Manajemen Operasional
W312100003
Teori Antrian
Teori antrian adalah teori model yang menyangkut studi matematis dari
antrian-antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan
merupakan sesuatu yang biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu pelayanan
melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelengarakan pelayanan tersebut.
Fenomena menunggu merupakan hasil dari keacakan dalam operasional
pelayanan fasilitas. Secara umum, kedatangan konsumen dan waktu pelayanan
tidak diketahui untuk waktu selanjutnya. Sebaliknya fasilitas operasional dapat
diatur sehingga dapat mengurangi antrian (Taha, 1997).
Menurut Dwi (2010:16) Teori antrian merupakan sebuah bagian penting
operasi dan juga alat yang sangat berharga bagi manager operasi. Antrian timbul
disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan pelayanan atau
fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera
mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal, tambahan
fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah
timbulnya antrian. Akan tetapi biaya karena memberikan pelayanan tambahan,
akan menimbulkan pengurangan keuntungan bagi perusahaan. Sebaliknya, sering
timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya konsumen.
Menurut Heizer dan Render (2006:658) antrian adalah ilmu pengetahuan
tentang bentuk antrian dan merupakan orang-orang atau barang dalam barisan
yang sedang menunggu untuk dilayani atau meliputi bagaimana perusahaandapat
menentukan waktu dan fasilitas yang sebaik-baiknya agar dapat melayani
pelanggan dengan efisien.
Antrian tidak perlu hadir secara fisik di depan struktur fisik fasilitas
pelayanan. Anggota antrian dapat tersebar di beberapa tempat, sambil menunggu
pelayan datang di tempat mereka masing-masing. Antrian timbul disebabkan
karena kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau
fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisasegera mendapat
layanan disebabkan kesibukan layanan.Tambahan fasilitas pelayanan dapat
diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Akan
tetapi biaya karena memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan
pengurangan keuntungan. Sebaliknya sering timbul antrian yang panjang akan
mengakibatkan hilangnya pelanggan/nasabah.
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa antrian adalah
suatu proses yang berhubungan dengan suatu kedatangan seorang pelanggan
pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu antrian dan pada
akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut.
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO) yaitu sistem
antrian pelanggan yang datang terakhir akan dilayani lebih dulu.
Misalnya:sistem antrian dalam elevator lift untuk lantai yang sama.
3. Service in Random Order (SIRO) yaitu panggilan didasarkan pada peluang
secara acak, tidak peduli siapa dulu yang tiba untuk dilayani.
4. Shortest Operation Times (SOT) merupakan sistem pelayanan yang
membutuhkan waktu pelayanan tersingkat mendapat pelayanan pertama.
c. Fasilitas pelayanan Dua hal penting dalam karakteristik pelayanan sebagai
berikut :
1. Desain sistem pelayanan Pelayanan pada umumnya digolongkan menurut
jumlah saluran yang ada dan jumlah tahapan. a) Menurut jumlah saluran
yang ada adalah sistem antrian jalur tunggal dan sistem antrian jalur
berganda. b) Menurut jumlah tahapan adalah sistem satu tahap dan sistem
tahapan berganda.
2. Distribusi waktu pelayanan Pola pelayanan serupa dengan pola
kedatangan di mana pola ini bisa konstan ataupun acak. Jika waktu
pelayanan konstan, maka waktu yang diperlukan untuk melayani setiap
pelanggan sama. Sedangkan waktu pelayanan acak merupakan waktu
untuk melayani setiap pelanggan adalah acak atau tidak sama.
