Anda di halaman 1dari 4

Jelaskan mengapa model antrian di restoran cepat saji menggunakan single channel,

single phase berbeda dengan model antrian jalan tol yg multichannel single phase!
Jawab
1.Pendapat Ahli.
Garis tunggu (antrean) merupakan satu atau lebih pelanggan yang
menunggu untuk dilayani. Pelanggan yang dimaksud bisa orang atau benda, seperti
mesin yang memerlukan perawatan, pesanan yang menunggu dikirim, atau
persediaan material untuk digunakan. Garis tunggu terjadi karena adanya
ketidakseimbangan sementara antara permintaan pelayanan dan kapasitas sistem
yang menyediakan pelayanan.
Dalam kehidupan sehari-hari, tingkat permintaan bervariasi dan pelanggan
datang pada waktu dan interval yang tidak dapat diprediksi. Tingkat pelayanan juga
bervariasi tergantung kebutuhan pelanggan. Garis tunggu dapat berkembang jika
waktu memproses pelanggan konstan (Dorothea, 2014).
Model antrean membantu manajer mengambil keputusan yang dapat
menyeimbangkan antara biaya kapasitas dan biaya tunggu. Beberapa ukuran yang
dapat diperoleh dari model antrean antara lain:
1. Rata-rata waktu pelanggan berada dalam antrean.
2. Rata-rata panjang antrean.
3. Rata-rata waktu yang diperlukan pelanggan berada dalam sistem
(waktu antre dam waktu pelayanan).
4. Rata-rata banyaknya pelanggan dalam sistem.
5. Probabilitas fasilitas pelayanan menganggur atau kosong.
6. Tingkat penggunaan dalam sistem.
7. Probabilitas banyaknya pelanggan dalam sistem.
Model Antrean Single channel - single phase merupakan sistem pelayanan
yang memiliki satu jalur atau satu pelayanan.Sedangkan single phase adalah hanya
memiliki satu stasiun pelayanan sehingga setelah menerima pelayanan dapat
langsung keluar dari sistem antrian. Dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini :

I Kadek Galiarta - 048091327


Gambar 1 : Single Chanel, Single Phase System.
Model antrean ini merupakan model yang paling umum dalam membahas teori
antrean. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi adalah:
1. Kedatangan dilayani dengan first-come, first-served, setiap kedatangan
menunggu untuk dilayani dengan mengabaikan panjangnya antrean yang
ada.
2. Kedatangan tidak tergantung oleh kedatangan sebelumnya, tetapi rata-rata
banyaknya kedatangan (tingkat kedatangan) tidak berubah dari waktu ke
waktu.
3. Kedatangan dijelaskan dengan distribusi probabilitas Poisson dan berasal
dari populasi yang tidak terbatas.
4. Waktu pelayanan bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan berikutnya
dan tidak saling tergantung, tetapi rata-rata waktu pelayanan diketahui.
5. Waktu pelayanan terjadi menurut distribusi eksponensial negatif.
6. Rata-rata tingkat pelayanan lebih cepat dari rata-rata tingkat kedatangan

Model antrean Multi channel single phase merupakan sistem antrean yang
memiliki jalur ganda satu tahap pelayanan yaitu sistem yang hanya terdapat satu
jalur antrian dengan dua atau lebih fasilitas pelayanan. Dapat dilihat pada gambar
2 dibawah ini:

Gambar 2. Multi Chanel, Single Phase System.

I Kadek Galiarta - 048091327


2.Tanggapan Pribadi Mahasiswa
Pada Restoran cepat saji, disiplin antrean yang digunakan adalah First Come
First Served (FCFS), yang artinya yang lebih dulu datang , lebih dulu dilayani.
Selain itu, waktu rata-rata pelayanan per konsumen juga diketahui dengan jenis
pesanan yang relatif sama. Untuk itu restoran cepat saji dapat menggunakan model
antrean single channel single phase, hal ini dikarenakan alur pelayanannya
sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan pesanan juga tidak terlalu
lama.

Selain itu juga tidak diperlukan pembeda antara konsumen satu dengan yang
lain. Konsumen berkedudukan sama dan hanya pesanannya saja yang mungkin
berbeda. Karena itulah pada restoran cepat saji cukup dengan single channel single
phase.

Berbeda dengan yang ada pada jalan tol yang menggunakan multi channel
– single phase. Pada sistem ini terdapat dua atau lebih jalur masuk sistem pelayanan
dan hanya terdapat satu fasilitas pelayanan dalam setiap jalurnya.

Hal ini disebabkan kendaraan yang memasuki pintu tol berbeda-beda. Perlu
dibeda-bedakan antara mana mobil kecil, truck, bus dll. Di jalan tol dilakukan
pembagian berdasarkan jenis dan tinggi kendaraan (multi chanel). Namun pada
dasarnya jenis layanannya sama yaitu membayar tarif tol (single phase).

Selain untuk tujuan itu, tujuan lain juga agar tidak terjadi macet dan bisa
mempercepat proses pelayanan. Seperti terlihat pada penelitian Siregar (2021)
dimana rata-rata tingkat kedatangan pelanggan pada pintu Tol X adalah sebanyak
9 pelanggan permenit. Jika hanya menggunakan satu pintu tol, maka akan dapat
menyebabkan kemacetan.

I Kadek Galiarta - 048091327


3. Kesimpulan.
Perbedaan dalam penggunaan model antrian ini tergantung pada
kompleksitas dan kecepatan proses pelayanan serta jumlah saluran atau jalur yang
tersedia untuk mempercepat proses.

4. Daftar Pustaka
Dorothea,W.A. (2014) Manajemen Operasi Jasa.
Fitzsimmons, J. A., & Fitzsimmons, M. J. (2011). Service Management:
Operations, Strategy, Information Technology. Seven Edition
Nengsih, Y. G. (2020). Optimalisasi antrian menggunakan metode single channel
single phase (Studi kasus dr. Reksodiwiryo Padang). Jurnal Ilmiah
Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda, 5(1), 30-39.
Siregar, K., & Silalahi, R. (2021, September). Aplikasi Teori Antrian Dalam
Menganalisis Jumlah Gardu Pada Tol X. In Talenta Conference Series:
Energy and Engineering (EE) (Vol. 4, No. 1).

I Kadek Galiarta - 048091327

Anda mungkin juga menyukai