Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM KOMPUTASI INDUSTRI


MODUL TEORI ANTRIAN
Studi Kasus pada Indomaret

Disusun oleh :
Kelompok A
Syafiul Amilin

(12660009)

Erlangga Febrianto

(12660028)

Grita Supriyanto Dewi

(12660031)

Zamzam Khoeri

(12660041)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAIN dan TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013/2014

Abstrak
Antrian merupakan salah satu fenomena yang terjadi dalam aktifitas sehari
hari dialami oleh pelanggan. Akibat dari antrian ini banyak pelanggan beralih
ke tempat lain untuk menghindari suatu antrian dan untuk mendapatkan
pelayanan yang lebih maksimal walaupun harus mengeluarkan biaya yang
lebih besar. Indomaret adalah jaringan mini market waralaba di Indonesia.
Mini market ini menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa
banyak pelanggan dan waktu yang dibutuhkan untuk melayani setiap
pelanggannya. Sehingga dapat diketahui apakah server termasuk kategori
sibuk atau tidak, serta dapat diketahui perlu diadakan tambahan server atau
tidak. Data yang diambil atau digunakan yaitu data jumlah kedatangan
pelanggan yang datang ke sistem, dan banyaknya pelanggan yang terlayani
tiap 2 menit. Dari hasil penelitian deketahui bahwa server dapat
dikategorikan sibuk namun tidak perlu adanya penambahan server.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mengantri adalah suatu peristiwa dimana masyarakat atau barang
akan mengalami proses antrian dari kedatangan, memasuki antrian,
menunggu, hingga proses pelayanan berlangsung. Batasan panjang
antrian bisa terbatas (limited) bisa juga tidak terbatas (unlimited),
tergantung pada jumlah unit yang ada dalam sistem. Teori ini pertama
kali diciptakan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang seorang ahli
matematika dari Denmark pada tahun 1909.
Indomaret adalah jaringan mini market waralaba di Indonesia.
Mini market ini menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok dan
kebutuhan sehari-hari. Dalam pelayanan tentu yang diharapkan tidak
adanya antrian yang panjang, namun ketika pelanggan lebih banyak
daripada server yang melayani tentu antrian bukan tidak mungkin
terjadi. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diadakannya simulasi antrian.
Dalam kasus antrian di indomart ini dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan perhitingan manual menggunakan metode vogels aproximation
(VAM) dan dengan bantuan software yaitu Win QSB. Dengan kedua
perhitungan tersebut dapat diketahui kategori kerja server dan
penyelesaiannya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Berapa rata rata jumlah konsumen dalam antrian
2. Apakah kategori kerja server ?sibuk atau tidak?
3. Apakah perlu diadakan penambahan server?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikan dapat mengerti dan memahami teknik pengambilan
data antrian.
2. Praktikan

dapat

menginterpretasikan

dan

menganalisa

pengolahan data dengan WinQSB.


1.4. Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
1. Mampu memahami teknik pengambilan data antrian.
2. Mampu menginterpretasikan dan menganalisa pengolahan
data dengan WinQSB.
1.5. Batasan dan Asumsi
1.5.1. Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan pada praktikum kali ini adalah
sebagai berikut :
1.

Praktikum dilaksanakan pada tanggal 18 November 2014 di


Indomaret Jl Kusumanegara.

2.

yang digunakan mengambil sampel antrian pelayanan di


Indomart yang bergerak dibidang pemenuhan kebutuhan
seharai .

3.

Dalam kasus ini, diperoleh Rata-rata tingkat kedatangan


konsumen(), Rata-rata tingkat pelayanan konsumen (),
Rata-rata jumlah konsumen dalam sistem(Ls), Rata-rata
panjang antrian(Lq), Rata-rata waktu dalam sistem (Ws),
Rata-rata waktu dalam antrian (Wq), Probabilitas terdapat n
konsumen dalam sistem (Pn), Probabilitas menunggu dalam
sistem (Pw), Serta tingkat probabilitas tingkat pelayanan
adalah ().

Menggunakan software WinQSB dan

Microsoft Excel untuk

pengolahan data.
1.5.2. Asumsi
Adapun asumsi asumsi yang digunakan dalam praktikum kali
ini adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan dan keterampilan pelayan diatas rata rata.
2. Pekerja pelaksana adalah pekerja Indomart.
3. Faktor lain sebagai pendukung dianggap tetap atau
diabaikan.

1.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.

Antrian
Mengantri adalah suatu peristiwa dimana masyarakat atau
barang akan mengalami proses antrian dari kedatangan, memasuki
antrian, menunggu, hingga proses pelayanan berlangsung. Batasan
panjang antrian bisa terbatas (limited) bisa juga tidak terbatas
(unlimited), tergantung pada jumlah unit yang ada dalam sistem.