C. Struktur Antrian
Ada empat model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh
sistem antrian:
a. Single Chanel - Single Phase Single Channel berarti bahwa hanya ada satu jalur
untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu pelayanan. Single phase
menunjukkan bahwa hanya ada satu stasiun pelayanan sehingga yang telah
menerima pelayanan dapat langsung keluar dari sistem antrian. Contohnya adalah
pada pembelian tiket bus yang dilayani oleh satu loket, seorang pelayan toko dan
lain-lain. Lihat gambar 2.1 berikut :
b. Single Channel Multi Phase Struktur ini memiliki satu jalur pelayanan sehingga
disebut Single Channel. Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan. Setelah menerima pelayanan
maka individu tidak bisa meninggalkan area pelayanan karena masih ada
pelayanan lain yang harus dilakukan agar sempurna. Setelah pelayanan yang
diberika sempurna baru dapat meninggalkan area pelayanan. Contoh: pencucian
mobil. Lihat gambar 2.2 berikut:
c. Multi Channel Single Phase Sistem Multi Channel Single Phase terjadi ketika dua
atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Sistem ini memiliki lebih
dari satu jalur pelayanan atau fasilitas pelayanan sedangkan sistem pelayanannya
hanya ada satu phase. Contoh : pelayanan di suatu bank yang dilayani oleh
beberapa teller. Lihat gambar 2.3 berikut:
d. Multi Channel Multi Phase Setiap sistem ini mempunyai beberapa fasilitas
pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu individu dapat dilayani pada
suatu waktu. Pada umumnya jaringan ini terlalu kompleks untuk dianalisis dengan
teori antrian. Contoh: pelayanan kepada pasien di rumah sakit, beberapa perawat
akan mendatangi pasien secara teratur dan memberikan pelayanan dengan
continue, mulai dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pada
pembayaran. Lihat gambar 2.4 berikut:
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
D. Model Antrian
Ada empat model yang paling sering digunakan oleh perusahaaan dengan
menyesuaikan situasi dan kondisi masing-masing. Dengan mengoptimalkan
sistem pelayanan, dapat ditentukan waktu pelayanan, jumlah saluran antrian, dan
jumlah pelayanan yang tepat dengan menggunakan model-model antrian. Empat
model antrian tersebut adalah (Heizer dan Render, 2005:666) :
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
= Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu
µ = Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur
Ls = Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem
b. Model B: Model antrian jalur berganda (M/M/S). Sistem ini memiliki dua atau
lebih jalur stasiun pelayanan yang tersedia untuk menangani pelanggan yang
datang. Contoh: Loket tiket penerbangan. Asumsi dalam sistem ini adalah
kedatangan mengikuti distribusi poisson, waktu pelayanan mengikuti distribusi
eksponensial negatif, pelayanan dilakukan secara first-come, first-served, dan
semua stasiun pelayanan diasumsikan memiliki tingkat pelayanan yang sama.
Rumus antrian untuk model B adalah:
1. Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem (tidak adanya pelanggandalam
sistem).
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
M = Jumlah jalur yang terbuka
= Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu
µ = Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur
n = Jumlah pelanggan
5. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan atau unit untuk
menunggu dalam antrian.
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Lq = Jumlah unit rata-rata yang menunggu dalam antrian
= Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Jumlah pelayanan rata-rata
6. Jumlah populasi
Notasi :
D = probabilitas sebuah unit harus menunggu di dalam antrian.
F = factor efisiensi.
H = rata-rata jumlah unit yang sedang dilayani.
J = rata-rata jumlah unit tidak berada dalam antrian.
L = rata-rata jumlah unit yang menunggu untuk dilayani.
M = jumlah jalur pelayanan.
N = jumlah pelanggan potensial.
T = waktu pelayanan rata-rata.
U = waktu rata-rata antara unit yang membutuhkan pelayanan.
W = waktu rata-rata sebuah unit menunggu dalam antrian.
X = factor pelayanan.
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sumber foto : google
Single Chanel : Satu jalur pelayanan.
Single Phase : Satu fase pembayaran.
2. Single Channel – Multi Phase
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang
dilaksanakan secara berurutan (dalam phasephase).
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Multi Phase :
1. Pencucian mobil.
2. Pengeringan mobil.
3. Membayar biaya pencucian mobil.
3. Multi Channel – Single Phase
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua
atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal.
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sumber foto : google
Contoh : Pelayanan di Rumah Sakit.
2021 Manajemen Operasional - Modul.6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Eri Marlapa, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/