DISUSUN OLEH:
DOSEN PEMBIMBING :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah menganugerahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya, karena hanya dengan karunianya makalah yang berjudul “Perencanaan demand
dan Supply dalam Rantai Pasok” ini dapat selesai tanpa hambatan yang berarti.
Penulis menyadari makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isinya
maupun struktur penulisannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran positif untuk
perbaikan makalah di kemudian hari.
Demikian makalah ini dapat memberikan manfaat umum-nya kepada para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................................................
B. Perumusan Masalah ...............................................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................................
A. Pengertian...............................................................................................................................................
B. Demand dan Supply ................................................................................................................................
C. Teknik Perencanaan ................................................................................................................................
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................................
A. Simpulan .................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan dalam industri pada era sekarang ini semakin ketat. Salah satu hal yang
membuat perusahaan bidang industri bertahan adalah penyediaan produk yang tepat bagi
konsumen di waktu yang tepat, dan dalam biaya ekonomis. Sekarang ini konsumen semakin
kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat tempat, tepat waktu. Sehingga
menyebabkan perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal ini akan mendapatkan pelanggan
sedangkan yang tidak antisipatif akan kehilangan pelanggan.
Ketersediaan produk dan harga jual yang ekonomis hanya dapat terjadi jika ada
koordinasi yang baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai suplainya.
Koordinasi antara pihak-pihak dalam rantai suplai tidak hanya melibatkan koordinasi persediaan
saja, tetapi juga informasi tentang pasar yang berguna bagi perencanaan perusahaan. Kekurangan
persediaan produk pada distributor akan berakibat kehilangan penjualan, sedangkan kelebihan
tertentu akan berakibat menumpuknya produk dan meningkatnya biaya pemeliharaan persediaan.
Selain itu, koordinasi dengan toko-toko cabang sebagai salah satu mata rantai suplai
adalah penting, dimana kantor pusat dapat berbagi informasi dan mengumpulkan informasi
mengenai masing-masing supplier agar pengelolaan suplai dan perencanaan penjualan produk
dapat dilakukan dengan lebih baik. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan, penulis bermaksud
membahas Perencanaan Permintaan dan Supply dalam Rantai Pasok lebih dalam lagi.
B. Perumusan Masalah
1. Apa itu perencanaan permintaan ?
2. Bagaimana mencocokkan permintaan dan supply ?
C. Tujuan
Pembahasan ini bertujuan untuk menguraikan , membahas serta menjelaskan tentang hal-
hal yang berhubungan dengan perencanaan permintaan dan supply dalam rantai pasok, sehingga
dapat dijadikan sebagai salah satu sumber untuk menambah ilmu pengetahuan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perencanaan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa yang akan
datang, meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan
dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu jenis perencanaan adalah
perencanaan permintaan. Perencanaan permintaan merupakan tingkat permintaan produk–produk
yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Perencanaan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain :
1) Akurasi
Akurasi dari suatu hasil perencanaan diukur dengan hasil kebiasaan dan
kekonsistensian perencanaan tersebut. Hasil perencanaan dikatakan bisa bila perencanaan
tersebut terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya
terjadi. Hasil perencanaan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan perencanaan
relatif kecil. Perencanaan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan
persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya
perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan penjualan.
Perencanaan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan,
sehingga banyak modal yang terserap sia– sia. Keakuratan dari hasil perencanaan ini
berperan penting dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal.
2) Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu perencanaan adalah tergantung
dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode perencanaan, dan metode
perencanaan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi
berapa banyak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (manual atau
komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang
diperbantukan. Pemilihan metode perencanaan harus disesuaikan dengan dana yang
tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting akan
diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari
hukum Pareto (Analisa ABC).
3) Kemudahan
Penggunaan metode perencanaan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah
diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Percuma memakai metode
yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena
keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi.