2.2.

Teori Antrian
Teori ini pertama kali diciptakan dan dikembangkan oleh A. K.
Erlang seorang ahli matematika dari Denmark pada tahun 1909.
waktu itu Dia bekerja diperusahaan telepon di Kopenhagen. Dia
melakukan eksperiman tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon
yang berhubungan dengan automatic dialing equipment, yaitu
peralatan penyambungan telepon secara otomatis. Hal ini dilakukan
karena ia merasa bahwa dalam waktu-waktu yang sibuk operator
sangat kewalahan melayani para penelepon secepatnya, sehingg apara
penelepon harus mengantri cukup lama untuk menunggu giliran. Dan
Sejak itulah model antrian berkembang pesat terutama setelah perang
dunia II.
Teori ini merupakan satu cabang dari management science
yang menyangkut fenomena dalam hal konsumen atau pelanggan
menunggu untuk mendapatkan jasa layanan, karakteristik dan
struktur model antrian dan sebagainya. Ketika konsumen menunggu
untuk mendapatkan jasa, sistem antrian memegang peranan penting
dan disinilah peran sistem antrian untuk menyelesaikannya. Sebagai
contohnya, penggunaan sistem antrian ini sangat membantu dalam
melancarkan pelayanan kepada pemakai atau pelanggan.

2.3.

Disiplin Antrian
Disiplin antrian berkaitan dengan cara memilih anggota antrian
untuk dilayani. Untuk disiplin antrian ada dua klasifikasi yaitu, prioritas
yang menggambarkan bahwa pelayan akan memberikan layanan terlebih
dahulu kepada orang yang lebih diprioritaskan atau lebih membutuhkan,
dan first come first serve yang menggambarkan bahwa orang yang lebih
dahulu datang akan dilayani terlebih dahulu.

2.4.

Terjadinya Antrian
Barisan antrian merupakan fenomena yang terjadi bila
permintaan terhadap pelayanan melebihi kapasitas. Usaha jasa
pelayanan yang dalam waktu tertentu sering dihadapkan pada
keadaan dimana tidak ada keseimbangan antara pelayanan yang
diberikan dengan tingkat kedatangan biasa sehingga menimbulkan
waktu tunggu yang lama. Pokok permasalahan disini adalah
bagaimanakah cara meningkatkan sistem pelayanan yang optimal
agar

dapat

mengurangi

panjangnya

antrian

dan

bagaimana

menghitung total cost dari usulan perbaikan dengan waktu tunggu


yang singkat (kecil).
Data-data yang diperlukan dalam perhitungan adalah waktu
antar-kedatangan, waktu pelayanan, biaya fasilitas pelayanan dan
biaya kerugian akibat orang atau barang menunggu. Adapun
pendekatan model antrian yang dapat digunakan dalam pemecahan
masalah ini adalah Multi Channel-Single Phase, dengan distribusi
kedatangan poisson, distribusi pelayanan eksponensial, probabilitas
tidak terbatas dan distribusi pelayanan menggunakan FIFO (First-In
First-Out).

BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1. Pengumpulan Data
3.1.1. Profil Perusahaan
Indomaret adalah jaringan mini market waralaba di Indonesia.
Mini market ini menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok
dan kebutuhan sehari-hari. Indomaret sangat mudah ditemukan
di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum
karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto mudah
dan hemat. Merek mini market Indomaret dipegang oleh PT.
Indomarco Prismatama. Kini gerai Indomaret telah mencapai
lebih dari 7.868 di wilayah Jawa, Madura, Bali, Sumatera dan
Sulawesi yang 40% terdiri dari gerai milik terwaralaba dan 60%
milik PT. Indomarco Prismatama. Barang dagangan sebagian
besar didapat dari 17 pusat distribusi Indomaret yang
menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk.
3.1.2. Data Hasil Pengamatan
Berikut ini adalah data hasil pengamatan yang dilakukan di
Indomaret Jl Kusumanegara pada Hari Selasa 18 November 2014
pukul 12.20 , dengan jumlah pengamatan sebanyak 50 kali. Untuk
setiap pengamatan dilakukan selama 2 menit dan pengamatan
menggunakan alat bantu stopwatch. Dalam pengamatan ini, yang
diamati hanya satu orang kasir.
Tabel 3.1. Tabel Data Hasil Pengamatan

pengamatan
ke

menit
ke

Jumlah Konsumen tiap


2 menit Yang datang

Jumlah Konsumen tiap 2


menit Yang Terlayani

Waktu
Pelayanan

1
2
3
4
5
6

2
4
6
8
10
12

6
0
3
0
4
5

1
1
2
2
0
2

2
2
1
1
0
1

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70
72
74
76
78
80
82
84
86
88
90
92
94

