena pengaruh perkembangan alat komunikasi yang terus berkembang dan karena bahasa
gaul dipakai anak muda kebanyakan maka bahasa baku akan tergeser eksistensinya. Ragam bahasa gaul
remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek,
sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan
kata yang lebih pendek seperti “memang menjadi emang”.
Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat susunan kalimat menjadi lebih pendekgari
sehingga seringkali dijumpai kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur yang
pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering membuat pendengar yang bukan penutur
asli bahasa Indonesia mengalami kesulitan untuk memahaminya.
1. Pengunaan awalan e
Kata emang itu bentukan dari kata memang yang disispi bunyi e. Disini jelas terjadi pemendekan kata
berupa mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan kata tersebut
dan merancu dari kata aslinya.
2. Kombinasi k, a, g
Kata kagak bentukan dari kata tidak yang bunyinya tid diganti kag. Huruf konsonan pada kata
pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf konsonan kedua diganti g. sehingga kata tidak
menjadi kagak.
3. Sisipan e
Kata temen merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vokal a menjadi e. Hal ini
mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.
Bahasa milenial tidak hanya hadir belakangan ini saja namun juga sudah sejak tahun 1970-an. Pada masa
itu bahasa anak muda disebut sebagai bahasa prokem atau bahasa okem, pada zaman dahulu yang sering
dipakai adalah "Bokap/Nyokap".
Beberapa contoh Bahaa gaul:
Garink: tidak lucu Bapuk: jelek/buuluk
Jablay: jarang dibelai Caur: hancur
Pasutri: pasukan suami takut istri Gazebo: gak zelas bo
Cimut: cinta maut Nembak: menyatak cinta
Kemek: makan Tase: bermesraan
Hasem: ingin merokok Bokis: bohong
Skull: sekolah Pewe: posisi (wu)enak
Kull: kuliah Songong: belagu
Meneketehe: mana saya tahu Pecun: perek culun
Kemsi: kemek siang (makan siang ) SMS: suka sam suka
Parno: paranoid sodokur: sodara ( saudara)
Sherina: serius na Titikamal: hati-hati kalua malam
Marsyanda: masa oloh serius na Balon: bakal calon
Tp: tebar pesona Doror: dobel eror
Gaptek: gagap teknolgi Neting: negative thinking
Pada kurun waktu dekat ini muncul kosakata dari bahasa gaul atau bahasa prokem yang digunakan
dalam percakapan sehari-hari generasi milenial di media sosial, sebagai berikut:

