Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“Teori Antrian”

Dosen Pengampu : Dr. Nerli Khairani, M.Si.


Mata Kuliah Riset Operasi Lanjutan

KELOMPOK 10 :

Agustin Richardo (4173530003)


Jesayas Polino Sigiro (4193230017)
Jimmy Hardy Boy Silalahi (4192530011)

Matematika Nondik A 2018

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSIAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatNya
hingga pada saat ini. Karena segala kasih dan karunia-Nya yang telah mengizinkan kami dalam
menyelesaikan pekerjaan untuk membuat Makalah ini dalam hal untuk memenuhitugas.

Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan Makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada orang tua kami atas doa dan
dorongan yang diberikan pada kami hingga saatini.

Kami berharap semoga Makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Kami juga menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik penyajiannya.
Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
tulisan.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktu
untuk membaca Makalahini.

Medan, Nevember 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………... 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………...……………….4

1.1 LatarBelakang………………………………………………………...4
1.2 RumusanMasalah……………………………………………………..4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….6

2.1 Tujuan Model AntrianDenganTingkahLakuBiaya…………………..6


2.2 Sifat Pemanggilan Populasi..………………………………………….7
2.3 Sifatilitas Pelayanan………….………….……………………………8
2.4 Struktur Antrian Dasar………….………….………………………….9
2.5 Notasi Model Antrian………….………….…………………………10
2.6 Simulasi………….………….………………………………………..13

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………19

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..19

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu dan teknologi semakin hari semakin pesat dan biasanya
akan diikuti oleh aktivitas-aktivitas yang semakin besar dan semakin padat, dan
tentunya secara langsung maupun tidak langsung akan diikuti pula oleh permasalahan-
permasalahan yang semakin hari semakin kompleks.Di negara yang sedang
berkembang, dalam rangka miningkatkan taraf hidup rakyatnya tuntutan pembangunan
disegala bidang semakin dapat dirasakan. Pembangunan tersebut berupa pembangunan
fisik proyek serta pembangunan gedung, jembatan prasarana, mendirikan industri
ringan dan berat, jaringan telekomunikasi dan lain-lain.Menghadapi keadaan
demikian, langkah yang umumnya ditempuh disamping mempertajam prioritas adalah
mengusahakan meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan agar dicapai hasil
guna yang maksimal dari sumber daya yangtersedia.
Dalam melaksanakan pembangunan suatu proyek maka perusahaan
melakukan pelelangan proyek kepada kepada kontraktor yang memenuhi syarat, dan
kontraktor yang terpilih akan melaksanakan pembangunan tersebut sebagai mitra dari
perusahaan. Kemudian perusahaan melakukan peninjauan-peninjauan dan pengawasan
terhadap kerja kontraktor, dengan tujuan perusahaan dapat mengetahui dan mengikuti
perkembangan yang terjadi dilapangan. Hal ini diperlukan karena dalam pemberian
biaya proyek sesuai dengan yang ada dikontrak harus diketahui bagaimana prestasi
kerja atau berapa persen pembangunan telah berjalan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan makalah ini antara
lain:
1. Apa yang dimaksutdengan model antrian?
2. Apa sajaelemendasardalam model antrian?
3. Bagaimana cara menentukan notasi dan simulasi model antrian?

4
1.3 Tujuan

Untuk mengetahui:
1. Memahami model antrian dengan tingkah laku biaya
2. Memahami dan mampu menjelaskan tentang elemen dasar model antrian
3. Menjelaskan model – model dan system antrian dan simulasi

5
BAB II

PEMBAHASAN

Teori antrian merupakan studi matematis mengenai antrian atau waiting lines yang di
dalamnya disediakan beberapa alternatif model matematika yang dapat digunakan untuk
menentukan beberapa karakteristik dan optimasi dalam pengambilan keputusan suatu sistem
antrian.

Sistem antrian adalah himpunan pelanggan, pelayan, dan suatu aturan yang mengatur
kedatangan para pelanggan danpelayanannya.