3
3
0
0
2
6
2
1
2
1
4
4
3
1
5
0
2
0
1
2
2
0
1
0
2
3
0
0
0
2
2
1
0
4
0
4
4
0
1
2
1

5
0
2
0
2
3
2
1
2
1
0
1
3
5
0
4
3
3
0
3
0
2
2
0
0
0
3
2
0
0
1
2
1
1
3
0
4
1
1
4
3

0.4
0
1
0
1
0.67
1
2
1
2
0
2
0.67
0.4
0
0.5
0.67
0.67
0
0.67
0
1
1
0
0
0
0.67
1
0
0
2
1
2
2
0.67
0
0.5
2
2
0.5
0.67

48
49
50

96
98
100

2
3
4
98
1.96

Total
Rata-Rata

2
0
3
83
1.66

1
0
0.67
40.33
0.81

1. Rata-Rata Tingkat Kedatangan Konsumen


Dalam pengamatan yang telah dilakukan, waktu yang
dibutuhkan selama pengamatan adalah 100 menit atau 1,67
jam. Jadi rata-rata tingkat kedatangan konsumen dalam jam
adalah sebagai berikut
orang

orang jam

2. Rata-Rata Jumlah Pelanggan yang Terlayani


Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan, berikut
ini adalah rata-rata jumlah pelanggan yang terlayani dalam
satuan waktu:
orang

orang jam

3. Rata-Rata Waktu Pelayanan


Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan, berikut
ini adalah rata-rata tingkat pelayanan persatuan waktu :
orang
Apabila

dikonversikan

orang menit
dalam

jam

rata-rata

tingkat

pelayanannya adalah 2,43 x 60 = 145,79 orang/jam atau 146


orang/jam.
3.2. Pengolahan Data
3.2.1. Penentuan Model Sistem Antrian
Adapun model pengolahan data antrian pada Indomaret adalah
sebagai berikut :

Gambar 3.1. Model simulasi antrian

Kami memfokuskan pengambilan data pada 1 kasir dengan ratarata pelayanan terhadap konsumen 146 per jam dengan rata-rata
kedatangan konsumen 59 per jam.
3.2.2. Pengolahan dengan WinQSB
Hasil dari pengolahan data diatas adalah sebagai berikut :
Gambar 3.2. Hasil pengolahan

Berdasarkan data diatas aka dapat diketahui bahwa rata-rata


jumlah kedatangan konsumen tiap jamnya adalah 59 dengan
tingkat pelayanan perjamnya 146. Adapun utilitas sistem adalah
sebesar 40,4110% dengan rata-rata jumlah konsumen dalam
sistem sebanyak 0,6782 dan rata-rata jumlah konsumen dalam

antrian sebanyak 0,2741. Sedangkan rata-rata waktu yang


dihabiskan konsumen dalam sistem sebanyak 0,0115 jam dan
rata-rata waktu yang dihabiskan konsumen dalam antrian adalah
0,0046 jam. Untuk nilai probabilitas server menganggur sebesar
59,5890 % dan probabilitas kedatangan konsumen saat sistem
sedang sibuk sebesar 40,4110 %.
3.2.3. Pengolahan Manual
1. Rata-Rata Tingkat Kedatangan Konsumen ()
Dalam pengamatan yang telah dilakukan, waktu yang
dibutuhkan selama pengamatan adalah 100 menit atau 1,67
jam. Jadi rata-rata tingkat kedatangan konsumen dalam jam
adalah sebagai berikut ;
orang

orang jam
59 orang/jam

2. Rata-rata tingkat Pelayanan Persatuan Waktu ()


Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan, ratarata tingkat pelayanan persatuan waktu adalah :
orang

orang menit

2,43 x 60 =145,79 orang/jam146 orang/jam


3. Rata-Rata Jumlah Konsumen Dalam Sistem (Ls)
Ls

= (-)
=59/(146-59)
= 0,667 1 orang dalam sisitem

4. Panjang antrian (Lq)


Lq

= 2/ (-)
=592/146 (146-59)
=0,274 1 orang dalam antrian

5. Rata-Rata Waktu dalam Sistem (Ws)


Ws

= 1/(-)

=1/(146 -59)
= 0,01149 jam
6. Rata-Rata Waktu dalam Antrian (Wq)
Wq

= [ ((-)) ]
=59/{146(146 -59)}
=0,0046 jam

7. Probabilitas Terdapat n Konsumen dalam Sistem (Pn)


Pn = ( )n (1- )
=(58,68/145,79)2(1-58,68/145,79)

=0,097
8. Probabilitas Menunggu dalam Sistem(Pw)

