Anda di halaman 1dari 57

Merita Bernik

Pendahuluan
Sistem ekonomi dan dunia usaha (bisnis) sebagian besar
beroperasi dengan sumber daya yang relatif terbatas. Sering
terlihat, orang-orang, barang, komponen-komponen atau juga
kertas kerja harus menunggu untuk memperoleh jasa
pelayanan. Garis-garis tunggu ini, biasanya disebut sebagai
"antrian" (Queues). Garis tunggu tersebut selalu berkembang
karena adanya fasilitas pelayanan (Server) dimana pengadaan
fasilitas tersebut cukup memerlukan biaya yang relatif mahal
bila menginginkan dapat memenuhi pelayanan yang prima.
Teori antrian diciptakan tahun 1909 oleh seorang ahli
matematika dan juga insinyur, berkebangsaan Denmark
bernama A.K. ERLANG, dengan menentukan jumlah optimal
dari fasilitas telepon swiching untuk melayani permintaan yang
terjadi.

Pengertian
Dalam teori antrian terdapat istilah
yang sering dipergunakan yaitu:
Garis antrian : dimana orang, mobil atau
konsumen yang lainnya harus mengantri
atau menunggu giliran
Fasilitas pelayanan : dimana konsumen
mendapatkan pelayanan yang diinginkan
Sistem antrian : terdiri dari garis antrian
dan fasilitas pelayanan

No Sistem

Garis tunggu atau


antrian

Fasilitas
pelayanan

Lapangan
terbang

Pesawat menunggu di
landasan

Landasan di
bandara

Bank

Nasabah

Kasir

Pencucian mobil

Mobil

Tempat pencucian
mobil

Bongkar muat
barang

Kapal,truk

Fasilitas bongkar
muatan

Perpustakaan

Anggota perpustakaan

Pegawai
perpustakaan

Tujuan teori antrian


Menentukan tingkat pelayanan terbaik
bagi sebuah organisasi
Suatu tingkat pelayanan yang optimum
Tugas seorang manager harus
mempertimbangkan 2 jenis biaya:
Biaya harus menunggu
Biaya pelayanan

Manager berhubungan dengan trade off


antara biaya dalam memberikan
pelayanan dengan biaya yang terjadi
karena konsumen harus menunggu

Queuing Costs and Service Levels


Optimal
Cost of Operating
Service Facility

Service Level

Total
Expected
Cost
Cost of
Providing
Service
Cost of
Waiting
Time
Service Level

Biaya operasi
fasilitas
pelayanan

Total biaya

Biaya penyediaan
pelayanan
Biaya menunggu
di antrian
Tingkat
pelayanan
Tingkat pelayanan
optimal

Berdasarkan grafik antara cost dengan


level of service terlihat bahwa
Cost of providing service: semakin banyak
level of service semakin besar cost of proving
service
Co: loket pembayaran di jalan tol, semakin banyak
loket yang dibuka semakin besar biayanya

Cost of waiting : semakin sedikit level of


service semakin besar cost of waiting
Co: antrian di bank, misalkan seseorang yang
mengantri di bank karena sedikit loket yang dibuka,
akhirnya dia tidak jadi menyimpan uangnya.

Karakteristik Sistem Antrian


Disiplin antrian (pada urutan keberapa
pelanggan akan dilayani)
First come first served
Last come fisrt served

Sifat populasi pelanggan (calling population)


Finite (terbatas) mis: bengkel mobil yang hanya
bersedia melayani 5 mobil/hari
Infinite (tidak terbatas) mis: rumah makan padang

Tingkat kedatangan (seberapa sering


pelanggan ada di antrian) biasanya
berdistribusi poisson
Tingkat pelayanan (seberapa cepat pelanggan
dilayani) biasanya berdistribusi eksponensial

