Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

PENDIRIAN PRAKTIK MANDIRI BIDAN (PMB)


OLIN PAMELA
Jl. Grogolan, Puntuk II, Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY
Yogyakarta, 55584

Oleh:

Diana 19341008
Meilani Dwi Astuti 19341021
Mela Kurnia Agustin 19341022
Olivia Laora Todang 19341026
Puput Puji Stiyani 19341028
Rani Wahyuningsih 19341029
Rury Diana A.Br.S 19341030

PROGRAM STUDI KEBIDANAN DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AKBIDYO
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Proposal : Pendirian Praktik Mandiri Bidan (PMB) Olin Pamela Jl.
Grogolan, Puntuk II, Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten
Sleman, DIY Yogyakarta, 55584
Disusun Oleh : Kelompok 1

Diana 19341008
Meilani Dwi Astuti 19341021
Mela Kurnia Agustin 19341022
Olivia Laora Todang 19341026
Puput Puji Stiyani 19341028
Rani Wahyuningsih 19341029
Rury Diana A.Br.S 19341030
Program Studi : Sarjana Kebidanan & Pendidikan Profesi Bidan

Semester : 7 (Tujuh)

Yogyakarta, 4 Oktober 2022

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Ketua

Ari Andriyani, M.Keb Mela Kurnia Agustin

Menyetujui,

Kepala Program Studi S1 Kebidanan

Christina Pernatun Kismoyo, S.SiT., MPH


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemudahan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal dengan judul pengajuan pembangunan “Praktik Mandiri Bidan (PMB)
Olin Pamela” yang berlokasi di Jl. Grogolan, Puntuk II, Umbulmartani, Kec.
Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY Yogyakarta, 55584. Dengan terselesaikannya
proposal ini kami berharap agar setelah membaca dan mempelajari proposal ini
bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dan sebagaimana tertera dalam
tujuan penyusunan proposal ini. Kami mengharapkan segala masukan baik kritik
maupun saran demi kesempurnaan proposal ini.
Besar harapan kami proposal ini dapat diterima dan terlaksana dengan baik
sesuai dengan rencana. Terimakasih kami ucapkan kepada pihak-pihak terkait
yang terlibat dalam penyusunan proposal ini. Akhir kata semoga pendirian praktik
mandiri bidan (PMB) ini dapat ikut berkontribusi dalam menciptakan keluarga
yang sejahtera serta masyarakat yang sehat dan mandiri.

Yogyakarta, 4 Oktober 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan
merupakan modal setiap warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai
tujuannya dan mencapai kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi
seluruh kebutuhan hidupnya jika dia berada dalam kondisi tidak sehat
sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang – Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mewujudkan hal tersebut,
diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat,
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan (Menteri
Kesehatan RI, 2016).

Adanya satu kelemahan pada pelayanan kesehatan adalah


pelaksanaan rujukan yang kurang tepat dan cepat. Kematian ibu dan bayi
diakibatkan karena pelayanan di fasilitas kesehatan belum maksimal
ataupun terjadi keterlambatan pelayanan rujukan bagi ibu dan bayi
yangmengakibatkan sangat terlambat pula pasien tibadi fasilitas pelayanan
rujukan (Tirtaningrum, A.D, 2018).

Masalah kesehatan di Indonesia saat ini adalah status kesehatan


masyarakat yang masih rendah, antara lain ditandai dengan angka
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang tinggi. Menurut
laporan WHO tahun 2014 Angka kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu
289.000 jiwa. Angka kematian ibu negara-negara Asia Tenggara yaitu
Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Jumlah
kematian ibu di Sumatera Selatan masih tinggi, berdasarkan data Dinas
Kesehatan Propinsi tahun 2014 angka kematian ibu di Sumatera Selatan
155/100.000 KH (Dinkes Sumsel, 2015).
Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat dibidang
kesehatan adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (Kepmenkes
RI, 2010). Salah satu penerapan mutu pelayanan adalah seberapa besar
terjadinya kesalahan medis, dan perbandingannya dengan jumlah
pembiayaan yang telah dikeluarkan. Di Indonesia, upaya pengendalian
mutu dan utilisasi masih sangat terbatas (Bastian, 2008). Adapun upaya
untuk menurunkan AKI dan AKB diharapkan dapat mengendalikan faktor
dalam masyarakat sehingga mampu dalam memberikan pelayanan yang
lebih bermutu dan menyeluruh (Manuaba, dkk, 2014).

