Disusun Oleh:
KELOMPOK 10
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kemampuan serta kekuatan dalam menyelesaikan makalah pada mata kuliah
Manajemen Operasional dengan pokok bahasan ” Perencanaan Agregat dalam
Supply Chain”. Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi penilaian
tugas kelompok pada mata kuliah ini.
Tidak lupa penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Tukhas
Shilul Imaroh., MM selaku dosen mata kuliah Manajemen Operasional yang telah
memberikan informasi yang sangat bermanfaat dalam pembelajaran, serta semua
rekan kelas yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................2
1. Latar Belakang..............................................................................................................2
2. Rumusan Masalah........................................................................................................3
3. Tujuan..........................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
1. Peran Perencanaan Agregat dalam Rantai Pasokan.....................................................4
2. Masalah dalam Perencanaan Agregat..........................................................................6
3. Strategi Perencanaan Agregat......................................................................................7
4. Perencanaan Agregat Menggunakan Microsoft Excel..................................................9
5. Jadwal Induk Produksi................................................................................................12
6. Pengaruh IT dalam Perencanaan Agregat..................................................................15
7. Menerapkan Perencanaan Agregat dalam Praktek....................................................15
BAB III.....................................................................................................................................15
1. Kesimpulan.................................................................................................................15
2. Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kata agregat tersebut menyatakan bahwa rencana dibuat pada tingkat
kasar untuk memenuhi total kebutuhan semua produk yang akan dihasilkan
(bukan perindividu produk) dengan menggunakan sumber daya yang ada. Dalam
sistimmanufaktur, faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan
perencanaanagregat adalah semua sumber daya yang berupa kapasitas mesin yang
tersedia, jumlah tenaga kerja yang ada, tingkat persediaan yang ditentukan,
dan penjadwalannya. Sebagai gambaran perencanaan, agregat perencanaan
disuatu pabrik cat akan dinyatakan dalam beberapa liter cat yang akan
diproduksimeskipun permintaan produksi cat tersebut berdasarkan warna, kualitas,
danukuran kaleng yang berbeda.
Demikian juga perencanaan agregat kebutuhantenaga kerja, agregatnya akan
dinyatakan berapa jumlah total tenaga kerja yangakan dibutuhkan, tanpa harus
merinci jenis keterampilan tenaga kerja apa yangdibutuhkan (tinggi, sedang ataupun
rendah). Dengan demikian perencanaanagregat akan dimulai dengan langkah
menyamakan satuan kuantitas dari total jenis item yang akan diproduksi (unit grup
produk, ton, liter, dan sebagainya),(Dian retno Sari Dewi,2003).
Rencana produksi akan menjadi dasar bagi pembentukan anggaran
produksidan operasi dalam membuat membuat keperluan tenaga kerja serta
keperluantenaga kerja baik untuk tenaga kerja biasa maupun tenaga kerja
lembur.Selanjutnya tenaga kerja tersebut digunakan untuk menetapkan
keperluan peralatan dan tingkat persediaan yang diharapkan.
2. Rumusan Masalah
1) Apa saja peran perencanaan agregat dalam rantai pasokan ?
2) Apa masalah yang terdapat dalam perencanaan agregat ?
3) Bagaimana strategi perencanaan agregat ?
4) Bagaimana perencanaan agregat menggunakan Microsoft Excel ?
5) Apa itu jadwal induk produksi ?
6) Bagaimana pengaruh it dalam perencanaan agregat ?
7) Bagaimana cara menerapkan perencanaan agregat dalam praktek ?
3. Tujuan
1) Untuk mengetahui peran perencanaan agregat dalam rantai pasokan
2) Untuk mengetahui masalah yang terdapat dalam perencanaan agregat
3) Untuk mengetahui strategi perencanaan agregat
4) Untuk mengetahui perencanaan menggunakan Microsoft Excel
5) Untuk mengetahui jadwal induk produksi
6) Untuk mengetahui pengaruh it dalam perencanaan agregat
7) Untuk mengetahui cara menerapkan perencanaan agregat dalam praktek
BAB II
PEMBAHASAN
4
pasokan, perencanaan agregat tidak dapat mewujudkan potensi penuhnya untuk
menciptakan nilai.