Elemen Dari Sistem


Antrian

Distribusi kedatangan: Distribusi ini


umumnya adalah distribusi poisson. Di
dalam ilmu statistika, peluang terdapat
sejumlah x yang datang pada satu periode
waktu tertentu adalah , x = 0,1,2,
Dimana:

x = Jumlah kedatangan pada suatu periode


waktu tertentu
(baca: lambda) = tingkat kedatangan ratarata per satuan waktu
e = 2,7183 (tetapan/bilangan natural)

Panjang antrian: jumlah orang yang


menunggu untuk dilayani, dimana
Jumlahnya dapat bersifat terbatas
maupun tak terbatas.
Rancangan fasilitas pelayanan: yaitu
elemen dari sususan channel atau server
yang ditempatkan. Rancangan ini dapat
bersifat tunggal, seri, paralel, maupun
jaringan kerja.

Struktur Antrian

Berdasarkan sifat proses pelayanannya serta fasilitas pelayanan


yang ada dalam sistem, maka struktur antrian diklasifikasikan
dalam berbagai kombinasi susunan saluran (Channel) dan phase.
Chanel/saluran bisa bersifat banyak (multipel) atau sebuah
(tunggal/single), demikian juga phase bisa tunggal atau banyak.
Dimana saluran/channel dan phase dapat diartikan sebagai
berikut :

Saluran /Channel = jumlah jalur (tempat) untuk memasuki sistem


pelayanan, yang juga menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan.
Phase = Jumlah stasion pelayanan dimana para langganan harus
melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap

Singel Channel, Singel Phase System


Antrian
Kedatangan
Fasilitas
Pelayanan

Keberangkatan
setelah
pelayanan

Singel Channel, Multiphase System


Antrian
Kedatangan

Tipe
Fasilitas
Pelayanan
1

Tipe
Fasilitas
Pelayanan
2

Keberangkatan
setelah
pelayanan

Multichannel, Singel Phase System


Antrian

Fasilitas
Pelayanan 1

Kedatangan

Fasilitas
Pelayanan 2

Keberangkatan
setelah
pelayanan

Multichannel, Multiphase System

Antrian
Kedatangan

Tipe 1
Fasilitas
Pelayanan
1

Tipe 2
Fasilitas
Pelayanan
1

Tipe 1
Fasilitas
Pelayanan
2

Tipe 2
Fasilitas
Pelayanan
2

Keberangkatan
setelah
pelayanan

Jenis Antrian

Distribusi waktu pelayanan: Distribusi ini


umumnya adalah distribusi eksponensial
negatif.
dimana :

= tingkat pelayanan rata-rata per satuan


waktu
t = waktu yang dibutuhkan dalam
pelayanan, berupa variabel

Misalkan terdapat kasus dimana


suatu system pelayanan dalam
waktu satu jam, rata-rata dapat
melayani sebanyak 60 pelanggan,
maka nilai = 60 pelanggan/jam,
atau 1 pelanggan/menit.

Disiplin antrian/disiplin pelayanan:


yaitu bagaimana urutan pelayanan.
Terdapat beberapa jenis disiplin
antara lain:

Disiplin yang bersifat umum, contoh: First


in First Out (FIFO), Last in First Out (LIFO),
service in random order
Disiplin pelayanan yang berdasarkan
prioritas, contoh: Emergency First, Critical
Condition First.

Perilaku manusia: dimana untuk


antrian manusia berbeda
perilakunya dibandingkan untuk
antrian barang yang timbul karena
sifat manusiawinya antara lain:

Rebutan
Penolakan
Tidak menepati Janji

Kondisi steady state (keadaan tetap),


yaitu bahwa kondisi antrian berada
dalam tingkat keadaan tetap. Penjelasan
lebih lengkap mengenai kondisi ini
dibahas dalam analisa Markov, dimana
dikatakan bahwa keadaan tetap
merupakan tingkat rata-rata yang
konstan yang dialami oleh suatu sistem
setelah sejumlah periode waktu.

