Anda di halaman 1dari 9

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputer 2021 88

SEMANTIK 2021

Analisis Sistem Antrian


Pelayanan Administrasi Pasien Rawat Jalan
Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Pinrang
F. Febriani.A1, Z. Busrah2
1,2
Institut Agama Islam Negeri Parepare
Email: febyfebriani.a@iainpare.ac.id, zulfiqarbusrah@iainpare.ac.id

Abstrak
Dengan adanya antrian maka seseorang diharuskan menunggu untuk mendapatkan
sebuah pelayanan. Demikian halnya dalam pelayanan pada sebuah rumah sakit, seorang pasien
harus mengantri untuk menunggu giliran dalam mendapatkan pelayanan administrasi. Adapun
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem antrian di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Pinrang pada masa pandemi Covid-19 dan untuk mengetahui
kinerja sistem antrian yang saat ini digunakan oleh Rumah Sakit tersebut. Langkah pertama
yang dilakukan adalah mengambil data kedatangan pasien. waktu yang diperlukan pasien untuk
mengantri dan lama waktu pelayanan pasien pada pelayanan administrasi pasien rawat jalan.
Berdasarkan hasil penelitian, model antrian yang saat ini digunakan pada bagian registrasi
pasien rawat jalan di RSUD Kab. Pinrang yaitu sistem antrian model jalur berganda atau Multi
Channel-Multi Phase System (M/M/s). Adapun hasil penerapan rumus dari model (M/M/s)
diperoleh bahwa waktu rata-rata terpanjang yang diperlukan pasien dalam antrian adalah 0.61
Jam atau 37.01 Menit. Adapun alternatif yang dapat menangani masalah pada loket pelayanan
adalah merubah komposisi server dengan menggunakan analisis antrian prioritas (M/G/s).
Strategi yang dapat dilakukan yaitu melalui penambahan loket menjadi 4 loket. Skenario
penambahan 1 loket menghasilkan waktu rata-rata terpanjang yang dibutuhkan pasien dalam
antrian menjadi 0.07 Jam atau 4.2 Menit.

Kata Kunci: Antrian, Hospital Service, Multiple Channel Model M/M/S

1. Pendahuluan
Perkembangan sektor ekonomi pembangunan saat ini sangatlah pesat dan
berlangsung secara cepat. Maka dari itu, suatu perusahaan yang bekerja dibidang
pelayanan jasa harus mampu untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya karena senjata utama untuk bersaing bagi
perusahaan yang bergerak di bidang jasa adalah sistem pelayanan yang berkualitas.
Antrian adalah suatu fenomena yang terjadi dikarenakan kebutuhan terhadap
suatu pelayanan lebih besar dibandingkan penyedia pelayanan itu sendiri. Antrian
umumnya dapat terjadi di mana pun ketika kita sedang menunggu giliran dalam
mendapatkan suatu pelayanan seperti antrian jalan tol, bioskop, bank maupun rumah
sakit. Teori antrian pertama kali ditemukan oleh A.K. Erlang, seorang insinyur
Denmark yang bekerja di Copenhagen Telephone Tahun 1909. Saat itu, Permintaan
hubungan telepon ke satu nomor masih dilayani secara manual oleh operator dimana
pada saat sibuk peminta harus menunggu untuk bisa disambungkan dengan nomor yang
dikehendaki karena padatnya lalu lintas komunikasi. Teori ini telah diperluas
penerapannya ke masalah umum dengan memasukkan faktor antri dan garis tunggu,
yakni suatu garis tunggu pelanggan yang memerlukan layanan dari sistem yang ada.
Maka muncullah suatu sistem yang dinamakan sistem antrian.[1]
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputer 2021 89
SEMANTIK 2021