Pengertian bidan menurut ICM (International Confederation Of


Midwives), bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program
pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan
tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk di daftar (register) dan atau
memiliki ijin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan
(Lestari, et al , 2017). Bidan adalah seseorang yang telah menjalani
program pendidikan bidan, yang di akui oleh Negara tempat dia tinggal,
dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait kebidanan serta memenuhi
persyaratan untuk terdaftar dan memiliki izin formal untuk praktik bidan
(Hidayat, 2009) dalam (Anne, 2019).

Bidan Praktek Mandiri merupakan suatu tempat pelayanan, yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan/medik untuk Kesehatan Ibu dan
Anak. Pada akhir-akhir ini terlihat bahwa Bidan Praktek Mandiri (BPM)
terus berkembang, baik dalam jumlah, kapasitas maupun sarana prasarana
seiring dengan perkembangan tehnologi. Walaupun terdapat
perkembangan Bidan Praktek Mandiri (BPM) dari waktu ke waktu, tetapi
fungsi dasar suatu Bidan Praktek Mandiri (BPM) tetap tidak berubah.
Fungsi dasar Bidan Praktek Mandiri (BPM) adalah Pelayanan Kesehatan
pada Ibu dan Anak, yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan
persalinan, imunisasi dan KB (Nuraini, Indria, 2015).
B. Visi, Misi, Motto, Tujuan
1. Visi
Mewujudkan praktik bidan yang komprehensif, profesional dan
bersandar global dalam mewujudkan pelayanan kesehatan ibu, anak
dan keluarga.
2. Misi
a. Memberikan asuhan kebidanan yang berkesinambungan dan
menyeluruh pada perempuan yang melibatkan peran keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan pribadi yang sopan, ramah dan terampil
dalam melayani klien.
c. Meningkatkan kompetensi melalui pendidikan berkelanjutan,
workshop dan pelatihan.
d. Meningkatkan mutu pelayanan.
e. Memberikan pelayanan yang bersandar SOP dan evidence based.
f. Melaksanakan pembinaan dan konseling (PUS dan WUS) yang
berhubungan dengan kebidanan.
g. Meningkatkan kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain sebagi
upaya mewujudkan penanganan PMB yang professional.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menjadi PMB yang terjangkau dengan memberikan pelayanan
yang komprehensif, professional dan berstandar global.
b. Tujuan Khusus
- Memberikan asuhan dengan memperhatikan filosofi
kebidanan.
- Memberikan kenyamanan, keamanan, kepuasan klien
dengan terjangkau.
- Menyediakan tenaga bidan yang berkompetensi dan
professional.
- Melengkapi asuhan kebidanan dengan terapi
komplementer.
- Bekerjasama dengan antar sektor yang terlibat secara
interprofesional collaboration.
4. Manfaat
a. Menerapkan ilmu yang telah didapat dari proses perkuliahan
kebidanan dan diterapkan dikehidupan nyata.
b. Sebagai rancangan pembangunan PMB dimasa yang akan datang.
c. Sebagai motivasi untuk mewujudkan pembangunan PMB.
BAB II

ANALISIS SWOT

A. Strength (kekuatan)
1. Bidan yang memberi pelayanan telah menyelesaikan pendidikan
sarjana dan profesi bidan
2. Bidan sudah memiliki pengalaman kerja di rumah sakit dan puskesmas
3. Memiliki sertifikat pelatihan (APN, MU, Pemasangan alat kontrasepsi,
Mom and baby spa, Hypnobirthing, Penanganan kegawatdaruratan
Maternal Perinatal)
4. Tersedia saran dan prasarana yang mendukung untuk pelayanan
kebidanan
5. Mampu berkomunikasi dengan baik.
6. Dekat dengan rumah sakit daerah
B. Weaknesses (kelemahan)
1. Modal terbatas
2. Keterbatasan menggunakan bahasa daerah setempat
C. Oportunity (peluang)
1. Memiliki sistem pelayanan yang berbeda dengan PMB lainnya
2. Belum adanya PMB yang menerima rawat inap di daerah tersebut
3. Mendapat dukungan dari masyarakat sekitar dan pemerintah daerah
4. Memiliki tempat dan lahan pembangunan yang sudah tersedia
D. Threats (ancaman)
1. Berdekatan dengan bidan yang membuka praktek
2. Masih banyaknya masyarakat yang percaya dengan dukun
BAB III
RANCANGAN PEMBUATAN PMB
A. Logo PMB “Olin Pamela”

B. Papan Nama
C. Pengurus Perijinan
Usaha kami memiliki perizinan sebagai berikut
1. SIB/220_AKDIT/DINKES
2. SIPB : 222/6020/SIPB/DKK2026 DINKES
3. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha) yang dikeluarkan oleh Pemkot
Sleman dengan No: 229/1010/022.A.BPPTSP-C/1V/2026
4. Memiliki akta notaris
5. Memiliki NPWP
D. Jenis Layanan dan Harga

No Jenis Layanan Tarif


1 Periksa KIA 25.000
2 Pasang IUD 121.000
3 Lepas IUD tanpa penyulit 100.000
4 Lepas IUD dengan penyulit 110.000
5 Kontrol IUD 40.000
6 Pasang Implant 120.000
7 Lepas implant 170.000
8 Suntik kb 25.000
9 Pil kb 20.000
10 Kondom kb 20.000
11 VT 35.000
12 Pap smear 120.000
13 IVA 45.000
14 Deteksi dini tumbuh kembang 15.000
balita
15 Tindik telinga 20.000
16 Periksa caten pria 70.000
17 Periksa catenn wanita 125.000
18 Konsul KIA 15.000
19 Inspekulo vagina 35.000
20 USG 70.000
21 Perawatan luka implant, luka SC, 35.000
MOW
22 Konsul KIA-KB-Reproduksi 14.000
23 Partus dengan penyulit 950.000
24 Partus normal 700.000
25 Layanan pra rujukan 250.000
E. Tempat Praktik/ Lokasi

Bidan praktek mandiri ini akan didirikan di Sleman Jl. Grogolan, Puntuk II,
Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY Yogyakarta, 55584,
Padatnya penduduk serta minimnya fasilitas kesehatan yang ada. Selain itu, letak
yang strategis yaitu dekat dengan jalan utama sehingga lalu lintas ini cukup ramai
dilalui oleh masyarakat termasuk juga transportasi umum.
Tempat untuk praktik bidan terpisah dari ruangan keluarga terdiri dari:
1) Ruang Tunggu
2) Ruang pemeriksaan
3) Ruang persalinan
4) Ruang rawat inap
5) Ruang Mom And baby SPA
6) Ruang konsultasi bayi
7) Pojok menyusui
8) Pojok bermain
9) Ruang ibadah
10) WC/ Kamar mandi
11) Ruang pencegahan dan pengendalian infeksi, dan
12) Ruang senam

F. Design PMB
G. SDM ( Sumber Daya Manusia )

No Tenaga Kerja Jumlah Pendidikan


1 Bidan Penanggung Jawab 1 orang S2 kebidanan
2 Bidan Pengelola 1 orang Bidan Profesi
3 Bidan pelaksana 3 orang Bidan Profesi
4 PJ KIA 1 orang Bidan Profesi
5 Bendahara 1 orang D3 Akuntansi
6 PJ Mom And Baby SPA 1 orang Bidan profesi
7 Apoteker 1 orang Apoteker
8 Dokter 1 orang Dokter kandungan
9 Asisten Rumah Tangga 2 orang SMP
10 Sopir + Satpam 2 orang SMA

H. Sumber Dana

Sumber dana adalah tabungan pribadi sebanyak Rp 70.000.000,


modal dari orang tua 35.000.000, pinjam dana dari bank 35.000.000, dana
dari Investor 30.000.000. Jadi total keseluruhan modal Rp.180.000.000.

I. Barang dan Alat yang dibutuhkan

No Jenis Alat Jumlah


PERALATAN TIDAK STERIL
1 Tensimeter 2
2 Stetoskop bioculer 1
3 Stetoskop monoculer 1
4 Timbangan dewasa 1
5 Timbangan bayi 1
6 Pengukur panjang bayi 1
7 Termometer 2
8 Oksigen dengan regulator 1
9 Amubag dengan masker resusitasi 1/1
10 Penghisap lendir 2
11 Lampu Sorot 1
12 Penghitung nadi 1
13 Sterilisator 1
14 Bak Instrumen dengan tutup 2
15 Reflex hammer 1
16 Alat pemeriksaan Hb Sahli 1
17 Set pemeriksaan 1
urine(protein+reduksi) 2
18 Pita pengukur 2
19 Plastik penutup instrument steril 2 pasang
20 Sarung tangan karet untuk mencuci 2
21 alat 1 dus
22 Apron/celemek 2
23 Masker 2
24 Pengaman mata 15
25 Sarung kaki plastic 2
26 Infuse set 10
27 Standard infuse 3
28 Semprit disposable 2
29 Tempat kain kotor 5
30 Tempat plasenta 2
31 pot 2/2
32 Bengkok besar/ kecil 2
33 Sikat, sabun ditempatnya 1 set
34 Kertas lakmus 1
35 Vacumekstraktor set 1
36 Semprit glyserin 2
37 Gunting perban 1
39 Spatel lidah 1
39 IUD KIT 1
40 Implant KIT 4
41 Handuk bayi 4
42 Topi bayi
Selimut bayi