2.1 Tujuan Model AntrianDenganTingkahLakuBiaya

Tujuan penggunaan teori antrian adalah untuk merancang fasilitas pelayanan, untuk
mengatasi permintaan pelayanan yang berfluktuasi secara random dan menjaga
keseimbangan antara biaya pelayanan dan biaya yang diperlukan selama antri.

Ruanglingkupantrian

 Antrian
Orang (antrimengambiluang di atm, anti belikarcis, dll)
 Lamanyawaktumenunggutergantungkecepatanpelayanan
 TeoriAntrianpertamadikemukakanoleh A.K. Erlang (1910)
Masalah :
Operator telepon yang menjadikewalahanmelayaniparapenelpondiwaktu –
waktusibuksehinggapenelponharusantricukup lama menunggugiliranuntukdilayani.

AturanAntrian

1. FIFO : First In First Out

Kedatanganpelangganpertamamenerimapelayananlebihdulu.

Contoh :MembelitiketBioskop

2. LIFO : Last In First Out

KedatanganTerakhirmenerimapelayananlebihdulu.

Contoh :Pembongkaranbarangdaritruk

6
3. Random (Acak)

Penerimaanpelayanansecaraacak.

Contoh :Penangananterhadappasiengawatdirumahsakit, pengawasanmutubarangdalam


quality control.

Terminologi Antrian

 Kedatangan (Arrival) :datangnya pelanggan (orang / barang) untuk dilayani. Mengikuti


distribusi poisson dan bebas terhadap kedatangan sebelum dan sesudah
 Waktu pelayanan : lama pelayanan sampai selesai
 Waktu menunggu : waktu menunggu untuk dilayani atau waktu menunggu selama dalam
sistem
 Satuan penerima pelayanan (spp) = pelanggan = costumer
 Pemberi Pelayanan (PP) = server (orang : Kasir, teller, penjual tiket ; barang Mesin
otomatis)
 Rata – rata kedatangan (rkk) :banyaknya kedatangan spp per satuan waktu.
 Rata – rata pelayanan (rpp) :banyaknya pelayanan yang dapat diberikan dalam waktu
tertentu.

2.2 Sifat Pemanggilan Populasi

Populasi yang dimaksud dalam teori antrian merupakan seluruh target pelanggan yang
sedang dan akan mengunakan fasilitas pelayanan, sedangkan yang dimaksud dengan
pelanggan tidak selalu berupa manusia, melainkan dapat berupa produk atau benda lain
yang melakukan aktivitas mengantri untuk dilayani atau diproses oleh satu atau lebih
fasilitas pelayanan.Menurut Levin dkk (1997), tiga bagian sistem antrian akan dijelaskan
sebagai berikut:
Sifat pemanggilan populasi Bagian dari sistem antrian ini mempunyai tiga sifat yang akan
kita uraikan:

a. Besar kecilnya pemanggilan populasi

b. Sifat kedatangan dari pemanggilan populasi

c. Tingkah laku pemanggilan populasi

 Besar kecilnya pemanggilan populasi.

Pemanggilan populasi bisa tidak terbatas, bisa pula terbatas. Contoh sehari-hari
pemanggilan populasi tidak terbatas antara lain adalah mobil yang tiba di gerbong tol,
pasien yang datang ke kamar darurat. Contoh pemanggilan populasi terbatas adalah tiga

7
perkakas tenun dalam pabrik pemintalan yang memerlukan pelayana operator secara terus
menerus atau empat mobil dari sebuah perusahaan kecil yang mengunjungi fasilitas
reparasi secara periodik.

 Sifat kedatangan dari pemanggilan populasi.

Elemen/subyek pemanggilan populasi bisa tiba pada fasilitas pelayanan dalam beberapa
pola tertentu, bisa juga secara acak. Bila kedatagannya acak, kita harus tau probabilitasnya
melalui waktu antara kedatangan. Analisis IM/OR telah mendapati bahwa kedatangan acak
paling cocok diuraikan melalui distribusi Poisson.