Proses antrian merupakan suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan


pasien atau pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan kemudian menunggu dalam baris
antrian jika belum dapat dilayani dan meninggalkan fasilitas pelayanan apabila telah
selesai dilayani.[2] Sedangakan Gross dan Haris mengatakan bahwa sistem antrian
adalah kedatangan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani
jika fasilitas pelayanan atau server masih sibuk kemudian mendapatkan pelayanan dan
meninggalkan sistem setelah dilayani. [3] Pada sebuah sistem antrian atau lini tunggu
dimana konsumen dan pelayan adalah manusia dapat terjadi beberapa kesalahan-
kesalahan yang dapat membuat suatu antrian atau lini tunggu memakan waktu yang
lama dan panjang yaitu, pelayan dapat melayanai secara cepat atau lambat yang
ditentukan oleh kapasistas kemampuanya sehingga waktu tunggu dari suatu antrian atau
lini tunggu susah untuk di prediksi. [4]
Penelitian ini dilakukan dengan melihat banyaknya antrian yang terjadi pada
beberapa tempat pelayanan jasa selama masa pandemi covid-19 sehingga analisis
mengenai hal ini sangat penting untuk digali secara luas. Salah satu antrian yang cukup
banyak terjadi selama masa pandemi adalah antrian di berbagai layanan kesehatan
khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab. Pinrang. Menurut Soeprapto
dalam Primadhani (2006), rumah sakit merupakan suatu tempat yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan meliputi kuratif, preventif dan promotif melalui pelayanan medis,
rawat inap dan administrative. Fungsi utama rumah sakit adalah menyediakan dan
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan pasien.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.983/SK/MENKES/XI/92 Rumah
Sakit mempunyai misimemberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.[1]
Adapun Pelayanan yang diberikan Rumah Sakit kepada masyarakat meliputi
jumlah tenaga medis dan waktu pelayanan pasien. Dalam mendapat pelayanan di RSUD
Kab. Pinrang maka tahap pertama yang dilalui oleh seorang pasien ialah menuju loket
khusus untuk memperoleh nomor antrian kemudian menuju ke kursi tunggu yang
nantinya pasien akan dipanggil sesuai nomor urut untuk melakukan registrasi pada tiga
loket yang telah disediakan oleh rumah sakit tersebut, kemudian pasien diarahkan
menuju poli masing-masing untuk mendapatkan pelayanan. Mengenai hal ini pada
RSUD Kab. Pinrang menyediakan sebanyak 8 Poli Pelayanan diantaranya poli umum,
gigi, interna, bedah, syaraf, jiwa, mata, kandungan & anak.
Selama pelayanan pasien berlangsung, fenomena mengantri tidak dapat dihindari
dan menjadi masalah yang harus segera diatasi. Sehingga jurnal ini memformulasikan
masalah tersebut dalam suatu model sistem antrian. Beberapa penyebab kegiatan
mengantri menjadi kegiatan yang tidak menyenangkan antara lain pilihan disiplin
layanan Priority Service (PS)), Service in Random Order (SIRO), (First Come First
Serve (FCFS/FIFO), Last Come First Serve (LCFS/LIFO) yang dipilih oleh penyedia
jasa layanan yang memiliki konsekuensi pada setiap disiplin layanan yang dipilih.[5]
Tujuan dasar sistem antrian adalah meminimumkan total biaya yaitu biaya
langsung penyedia fasilitas pelayanan dan biaya tidak langsung yang timbul karena para
individu harus menunggu untuk dilayani sehingga menghabiskan banyak waktu.
Adapun jenis penelitian ini bersifat deskripsi kuantitatif yang menggunakan metode
observasi dalam pengumpulan data dan metode yang digunakan dalam menganalisis
data yaitu Model Antrian Berganda (M/M/s) dan Antrian Prioritas Preemptive M/G/S.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputer 2021 90
SEMANTIK 2021

2. Metode
a. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan
pendekatan penelitian yang mewakili paham positivisme. Masalah kuantitatif lebih
umum memiliki wilayah yang luas dan tingkat variasi yang kompleks.[6] Pendekatan
kuantitatif memunculkan kesulitan dalam mengontrol variabel-variabel lain yang dapat
berpengaruh terhadap proses penelitian baik secara langsung ataupun tidak langsung
sehingga untuk menciptakan validitas yang tinggi juga diperlukan kecermatan dalam
proses penentuan sampel, pengambilan data dan penentuan alat analisisnya.
Objek pada penelitian ini yaitu sistem antrian pada loket pedaftaran pasien dari 8
poliklinik yaitu poli umum, gigi, interna, bedah, syaraf, jiwa, mata, kandungan & anak
sedangkan subjek pada penelitian ini yaitu alur pelayanan pendaftaran pasien rawat
jalan, tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan yang ada di RSUD Kabupaten Pinrang.