Rencana agregat berfungsi sebagai Blueprint secara luas untuk operasi dan
menetapkan parameter di mana keputusan produksi dan distribusi jangka pendek
dibuat. Rencana agregat memungkinkan rantai pasokan untuk mengubah alokasi
kapasitas dan mengubah kontrak pasokan. Seluruh rantai pasokan harus dilibatkan
dengan proses perencanaan. Jika produsen telah merencanakan peningkatan produksi
selama periode waktu tertentu, pemasok, pengangkut, dan gudang harus mengetahui
rencana ini dan memasukkan peningkatan ke dalam rencana mereka sendiri. Idealnya,
semua tahapan rantai pasokan harus bekerja bersama pada rencana agregat yang
mengoptimalkan kinerja rantai pasokan.
.
2. Masalah dalam Perencanaan Agregat
Masalah-masalah yang harus diselesaiakan dalam perencanaan agregat
meliputi perkiraan permintaan untuk setiap periode dalam perencanaan, tentukan
tingkat produksi, tingkat persediaan, tingkat kapasitas (internal dan outsourcing), dan
semua simpanan (permintaan yang tidak terpenuhi) untuk setiap periode yang
memaksimalkan laba perusahaan atas perencanaan.
Untuk membuat rencana agregat, perusahaan harus menentukan periode waktu
dimana perencanaan agregat akan menghasilkan solusi. Perusahaan juga harus
menentukan durasi setiap periode dalam cakrawala perencanaan (mis., Minggu,
bulan, atau kuartal). Selanjutnya, perusahaan menentukan informasi utama yang
diperlukan untuk menghasilkan rencana agregat dan untuk membuat keputusan yang
mana rencana agregat akan mengembangkan rekomendasi. Di bagian ini, informasi
dan rekomendasi ini ditentukan untuk masalah perencanaan agregat generik.
Level strategi berfokus pada jumlah produksi yang tetap meskipun jumlah ramanlan
permintaan tidak stabil. Pertama-tama perlu dibuat tabel seeperti pada Gambar 2.3.
pada kolom ramalan penjualan isikan sesuai data sesuai Gambar 2.1, sementara ini
nilai persediaan awal januari didapan dari data. Kolom produksi merupakan hasil bagi
jumlah total barang yang akan diproduksi dengan periode yang ada dalam
perencanaan agregat. Kolom Penjualan diisi berdasarkan ramalan penjualan,
sementara kolom persediaan ditangan merupakan jumlah persediaan yang tersisa.
Ketika kolom ini bernilai kurang dari 0 artinya ada permintaan yang belum terpenuhi
atau terjadi backlog. Kolom tenaga kerja yang dibutuhkan diisi dengan jumlah total
produksi dibagi total produksi satu orang dalam satu bulan. Kolom tenaga kerja
bersifat sama untuk Level Strategi.
Hasil dari perhitungan level strategi ini sebesar $2,206,554.00. sementara itu untuk
Chase strategi caranya hampir sama, yang membedakan adalah pada kolom produksi
jumlahnya menyesuaikan ramalan penjualan.
Gambar 2.5 Tabel Chase Strategi
Sementara itu untuk perhitungan biaya prosesnya sama seperti pada Level Strategi.
Dari perhitungan tersebut didapatkan total biaya untuk produksi produk A adalah
$2,293,600.
Dari hasi perhitungan menggunakan excel tersebut apa bila diasumsikan produk
tersebut harga jualnya sama, strategi yang akan dipilih oleh perusahaan guna jaya
adalah Level Strategi, karena strategi tersebut memiliki total biaya yang lebih mimim
dari pada chase strategi
Dengan menggunakan cloud, jadwal produksi utama dapat dilihat oleh siapa
saja yang Anda akses Setelah MPS Anda diimplementasikan, setiap anggota staf di
lantai toko Anda jelas tentang apa yang perlu diproduksi setiap minggu. Jadwal
produksi induk Anda memastikansemua orang di bisnis Anda bekerja ke arah tujuan
yang sama. Master Kemudian dapat memperkirakan hubungan antara permintaan dan
penawaran Anda dan tahu kapan Anda perlu menambah atau mengurangi produksi.
Jadwal produksi utama adalah input penting ke dalam rencana operasi agregat,
memberikan gambaran umum tentang segala hal yang perlu dilakukan bisnis Anda
untuk pemenuhan pesanan 100%. Ini menghasilkan pesanan penjualan dan
mengirimkannya tepat waktu, tanpa masalah atau cacat. Ini dikenal sebagai pesanan
sempurna - dan inilah yang harus diperjuangkan setiap bisnis di semua saluran
penjualan mereka.
Jadwal induk produksi telah menjadi alat penting operasi manufaktur untuk alasan
yang baik. Ini adalah bahan pokok untuk produktivitas manufaktur yang optimal dan
tenggat waktu untuk bisnis setiap saat - itulah sebabnya MPS tetap di sini.
Manual teknis tentang penjadwalan produksi master mungkin berlanjut tentang fungsi
utama dari jadwal produksi induk. Ini untuk menghemat waktu Anda dengan
membuat jam yang Anda habiskan mengelola aliran produksi Anda jauh lebih efisien.
Waktu ini dapat digunakan dengan lebih baik untuk meningkatkan skala bisnis
manufaktur Anda. Setelah Anda memahami tujuan akhir MPS, Anda dapat menyadari
bahwa tujuan jadwal induk produksi lainnya semuanya diselaraskan untuk mencapai
tujuan ini.
Jadi produsen seperti apa yang bisa menggunakan jadwal produksi utama? Yah, tidak
peduli ukuran bisnis manufaktur Anda, semakin cepat Anda memulai, semakin baik.
Ini karena ini menumbuhkan kebiasaan bisnis yang baik, jadi ketika Anda
meningkatkannya, hal-hal seperti MPS adalah kebiasaan. Kebiasaan bisnis Anda
adalah prediktor utama kesuksesan jangka panjang. Jadwal produksi induk
kompatibel dengan alur kerja produksi yang berbeda:
- Make-to-Stock (MTS);
- Assemble-to-Order (ATO).
Penjadwalan produksi utama berfokus pada produksi barang jadi, atau komponen
(jika Anda memiliki alur kerja ATO). Barang-barang yang paling menguntungkan
untuk bisnis Anda kemungkinan besar merupakan sebagian besar sumber daya yang
dibutuhkan untuk produksi.
Itu adalah hasil yang diinginkan dari MPS Anda. Sekarang mari kita lihat bahan-
bahan dari jadwal produksi induk yang ideal.
6. Pengaruh IT dalam Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat bisa dibilang area rantai pasokan di mana teknologi
informasi telah paling banyak digunakan. Produk rantai pasokan TI paling awal
adalah modul perencanaan agregat, seringkalidisebut pabrik, produksi, atau
perencanaan manufaktur. Beberapa modul awal hanya fokustentang mendapatkan
rencana produksi yang layak, tunduk pada kendala yang timbul dari permintaan dan
ketersediaan kapasitas
1. Kesimpulan
Perencanaan agregat adalah suatu proses di mana perusahaan menentukan
tingkat kapasitas yang direncanakan, produksi, subkontrak, inventaris, stockout, dan
bahkan penetapan harga selama jangka waktu tertentu. Dalam Rantai Pasokan
perencanaan agregat digunakan untuk membuat keputusan tentang produksi,
outsourcing, inventaris, dan simpanan dalam rantai pasokan. Rencana agregat yang
optimal dapat dihasilkan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi informasi yang
diperlukan serta menguraikan trade-off yang harus dilakukan.
2. Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi si pembaca. Penulis memiliki
berbagai keterbatasan ilmu juga keterbatasan waktu dan ruang. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna lebih baik
dalam menyempurnakan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Chopra, Sunil dan Peter Meindl. 2010. Supply chain management : strategy,
planning, and operation New Jersey: Prentice Hall