Kondisi yang umumnya ingin dicari


dalam system antrian sebagai
berikut:
Bagaimana tingkat kesibukan dari fasilitas
pelayanan, hal ini disimbolkan dengan huruf
: (baca: rho)
Bagaimana tingkat kedatangan rata-rata per
satuan waktu, hal ini disimbolkan dengan
huruf : (baca: lambda)
Bagaimana tingkat pelayanan rata-rata per
satuan waktu, hal ini disimbolkan dengan
huruf : (baca: miu)
Berapa panjang antrian, hal ini disimbolkan
dengan huruf : Lq

Berapa panjang di dalam sistem antrian (yang


sedang antri dan yang sedang dilayani), hal
ini disimbolkan dengan huruf : Ls
Berapa waktu tunggu, hal ini disimbolkan
dengan huruf : Wq
Berapa waktu di dalam sistem antrian
(waiting time in the system), hal ini
disimbolkan dengan huruf : Ws
Berapa kemungkinan stasiun pelayanan
menganggur, hal ini disimbolkan dengan
huruf : P(0)
Berapa kemungkinan terdapat n
(orang/stasiun) di dalam sistem antrian, hal
ini disimbolkan dengan huruf : P(n)

Notasi Lee & Kendall:


Model Sistem Antrian
(a/b/c); (d/e/f)

Dalam model Lee & Kendall, sistem antrian


dinotasikan dengan 6 komponen yaitu
(a/b/c); (d/e/f), dimana arti dari masingmasing notasi adalah sebagai berikut:
a : Menunjukkan distribusi kedatangan,
dimana seperti telah dijelaskan di atas,
distribusi kedatangan umumnya mengikuti
distribusi poisson atau markovian. Distribusi ini
diberi simbol (M).

b : Menunjukkan distribusi waktu pelayanan,


notasi untuk masing-masing distribusi adalah:
Eksponensial negatif (M)
Deterministik (D)
Kendall (G=general), untuk distribusi yang tidak spesifik

c : Menunjukkan banyaknya fasilitas pelayanan,


dimana:
c = 1 untuk server tunggal,
c = 2 untuk server ganda, dst, sampai
c = k untuk server sebanyak k buah.

d : Disiplin pelayanan, dimana umumnya adalah:


FIFO (First in First Out)
LIFO (last in First Out)
Jika tidak disebut, maka diasumsikan GD=general
disiplin
e : Menunjukkan jumlah maksimum yang diizinkan
berada di dalam sistem antrian (yang sedang
antri ditambah yang sedang dilayani). Notasi
untuk jumlah ini adalah:
Panjang antrian yang bersifat terbatas (N)
Panjang antrian yang tidak terbatas (=tak hingga).

f : Menunjukkan sumber kedatangan, dimana


sumber ini dinotasi sebagai berikut:
Untuk sumber yang bersifat terbatas (N)
Untuk sumber yang bersifat tidak terbatas (tak hingga=).

Model Pelayanan Tunggal


Karakteristik:
Populasi pelanggan yang tidak terbatas
Disiplin dimana yang datang pertama
akan diberikan pelayanan yang pertama
(first come first served)
Tingkat kedatangan berdistribusi
poisson
Waktu pelayanan berdistribusi
eksponensial

Model Pelayanan Tunggal


(M/M/1);(GD//)
: menunjukan tingkat kedatangan
: menunjukan tingkat pelayanan
Asumsi : < pelanggan dilayani
dengan tingkat kecepatan yang lebih
tinggi dari tingkat kedatangan

Formula dalam Sistem


Antrian untuk Pelayanan
Tunggal
Rata-rata jumlah pelanggan dalam suatu
antrian ( jumlah pelanggan yang dilayani
dan berada dalam baris antrian) adalah
Ls = / ( - )

Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang


pelanggan dalam keseluruhan antrian
( waktu untuk menunggu dan dilayani )
adalah
W = 1 / ( - ) = Ls /

Formula Antrian untuk


Pelayanan Tunggal
Rata-rata jumlah pelanggan yang
berada dalam antrian

Waktu rata-rata yang dihabiskan


seorang pelanggan untuk menunggu
dalam antrian sampai dilayani

Probabilitas bahwa pelayan sedang sibuk


( merupakan probabilitas seorang pelanggan
harus menunggu) disebut dengan faktor utilitas
=P=/
Probabilitas bahwa pelayan sedang tidak sibuk

Probabilitas terdapat n pelanggan dalam suatu


sistem antrian adalah

Soal 1
Dalam Fast Shop Market diketahui
bahwa rata-rata pelanggan yang
datang ke tempat kasir adalah 24
orang / jam, sedangkan rata-rata kasir
dapat melayani pelanggan adalah 30
orang / jam
Tentukanlah:
Po, Ls, Lq, W, Wq,

Jawab
Po = 0,20 yang berarti probabilitas tidak adanya
pelanggan dalam sistem
Ls = 4 yang berarti terdapat rata-rata 4 pelanggan
dalam sistem antrian
Lq = 3,2 yang berarti rata-rata 3,2 pelanggan dalam
baris antrian
W = 0,167 jam(10 menit) waktu rata-rata tiap
pelanggan dalam sistem
Wq = 0,133 jam ( 8 menit) waktu rata-rata tiap
pelanggan dalam baris antrian
= 0,80 probabilitas pelayan akan sibuk dan
pelanggan harus antri

Soal 2
Manajer sebuah kios makan /restoran merasa prihatin dengan
panjangnya antrian pelanggannya pada saat jam sibuk
makan siang dan makan malam. Hal ini diketahui setelah
melakukan wawancara dengan para langganannya, yang
merasa tidak nyaman karena waktu tunggu yang terlalu lama
sehingga banyak langganannya yang merencanakan untuk
pindah ke kios makanan lainnya. Sehubungan dengan hal
tadi, manajer menemui seorang konsultan untuk mengetahui
kelemahan dan memperoleh advis. Dari pengalaman,
diketahui bahwa tingkat kedatangan rata-rata langganan
pada jam sibuk adalah 50 orang per jam, dan waktu
pelayanan rata-rata adalah 1 menit. Apabila saudara
dianggap sebagai konsultan, tentukan variabel-variabel yang
berkaitan dengan masalah di atas !

Jawab
Rata-rata banyaknya langganan pada
periode sibuk = = 50 pelanggan/jam
Waktu pelayanan rata-rata = 1/ = 1
menit = 1/60 jam, maka = 60
pelanggan/jam, selanjutnya kita dapat
menghitung berbagai variabel untuk
Model Antrian : M/M/1 dengan
anggapan pada kios tersebut hanya
ada seorang pelayan

Soal 3

A. UD ABC mengoperasikan satu buah pompa bensin


dengan satu orang pekerja yaitu Ali. Rata-rata
tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi
Poisson yaitu 20 kendaraan/jam. Ali dapat melayani
rata-rata 25 kendaraan/jam. Jika diasumsikan model
sistem antrian yang digunakan adalah M/M/1,
hitunglah:
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan
2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan
dalam sistem
3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu
dalam antrian
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan
selama dalam sistem (menunggu pelayanan)
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan
untuk menunggu dalam antrian

Jawaban Soal
Diketahui: = 20, = 25
Ditanyakan: 1). U?, 2). L?, 3). Lq ?, 4). W ?, 5). Wq ?
Jawab:
1). U = / = 20/25 =0,80
Bahwa Ali akan sibuk melayani kendaraan selama 80% dari
waktu yang dimilikinya dan pelanggan harus menunggu,
sedangkan 20% dari waktunya (1-u) untuk istirahat (idle time)
2). L = / ( ) = 20 / (25-20) = 4
Angka 4 menunjukkan bahwa Ali mengharapkan 4 kendaraan
yang berada dalam sistem
3). Lq = 2 / ( ) = (20)2 / 25(25-20) = 3.2
Jadi kendaraan yang menunggu untuk dilayani dalam antrian
sebanyak 3.2 kendaraan
4). W = 1 / ( ) = 1 / (25-20) = 0.2 jam atau 12 menit
Jadi waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam sistem
selama 12 menit
5). Wq = / ( ) = 20 / 25(25-20) = 0.16 jam atau 9.6 menit
Jadi waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian
selama 9.6 menit

B.

Pelanggan PDAM datang pada loket pembayaran dengan


tingkat rata-rata 20 per jam secara rata-rata setiap
pelanggan dilayani 2 menit. Hitunglah:
1. Terdapat 10 pelanggan dalam sistem antrian
2. Rata-rata banyaknya pelanggan dalam sistem
3. Rata-rata banyaknya pelanggan yang sedang antri
4. Rata-rata waktu menunggu dalam sistem
5. Rata-rata waktu antri
Jawaban soal:
Dik: Rata-rata kedatangan = 20 pelanggan per jam
Setiap pelanggan dilayani 2 selama menit, dalam 1 jam pelayan
dapat melayani pelanggan sebanyak = 60/2 = 30 pelanggan.
Ditanyakan: 1). P10, 2). L?, 3). Lq?, 4). W?, 5). Wq?
Jawab:
1). P10 = [/
[ ]10. [1- (/ )]= [20/30]10.[1-(20/30)]

= [2/3]10.[1/3]
= 0,00578
Kemungkinan terdapat 10 pelanggan dalam sistem antrian hanya
0,578%

C.

Pelanggan yang datang ke sebuah pangkas rambut layanan


tunggal, mengikuti proses Poisson dengan rataan waktu antar
kedatangan berurutan 20 menit. Pelanggan memerlukan
rata-rata 15 menit untuk di pangkas rambutnya. Hitunglah:
1. Peluang/kemungkinan seorang pelanggan tidak harus
menunggu untuk dilayani
2. Rata-rata jumlah pelanggan yang datang ke pangkas
rambut tersebut
3. Rata-rata waktu seorang pelanggan akan berada dalam
pangkas rambut tersebut

Aplikasi model antrian single


channel
Sebuah perusahaan yang menyewakan furniture
mempunyai satu gudang dengan satu mesin pengangkut
yang dioperasikan oleh satu kelompok yang terdiri dari tiga
orang tenaga kerja. Pemimpin perusahaan melihat pada
jam-jam tertentu terjadi antrian truk tetapi di saat lain,
petugas yang mengoperasikan mesin menganggur. Dari
data yang telah lalu, diketahui rata-rata kedatangan 4 truk
per jam, dan rata-rata pelayanan 6 truk per jam. Untuk
mengatasi masalah tersebut, pimpinan perusahaan
merencanakan untuk menambah kelompok tenaga kerja
untuk mengoperasikan mesin. Bagaimana dampak
penambahan kelompok tenaga kerja terhadap biaya total
yang dikeluarkan perusahaan jika biaya sewa truk $ 20 per
jam, sedang upah tenaga kerja untuk mengoperasikan
mesin $ 6 per orang per jam. Diasumsukan jika perusahaan
menggunakan dua kelompok tenaga kerja maka rata-rata
pelayanan menjadi 12 truk per jam dan jika perusahaan
menggunakan tiga kelompok tenaga kerja maka rata-rata
pelayanan menjadi 18 truk per jam. 1 hari 8 jam kerja.

Karakteristik model antrian


A.

B.

Tujuan analisis antrian meminimalkan biaya total, yaitu


biaya karena mengantri, sehingga kita dapat
mengidentifikasi karakteristik antrian yang terdiri dari:
Rata-rata jumlah pelanggan dalam garis tunggu
antrian (waiting lines), pelanggan menunggu
pelayanan (sedang antri)
Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem,
pealanggan sedang antri dan yang sedang dilayani
Rata-rata waktu antrian
Rata-rata waktu dalam sistem
Tingkat intensitas pelayanan (peluang pelayan sibuk
menggunakan waktu untuk memberikan pelayanan)
Biaya karena menambah fasilitas layanan
Menambah fasilitas layanan
Menambah tenaga kerja

lanjutan
Analisis antrian pada kasus di atas adalah mana yang
menghasilkan biaya total optimal apakah satu kelompok, dua
kelompok atau tiga kelompok tenaga kerja.

Identifikasi masalah:
I. Kondisi awal (satu kelompok tenaga kerja terdiri 3 orang):

Rata-rata kedatangan = 4 truk perjam

Rata-rata pelayanan = 6 truk perjam

Biaya $ 6 per orang per jam, 3 orang $ 18


II.Kondisi kedua (dua kelompok tenaga kerja terdiri 6 orang):

Rata-rata kedatangan = 4 truk perjam

Rata-rata pelayanan = 12 truk perjam

Biaya $ 6 per orang per jam, 6 orang $ 36


III.Kondisi kedua (dua kelompok tenaga kerja terdiri 9 orang):

Rata-rata kedatangan = 4 truk perjam

Rata-rata pelayanan = 18 truk perjam

Biaya $ 9 per orang per jam, 6 orang $ 54

Langkah analisis:
i. Kondisi awal (satu kelompok tenaga
kerja):
1. Rata-rata jumlah truk dalam antrian Lq
Lq = 2 / ( ) = 42 / 6(6-4) = 1,333
2. Rata-rata jumlah truk dalam sistem L
L = / ( ) = 4 / (6-4) = 2
3. Rata-rata waktu truk dalam antrian Wq
Wq = / ( ) = 4 / 6(6-4) = 0.333
4. Rata-rata waktu truk dalam sistem W
W = 1 / ( ) = 1 / (6-4) = 0.5
5. Tingkat intensitas pelayanan U
U = / = 4 / 6 =0,667

lanjutan

ii. Kondisi kedua (dua kelompok tenaga kerja):


1. Rata-rata jumlah truk dalam antrian Lq
Lq = 2 / ( ) = 42 / 12(12-4) = 0,167
2. Rata-rata jumlah truk dalam sistem L
L = / ( ) = 4 / (12-4) = 0,5
3. Rata-rata waktu truk dalam antrian Wq
Wq = / ( ) = 4 / 12(12-4) = 0.042
4. Rata-rata waktu truk dalam sistem W
W = 1 / ( ) = 1 / (12-4) = 0.125
5. Tingkat intensitas pelayanan U
U = / = 4 / 12 =0,333

lanjutan

iii. Kondisi ketiga (tiga kelompok tenaga


kerja):
1. Rata-rata jumlah truk dalam antrian Lq
Lq = 2 / ( ) = 42 / 18(18-4) = 0,063
2. Rata-rata jumlah truk dalam sistem L
L = / ( ) = 4 / (18-4) = 0,286
3. Rata-rata waktu truk dalam antrian Wq
Wq = / ( ) = 4 / 18(18-4) = 0.016
4. Rata-rata waktu truk dalam sistem W
W = 1 / ( ) = 1 / (18-4) = 0.071
5. Tingkat intensitas pelayanan U
U = / = 4 / 18 =0,222

lanjutan
Hasil analisis antrian secara ringkas adalah:

Karakteristik antrian

1 kelompok
tenaga kerja

2 kelompok
tenaga kerja

3 kelompok
tenaga kerja

Rata-rata jumlah truk dalam antrian (Lq)


Rata-rata jumlah truk dalam sistem (L)
Rata-rata waktu truk dalam antrian (Wq)
Rata-rata waktu truk dalam sistem (W)
Probabilitas fasilitas Pelayanan sibuk (U)

1,333
2,000
0.333
0.500
0,667

0,167
0,500
0.042
0.125
0,333

0,063
0,286
0.016
0.071
0,222

Analisis perbandingan total biaya pada tiap kelopok


Biaya Truk per hari

Biaya tenaga kerja per hari

Biaya
total

1 kelompok

2 x 8 jam x $20 = $320

3 x $6 x 8 jam = $144

$464

2 kelompok

0,5 x 8 jam x $20 = $ 80

6 x $6 x 8 jam = $288

$368

3 kelompok

0,286 x 8 jam x $20 = 46

9 x $6 x 8 jam = $432

$478

Dari perhitungan biaya total seperti tampak pada tabel di atas terlihat
bahwa biaya total paling rendah jika perusahaan mempekerjakan 2
kelompok tenaga kerja. Dengan demikian disarankan agar perusahaan
tersebut menambah satu kelompok tenaga kerja.

Model Pelayanan Ganda


Karakteristik sama dengan
pelayanan tunggal
Notasi:
: tingkat kedatangan ( rata-rata jumlah
kedatangan per periode waktu)
: tingkat pelayanan ( rata-rata jumlah
orang yang dilayani per periode waktu
per pelayanan/saluran)
c : jumlah pelayan (saluran)

Equations: (M/M/c)
Probablilitas tidak adanya pelanggan dalam
sistem tersebut ( para pelayan menganggur)
1

P0

n c 1

n!


c!

c
c

Probabilitas terdapat n pelanggan dalam


sistem antrian tersebut

n 0

Untuk n > c
Untuk n < c

1
Pn
n!c n c
n

Pn


Po

1
Po
n

Rata-rata jumlah pelanggan dalam


sistem antrian
c

L
P
2 0

c 1! c

Waktu rata-rata yang dibutuhkan


pelanggan dalam sistem antrian
L
W

Jumlah rata-rata pelanggan dalam


antrian L L
q

Waktu rata-rata yang dibutuhkan


pelanggan dalam1antrian
menunggu
Lq
Wq W
untuk dilayani

Probabilitas bahwa pelayan sedang sibuk


(probabilitas seorang pelanggan harus
menunggu) dikenal dengan faktor utilitas

c
Probabilitas seorang pelanggan yang
datang dalam sistem tersebut harus
menunggu untuk dilayani (probabilitas
c
seluruh pelayan
sibuk)
1
c
Pw
Po
c! c

Soal 1
Jika pada suatu toserba rata-rata pelanggan
datang untuk minta dilayani oleh
pramuniaga sebesar 10 pelanggan/jam,
sedangkan rata-rata pelanggan yang dapat
dilayani oleh pramuniaga sebanyak 4
orang/jam, dimana toserba tersebut hanya
memiliki 3 orang pramuniaga, apabila
menggunakan formula model pelayanan
multipel, bagaimana karakteristik operasi
bagian pelayanan tersebut?

Jawab
Po = 0,045 probabilitas tidak adanya pelanggan di
bagian pelayanan
L = 6 pelanggan rata-rata dalam bagian pelayanan
W = 0,60 jam (36 Menit) waktu rata-rata per
pelanggan di bagian pelayanan
Lq = 3,5 pelanggan rata-rata yang menunggu
untuk dilayani
Wq = 0,35 jam (21 menit) waktu rata-rata
menunggu per pelanggan dalam barisan
Pw = 0,703 probabilitas seorang pelanggan harus
menunggu untuk dilayani

Apabila manajemen toserba tersebut


menambah pramuniaga menjadi 4
orang apa yang akan terjadi?

Soal 2
Sebuah Bank Swasta memperkerjakan sebanyak 3
karyawati di bagian kredit untuk menangani para
pedagang yang akan memperoleh pinjaman modal.
Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menerima
panggilan pedagang adalah 0,5 menit jika tidak ada
waktu tunggu dengan pola pelayanan mengikuti
Distribusi Eksponensial. Selama periode puncak yaitu
selama 8 jam (dari pukul 8,oo - 16.oo), Bank
menerima sebanyak 1750 pedagang yang akan
memperoleh pinjaman dengan tingkat kedatangan
mengikuti Distribusi Poisson.

Anda mungkin juga menyukai