Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA SUPERMARKET DUTALIA KUPANG

Anita Nabunome
Mahasiswa Manajemen Produksi Universitas Nusa Cendana Kupang

ABSTRACT

This thesis aims to determine the performance of the service system at Kupang Dutalia
Supermarket. The study population was all customers who were queuing at Supermaret Dutalia
Kupang at 10.00-14.00 WITA and 17.00-21.00 WITA. This type of research is action research,
because this research leads to case studies. Data analysis method used is to use multiple path
queuing models, as well as data obtained from the results of direct observations made. The
number of cashiers at the Kupang Dutalia Supermarket is 7, but the number of cashiers that are
opened is only 6 cashiers in a quiet and normal condition, while in the crowded condition 7
cashiers are opened. The results of the study using the M / M / S multiple line queue model
produce the optimal number of cashiers in overcoming the problem of the queue is at certain
hours for example from 10:00 to 14:00 hours enough to open 4 cashiers to be more efficient in
serving customers and at 17:00 to 21:00 hours can optimize these 6 cashiers. Or if you have to
add a line to 7-8 grooves then you need to add space, equipment and cashier personnel.

Keywords: queuing system, optimal service and facility system performance.

1
ABSTRAK

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja sistem pelayanan pada Supermarket
Dutalia Kupang. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan pelanggan yang mengantri di
Supermaret Dutalia Kupang pada jam 10.00-14.00 WITA dan 17.00-21.00 WITA. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini mengarah
pada studi kasus. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan
model antrian jalur berganda, serta data yang diperoleh dari hasil observasi langsung
yang dilakukan. Jumlah kasir pada Supermarket Dutalia Kupang sebanyak 7 kasir tetapi
jumlah kasir yang dibuka hanya 6 kasir pada kondisi sepi dan kondisi normal, sedangkan
pada kondisi ramai dibuka 7 kasir. Hasil penelitian dengan menggunakan model antrian
jalur berganda M/M/S menghasilkan jumlah kasir optimal dalam menanggulangi masalah
antrian adalah pada jam-jam tertentu misalnya dari jam 10.00-14.00 cukup membuka 4
kasir agar lebih efisien dalam melayani pelanggan dan pada jam 17.00-21.00 dapat
mengoptimalkan 6 kasir tersebut. Atau jika harus menambah jalur menjadi 7-8 alur maka
diperlukan penambahan space, peralatan dan personil kasir.

Kata Kunci :sistem antrian, kinerja sistem pelayanan dan fasilitas optimal.

