Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANATOMI

SISTEM IMUNITAS

Dosen Pengampu : Bdn .Kadek Primadewi ,S.Si.T.,M.Kes


Disusun Oleh :
Gusti Ayu Kopang Restiani (23089151010)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah untuk memenuhi mata kuliah etika dan hukum kesehatan dengan judul
“permenkes tentang registrasi dan praktik bidan”. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Tuhan karuniai kepada saya sehingga makalah ini
dapat saya susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka mau pun
melalui media internet.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan saya semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada dosen pembimbing : Ini Bdn.Kadek
Primadewi ,S.Si.T.,M.Kes dan juga kepada teman seperjuangan yang membantu
saya dalam berbagai hal. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia,
Tuhan Yang Maha Esa, karena itu saya memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Bungkulan, 04 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAAN................................................................................3

2.1 Pengertian Imuntas .................................................................................... 3

2.2 Macam – Macam Imunitas .........................................................................3

2.3 Proses/Cara Kerja Dalam Tubuh...............................................................5

2.4 Gangguan Imunitas Dalam Tubuh...............................................................6

BAB III PENUTUP............................................................................................7

3.1 Kesimpulan...................................................................................................7

3.2 Saran.............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang
mengandung mikroba pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat
menimbulkan penyakit infeksi pada manusiaMikroba patogen yang ada bersifat
poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap
berbagai macam mikroba patogen juga berbedaUmumnya gambaran biologic
spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk
proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri
ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu
pula.Untuk melawan benda asing, tubuh memiliki sistem pertahanan yang saling
mendukung.Epidermis yang berfungsi sebagai pertahanan fisik, dibantu oleh
airmata, sebum, ludah, dan getah lambung yang mengandung unsure pertahanan
kimiawi.
Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan
yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam
tubuhJika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh
melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang
spesifik.
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi
matahari, dan polusiStress emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah
tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi
oleh system pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag, dan
cukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan. Kelebihan tantangan
negattif, bagaimanapun, dapat menekan system pertahanan tubuh, system
kekebalan tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit fatal.

1
1.2 Rumusan Masalah
1 Apa Pengertian Imunitas?
2 Sebutkan Macam – Macam Imunitas?
3 Proses/Cara Kerja Dalam Tubuh?
4 Apa Saja Macam Gangguan Imunisasi Dalam Tubuh ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Imunitas
2. Unruk Mengetahui Macam – Macam Imunitas
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Proses/Cara Kerja Dalam Tubuh
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Macam Gangguan Imunitas Dalam Tubuh

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertian imunitas


Imunitas adalah kemampuan untuk melawan infeksi oleh
patogen.Kekebalan aktif dihasilkan dari respon kekebalan terhadap patogen dan
pembentukan sel-sel memori. Kekebalan pasif hasil dari transfer antibodi terhadap
orang yang belum terkena pathogenpenurunan kerentanan terhadap penyakit
tertentu. Imunitas diperoleh melalui paparan bentuk ringan dari bakteri, virus, atau
parasit, yang mungkin sebagai hasil dari vaksinasi atau paparan alami. Vaksin
memperkenalkan agen yang mati, lemah atau sedikit menular ke host potensial,
yang menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk merespon pada paparan
berikutnya. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi
terhadap infeksi disebut sistem imunReaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-
molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya disebut respons imun. Sistem imun
diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang
dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup,Secara
historisistilahini kemudian digunakan untuk menjelaskan perlindungan terhadap
penyakit infeksiUntuk melindungi dirinya, tubuh memerlukan mekanisme yang
dapat membedakan sel-sel itu sendiri (Self) dariagen-agen penginvasi
(nonself).Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu
organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan
melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel
kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah,
kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang

2.2 Macam-macam imunitas


Imunitas pun terbagi menjadi 2, yaitu
1. Sistem kekebalan tubuh non spesifik

3
Disebut juga komponen nonadaptif atau innate, atau imunitas
alamiah, artinya mekanisme pertahanan yang tidak ditujukan hanya untuk
satu jenis antigen, tetapi untuk berbagai macam antigenImunitas alamiah
sudah ada sejak bayi lahir dan terdiri atas berbagai macam elemen
nonspesifik. Jadi bukan merupakan pertahanan khusus untuk antigen
tertentu.sistem imun spesifik memerlukan waktu sebelum dapat
memberikan responsnyaSistem tersebut disebut non-spesifik, karena tidak
ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu.
Kornponen-Kornponen Sistem Imun Non-Spesifik Terdiri Atas :
a. Pertahanan fisik dan mekanis.
Kulit, selaput lendir, silia saluran nafas, natuk,da bensin
dapat mencegah berbagai kuman patogen masuk ke dalam
tubuh. Kulit yng rusak misalnya leh luka bakar dan selaput
lendir yng rusak oleh karena asap rokok akan menngkat
risikoinfeksi.
b. Pertahanan biokimia
Bahan yang disekresi mukosa saluran napas, kalenjar
sebagus kulit, kalnjar kulit, telinga, spemin dalam semen
merupakan bahan yang berperan dalm pertahanan tubuh. Aam
hidroklorik dalam cairan lambung, lisosim dalam keringat,
ludah, air mata, dan air susu dapat melindungi tbuh terhadap
kuman gram positif dengan jalan menghancurkan dinding
kuman tersebut.
Macam-macam bakteri gram positif:
1. Streptococcus
Bakteri Streptococcus termasuk ke dalam fil Firmicutes.
Pembelahan sel pada bakteri Streptococcus terjadi pada aksis tunggaltidak
seperti pada bakteri gram positif lainnya dimana pembelahan sel
berlangsung pada beberapa aksis.
Streptococcus adalah bakteri patogen yang menyebabkan penyakit seperti
pneumonia, meningitis, necrotizing fasciitis, erisipelas, endokarditis, dan
lainnya. Streptococcus pyogenes menyebabkan penyakit seperti demam

4
rematik dan radang tenggorokan.Namun terdapat bakteri streptococcus
yang bersimbiosis komensalisme dengan manusia. Bakteri-bakteri tersebut
biasanya ditemukan pada kulit, mulut, saluran pernapasan bagian atas, dan
ususBeberapa streptococcus juga digunakan dalam produksi keju,
buttermilk, dan yogurt. Klasifikasi bakteri Streptococcus dibuat
berdasarkan sifat - sifat hemolitik mereka, yakni Streptococcus hemolitik
alphahemolitik beta, dan hemolitik gamma. Hemolitik alpha menyebabkan
zat besi dalam hemoglobin menjadi teroksidasi. Proses hemolitik beta bisa
menyebabkan sel darah merah pecah. Penamaan hemolitik gamma
sebenarnya tidak tepat karena pada bakteri jenis ini proses hemolitik tidak
terjadi sama sekali.
2. Staphylococcus
Bakteri yang berada dalam genus Staphylococcus berbentuk seperti
sekelompok anggur. Sebagian besar spesies Staphycoccus bersifat non-
patogenikTerdapat sekitar 40 spesies bakteri Staphylococcus. Salah satu
karakteristik penting bakteri Staphylococcus yaitu bahwa bakteri ini dapat
tumbuh baik dalam kondisi aerobik maupun anaerobik. Bakteri
Staphylococcus juga mampu menghasilkan enzim koagulase, yaitu enzim
yang bertanggung jawab terhadap pembekuan darah.
3. Micrococcus
Micrococcus adalah bakteri yang berbentuk bola, ukurannya
berkisar antara 0,5 sampai 3 mikrometer. Bakteri Micrococcus dapat
ditemukan di lingkungan akuatik, tanah, produk susu, dan kulit manusia.
Bakteri ini menunjukkan berbagai perilaku yang berbeda. Mereka
bertindak sebagai patogen, saprofit oportunistikdan juga tumbuh subur
sebagai organisme komensal.
Penyakit yang disebabkan oleh spesies Micrococcus diantaranya adalah
meningitis, endokarditis, syok septik, pneumonia kavitasi, arthritis septik,
dan bakteremia
4. Listeria
Bakteri gram positif ini terkenal karena menyebabkan penyakit
yang disebut listerosisSpesies bakteri yang biasa diobservasi dari genus ini

5
adalah Listeria monocytogenes, yang bisa ditemukan di lingkungan seperti
tanah, makanan, tanaman, air sungai, dan lain-lainBakteri yang
dikelompokkan dalam genus Listeria ini memanfaatkan mekanisme
interseluler untuk menimbulkan infeksi.
Namun bakteri ini jarang menyebabkan infeksi pada manusia karena
dihadang oleh sistem kekebalan tubuh. Infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Listeria bisa diobati dengan antibiotik seperti ampicillin,
ciprofloxacin, vankomisin, azitromisindan linezolid.
5. Laktobasilus
Bakteri ini terkenal karena dapat memproduksi asam laktat. Laktobasilus
(Lactobacilli) terdapat di alam dalam bentuk rantai. Beberapa spesies
Laktobasilus digunakan dalam pembuatan buttermilk, yoghurt, dan lain-lain.
6. Corynebacteria
Secara alami bakteri ini pleomorfik, artinya bentuk Corynebacteria selalu
berubah sepanjang siklus hidup merekaSalah satu bakteri dari genus ini
adalah Corynebacterium diphtheriae, bakteri yang menyebabkan penyakit
difteri pada manusia.
7. Arthrobacter
Arthrobacter termasuk ke dalam kelompok bakteri yang berbentuk basil
dan kokus. Arthrobacter mampu berubah bentuk berkali-kali selama siklus
hidup mereka. Bakteri ini banyak ditemukan di dalam tanah.
Beberapa bakteri Arthrobacter bersifat patogen, sementara yang lain yang
bermanfaat bagi manusia.
C. Pertahanan humoral.
1) Komplemen
Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruksi bakteri dan
parasit dengan jalan opsonisasi Kejadian-kejadian tersebut di atas adalah fungsi
sistem imun nonspesifik, tetapi dapat pula terjadi atas pengaruh respons imun
spesifik
2) Interferon
Interferon adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan berbagai sel manusia
yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai respons terhadap infeksi virus.

6
Interferon mempunyai sifat antivirus dengan jalan menginduksi sel-sel sekitar sel
yang telah terserang virus tersebut. Di samping itu, interferon dapat pula
mengaktifkan natural killer cel-sel NK untuk membunuh virus dan sel neoplasma.

3) C-Reactive Protein (CRP)


CRP dibentuk tubuh pada keadaan infeksi. Perannya ialah sebagai opsonin
dan dapat mengaktifkan komplemen
d. Pertahanan selular.
Fagosit/makrofag dan sel nk berperan dalam sistem imun non- spesifik
selular.
1) Fagosit
Meskipun berbagai sel dalam tubuh dapat melakukan fagositosis,
set utama yang berperan pada pertahanan non-spesifik adalah sel
mononuklear (monosit dan makrofag) serta sel polimorfonuklear seperti
neutrofilKedua golongan sel terschut berasal dari sel hemopoietik yang
sama
Fagositosis dini yang efektif pada invasi kuman akan dapat mencegah
timbuinya penyakit. Proses fagositosis terjadi dalam beberapa tingkat
sebagai berikut: kemotaksis, menangkap, membunuh, dan mencerna.
2) Natural Killer Cell (sel NK)
Sel NK adalah sel limfosit tanpa ciri-ciri" set limfoid sistem imun spesifik
yang ditemukan dalam sirkulasi. Oleh karena itu disebut juga set non B
non T atau set populasi ketiga atau null cell. Sel NK dapat menghancurkan
sel yang mengandung virus atau sel neoplasma. Interferon mempercepat
meningkatkan efek sitolitik sel NK

2. Sistem Imun Spesifik/Adaptive


Yaitu sistem pertahanan yang mempunyai kemampuan untuk
mengenali benda asing yang masuk.
Karakteristiknya kemampuan merespon berbagai antigen, membedakan
antigen asing dengan antigen diri, merespon antigen yang ditemukan

7
sebelumnya dengan memulai respon memori. Sistem imun akan terbentuk jika
ada benda asing. Yang berperanan adalah sel limfosit.
a. Cara dalam Sistem Imun Spesifik
a) Imunitas Humoral/humoral immunity
b) Diperankan oleh sel limfosit B
c) Dilaksanakan oleh antobodi atau immunoglobulin merupakan hasil
sekresi sel plasma dan antitoksin (Ig).
d) Menahan serangan mikroba maupun toksinnya
b). Macam immunolobulin (ig)
1) Immunoglobulin A/IgA: untuk mencegah masuknya bakteri/vinus
melalui ajringan epithel (air liur, air mata, kolustrum & susu)
2) Immunoglobulin DAgD: untuk memicu deferensiasi jaringan limfosit
B menjadi sel plasma dan limfosit B memori
3) Immunoglobulin E/IgE untuk merespon reaksi alergi. Hanya
ditemukan pada mammalia, dapat merespon cacing parasite
4) Immunoglobulin GAgG: untuk menembus placenta membawa
kekebalan dari ibu ke janin yaitu pada masa 20 minggu pertama
5) Immunoglobulin M/IgM merupakan antibodi pertama yang menyerang
antigen
c. Mekanisme pembuangan antigen
1) Netralisasi: dengan menetralkan antigen
2) Aglutinasi: dengan penggumpalan
3) Presipitasi: dengan pengendapan
4) Fiksasi komplemen/lisis: dengan lisis/penghancuran antigen
d. Cara dalam Sistem Imun Spesifik
a) Imunitas Seluler/Cellular Immunity
b) Perantara oleh sel leukosit
c) Diperankan oleh sel limfosit T
d) Caranya dengan fagositosis

2.3 proses/cara kerja dalam tubuh

8
Secara umum, mekanisme kerja sistem imun tubuh kita adalah
sebagai berikut; saat ada antigen (benda asing yang masuk ke dalam
tubuh) terdeteksi, maka beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari tahu
siapa mereka dan memberikan respons. Sel-sel ini memicu limfosit B
untuk memproduksi antibodi, suatu protein khusus yang mengarahkan
kepada suatu antigen spesifik. Ketika sistem kekebalan tubuh bawaan itu
kurang begitu efektif dan bakteri atau patogen lainnya berhasil melewati
pertahanan ini tersebut, mereka menghadapi garis pertahanan
keduaSebagian besar pertahanan ini ada dalam tubuh kita, baik sebagai sel
darah putih khusus atau bahan kimia yang dilepaskan oleh sel-sel dan
jaringan.
Sistem kekebalan tubuh yang dimaksud terdiri aktivasi
limfosit.Limfosit ditemukan dalam darah dan juga pada jaringan getah
bening khusus seperti kelenjar getah bening, limpa dan timus.
Ketika patogen mampu menembus sistem kekbalan tubuh bagian
luar, biasanya akan berhadapan dengan sel darah putih yang ada dalam
aliran darah. Ada berbagai jenis sel darah putih, yang disebut neutrofil
(polimorf), limfosit, eosinofil, monosit, dan blofil.
Sel darah putih melintas dalam aliran darah dan bereaksi untuk
melawan berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus atau
patogen lainnya.Neutrofil memakan bakteri dan menghancurkannya
dengan bahan kimia khusus. Eosinofil dan monosit juga memiliki tugas
menghabisi partikel asing di dalam tubuh dengan cara menelannya. Basofil
membantu mengintensifkan adanya peradangan akibat serangan mikroba
tersebut.
Adanya peradangan atau inflamsi merupakan bagian dari respon
adanya perlawanan sistem imun tubuh kita. Adanya kerusakan pada
jaringan tubuh menyebabkan pelepasan bahan kimia ke dalam darah.
Bahan kimia ini membuat pembuluh darah bocor yang bertujuan untuk
membantu sel-sel darah putih khusus sampai ke tempat dimana darah putih
itu dibutuhkan.Mereka juga mendorong neutrofil dan monosit ke lokasi
cedera, yang membantu melindungi terhadap infeksi bakteri berkembang.

9
Limfosit memiliki berbagai fungsi yang berbeda.salah satunya
ialah menyerang virus dan patogen lainnya. Selain itu, linmfosit juga
memproduksi antibodi yang membantu untuk menghancurkan
bakteri.Limfosit dibagi menjadi sel T dan sel B. Sumsum tulang adalah
jaringan yang berada dalam rongga tulang. Ini berisi sel, yang membuat B
dan T sel induk. Sel B mengalami pematangan dalam sumsum tulang
sedangkan sel T matang dalam thymus.Sel sel inilah yang bertanggung
jawab untuk mengembangkan kekebalan terhadap adanya serangan jenis
bakteri dan virus tertentu.
Sel B dan sel T memiliki fungsi yang berbeda. Sel B memproduksi
antibodi. Antibodi adalah jenis khusus dari protein yang menyerang
antigen. Adanya antigen biasanya diidentifikasi sebagai molekul atau
benda asingSel T langsung menyerang organisme yang menggangu:
Namun, mereka tidak dapat mengenali antigen tanpa bantuan sel lain.
Ketika antigen masuk ke dalam tubuh hanya beberapa sel T dapat
mengenali dan mengikat antigen.
2.4 macam – macam gangguan imunitas dalam tubuh
Sistem kekebalan tubuh dapat mengalami beberapa gangguan, di antaranya
sebagai berikut.
1) Alergi
Alergi atau hipersensitivitas adalah suatu respons imun yang
berlebihan terhadap suatu senyawa yang masuk ke dalam tubuhSenyawa
yang dapat menimbulkan alergi disebut alergen. Alergen dapat berupa
debu, serbuk sari, gigitan serangga, rambut kucing, dan jenis
makanantertentu misal udang Proses terjadinya alergi diawali dengan
masuknya alergen ke dalam tubuhAlergen tersebut akan merangsang sel-
sel B plasma untuk menyekresikan antibodi IgE. Alergen yang masuk ke
dalam tubuh pertama kali tidak akan menimbulkan gejala alergi.
NamunIgE yang terbentuk akan berikatan dengan mastositAkibatnya,
ketika alergen masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya, alergen akan
terikat pada IgE yang telah berikatan dengan mastosit

10
Keadaan ini mengakibatkan sel-sel mastosit melepaskan histamin
yang berperan dalam proses pembesaran dan peningkatan permeabilitas
pembuluh darah (inflamasi)Respons inflamasi ini mengakibatkan
timbulnya gejala alergi, misal bersin, kulit terasa gatal, mata berair, hidung
berlendir, dan kesulitan bernapas.Pemberian antihistamin dapat
menghentikan gejala alergi

2) Autoimunitas
Autoimunitas merupakan gangguan pada sistem kekebalan tubuh saat
antibodi yang diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri karena
tidak mampu membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asingAutoimunitas
dapat disebabkan oleh gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar
timusAutoimunitas dapat mengakibatkan beberapa kelainan berikut :
a) Diabetes melitus, disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel beta
di pankreas yang berfungsi menghasilkan insulinHal ini mengakibatkan
tubuh kekurangan hormon insulin sehingga kadar gula darah meningkat
b) Myasthenia gravis, disebabkan oleh antibodi yang menyerang otot
lurikHal ini mengakibatkan otot lurik mengalami kerusakanContoh
kerusakan otot lurik pada mata
c) Addison's diseasedisebabkan oleh antibodi yang menyerang kelenjar
adrenalinHal ini mengakibatkan tubuh kehilangan berat badan, kadar gula
darah menurun, mudah lelah, dan pigmentasi kulit meningkat. Gambar
berikut menunjukkan seseorang yang terkena addison's disease.
3) AIDS
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kumpulan
berbagai penyakit yang disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan
tubuh.Penyakit ini disebabkan oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Virus tersebut menyerang sel T pembantu yang berfungsi
menstimulasi pembentukan jenis sel T lainnya dan sel B plasma. Hal ini

11
mengakibatkan kemampuan tubuh melawan kuman penyakit menjadi
berkurang.
Sel T pembantu menjadi target utama HIV karena pada permukaan selnya
terdapat molekul CD4 sebagai reseptor. Infeksi dimulai ketika molekul
glikoprotein (gp120) yang terdapat pada permukaan HIV menempel ke
reseptor CD4 pada permukaan sel T pembantu. Virus tersebut kemudian
masuk ke dalam sel T pembantu secara endositosis dan memulai replikasi
(memperbanyak diri). Selanjutnya virus-virus baru keluar dari sel T yang
terinfeksi secara eksositosis.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara umum, mekanisme kerja sistem imun tubuh kita adalah saat ada
antigen (benda asing yang masuk ke dalam tubuh) terdeteksi, maka beberapa tipe
sel bekerjasama untuk mencari tahu siapa mereka dan memberikan respons.Sel-sel
ini memicu limfosit B untuk memproduksi antibodi, suatu protein khusus yang
mengarahkan kepada suatu antigen spesifik. Ketika sistem kekebalan tubuh
bawaan itu kurang begitu efektif dan bakteri atau patogen lainnya berhasil
melewati pertahanan ini tersebut, mereka menghadapi garis pertahanan kedua.
Sebagian besar pertahanan ini ada dalam tubuh kita, baik sebagai sel darah putih
khusus atau bahan kimia yang dilepaskan oleh sel-sel dan jaringan.
Sistem kekebalan tubuh yang dimaksud terdiri aktivasi limfosit.Limfosit
ditemukan dalam darah dan juga pada jaringan getah bening khusus seperti
kelenjar getah bening, limpa dan timus
Ketika patogen mampu menembus sistem kekbalan tubuh bagian luar, biasanya
akan berhadapan dengan sel darah putih yang ada dalam aliran darahda berbagai
jenis sel darah putih, yang disebut neutrofil (polimorf)limfosit, eosinofil, monosit,
dan basofil
Sel darah putih melintas dalam aliran darah dan bereaksi untuk melawan
berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus atau patogen lainnya.

12
Neutrofil memakan bakteri dan menghancurkannya dengan bahan kimia khusus.
Eosinofil dan monosit juga memiliki tugas menghabisi partikel asing di dalam
tubuh dengan cara menelannyaBasofil membantu mengintensifkan adanya
peradangan akibat serangan mikroba tersebut
3.2 Saran
Sebaiknya kita menjaga dan mengontrol pola makan kita agar kesehatan sistem
pencernaan dapat tetap terjaga serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya
sebagaimana mestinya

13
DAFTAR PUSTAKA

Perry & Potter.2005.Fundamental of Nursing, Edisi 2 Volume 2. Jakarta:EGC


Wartonah, Tarwoto2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta: EGC
Guide,Suide,MD,(1990). Mikrobiologi Dasar Ed.3Jakarta: Binarupa Aksara
Tambayong Jan,dr (2000) Mikrobiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Widys
Medika
Brunner, Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8.
Jakarta: EGC.
David S. Wilkes, William J. Burlingham. 2004. Immunobiology of organ
transplantation. Springer.

14

Anda mungkin juga menyukai