 Tingkah Laku Pemanggilan Populasi.

Pemanggilan populasi dan subyeknya mempunyai tingkah laku yang berbeda dalam
memasuki deretan. Secara rutin kita terpaksa masuk ke pompa bensin meskipun pompa itu
sagat ramai, dan kita akan mau menunggu dalam deretan selama beberapa jam untuk
mendapatkan karcis pertunjukan yang sangat kita minati.

2.3 Sifatilitas Pelayanan

Fasilitas pelayanan (service facility), pelanggan atau konsumen menunggu untuk


memasuki fasilitas pelayanan, menerima pelayanan, dan akhirnya keluar dari system
pelayanan.

Contoh Sistem Antrian :

No Sistem Garis Tunggu atau Antrian Fasilitas


1 Lapangan Terbang Pesawat menunggu Landasan Pacu
dilandasan
2 Bank Nasabah (orang) Kasir
3 Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian
Mobil
4 Bongkar Muat Barang Kapal danTruk Fasilitas bongkar muat
5 SistemKomuter Program Komputer CPU,Printer,dll
6 Bantuan Pengobatan Darurat Orang Ambulance
7 Perpustakaan Anggota Perpustakaan Pegawai perpustakaan
8 Registrasi Mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi
9 Jadwal Persidangan Kasus yang disidangkan Pengadilan

8
2.4 Struktur Dasar Antrian

Sistem antrian memiliki struktur dasar sebagai acuan untuk memberikan solusi antrian
yang tepat. Jenis pelayanan yang kita terapkan cocoknya pakai model yang mana. Berikut ini
saya akan membahas tentang 4 model dasar sistem antrian yang sudah umum, yaitu :

1. Single Channel – Single Phase


Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki system pelayanan atau ada
satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.

2. Single Channel – Multi Phase


Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara
berurutan (dalam phasephase). Sebagai contoh : pencucian mobil.

3. Multi Channel – Single Phase


Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau lebih
fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini adalah antrian pada
teller sebuah bank.

9
4. Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel – Multi Phase Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di
universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa,
penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas
pelayanan pada setiap tahapnya (Subagyo, 2000).

Keempat model dasar sistem antrian tersebut diatas, memiliki disiplin antrian yaitu FCFS
( First Come First Serve ), artinya orang yang datang pertama dilayani pertama juga. Tujuan
utama solusi antrian adalah tercapainya kedisiplinan antrian pelayanan yang diterapkan sehingga
tercapai kepuasan pelayanan pelanggan.

Sebelum Anda memilih type sistem mesin antrian yang Anda gunakan, terlebih dahulu
Anda perlu paham dengan alur manajemen pelanggan ( Customer Flow Management ) pada
pelayanan Anda. Jika sudah memahami alur kerja pelayanan Anda selanjutnya mudah untuk
menentukan solusi mesin antrian yang tepat guna dengan harga mesin antrian yang terjangkau.

2.5 Notasi Model Antrian

n = jumlah pelanggan dalam sistem


Pn = probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan waktu
μ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani persatuan waktu
Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
P = tingkat intensitas fasilitas pelayanan
Ls = jumlah rata-rata pelanggan dlm sistem
Lq = jumlah pelanggan yang menunggu dalam antrian
Ws = waktu rata-rata dalam sistem
Wq = waktu rata-rata selama menunggu dalam antrian
1/μ = waktu rata-rata pelayanan
1/λ = waktu rata-rata antar kedatangan
S = jumlah fasilitas pelayanan

10
 Notasi Umum Model Antrian
( A / B / C );( D / E/ F )

Dimana :
A = distribusi waktu antar kedatangan (arrival distribution)
B = distribusi waktu pelayanan
C = jumlah salruran pelayanan/fasilitas pelayanan dalam sistem (s = 1, 2, 3, … , )
D = disiplin antrian
E = ukuran populasi atau sumber
F = jumlah konsumen maksimum yang diperkenankan dalam sistem (dalam pelayanan ditambah
garis tunggu)

