Anda di halaman 1dari 18

QUEUEING SYSTEM

LAPORAN PRAKTIKUM
OPTIMASI DAN SIMULASI BISNIS

Nama : Windy Vivi A. M Manalu


NIM : 21S16001
Program Studi : Manajemen Rekayasa

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI DEL
2019
MODUL 1
QUEUEING SYSTEM

1.1 Pendahuluan

1.1.1 Latar Belakang


Antrian merupakan kejadian yang dialami oleh pelanggan yang menunggu
layanan yang biasanya terjadi akibat dari kurangnya server yang terdapat pada
sistem. Antrian dapat ditemukan pada berbagai tempat, seperti minimarket, bank,
pom bensin, dan sebagainya. Pelanggan yang sampai dan menemukan layanan
yang sibuk biasanya bergabung dengan beberapa antrian (baris antrian) didepan
server yang dinamakan dengan sistem antrian. Pada beberapa tempat, jika server
terpenuhi, pelanggan yang baru sampai akan mengantri pada antrian yang paling
pendek sehingga bisa dengan cepat menerima layanan akan pelayanan yang
diinginkan. Sebuah sistem antrian memiliki satu atau lebih server yang
menyediakan layanan pada pelanggan yang datang.
Pada supply chain, biasanya akan ditemukan sistem antrian pada proses
produksi dan distribusi produk. Untuk meningkatkan sistem distribusi, pelayanan
pada setiap agen harus lancar. Bagaimanapun, ini mungkin tidak akan terpenuhi
dengan mudah karena pasti selalu akan ada antrian pelanggan yang terjadi sesuai
dengan keadaan yang tidak sesuai antara kecepatan pelayanan yang disediakan
dan jumlah dari pelanggan yang sampai. Oleh karena itu, sangat penting untuk
menentukan berapa banyak unit pelayanan yang diperlukan guna untuk
menghindari antrian yang terjadi.

1.1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan mampu dicapai melalui praktikum ini
adalah:
1. Mampu menjelaskan parameter (langkah pengerjaan) dari sistem data
antrian yang diberikan.
2. Dapat mensimulasikan sebuah sistem antrian dengan karakteristik yang
diketahui.

2
3. Dapat mengembangkan cara kerja dari sistem teori antrian dengan
menggunakan karakteristik sistem.

1.2 Dasar Teori


Teori antrian pertama sekali ditemukan oleh A. K. Erlang seorang ahli
matematika matematika Denmark pada tahun 1909. Teori antrian antrian
berhubungan dengan masalah yang melibatkan antrian (menunggu). Contoh yang
paling umum adalah menunggu layanan pada bank atau supermarket, mengantri
untuk mendapatkan tiket pada loket atau stasiun dan masih banyak lagi. Seperti
yang diketahui, antrian adalah pengalaman sehari- hari yang umum. Antrian
terbentuk karena sumber daya terbatas.
Dalam merancang sistem antrian, perlu diusahakan keseinmbangan antara
layanan kepada pelanggan (antrian pendek berati terdapat banyak server) dan
pertimbangan ekonomi (tidak terlalu banyak server). Pada dasarnya semua sistem
antrian dapat dipecah menjadi sub- sistem yang terdiri dari entitas antrian untuk
beberapa aktivitas. Biasanya sub- sistem individu ini berurusan dengan pelanggan
yang antri untuk layanan. Beberapa karakteristik dari sistem antrian antara lain
sebagai berikut:
1. Kedatangan populasi yang akan dilayani (Calling population)
Karaktristik dari populasi yang akan dilayani (Calling population) dapat
dilihat menurut ukurannya, pola kedatangan, serta perilaku dari populasi yang
akan dilayani. Menurut ukurannya, populasi yang akan dilayani bisa terbatas
(finite) dan tidak terbatas (infinite). Pola kedatangan bisa teratur, bisa juga acak
(random).
Seorang Ahli Matematika dan Fisika, Simeon Poisson (1781- 1840),
menemukan sejumlah aplikasi manajerial, seperti kedatangan yang diasumsikan
dapat terjadi dengan kecepatan rata- rata yang konstan dan bebas satu sama lain
disebut distribusi probabilitas. Semua kedatangan tersebut digambarkan dengan
variabel acak yang terputus- putus dan non-negative integer (0, 1, 2, 3, dst).
Adapun ciri- ciri distribusi Poisson adalah sebagai berikut:
1) Rata- rata jumlah kedatangan setiap interval bisa diestimasi dari data
sebelumnya.