b. Metode pengumpulan data


Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi yang
dilaksanakan di loket pendaftaran pasien rawat jalan RSUD Kab. Pinrang selama 6 hari
dimulai dari senin-sabtu dimulai pada pukul 07:00- 12:00 WITA dengan mengamati
jumlah kedatangan pasien dan waktu yang diperlukan pasien untuk mengantri pada
pelayanan rawat jalan dan lama waktu pelayanan pasien. Mengetahui kapasitas dalam
melakukan pelayanan sangat penting, karena dengan mengetahui jumlah kapasitas yang
mampu untuk dilayanai maka pelayanan akan berjalan dengan cepat tanpa adanya
antrian yang panjang dan melebihi kapasitas kemampuan memberikan layanan. [7]

c. Metode analisis data


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model antrian
ganda M/M/s dan antrian prioritas preemptive M/G/S dimana waktu pelayanan
berdistribusi umum dengan jumlah server lebih dari satu yang mana sistem antrian akan
mencapai kondisi steady-satte.

d. Model M/M/s (Multi Channel-Multi Phase atau Model Antrian Jalur Berganda)
Model M/M/S mempunyai dua atau lebih jalur pelayanan yang tersedia untuk
melayani pelanggan yang datang. Dalam hal ini terdapat pelanggan yang menunggu
pelayanan membentuk satu jalur yang akan dilayani pada loket pelayanan yang tersedia
saat itu. Model ini juga mengasumsikan bahwa pola kedatangan mengikuti distribusi
Poisson. Pelayanan dilakukan secara FCFS ( First come first served) atau FIFO (first in
first out). [8]

e. Rumus antrian untuk model M/M/s adalah sebagai berikut [9] :


S= Jumlah jalur yang terbuka (jumlah server yang terbuka).
 = Jumlah kedatangan rata-rata persatuan waktu.
= Jumlah rata-rata orang dilayani per satuan waktu

1. Tingkat Utilitas Sistem (p)


Utilitas sistem atau tingkat kesibukan server akan dicari dengan menggunakan
persamaan. Jika nilai yang dihasilkan p>1 maka server tidak dapat melayani
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputer 2021 91
SEMANTIK 2021

pasien yang ada. Tetapi jika yang dihasilkan p<1 maka server masih dapat
melayani pasien yang ada.

p 
s
2. Probabilitas bahwa fasilitas pelayanan sedang menganggur/ kosong ( P0 ).
1
 S 1 ( /  ) n ( /  ) S 1 
P0  n 0  
 (n!) S ! 1  ( /  ) 

3. Jumlah rata-rata orang yang menunggu dalam antrian ( Lq ).


Jumlah rata-rata orang yang menunggu dalam antrian adalah jumlah pasien yang
menunggu untuk dilayani saja.
p0 (  /  ) S p
Lq  S !(1 p ) 2
4. Jumlah rata-rata orang yang menunggu dalam sistem ( Ls ).
Jumlah rata-rata orang yang menunggu dalam sistem adalah total pasien yang
berada dalam antrian, termasuk pasien yang sedang mengantri dan pasien yang
sedang dilayani.
s

 



Ls  p0 
( s 1)!( s  ) 2

5. Rata-rata waktu tunggu dalam antrian ( ).


Rata-rata waktu tunggu dalam antrian adalah waktu yang dihabiskan pasien dalam
menunggu proses untuk dilayani.
Lq
Wq 