=
=59/146
=0,404=40,4%

9. Tingkat Kegunaan Fasilitas Pelayanan ()

=
=59/146
=0,404=40,4%

BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada permasalahan yang ada pada modul antrian ini, data yang
diperoleh adalah data primer atau data yang diambil sendiri oleh praktikan
secara langsung. Dalam hal ini data diperoleh dari kedatangan pelanggan
serta pelayanan yang ada pada minimarket Indomaret yang ada di jalan
Kusumanegara Yogyakarta, tepatnya berada di depan SPBU semaki.
Adapun data antar kedatangan pelanggan diambil mulai dari
konsumen pertama datang sampai konsumen selanjutnya datang, begitu
seterusnya hingga 2 menit pertama selesai. Ini dilakukan secara terus
menerus hingga 2 menit yang ke-50 selesai.
Begitu juga dengan data waktu pelayanan diperoleh dari berapa
banyak konsumen yang terlayani oleh server pada waktu 2 menit tersebut.
Dana ini pun diambil secara terus menerus hingga 2 menit ke-50.
Dari hasil data yang telah diperoleh, didapatkan hasil sebagai
berikut:
Rata-rata tingkat kedatangan konsumen() adaah sebesar 58,68
konsumen/jam
Rata-rata tingkat pelayanan konsumen ()adalah sebesar 146
orang/jam
Rata-rata jumlah konsumen dalam sistem(Ls) adalah 1 orang
Rata-rata panjang antrian(Lq) adalah sebanyak 1 orang dalam antrian
Rata-rata waktu dalam sistem (Ws) adalah sebesar 0,0114 jam
Rata-rata waktu dalam antrian (Wq) adalah sebesar 0,0046 jam
Probabilitas terdapat n konsumen dalam sistem (Pn) adalah sebesar
0,097
Probabilitas menunggu dalam sistem (Pw) adalah sebesar
Serta tingkat probabilitas tingkat pelayanan adalah ()adalah sebesar
40,2%

Dari hasil tersebut, maka server yang ada dalam sistem berbelanja di
indomaret tersebut bisa dikatakan tidak terlalu sibuk. Meskipun di atas
dikatakan bahwa Lq = 1, akan tetapi Ls juga mengatakan bahwa rata-rata
jumlah konsumen dalam sistem hanya ada 1. Ini dikarenakan proses
pemilihan barang yang dipilih dan diambil sendiri oleh konsumen masuk ke
dalam waktu mengantri, sehingga antara mengantri dengan antrian dalam
sistem tidak terlalu jauh perbedaannya, dalam hal ini adalah sistem
berbelanja pada indomaret yang kami ambil datanya.
Hal ini terjadi karena pengambilan data dengan sistem berapa
banyak konsumen yang dilayani dalam 2 menit. Sehingga untuk menentukan
berapa lama waktu yang dibutuhkan server melayani konsumennya hanya
dengan membagi banyak konsumen dengan waktu yang telah ditentukan (2
menit). Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Pada dasarnya waktu yang
diperlukan oleh server dalam melayani pelanggan hanya sebentar, yang lama
adalah waktu konsumen memilih dan menentukan produk yang akan dan
ingin dibeli, sehingga waktu pelayanannya menjadi lebih besar.
Oleh karena itu, kami asumsikan bahwa waktu konsumen memilih
dan menentukan produk yang ingin dibeli masuk ke dalam waktu pelayanan,
meskipun tanpa server, sehingga dapat dikatakan bahwa server cukup sibuk,
akan tetapi tidak perlu adanya tambahan server,karena kesibukannya masih
dalam kategori wajar.

BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
Dari penelitian yang kami lakukan didaptkan hasil:
1. Rata rata jumlah konsumen dalam antrian adalah 1 orang.
2. server yang ada dalam sistem berbelanja di indomaret tersebut
bisa dikatakan tidak terlalu sibuk Meskipun di atas dikatakan
bahwa Lq = 1.
3. kami asumsikan bahwa waktu konsumen memilih dan
menentukan produk yang ingin dibeli masuk ke dalam waktu
pelayanan, meskipun tanpa server, sehingga dapat dikatakan
bahwa server cukup sibuk, akan tetapi tidak perlu adanya
tambahan server,karena kesibukannya masih dalam kategori
wajar.

DAFTAR PUSTAKA
http://profil.merdeka.com/indonesia/i/indomaret/ (Diakses hari
Selasa 18 Novemver 2014 )
Supranto, Johanes. 1988. Riset Operasi Untuk Pengambilan Keputusan.
Penerbit Universitas Indonesia (UI Press): Jakarta.
Tim Penyusun.2013.Modul Praktikum Komputasi Industri. UIN Sunan Kalijaga.
Yogyakarta.
Turner, Wayne C. dkk. 2000. Pengantar Teknik dan Sistem Industri. Guna
Widya : Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai