Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERENCANAAN AGREGAT
Dibuat Untuk Menyelesaikan Tugas Manajemen Operasional II

Disusun Oleh :

1. Lena : 202011654
2. Meldia : 202011655
3. Hendri Fransedo : 202011763
4. Oktavia Piok : 202011886
5. Apriliano : 202011696
6. Dani : 202011684

Dosen Pembimbing :

YUDIS AGUSTIRA.SE,MM

STIE BOEDI UTOMO


Pontianak 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan makalah dengan judul "PERENCANAAN
AGREGAT".

Tak ada gading yang retak karenanya kami sebagai tim penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari sisi materi maupun
penulisnya. Kami dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima berbagai masukan
maupun saran yang bersifat membangun yang diharapkan berguna bagi seluruh pembaca.

Pontianak,4 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB. I. PENDAHULUAN ................................................................................................. iii
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... iii
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. iii
1.3. Tujuan .................................................................................................................... iii
1.4. Manafaat penulis .....................................................................................................iv
BAB. II. PEMBAHASAN .................................................................................................... v
2.1. Pengertian Perencanaan Agregat .............................................................................. v
2.2. Proses Perencanaan Agregat .................................................................................... v
2.3. Fungsi Perencanaan Agregat ...................................................................................vi
2.4. Tujuan Perencanaan Agregat ..................................................................................vi
2.5. Strategi-strategi Perencanaan Agregat ....................................................................vi
2.6. Metode Perencanaan Agregat............................................................................... viii
2.7. Biaya perencanaan Agregat .....................................................................................ix
BAB. III. PENUTUP ............................................................................................................. x
3.1. Kesimpulan............................................................................................................... x
3.2. Saran ......................................................................................................................... x
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................xi
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan perencanaan produksi dimulai dengan melakukan peramalan-peramalan
(forecast) untuk mengetahui terlebih dahulu apa dan berapa yang perludiproduksikan pada
aktu yang akan datang. Peramalan produksi bermaksud untuk memperkirakan permintaan
akan barang-barang atau jasa perusahaan. Tetapi hampir semua perusahaan tidak dapat
selalu menyesuaikan tingkat produksi mereka dengan perubahan permintaann nyata. Oleh
karena itu, perusahaan mengembangkan rencana-rencana rasional yang menunjukan
bagimana mereka akan memberi tanggapan terhadap pasar.
Perencanaan agregat (aggregate planning) atau penjadwalan agregat (aggregate
scheduling) berhubung dengan penentuan kuantitas dan waktu produksi pada jangka
menengah biasanya antara 3-18 bulan kedepan. Digunakan istilah „agregat‟ adalah
karena ramalan-ramalan akan berbagai barang atau jasa individual digabungkan menjadi
unit-unit yang homogeny perencanaan agregat mencerminkan strategi perusahaan dalam
pelayanan kepada langganan, tingkat persediaan, tingkat produksi, jumlah karyawan dan
lain-lain.
Proses perencanaan agregat yang digunakan oleh perusahaan harus tetap mengedepankan
kualitas barang yang diproduksi oleh perusahaan. Perencanaan agregat berhubungan dengan
strategi lokasi dalam hal penyimpanan barang yang lebih, agar dapat menghemat biaya
penyimpanan dan resiko penyimpanan. Hubungannya dengan manajemen persediaan
adalah ketika kapasitas produksi ada satu diperlukan barang persediaan yang relative.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam perencanaan agregat diantaranya adalah
sebagai berikut;
1. Apakah pengertian dari perencanaan agregat ?
2. Mempertimbangkan proses perencanaan agregat!
3. Apakah fungis dan tujuan dari perencanaan agregat ?
4. Bagaimana strategi-strategi dan metode dalam perencanaan agregat ?
5. Apa itu biaya perencanaan agregat ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah perencanaan agregat diantaranya adalah sebagai
berikut;
1. Untuk mengetahui pengertian dari perencanaan agregat!
2. Untuk mengetahui proses perencanaan agregat!
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan perencanaan agregat!
4. Untuk mengetahui strategi-strategi dan metode dalam dalam perencanaan agregat!
5. Untuk mengetahui biaya perencanaan agregat!
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dan penulisan makalah makalah perencanaan agregat diantaranya
adalah sebagai berikut;
1. Memperluas wawasan masyarakat tentang seluk beluk manajemen(perencanaan)
agregat.
2. Memberikan gambaran konsep tentang manajemen (perencanaaan agregat)guna
sebagai referensi-referensi.
BAB. II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perencanaan Agregat