PERALATAN STERIL 2
1 2
2 Klem Pean 2
3 ½ kocer 1
4 Korentang 2
5 Gunting tali pusat 2
6 Gunting benang 2
7 Gunting episiotomy 3
8 Kateter karet/metal 2
9 Pincet anatomi pendek dan panjang 1/1
10 Tenacukum/kocher tang 2/2
11 Pincet chirurgic 1
12 Speculum vagina 6
13 Mangkok metal kecil 2
14 Penjepit tali pusat 2
15 Penghisap lendir 2
16 Tampon tang dan tampon vagina 2/2
17 Pemegang jarum 1 dus
18 Jarum otot dan jarum kulit 2/2
19 Sarung tangan 3 pasang
20 Benang sutra+catgut
Duk Steril
BAHAN HABIS PAKAI 3 pack
1 3 roll
2 Kapas 2 roll
3 Kain kasa 5 pack
4 Plester 6 pack
5 Pembalut wanita
Underpad

PERALATANPENCEGAHAN 3
1 INFEKSI 1/1
2 1
3 Safety box 1
4 Tempat sampah basah dan kering 3
Ember untuk larutan klorin
5 Ember untuk mendekontaminasi 1
peralatan
6 Ember plastic dan sikat untuk 2
7 membersihkan alat
DTT set
Tempat penyimpanan alat bersih

PERALATAN LAIN

1 1
Bed untuk VK
2 1
Bed periksa
3 2
Bed untuk pasien nifas
4 1
Lemari es untuk menyimpan vaksin
5 2
Rak obat
6 15
Kursi
7 2
8 Meja kerja 2
9 Lemari pasien 2
10 TV 21 inchi 2
11 Box bayi 3
12 Kipas angin 6
13 Matras 2
14 Bantal tidur 2
15 Bantal menyusui 6
16 CD panduan senam 6
17 Linen 6
18 sprei 7
19 taplak meja 6
20 sarung bantal 4
21 gorden untuk pemisah ranjang 2
perlak plastic

OBAT-OBATAN KB :
1 12
2 Pil KB 50
3 Kb injeksi 3 bulan 50
4 KB injeksi 1 bulan 50
Kondom Fiesta

Untuk Pelayanan imunisasi bayi


1 HB0 / pack (24 bh) 5 ampul
2 DPT / pak ( 24 bh ) 5 ampul
3 HB Combo / pack ( 24 bh) 5 ampul
4 Campak / pack ( 24 bh ) 5 ampul
5 Polio / pack ( 12 bh ) 5 ampul
Obat anti pendarahan:
Oxytocin
1 Metil ergometrin 5 ampul
2 5 ampul
Analgesik :

Paracetamol
1 Amoxicilin 10
2 Asam Mefenamat 10
3 Spuit 1 cc / pack ( 100 bh ) 10
4 Spuit 3 cc / pack ( 100 bh ) 1 pack
5 Spuit 5 cc / pack ( 100 bh ) 1 pack
6 Spuit 10 cc / pack ( 100 bh ) 1 pack
7 Alcohol besar 1 pack
8 Betadhine 2
9 10

LAUNDRY

Deterjen
1 2 bungkus
Pemutih
2 1 botol
Pengharum
3 2 bungkus

FORMULIR YANG
DISEDIAKAN

1 15 lembar
Formulir Inform Consent
2 15 lembar
Formulir ANC
3 20 lembar
Formulir patograf
4 15 lembar
Formulir persalinan/nifas/KB
5 7 buku
Buku register: pasien umum, ANC,
INC, BPJS PNC, anak sehat, anak
6 sakit, KB 15 lembar
7 Formulir laporan 15 lembar
8 Formulir rujukan 25 lembar
9 Formulir surat kelahiran 10 lembar
10 Formulir permintaaan darah 50 lembar
11 Buku KIA 10 lembar
Formulir keterangan hamil untuk
12 cuti melahirkan 10 lembar

Formulir kematian

BAB IV
INOVASI ATAU KEUNGGULAN PMB

1. Prenatal Yoga

Prenatal yoga merupakan kombinasi gerakan senam hamil dengan gerakan yoga
antenatal yang terdiri dari gerakan penafasan (pranayama), posisi (mudra),
meditasi dan relaksasi yang dapat membantu kelancaran dalam kehamilan dan
persalinan (Rusmita, 2015). Menurut Rafika (2018), prenatal yoga (yoga selama
kehamilan) merupakan salah satu jenis modifikasi dari hatha yoga yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan prenatal yoga adalah
mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental dan spiritual untuk proses
persalinan.

2. Tabulin (tabungan ibu hamil)

Tabulin adalah salah satu program kesehatan yang dinilai sangat positif langsung
menyentuh masyarakat. Tabungan yang bersifat sosial ini sangat membantu
warga, terutama mereka yang berekonomi lemah. Program ini sangat tepat dan
efektif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, warga tidak akan
terbebani dalam mendukung program tersebut karena penggalangan dana
tabungan melalui pola jimpitan (sejenis iuran sukarela).

3. Kelas Ibu Hamil

Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Hamil merupakan suatu aktifitas belajar kelompok
dalam kelas dengan anggota beberapa ibu hamil dibawah bimbingan satu atau
beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku KIA sebagai alat
pembelajaran. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, merubah sikap dan
perilaku ibu hamil tentang kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan
bayi baru lahir. Sehingga di dapatkan output bayi lahir sehat ibu selamat.

Kelas Ibu Hamil Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai
kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran (Depkes RI, 2009). Kelas ibu hamil adalah
kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32
minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu hamil akan
belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak
secara menyeluruh dan sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan
berkesinambungan (Depkes RI, 2009). Setiap ibu hamil diwajibkan memiliki
buku KIA, karena di buku ini terdapat beberapa informasi tentang kehamilan.akan
tetapi, tidak semua informasi penting termuat di buku KIA. Untuk itu, dibentuklah
program Kelas Ibu Hamil. Kelas Ibu merupakan salah satu kegiatan penting dalam
penerapan Buku KIA dimasyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suaminya
dan keluarga agar memahami Buku KIA melalui metode kegiatan belajar bersama
dalam kelas yang di fasilitasi oleh petugas kesehatan untuk mempersiapkan ibu
hamil menghadapi persalinan yang aman dan nyaman. Beberapa kegiatan seperti
senam ibu hamil, latihan pernafasan pada persalinan dan cara menyusui bayi juga
diberikan minat ibu-ibu hamil agar datang mengikuti Kelas Ibu Hamil tersebut
(Depkes RI : 2009).
4. USG

Ultrasonografi (USG) adalah salah satu upaya pemeriksaan kandungan atau Ante
Natal Care (ANC) pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dalam tubuh.
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2017, USG merupakan
moda pencitraan dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang
menghasilkan gambaran irisan melintang dari janin.

5. SPA (Sanitas Per Aquam) merupakan suatu fasilitas pusat pemulihan kesehatan
fisik maupun spiritual (Rejuvenation Center) dengan aktivitas relaksasi dan
penyegaran seperti health screening, wellness center dan SPA and beauty center
yang dikemas dengan pendekatan-pendekatan alamiah yang mengombinasikan
pemanfaatan teknologi tinggi dan teknik-teknik tradisional.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan
dibidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu,
keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.
Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan
(SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau
program. Persyaratan pendirian juga perlu diperhatikan, agar bidan dapat
memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas pada setiap pasiennya.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan untuk mengetahui berbagai hal tentang Praktik Mandiri Bidan
(PMB) mulai dari pelayanan, manajemen, serta persyaratan pendirian
BPM.
2. Bagi Bidan
Diharapkan untuk memperhatikan segala aspek dalam memberikan
pelayanan, terutama pada mutu pelayanannya.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Di harapkan institusi lebih memberikan pengalaman serta pengetahuan
tentang Praktek Mandiri Bidan (PMB) sehingga mahasiswa menjadi lebih
mengerti.

Anda mungkin juga menyukai