Anda di halaman 1dari 8

Kegiatan Pokok Ekonomi

IPS> SMp kelas 7


1.Kegiatan Konsumsi
a.Pengertian Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan usaha manusia agar dapat memenuhi kebutuhan benda
maupun jasa. Kegiatan konsumsi artinya kegiatan manusia untuk menggunakan barang maupun
jasa secara berangsur-angsur atau sekaligus habis dipakai untuk
memenuhi kebutuhan. Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Misalnya
membeli pakaian
karena ingin melindungi tubuh, menutupi rasa malu, dan untuk
memperoleh kepuasan.
b.Tujuan Kegiatan Konsumsi
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan tersendiri, begitu pula
pada kegiatan konsumsi.
Tujuan kegiatan konsumsi contohnya
1)memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup,
2)ingin memperoleh kepuasan jasmani maupun rohani,
3)untuk meningkatkan harga diri di mata masyarakat seperti
meningkatnya status sosial (ekonomi, pendidikan).
Hal-hal yang menentukan perbedaan kebutuhan dalam
kegiatan konsumsi, yaitu
1)Perbedaan jumlah barang dan jasa yang diperlukan,
2)Perbedaan jenis barang dan jasa yang diperlukan,
3)Perbedaan selera konsumen,
4)Turun-naiknya harga barang,
5)Perbedaan pendapatan masyarakat.
c.Sumber Pendapatan
Beberapa sumber pendapatan yaitu
1)gaji atau upah kerja,
2)pensiunan,
3)hasil kegiatan ekonomi, misalnya sebagai produsen atau
distributor,
4)bunga atas modal,
5)hasil sebagai buruh (buruh pabrik, buruh bangunan, dll),dan
6)laba perusahaan.
d.Upaya-upaya Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan
Upaya-upaya untuk mencapai keseimbangan antara
pengeluaran dan penghasilan adalah
1) membuat pola penghasilan,
2) membuat pola konsumsi,

3) membuat anggaran rumah tangga,


4) tingkah laku konsumen,
5) perlindungan konsumen.
(1)perlindungan dari Pemerintah, seperti menetapkan standar
suatu barang (harga, kualitas, dan ukuran) serta melakukan
tes uji terhadap barang sebelum dipasarkan, apakah barang
itu dapat dikonsumsi atau tidak,
(2)perlindungan dari produsen, seperti produsen harus bisa
memperhatikan kualitas, model, daya beli masyarakat,
melakukan promosi yang tidak berlebihan.
Dari uraian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa perilaku antara konsumen dengan konsumen lainnya
berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
1) Faktor kebudayaan, seperti kehidupan beragama,
lingkungan masyarakat dan negara, letak geografi, dan letak
astronomi.
2) Faktor Sosial, seperti lingkungan masyarakat, lingkungan
keluarga, status ekonomi.
3) Faktor pribadi, seperti usia, pekerjaan, gaya hidup,
kepribadian.
4) Faktor psikologis, yaitu yang merupakan dorongan untuk
memperoleh suatu barang dan jasa karena merasa lapar,
haus, tidak nyaman, dan harga diri.
2.Kegiatan Produksi
a.Pengertian Kegiatan Produksi
Coba kamu perhatikan semua kegiatan/usaha manusia
dalam memenuhi kebutuhan! Di kota-kota besar terdapat pusat
kegiatan produksi seperti pabrik semen, pabrik obat, pembuat
makanan untuk dijajakan kepada para konsumen dan lain
sebagainya. Apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi? Siapa yang melakukan kegiatan
produksi? Kegiatan produksi yaitu proses menghasilkan barang atau menambah nilai guna
barang atau rangkaian kegiatan untuk menciptakan, membuat, mengubah bentuk asal,
memperbaiki dan menghasilkan barang dengan tujuan memenuhi kebutuhan, sedangkan yang
melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Contohnya ibu membuat kue kemudian dijual
kepada konsumen maka ibu disebut produsen.'
b.Jenis-jenis Kegiatan Produksi
Dalam kegiatan produksi, yang dilakukan oleh manusia sebagai individu atau masyarakat, tidak
selalu membuat
barang yang langsung bisa dipakai, tetapi dapat pula membuat barang yang belum siap pakai,
misalnya mengolah
kapas menjadi benang sebagai bahan baku industri tekstil. Oleh sebab itu, kegiatan produksi
dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.
1)Kegiatan Produksi Berdasarkan Proses Produksi

a) Kegiatan produksi langsung, yaitu kegiatan


menciptakan, membuat, atau menghasilkan barang
secara langsung dapat digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan manusia dan dapat langsung dirasakan.
Contohnya: mencari ikan di sungai, mengumpulkan
kayu bakar di hutan.
b) Kegiatan produksi tidak
langsung, yaitu kegiatan mem- berikan pelayanan jasa kepada
masyarakat yang hasilnya tidak secara langsung dapat
dinikmati tetapi melalui proses dan waktu yang lama.
Contohnya: kegiatan dalam pendidikan, kegiatan ini memerlukan proses dan waktu yang lama untuk menikmati/
memanfaatkan hasilnya.
2)Kegiatan produksi berdasarkan tujuan hasil produksi.
a) Produksi teknis, yaitu kegiatan produksi yang
bertujuan menambah nilai guna barang tanpa
memperhitungkan laba atau rugi atau disebut pula
produksi nonekonomi.
Contohnya: memproduksi barang dengan modal
yang cukup tinggi walaupun tidak
memperoleh keuntungan (memodifikasi barang-barang antik hanya untuk
mencari kepuasan batin).
b) Produksi ekonomi, yaitu kegiatan produksi untuk menambah nilai guna barang dengan
memper-hitungkan laba atau rugi.
Contohnya: memproduksi barang dengan modal
yang sekecil-kecilnya untuk memper-oleh keuntungan yang sebesar-besar-nya.
c) Produksi nonekonomi, yaitu kegiatan produksi dalam
meningkatkan nilai guna barang dengan tidak memperoleh
keuntungan.
3)Kegiatan produksi berdasarkan jenis barang yang
diproduksi.
a) Produksi barang, yaitu kegiatan menciptakan dan
menambah nilai guna barang dengan cara menambah
bentuk maupun sifat, misalnya terigu melalui proses
produksi menjadi roti, kue, atau kerupuk.
b) Produksi jasa, yaitu kegiatan menciptakan dan
menambah nilai suatu barang yang tidak dapat diubah
bentuk maupun sifatnya dan hasilnya berupa jasa,
misalnya kegiatan pendidikan.
4)Kegiatan produksi berdasarkan
jenis lapangan usaha/lapangan
produksi.
a) Lapangan produksi ekstraktif,
yaitu kegiatan menghasilkan barang yang telah tersedia

oleh alam (pertambangan, perusahaan air minum).


b) Lapangan produksi industri,
yaitu kegiatan menghasilkan barang dengan cara mengolah
bahan baku menjadi barang jadi. Contohnya: mengolah kayu
menjadi alatalat rumah tangga (meja-kursi-lemari).
c) Lapangan produksi agraris,
yaitu kegiatan menghasilkan barang yang berhubungan
dengan mengolah tanah (bertani, bersawah).
d) Lapangan produksi perdagangan, yaitu jual beli barang atau kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada
konsumen.
e) Lapangan produksi jasa, yaitu
kegiatan yang menghasilkan jasa tertentu untuk memberikan
pelayanan kepada konsumen atau orang yang membutuhkannya (jasa perhotelan, perbankan, montir, dan tukang becak).
5)Kegiatan produksi berdasarkan tingkatan.
a) Produksi primer, adalah sektor produksi yang
mencakup kegiatan produksi yang banyak menggunakan faktor produksi alam (agraris).
b) Produksi sekunder, yaitu kegiatan produksi dalam
menciptakan, membuat barang, atau menghasilkan barang.
c) Produksi tersier, adalah kegiatan produksi yang
berhubungan dengan jasa (perbankan, perusahaan
angkutan, perusahaan bengkel kendaraan).
c. Tujuan kegiatan produksi
Dalam kegiatan produksi, terdapat motivasi dan tujuan
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
1)memenuhi kebutuhan rumah tangga keluarga maupun
rumah tangga produksi,
2)mengganti barang yang rusak atau habis,
3)memenuhi kebutuhan sesuai dengan laju pertumbuhan
penduduk,
4)memenuhi kebutuhan pasar internasional,
5)memperoleh keuntungan, dan
6)meningkatkan kemakmuran.
Dalam kegiatan produksi tidak lepas dari permasalahanpermasalahan yang harus diperhatikan, seperti
1)pikirkan barang apa yang diproduksi sesuai dengan
keinginan/kebutuhan masyarakat,
2)tersedia atau tidaknya faktor-faktor produksi,
3)besar kecilnya biaya produksi,
4)pemasaran hasil produksi,
5)perubahan modal produksi,
6)selera konsumen,
7)kemampuan/daya beli masyarakat.

