Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia bisnis saat ini sudah sangat berkembang, mulai dari bisnis kecil-kecilan, menengah,
hingga bisnis besar-besaran. Namun masalahnya belum banyak orang yang tau tentang
organisasi bisnis, sehinnga usahanya belum menggunakan struktur bisnis yang tepat.
Banyak juga orang-orang yang tidak tau mengenai bentuk-bentuk organisasi bisnis, sehingga
mereka tidak tau betuk usaha apa yang sedang mereka jalani.

B. Pembatasan Masalah

Makalah ini mengurai tentang definisi organisasi bisnis serta pembagian departemen atau unit
pada struktur organisasi. Bentuk-bentuk organisasi dan pertimbangan untuk mendirikan suatu
organisi bisnis beserta ciri-ciri dan sifatnya.

C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan produksi


2. Apa yang dimaksud dari organisasi bisnis
3. Bagai mana supaya kita mengetahui bentuk-bentuk organisasi bisnis

1
BAB II
PEMBAHASAN PRODUKSI

A. Pengertian Produksi

Produksi adalah kegiatan menghasilkan atau menambah nilai guna barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Produksi dapat dilakukan secara perseorangan (individu) maupun
berkelompok. Orang atau pihak yang menghasilkan barang disebut produsen. Hasil produksi
berupa barang atau jasa.
Dalam ekonomi, produksi diartikan sebagai suatu kegiatan dari berbagai lapangan usaha
yang dilakukan oleh suatu masyarakat.

Kegiatan produksi dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:


a. Menurut lapangan usahannya
1) Produksi sektor primer
2) Produksi sektor sekunder
3) Produksi sektor tersier
b. Menurut kepemilikannya
1) Produksi sektor publik
2) Produksi sektor swasta
c. Menurut tujuannya
1) Produksi sektor konsumsi
2) Ptoduksi sektor investasi

B. Faktor-faktor Produksi

a. Faktor produksi alam


Faktor produksi alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan sebagai alat pemuas kebutuhan.
Ciri-cirinya:
1) Tersebar tidak merata diberbagai tempat
2) Jumlah terbatas

2
3) Ada yang dapat di perbaharui dan ada yang tidak dapat diperbaharui

Macam-macam faktor produksi alam


1) Faktor produksi alam yang tidak dapat di perbaharui
2) Faktor produksi alam yang dapat di perbaharui
3) Sumber daya produksi alam berupa sumber energi

b. Faktor produksi tenaga kerja


Faktor produksi tenaga kerja memegang perencanaan, sehingga harus selalu ditingkat
kemampuan atau keahliannya baik melalui pendidikan formal maupun non formal.

c. Faktor produksi modal


Modal adalah barang yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan produksi

d. Faktor produksi kewirausahaan

C. Biaya Produksi
Biaya produksi bisa dikelompokkan menjadi
a. Biaya tetap
Misalnya: Tanah, mesih, kendaraan, alat kantor, gaji, sewa, asuransi dan penyusutan.
b. Biaya Variabel
Misalnya: biaya untuk bahan mentah, tenaga kerja, bahan bakar.

D. Tujuan Produksi
Secara umum, produksi mempunyai tujuan sebagai berikut:
1) Menghasilkan barang dan jasa
2) Memenuhi kebutuhan
3) Mendapatkan keuntungan
4) Mampu meningkatn pendapatan masyarakat

3
E. Ayat Al-Qur;an yang Menjelaskan Tentang Produksi

Seorang pakar ekonomi akan menemukan banyak hadis dalam sunnah yang menyinggung
anjuran untuk menganekaragamkan hasil produksi. Berikut ini adalah hadis-hadis mengenai
bidang-bidang hasil produksi tertentu:
1. Bidang pertanian “Barangsiapa di antara orang Islam yang bercorak tanam atau menanam
suatu tanaman, lalu buah tanamannya itu dimakan burung, orang, atau hewan, maka hal itu akan
menjadi sedekah bagi orang yang menanamnya”.

2. Bidang keterampilan dan profesionalisme: “Tak ada seorang pun yang lebih baik ketimbang
seseorang yang memakan makanan dari hasil pekerjaannya sendiri. Sesungguhnya nabi Allah
Daud makan dari hasil pekerjaannya sendiri”.

3. “Demi seorang di antara kalian mengambil tali kemudian mengikat kayu-kayu itu, lalu
memebawa di atas pungguhnya, lalu menjualnya – kemudian Allah memelihara orang tersebut
dengan perbuatannya – itu lebih baik daripada dia meminta-minta pada orang lain. Baik orang
lain itu memberinya atau tidak.”

Begitu juga, yang penting bukan harus memproduksi segala barang yang bisa dijual di pasaran,
termasuk barang yang bisa mengancam kehidupan dunia dan agama seseorang, tetapi yang harus
diperhatikan ialah memproduksi segala kebutuhan yang bermanfaat bagi orang lain, bukan yang
membahayakan mereka. Oleh karena itu, dalam masyarakat Muslim dilarang memproduksi apa
saja yang memabukkan dan membahayakan. Atau sesuatu yang bisa mencemari lingkungan dan
membahayakan kehidupan dan kesehatan orang lain.

Dalam hal ini sunnah juga menegaskan supaya seseorang bisa memanfaatkan apa saja yang
bermanfaat, meskipun termasuk sesuatu yang biasanya dipandang menjijikan oleh orang lain.
Untuk itu Nabi saw merasa tidak senang terhadap para sahabat yang membiarkan kambingnya
mati tanpa dimanfaatkan kulit dan bulu-bulunya. Kepada mereka beliau bertanya: “Mengapa
kalian tidak mengambil kulit dan bulunya untuk dimanfaatkan? Mereka menjawab: “Kambing
itu telah mati wahai Rasulullah. Kemudian Nabi bersabda: “Kambing itu hanya haram untuk
dimakan”.

4
Surah an-Nahl ayat 80-81
Artinya:
“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan dia menjadikan
bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan
(membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula)
dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu
pakai) sampai waktu (tertentu) .Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang
Telah dia ciptakan, dan dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan dia
jadikan bagimu Pakaian yang memeliharamu dari panas dan Pakaian (baju besi) yang
memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu
agar kamu berserah diri (kepada-Nya).”(QS. An-Nahl: 80-81).

Kemudian dalam an-Nahl (80) ini Allah SWT menjelaskan nikmat-nikmat yang dianugerahkan-
Nya kepada manusia untuk dijadikan tanda ke Esaan-Nya.

Allah menganugrahkan rumah bagi manusia. Rumah-rumah itu tidak hanya tempat tinggal atau
berlindung dari hujan dan panas, tetapi juga rumah itu menciptakan suasana aman damai dan
tenteram serta menumbuhkan kasih sayang dan rasa ksetiaan di antara penghuninya. Dari rumah
tangga yang baik, lahir manusia yang baik. Agama Islam menentapkan aturan untuk menjamin
kehormatan rumah tempat diam. Di larang seorang manusia masuk kerumah orang lain, sebelum
memberi salam kepadanya atau minta izin dari penghuninya, meskipun dia petugas negara tanpa
alasan yang dibenarkan. Tidak dibenarkan seseorang memeriksa rumah orang lain dengan alasan
apapun, tidak boleh mengintai-intai penghuninya sehingga menimbulkan kurang aman bagi
keluarga rumah itu.

Sedangkan dalam an-Nahl (81) Allah SWT menyebutkan lagi nikmat karunia-Nya sebagaimana
nikmat yang lalu disebutkan, yang memberikan rasa aman, damai dan tentram. Kepada bangsa
yang sudah menetap atau maju, Allah memberikan karunia tempat berteduh seperti rumah, hotel-
hotel, gedung umumnya yang disebut dari kayu besi, batu dan lain-lain, yang diciptakan Tuhan.

5
Allah menyediakan bahan (material) dari gunung seperti batu dan pasir untuk membangun
gedung atau benteng. Atau perlindungan tempat tinggal dalam gunung. Kesemuanya
menimbulkan rasa aman dan tenang pada jiwa penghuninya.

Allah SWT menyediakan bagi mereka pakaian dari bulu domba atau dari kapas dan katun yang
memelihara mereka dari panas dan dingin, dan pakaian dari besi yang memelihara mereka dalam
berperang.

Demikian nikmat yang dianugrahkan Allah kepada kepada manusia, maka seperti itu pulalah.
Dia akan menyempurnakan nikmat-nikmat duniawi dan agama kepada kaum muslimin yakni
dengan memberikan kekuasaan dan kerajaan kepada mereka, dan menetapkan kemaslahatan bagi
umat manusia.

Maka hendaknya mereka menyadari segala kenikmatan yang besar dari Allah itu dan mengikuti
pula kewajiban terhadap pemberi nikmat itu, untuk kemudian beriman kepada-Nya SWT sendiri,
serta meninggalkan sembahan-sembahan selain dari pada-Nya, dan melakukan ini shaleh.

F. Dampak Kegiatan Produksi

Dampak kegiatan produksi dapat dibagi menjadi 2: Yaitu dampak yang bersifat baik (positif) dan
dampak yang bersifat buruk (negatif). Untuk mengurangi dampak negatif yang ditumbulkan dari
kegiatan produksi maka dalam membangun pabrik perlu dibuat perencanaan yang matang agar
industri yang didirikan merupakan industri yang ramah lingkungan.

6
BAB III
PEMBAHASAN ORGANISASI BISNIS

A. Pengertian Organisasi Bisnis


Pengertian organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Contoh organisasi bisnis adalah radio. Radio
disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah menghasilkan keuntungan melalui
kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada masyarakat.

B. Departementalisasi
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan terhubung dalam suatu kesatuan struktur yang
menyatu dengan tujuan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik
dibandingkan tanpa adanya pembagian bagian tugas kerja.
Untuk melakukan pengumpulan orang-orang dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun
departemen dengan tugas pekerjan yang berkaitan diadakan kegaitan departementalization atau
departementalisasi.
Pembagian departemen atau unit pada struktur organisasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam:
1. Departementalisasi Menurut Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu.
Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk
yang tidak banyak.Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan
lain sebagainya.
2. Departementalisasi Menurut Produk / Pasar
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam
departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah
geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.
3. Departementalisasi Organisasi Matrix / Matriks
Bentut organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan
departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara

7
fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek
biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.

C. Bentuk-bentuk organisasi bisnis


1) Perusahaan Perseorangan
2) Persekutuan Firma
3) Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)
4) Perseroan Terbatas
5) Koperasi
6) Yayasan
7) BUMN

D. Beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan


1) Jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb)
2) Ruang lingkup usaha
3) Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
4) Besarnya resiko pemilikan
5) Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan
6) Besarnya investasi yang ditanamkan
7) Cara pembagian keuntungan
8) Jangka waktu berdirinya perusahaan
9) Peraturan-peraturan pemerintahan

E. Pengusaha
Adalah orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh orang lain menjalankan
perusahaan. Pengusaha mengeluarkan sejumlah modal yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan usaha.
Dalam hal ini terdapat 3 kategori pengusaha
1) Pengusaha yang bekerja sendiri
2) Pengusaha yang bekerja dengan bantuan pekerja
3) Pengusaha yang memberi kuasa kepada orang lain untuk menjalankan perusahaan.

8
F. Perusahaan

Menurut UU no. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal 1 huruf B yang
dimaksud dengan perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah
Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
1. Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola perusahaan
memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga menanggung semua resiko yang
timbul dalam kegiatan perusahaan.
Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur dalam KUHD dan tidak memerlukan perjanjian
karena hanya didirikan oleh satu orang pengusaha saja.
Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu
1) Usaha Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari departemen teknis. Misalnya
bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan, maka dapat memiliki
izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP).
2) Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya usaha perseorangan yang
dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang kelontong, dsb.
A. Ciri dan Sifat Perusahaan Perseorangan
a) Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
b) Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
c) Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
d) Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
e) Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
f) Keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang
lebih besar
g) Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
h) Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan

B. Kebaikan perusahaan perseorangan:

9
1. Mudah dibentuk dan dibubarkan
2. Bekerja dengan sederhana
3. Pengelolaannya sederhana
4. Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba

C. Kelemahan perusahaan perseorangan


1. Tanggung jawab tidak terbatas
2. Kemampuan manajemen terbatas
3. Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
4. Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
5. Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri

2. Firma
Adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan menggunakan
nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Dalam firma semua anggota bertanggung
jawab sepenuhnya baik sendiri-sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada
pihak lain. Bila perusahaan mengalami kerugian akan ditanggung bersama, kalau perlu dengan
seluruh kekayaan pribadi mereka.
Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di muka notaris.Akta Pendirian
Firma harus didaftarkan di Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
kedudukan Firma yang bersangkutan.Setelah itu akta pendirian harus diumumkan dalam Berita
Negara atau Tambahan Berita Negara.Tetapi karena Firma bukan merupakan badan hukum,
maka akta pendirian Firma tidak memerlukan pengesahan dari Departemen Kehakiman RI.
Pendirian, pengaturan dan pembubaran Firma diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD).
a. Ciri dan Sifat Firma
1) Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi dengan harta
pribadi.
2) Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
3) Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota baru tanpa seizin anggota yang
lainnya.

10
4) Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
5) Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
6) Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
7) Mudah memperoleh kredit usaha

b. Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena :


Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu, setiap
sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan. Tidak ada keharusan pengesahan
akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan HAM.
Firma berakhir apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir.
Selain itu, menurut Pasal 26 dan Pasal 31 KUHD Firma juga dapat bubar sebelum berakhirnya
jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar akibat pengunduran diri atau pemberhentian
sekutu.

c. Kebaikan Firma
1. Prosedur pendirian relatif mudah
2. Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal yang
dimiliki beberapa orang
3. Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga keputusan-
keputusan menjadi lebih baik

d. Kelemahan Firma
1. Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
2. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota keluar,
maka firma pun bubar

3. Perseroan Komanditer / CV
Adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan
mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota persekutuan
menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai
tanda keikutsertaan di dalam persekutuan.

11
a. Ciri dan Sifat CV
1) Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
2) Modal besar karena didirikan banyak pihak
3) Mudah mendapatkan kridit pinjaman
4) Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif
tinggal menunggu keuntungan
5) Relatif mudah untuk didirikan
6) Kelangsungan hidup perusahaan cv tidak menentu

a. Sekutu pada persero dapat dikelompokkan menjadi :


Sekutu Komplementer
yaitu: sekutu aktif / orang yang bersedia memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung
jawab penuh dengan kekayaan pribadinya sesuai pasal 18 KUHD.

b. Sekutu Komanditer
yaitu: sekutu pasif / orang yang tidak ikut mengurus persekutuan tapi mempercayakan uangnya
dalam persekutuan dan bertanggung jawab hanya terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan
dalam perusahaan tersebut

c. Berakhirnya CV diatur dalam Pasal 31 KUHD yaitu:


1. Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Akta Pendirian) atau
pemberhentian sekutu.
2. Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian) di mana perubahan anggaran dasar ini
mempengaruhi kepentingan pihak ketiga terhadap CV.

d. Kebaikan perseroan komanditer


1. Pendiriannya relatif mudah
2. Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak
3. Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
4. Manajemen dapat didiversifikasikan

12
5. Kesempatan untuk berkembang lebih besar

e. Kelemahan peseroan komanditer


1. Tanggung jawab tidak terbatas
2. Kelangsungan hidup tidak terjamin
3. Sukar untuk menarik kembali investasinya

f. Perusahaan Berbadan Hukum


Badan Hukum adalah organisasi yang diwujudkan / diciptakan oleh hukum sebagai
pembawa hak dan kewajiban seperti halnya manusia.Karena itu badan hukum dapat mempunyai
kekayaan sendiri, utang piutang sendiri, dapat digugat dan menggugat.
Badan hukum dapat melakukan perbuatan hukum setelah akta pendirian badan hukum
tersebut mendapat pengesahan dari pemerintah / Departemen Kehakiman yang termasuk dalam
kelompok perusahaan berbadan hukum adalah Perseoran Terbatas, Koperasi, Yayasan dan
BUMN.

4. Perseroan Terbatas
Menurut Pasal 1 butir 1 UU no. 1 tahun 1995, Perseroan Terbatas adalah : Badan Hukum
yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Akta pendirian perusahaan harus mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman.
Selain itu terdapat pemisahan antara kekayaan pribadi para pemegang saham dengan bagian
kekayaan yang disetor ke perseroan dalam bentuk setoran saham. Tanda keikutsertaan seseorang
sebagai pemilik adalah saham yang dimilikinya. Makin besar saham yang dimiliki, makin besar
peran dan kedudukan seseorang sebagai pemilik perusahaan tersebut.
Tanggung jawab seorang pemegang saham terhadap pihak ketiga terbatas pada modal
sahamnya. Jadi tanggung jawab pemilik terhadap kewajiban-kewajiban finansial perusahaan
ditentukan oleh besarnya modal yang diikutsertakan pada perseroan. (Hal ini yang berbeda
dengan CV/Firma).

13
Kekayaan pribadi para pemegang saham maupun milik para pimpinan perusahaan tidak
dipertanggungkan sebagai jaminan terhadap utang-utang perusahaan. Keterlibatan dan tanggung
jawab para pemilik terhadap utang piutang perusahaan terbatas pada saham yang dimiliki.
Perseroan Terbatas mempunyai kelangsungan hidup yang panjang, karena meski pendiri atau
pemiliknya meninggal dunia perseroan ini akan tetap berjalan.
a. Ciri dan Sifat Perseroan Terbatas
1) Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi
2) Modal dan ukuran perusahaan besar
3) Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham
4) Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham
5) Kepemilikan mudah berpindah tangan
6) Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai
7) Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham dalam bentuk dividen
8) Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saham
9) Sulit untuk membubarkan pt

b. Unsur-unsur dalam Perseroan Terbatas


1. Organisasi yang teratur
Sebagai organisasi yang teratur, perseroan mempunyai organ yang terdiri dari :
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam PT dan memegang segala kewenangan yang
tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris. RUPS terdiri dari RUPS tahunan yang diadakan
paling lambat 6 bulan setelah tahun buku dan RUPS lainnya yang dapat diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan.
b. Direksi
Adalah organ PT yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan PT untuk kepentingan
dan tujuan PT serta mewakili PT baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.
c. Komisaris
Adalah organ PT yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus
serta memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan perseroan.

14
2. Kekayaan sendiri
Persero memiliki kekayaan sendiri berupa modal yang disetor para pemegang sahamnya dan
terbagi dalam 3 kelompok modal yaitu Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Modal Disetor.
a. Modal Dasar, merupakan jumlah keseluruhan modal dalam bentuk saham dari suatu
perseroan terbatas. Menurut Pasal 26 UU No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
(UU PT), jumlah modal dasar suatu perseroan minimal Rp. 25.000.000,- kecuali untuk
usaha-usaha tertentu yang mensyaratkan modal dasar di atas Rp. 25.000.000,- contoh
pendirian usaha bank.
b. Modal yang ditempatkan, merupakan sejumlah modal tertentu yang disanggupi oleh para
pendiri perseroan terbatas untuk disetorkan ke dalam perseroan, minimal 25 % dari seluruh
jumlah modal dasar.
c. Modal yang disetor, merupakan modal yang telah disetor oleh para pendiri PT, minimum
sebesar 50% dari modal yang ditempatkan atau 12,5% dari modal dasar peseroan.

3. Melakukan hubungan hukum sendiri


Diwakili oleh Direksi untuk melakukan hubungan hukum sendiri dengan pihak ketiga dengan
tanggung jawab sebagai berikut:
a. Sebelum Akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI, para pendiri bertanggung
jawab secara pribadi atas tindakan-tindakan persero terbatas tersebut.
b. Setelah akta pendirian disahkan namun belum diumumkan dalam Berita Negara RI, Dewan
Direktur bertanggung jawab secara tanggung renteng atas tindakan-tindakan perseroan
terbatas tersebut (Pasal 23 UU PT)
c. Setelah akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara RI, maka perseroan terbatas
tersebut yang akan bertanggung jawab atas seluruh tindakannya.

4. Mempunyai tujuan sendiri yaitu memperoleh keuntungan (laba).

c. Tata Cara Pendirian PT


Pembuatan akta pendirian di muka notaris; membawa rancangan AD dan ART. Pengesahan oleh
Menteri Kehakiman untuk pengesahan status sebagai badan hukum.

15
Pendaftaran perseroan yang dilakukan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang wilayah kerjanya
meliputi tempat perseroan didirikan. Pendaftaran wajib dilakukan dalam waktu 30 hari setelah
pengesahan / persetujuan Menteri Kehakiman diberikan.
Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara, wajib dilakukan permohonan pengumuman oleh
direksi dalam waktu 30 hari sejak pendaftaran

d. Berakhirnya Perseroan Terbatas


Menurut Pasal 114 UU PT, Perseroan Terbatas dapat bubar karena:
1. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam Pasal 115 UU PT ditentukan
bahwa direksi dapat mengajukan usul pembubaran persero kepada RUPS. Keputusan RUPS
tentang pembubaran perseroan sah bila diambil sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan UU dan Anggaran Dasar.
2. Karena jangka waktu berdirinya perseroan sudah berakhir.
3. Keputusan Pengadilan Negeri karena;
a. Permohonan Kejaksaan karena perseroan melanggar kepentingan umum
b. Permohonan 1 orang pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit 1/10
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah
c. Permohonan kreditur karena perseroan tidak mampu membayar utangnya setelah
dinyatakan pailit atau kekayaan perseroan tidak cukup untuk melunasi seluruh utangnya
setelah pernyataan pailit dicabut.
d. Permohonan pihak berkepentingan karena adanya cacat hukum dalam akta pendirian
perseroan.

e. Kebaikan Perseroan Terbatas


1) Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
2) Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi
maupun kekayaan keluarga pemilik
3) Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah.
4) Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan
usaha.
5) Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien

16
f. Kelemahan Perseroan Terbatas:
1) Biaya pendiriannya relatif mahal
2) Rahasia tidak terjamin
3) Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

5. Koperasi
Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Status badan hukum koperasi diperoleh setelah memperoleh pengesahan dari pemerintah
(MenteriKoperasi).

a. Modal Koperasi terdiri dari :


1. Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, sumbangan suka rela,
hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.
2. Modal Pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank,
penerbitan obligasi atau surat utang lainnya, sumber lain yang sah.

b. Tujuan koperasi
adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, makmur dan berlandaskan Pancasila dan UUD’45.

c. Prinsip Koperasi
1. Keanggotaan bersifat suka rela
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa
masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian

17
6. Keanggotaan koperasi bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan. Koperasi
mempunyai ciri tersendiri:
7. Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
8. Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
9. Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota.
10. Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
11. Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada di tangan pengurus.
12. Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap pihak
lain.
13. Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota.

d. Cara Mendirikan Koperasi


Menurut Pasal 6 – Pasal 14 UU no. 25 tahun 1992 adalah sebagai berikut:
1. Rapat pembentukan koperasi Sekurang-kurangnya 20 orang pendiri mengadakan rapat
pembentukan koperasi, kemudian dibuatkan berita acara yang berisikan hasil
kesepakatan, jumlah anggota dan nama mereka yang diberi kuasa untuk menandatangani
akta pendirian.
2. Surat Permohonan Pengesahan kepada Departemen Koperasi
3. Pengesahan dan pendaftaran akta pendirian, diberikan paling lama 3 bulan setelah
diterimanya permintaan pengesahan. Tanggal pengesahan akta pendirian berlaku sebagai
tanggal resmi berdirinya koperasi dan resmi sebagai badan hukum.
4. Pengiriman akta pendirian kepada pendiri
5. Pengumuman dalam Berita Negara

e. Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya:
1. Koperasi Produksi
adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen penghasil barang / jasa.
Koperasi ini mengusahakan kemudahan bagi para anggotanya dalam melaksanakan kegiatan

18
sehari-hari, seperti menyediakan bahan baku, bahan pembantu, serta perlengkapan produksi
lainnya dan juga penyaluran hasil produksi kepada konsumen.
2. Koperasi Konsumsi
adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan kebutuhan pokok bagi anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam
adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari para anggotanya dan
meyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
4. Koperasi Serba Usaha
adalah koperasi yang mempunyai usaha rangkap / beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan anggotanya.
Menurut luas wilayahnya, koperasi di Indonesia dikelompokan menjadi:
1. Primer Koperasi
adalah koperasi sebagai satuan terkecil dengan wilayah yang kecil pula dan melbatkan
secara langsung orang-orang sebagai anggotanya.
2. Pusat Koperasi
adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah koperasi- koperasi primer, sedikitnya lima.
3. Gabungan Koperasi
adalah koperasi yang dibentuk secara bersama sama oleh pusat koperasi (paling sedikit tiga
puluh pusat koperasi)
4. Induk Koperasi
adalah koperasi yang dibentuk secara bersama-sama oleh gabungan koperasi (paling sedikit tiga
gabungan koperasi).

f. Pihak yang terlibat dalam Koperasi:


1. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi dan diadakan paling sedikit
sekali dalam satu tahun. RAT menetapkan sebagai berikut:
1) Anggaran Dasar
2) Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
3) Pemilihan, pengangkatan pemberhentian pengurus dan pengawas.

19
4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan
laporan keuangan
5) Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
6) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

2. Pengurus
adalah orang-orang yang secara aktif bertugas dalam pengelolaan koperasi dan memiliki jabatan
paling lama 5 tahun. Sebagai imbalannya, pengurus menerima uang jasa / honorarium.

3. Pengawas / Dewan Komisaris


yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam RAT. Pengawas bertugas melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi serta membuat laporan
tertulis tentang hasil pengawasannya.

g. Pembubaran Koperasi
Menurut Pasal 46 UU no. 25 Tahun 1992, pembubaran koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
1. Keputusan Rapat Anggota atau
2. Keputusan pemerintah bila terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi
ketentuan UU no. 25 tahun 1992. Kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan atau
kesusilaan.Kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan.

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Produksi adalah kegiatan menghasilkan atau menambah nilai guna barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Produksi dapat dilakukan secara perseorangan (individu) maupun
berkelompok.

Pengertian organisasi bisnis yaitu suatu organisasi yang melakukan aktivitas ekonomi dan
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan (profit). Contoh organisasi bisnis adalah radio. Radio
disebut organisasi bisnis karena tujuan ekonominya adalah menghasilkan keuntungan melalui
kegiatan penyampaian informasi dan hiburan kepada masyarakat.

B. Saran

Adapun cara agar suatu usaha jelas adanya dan diakui, maka sebaiknya tentukan usaha apa yang
anda jalankan dan buatlah struktur organsasi yang jelas. Tentukanlah rancangan kerja yang
bagus, siapa dan kapan pekerjaan itu harus dilakukan. Dan akan lebih bagus lagi apabila usaha
itu didaftarkan sebagai usaha yang resmi dan mempunyai izin.

21
DAFTAR PUSTAKA

Naja, Daeng. 2009. Pengantar Hukum Bisnis Indonesia. Cetakan Pertama. Yokyakarta:Pustaka
Yustisia
Silondae, A.A. dan Wirawan B. Ilyas. 2011. Pokok- Pokok Hukum B isnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Abdul R Saliman, SH, MM, dkk, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan (Teori dan Contoh Kasus),
Kencana Renada Media Group, Jakarta 2005.
Solihin, Ismail, 2006, Pengantar Bisnis : Pengenalan Praktis dan Stud

22

Anda mungkin juga menyukai