Dalam membuat perencanaan atau menerapkan suatu perencanaan maka ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan yaitu :
Demand management adalah upaya untuk membuat permintaan lebih mudah dipenuhi
oleh supply chain. Secara lebih spesifik bisa dikatakan bahwa demand management adalah
upaya untuk secara aktif meyakinkan bahwa profil perrmintaan pelanggan memiliki pola
yang halus sehingga mudah dan efisien untuk dipenuhi. Dengan kata lain, kalau peramalan
hanya melihat bahwa input yang sudah ‘given’, demand management melihat bahwa input
tersebut harus diubah polanya terlebih dahulu sebelum masuk ke proses peramalan,
perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, produksi, dan pengiriman ke pelanggan.
a. Promosi
Kegiatan promosi bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya melalui iklan di
media cetak maupun media elektronik. Kegiatan promosi sudah teruji efektivitasnya
untuk meningkatkan volume penjualan selama periode tertentu. Promosi pada saatsaat
tertentu membuat volume permintaan meningkat baik segera setelah promosi dilakukan
ataupun secara perlahan dan terjadi beberapa lama setelah periode promosi mulai. Bagi
supply chain, kegiatan promosi bisa membuat pola permintaan lebih mudah atau lebih
sulit untuk dipenuhi. Jika promosi dilakukan pada saat-saat permintaan lesu dan efek
promosi relatif cepat terhadap reaksi pasar, maka supply chain akan mendapatkan pola
permintaan yang lebih rata. Sebaliknya, jika promosi justru dilakukan pada saat
permintaan memang tinggi, supply chain justru akan menghadapi permintaan yang lebih
fluktuatif. Sebagai contoh, penjualan kartu ucapan natal dan tahu baru akan tinggi pada
minggu ke-2 atau ke-3 bulan Desember.
Jika promosi dilakukan oleh suatu perusahaan pada bulan Desember, justru
permintaan akan meningkat pada bulan tersbeut sehingga perbedaan penjualan pada
bulan Desember dan bulan-bulan lain justru akan lebih tinggi. sebaliknya, jika promosi
dilakukan pada bulan Agustus, September, Oktober misalnya, volume penjualan pada
bulan-bulan tersebut akan meningkat baik karena sebagian orang membeli kartu ucapan
dua bulan atau tiga bulan lebih awal. Kalau ini yang terjadi, pemrintaan kartu secara total
akan meningkat pada bulan-bulan sebelum Desember dan kemungkinan menurun pada
bulan Desember.
b. Pricing
Kebijakan harga sebenarnya juga bisa diklasifikasikan sebagai bagian dari
instrumen promosi. Namun, kebijakan pricing bisa memiliki tujuan yang lebih luas dari
sekedar promosi. Contohnya, tarif telepon yang lebih mahal di siang hari dibandingkan
dengan waktu malam hari adalah cara untuk memindahkan sebagian beban jaringan yang
memang sibuk pada siang hari ke malam hari. Potongan harga yang diberikan untuk
produk-produk yang tidak terjual pada akhir musim jual (seperti pakaian, produk-produk
elektronik, dan lain-lain) menyebabkan biaya-biaya persediaan menurun, namun
terkadang juga membuat orang menunda keputusan pembelian ke akhir musim jual untuk
mendapatkan diskon yang berarti mennimbulkan dampak negatif bagi supply chain.
c. Shelf management
Posisi dan cara penempatan suatu barang di supermarket sering kali berpengaruh
terhadap penjualan barang tersebut. Barang yang letaknya tersembunyi, walaupun
sebenarnya menarik bagi banyak konsumen, tidak akan banyak laku karena tidak terlihat
oleh calon-calon pembeli. Oleh karena itu, produk yang baru diluncurkan atau yang
sedang punya program peningkatan penjualan, biasanya ditempatkan di tempattempat
yang terlihat jelas oleh para pengunjungnya.
d. Deal structure
Deal structure ini meliputi persetujuan jual beli seperti boleh tidaknya produk
dikembalikan, term pembayaran, perlindungan harga, garansi, dan sebagainya. bisa
tidaknya produk dikembalikan apabila tidak sesuai dengan keinginan konsumen akan
meningkatkan volume penjuala, namun penjual akan menanggung biaya pengembalian
yang lebih tinggi. Term pembayaran juga mempengaruhi keputusan pembeli.
Pembayaran yang bisa ditunda beberapa lama setelah barang diambil tentu akan lebih
menarik dibandingkan dengan persyaratan pembayaran langsung ketika barang diambil
oleh pembeli.
Selain hal- hal diatas yang diperhatikan juga untuk mencocokkan antara supply dan demand
adalah smart pricing atau strategi harga telah dipakai beberapa perusahaan seperti Dell, Nikon,
dan Sharp. Strategi-strategi yang dipakai mempunyai suatu kesamaan yaitu untuk mempengaruhi
permintaan pasar dengan mengaplikasikan prinsip revenue management techniques. Ada 2 cara
pendekatan strategi harga yang saling melengkapi satu sama lain yaitu :
1. Cusmotized pricing
Cusmotized pricing dilakukan dengan membedakan kastemer sesuai dengan
sensitivitasnya terhadap harga. Salah satu caranya adalah dengan memberikan rebate atau
diskon. Beberapa perusahaan seperti Dell dan Sharp menggunakan sistem diskon mail-in
rebates untuk membedakan kastemer berdasarkan sensitivitasnya terhadap harga.
2. Dynamic pricing
Dynamic pricing adalah merubah harga produk setiap saat tanpa membedakan target
pasar yang dituju. Strategi ini telah dikembangkan sejak dulu dan biasanya digunakan
untuk media penjualan atau promosi. Dynamic pricing diterapkan sebagai alat untuk
mencocokkan antara demand dan supply. Dibutuhkan executive pada frontend dari
supply chain sebagai pengambil keputusan dari perubahan harga yaitu dia yang paling
tahu bagaimana keadaan pasar saat itu dan masalah supply chain produk itu sendiri.
C. Teknik Perencanaan
Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu
pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka memprediksi
berapa besar peluang pasar yang tersedia di masa depan. Perencanaan permintaan merupakan
usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang
dalam kendala satu set kondisi tertentu.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas perencanaan permintaan tidaklah dapat
diartikan sebagai aktivitas yang bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan datang
secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang
berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di kemudian hari dengan apa yang
menjadi hasil perencanaan. Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas perencanaan adalah
melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Untuk melakukan forecasting atau perencanaan terhadap permintaan pasar, disini akan
diuraikan berbagai metode model perencanaan terhadap permintaan pasar dari barang atau jasa
yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Secara garis besar terdapat dua macam metode
perencanaan permintaan yang biasa dilakukan yaitu metode kualitatif.
Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan bagian dari kegiatan riset
pasar yang dilakukan oleh perusahaan. Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh
adalah munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang bisa dimanfaatkan
oleh perusahaan yang hendak atau sudah diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju
yang telah disurvey ini. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini
sebagian atau seluruhnya dapat dipergunakan untuk memprediksi permintaan
konsumennya dari produk yang dibuat dan jual oleh perusahaan.
A. Simpulan
Perencanaan permintaan dan supply dalam rantai pasok adalah rencana yang
dibuat untuk menentukan jumlah permintaan produk yang diinginkan oleh pelanggan,
dimana permintaan pelanggan memiliki pola yang halus sehingga mudah dan efisien
untuk dipenuhi ke depannya oleh supply chain.
Untuk mencocokankan antara supply dan permintaan maka disini perlu
diperhatikan apa saja factor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan. Adapun
faktor-faktor yangmempengaruhi tingkat permintaan.
a) Perilaku konsumen / selera
b) Ketersediaan dan harga barang sejenis atau pengganti
c) Pendapatan / penghasilan.
d) Banyaknya / intensitas kebutuhan konsumen
DAFTAR PUSTAKA
Azah, Fanfan. 2013. Peramalan Permintaan. (http://mirfan5196.blogspot.com/2013/11/peramalan-
permintaan.html. Diakses pada 30 November 2013).
Pujawan, I Nyoman dan Mahendrawati. 2010. Supply Chain Management. Surabaya: Guna Widya.
Salamah,Siti. 2013.