Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN

BERBICARA ANAK
KEGIATAN BELAJAR 1: PENTINGNYA BERBICARA BAGI ANAK USIA DINI.
KEGIATAN BELAJAR 2: PERKEMBANGAN BERBICARA.

OLEH SRI HARTATI


• Kemampuan berbahasa yang berkembang setelah kemampuan mendengar adalah kemampuan
berbicara. Ketika Anda mengajak anak Anda berbicara, ia akan menyerap semua kata-kata yang
Anda ucapkan. Setelah alat berbicaranya matang maka anak akan mengeluarkan semua
informasi berupa kata-kata yang didengarnya.
• Jalongo menerangkan bahwa berbicara berkaitan dengan interaksi sosial.
• Menurut Browne (2009) anak dapat mengembangkan kemampuan berbicara tanpa diajarkan
langsung oleh orang dewasa. Anak belajar berbicara dari percakapan yang terjadi di lingkungan
sekitarnya. Sejak lahir anak belajar mengeluarkan tangisan dan suara untuk menyatakan
kebutuhannya dan merespons dari lingkungannya
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan berbicara
seperti berikut.
Faktor Neurologi, yaitu perkembangan kognitif, strategi memproses informasi, dan
kemampuan output motor serta perkembangan sosial-emosional dan motivasi.
•Perkembangan kognitif mencakup kecerdasan dan kematangan yang cukup untuk mengolah dan merencanakan apa yang akan dikatakan.
•Strategi memproses informasi adalah bagaimana memfokuskan perhatian terhadap suatu kata, untuk membedakan antara satu suara dan
yang lainnya, serta untuk menangkap suara dalam dan menyimpannya dalam ingatannya sehingga mereka dapat mengeluarkan suara
tersebut dalam bentuk kata-kata pada nantinya.
•Kemampuan output motor, kemampuan berbicara membutuhkan koordinasi yang baik antara pergerakan mulut dan lidah. Bahasa
termasuk instrumen sosial maka interaksi antara manusia termasuk bagian penting dalam membangun bahasa dan kemampuan berbicara.

Faktor Struktural dan fisiologi meliputi kemampuan sensorik, oromuscular, dan mekanisme
transmisi bahasa.
Faktor lingkungan mencakup sosial budaya, pengalaman, dan konteks fisik.
POTENSI KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK DIDUKUNG OLEH
BEBERAPA HAL,

• Kematangan alat berbicara,


• Kesiapan berbicara,
• Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak,
• Kesempatan berlatih,
• Motivasi untuk belajar dan berlatih,
• Bimbingan.
• Menurut Jalongo (2007) bahwa keluarga adalah tempat pertama dalam mengembangkan kemampuan bahasa
anak, kemampuan berbicara dipengaruhi oleh pola asuh yang kreatif, inovatif. Orang tua harus dapat
menciptakan interaksi dan situasi komunikasi agar memberi kontribusi positif terhadap keterampilan berbahasa
anak.
• Pengelolaan kelas yang baik dapat memberi kesempatan anak untuk berbicara. Pada saat menyambut anak di
pagi hari, kegiatan bermain, makan bersama, istirahat atau kegiatan pertunjukan kecil, di waktu- waktu seperti
itulah anak memiliki kesempatan untuk berbicara dengan teman sebaya atau dengan orang dewasa. Pengelolaan
kelas yang bervariasi akan memberi banyak kesempatan pada anak untuk berbicara. Anak dapat berpartisipasi
dalam diskusi, tukar menukar ide, bertanya, memecahkan suatu permasalahan, atau menjelaskan sesuatu.
• Anak sangat dipengaruhi oleh model bicara orang dewasa yang berarti bagi kehidupan anak. Guru harus dapat
mendorong anak untuk mau berbicara sebagai kegiatan utama dalam belajar. Pada saat anak berbicara guru
harus dapat menjadi pendengar yang baik. Lakukan tanya jawab pada anak, agar anak belajar menyampaikan
pendapatnya atau pemikirannya.
KB 2 PERKEMBANGAN BERBICARA

• Perkembangan berbicara pada anak


Kajian tentang perkembangan berbicara pada anak berkaitan dengan adanya perbedaan
kecepatan dalam berbicara, maupun kualitas dan kuantitas anak dalam menghasilkan
bahasa. Kajian tentang perkembangan menulis berkaitan dengan suatu proses yang
dilakukan anak sehingga menghasilkan bentuk tulisan.
• Ada dua tipe perkembangan berbicara anak, yaitu Egosentric Speech (2-3 tahun), ketika anak berbicara
kepada dirinya sendiri (monolog) dan Socialized Speech, yang terjadi ketika anak berinteraksi
dengan temannya ataupun lingkungannya.
• Vygotsky menjelaskan tiga tahap perkembangan bicara anak yang berhubungan erat dengan
perkembangan berpikir anak, yaitu tahap eksternal, egosentris, dan internal.
• Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan ukuran kemampuan berbicara seseorang yang terdiri dari
aspek kebahasaan (ketepatan ucapan; penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai; pilihan
kata; dan ketepatan sasaran pembicaraan) dan non kebahasaan (sikap tubuh, pandangan, bahasa tubuh,
dan mimik yang tepat; kesediaan menghargai pembicaraan maupun gagasan orang lain; kenyaringan
suara dan kelancaran dalam berbicara; serta relevansi, penalaran, dan penguasaan terhadap topik
tertentu).
• Ada beberapa cara orang dewasa mengajarkan bahasa pada bayi sebagai berikut: motherese, recasting
(menyusun ulang), echoing (menggemakan), expanding (memperluas), dan labelling (memberi nama).
• Para ahli pada umumnya sepakat bahwa penelitian tentang bahasa meliputi perkembangan fonologis
(penguasaan sistem suara/bunyi), perkembangan morfologis (penguasaan pembentukan kata),
perkembangan sintaksis (penguasaan tata bahasa), perkembangan leksikal (penguasaan dan perluasan
kosakata serta pengetahuan tentang arti kata), dan perkembangan semantik (penguasaan arti bahasa).

• Ada enam tipe dari bahasa komunikatif, yaitu: play talk, negotiation talk, excluding talk, challange talk,
empathic talk, dan information and understanding talk.

• Gangguan/bahaya di dalam perkembangan bicara pada anak, yaitu


• Kelemahan di dalam berbicara (berbahasa) kosakata, 2) Lamban mengembangkan suatu bahasa/di
dalam berbicara, 3) Sering kali berbicara yang tidak teratur, 4) Tidak konsentrasi di dalam
menerima suatu kata (bahasa) dari orang tua/guru.

Anda mungkin juga menyukai