Keterangan :
1. Untuk A dan B, dapat digunakan kode-kode berikut :
M = Distribusi Poisson atau distribusi eksponensial (Markovian)
D = Distribusi Degenerasi (waktu konstan)
Ek = Distribusi Erlang
G = Distribusi umum
2. Untuk C, dipergunakan bilangan bulat positif yang menyatakan jumlah pelayanan.
3. Untuk D, gunakan kode-kode pengganti FIFO, LIFO, atau SIRO.
4. Untuk E dan F, digunakan kode :
N = Jumlah terbatas
∞ = Tak berhingga

Contoh :
Model (M/G/1)
artinya : Model menyatakan waktu antar kedatangan didistribusikan secara eksponensial,
waktu pelayanan tidak ada batasan, dan jumlah pelayan adalah 1.
x
Model Antrian Satu Saluran Satu Tahap (M/M/1)
artinya : Model menyatakan waktu antar kedatangan didistribusikan secara
poisson, waktu pelayanan didistribusikan secara eksponensial, jumlah pelayan adalah
satu, disiplin antrian adalah First-In First-Out, tidak berhingga jumlah langganan yang
boleh masuk dalam sistem antrian, dan ukuran populasi masukkan adalah tak berhingga

Karakteristik :
1. Tingkat Intensitas Fasilitas Pelayanan
Disebut juga tingkat kegunaan fasilitas (P), adalah hasil bagi antara laju
kedatangan dan laju pelayanan. Makin besar harga P maka makin panjang antrian dan
Sebaliknya.

2. Probabilitas Kepastian n Pelanggan dalam Sistem

11
Jika P adalah peluang bahwa sistem antrian sibuk, maka 1-P adalah sebaliknya
(artinya peluang bahwa sistem antrian tidak mempunyai pelanggan)

Maka :

3. Jumlah Rata-Rata Pelanggan dalam Sistem


Misal Ls merupakan jumlah rata-rata pelanggan dalam sistem yang mencakup
pelanggan yang menunggu dan yang sedang dilayani.

4. Jumlah Rata-Rata Pelanggan dalam Antrian


Misal Lq merupakan jumlah rata-rata pelanggan dalam antrian.

5. Waktu Rata-Rata dalam Sistem


Misal WS merupakan waktu rata-rata bahwa seorang pelanggan akan
menghabiskan waktunya dalam sistem.

6. Waktu Rata-Rata dalam Antrian


Misal Wq merupakan waktu rata-rata yang diperlukan seorang pelanggan untuk
menerima pelayanan.

Model (M / M / s )
Merupakan model antrian fasilitas pelayanan (server) ganda. Diasumsikan rata-
rata tingkat kedatangan lebih kecil daripada tingkat pelayanan keseluruhan (agregat) atau
penjumlahan segenap rata-rata tingkat pelayanan di tiap jalur.
Syarat & kondisi lain sama dengan Model Server Tunggal
Karakteristik :
1. Tingkat Intensitas Fasilitas Pelayanan

2. Probabilitas Kepastian n Pelanggan dalam Sistem

12
3. Jumlah Rata-Rata Pelanggan dalam Sistem

4. Jumlah Rata-Rata Pelanggan dalam Antrian

5. Waktu Rata-Rata dalam Sistem

6. Waktu Rata-Rata dalam Antrian

2.6 Simulasi

Contoh Kasus 1

Seorang Tenaga Akademik bekerja di Jurusan Manajemen mulai pukul 08.00 am sampai
dengan 16.00 sore. Pada hari tertentu Tenaga Akademik ini harus melayani 1 Mahasiswa dalam
4 menit. Rata – rata waktu pelayanan setiap mahasiswa 2,5 menit. Hitunglah :

a. Berapa banyak mahasiswa yang dilayani selama jam kerja?

b. Probabilitas bahwa fasilitas pelayanan sedang menganggur?

13
c. Probabilitas bahwa ada sejumlah mahasiswa dalam system antrian?

d. Rata – rata banyak mahasiswa dalam sistem,?

e. Ratas – rata waktu menunggu setiap mahasiswa sebelum menerima pelayanan?

Penyelesaian

a. Berapa banyak mahasiswa yang dilayani selama jam kerja?

 Waktu bekerja selama sejam adalah 60 menit


 Setiap 4 menit, seorang mahasiswa datang
 Setiap mahasiswa dilayani 2,5 menit

Perlu diketahui :
Tingkat kedatangan rata – rata : 60/4 = 15 orang / jam
Tingkat pelayanan rata – rata mahasiswa ; 15 x 2,5 = 37,5 orang / jam

Maka :
a. Jumlah mahasiswa yang akan dilayani selama jam kerja yaitu 8 x 15 = 120 orang

b. Probabilitas bahwa fasilitas pelayanan sedang menganggur / kosong (𝑃0 )


𝜆 15
𝑃0 = 1 − 𝜇 = 1 − = 1 − 0,4 = 0,6
37,5

c. Probabilitas bahwa ada n spp dalam sistem antrian, pada waktu t (𝑃𝑛 )

𝜆 𝑛 𝜆 15 15
𝑃𝑛 = (𝜇) (1 − 𝜇) = (37,5) (1 − 37,5) = (0,4)𝑥 (0,6) = (0,24)

d. Rata – rata banyak mahasiswa dalam sistem, [E(n)] → termasuk yang belum menerima
dan yang sedang menerima pelayanan.
𝜆 15
𝐸 (𝑛 ) = = 37,5−15 = 0,67
𝜇−𝜆

e. Ratas – rata panjangnya antriann [E(m)]→ rata – rata banyaknya spp yang harus
menunggu untuk memperoleh pelayanan.

𝜆2 (15)2 225 225


𝐸 (𝑚 ) = = = = 843,75 = 0,27
𝜇(𝜇−𝜆) 37,5(37,5−15) 37,5(22,5)

Contoh Kasus 2

14
PT CIARD mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator. Rata-rata
tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20 kendaraan per jam. Operator
dapat melayani rata-rata 25 kendaraan per jam, dengan waktu pelayanan setiap kendaraan
mengikuti distribusi probabilitas eksponensial.

Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan operator tersebut (M/M/1),
hitunglah :
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p)
2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem
3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalamantrian
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu pelayanan)
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian

Penyelesaian
λ = 20 dan μ = 25
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan atau P

Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani kendaraan


selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya (1 – P) yang sering disebut
idle time akan digunakan operator untuk istirahat, dll .
2.

Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan 4 mobil yang


berada dalam system.
3.

Angka tersebut menunjukkan bahwa mobil yang menunggu untuk dilayani dalam
antrian sebanyak 3,20 kendaraan
4.

15
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam
sistem selama 12 menit
5.

Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam


antrian selama 9,6 menit
Contoh Kasus 3
Calon penumpang kereta api datang pada 3 loket dengan mengikuti distribusi Poisson
dengan rata-rata 75 calon pelanggan per jam. Jika waktu pelayanan diasumsikan mengikuti
distribusi eksponensial dengan rata-rata 2 menit. Carilah operating characteristics setelah sistem
diasumsikan steady state !

Penyelesaian :
Diketahui : λ = 75 calon pelanggan per jam
μ = 30 calon pelanggan per jam
s = 3 loket
1. Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem

2. Jumlah rata-rata calon penumpang dalam antrian

3. Jumlah rata-rata calon penumpang dalam sistem

4. Waktu menunggu setiap calon penumpang selama dalam antrian

16
5. Waktu setiap calon penumpang berada dalam system

Contoh Kasus 4 :
Penumpang kereta api datang pada sebuah loket mengikuti distribusi Poisson dengan
tingkat rata-rata 20 per jam. Misalkan secara rata-rata setiap penumpang dilayani 2 menit dan
waktu layanan mengiluti distribusi eksponensial. Setelah sistem dalam steady state, carilah: a) P4
; b) L ; c) Lq ; d) W ; e) Wq ; f) P0 atau I ; g) Berapa probabilitas pengantri tidak mendapat
tempat duduk jika kursi yang disediakan di depan loket hanya 3?