6. Rata-rata waktu seorang pelanggan menunggu dalam sistem ( ).
L
Ws  S

3. Hasil dan Pembahasan


Diketahui bahwa jenis sistem antrian yang diberlakukan di RSUD kabupaten
Pinrang adalah jenis sistem antrian model Multi Channel-Multi Phase Sistem (M/M/s.
Sistem Multi Channel-Multi Phase ini menunjukkan bahwa setiap sistem mempunyai
beberapa fasilitas pelayanan sehingga terdapat lebih dari satu pelanggan yang dapat
dilayani pada waktu bersamaan. [10]
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputer 2021 92
SEMANTIK 2021

Gambar 1. Model Sistem Antrian di RSUD Kabupaten Pinrang

a. Analisis statistika deskriptif


Lama waktu kedatangan pasien dan lama waktu pelayanan pasien merupakan variabel
yang berkaitan dalam analisis sistem prioritas. Statistika deskriptif terlihat pada tabel
1.2.3.4. dan 5 berikut ini.

Tabel 1. Data Kedatangan Pasien


Kedatangan Pasien
Hari
(org)
Senin 16
Selasa 20
Rabu 19
Kamis 12
Jumat 9
Sabtu 25
TOTAL 101
Sumber: Data Primer penelitian (2021)

Tabel 2. Data Rata-rata Tingkat Kedatangan Pasien


Rata-rata Kedatangan Pasien
Periode Hari 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00
Senin 4 5 3 2 2
Selasa 9 4 4 1 2
Rabu 10 5 2 1 1
Kamis 3 2 2 3 2
Jumat 4 2 1 2 0
Sabtu 4 3 4 12 2
Rata-rata (Org) 5.66666667 3.5 2.66666667 3.5 1.5
Sumber: Data Primer penelitian (2021)
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputer 2021 93
SEMANTIK 2021

Tabel 3. Data Rata-rata Tingkat Pelayanan Pasien


Rata-rata Tingkat Pelayanan Pasien
Periode waktu (Jam) Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00 14.6875 12.9 23.7894737 18.84615385 18.11111111 12.1428571
10.00-11.00
11.00-12.00
Rata-rata (Mnt) 16.74618263
Sumber: Data Primer penelitian (2021)

b. Analisis Kinerja Sistem Antrian dengan Multi Channel-Multi Phase System


(M/M/S)
Analisis kinerja sistem antrian Multi Channel-Multi Phase pada pelayanan
pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pinrang yang
menggunakan 3 loket pelayanan.

Tabel 4. Analisis Sistem Antrian (M/M/s) berdasarkan periode waktu


Analisis Sistem Antrian Model M/M/3 Berdasarkan Periode Waktu
Periode waktu (Jam)   p  0
Lq L S Wq WS
07.00-08.00 5.66666667 2.5 0.75555556 0.14243111 3.495607233 5.7622739 0.616871865 1.016871865
08.00-09.00 3.5 5 0.23333333 0.56534439 0.012829791 0.71282979 0.003665655 0.203665655
09.00-10.00 2.66666667 3.16666667 0.28070175 0.49615412 0.026791167 0.86889643 0.010046687 0.325836161
10.00-11.00 3.5 2.33333333 0.5 0.27118644 0.305084746 1.80508475 0.08716707 0.515738499
11.00-12.00 1.5 2 0.25 0.54008439 0.016877637 0.76687764 0.011251758 0.511251758

c. Analisis Sistem Antrian Prioritas (M/G/s) 4 Loket atau Server


Analisis sistem antrian prioritas digunakan untuk mengoptimalkan kinerja dan
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menambah loket pelayanan menjadi 4 loket,
segingga diperoleh hasil berikut:

Tabel 5. Analisis Sistem Antrian (M/G/s) berdasarkan periode waktu


Analisis Sistem Antrian Model M/G/4 loket Berdasarkan Periode Waktu

Periode waktu (Jam)   p  0


Lq L S Wq WS

07.00-08.00 5.66666667 2.5 0.56666667 0.1203414 0.399427466 4.49817879 0.0704872 0.793796257


08.00-09.00 3.5 5 0.175 0.54431519 0.001400108 0.70288226 0.000400031 0.200823504
09.00-10.00 2.66666667 3.16666667 0.21052632 0.47469145 0.003359671 0.84930028 0.001259877 0.318487603
10.00-11.00 3.5 2.33333333 0.375 0.24854369 0.050330097 1.63980583 0.014380028 0.46851595
11.00-12.00 1.5 2 0.1875 0.5188751 0.001942903 0.75405371 0.001295269 0.502702474
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputer 2021 94
SEMANTIK 2021

d. Pembahasan

1) Tingkat Utilisasi Sistem (  )


Tingkat utilisasi atau tingkat kesibukan loket tertinggi terjadi pada jam 07.00-08.00
dengan tingkat utilisasi sebesar 0,75 atau sebesar 75% sedangkan tingkat utilisasi loket
terendah terjadi pada jam 08.00-09.00 sebesar 0,23 atau 23 %.

2) Rata-rata jumlah pasien dalam antrian ( Lq )


Rata-rata jumlah pasien dalam antrian terpanjang terjadi pada periode waktu 07.00-
08.00 dimana rata-rata jumlah pasien yang mengantri sebanyak 3,495 orang atau ≈ 3
orang dan rata-rata jumlah antrian terpendek terjadi pada periode waktu 08.00-09.00
dimana jumlah pasien yang mengantri sebanyak 0,012 orang atau ≈ 0 orang.

3) Rata-rata jumlah pasien dalam sistem ( Ls )


Rata-rata jumlah pasien yang menunggu dalam sistem terpanjang terjadi pada
periode waktu 07.00-08.00 dengan rata-rata jumlah pasien yang mengantri sebanyak
5,76 orang atau ≈ 6 orang dan rata – rata jumlah pasien yang menunggu dalam sistem
terpendek terjadi pada periode waktu 0,71 orang atau ≈ 1 orang.

4) Waktu rata-rata yang dihabiskan pasien untuk menunggu dalam antrian ( Wq )


Waktu rata-rata terpanjang yang diperlukan oleh seorang pasien dalam antrian
adalah 0,61 jam atau 36,6 menit yang terjadi pada jam 07.00-08.00 sedangkan waktu
rata-rata terpendek adalah 0,003 jam atau 0,18 menit yang terjadi pada jam 08.00-09.00.

5) Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pasien dalam sistem ( Ws )


Waktu rata-rata terpanjang yang diperlukan pasien dalam sistem adalah selama
1,01 jam atau 60,6 menit yang terjadi pada jam 07.00-08.00 dan waktu rata-rata
terpendek adalah 0,20 jam atau 12 menit yang terjadi pada jam 08.00-09.00.

Dari hasil perhitungan kinerja sistem antrian pada RSUD Kab. Pinrang, maka rata-
rata jumlah pasien yang menunggu dalam sistem terpanjang pada periode waktu 07.00-
08.00 sebanyak 3,495 orang atau ≈ 3 orang. Namun pada tabel hasil kinerja pada
pembahasan rata-rata jumlah pasien dalam antrian tidak ada pasien yang menunggu,
semua langsung dilayani oleh loket yang tersedia dan standar rata-rata tingkat pelayanan
pasien adalah 16 menit maka selama 60 menit sebanyak 3,75 orang atau ≈ 4 orang
pasien yang dilayani dan dapat kita simpulkan bahwa kinerja sistem antrian pada
Rumah Sakit tersebut kurang optimal.

Maka dari itu, dengan menggunakan analisis model antrian prioritas (M/G/s) dapat
dilihat bahwa dengan adanya penambahan satu loket dari sebelumnya menjadi 4 loket
pelayanan dapat meningkatkan kinerja sistem antrian yang ada. Peningkatan kinerja
sistem antrian diindikasikan dengan berkurangnya jumlah pasien yang mengantri pada
jam 07.00-08.00 dimana rata-rata jumlah pasien yang mengantri sebanyak 0,39 orang
atau ≈ 0 orang dimana pada model sistem antrian sebelumnya terdapat antrian yang
panjang sebanyak 3,495 orang atau ≈ 3 orang.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputer 2021 95
SEMANTIK 2021