Seperti yang telah disyaratkan dengan istilah “agregat”, maka rencana agregat
mengabungkan sumber daya yang sesuai dengan istilah-istilah yang lebih umum dan
menyeluruh. Dengan adanya permintaan, serta kapasitas fasilitas, persediaan sejumlah
tenga kerja dan infut produksi yang saling berkaitan dengan, maka perencanaan harus
memiliki tingkat yang output untuk fasilitas selama tiga hari sampai delapan belas bulan
kedepan.
Perencanaan Agregat (agregat planing) juga dikenal sebagai penjadwalan agregat
adalah suatu pendekatan yang biasanya dilakukan oleh para manajer operasi untuk
menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah (biasanya antara 3
hingga 18 bulan kedepan). Perencanaan agregat dapat digunakan dalam menentukan jalan
terbaik untuk memenuhi permintaan yang dipredeksi dengan menyesuaikan nilai produksi,
tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak, dan
variabel lainnya yang dapat dikendalikan.
Keputusan penjadawalan menyangkut perumusan rencana bulanan dan kuartalan yang
mengutamakan masalah mencocokan produktifitas dengan permintaan yang flikuatif. Oleh
karenanya Perencanaan Agregat termasuk dalamrencana jangka menengah.

2.2. Proses Perencanaan Agregat


Terdapat beberapa proses dalam perencanaan agregat sebagai berikut
1. Rencana jangka panjang
Merencanakan lebih dari setahun yang menyangkut perencanaan produk baru, biaya
perluasan dan sebagainya. Rencana jangka panjang ditrtapkan oleh manajer puncak.
2. Rencana jangka menengah
Berikut adalah rencana antar 3 sampai 18 bulan, tentang rencana penjualan, anggaran
tenaga kerja dan sebagainya. Rencana jarak menengah yang ditetapkan oleh manajer
operasi.
3. Rencana jangka pendek
Berikut ini adalah rencana kurang dai tiga bulan yang menyangkut penugasan
pekerjaan, pemesanan, penjadwalan pekerjaan. Short Range Plansdittetapkan oleh manajer
operasi bersama dengan supervisor dan operator.
Dalam tiga tingkat peroses perencanaan tersebut, perencanaan agregat berada pada
tingkat kedua yaitu Rencana antara yang menyangkut rencana produksi/operasi
perusahaan.
2.3. Fungsi Perencanaan Agregat

Pada dasarnya perencanaan produksi adalah suatu proses penetapan tingkat


output/kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat permintaan yang
diperoleh dari peramalan dan pesanan dengan tujuan dari total biaya produksi.
Beberapa fungsi perencanan agregat yaitu :
1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana
strategi perusahaan.
2. Alat ukur performasi proses perenanaan produksi.
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
4. Memantau hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat
penyesuaian.
5. Persediaan produk jadi untuk mencapai target dan membuat penyesuaian.
6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.
7. Alat komunikasi antara managemen teras (top managemen) dan manufaktur.

2.4. Tujuan Perencanaan Agregat


Tujuan dari perencanaan agregat adalah menetapkan tingkat output untuk jangka
menengah dan dalam menghadapi ketidak pastian dan ketidak pastian permintaan.
Perencanaan agregat memperhatikan kuantitas dan waktu produksi pada jangka menengah,
biasanya antara 3 hingga 18 bulan kedepan. Pada umumnya, tujuan perencanaan agregat
adalah memperkecil biaya padaperiode perencanaan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan perencanaan agregat antaralain:


- Sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas produksi.
- Sebagai masukan peencanaan sumber daya.
- Stabilitas masukan perencanaan terhadap fluktuasi permintaan.

2.5. Strategi-strategi Perencanaan Agregat


Ada beberapa pertanyaan yang dijawab oleh manajer operasi dalam merumuskan
perencanaan agregat yaitu:
- Apakah persediaan digunakan untuk menyerap perubahan selama periode permintaan?
- Apakah permintaan akan diakomodasikan dengan cara mengubah jumlah tenaga kerja?
- Perlunya tenaga kerja atau waktu dan waktu untuk menghadapi fluktuasi?
- Apakah perlu mengunakan subkontraktor untuk mengantispasi pesanan yang fluktuatif
sehingga dapat mempertahankan jumlah tenaga kerja yang stabil?
- Apakah perlu mengubah harga atau faktor lain untuk mempengaruhi permintaan?
Semua ini adalah strategi perencanaan yang benar. Strategi-strategi ini rentan terhadap
persediaan, nilai produksi, tingkat tenaga kerja, kapasitas, dan variabel lain yang dapat
dikendalikan.
1. Pilihan Kapasitas

Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar (produksi) berikut:


- Mengubah tingkat persediaan
Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama periode permintaan rendah untuk
memenuhi permintaan yang tinggi dimasamendatang.
- Meragamkan jumlah tenaga kerja
Dilakukan dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan. Salah satu cara untuk
memenuhi permintaan adalah dengan mengaryakan atau memberhentikan para pekerja
produksi untuk menyesuaikan tingkat produksi.
- Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong
Kadang-kadang tenaga kerja dapat dijaga tetap kostan dengan meragamkan aktu kerja,
mengurangi jumlah jam kerja ketika permintaan rendah dan menambah jam kerja pada
saat permintaan naik.
- Subkontrak
Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan melakukan sub
kontrak selama periode permintaan tinggi.
- Pengunaan karyawan paruh waktu
Terutama disektor jasa , karyawan dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja yang tidak
termpil.