No. Kosa Kata Gaul Istilah atau makna


1 Kuy Kata kuy merupakan istilah dari kata “yuk” yang berarti ajakan atau
mengajak
2 Baper Kata baper merujuk kepada singkatan “bawa perasaan”, biasanya
ditujukan kepada orang yang suasana perasaannya sedang tidak baik
(sensitif).
3 Komuk Kata komuk merupakan singkatan daripada kata “kondisi muka”,
biasanya digunakan saat melihat gambar atau potret diri yang belum
siap diambil gambar.
4 Takis Kata takis merupakan istikah dari kata “sikat” biasanya generasi
milenial menggunakan kata ini sebelum memutuskan sebuah hal yang
sebelumnya dipertimbangkan.
5 Bucin Kata bucin merupakan singkatan daripada kata “budak cinta”, biasanya
dtujukan kepada mereka yang berlebihan dalam mencintai seseorang.
6 Sans/Santuy/Woles Kata sans/santuy/woles merupakan istilah dari kata “santai” yang berarti
ajakan untuk tenang sejenak.
7 Sabi Kata sabi merupakan istilah dari kata “bisa” yang berarti kesanggupan
seseorang dalam mengerjakan sebuah hal.
8 Kicep Kata kicep merupakan istilah dari kata “diam seketika, tak bisa berarti
apa-apa”.
9 Caper Kata caper merupakan singkatan daripada kata “cari perhatian”,
biasanya digunakan saat melihat seseorang yang berperilaku berlebihan
di depan orang yang hendak didekati.
10 Gan/Slur Kata gan/slur merupakan istilah dari kata “juragan/sedulur” kata ini
banyak digunakan dalam menawarkan barang yang hendak dijual
melalui media sosial dalam jaringan (daring).
11 Anjay Kata anjay merupakan istilah kata multi-situasi, kata ini dapat
digunakan dalam suasana bahagia hingga marah.
12 Mabar Kata mabar merupakan singkatan daripada kata “main bareng”,
biasanya digunakan untuk mengajak rekan untuk bermain permainan
berbasis daring bersama.
13 Nobar Kata nobar merupakan singkatan daripada kata “nonton (tonton)
bareng”, biasanya digunakan untuk mengajak rekan untuk menonton
sebuah film ataupun pertunjukan bersama.
14 Gacu/Garing Kata gacu/garing merupakan singkatan daripada kata “gak (tidak)
lucu”, biasanya digunakan saat melihat seseorang melawak, dan
lawakannya tidak humoris.
15 Manjiw Kata manjiw merupakan singkatan daripada kata “mantap jiwa”,
biasanya digunakan saat melihat seseorang yang dianggap hebat.
16 Mantul Kata mantul, tak beda pengertian dengan kata manjiw yang merupakan
singkatan daripada kata “mantap betul”, biasanya digunakan saat
melihat seseorang yang dianggap hebat.
17 Kerad Kata kerad merupakan istilah dari kata “keras”.
18 PAP Kata PAP merupakan istilah dari kata Bahasa Inggris, yakni “Post a
Picture”, singkatan ini biasanya digunakan generasi milenial dalam
masa pendekatan.
19 OTW Kata OTW merupakan istilah dari kata bahasa Inggris, yakni “On The
Way”, singkatan ini biasanya digunakan generasi milenial untuk
menyatakan dirinya sedang dalam perjalanan
20 PHP Kata PHP merupakan istilah dari kata “Pemberi Harapan Palsu”,
singkatan ini biasanya digunakan generasi milenial yang tengah patah
hati karena harapan yang tak pasti.
21 GWS Kata GWS merupakan istilah dari kata bahasa Inggris, yakni “Get Well
Soon”, singkatan ini biasanya digunakan generasi milenial untuk
mengucapkan kepada rekannya yang tengah sakit.
22 Gua Kata gua merupakan istilah dari kata “aku/saya”.
23 Lu Kata lu merupakan istilah dari kata “kamu/anda”.
24 Fans Kata fans merupakan istilah dari kata “penggemar”.
25 CMIIW Kata CMIIW merupakan istilah dari kata bahasa Inggris, yakni “Correct
Me If I Wrong”, singkatan ini biasanya digunakan generasi milenial
untuk menyatakan kepada rekannya untuk menegur ataupun
mengoreksinya jika penutur salah dalam menyampaikan sebuah
informasi.
26 Salfok/Gafok (Galfok) Kata salfok/gafok (galfok), merupakan singkatan daripada kata “salah
fokus, dan gagal fokus”, biasanya digunakan saat melihat sebuah detail
konten atau selingan konten pendukung yang memesona, sehingga
fokus utama daripada konten itu sendiri kurang diperhatikan.

Penggunaan bahasa gaul atau prokem di kalangan generasi milenial mempunyai tempat tersendiri
untuk penyampaian, karena adanya media sosial pada zaman modern ini yang menjadi tempat
komunikasi, maka bahasa-bahasa gaul atau prokem dengan mudah berkembang luas dan akhirnya diikuti
oleh para remaja bahkan anak-anak.
Terjadinya bahasa gaul atau bahasa prokem dalam media sosial juga dikarenakan oleh bertemunya
penutur yang bilingual. Hal ini sesuai yang dijelaskan oleh Chaer (dalam Mutoharoh, 2018:87) adanya
perubahan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan bahasa yang dikaitkan dengan
unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur yang bilingual.