Penyelesaian :
Tingkat kedatangan rata-rata l = 20 per jam, dan tingkat pelayanan rata-rata μ =
30 per jam. Sehingga R = 2/3.

Contoh Kasus 5
Misalkan kepala stasiun mengetahui dengan mengganti penjaga loket yang ada dengan
penjaga yang lebih trampil, waktu pelayanan berkurang dari rata-rata 2 menit per penumpang
menjadi 1,5 menit per penumpang (40 penumpang per jam). Namum upah penjaga yang trampil
adalah Rp. 1200 per jam, yang berarti dua kali upah penjaga yang ada. Kepala stasiun juga
memperkirakan biaya menunggu pengantri adalah Rp. 50 per menit. Haruskah kepala stasiun
mengganti penjaga yang ada dengan penjaga yang lebih trampil?

Penyelesaian :
Ciri-ciri sistem yang diperlukan untuk menganalisis masalah itu adalah Wq dan I,
yang dihitung seperti berikut:

17
Kasus 1:
Pelayan yang ada memberikan μ = 30 penumpang.

Kasus 2:
Pelayan trampil memberikan μ = 40 penumpang

Karena tingkat kedatangan rata-rata l = 20 per jam dan loket dibuka 8 jam sehari,
maka banyaknya pengantri diperkirakan 160. sehingga jumlah waktu menunggu 160 X 4
= 640 menit untuk kasus 1 dan 160 X 1,5 = 240 menit untuk kasus 2. pelayan yang ada
dibayar 600 X 8 = Rp. 4.800,- dan pelayan trampil dibayar 1200 X 8 = Rp. 9.600,-.
Berikut ditunjukkan ringkasan kedua unsur biaya:

Sehingga dengan mengganti pelayan yang ada dengan pelayan trampil, kepala
stasiun dapat menurunkan biaya tunggu pengantri sebanyak Rp. 20.000,- (=32.000-
12.000) dengan peningkatan biaya pelayanan Rp. 4.800,- (= 9600-4800). Jadi
penggantian pelayan akan menurunkan biaya total. Tetapi mungkin biaya total bukan
satu-satunya pertimbangan dalam merancang fasilitas antri.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori antrian merupakan studi matematis mengenai antrian atau waiting lines yang
di dalamnya disediakan beberapa alternatif model matematika yang dapat digunakan
untuk menentukan beberapa karakteristik dan optimasi dalam pengambilan keputusan
suatu sistem antrian.
Tujuan penggunaan teori antrian adalah untuk merancang fasilitas pelayanan,
untuk mengatasi permintaan pelayanan yang berfluktuasi secara random dan menjaga
keseimbangan antara biaya pelayanan dan biaya yang diperlukan selama antri.

Populasi yang dimaksud dalam teori antrian merupakan seluruh target pelanggan
yang sedang dan akan mengunakan fasilitas pelayanan, sedangkan yang dimaksud
dengan pelanggan tidak selalu berupa manusia, melainkan dapat berupa produk atau
benda lain yang melakukan aktivitas mengantri untuk dilayani atau diproses oleh satu
atau lebih fasilitas pelayanan.
Struktur Dasar Antrian : 1. Single Channel – Single Phase
2. Single Channel – Multi Phase
3. Multi Channel – Single Phase
4. Multi Channel – Multi Phase

19
DAFTAR PUSTAKA

Toha, Hamdy A. (1997). Operations Research: an introduction, Prentice Hall, NJ. Levin,
Richard I., et al. (1992). Quantitative Approaches to Management, eight edition,New York,
McGraw-Hill International Editions.

20

Anda mungkin juga menyukai