Anda di halaman 1dari 8

BERFIKIR KRITIS DALAM PROSES KEPERAWATAN

CRITICAL THINKING IN THE NURSING PROCESS

Nurhapipah
2720227206

Program Studi S1 Keperawatan


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam As-syafi’iyah

ABSTRAK

Proses keperawatan adalah suatu metode yang digunakan seorang perawat untuk
membantu memecahkan masalah pasien. Berfikir adalah merupakan salah satu fungsi
otak dan fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik jika tubuh dalam keaadaan sehat dan
lingkungan yang memberikan rangsangan. Hal tersebut harapannya sebagai perawat
mempunyai otak yang sehat. Untuk melaksanakan proses perawatan tersebut perawat
dituntut melakukan aktifitas kognitif dalam berfikir kritis,yang diperlukan beberapa
komponen antara lain: Pengetahuan, Pengalaman, Kompetensi, Sikap dan Standar
Berfikir kritis dalam proses keperawatan berawal dari tahap Pengkajian, Diagnosis
keperawatan, Perencanaan Keperawatan, Pelaksanaan dan evaluasi yang semuanya
merupakan standar praktek keperawatan professional. Perawat dalam memenuhi secara
komprehensif, menggunakan ketrampilan kritis dan profesional sehingga pelayanan yang
diberikan bermutu bagi pasien maupun perawat sendiri.

Kata-kata Kunci : Berfikir kritis, proses keperawatan

ABSTRACT

Nursing process is a method which used a nurse to help solve the problem of the
patient . Thinking is one of the brain function and the function can work well if keaadaan
body in a healthy and stimulating environment. It is his hope as a nurse who has brain
health. Nurses implement the nursing process required to do cognitive activities in critical
thinking , which required several components such as : knowledge, experience,
competence, attitudes and Critical Thinking Standards in the nursing process of
assessment phase, nursing diagnoses, nursing Planning, Implementation and evaluation
are all professional standards of nursing practice. Nurses in meeting comprehensively,
using critical skills and professional so care given quality for patients and nurses
themselves.

Key words : Critical Thinking , nursing process

1
PENDAHULUAN : Analisis pertanyaan kritis, Faktor yang
mempengaruhi berfikir kritis, hubungan
Proses profesionalisme dalam pemecahan masalah, pengambilan
keperawatan telah dimulai sejak keputusan dan kreatifitas. Selain itu juga
dicetuskannya keperawatan sebagai didasari aktifitas koginitif dalam berfikir
profesi yang mandiri pada Lokakarya kritis dan disertai kegiatan yang
Nasional tahun 1983 dan masih mendukung tersebut diharapkan dapat
berlangsung sampai saat ini. Serta memberikan pelayanan asuhan
didukung berkembangnya system keperawatan yang bermutu sehingga
pendidikan keperawatan dengan adanya pasien dan keluarga serta perawat
program Pasca sarjana dan program sendiri akan merasakan suatu kepuasan
spisialis keperawatan. Seorang perawat (Maryam, Setiawati, Ekasari, 2008).
professional harapannya menjadi Berfikir kritis dalam proses
seorang perawat yang menampilkan keperawatan, diperlukan beberapa
aktifitas keperawatan sesuai kode etik pemahaman untuk tercapainya kegiatan
profesi dalam perannya yang memiliki tersebut guna terlaksanya
ciri berorientasi pada pelayanan asuhan keperawatan dengan baik,sebagai
masyarakat, dengan menggunakan berikut :
metode proses keperawatan. Perawatan
sebagai bagian dari pemberi layanan Perkembangan Kecerdasan
kesehatan, yaitu memberi asuhan
keperawatan dengan menggunakan Kecerdasan adalah Kemampuan
proses keperawatan akan selalu dituntut mental seseorang untuk merespons dan
untuk berfikir kritis dalam berbagai menyelesaikan suatu persoalan ,
situasi. penerapan berfikir kritis dalam menghubungkan atau menyatukan satu
proses keperawatan dengan kasus nyata hal dengan yang lain dan dapat
yang akan memberikan gambaran merespon dengan baik terhadap
kepada perawat tentang pemberian stimulus, meliputi penilaian, pengertian
asuhan keperawatan yang komprehensif dan penalaran. Kemampuan mental
dan bermutu. Berfikir merupakan salah dapat ditingkatkan mulai dari lahir
satu fungsi otak dan fungsi tersebut hingga meninggal dunia, tidak terbatas
dapat berjalan dengan baik jika tubuh berapaun usianya.Semakin otak
dalam keaadaan sehat dan lingkungan terangsang ileh aktifitas intelektual dan
yang memberikan rangsangan. Hal interaksi lingkungan semakin banyak
tersebut harapannya sebagai perawat jalinan yang dibuat sel–sel sehingga
mempunyai otak yang sehat. Untuk terlihat potensi yang dimiliki tidak
melaksanakan proses perawatan tersebut terbatas. Kecerdasan dapat terawat
perawat dituntut melakukan aktifitas dengan baik, bila dalam kondisi:
kognitif dalam berfikir kritis, yang 1)Struktur syaraf bagian bawah harus
diperlukan beberapa komponen antara cukup berkembang agar energi dapat
lain: Pengetahuan, Pengalaman, mengalir ketingkat yang lebih tinggi;
Kompetensi, Sikap dan Standar (Tim 2)Harus merasa aman fisik dan emosi;
Depkes RI,1993). dan 3)Harus ada model untuk memberi
Asuhan keperawatan dengan rangsangan. Sedangkan perkembangan
pendekatan proses keperawatan sangat kecerdasan tersebut dapat dilihat dari
dibutuhkan beberapa hal yang sangat beberapa hal sbb:1). Fungsi motor –
mendukung kegiatan tersebut antara lain sensorik melalui kontak lingkungan. 2).

2
Fungsi kognitif melalui bermain, yang telah direncanakan untuk
meniru dan pembacaan cerita. mencapai tujuan yang
3).Kecerdasan lebih tinggi melalui ditetapkan.
kecerdasan terawat dan Emosional sehat 2. Kecemasan,Dapat mengganggu
(Bobbi, Hernacki, 2002). kesehatan sehingga dapat
membatasi seseorang dalam
Berfikir kritis berfikir.
3. Perkembangan intelektual,setiap
Berfikir kritis adalah salah satu orang berbeda sesuai dengan usia
kegiatan yang memerlukan ide ide serta dan tingkat perkembangannya.
gagasan yang cepat dalam melakukan Semakain cerdasa seseorang
penilaian dan analisa rasional serta akan semakin kritis (Ma’rifin,
merumuskan kesimpulan dan membuat 2000).
keputusan (Potter, Griffin,1997).
Hubungan pemecahan masalah,
Analisis pertanyaan kritis pengambilan keputusan dan
kreatifitas
Analisis pertanyaan kritis
merupakan rangkaian bertanya Pemecahan masalah secara rasional
sehingga diperoleh inti informasi atau untuk mengatasi segala sesuatu yang
ide sehingga diperoleh informasi yang dapat menibulkan perasaan tidak
esensial untuk selanjutnya menentukan nyaman, tidak menyenangkan baik bagi
sikap, pandangan,dan langkah diri sendiri maupun orang lain secara
selanjutnya atau penyelesaian. langsung maupun tidak langsung.
Pertanyaan kritis yang dapat Pengambilan keputusan adalah suatu
dikemukakan antara lain : yang sedang proses pemikiran dalam rangkaian
menjadi issue nyata, merupakan asumsi penyelsaian / pemecahan suatu masalah
yang mendasar, adanya bukti untuk untuk memperoleh hasil.
menvalidasi keyakinan, kesimpulan Kreatifitas adalah merupakan
yang dapat diterima. kemampuan seseorang bergantung pada
data/ informasi yang tersedia,
Faktor yang mempengaruhi berfikir menemukan kemungkinan jawaban
kritis terhadap suatu masalah dengan
kuantitas,ketepat gunaan dan keragaman
Faktor yang mempengaruhi berfikir jawaban. Setiap permasalahan perlu
kritis antara lain: Kondisi fisik, kondsi penyelesaian dengan berfikir kritis yang
yang lemah tidak mampu bereaksi menciptakan ide atau kreatifitas. Oleh
terhadap respons yang ada. karena itu setiap pengambilan keputusan
1. Keyakinan diri/ dalam pemecahan masalah adalah
motivasi,merupakan upaya untuk keputusan yang tepat untuk
menimbulkan ransangan, menyelesaiakan setiap masalah yang
dorongan, timbul (Robbert, 2001).
atau pun pembangkit tenaga
seseorang agar mau berbuat atau Berfikir kritis pada proses
melaksanakan sesuatu / keperawatan
memperlihkan prilaku tertentu

3
Tahapan proses keperawatan meliputi : hubungan keluarga menghadapi situasi
Pengkajian, Penentuan diagnose, pasien, faktor budaya yang
Perencanaan, Pelaksanaan dan evaluasi. mempengaruhi , hasil akhir yang
diharapkan pada pasien ,tindakan
Berfikir kritis pada Pengkajian. pertama yang sesuai dari situasi pasien ,
rencana tindakan yang dapat disusun
Analisis pertanyaan kritis pada Tahap dengan tepat.
pengkajian antara lain :
2. Pengelompokan/pengorganisasian
1. Pengumpulan data data

Dalam pengumpulan data hal – a. Harus disesuaikan pengelompokan


hal yang harus diperhatikan antara lain : data yang ada dengan data
Mengetahui tujuan / maksud dari fisiologis / biologis
pengumpulan data, apa yang akan b. Harus disesuaikan pengelompokan
dilakukannya, manfaat yang didapat dari data yang ada dengan data
data tersebut, alat yang dibutuhkan psikologis
untuk melakukan pengumpulan data, hal c. Harus disesuaikan pengelompokan
yang harus diperhatikan dalam data yang ada dengan data sosial
wawancara, Tehnik yang digunakan d. Harus disesuaikan pengelompokan
pada saat wawancara dan dalam fase apa data yang
yang sedang dijalani .Hal yang harus ada dengan data spiritual
diperhatikan pada saat melakukan
observasi/pengamatan,pemeriksaan fisik Penvalidasian data
pasien. Mempelajari data yang ada Kebutuhkan saat validasi data
sebelum memulai pengumpulan data, (Pemeriksaan
saat kapan data diperoleh akan menjadi penunjang)
patokan adanya masalah dan
intervensinya. Pendokumentasian data.
Informasi yang didapatkan a. Pendokumentasian harus dilakukan
sesuai dan dibutuhkan serta bagaimana dengan benar
intepretasinya, selain itu adanya b. Format pengkajian sesuai dengan
masalah yang berasal informasi data kondisi
dimana sudah teridentifikasi terutama pasien
data yang penting atau informasi
menunjukkan masalah lain yang harus 3. Berfikir kritis pada Penentuan
dipertimbangkan. Pada saat diagnosis
pengumpulan data hendaknya sudah
mengumpulkan semua informasi yang Analisis pertanyaan kritis pada Tahap
diperlukan dan ada yang harus Penentuan diagnosa antara lain:
dilaporkan segera, selain itu mungkin 1. Analisis data.
memerlukan tambahan bantuan serta Untuk melakukan analisis data,
yang perlu di perhatikan pada pasien data yang ada dari hasil
mempunyai faktor resiko , Komplikasi pengkajian sehingga mampu
mana yang harus di awasi , faktor yang mengidentifikasi data subyektif
berhubungan dengan usia , bagaimana dan obyektif yang mendukung

4
masalah keperawatan, data keadaan yang mengancam
normal sudah diketahui sehingga kehidupan, kesehatan dan persepsi
mampu menganalisis data yang tentang kesehatan dan
merupakan data fokus yang keperawatan.
mendukung masalah 5.Mendokumentasikan
keperawatan, selanjutnya diagnosis keperawatan
melakukan pengelompokan data Untuk melakukan dokumentasi
yang ada dalam diagnosa keperawatan hendaknya
kelompok subyektif dan obyektif sesuai prioritas, tanggal
2. Identifikasi masalah klien Dalam ditemukannya
mengidentifikasi masalah diagnosa keperawatan. Melakukan
hendaknya terdapat data subyektif pencatatan sebagai pertanggung
dan obyektif sehingga mampu jawaban yang harus disertai nama
memutuskan masalah yang ada jelas dan paraf serta dokumentasi
merupakan masalah aktual,resiko ditulis dengan tepat, lengkap dan
atau kemungkinan. Pada tahap mudah dibaca serta dimengerti
identifikasi masalah oleh Tim Kesehatan lain yang
mendokumentasikan hanya terkait
sebatas masalah keperawatan
bukan diagnosis keperawatan dan
Masalah keperawatan harus di
identifikasi sesuai data subyektif 3. Berfikir kritis pada Perencanaan
dan obyektif yang ada.
3. Membuat pernyataan Analisis pertanyaan kritis pada
diagnosis keperawatan Tahap
Pada tahap analisis data kegiatan Perencanaan antara lain:
yang dilakukan adalah 1. Meletakkan prioritas.
menganalisis masalah Perencanaan dibuat sesuai dengan
keperawatan yang telah prioritas diagnosis keperawatan
didokumentasikan, menentukan yang telah ditetapkan dan
etiologi / penyebab dari masalah selanjutnya Menentukan tujuan
keperawatan yang ada dengan dan kriteria hasil, hasil yang
menganalisis kembali data diharapkan dari intervensi
subyektif dan obyektif yang sudah keperawatan dirumuskan dalam
dikelompokkan sesuai dengan istilah tujuan / kriteria hasil yang
masalah, menentukan diagnosis harus spesifik, dapat diukur,
keperawatan terdiri dari dapat dicapai, yang sesuai dengan
problem,etiologi dan tanda / data kenyataan dan ada periode waktu
subyektif dan obyektif. pencapaian, dan kriteria hasil
4. Memprioritaskan diagnosis sudah sesuai dengan
keperawatan Dalam melakukan standar/patokan normal
prioritas diagnosis keperawatan 2. Mengidentifikasi intervensi
dengan cara menganalisis yang interdependen
diagnosa keperawatan yang ada Dalam intervensi keperawatan
pada pasien kemudian membuat kegiatan yang dilakukan untuk
prioritas diagnosa berdasarkan membantu memenuhi kebutuhan
hirarki Maslow dengan urutan :

5
dasar klien didasari oleh kode etik 3. Membuat rasional tindakan dan
dan standar praktek keperawatan mendokumentasikan. Untuk
profesional yang telah berlaku, membuat rasional setiap tindakan
klien dan keluarga disertakan yang dilakukan diharapkan
dalam melakukan tindakan dengan benar serta
keperawatan. Intervensi pendokumentasian rencana
keperawatan harus spesifik sesuai keperawatan sudah sesuai dengan
dengan pencapaian tujuan, format yang ada yang terdiri dari
didasarkan pada penyakit / diagnose keperawatan, tujuan
masalah yang yang dialami dan kriteria hasil, intervensi
klien. Informasi yang keperawatan, dan rasional
dimasukkan ke dalam rencana tindakan serta paraf diikuti nama
keperawatan dituliskan dengan jelas. Dalam pendokumentasian
cara yang ringkas, sistimatis kalimat yang dihasilkan dalam
sehingga memudahkan rencana tindakan adalah
penggunaannya oleh tenaga kalimat perintah
keperawatan lain dan didalamnya
memuat tindakan yang berbentuk 4. Berfikir kritis pada Pelaksanaan
kolaborasi dengan tim kesehatan Analisis pertanyaan kritis pada
lain sesuai dengan wewenang. Tahap
Intervensi keperawatan Pelaksanaan antara lain
hendaknya sudah diwujudkan 1. Mengkaji ulang Sebelum
melalui upaya promotif yaitu melakukan implementasi, perawat
membantu klien yang kurang melakukan pengkajian ulang untuk
mampu untuk meningkatkan mengetahui apakah tindakan
kemampuannya : upaya tersebut masih dibutuhkan oleh
preventif,yaitu mencegah pasien atau tidak.
penyakit atau kecacatan, upaya 2. Menentukan kebutuhan bantuan.
rehabilitatif yaitu pemberian Sebelum melakukan implementasi,
asuhan selama sakit dan upaya perawat melakukan pengkajian
pemulihannya dan consolation of apakah tindakan dapat
dring yaitu pendampingan bagi dilaksanakan oleh perawat seorang
klien yang menghadapi kematian diri atau membutuhkan bantuan
agar tenang dan bermartabat. 3.Melaksanakan tindakan
Intervensi keperawatan bisa keperawatan. Saat
mencantumkan rencana mengimplentasikan asuhan
keperawatan tambahan atau keperawatan, perawat secara
rencana keperawatan harus berkesinambungan mengkaji
diulang kembali, serta perawat respons klien terhadap
harus mengetahui bahwa rencana pelaksanaan tindakan yang telah
keperawatan dapat berubah jika dilakukan, dan semua rencana
prioritas masalah bergeser, jika keperawatan diimplementasikan
masalah teratasi dan jika dengan menerapkan sikap-sikap
didapatkan informasi tambahan berfikir kritis seperti integritas,
tentang keadaan kesehatan kasih sayang, percaya diri dan
pasien. keinginan untuk menerima serta
memahami respons pasien. Saat

6
intervensi keperawatan, 3. Membandingkan data pasien
implementasi rencana dengan kriteria hasil dan
keperawatan dimodifikasi sesuai menggambarkan kesimpulan
respon pasien. tentang masalah pasien.
4. Mendokumentasikan tindakan Kegiatan perawat melakukan
keperawatan Setelah perbandingan data pasien dengan
melaksanakan tindakan kriteria hasil, dengan membuat
keperawatan, perawat peryataan pada tujuan bahwa
mendokumentasikannya masalah sudah tercapai/teratasi
kedalam format catatan yang meliputi: masalah sudah
keperawatan dan sebagian tercapai /teratasi
menandatanginya. Pastikan sebagian, masalah tidak tercapai
pencatatan sudah dibuat secara / tidak teratasi
ringkas, jelas dan obyektif serta 4. Mengulang dan memodifikasi
memenuhi kriteria bahwa perencanaan. Pada masalah yang
pencacatan yang dibuat teratasi sebagian, kegiatan
menggambarkan intervensi perawat melakukan analisa
keperawatan dan respons pasien bahwa perencanaan dapat
terhadap intervensi tersebut , dilanjutkan atau dimodifikasi
pencacatan yang dibuat semua agar masalah tersebut dapat
data tambahan yang mencakup teratasi. Sedangkan pada
semua data yang relevan. Dalam masalah yang telah teratasi,
melakukan pendokumentasian, perawat menganalisis bahwa
catatan keperawatan perencanaan dihentikan atau
menggunakan kalimat aktif, akan dipertahankan sesuai
Perawat harus memperhatkan dengan kondisi pasien. Jika
respon pasien , baik respons yang kemajuan tidak tercapai sesuai
diungkapkan pasien maupun dengan tujuan, hendaknya
respon yang dilihat perawat. perawat sudah mengkaji ulang
/memperbaiki rencana
5. Berfikir kritis pada Evaluasi keperawatan.
Analisis pertanyaan kritis pada Tahap 5. Mendokumentasikan catatan
Evaluasi antara lain: perkembangan.
1. Mengidentifikasi kriteria hasil Perkembangan tindakan
sehingga perawat dapat keperawatan didokumentasikan
mengukur keberhasilan pada dalam format
pencapaian tujuan. perkembangan dan
kriteria hasil yang dibuat dalam menandatanganinya, dan format
perencanaan sudah dapat catatan perkembangan sudah
mengukur terdapat nomor diagnosis.
pencapaian tujuan bagi pasien Tanggal / waktu, Subyektif,
2. Mengumpulkan data Obyektif, analisis dan
yang berkaitan dengan perencanaan (SOAP) serta paraf
pencapaian kriteria hasil. dan nama (Maryam, Setiawati,
Pengumpulkan data Ekasarai, 2008).
perkembangan yang berkaitan
dengan pencapaian kriteria hasil

7
PENUTUP Husin Ma’rifin. 2000. Bahan kuliah
Analisis Kritis. Jakarta: UI
Asuhan keperawatan diberikan
atas dasar Porter Bobbi, Hernacki M., 2002.
ketidaktahuan,ketidakmampuan dan Quantum Learning, Bandung:
ketidakmauan pasien dalam memenuhi Penerbit Kaifa.
kebutuhan dasarnya. Perawat dalam
memenuhi secara komprehensif , Potter Griffing. 1997. Fundamentals of
menggunakan ketrampilan kritis dan Nursig.Concept,Proces,and
profesional sehingga pelananan yang Practise . 4thed.
diberikan bermutu bagi pasien maupun St Louis, Missouri: Mosby-Yes
perawat sendiri. Book, Inc

DAFTAR ACUAN Maryam Siti R, Setiawati Santun,


Ekasarai Mia Fatma. 2008. Buku
Avakian Robert W, dkk. 1996. Scince ajar Berfikir kritis dalam proses
Interaction Course 4 Glencoe. keperawatan, cetakan 1. Jakarta:
Westerville USA: Mc EGC
Graw-Hill
Tim Dekes RI.1993. Pedoman penerapan
Proses
Hardywinoto. 1997. Berfikir kreatif. Keperawatan di RS. Jakarta:
Jakarta: FKM UI Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai