No.
SMP MUHAMMADIYAH 12 GKB Dokumen
: FM-07-01-06
GRESIK Revisi / Edisi : 0/0
Improving School :1 Februari
Tanggal
2008
MODUL
ATMOSFER DAN HIDROSFER
Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan uap/udara yang terdiri atas beberapa gas yang menyelimuti bumi.
Pengertian atmosfer berasal dari kata atmos dan saphira (dalam bahasa Yunani), atmos artinya
uap dan saphira artinya lapisan.
TIPE-TIPE HUJAN
Hujan merupakan proses lanjutan dari naiknya massa udara/awan. Uap air yang terkandung
dalam awan tersebut akan berubah menjadi butir-butir air yang besar dan akhirnya jatuh ke
Bumi. Proses terjadinya hujan dan besarnya curah hujan tidak sama antara daerah yang satu
dengan daerah yang lain. Wilayah yang memiliki curah hujan yang sama pada suatu peta
ditunjukkan oleh garis isohyet. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi sebagai
berikut :
1) Hujan Orografis
Hujan ini terjadi karena udara yang membawa uap air dari laut dipaksa naik oleh adanya
pegunungan. Wilayah yang tidak turun hujan di sisi lain gunung atau pegunungan dikenal
dengan sebutan daerah bayangan hujan.
2) Hujan Zenithal
Halaman : 3 dari 1
No.
SMP MUHAMMADIYAH 12 GKB Dokumen
: FM-07-01-06
GRESIK Revisi / Edisi : 0/0
Improving School :1 Februari
Tanggal
2008
MODUL
Hujan zenithal terjadi karena adanya pertemuan arus konveksi yang membawa uap air di
daerah khatulistiwa. Dengan adanya pertemuan dua arus konveksi menyebabkan tabrakan
dan kedua massa udara naik ke atas.
3) Hujan Frontal
Hujan frontal terjadi karena pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya. Perbedaan
suhu ini menyebabkan massa udara yang panas dipaksa naik ke atas.
JENIS-JENIS ANGIN
Perubahan siang dan malam menyebabkan perbedaan penerimaan sinar matahari. Hal ini
pulalah yang menyebabkan perbedaan suhu (temperatur) di berbagai tempat di permukaan
Bumi termasuk di daratan dan lautan. Suhu yang tinggi mempunyai tekanan udara yang lebih
rendah. Sementara itu, suhu yang rendah memiliki tekanan udara yang tinggi. Perbedaan inilah
yang menyebabkan terjadinya angin.
a. Angin Lokal
1. Angin Darat dan Angin Laut
2. Angin Darat Angin Laut
Pada saat siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan, sementara itu pada malam
hari daratan lebih cepat dingin dari lautan. Perbedaan suhu ini akan mempengaruhi tekanan
udara antara darat dan laut. Pada siang hari tekanan udara daratan lebih rendah daripada
lautan sehingga udara bergerak dari laut ke darat dan disebut angin laut. Sebaliknya, pada
malam hari tekanan udara daratan lebih tinggi daripada lautan sehingga udara bergerak dari
darat ke laut dan disebut angin darat.
b. Angin Lembah dan Angin Gunung
Pada malam hari puncak gunung lebih cepat dingin daripada lembah. Sementara itu, pada
siang hari puncak gunung lebih cepat panas daripada lembah. Perbedaan suhu udara antara
puncak gunung serta lembah ini akan mempengaruhi tekanan udaranya dan akhirnya akan
mempengaruhi kondisi angin yang bertiup. Pada malam hari tekanan udara di puncak
gunung lebih tinggi daripada lembah sehingga angin bertiup dari puncak gunung ke lembah
dan disebut angin gunung. Sebaliknya, pada siang hari tekanan udara di puncak gunung
lebih rendah daripada di lembah, akibatnya angin bertiup dari lembah ke puncak gunung dan
disebut angin lembah.
c. Angin Fohn
Angin fohn merupakan kelanjutan dari proses terjadinya hujan orografis. Setelah terjadi
hujan di salah satu sisi lereng gunung, angin yang sudah tidak membawa uap air ini tetap
meneruskan embusannya menuruni sisi lereng gunung yang lain. Oleh karena sifatnya yang
kering, tumbuhan yang dilaluinya menjadi layu sehingga berdampak negatif pada usaha
pertanian.
Penyebutan angin fohn berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Penyebutan itu antara lain:
a. Angin bohorok di Deli (Sumatra Utara).
b. Angin gending di Pasuruan dan Probolinggo (Jawa Timur)
d. Angin Siklon dan Angin Antisiklon
Angin siklon dan angin antisiklon antara belahan Bumi utara dan selatan arahnya berbeda.
Angin siklon merupakan udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara
tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah di bagian dalam. Sementara angin
antisiklon bergerak dari daerah pusat tekanan udara tinggi menuju tekanan udara rendah
yang mengelilinginya di bagian luar. Gerakan arah angin ini berputar. Di daerah tropis, angin
siklon sering terjadi di laut. Penyebutan angin siklon di beberapa daerah berbeda-beda di
antaranya sebagai berikut :
a) Hurricane, yaitu angin siklon di Samudra Atlantik.
b) Taifun, yaitu angin siklon di Laut Cina Selatan.
d) Tornado, yaitu angin siklon di daerah tropis Amerika.
e. Angin Muson/Musim
Halaman : 4 dari 1
No.
SMP MUHAMMADIYAH 12 GKB Dokumen
: FM-07-01-06
GRESIK Revisi / Edisi : 0/0
Improving School :1 Februari
Tanggal
2008
MODUL
Angin muson yang terjadi di Indonesia ada dua, yaitu angin muson barat dan angin muson
timur. Angin muson barat terjadi pada bulan OktoberApril. Pergerakan angin muson barat
yang kaya uap air mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim
hujan. Saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi selatan. Angin muson timur
terjadi pada bulan AprilOktober. Angin muson timur yang bersifat kering mengakibatkan
sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Saat itu kedudukan Matahari
berada di belahan Bumi utara
B. HIDROSFER
Hidrosfer merupakan salah satu unsur geosfer yang terdiri atas air dalam berbagai wujud. Air
bisa berwujud padat, cair, maupun gas.
a. Siklus Hidrologi
Adanya terik matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan Bumi mengalami
evaporasi (penguapan) maupun transpirasi menjadi uap air. Uap air akan naik hingga
mengalami pengembunan (kondensasi) membentuk awan. Akibat pendinginan terus-
menerus, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan
(presipitasi). Selanjutnya, air hujan ini akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi dan perkolasi)
atau mengalir menjadi air permukaan (run off). Baik aliran air bawah tanah maupun air
permukaan keduanya menuju ke tubuh air di permukaan Bumi (laut, danau, dan waduk).
Inilah gambaran mengenai siklus hidrologi.
Jadi siklus hidrologi adalah lingkaran peredaran air di bumi yang mempunyai jumlah
tetap dan senantiasa bergerak. Secara umum macam siklus hidrologi berdasarkan jalur yang
dilewati air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Siklus pedek, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk
awan dan akhirnya terjadilah hujan di kawasan laut.
b. Siklus sedang, yaitu proses penguapan dari laut maupun dari darat kemudian
terbentuk awan. Awan terbawa angin ke wilayah daratan yang menyebabkan
hujan di daratan, kemudian air mengalir lagi ke laut melalui sungai di
permukaan.
c. Siklus panjang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk
awan. Awan terbawa angin ke daratan yang menyebabkan hujan di daratan,
kemudian air mengalir ke laut melalui sungai permukaan dan aliran bawah
tanah.
2) Zona Laut
Laut mempunyai kedalaman dasar yang berbeda-beda. Dasar laut membentuk lereng mulai
garis pantai ke arah tengah laut. Kedalaman laut makin bertambah dengan makin jauh
jaraknya dari daratan pantai. Berdasarkan zona kedalamannya, laut dapat dibedakan
menjadi beberapa zona sebagai berikut :
Zona laut
a. Zona litoral atau zona pasang surut, merupakan wilayah laut yang berada di
antara pasang naik dan pasang surut air laut. Zona ini sering disebut dengan
daerah pantai.
b. Zona neritik, merupakan wilayah laut yang berada di antara garis pantai
kedalaman 200 m. Pada zona ini sinar matahari masih dapat menembus ke
dalam. Ikan dan sejenisnya serta tumbuhan laut banyak dijumpai pada zona ini.
c. Zona batial, merupakan wilayah laut yang berada pada kedalaman 2002.500
m. Pada zona ini sinar matahari sudah tidak mampu menembus ke dalam
sehingga organisme laut tidak sebanyak pada zona neritik. Zona batial biasanya
merupakan lereng benua (continental slope) yang curam dan berbatasan
dengan landas benua (continental shelf).
Halaman : 5 dari 1
No.
SMP MUHAMMADIYAH 12 GKB Dokumen
: FM-07-01-06
GRESIK Revisi / Edisi : 0/0
Improving School :1 Februari
Tanggal
2008
MODUL
d. Zona abisal, merupakan wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari
2.500 m. Suhu pada wilayah ini sangat dingin. Hewan laut yang dapat hidup
hanya terbatas dan tumbuhan laut sudah tidak ada.
Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Batas Landas Kontinen
Pada tahun 1973 pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1973
tentang Landas Kontinen Indonesia. Berdasarkan isi perjanjian di atas, wilayah laut Indonesia
dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu laut teritorial (laut wilayah), laut Nusantara,
andas kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).