2. Pilihan Permintaan

Pilihan permintaan dasar adalah sebagai berikut:


- Mempengaruhi permintaan
Ketika diminta rendah,sebuah perusahaan dapat mencoba untuk meningkatkan
permintaan melalui iklan, promosi, kewiranigaan, dan diskon.
- Tuangkan pesanan selama periode permintan tinggi
Tuangkan pesanan adalah pesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan tetapi tidak
mampu (secara tidak sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada saat itu.
- Perpaduan produk dan jasa yang counterseasonal (dengan musim yang berbeda)

Sebuah teknik pelancar masalah aktif yang digunakan oleh para pengusaha manufaktur
adalah mengembangkan sebuah produk yang merupakan perpaduan dari barang
counterseasonal
3. Pilihan Campuran
Beberapa kombinasi dari pilihan kapasitas dan mungkin akan lebih baik dan nantinya
akan menghasilkan beberapa rencana. Rencana ini dapat terdiri dari:
- Strategi hunting (strategi kejar)
Sebuah strategi berburu mencoba untuk mencapai tingkat output bagi setiap periode yang
memenuhi predeksi permitaan untuk periode tersebut.
- Strategi penjadwalan bertingkat (level scheduling strategy)
Sebuah rencana agregat dimana produksi harian tetap sama dari periode ke periode.

2.6. Metode Perencanaan Agregat


Ada beberapa teknik yang digunakan manajer operasi untuk mengembangkan rencana
agregat yang lebih bermanfaat dan lebih tepat, diantaranya;
- Metode pembuatan grafis dan diagram
Pada dasarny, rencana dengan garfis dan diagram ini menangani variabel secara perlahan
agar perencanaan dapat memandingkan permintaan dengan kapasits yang ada.
- Pendekatan matematis dalam perncanaan
Beberapa pendekatan matematis tehadap perencanaan agregat teah banyak
dikembangkan diantaranya:
- Metode transportasi dalam program linear
Jika masalah perencanaan dipandang sebagai masalah alokasi kapasitas operasi untuk
memenuhi peemintaan yang diperkirakan, maka rencana agregat dapat dirumuskan dalam
format programlinear.
- Aturan keputusan linier
Model perencanaan agregat yang berupaya untuk mengoptimalkan tingkat produksi dan
tingkat jumlah tenaga kerja sepanjang periode tetentu.
- Model koefisien manajemen
Teknik ini menggunakan analisis regresi terhadap keputusan produksi yang diambil
manajer dimasa lalu.
- Simulasi
Pendekatan simulasi ini menggunakan prosedur pencariankombinasi nilai yang minimal
untuk ukuran jumlah tenaga kerjadan tingkat produksi.
2.7. Biaya Perencanaan Agregat

Biaya-biaya yang terlibat dalam perecanaan agregat antara lain:


- Biaya perekutan (biaya penambahan tenaga kerja)
Menambahan tenaga kerja menimbulkan biaya-biaya untuk iklan, proses seleksi dan
pelatihan.
- Biaya pemecatan (biaya pemecatan tenaga kerja)
Pemberhentian tenaga kerja biasannya karena semakin rendahnya permintaan akan
produk yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan uang
persangon bagi karyawan yang diPHK.
- Biaya lembur dan biaya undertime (biaya lembur dan menganggur)
Penggunaan biaya lembur bertujuan untuk meningkatkan output produksi, tetapi
konsekuensinya perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan lembur.
- Biaya persediaan dan biaya pemesanan kembali (biaya persediaan dan biaya kehabisan
persediaan)
Persediaan memiliki fungsi mengantisipasi munculnya permintaan pada saat-saat
tertentu.
- Biaya subkontrak (biaya subkontrak)
Pada saat permitaan melebihi kemampuan kapasitas reguler, biasanya perusahaan
mensubkontrak permintaan yang tidak bisa ditangani sendiri oleh perusahaan.
BAB. III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Perencanaan agregat merupakan suatu elemen yang penting dalam proses produksi,
yang juga berkaitan dengan strategi operasi yang digunakan oleh banyak perusahaan.
Perusahaan harus berhati-hati dalam menerapkanperencanaan agregat ini, karena jika tidak
maka perusahaan merugi, hal inimenyebabkan kapasitas barang yang diproduksi berlebih,
hal itu biasanya menyebabkan banyak biaya-biaya tambahann yang harus dikeluarkan
perusahaan yang seharusnya dapat dinetralisir dari sebelumnya.

2. Saran

Setiap perusahaan diharapkan dapat membuat perencanaan agregat dengan strategi


yang paling baik dan mendukung setiap perusahaan sesuaidengan strategi operasi
perusahaan. Perusahaan harus jeli untuk melihat peluang kapan perusahaan harus
menperoduksi lebih dan kapan perusahaan harus memproduksicukup barang agar tidak ada
barang-barang yang melebihi dan tidak menimbulkan biaya-biaya lain yang tidak
dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA

http://maydafridayanthi.wordpress.com perencanaan agregat

Anda mungkin juga menyukai