2
1. PENDAHULUAN
Salah satu peristiwa atau situasi yang sulit ditemui di berbagai daerah dan di berbagai
tempat adalah mengantri dengan tertib.Setiap ada antrian maka dipastikan sangat tidak tertib,
saling mendorong dan ada pula yang saling menyerobot antrian orang lain, walaupun telah
lama mengantri dan terpaksa harus mulai lagi dari paling belakang. Pentingnya suatu antrian
karena seperti yang kita ketahui bahwa budaya antri memiliki manfaat yang besar dalam
kehidupan bermasyarakat dan ketika kita antri maka kita diajarkan untuk menghargai dan
tidak mengambil hak orang lain.
Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api, menunggu pengisian bahan
bakar, menunggu di pintu jalan tol, menunggu pembayaran di check out counter suatu
supermarket, dan beberapa kasus menunggu lain yang sering ditemui atau mungkin dialami.
Mengantri merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-
hari dan sering di temui dalam fasilitas-fasilitas umum. Mengantri akan terjadi bila
banyaknya pelanggan yang dilayani melebihi kapasitas layanan yang tersedia (Marta,
Sukarsa 2012). Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian sering disebut sebagai antrian
(queuing theory) yang merupakan bagian penting operasi dan juga alat yang sangat berharga
bagi manajer operasi.
Tujuan dari analisis sistem antrian yaitu untuk mengetahui sistem antrian dan kinerja
sistem antrian yang sudah dijalankan.Selain itu, sistem antrian juga digunakan untuk
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dan sebagai pedoman dalam menentukan
kebijakan bagi perusahaan.
Supermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang menyediakan barang-barang
kebutuhan harian terutama makanan dan minuman.Salah satu Supermarket yang
menyediakan bahan kebutuhan konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu
Supermarket Dutalia Kupang.Kegiatan pemasaran yang di lakukan Supermarket Dutalia
yaitu dengan menyediakan beraneka macam jenis produk dari berbagai perusahaan (selaku
produsen).Tetapi Dutalia juga dapat disebut sebagai perusahaan, karena melakukan kegiatan
penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan terhadap konsumen dengan
menyediakan kebutuhan konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan laba dari hasil
penjualan produk secara optimal.Agar tujuan tersebut dapat tercapai dan dapat memenangkan
persaingan di bidang usaha ini, setiap Supermarket bersaing untuk memberikan pelayanan
yang terbaik agar dapat memuaskan konsumen dan mendapatkan konsumen sebanyak-
banyaknya dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Namun salah satu
permasalahan yang terjadi di Dutalia yaitu apabila produk yang di ingingkan oleh konsumen
tidak tersedia atau kehabisan persediaan. Hal ini dapat menyebabkan konsumen beralih ke
supermarket yang lain. Oleh karena itu pihak Dutalia perlu memprediksi produk yang
diminati dan yang sering di cari oleh konsumen saat ini maupun pada periode yang akan
datang.
Salah satu masalah yang terjadi di Supermarket Dutalia adalah masalah antrian.
Supermarket Dutalia Kupang memiliki 7 kasir tetapi yang sering aktif hanya 6 kasir dan 1
kasirnya dibuka pada saat jam-jam ramai atau jika konsumen mengantri terlalu lama untuk
mendapatkan pelayanan. Banyak pengunjung pada jam-jam tertentu mengakibatkan
terjadinya antrian sehingga para pelanggan atau konsumen membutuhkan waktu untuk
menunggu sampai dilayani selain itu juga lama waktu menunggu di pengaruhi oleh jumlah
barang atau produk yang dibeli oleh pelanggan atau konsumen.

3
2. KAJIAN PUSTAKA
Menurut Bronson (dikutip dari Fajar, 2012), proses antrian (queueing process) adalah
suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas
pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua pelayanannya sibuk,
dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa antrian merupakan studi
probabilitas kejadian garis tunggu (Waiting Lines), yaitu suatu garis tunggu dari customer
yang memerlukan pelayanan dari sistem yang ada.Antrian terjadi karena adanya keterbatasan
sumber pelayanan.
a. Karakteristik Proses Antrian
Menurut Heizer dan Render (2008) dalam Sinaga dan Sari (2015), terdapat Tiga
komponen dalam sebuah Antrian, yaitu :
1) Pola Kedatangan Pelanggan
2) Disiplin Antrian
3) Fasilitas Pelayanan
b. Struktur Antrian
Menurut (Aminudin 2005) dalam Sari, Sugito dan Warsito (2017) jumlah saluran
(Channel) dalam proses antrian menyatakan jumlah fasilitas pelayanan secara paralel
untuk melayani pelanggan yang datang. Jumlah tahapan (Phase) menyatakan banyaknya
tahapan pelayanan yang harus dilewati sampai pelayanan selesai. Proses antrian secara
umum diaktegorikan menjadi empat struktur dasar menurut fasilitas pelayanan, yaitu :
1) Single Channel- Single Phase
2) Single Channel-Multi Phase
3) Multi Channel -Single Phase
4) Multi Channel -Multi Phase
c. Model Antrian
Ada empat model yang paling sering digunakan oleh perusahaan dengan
menyesuaikan situasi dan kondisi masing-masing.Dengan mengoptimalkan sistem
pelayanan, dapat ditentukan waktu pelayanan, jumlah saluran antrian, dan jumlah
pelayanan yang tepat dengan menggunakan model-model antrian.Menurut (Heizer dan
Render, 2005) dalam Jatmika dan Prasetyo (2017) ada empat model antrian tersebut
adalah
Tabel 2.1
Model Antrian
Model dan Jumlah Jumlah Pola Tingkat Pola Waktu Ukuran Antrian
Nama Jalur Tahapan Kedatangan Pelayanan Antrian

