Anda di halaman 1dari 30

TEORI

ANTRIAN
(QUEUEING THEORY)

Priska Wisudawaty, STP, MSi


BUDAYA ANTRI MEMBERI BANYAK
MANFAAT

Kami tidak terlalu


khawatir jika anak-
anak sekolah dasar
kami TIDAK PANDAI
MATEMATIKA tetapi
kami jauh lebih
khawatir jika mereka
TIDAK PANDAI
MENGANTRI

(Guru Australia)
BUDAYA ANTRI MEMBERI BANYAK MANFAAT

Apapun yang terjadi... TETAPLAH ANTRI


AGNER KARUP ERLANG
1878-1929
 Insinyur di perusahaan
telepon Kopenhagen,
Denmark
 Telephone Network
Analysis
 Fluktuasi permintaan
telepon yang terhubung
dengan automatic
dialing equipment
 Pasca PD II diperluas
menjadi TEORI
ANTRIAN
TEORI ANTRIAN
Bidang ilmu yang melakukan penelitian untuk
mengidentifikasi dan mengukur penyebab-
penyebab serta konsekuensi-konsekuensi dari
kegiatan mengantri, baik orang atau barang yang
sedang menunggu untuk dilayani
KOMPONEN PROSES ANTRIAN
Sumber
Kedatangan
Antrian Fasilitas Keluar
1. Kedatangan
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil,
atau panggilan telepon untuk dilayani. Unsur ini sering disebut proses
input. Proses input meliputi sumber kedatangan atau biasa dinamakan
calling population, dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya
merupakan proses random.
2. Pelayan
Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih
pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Contohnya pada sebuah
check out counter dari suatu supermarket terkadang hanya ada seorang
pelayan, tetapi bisa juga diisi seorang kasir dengan pembantunya untuk
memasukkan barang-barang ke kantong plastik. Sebuah bank dapat
mempekerjakan seorang atau banyak teller. Di samping itu, perlu
diketahui cara pelayanan dirampungkan, yang kadang-kadang merupakan
proses random.
KOMPONEN PROSES ANTRIAN
Sumber
Kedatangan
Antrian Fasilitas Keluar
3. Antri
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil, Inti
dari analisis antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian terutama
tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Penentu antrian
lain yang penting adalah disiplin antri. Disiplin antri adalah aturan
keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri, misalnya datang
awal dilayani dulu yang lebih dikenal dengan singkatan FCFS, datang
terakhir dilayani dulu LCFS, berdasar prioritas, berdasar abjad, berdasar
janji, dan lain-lain. Jika tak ada antrian berarti terdapat pelayan yang
nganggur atau kelebihan fasilitas pelayanan.
KOMPONEN DASAR ANTRIAN

KEDATANGAN PELAYAN ANTRI

PROSES INPUT KETERSEDIAAN DISIPLIN ANTRIAN

CALLING
KAPASITAS FCFS/FIFO
POPULLATION

RANDOM LAMA LCFS/ LIFO

SIRO/RSS

OTP
DISIPLIN ANTRIAN

 FCFS (First Come First Served)/FIFO (First In First


Out)
 LCFS (Last Come First Served)/LIFO (Last In First
Out)
 SIRO (Service In Random Order)

 OTP (On The Priority)


MODEL STRUKTUR ANTRIAN DASAR

SATU SALURAN-SATU TAHAP


SINGLE CHANNEL – SINGLE PHASE

Antrian Pelayan
MODEL STRUKTUR ANTRIAN DASAR

BANYAK SALURAN-SATU TAHAP


MULTI CHANNEL – SINGLE PHASE

Antrian Pelayan
MODEL STRUKTUR ANTRIAN DASAR

SATU SALURAN-BANYAK TAHAP


SINGLE CHANNEL – MULTI PHASE

Antrian

Pelayan
MODEL STRUKTUR ANTRIAN DASAR

BANYAK SALURAN-BANYAK TAHAP


MULTI CHANNEL – MULTI PHASE

Antrian

Pelayan
CONTOH SISTEM ANTRIAN
POPULASI PELANGGAN

 INFINITE
Jumlah pelanggan yang datang tidak terbatas

 FINITE
Jumlah pelanggan yang datang terbatas
KERANGKA KEPUTUSAN MASALAH
Biaya ANTRIAN

Tingkat Pelayanan
PERILAKU BIAYA
Ada dua jenis biaya yang timbul dalam sistem
antrian:
● Biaya karena orang mengantri, biaya yang terjadi
karena orang mengantri, antara lain berupa waktu
yang hilang karena menunggu.
● Biaya karena menambah fasilitas layanan. Biaya
menambah fasilitas layanan berupa penambahan
fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi
pelayanan.

Tujuan dari sistem antrian adalah meminimalkan


biaya total, yaitu biaya karena mengantri dan biaya
karena menambah fasilitas layanan.
TUJUAN UMUM ANALISIS ANTRIAN

Minimumkan : E(Cs) = I Ci + W Cw

dengan :
E(Cs) = total expected cost untuk tingkat pelayanan S
I = waktu tidak ada pelayanan yang diharapkan
Ci = biaya tidak ada pelayanan per unit waktu
W = waktu menunggu yang diharapkan untuk
semua kedatangan
Cw = biaya menunggu pelanggan per unit waktu
NOTASI KENDALL
Arrival Distribution / Service Time Distribution / Number of
Service Channels Open
Notasi kendall terdiri tiga (3) simbol dasar yang
digunakan untuk proses kedatangan dan pelayanan
adalah :
1. M - Markov distributions (Poisson/exponential),
2. D - Deterministic (constant), dan
3. G - General distribution (dengan mean dan varians).
Contoh :
M/M/k : menunjukan suatu model antrian dengan kedatangan M
berdistribusi poisson, waktu pelayanan M mengikuti distribusi
eksponensial, dan terdapat k saluran pelayanan
MODEL ANTRIAN SATU SALURAN
SATU TAHAP
(M/M/1)
• M pertama : rata-rata kedatangan yang mengikuti
distribusi probabilitas Poisson
• M kedua : tingkat pelayanan yang mengikuti
distribusi probabilitas eksponensial
• 1 : jumlah fasilitas pelayanan dalam sistem atau satu
saluran
SINGLE CHANNEL SINGLE SERVER

(M/M/1)
Asumsi yang digunakan :
 Populasi input tidak terbatas.
 Distribusi kedatangan pelanggan potensial mengikuti
distribusi Poisson.
 Disiplin pelayanan mengikuti pedoman FCFS/FIFO.
 Fasilitas pelayanan terdiri dari saluran tunggal.
 Distribusi pelayanan mengikuti distribusi
eksponensial.
 Kapasitas sistem diasumsikan tak terbatas.
 Tidak ada penolakan maupun pengingkaran.
SINGLE CHANNEL SINGLE SERVER
(M/M/1)

Notasi yang digunakan :


n = Jumlah pelanggan dalam sistem
Pn = Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
λ = Rata-rata pelanggan yang datang per satuan waktu
μ = Rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu
Po = Probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
U = Tingkat intensitas fasilitas pelayanan (prob. pelayan sedang
sibuk)
I = Prob. Pelayan tidak sibuk (idle time)
L = Rata-rata pelanggan yang diharapkan dalam sistem
Lq = Rata-rata pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
W = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem
Wq = Waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu
dalam antrian
1/ μ = Waktu rata-rata pelayanan
1/ λ = Waktu rata-rata antar kedatangan
S = Jumlah fasilitas pelayanan
SINGLE CHANNEL SINGLE SERVER
Berdasarkan asumsi model M/M/1 diperoleh
persamaan sebagai berikut :

Peluang tidak ada pelanggan


dalam sistem

Peluang n pelanggan dalam sistem

Rata-rata pelanggan yang


diharapkan dalam sistem
SINGLE CHANNEL SINGLE SERVER

Rata-rata pelanggan yang diharapkan


menunggu dalam antrian

Waktu yang diharapkan oleh


pelanggan selama dalam sistem

Waktu yang diharapkan oleh pelanggan


selama menunggu dalam antrian

Tingkat intensitas fasilitas pelayanan


(probabilitas pelayan sedang sibuk)

Probabilitas pelayan tidak sibuk (idle


time)
CONTOH SOAL:

SPBU X mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu


orang pekerja yaitu A. Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan
mengikuti distribusi Poisson yaitu 20 kendaraan/jam. Ali dapat
melayani rata-rata 25 kendaraan/jam. Jika diasumsikan model
sistem antrian yang digunakan adalah M/M/1, hitunglah:
1) Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan
2) Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam
sistem
3) Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam
antrian
4) Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama
dalam sistem (menunggu pelayanan)
5) Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk
menunggu dalam antrian
Diketahui: λ = 20, μ = 25
Ditanyakan:
1). U?
2). L?
3). Lq ?
4). W ?
5). Wq ?
Jawab:
1). U = λ / μ = 20/25 =0,80
bahwa A akan sibuk melayani kendaraan selama 80% dari waktu
yang dimilikinya dan pelanggan harus menunggu, sedangkan 20%
dari waktunya (1-u) untuk istirahat (idle time)

2). L = λ / (μ – λ) = 20 / (25-20) = 4
Angka 4 menunjukkan bahwa A mengharapkan 4 kendaraan yang
berada dalam sistem

3). Lq = λ2 / μ (μ – λ) = (20) 2 / 25(25-20) = 3.2


Jadi kendaraan yang menunggu untuk dilayani dalam antrian
sebanyak 3.2 kendaraan
4). W = 1 / (μ – λ) = 1 / (25-20) = 0.2 jam atau 12 menit
Jadi waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam sistem selama 12
menit

5). Wq = λ / μ (μ – λ) = 20 / 25(25-20) = 0.16 jam atau 9.6 menit


Jadi waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian selama
9.6 menit
CONTOH SOAL 2: PENDAFTARAN ULANG
MAHASISWA

Mahasiswa melakukan pendaftaran ulang setiap awal


semester. Beberapa tahap pendaftaran ulang tidak dapat
dilakukan secara online sehingga mahasiswa harus
datang ke loket untuk mendapatkan pelayanan.
Mahasiswa datang ke loket dengan rata-rata tingkat
kedatangan 20 mahasiswa per jam. Setiap mahasiswa
rata-rata dapat dilayani oleh petugas registrasi selama
dua menit. Hitunglah :
a) Peluang terdapat empat mahasiswa dalam sistem
b) Rata-rata banyaknya pengantri dalam sistem
c) Rata-rata banyaknya mahasiswa yang sedang antri
d) Rata-rata lamanya mahasiswa mengantri
e) Rata-rata mahasiswa berada dalam sistem
Rata-rata tingkat kedatangan 20 mahasiswa per jam, dan
rata-rata tingkat pelayanan 30 mahasiswa per jam. Sehingga
R = 2/3
a. peluang terdapat empat mahasiswa dalam sistem (baik
yang sedang antri ataupun yang dilayani)
P4 = (1 – 2/3) x (2/3)4 = 16/243 = 0,66
b. rata-rata banyaknya mahasiswa dalam sistem antrian
pendaftaran ulang

L= 20 / (30-20) = 2 penumpang

c. rata-rata banyaknya mahasiswa yang sedang antri

Lq= (20) 2 / 30(30-20) = 1,33

d. rata-rata lamanya mahasiswa mengantri

Wq = 20 / 30(30-20) = 0,067 jam = 4 menit


e. rata-rata mahasiswa berada dalam sistem (antri dan
dilayani) : W = 1/(30-20) = 0,1 jam = 6 menit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai