Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PATOFISOLOGI

PROSES IMUNITAS

DOSEN PEMBIMBING: Dr. Hilda M,kes

DISUSUN OLEH:

1. FIRYUNDA AYU PUTRI : P07220116049


2. KRISDIYANA : P07220116059
3. LIYANDITA CAESAR : P07220116063
4. YUNI FATMAWATI : P07220116080

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA
Jalan Wolter Monginsidi No. 38, Sidodadi, Samarinda Ulu, Kota Samarinda
Tahun Akademik 2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan yang berjudul Proses Imunitas Tepat pada waktunya. Dalam
penulisan makalah ini kami ingin mengucapkan terima kasih. kami menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Patofisiologi ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Samarinda, 25 April 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... I

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Proses Imunitas ............................................................................... 4


B. Jenis-jenis Imunitas .......................................................................................... 5
C. Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Sistem Imunitas ................................ 6
D. Penyakit Gangguan Sistem Imunitas ................................................................ 8
E. Cara Mengatasi Gangguan Sistem Imunitas ..................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem kekebalan tubuh adalah bagian dari pertahanan umum kita


tubuh terhadap penyakit. Hal fungsi dengan mengakui virus dan bakteri dan
mengkonversi informasi yang menjadi hormon yang mengaktifkan proses
kekebalan tubuh. Respon ini dapat menjadi keduanya spesifik, dimana tubuh
hanya menanggapi agen tertentu dan tidak ada orang lain serta tidak spesifik,
di mana tubuh bekerja untuk mempertahankan diri agen berbahaya yang
memasuki tubuh.
Imunitas adalah kemampuan individu untuk menolak atau mengatasi dampak
penyakit tertentu atau agen berbahaya lainnya. Kekebalan, bagaimanapun,
adalah sebuah proses selektif, dengan satu yang kebal terhadap satu penyakit
dan tidak selalu yang lain. Imunitas dapat berupa bawaan, yang karena faktor
warisan, atau diperoleh.Kekebalan berkembang selama masa hidup seseorang
sebagai mereka menghadapi berbagai agen berbahaya dan berhasil melawan
mereka.Kekebalan mudah dilihat dalam hal bahwa kami hanya mendapatkan
cacar air sekali sebagai seorang anak, meskipun kita dapat terkena mereka
pada beberapa kesempatan. Sistem kekebalan tubuh telah dipecah menjadi
beberapa yang berbeda "garis pertahanan", mulai hanya dengan hambatan
mekanik dan kemudian menjadi lebih dan lebih kompleks, mereka termasuk
hambatan mekanis adalah garis pertahanan pertama terhadap agen berbahaya.
hambatan mekanik meliputi kulit, selaput lendir yang lorong-lorong baris yang
masuk ke dalam tubuh. Hambatan kimia - air mata, air liur keringat dan
bekerja untuk menghapus penjajah berbahaya sementara cairan pencernaan
dan enzim menghancurkan bakteri dan racun lainnya dari zat-zat tertelan.
Fagositosis adalah kemampuan tertentu sel darah putih untuk
mengambil dan menghancurkan bahan limbah dan asing Natural Killer Sel
mampu membedakan sel-sel dengan membran sel abnormal seperti sel-sel

1
tumor atau sel yang terinfeksi virus dan membunuh mereka pada kontak.
Peradangan adalah upaya tubuh untuk menyingkirkan sesuatu yang
mengganggu itu.Jika peradangan karena patogen, peradangan ini disebut
sebagai infeksi. Demam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan
merangsang fagosit, meningkatkan metabolisme dan menurunkan kemampuan
organisme tertentu untuk berkembang biak.
Sedangkan sistem limfatik adalah seperangkat sambungan jaringan dan
organ sistem limfatik terkait erat dengan darah dan sistem sirkulasi, adalah
sistem drainase yang luas yang membawa air dan protein dari berbagai
jaringan ke aliran darah. Ini mencakup jaringan saluran, yang digambarkan
sebagai pembuluh getah bening atau limfatik, Ini adalah jaringan saluran yang
membawa cairan jernih yang disebut getah bening. Struktur juga terdiri dari
semua komposisi yang untuk pertukaran dan penciptaan limfosit, yang
mencakup limpa, timus, sumsum tulang dan jaringan limfoid yang
berhubungan dengan sistem pencernaan.

Sistem limfatik merupakan sebagian besar dari pembuluh getah


bening, kelenjar getah bening dan kelenjar getah.Pembuluh getah bening, yang
berbeda dari pembuluh darah, cairan yang disebut getah bening beruang
seluruh sistem tubuh.Getah terdiri dari sel-sel darah putih yang melindungi
Anda dari kuman.Semua melalui pembuluh kelenjar getah bening.Seiring
dengan limpa, kelenjar getah bening ini adalah lokasi di mana sel-sel darah
putih pertempuran penyakit.Anda sumsum tulang dan timus membawa
menjadi ada sel-sel di kelenjar getah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Proses Imunitas?
2. Apa Saja Jenis-Jenis Imunitas?
3. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Proses Imunitas?
4. Apa Saja Penyakit Gangguan Sistem Imunitas?
5. Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Imunitas?

2
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui Apa Itu Proses Imunitas.
2. Mengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Imunitas.
3. Mengetahui Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Proses Imunitas.
4. Mengetahui Apa Saja Penyakit Gangguan Sistem Imunitas.
5. Mengetahui Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Imunitas.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROSES IMUNITAS


Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme
yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan
mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini
mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme
akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta
menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel
organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi normal.
Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan memiliki cara baru
agar dapat menginfeksi organisme.
Sistem imum tubuh melindungi organisme dari infeksi dengan
lapisan pelindung kekhususan yang meningkat. Pelindung fisik mencegah
patogen seperti bakteri dan virus memasuki tubuh. Jika patogen melewati
pelindung tersebut, sistem imun bawaan menyediakan perlindungan
dengan segera, tetapi respon tidak-spesifik. Sistem imun bawaan
ditemukan pada semua jenis tumbuhan dan hewan.
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses
pertahanan atau imunitas tubuh terhadap senyawa makromolekular atau
organisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing yang masuk
tersebut dapat berupa virus, bakteri, protozoa, atau parasit lainnya.Di
samping itu tubuh juga dapat mengembangkan respon imun terhadap
ptotein tertentu yang terdapat di dalam tubuh sendiri yang disebut
autoimunitas dan keberadaan sel yang tidak dikehendaki, yaitu respon
imunitas tubuh terhadap sel tumor.
Sistem imun bekerja untuk melindungi tubuh dari infeksi oleh
mikroorganisme, membantu proses penyembuhan dalam tubuh, dan
membuang atau memperbaiki sel yang rusak apabila terjadi infeksi atau
cedera. Sistem ini juga dapat mengidentifikasi sendiri faktor-faktor yang

4
yang bukan berasal dari dirinya (non self).Selain itu, sistem imun
mengenali dan mengeliminasi sel pejamu yang telah dipengaruhi oleh
virus intrasel atau sel kanker.Perubahan pada respons imun dapat
menyebabkan timbulnya serangan terhadap sel-sel tubuh sendiri,
perkembangan kanker, atau ketidakmampuan berespons dan
menyembuhkan tubuh dari infeksi.
Sistem imunitas yang sehat adalah jika dalam tubuh bisa membedakan
antara diri sendiri dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya
ketika ada benda asing yang yang memicu respons imun masuk ke dalam
tubuh (antigen) dikenali maka terjadilah proses pertahanan diri.
Secara garis besar, sistem imun menurut sel tubuh dibagi menjadi sistem
imun humoral dan sistem imun seluler. Sistem imun humoral terdiri atas
antibody (Imunoglobulin) dan sekret tubuh (saliva, air mata, serumen,
keringat, asam lambung, pepsin, dan lain-lain).
sistem imun sangat berperan penting dalam tubuh manusia untuk
mencegah patogen yang dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh
manusia. Adapun beberapa peranan penting dari sistem imun, yaitu :

a. melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang
masuk kedalam tubuh;
b. menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk
perbaikan jaringan;
c. mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal yang berpotensi
menjadi neoplasma;
d. menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh dengan
membersihkan sisa sisa sel dan zat buangan sehingga tipe-tipe sel tetap
seragam dan tidak berubah

B. JENIS-JENIS IMUNITAS
1. Imunitas Aktif

5
Merupakan jenis imunitas yang diperoleh akibat kontak langsung
dengan toksin atau pantogen sehingga tubuh mampu memproduksi
antibodinya sendiri. Imunitas Aktif dibedakan menjadi dua, yaitu :

Imunitas Aktif Alami : terjadi jika seseorang terpapar satu jenis


penyakit, kemudian sistem imunitas memproduksi antibodi dan
limfosit khusus. Imunitas ini dapat bersifat seumur hidup contohnya
seperti imunitas terhadap cacar dan campak, atau dapat pula bersifat
sementara seperti imunitas terhadap gonore dan pneumonia.
Imunitas Aktif Buatan ( Induksi ) : imunisasi yang merupakan hasil
dari pemberian vaksin / vaksinasi. Vaksinasi sendiri adalah pantogen
yang mati/dilemahkan, atau toksin yang telah diubah. Vaksin bertujuan
untuk merangsang respon imunitas atau kekebalan tubuh. Contohnya
seperti vaksin MMR ( measles mumps rubella ) untuk melawan
campak dan pemberian vaksin BCG ( bacille calmette guerin ) untuk
melawan tuberkolosis.

2. Imunitas Pasif
merupakan jenis imunitas dimana jika antibodi dari satu individu
dipindahkan ke individu lainnya. Imunitas Pasif ini juga dibedakan
menjadi dua, yaitu :

Imunitas Pasif Alami : terjadi melalui pemberian ASI kepada bayi


dan saat IgG ibu masuk ke plasenta, sehingga dapat memberikan
kekebalan tubuh setelah kelahirkan untuk beberapa minggu/bulan.
Imunitas Pasif Buatan : terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum
yang dihasilkan oleh orang atau hewan yang kebal karena pernah
terpapar antigen tertentu. Contohnya, antibodi dari kuda yang kebal
terhadap gigitan ular dapat diberikan kepada manusia yang terkena
gigitan ular sejenis.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES IMUNITAS

6
1) Genetik
Kerentanan seseorang terhadap penyakit ditentukan oleh gen hla/mhc.
Genetis sangat berpengaruh terhadap system imun, hal ini dapat
dibuktikandangan suatu penelitian yang dibuktikan bahwa pasangan
anak kembar homozigot lebihrentan terhadap suatu allergen
dibandingkan dengan pasangan anak kembar yangheterozigot. Hal ini
membuktikan bahwa factor hereditas mempengaruhi system imun
2) Umur
Hipofungsi sistim imun pd bayi mudah infeksi, pada orang tua
autoimun & kanker.
Usia juga mempengaruhi system imun, pada saat usia balita dan anak-
anak systemimun belum matang di usia muda dan system imun akan
menjadi matang di usia dewasadan akan menurun kembali saat usia
lanjut
3) Metabolik

Penderita penyakit metabolik/ pengobatan


kort.st rentan terhadap infeksi

4) Stres
Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepas
hormonseperti neuro-endokrin, glukokortikoid dan katekolamin. Stres
bahkan bisa berdampak buruk pada produksi antibodi
5) Lingkungan dan nutrisi : mudah infeksi karena:

eksposur
berkurang daya tahan karena malnutrisi

6) Anatomis: pertahanan terhadap invasi m.o : kulit, mukosa


7) Hormone

7
Pada saat sebelum masa reproduksi, system imun lelaki dan perempuan
adalahsama, tetapi ketika sudah memasuki masa reproduksi, system
imun antara keduanyasangatlah berbeda. Hal ini disebabkan mulai
adanya beberapa hormone yangmuncul.Pada wanita telah diproduksi
hormone estrogen yang mempengaruhi sintesis IgGdan IgA menjadi
lebih banyak (meningkat). Dan peningkatan produksi IgG dan
IgAmenyebabkan wanita lebih kebal terhadap infeksi. Sedangkan pada
pria telah diproduksihormone androgen yang bersifat imunosupresan
sehingga memperkecil resiko penyakitautoimun tetapi tidak membuat
lebih kebal terhadap infeksi.Oleh karenanya, wanita lebih banyak
terserang penyakit autoimun dan pria lebih sering terinfeksi.
8) Olahraga berlebihan
Olahraga berlebihan bisa membakar lebih banyak oksigen dalam
tubuh.Pembakaran yang berlebihan menghasilkan radikal bebas yang
menyerang sel sistem kekebalan tubuh dan menurunkan jumlahnya.
9) Tidur
Studi yang dilakukan oleh Michael Irwin dari Universitas
Californiamenunjukkan bahwa kurang tidur menyebabkan perubahan
dalam jaringan sitokin
10) Fisiologis

cairan lambung
silia trakt.resp
aliran urin
sekresi kulit bersifat bakterisid
enzim
antibodi

D. PENYAKIT GANGGUAN SISTEM IMUNITAS

1) Immune Deficiency Conditions: adalah kelompok besar penyakit


sistem kekebalan tubuh yang terdiri dari berbagai macam penyakit yang

8
menekan sistem kekebalan tubuh. Seringkali, penyebab Immune
Deficiency Conditions didasari oleh penyakit kronis. Gejala-gejala dari
Immune Deficiency Conditions adalah sama dengan penyakit apa yang
mendasarinya.
2) SCID:SCID adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang diturunkan.
Penyebab SCID adalah serangkaian kelainan genetik, terutama dari
kromosom X. Beberapa jenis infeksi yang berulang umum terjadi pada
orang yang menderita SCID. Selain itu, penderita juga rentan terhadap
meningitis, pneumonia, campak, cacar air, candida oral, cold sores,
kelainan darah, dll. Penyakit sistem kekebalan tubuh SCID pada anak-
anak akan mulai terlihat dalam 3 bulan pertama kelahiran.
3) AIDS: HIV / AIDS adalah masalah kegagalan sistem kekebalan tubuh
yang serius, yang merupakan penyebab terbanyak kematian di seluruh
dunia. AIDS akan terjadi pada tahap akhir dari perkembangan HIV, dan
menyebabkan sistem kekebalan tubuh gagal total dan setelah itu
kesehatan penderita akan memburuk perlahan-lahan. AIDS dianggap
sebagai penyakit menular seksual yang paling mengancam jiwa, yang
dapat ditularkan melalui kontak fisik(seksual), transfusi darah, berbagi
jarum suntik, dan sejenisnya. Kemungkinan bertahan hidup pada pasien
AIDS bisa ditingkatkan, setelah didiagnosis dan menjalani perawatan.
Penyakit Sistem kekebalan tubuh AIDS akan membuat penderita rentan
pilek dan flu, dan yang serius seperti pneumonia dan kanker.
4) Alergi: Alergi bisa didefinisikan sebagai respon sistem kekebalan yang
berlebih terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Ada banyak
alergen, seperti serbuk sari, spora jamur, getah karet, dan makanan
tertentu seperti kacang atau obat-obatan seperti penisilin. Dalam banyak
kasus, ada lebih dari satu alergen yang merangsang reaksi alergi.
Sementara itu gejala alergi sering merupakan masalah ringan, dan
bantuan medis sangat disarankan untuk mendiagnosis dasar
penyebabnya.

9
5) Anafilaksis:Anafilaksis adalah bentuk alergi yang serius dan ekstrim.
Dalam kondisi ini, alergen seperti makanan, obat-obatan, atau gigitan
serangga, bertindak bisa memicu dan menyebabkan serangkaian gejala
fisik yang tidak menyenangkan seseorang. Ruam gatal, tenggorokan
bengkak, dan penurunan tekanan darah, adalah beberapa gejala umum
anafilaksis. Anafilaksis dapat menyebabkan situasi darurat, jika tidak
didiagnosis dan diobati pada waktunya.
6) Asma: Asma adalah gangguan paru-paru kronis, yang disebabkan
karena peradangan pada saluran udara. Alergen, iritasi atau bahkan
stimulan seperti aktivitas fisik dapat memicu peradangan dan
menyebabkan berbagai ketidaknyamanan dalam diri seseorang. Gejala-
gejala asma meliputi mengi, batuk, sesak napas, sesak dada, dll
7) Penyakit autoimun: Penyakit autoimun adalah kelompok gangguan
sistem kekebalan tubuh, dimana sel-sel sistem kekebalan tubuh salah
menafsirkan sinyal, dan mulai menyerang sel-sel tubuh itu sendiri.
Penyakit autoimun menyebabkan bahaya bagi kesehatan yang serius.
Penyakit autoimun bisa dianggap sebagai kategori yang sama sekali
berbeda dengan gangguan kekebalan tubuh.
8) Penurunan imunitas primer (Primary Immune Deficiency): penyakit
penurunan imunitas primer ini adalah sekelompok penyakit sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh kelainan genetik. Dalam hal ini,
orang yang dilahirkan dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak.
Gejala-gejala dan efek penyakit ini sama dengan AIDS, tapi tidak
seperti AIDS, karena penyebabnya tidak diperoleh seperti AIDS
9) Alergi Kulit: alergi kulit mirip dengan alergi lain, di mana hanya
merespon imunologi yang melalui kulit. Respon Alergi kulit ini
diperburuk oleh sistem kekebalan tubuh terhadap zat berbahaya
tertentu. Bentuk Alergi kulit ditandai dengan warna merah, gatal kulit
di mana yang mengalami les

10
E. CARA MENGATASI GANGGUAN IMUNITAS
Untuk mengatasi sistem imun tubuh yang bermasalah, saat ini sudah
tersedia produk untuk menyembuhkan dan meningkatkan sistem imun
tubuh. Salah satu obatnya adalah Tahitian Noni Maxidoid. Obat ini dari
mengkudu. Mengkudu selama ini telah dikenal sebagai salah satu obat yang
memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, termasuk mengatasi masalah
pada sistem imun tubuh. Obat ini akan membuat sistem imun tubuh
menjadi lebih aktif dalam menjalankan fungsinya untuk melindungi tubuh
dari berbagai tubuh tidak mudah sakit saat diserang oleh bakteri, virus, atau
mikroba lainnya. Obat ini 100 persen bahan alami sehingga tidak akan
menimbulkan efek samping dan memberikan efek positif terhadap sistem
imun tubuh.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
istem imun sangat berperan penting dalam tubuh manusia untuk
mencegah patogen yang dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh
manusia. Adapun beberapa peranan penting dari sistem imun, yaitu :

a. melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang
masuk kedalam tubuh;
b. menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk
perbaikan jaringan;
c. mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal yang berpotensi
menjadi neoplasma;
d. menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh dengan
membersihkan sisa sisa sel dan zat buangan sehingga tipe-tipe sel tetap
seragam dan tidak berubah

B. SOAL KASUS

1. Gejala utama pada RA fase I lambat (RAFL) pada RA adalah :


a. Obstruksi nasi
b. Rinore
c. Bersin
d. Gatal pada hidung
e. Gatal pada palatum
Jawaban : A
2. Seorang laki laki umur 25 tahun datang ke poliklinik THT dengan keluhan
bersin, rinore, obstruksi nasi sejak 6 tahun lalu yang hamper dirasakan
setiap hari. Riwayat penyakit asma pada ibunya positif . keluhan tersebut
dirasa sangat mengganggu aktifitas dan tidur sehari hari . diagnosis yang
paling mungkin pada kasus tersebut adalah :

12
a. RA intermitten ringan
b. RA intermitten sedang berat
c. RA persisten ringan
d. RA persisten sedang berat
e. RA persisten berat
Jawaban :
3. Struktur HIV envelopnya yang menembus sel T helper (CD4) adalah :
a. Gp 120 dan gp 41
b. Reserve ranscriptase
c. Protease
d. P17
e. P24
Jawaban : A
4. Infeksi oportunistik yang paling sering ditemukan pada AIDS adalah :
a. Candidiasis oral
b. Wasting syndrome
c. Limfoma
d. Sarcoma Kaposi
e. The slim disease
Jawaban : A
5. Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis penyakit atopi adalah :
a. Patch test (uji temple)
b. Prick test (uji tusuk)
c. Intradermal test
d. Dermografism
e. Histamine test
Jawaban : B
6. Test untuk dermatitis kontak yang merupakan pemeriksaan baku emas
adalah :
a. Patch test (uji temple)
b. Prick test (uji tusuk)

13
c. Intradermal test
d. Provocation test
e. Atopic test
Jawaban : A
Seorang wanita berusia 25 tahun , didiagnosa menderita TB oleg dokter
puskesmas berdasarkan pemeriksaan sputum BTA 3 kali (sewaktu, pagi,
sewaktu ) yang menunjukan hasil sewaktu (-), pagi (++) , sewaktu (+)
7. Pada awal infeksi. Kuman M. tuberculosis oleh sel sel alveolar
sebagai mekanisme pertahanan awal tubuh terhadap infeksi :
a. Epitel
b. Eosinofil
c. Limfosit T
d. Makrofag
e. Langerhans
Jawaban : D
8. Dalam perjalanan infeksinya M. tuberculosis akan menstimulasi aktivitasi
respon imun seluler setelah konpleks antigen peptide M.Tb MHC II
dikenali oleh :
a. Limfosit B
b. Limfosit T CD4
c. Limfosit T CD8
d. Sel T sitotoksik
e. Sel tregulator
Jawaban :
9. Setelah teraktivasi, sel yang dimaksud soal no 8 akan berproliferasi oleh
stimulus :
a. IL 1
b. IL 2
c. IL 3
d. IL 13
e. IL 17

14
Jawaban : B
10. Selanjutnya, sel yang dimaksud soal no 8 akan berdiferensiasi menjadi sel
yang dapat meningkatkan aktivitas makrofag dengan memproduksi :
a. IL 4
b. IL 5
c. IL 17
d. IFN a
e. IFN b
Jawaban : A

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,A. (2013). Pengertian, Fungsi dan Mekanisme Sistem Imun Tubuh


Manusia.[Online].Tersedia
:http://kidungkawan.blogspot.com/2013/10/pengertian-fungsi-dan-mekanisme-
sistem.html. [03 Desember 2014].

Rajab, M.R. (2012). Mekanisme Sistem Imun dalam Tubuh.[Online]. Tersedia:


http://mrifkira.blogspot.com/2014/02/mekanisme-sistem-imun-dalam-tubuh.html.
[03 Desember 2014].

Rantam, F.A. (2003). Metode Imunologi. Surabaya : Airlangga University Press.

16

Anda mungkin juga menyukai