d.Faktor-faktor Produksi
Kelangsungan kegiatan produksi ditentukan oleh faktorfaktor produksi atau faktor ekonomi yang terdiri dari berikut
ini.
1) Faktor produksi alam, yaitu segala sesuatu yang telah
teredia oleh alam dan menunjang kegiatan produksi.
Misalnya
a)tanah untuk kegiatan pertanian, perikanan, bahan
bangunan;
b)iklim yang sangat menentukan kelangsungan kegiatan
pertanian;
c)barang tambang sebagai bahan baku industri.
2) Faktor produksi tenaga kerja, yaitu suatu kegiatan manusia
baik jasmani maupun pikiran yang ditujukan untuk kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga
kerja dapat dibedakan menjadi
a) Tenaga kerja jasmani, yaitu segala kegiatan jasmani/
fisik seseorang yang memberikan sumbangan produktif
pada kegiatan produksi. Tenaga kerja jasmani dapat
dibedakan menjadi tiga bagian.
(1) Skilled Labour (tenaga kerja terdidik), yaitu tenaga
kerja yang memerlukan pendidikan khusus.
(2) Trained Labour (tenaga kerja terlatih), yaitu tenaga
kerja yang memerlukan pengalaman dan latihan,
seperti supir dan buruh bangunan.
(3) Unskilled Labour (tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih), yaitu tenaga kerja yang tidak memiliki keterampilan karena tidak memperoleh
pendidikan maupun latihan, seperti pesuruh dan tukang sapu.
b) Tenaga kerja rohani, yaitu sumbangan pikiran seseorang
yang ditujukan untuk produktivitas produksi, seperti guru, dokter, dan penulis.
3) Faktor produksi modal (capital), yaitu barang-barang yang
dihasilkan untuk membantu dalam proses produksi baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk
menghasilkan barang selanjutnya. Faktor produksi modal,
terdiri dari
a) modal menurut wujudnya,
(1)modal barang (Capital Goods), yaitu modal yang berwujud benda. Contohnya mesin-mesin
industri.
(2)modal menurut fungsinya.
(a)Modal perseorangan (Privat Capital), yaitu
modal milik individu yang dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya.
(b)Modal masyarakat (Social Capital), yaitu segala
jenis barang atau sarana/prasarana yang dapat digunakan dan bermanfaat bagi kepentingan
masyarakat. Seperti jalan raya,
jembatan, sekolah.
b) modal menurut sifat pemakaian
(1) Current Capital (modal lancar), yaitu barang yang

habis terpakai dalam satu proses produksi.


Contohnya bahan baku dan bahan bakar industri.
(2) Fixed Capital (modal tetap/modal permanen), yaitu
benda/alat yang dapat dipergunakan untuk beberapa kali produksi. Contohnya gedung,
kendaraan, mesin-mesin produksi.
c) modal menurut bentuknya
(1)Modal nyata, yaitu modal yang dipergunakan
dalam proses produksi baik bahan baku industri maupun bahan tahan lama yang dipergunakan
dalam proses produksi.
(2)Modal abstrak, yaitu modal berupa jasa atau barang
yang disimpan sebagai persediaan. Contohnya sumber daya manusia, modal yang masih
tersimpan di bank.
4) Faktor produksi entrepreneur/skill atau kewirausahaan,
yaitu seorang atau beberapa orang yang memiliki kemampuan menyatukan faktor-faktor produksi
serta mengelola badan usaha maupun perusahaan dalam usaha mencari keuntungan yang
maksimal.
Faktor produksi entrepreneur terdiri dari:
a) Managerial Skill, yaitu kemampuan dalam proses produksi sebagai perencana, pengawasan,
peng- organisasian, dan dapat menggunakan teknik/cara- cara dalam proses produksi.
b) Technological Skill, yaitu keahlian khusus teknik
ekonomis dengan metode-metode yang tepat dalam
kegiatan ekonomi.
c) Organization Skill, yaitu keahlian yang berhubungan
dengan kecerdasan mengatur berbagai usaha, baik
dalam lingkungan perusahaan maupun dalam
lingkungan masyarakat.
Keahlian yang harus dimiliki oleh enterpreneur adalah:
(1)berjiwa Pancasila (bagi WNI),
(2)memiliki keahlian, kecakapan, dan keterampilan
dalam administrasi,
(3)mampu mengorganisasi atau mengatur tata karya
perusahaan,
(4)bijaksana dan pandai bergaul,
(5)dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat,
(6)berani bertanggung jawab,
(7)berani menanggung resiko,
(8)memiliki rasa percaya diri,
(9)memiliki kreativitas yang tinggi,
(10)memiliki inisiatif dan inovatif.
e. Peningkatan Jumlah Produksi dan Mutu Produksi
Cara-cara peningkatan produksi untuk memenuhi
kebutuhan di antaranya.
1) Peningkatan produksi pertanian dilakukan dengan cara:
a)Intensifikasi, yaitu peningkatan produksi tanpa
menambah faktor produksi alam (tanah) tetapi berdasarkan kemampuan faktor produksi yang

ada, seperti: menggunakan bibit unggul, menggunakan pupuk tepat waktu, perairan/irigasi yang
teratur, teknologi, dan tenaga kerja yang terampil.
b)Ekstensifikasi, yaitu dengan cara menambah faktor
produksi alam, tenaga kerja, dan modal, seperti menambah luas lahan, menambah jumlah
tenaga kerja, menambah jumlah peralatan.
c)Diversifikasi, yaitu meningkatkan hasil produksi dengan
memperbanyak jenis tanaman pada lahan pertanian
yang sama (tumpang sari).
d)Mekanisasi pertanian, yaitu melakukan pengolahan
tanah dengan menggunakan teknologi modern.
e)Rehabilitasi pertanian, seperti menyuburkan tanah serta
memperbaharui cara-cara bertani. Contohnya pem- buatan saluran/irigasi, lahan tandus
dijadikan lahan produktif dan peremajaan tanaman, yaitu mengganti tanaman tua dengan
tanaman baru/muda.
2)Peningkatan Produksi Industri
a)Intensifikasi dengan cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (pelatihan, pendidikan)
dan menggunakan teknologi modern.
b)Ekstensifikasi dengan cara menambah faktor produksi
tenaga kerja, menambah faktor produksi alam (bahan baku industri) dan menambah peralatan
industri.
c)Diversifikasi dengan cara dalam satu perusahaan
menghasilkan beberapa jenis barang. Dengan difersifikasi
akan nampak terdapat dampak positif seperti:
(1)tersedianya lapangan pekerjaan,
(2)dapat membantu menanggulangi pengangguran,
(3)tersedianya barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhan,
(4)meningkatnya pendapatan masyarakat,
(5)meningkatnya pendapatan negara.
Sedangkan dampak negatifnya adalah:
(1)pencemaran udara,
(2)pencemaran air tawar,
(3)pencemaran air laut,
(4)pencemaran tanah.
3)Peningkatan Mutu Produksi
Selain dilakukan peningkatan jumlah dan jenis produksi
barang maupun jasa, peningkatan mutu dan kualitas produksi
barang maupun jasa yang dihasilkan pun perlu dilakukan agar
a)barang tersebut banyak disenangi para konsumen
sehingga cepat habis dijual,
b)dapat bersaing dengan barang-barang impor,
c)kegiatan produksi akan berlangsung secara berkesinambungan,
d)dapat meningkatkan pendapatan. Untuk meningkatkan mutu/kualitas barang maupun jasa,
terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan, diantaranya:
a)harus dapat memilih kualitas faktor produksi (bahan

baku industri) dalam proses produksi,


b)mengikuti selera masyarakat seperti membuat kemasan
yang menarik,
c)tenaga kerja/Sumber Daya Manusia harus berperan
sebagai tenaga yang terampil dan terdidik,
d)keterampilan kewiraswastaan,
e)peralatan yang digunakan dalam proses produksi.

Anda mungkin juga menyukai