Thinking Dalam
Manajemen Kebidanan
Varney
Dosen Pengampu : Putu Dian Prima Kusuma Dewi
Oleh
Kelompok II
Prodi S1 Kebidanan
Definisi Critical Thinking
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat akan menyebabkan
informasi yang diterima mahasiswa semakin banyak ragamnya,
2. Mahasiswa merupakan salah satu kekuatan (people power),
3. Mahasiswa adalah warga masyarakat yang kini maupun kelak akan menjalani kehidupan
semakin kompleks.
4. Berpikir kritis adalah kunci menuju berkembangnya kreativitas, dimana kreativitas
muncul karena melihat fenomena-fenomena atau permasalahan yang kemudian akan
menuntut kita untuk berpikir kreatif.
5. Banyak lapangan pekerjaan baik langsung maupun tidak, membutuhkan keterampilan
berpikir kritis, misalnya sebagai pengacara atau sebagai guru maka berpikir kritis adalah
kunci keberhasilannya.
6. Setiap saat manusia selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan, mau ataupun
tidak, sengaja atau tidak, dicari ataupun tidak akan memerlukan keterampilan untuk
berpikir kritis
Tujuan Berpikir Kritis
Lakukan Identifikasi
Masalah Uji coba keputusan
klinik
Eksplorasi Masalah
dan Evaluasi
Mengembangkan Ide
Langkah Berpikir Kritis
Langkah pertama adalah mengelola sumber informasi yang
Knowledge sesuai sebagai dasar pengetahuan dalam pengambilan
keputusan dalam berfikir kritis
III: V:
I: Mengidentifikasi Merencanaka
Pengumpulan Diagnosa atau n Asuhan VII: Evaluasi
Data Dasar. Masalah yang
Potensial. Menyeluruh
Langkah I: Pengumpulan Data Dasar
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain.
Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya : memastikan agar
langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi dimana
bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggungjawab
terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh
Langkah VII: Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi
dalam masalah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat dianggap efektif
jika memang sesuai dengan masalah dan diagnosis klien, juga benar dalam
pelaksanaannya. Disamping melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan
yang telah diberikan, bidan juga dapat melakukan evaluasi terhadap
proses asuhan yang telah diberikan. Dengan harapan, hasil evaluasi proes
sama dengan hasil evaluasi secara keseluruhan.
THANK YOU
- S1 KEBIDANAN -