A.Sistem Tunggal Tunggal Poisson Eksponsial Tidak FIFO


Sederhana terbatas
(M/M/I)

B.Jalur Ganda Tunggal Poisson Eksponsial Tidak FIFO


Ganda terbatas
(M/M/S)
C.Pelayanan Tunggal Tunggal Poisson Konstan Tidak FIFO
Konstan terbatas
(M/D/I)
D.Populasi Tunggal Tunggal Poisson Eksponsial Terbatas FIFO
Terbatas
Sumber Heizer dan Render (2005)

4
3. METODE PENELITIAN
Dalam proses pelayanan pelanggan, Dutalia Kupang menggunakan model antrian
jalur berganda artinya terdapat 6kasir dan ada 1 tahapan pelayanan yang harus dilalui
oleh pelanggan untuk menyelesaikan proses tersebut dimana pelanggan harus mengantri
untuk membayar pada kasir.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi sistem antrian saat ini. Dengan
menganalisis antrian akan dapat diperoleh ukuran kinerja sebuah sistem antrian meliputi
hal berikut:
λ = jumlah kedatangan rata − rata per satuan waktu
μ = jumlah rata − rata yang di layani per satuan waktu pada setiap jalur
M = jumlah jalur yang di buka
1. Rasio Pelayanan (Rata – rata penggunaan kasir / average server utilization) - R
2. Probabilitas waktu menganggur kasir (kemungkinan 0 orang yang sedang
mengantri) - Po
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (average number in the queque) - Lq
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (average number in the
system) - L
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (average time in the queque)
- Wq
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam system (average time in the
system) - W
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok
sehari-hari masyarakat (berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen,
keterampilan pengoperasian toko dan pergeseran perilaku belanja masyarakat ke
kepuasan modern maka pada tanggal 23 Maret 1993 di dirikanlah Supermarket di
Kota Kupang oleh Bapak Hengky Hermanus, bertempat di Jalan Timor Raya km 7.
Oesapa Barat dengan nama UD.Dutalia.
a. Jenis Antrian yang di Gunakan di Supermarket Dutalia Kupang
Pada suatu proses pelayanan konsumen pada Supermarket Dutalia Kupang,
melalui sejumlah tahap proses pelayanan. Hasil penenlitian ini mengenai antrian
sehingga pada proses ini menunjukan bahwa model struktur antrian adalah Multi
Channel-Single Phaseyang memiliki 6 kasir, sistem pelayanan menggunakan aturan
First Come First Served (FCFS) atau yang datang duluan akan dilayani terlebih
dahulu.
Kasir 1 Keluar
Kasir 2 Keluar
Datang Kasir 3 Keluar
Kasir 4 Keluar
Kasir 5 Keluar
Kasir 6 Keluar

Gambar 4.1
Sistem Pelayanan Pada Supermarket Dutalia Kupang

5
b. Tingkat Kedatangan Konsumen dan Tingkat Pelayanan Fasilitas
Data kedatangan konsumen atau pelanggan diperoleh dengan cara melakukan
pengamatan langsung jumlah konsumen yang mengantri pada sistem antrian
Supermarket Dutalia Kupang.Pengamatan ini dilakukan selama 21 hari pada pukul
10.00 – 14.00 WITA dan pada pukul 17.00 – 21.00 dengan pencatatan jumlah
konsumen yang berada pada sistem setiap interval satu jam.
Dari hasil penelitian selama 21 hari dapat diketahui bahwa waktu rata-rata untuk
melayani konsumen 3 menit/orang. Dari data tersebut diketahui bahwa satuan μ
masih dalam dalam bentuk menit/orang. Maka μ = 3 menit/orang harus dirubah
satuannya menjadi orang/jam. Jika 1 Jam = 60 menit, dan setiap 3 menit dilayani 1
orang diperoleh Waktu Pelayanan μ = 20 orang/jam
Tabel 4.1
Rata-rata Tingkat Kedatangan dan rata-rata Tingkat Pelayanan
Periode Jumlah Kedatangan Pelayanan rata-
Waktu (orang/jam) rata(orang/jam)
(jam) ( λ) ( μ)

10.00-11.00 61 20

11.00-12.00 61 20

12.00-13.00 57 20

13.00-14.00 60 20

17.00-18.00 105 20

18.00-19.00 119 20

19.00-20.00 122 20

20.00-21.00 125 20

Total 710 160

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2019)


c. Hasil Analisis Sistem Antrian Dengan Model Antrian Jalur Berganda
Fasilitas yang di sediakan Supermarket Dutalia Kupang adalah 6 Kasir dengan 1
tahap pelayanan maka dari hal tersebut dapat di hitung menggunakan model antrian
jalur berganda.
Analisis sistem antrian dengan model jalur berganda atau dengan notasi model
B:M/M/S sebagai berikut:
M = Jumlah jalur yang terbuka
λ = Jumlah kedatangan rata-rata per satuan waktu
μ = Jumlah rata-rata yang dilayani persatuan waktu pada setiap jalur
Perhitungan dilakukan menggunakan QM for Windows versi 5 untuk
mendapatkan hasil simulasi kombinasi sistem antrian dengan jumlah jalur dan jam
tertentu. Syarat perhitungan ini adalah Tingkat Pelayanan Sistem harus lebih besar dari
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ). Tingkat Pelayanan Sistem merupakan hasil perkalian
antara Tingkat Pelayanan (μ) dengan Jumlah Server (M) dalam hal ini adalah jumlah
kasir/jalur yang dibuka. Jika Tingkat Pelayanan Sistem lebih kecil dari Tingkat

6
Kedatangan artinya terjadi antrian yang panjang dan waktu tunggu yang lama sehingga
diperlukan penambahan server (jumlah kasir) dan perhitungan menjadi tidak valid dan
harus dihitung menggunakan jumlah server yang lebih banyak.
1. Analisis Model Antrian Pada Jalur 3
Pukul 12.00-13.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 57
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 3
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 3 = 60 >57
Perhitungan kinerja sistem antrian 3 jalur pada pukul 12.00-13.00 adalah sebagai
berikut:

1. Rasio Pelayanan : 0,95 (95%)


2. Probabilitas waktu menganggur kasir : 0,01 (1%)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 17,23 (17 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 20,08 (20 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggu dalam antrian (Wq) : 18,14 menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 21,14 menit
2. Analisis Model Antrian Pada Jalur 4
Pukul 10.00-11.00 dan 11.00-12.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 61
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 4
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 4 = 80 > 61
Perhitungan kinerja sistem antrian 4 jalur pada pukul 10.00-11.00 dan 11.00-12.00
adalah sebagai berikut:

7
1. Rasio Pelayanan : 0,76 (76 %)
2. Probabilitas waktu menganggur kasir : 0,03 (3%)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 1,7 (2 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 4,75 (5 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 1,68 menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 4,68 menit
1. Pukul 12.00 -13.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 57
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 4
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 4 = 80 > 57
Perhitungan kinerja sistem antrian 4 jalur pada pukul 12.00-13.00 adalah
sebagai berikut:

8
1. Rasio Pelayanan : 0,71 (71 %)
2. Probabilitas waktu menganggurkasir : 0,05 (5 %)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 1,11 (1 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 3,96 (4 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 1,17 menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 4,17 menit
2. Pukul 13.00 -14.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 60
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 4
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 4 = 80 > 60
Perhitungan kinerja sistem antrian 4 jalur pada pukul 13.00-14.00 adalah
sebagai berikut:

1. Rasio Pelayanan : 0,75 (75 %)


2. Probabilitas waktu menganggur kasir : 0,04 (4 %)

9
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 1,53(2 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 4,53 (5 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 1,53 menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 4,53 menit
3. Analisis Model Antrian Pada Jalur 5
1. Pukul 10.00-11.00 dan 11.00-12.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 61
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 5
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 5 = 100 > 61
Perhitungan kinerja sistem antrian 5 jalur pada pukul 10.00-11.00 dan 11.00-12.00
adalah sebagai berikut:

1. Rasio Pelayanan : 0,61 (61 %)


2. Probabilitas waktu menganggur kasir : 0,04 (4 %)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 0,39 (1 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 3,44 (4 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 0,38 menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 3,38 menit
2. Pukul 12.00-13.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 57
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 5
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 5 = 100 > 57

10
Perhitungan kinerja sistem antrian 5 jalur pada pukul 12.00-13.00 adalah sebagai
berikut:

1. Rasio Pelayanan : 0,57 (57 %)


2. Probabilitas waktu menganggurkasir : 0,06 (6 %)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 0,27 (1 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 3,12 (3 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 0,28 menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 3,28 menit
3. Pukul 13.00-14.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 60
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 5
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 5 = 100 > 60
Perhitungan kinerja sistem antrian 5 jalur pada pukul 13.00-14.00 adalah
sebagai berikut:

11
1. Rasio Pelayanan : 0,6 (60 %)
2. Probabilitas waktu menganggurkasir : 0,05 (65 %)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 0,35 (1 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 3,35 (3 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 0,35 menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 3,35 menit
4. Analisi Model Antrian Pada Jalur 6
1. Pukul 10.00-11.00 dan 11.00-12.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 61
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 6
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 6 = 120 > 61
Perhitungan kinerja sistem antrian 6 jalur pada pukul 10.00-11.00 dan 11.00-12.00
adalah sebagai berikut:

12
1. Rasio Pelayanan : 0,51 (51 %)
2. Probabilitas waktu menganggur dalam kasir : 0,05 (5 %)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 0,11 (1 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 3,16 (3 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 0,11 menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 3,11 menit
4. Pukul 12.00-13.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 57
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 6
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 6 = 120 > 57
Perhitungan kinerja sistem antrian 6 jalur pada pukul 12.00-13.00 adalah
sebagai berikut:

1. Rasio Pelayanan : 0,48 (48 %)


2. Probabilitas waktu menganggurkasir : 0,06 (6 %)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 0,07 (1 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 2,92 (3 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 0,08 menit atau
4,63 detik
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 3,08 menit
5. Pukul 13.00-14.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 60
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 6
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 6 = 120 > 60

13
Perhitungan kinerja sistem antrian 6 jalur pada pukul 13.00-14.00 adalah sebagai
berikut:

1. Rasio Pelayanan : 0,5 (50 %)


2. Probabilitas waktu menganggurkasir : 0,05 (5 %)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 0,1 (1 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 3,1 (3 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 0,1 menit atau 5,95
detik
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 3,1 menit
6. Pukul 17.00-18.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 105
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 6
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 6 = 120 > 105
Perhitungan kinerja sistem antrian 6 jalur pada pukul 17.00-18.00 adalah
sebagai berikut:

14
1. Rasio Pelayanan : 0,88 (88 %)
2. Probabilitas waktu menganggurkasir : 0,0 (0 %)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 4,77 (5 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 10,02 (10 orang)
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 2,72menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 5,72 menit
7. Pukul 18.00-19.00
Diketahui :
Tingkat Kedatangan rata-rata (λ) = 119
Tingkat Pelayanan (μ) = 20
Jumlah Jalur yang Terbuka (M) = 6
Penyelesaian :
Tingkat Pelayanan Sistem =μ x M = 20 x 6 = 120 > 119
Perhitungan kinerja sistem antrian 6 jalur pada pukul 18.00-19.00 adalah
sebagai berikut:

1. Rasio Pelayanan :1 (100 %)


2. Probabilitas waktu menganggurkasir : 0,0 (0 %)
3. Jumlah rata-rata orang dalam antrian (Lq) : 116,26 (116 orang)
4. Jumlah orang rata-rata yang menunggu dalam sistem (L) : 122,21 (122 orang)

15
5. Waktu rata-rata orang yang menunggudalam antrian (Wq) : 58,62 menit
6. Waktu rata-rata orang untuk menunggu dalam sistem (W) : 61,62 menit
7. Berikut adalah tabel perbandingan hasil analisis kinerja pelayanan antara 1
jalur antrian sampai 6 jalur antrian.
Tabel 4.7
Tabel hasil analisis kinerja pelayanan dari 1 jalur- 6 jalur.
Periode Hasil Kinerja Sistem Antrian
waktu 1 jalur 2 jalur 3 jalur 4 Jalur 5 Jalur 6 Jalur
(Jam) Lq Wq Lq Wq Lq Wq Lq Wq Lq Wq Lq Wq
10.00-11.00 * * * * * * 2 1,68 1 0,3 1 0,11
11.00-12.00 * * * * * * 2 1,68 1 0,3 1 0,11
12.00-13.00 * * * * 17 18,14 1 1,17 1 0,28 1 0,08
13.00-14.00 * * * * * * 2 1,53 1 0,35 1 0,1
17.00-18.00 * * * * * * * * * * 5 2,72
18.00-19.00 * * * * * * * * * * 116 58
19.00-20.00 * * * * * * * * * * * *
20.00-21.00 * * * * * * * * * * * *
Sumber: Hasil Pengolahan Data (2019)
Ket :
L : Jumlah rata-rata orang yang menunggu dalam antrian (orang)
W : Waktu rata-rata orang menunggu dalam antrian (menit)
Walaupun maksimum kasir yang dimiliki 6 jalur namun perhitungan diatas
6 jalur dapat dihitung dengan simulasi dengan asumsi jalur ditambah. Berikut
perhitungan simulasi perbandingan 6-10 jalur pada kedatangan pukul 17.00-21.00

4.2 Simulasi
Tabel 4.8
Tabel simulasi penggunaan diatas 6 jalur.
17.00-18.00

18.00-19.00

19.00-20.00

16
20.00-21.00

Dari hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat kedatangan
pelanggan tertinggi terjadi pada interval pukul 20.00-21.00 dan terendah pada pukul
12.00-13.00. Dari tabel analisis (tabel 4.7) dapat disimpulkan bahwa dengan rata-rata
tingkat kedatangan 57-125 pelanggan per jam yang antri di kasir, tidak memungkinkan
untuk membuka hanya 1-3 kasir karena akan menimbulkan antrian yang lama dan
panjang.Jika pada interval pukul 10.00-14.00 dibuka 6 kasir (maksimal) maka ratio
pelayanan atau optimalisasi penggunaan kasir (utilization server) hanya sebesar 48%-
50% saja.Sedangkan pada interval pukul 17.00-21.00 terjadi lonjakan pengunjung dan
tidak cukup hanya menggunakan jalur 6 kasir.
Paling ideal adalah dengan membuka 4 jalur pada interval pukul 10.00-14.00. Jika
demikian maka hanya akan terjadi panjang antrian maksimal 2 orang dan pelanggan
hanya menunggu rata-rata 1,17-1,68 menit per orang. Pada jam 17.00-18.00jika dibuka 6
kasir maka terjadi panjang antrian 5 orang dengan waktu menunggu 2,72 menit. Hal ini
masih dapat ditolerir karena walaupun antriannya panjang namun waktu antri tidak
terlalu lama. Jika menginginkan kondisi ideal maka dapat dilihat pada tabel simulasi
(tabel 4.8), dimana pada pukul 17.00-18.00 terjadi panjang antrian 1,16 orang dan waktu
menunggu kurang dari1 menit jika membuka 7 jalur kasir.
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.8 diperolehbahwa untuk melayani pelanggan
pada pukul 18.00-21.00 sangat tidak ideal jika hanya menggunakan 6 jalur karena
mengakibatkan pelanggan menunggu terlalu lama. Idealnya adalah dengan membuka 8
jalur kasir karena akan menghasilkan panjang antrian 1-2 orang dan waktu menunggu di
antrian selama 1 menit.
Simulasi diatas merupakan kondisi ideal dengan syarat kasir harus konsisten
melayani pelanggan dengan rata-rata waktu pelayanan 3 menit pelanggan.

17
5. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat dari hasil analisa dan hasil perhitungan yang telah dilakukan
dengan menerapkan teori antrian pada Supermarket Dutalia Kupang adalah sebagai berikut:
1. Rata-rata tingkat kedatangan 57-125 pelanggan per jam dengan kedatangan pelanggan
tertinggi terjadi pada interval pukul 20.00-21.00 dan terendah pada pukul 12.00-
13.00.Jika pada interval pukul 10.00-14.00 dibuka 6 kasir (maksimal) maka ratio
pelayanan atau optimalisasi penggunaan kasir (utilization server) hanya sebesar 48%-
50% saja.Sedangkan pada interval pukul 17.00-21.00 terjadi lonjakan pengunjung dan
tidak cukup hanya menggunakan jalur 6 kasir.
2. Solusi yang tepat dan ideal sehingga pelanggan tidak menunggu terlalu lama dalam
antrian dan kasir juga bekerja secara optimaladalah membuka 4 jalur pada pukul 10.00-
14.00. Pada kondisi demikian ratio pelayanan sebesar 71%-76% , probability kasir
menganggur hanya 3%-5% dengan panjang antrian maksimal 2 orang dan pelanggan
hanya menunggu rata-rata 1,17-1,68 menit per orang. Sedangkan pada pukul 17.00-
18.00, harus membuka 7 jalur agar konsumen hanya menunggu kurang dari 1 menit dan
panjang antrian rata-rata1,16 orang dengan ratio pelayanan 75%. Pada pukul 18.00-
21.00 harus membuka 8 kasir karena akan menghasilkan panjang antrian 1-2 orang dan
waktu menunggu di antrian selama 1 menit.

18
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Positif, Volume 3, No.1, Mei 2017, Hal :41-46 dalam Sunu Jatmika dan Broto Poernomo
Tri Prasetyo
Operation Research : teknik pengambilak keputusan optimal. Hal 222).
Jurnal Gaussian Vol.6, No.1 Tahun 2016, Hal 81-90 dalam Nia Puspita Sari, Sugito dan Budi
Warsito. http ://ejournal-sl.undip.ac.id/index.php/gaussian
Husman, S. 2003. Teori Antrian arti dan kegunaannya bagi Management.BPFE. Yogyakarta
Kakiay, T.J.2004. Jurnal Gaussian Vol.6, No.1 Tahun. Dasar Teori Antrian untuk kehidupan
Nyata.Andi. Yogyakarta
Jurnal Matematika dan Aplikasi deCartesiaN, Vol.7, No.1, Maret 2018 : 15-21 dalam M. Safril
Bahar, Mans Lumiu Mananohas, dan Chriestie E. J. C. Montolalu.
Buletin Ilmiah Mat.Staf.dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, no,2 Hal 127-134. Dalam Siti
Aminah, Marisa Aritonang dan Evy Sulistianingsih
Sekar A. 2011. Analisis Sistem Antrian Pada Proses Penyelesaian Klaim di PT Taspen (Persero)
Kantor Cabang Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Harapan, A.R. Siti. 2014. Analisis Sistem Antrian Pelayanan Nasabah di PT. Bank Negara
Indonesa (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Usu. Saintia Matematika Vol.02, No. 03
(2014), pp,277-287, ISSN : 2337-9197.
Mayangsari Yashinta, Pratiwi H. Estik. 2016. Sistem Antrian Teller Bank Mandiri sebagai
Upaya Meningkatkan Efisiensi Kecepatan Transaksi. Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 49-
60, Volume 1, Nomor 1. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Lemeshow, S. & David W.H.Jr, 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan (terjemahan),
Gadjahmada University Press, Yogyakarta
Snedecor GW & Cochran WG, Statistical Methods 6th ed, Ames, IA: Iowa State University
Press, 1967

19

Anda mungkin juga menyukai