4. Penutup
Kesimpilan
Bahasa merupakan sesutau yang menjadi peranan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia
untuk melakukan komuniukasi, interaksi soasial, penyampaian pendapat, penyampaian masukan,
memaparkan ekspresi, atu menyapaikan kritik dan saran, penyampaian perasan kepada seseorang baik
secara lisan ataupun secara tulisan.
Pada aliran nativisme memiliki pendapat bahawa perkembangan bahasa seseorang ditentukan
oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir yang diturunkan secara genetik dari orang tua kepada anaknya
memang demikian, itu berarti orang tuanya memiliki keampuan berbahasa yang baik, cepat dan tepat,
maka perkembanga bahasa soerang anank juga baik, capat dan tepat seperti orang tuanya, begitu juga
sebaliknya yang terjadi pada seorang anak yang orang orang tuanya eiliki kemampuan berbahasa yang
kurang beik, cepat, dan tepat, maka, perkembangan kemampuan bahasa anaknya pun juga akan sperti
orang tuanaya.
Sedangkan aliran empirisme atau behabviorisme justru berpandangan sebaliknya dari
nativismme, yakni perkebangan kemampuan bahasa seorang anak dipengaruhi oleh proses pembelajarn
dari lingkiungan sekitarnya.
Penggunaan bahasa gaul di kalangan generasi milenial berawal dari media sosial yang mejadi alat
komunikasi. Perkembangan bahasa gaul melalui media sosial berpengaruh juga pada berkembangnya
penggunaan bahasa prokem dalam percakapan dalam sehari-hari pada generasi milenial Bahasa gaul
sebagai bahasa anak muda merupakan keanekaragaman budaya negara kita Indonesia dibidang bahasa
Indonesia. Penggunaan bahasa gaul yang secukupnya dan digunakan tepat sesuai dengan porsinya.
Bahasa gaul sangat berperan dalam pembentukan bahasa yang digunakan kalangan remaja karena
penggunaannya yang bersifat santai dan fleksibel.

Daftar Pustaka

Yusuf, Maulana & Goziyah.2019.Bahasa Gaul (Prokem) Generasi Milenial dalam Media.
Sosialhttps://www.researchgate.net/publication/338209574.
Mardison, Sri.2016.PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA SEKOLAH DASAR/
MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI).Padang: IAIN Imam Bonjol.
Rahmansyah,Muhammad.makalah-bahasa-gaul-dan-bahasa-indonesia-baku.
https://www.scribd.com/doc/92587792/Makalah-Bahasa-Gaul-Dan-Bahasa-Indonesia-
Baku.
Waluyo,Era Budi.2009.Bahasa Gaul Sebagai Tutur Bahasa Remaja.Surabaya:universitas Negeri
Surabaya.
Wahyu Ningsih, Dwi.2012.Pengaruh Bahasa Gaul Dalam Perkembangan Bahasa
Indonesia.Bekasi: Universitas Gunadarma Kampus Gunadarma Kampus "J" Kalimalang.
https://www.scribd.com/doc/112133375/Makalah-Pengaruh-Bahasa-Gaul-Dalam-Perkembangan-
Bahasa-Indonesia.
Anonim. Perkembangan Bahasa dan Proses Pembelajaran.
https://www.scribd.com/search?content_type=tops&page=1&query=perkembangan%20bahsa
%20dan%20proses%20belajar.
Teori Perkembangan Bahasa Tahapan Perkembangan Bahasa Pengembangan Kemampuan
Bahasa
Rusniah.2015.Meningkatkan Perkembangan Bahasa Indonesia
Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Metode Bercerita Pada Kelompok A Di TK Malahayati
Neuhen Tahun Pelajaran 2015/2016
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/view/1445.
Nur Annisa, Adinda. PERKEMBANGAN BAHASA REMAJAANAK USIA
MENENGAH.https://www.coursehero.com/file/35261760/PERKEMBANGAN-BAHASAdocx/.
Arnianti.1019.TEORI PERKEMBANGAN BAHASA .https://core.ac.uk/download/pdf/235215795.pdf
Khotimah, Khusnul dkk.2011.Perkembangan Bahasa.Malang: Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Iibrahim Malang. http://iemachamro.blogspot.com/
Samandiman, Fery Prasetyo.Perkembangan Bahasa Remaja.
https://www.scribd.com/doc/246009973/Perkembangan-Bahasa-Remaja.
Annisa ,Adinda Nur.2018. Perkembangan Bahasa Remaja Anak Usia Menengah.Medan:Universitas
Negeri
Medan. https://www.coursehero.com/file/35261760/PERKEMBANGAN-BAHASAdocx/.

Anda mungkin juga menyukai