3
2) Bila interval waktu diperkecil misalnya dari 10 menit menjadi 5 menit,
maka:
a. Probabilitas kedatangan merupakan angka yang sangat kecil dan
konstan.
b. Probabilitas bahwa 2 atau lebih kedatangan dalam waktu interval
sangat kecil sehingga probabilitas untuk 2 atau lebih dikatakan nol (0).
c. Jumlah pasien yang datang pada interval waktu bersifat independen.
d. Jumlah pasien yang datang pada satu interval tidak tergantung pada
yang lain. Probabilitas n kedatangan dalam waktu T ditentukan dengan
rumus:

P(n, T) =

Dengan: n = 0, 1, 2,...
= rata- rata kedatangan persatuan waktu
T = periode waktu
n = jumlah kedatangan
P(n, T) = probabilitas n kedatangan dalam waktu T
Jika kedatangan mengikuti distribusi Poisson, dapat dinyatakan secara
matematis sesuai dengan persamaan
P(T
Dengan : P(T probabilitas dimana waktu antar kedatangan
T suatu waktu tertentu
= rata- rata kedatangan persatuan waktu
t = waktu kedatangan
2. Fasilitas Pelayanan
Karakteristik fasilitas pelayanan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu:
1) Tata letak (layout)
Secara fisik, sistem antrian digambarkan dengan jumlah saluran atau
disebut juga sebagai jumlah pelayanan. Sistem antrian jalur tunggal (single
channel, single server) berarti bahwa dalam sistem antrian tersebut hanya
terdapat satu pemberi layanan serta satu jenis layanan yang diberikan.
Jenis layanan dalam sistem antrian yakni terdiri dari sistem antrian jalur
ganda dengan tahapan berganda (multi channel, multi server) adalah

4
sistem antrian dimana terdapat lebih dari satu jenis layanan dann terdapat
lebih dari satu pemberi layanan dalam setiap jenis layanan.
2) Disiplin antrian
Terdapat beberapa disiplin antrian tergantung dari set pelanggan
menunggu layanan, yaitu First-In-First-Out (FIFO), First-Come-First-
Served (FCFS), Last-In-First-Out (LIFO), Service In Random Order
(SIRO), dan General Dicipline (GD).
3) Waktu pelayanan
Waktu pelayanan merupakan kemampuan melayani setiap pelanggan yang
ada di sistem. Waktu yang dibutuhkan untuk melayani bisa dikategorikan
sebagai konstan dan acak. Disebut waktu pelayanan konstan jika waktu
yang dibutuhkan untuk melayani sama untuk setiap pelanggan. Sedangkan
waktuu pelayanan acak terjadi jika waktu yang dibutuhkan untuk melayani
pelanggan berbeda- beda untuk setiap pelanggan.

1.3 Bahan dan Metode

1.3.1 Waktu Pelaksanaan


Praktikum Analisa dan Presentasi Data ini dilakukan pada:
Hari/Tanggal : Kamis/ 04 April 2019
Tempat : Laboratorium Simulasi dan Optimasi
Gedung 912, Institut Teknologi Del
Pukul : 08:00-10:00 WIB
Judul : Queueing System

1.3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam mengerjakan praktikum Modul 3 dengan
judul Queueing System adalah Ms. Excel dengan menambahkan menu queueing
dan software SPSS.

1.3.3 Metode
Untuk mengerjakan praktikum pada Modul 3 dengan menggunakan rumus
Queueing System pada Ms. Excel dan menggunakan SPPS dilakukan dengan
metode- metode sebagai berikut:

5
1. Mendownload file queue.zip dan mengekstrak folder pada komputer.
Menambahkan menu Add-ins pada Ms. Excel, kemudian mencari file
queue.xla yang diekstrak, lalu klik Ok.
2. Mencentang Queue lalu klik OK. Jika instalisasi berhasil, maka akan
mucul menu Add-Ins pada menu bar dan terdapat menu OR_MM pada
Add- Ind yang terdapat di Toolbar.
3. Menyalin data Waiting Time hingga Time Inter- arrival dari data mentah
Bank Teller dan Task B di data yang tersedia pada modul ke data view
SPSS, lalu mengubah nama di Variable View sesuai dengan data di modul.
4. Pilih Analyze > Nonparametric Test > Legacy Dialogs > 1Sample K-S
hingga muncul kotak dialog. Kemudian mengisi semua Test Variable List
dari variable yang tersedia. Kemudian centang semua Test Distribution
lalu klik OK. Kemudian melakukan analisis terhadap output yang
dihasilkan untuk mengetahui distribusi test mana yang harus digunakan
melalui signifikansi 5%.
5. Setelah mengetahui distribusi yang digunakan, maka dilakukan
perhitungan ukuran dari performa sistem dengan cara klik Add-Ins >
OR_MM > Add Queue hingga muncul kotak dialog Add queue. Lalu
mengisi arrival rate dan service rate sesuai hasil yang diperoleh dan
mengisi number servers dengan angka 1 lalu klik OK.
6. Mengerjakan simulasi untuk arrival dan servie rate dengan number
servers 2 dan 3. Kemudian mencari Summaries Current dan Simulation
Result seperti langkah- langkah yang sama untuk praktikum Bank Teller
dan Task B.

6
1.4 Hasil
1.4.1 Bank Teller
Masalah yang terdapat pada praktikum ini adalah seorang manajer bank
yang harus menentukan berapa banyak teller yang harus dipekerjakan pada hari
Jumat. Untuk setiap menit pelanggan yang berdiri dalam antrian, manajer percaya
bahwa biaya penundaan dikenakan $0,05. Biaya untuk menyewa seorang teller
sebesar $9/jam.
1. Dengan menggunakan Excel
Tabel 1 Service Rate dan Arrival Rate pada Bank Teller

Customer
Customer arrive Customer departure before Customer
before hour arrive/hour hour depparture/hour
10 10 10 10
24 14 24 14
35 11 29 5
47 12 46 17
58 11 56 10
66 8 64 8
80 14 80 16
87 7 86 6
100 13 100 14
Arrivel rate 11,75 Service rate 15,71
seconds minutes Miu (µ)
Average service
time 229,10 3,82 15,71

Jumlah teller yang harus dipekerjakan oleh bank dapat ditentukan dengan
mengolah data antrian pada excel. Nilai arrival rate yang digunakan adalah 11,75
dan service rate 15,71. Melalui simulasi yang dilakukan dengan percobaan jumlah
server yang berbeda, maka diperoleh hasil simulasi sebagai berikut.
Tabel 2 Hasil simulasi dengan jumlah server yang berbeda

Curren System The Simulation Result


Performance 1 Server ( Teller) 2 Server ( Teller) 3 Server ( Teller)
Mean Number at Station 10,90909091 3,952768279 3,952768279
Mean Time at Station 13,04347605 3,916099095 3,916099095
Mean Number in Queue 10,90909091 0,027411529 0,027411529
Mean Time in Queue 9,224253142 0,027113609 0,027113609
Mean Number in Service 5,454545455 3,92535675 3,92535675
Mean Time in Service 3,819223344 3,888985486 3,888985486

7
Efficiency 0,707192838 0,242281742 0,242281742
Service Cost $9,000 $18,000 $27,000
Delay cost $0,461 $0,001 $0,001
Total Cost $9,461 $18,001 $27,001

Dari tabel diatas maka dapat kita lihat bahwa simulasi untuk 1 server
diperoleh service cost $9, delay cost $0,467 dan total cost $9,461. Untuk 2 server
diperoleh service cost $18, delay cost $0,001 dan total cost $18,001. Untuk 3
server diperoleh service cost $27, delay cost $0,001 dan total cost $27,001.
2. Dengan menggunakan SPSS

Gambar 1Tes Distribusi Normal

Dari gambar diatas dapat diperoleh


H0 : Semua data berdistribusi normal
H1 : Semua data tidak berdistribusi normal
Dengan : waiting time 2,6196E-10
Service time 7,9305E-8
Time in system 0,005
Time interarrival 0,000068

8
Gambar 2 Tes distribusi Uniform

Dari gambar diatas diperoleh


H0 : Semua data berdistribusi uniform
H1 : Semua data tidak berdistribusi uniform
Dengan: waiting time 0,000
Service time 0,000
Time in system 0,000
Time interarrival 0,000

Gambar 3 Tes distribusi Poisson

Dari gambar diatas diperoleh


H0 : Semua data berdistribusi Poisson
H1 : Semua data tidak berdistribusi Poisson
Dengan: waiting time 0,000
Service time 0,000
Time in system 0,000

9
Time interarrival 0,000

Gambar 4 Tes distribusi Eksponensial

Dari gambar diatas diperoleh


H0 : Semua data berdistribusi Eksponential
H1 : Semua data tidak berdistribusi Eksponential
Dengan: waiting time 0,000
Service time 0,977
Time in system 0,146
Time interarrival 0,822

1.4.2 Copier Machine


Pada kasus ini, Departemen Ilmu berusaha untuk menentukan apakah akan
menyewa mesin fotocopy yang cepat atau lambat. Departemen percaya bahwa
pegawai akan dibayar $15/jam. Mein fotocopy yang lambat disewa dengan harga
$4/jam dengan rata- rata waktu yang dibutuhkan 10 menit untuk
menyelesaikannya. Mesin fotocopy yang cepat disewa degan harga $15/jam
dengan rata- rata waktu yang dibutuhkan 6 menit untuk menyelesaikannya. Rata-
rata 4 karyawan/jam dibutuhkan dalam penggunaan mesin fotocopy.

10
1. Slow Copier Machine
Tabel 3 Slow Copier Machine Summary Measures

Summary measures
Expected number in system 2,000 customers
Expected number in queue 1,333 customers
Expected time in system 0,500 hours
Expected time in queue 0,333 hours
Percentage who don't wait in queue 33,3%

Tabel 4 Output waktu hasil pembagian dengan input

Outputs
Direct outputs from inputs
Mean time between arrivals 0,250 hours
Mean time per service 0,167 hours
Traffic intensity 0,667

Tabel 5 Slow Copier Machine Cost Analysis

Cost analysis
Employee cost/hr $15
Rental cost/hour $4
Waiting cost/hour $30
Total Cost/hour $34

Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa Total Cost yang diperoleh
melalui penjumlahan Waiting cost/hour dengan Rental cost/hour yang dapat
digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menyewa slow copier machine adalah $34.
2. Fast Copier Machine
Tabel 6 Fast copier machine summary maesures

Summary measures
Expected number in system 0,667 customers
Expected number in queue 0,267 customers
Expected time in system 0,167 hours
Expected time in queue 0,067 hours
Percentage who don't wait in
queue 60,0%

11
Tabel 7 Output waktu hasil pembagian dengan input

Outputs
Direct outputs from inputs
Mean time between arrivals 0,250 hours
Mean time per service 0,100 hours
Traffic intensity 0,400

Tabel 8 Cost Analysis Fast copier machine

Cost analysis
Employee cost/hr $15
Rental cost/hour $15
Waiting cost/hour $10
Total Cost/hour $25

Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa Total Cost yang diperoleh
melalui penjumlahan Waiting cost/hour dengan Rental cost/hour yang dapat
digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menyewa slow copier machine adalah $25.
1.4.3 Queue At An Immigration Office
Pada kasus ini diberikan waktu antrian pada suatu kantor imigrasi pada
hari sabtu. Pada sistem ini hanya ada satu karyawan dihari sabtu. Untuk setiap
menit saat pelanggan mengantri, manajer mengasumsikan biaya keterlambatan
sebesar $1. Biaya layanan sebesar $9/jam untuk menyewa seorang karyawan.
Untuk meminimalkan biaya layanan dan biaya penundaan, berapa banyak
petugasyang harus dipekerjakan pada hari sabtu?.
1. Dengan menggunakan Excel
Tabel 9 Service rate dan arrive rate pada queue at an immigration office

Customer
Customer Arrive Customer Customer
Departure before
Before Hour Arrive/Hour Departure/Hour
hour
14 14 7 7
28 14 16 9
41 13 25 9
53 12 35 10
67 14 44 9
81 14 51 7
95 14 60 9

12
100 5 68 8
75 7
83 8
92 9
100 8
Arrival Rate 12,5 service rate 8,333333333

lambda (λ) 12,5

seconds minutes miu (µ)


average service time 419 6,99 8,58778626

Jumlah teller yang harus dipekerjakan oleh bank dapat ditentukan dengan
mengolah data antrian pada excel. Nilai arrival rate yang digunakan adalah 12,5
dan service rate 8,33. Melalui simulasi yang dilakukan dengan percobaan jumlah
server yang berbeda, maka diperoleh hasil simulasi sebagai berikut.
Tabel 10 Hasil simulasi dengan jumlah server yang berbeda

The simulation result


Performance 2 server 3 server 4 server 5 server
Mean num of station (L) 6,564412008 6,564412008 6,564412008 6,564412008
Mean time at station(W) 7,122422561 7,122422561 7,122422561 7,122422561
Mean number in
queu(Lq) 0,015146069 0,015146069 0,015146069 0,015146069
Mean time in queue(Wq) 0,015741589 0,015741589 0,015741589 0,015741589
Mean number in
service(Ls) 6,549265939 6,549265939 6,549265939 6,549265939
Mean time in
service(Ws) 7,106680972 7,106680972 7,106680972 7,106680972
efficiency 0,272886081 0,272886081 0,272886081 0,272886081
sevice cost $ 18,00 $ 27,00 $ 36,00 $ 45,00
Delay cost 0,000157416 0,000157416 0,000157416 0,000157416
$ $ $ $
Total cost 18,00 27,00 36,00 45,00

Dari tabel diatas maka dapat kita lihat bahwa simulasi untuk 2 server
diperoleh service cost $18, delay cost $0,000157416 dan total cost $18. Untuk 3
server diperoleh service cost $27, delay cost $0,000157416 dan total cost $27.
Untuk 4 server diperoleh service cost $36, delay cost $0,000157416 dan total
cost $36. Untuk 5 server diperoleh service cost $45, delay cost $0,000157416 dan
total cost $45.

13
2. Dengan menggunakan SPSS

Gambar 5 Test Distribusi Normal

Dari gambar diatas dapat diperoleh


H0 : Semua data berdistribusi normal
H1 : Semua data tidak berdistribusi normal
Dengan : waiting time 0,061
Service time 0,033
Time in system 0,045
Time interarrival 0,069

Gambar 6 Test Distribusi Uniform

Dari gambar diatas dapat diperoleh


H0 : Semua data berdistribusi Uniform
H1 : Semua data tidak berdistribusi Uniform

14
Dengan : waiting time 0,947
Service time 0,704
Time in system 1,330
Time interarrival 0,663

Gambar 7 Test Distribusi Poisson

Dari gambar diatas dapat diperoleh


H0 : Semua data berdistribusi Poisson
H1 : Semua data tidak berdistribusi Poisson
Dengan : waiting time 4,980
Service time 4,336
Time in system 4,899
Time interarrival 4,254

Gambar 8 Test Distribusi Eksponensial

15
Dari gambar diatas dapat diperoleh
H0 : Semua data berdistribusi Eksponential
H1 : Semua data tidak berdistribusi Eksponential
Dengan : waiting time 1,673
Service time 1,992
Time in system 2,037
Time interarrival 1,935

1.5 Pembahasan
1.5.1 Bank Teller
Dari hasil yang diperoleh pada pengolahan data pemecahan masalah dalam
menentukan jumlah teller yang harus dipekerjakan untuk meminimumkan biaya
yang harus dikeluarkan oleh bank dan mengoptimalkan keuntungan yang
diperoleh oleh pihak bank dapat dilihat hasil simulasi yang dilakukan dengan
percobaan beberapa server. Pada hasil tersebut terdapat jumlah service cost dan
delay cost yang dapat digunakan sebagai parameter dalam menentukan total cost
untuk membandingkan beberapa alternatif yang dapat diambil. Dari perhitugan
yang dilakukan maka total cost yang dihasilkan dengan mensimulasikan 1 server
adalah $9,461, total cost dengan mensimulasikan 2 server adalah $18,001, total
cost dengan mensimulasikan 3 server adalah $27,001. Dari perhitungan ini total
cost terkecil adalah dengan mensimulasikan 1 server. Maka dapat disimpulkan
bahwa bank sebaiknya menggunakan 1 server untuk melayani para pelanggan
untuk meminimalkan service cost dan delay cost.
1.5.2 Copier Machine
Perbandingan hasil pada data tabel fast copier machine dan slow copier
machine dapat dilihat pada persentase customer yang tidak mengantri pada
antrian, dimana persentase customer yang tidak mengantri pada antrian slow
copier machine adalah 33,3% dan persentase customer yang tidak mengantri pada
antrian fast copier machine adalah 60%. Dari perhitungan yang dilakukan, maka
didapat hasil total biaya yang digunakan untuk menyewa copier machine tersebut.
Adapun biaya yang dikeluarkan untuk menyewa slow copier machine adalah $34,
sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk menyewa fast copier machine adalah

16
$25. Jadi departemen harus memilih fast copier machine karena mengeluarkan
biaya yang lebih sedikit dibandingkan slow copier machine.
1.5.3 Queue At An Immigration Office
Pada pemasalahan mengenai layanan pada sebuah immigration office pada
hari sabtu, dimana terdapat antrian yang memungkinkan terjadinya suatu
keterlambatan pelayanan karena hanya ada satu pekerja yang bekerja pada hari
itu. Maka untuk mengoptimalkan pelayanan tersebut dibutuhkan suatu simulasi
untuk mempertimbangkan jumlah pekerja. Berdasarkan hasil simulasi dengan tiap
jumlah server yang berbeda dengan pertimbangan dari total pengeluaran dalam
beberapa server. Berdasarkan hasil pengolahan beberapa jumlah server untuk
jumlah server 2, 3, 4 dan 5, didapat bahwa total biaya yang dikeluarkan pada
simulasi dengan mengguanakan 2 server adalah $18, 3 server $27, 4 server $36,
dan 5 server $45. Dari simulasi yang dilakukan ini, maka dapat disimpulkan
bahwa perusahaan lebih baik menggunakan 2 server karena memiliki total biaya
yang lebih sedikit.

17
DAFTAR PUSTAKA

Taha H. A, (2011), Operation Research and Introduction 9thed. Prentice Hall,


New York
Winston W. L, (2004), Operation Research Application and Algorithms 4thed.
Brooks/Cole, Cengage Learning, USA
https://www.businessjargons.com/queueing-theory.html
https://www.thoughtco.com/queueing-theory

18

Anda mungkin juga menyukai