4. Kesimpulan
Kedatangan pasien terbanyak terlihat pada hari selasa, dimana rata-rata pasien
datang tertinggi pada jam 07.00-08.00 dengan rata-rata tingkat kedatangan pasien
sebesar 5,6 orang ≈ 6 orang selama 6 hari kerja dan waktu yang dihabiskan pasien
untuk menunggu di dalam antrian selama 36,6 menit yang terjadi pada jam 07.00-08.00
sebagai waktu terpanjang dan waktu terpendek adalah 0,18 menit yang terjadi pada jam
08.00-09.00.Waktu terpanjang yang diperlukan pasien dalam sistem adalah 60,6 menit
yang terjadi pada jam 07.00-08.00 dan waktu terpendek adalah 12 menit pada jam
08.00-09.00.
Pada tabel hasil kinerja sistem, rata-rata jumlah pasien dalam antrian tidak ada
pasien yang menunggu, semua langsung dilayani oleh loket yang tersedia dan standar
rata-rata tingkat pelayanan pasien adalah 16 menit maka selama 60 menit sebanyak 3,75
orang atau ≈ 4 orang pasien yang dilayani dan dapat kita simpulkan bahwa kinerja
sistem antrian pada rumah sakit tersebut kurang optimal. Apabila dilakukan
penambahan 1 loket pelayanan dari sebelumnya menjadi 4 loket pelayanan maka rata-
rata waktu tunggu dalam antrian berkurang. Rata-rata waktu tunggu paling lama untuk 3
loket yaitu 36,6 menit per pasien, jika menggunakan 4 loket maka rata-rata waktu
tunggu berkurang menjadi 4,2 menit per pasien.

Referensi

[1] U. S. Utara, “Universitas sumatera utara,” Anal. Sist. ANTRIAN PASIEN UNIT RAWAT
JALAN RUMAH SAKIT UMUM KABANJAHE, 2018.
[2] R. Sakit and U. Pusat, “Gambaran Sistem Antrian Pasien Dalam Optimasi Pelayanan Di
Loket Pendaftaran Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati,” J.
Kesehat. Masy., vol. 5, no. 4, pp. 1–14, 2017.
[3] A. Hidayat, R. F. Malik, and S. Nurmaini, “Group Decision Support System (GDSS)
dengan Metode Entropy untuk Menentukan Prioritas Antrian Layanan Rumah Sakit
Menggunakan Multiple Channel Model (M/M/s),” JATISI (Jurnal Tek. Inform. dan Sist.
Informasi), vol. 7, no. 2, pp. 114–125, 2020, doi: 10.35957/jatisi.v7i2.342.
[4] A. L. Belakang, “No Title,” Anal. Sist. ANTRIAN PADA PELAYANAN Apot. RUMAH
SAKIT Pendidik. Univ. MUHAMAMADIYAH MALANG, pp. 1–7, 2019.
[5] A. Hidayat, “MODEL SISTEM ANTRIAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL
M/M/s DAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK,” 2020.
[6] M. Mulyadi, “Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya,” J. Stud. Komun. dan Media, vol. 15, no. 1, p. 128, 2013, doi:
10.31445/jskm.2011.150106.
[7] “ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANYABUNGAN KABUPATEN
MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA,” p. 91, 2019.
[8] R. Sunarya, M. Aritonang, and Helmi, “Sunarya, Rido, Marisi Aritonang dan Helmi.
2015. Analisis Penerapan Sistem Antrian Model M/M/S Pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pontianak. Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan
Terapannya (Bimaster). vol. 4. no. 2. 8 halaman.,” Bul. Ilm. Mat, Stat, dan Ter., vol. 04,
no. 2, pp. 111–118, 2015.
[9] M. K. Nengsih and M. V. Yustanti, “Analisis Sistem Antrian Pelayanan Administrasi
Pasien Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Padmalalita Muntilan,” Manag. Insight J. Ilm.
Manaj., vol. 12, no. 1, pp. 68–78, 2019, doi: 10.33369/insight.12.1.68-78.
[10] “ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DI
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komputer 2021 96
SEMANTIK 2021

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANYABUNGAN KABUPATEN


MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA,” pp. 1–6, 2019.

Anda mungkin juga menyukai