Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM ANTRIAN

Operations Management
Sekarang ini teori antrian banyak
diterapkan dalam bidang bisnis (bank,
super market), industri (pelayan-an ATM,
penyimpanan), transportasi (pelabuhan
William
udara, pelabuhan laut, jasaJ.pos)
Stevenson
dan lain-
lain.

8th edition
CONTOH ANTRIAN

 Pelanggan menunggu pelayanan di kasir


 Mahasiswa menunggu konsultasi dengan
pembimbing
 Mahasiswa menunggu registrasi dan
pembayaran SPP
 Penumpang kereta api menunggu
pelayanan loket penjualan karcis
 Pengendara kendaraan menunggu
pengisian bahan bakar
 Beberapa produk atau komponen
menunggu untuk di selesaikan
 dsb
Stuktur Model Antrian
1. Garis tunggu atau sering disebut antrian (queue)
2. Fasilitas pelayanan (service facility)

Pelanggan masuk
Ke dalam sistem Garis tunggu Pelanggan keluar
atau antrian dari sistem
antrian s antrian

Fasilitas
Pelayanan

STUKTUR SISTEM ANTRIAN


CONTOH SISTEM ANTRIAN

Garis tunggu atau


Sistem Fasilitas
antrian
1. Lapangan terbang Pesawat menunggu di Landasan pacu
landasan
2. Bank Nasabah (orang) Kasir
3. Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian mobil
4. Bongkar muat barang Kapat dan truk Fasilitas bongkar muat
5. Sistem komputer Program komputer CPU, Printer, dll
6. Bantuan pengobatan Orang Ambulance
darurat
7. Perpustakaan Anggota perpustakaan Pegawai perpustakaan
8. Registrasi mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi
9. Skedul sidang pengadilan Kasus yang disidangkan Pengadilan
Prosedur Antrian
1. Tentukan sistem antrian yang harus
dipelajari
2. Tentukan model antrian yang cocok
3. Gunakan formula matematik atau
metode simulasi untuk menganalisa
model antrian
Komponen sistem antrian
1. Populasi masukan
Berapa banyak pelanggan potensial yang masuk sistem antrian
2. Distribusi kedatangan
Menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu dan dalam
periode waktu tertentu berturut-turut dalam waktu yang
berbeda
3. Disiplin pelayanan
Pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu : a. FCFS
(first come, first served) b. LCFS (last come, first served) c.
Acak d. prioritas
4. Fasilitas Pelayanan
mengelompokkan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang
tersedia : a. Single-channel b. multiple-channel
5. Distribusi Pelayanan
a. Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan
waktu
b. Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani
6. Kapasitas sistem pelayanan
memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperkenankan masuk
dalam sistem
7. Karakteristik sistem lainnya
pelanggan akan meninggalkan sistem jika antrian penuh, dsb
SINGLE CHANNEL MODEL
Model yang paling sederhana yaitu model
saluran tunggal atau sistem M/M/1

1. Populasi input tak terbatas


2. Distribusi kedatangan pelanggan potensial
mengikuti distribusi poisson
3. Disipliln pelayanan mengikuti FCFS
4. Fasilitas pelayanan terdiri dari saluran
tunggal
5. Distribusi pelayanan mengikuti distribusi
poisson
6. Kapasitas sistem diasumsikan tak terbatas
7. Tidak ada penolakan maupun
pengingkaran
Notasi dalam sistem antrian
 n = jumlah pelanggan dalam sistem
 Pn = probabilitas kepastian pelanggan dalam sistem
 λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan waktu
 µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu
 Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
 p = tingkat intensitas fasilitas pelayanan
 L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dlm sistem
 Lq = jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
 W = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem
 Wq = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu
dalam antrian
 1/µ = waktu rata-rata pelayanan
 1/λ = waktu rata-rata antar kedatangan
 S = jumlah fasilitas pelayanan
Persamaan
λ
1 P
μ
2 Pn  P n (1  P)
P λ
3 L 
1- P μ-λ
λ2 P2
4 Lq  
μ(μ - λ) 1- P
1
5 W
μ-λ
λ
6 Wq 
μ(μ - λ)
Contoh
PT CIA mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu
operator. Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi
poisson yaitu 20 kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata
25 mobil per jam, dengan waktu pelayanan setiap mobil mengikuti
distribusi probabilitas eksponensial. Jika diasumsikan model sistem
antrian yang digunakan operator tersebut (M/M/1), hitunglah :
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p)
2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem
3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam
sistem (menunggu pelayanan)
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu
dalam antrian

Fasilitas
Pelayanan

s
Kedatangan Mobil antri menunggu Mobil Keluar
mobil, 15 per pelayanan 1 pompa bensin
jam melayani 20 mobil per
jam
SPBU PT.CIA
Penyelesaian
λ = 20 dan µ = 25
1. Tingkat intenstas (kegunaan) pelayanan atau p
λ 20
p   0,80
μ 25
Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani
kendaraan selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya
(1 – p) yang sering disebut idle time akan digunakan operator untuk
istirahat, dll
λ 20
2 L   4, atau
μ - λ 25  20
p 0,80
L  4
1 - p 1  0,80

Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan 4 mobil


yang berada dalam sistem
λ2 (20) 2 400
3 Lq     3,20
μ(μ - λ) 25(25  20) 125
Angka tersebut menunjukkan bahwa mobil yang menunggu untuk dilayani
dalam antrian sebanyak 3,20 kendaraan

4 1 1 1
W    0,20 jam atau 12 menit
μ - λ 25  20 25

Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu


dalam sistem selama 12 menit

λ 20 20
5 Wq     0,16 jam atau 9,6 menit
μ(μ - λ) 25(25  20) 125

Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan menunggu


dalam antrian selama 9,6 menit
Hubungan antara L, Lq, W dan Wq

 L =λW
 Lq = λ Wq

 W = Wq + 1/µ

Tugas : Buktikan Rumus diatas !!!


MULTIPLE-CHANNEL MODEL
(M/M/s)

Dalam Multiple-Channel Model, fasilitas yang


dimiliki lebih dari satu. Huruf (s) menyatakan
jumlah fasilitas pelayanan
Contoh
Sebuah rumah sakit memiliki ruang gawat darurat (RGD) yang
berisikan tiga bagian ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan
pasien. Setiap ruangan memiliki satu orang dokter dan satu orang
jururawat. Secara rata-rata seorang dokter dan jururawat dapat
merawat 5 orang pasien per jam. Apabila pasien yang dihadapi
hanya luka-luka ringan, mereka dapat melayani 12 pasien per jam.
Laporan pihak statistik pasien pada rumah sakit tersebut menunjukkan
bahwa kedatangan dan penyelesaian pelayanan mengikuti distribusi
Poisson.

Sistem : (M/M/3)
λ = 12 s=3
µ=5 s
p = 12/3(5) = 0,8
s
Pasien menunggu
ddalam antrian untuk s
Pasien datang Pasien pergi
berobat
(rata-rata 12 3 saluran pelayanan
setelah menerma
pasien per jam) 1 team mengobati rata-
rata 15 pasien perjam pengobatan

Model RGD
µ = rata-rata tingkat pelayanan untuk setiap fasilitas pelayanan
λ
p Lq
μs Wq 
λ
 λ n λ s 
 s-1 μ( ) ( )  1
μ  W  Wq 
Po     μ
 n 0 n! λ
s!(1 - ) 
 sμ  λ
L  λW  Lq 
μ
 ( μλ ) n
 n! ( Po ), jika 0  n  s
Pn   λ n
 μ ( Po ), jika n  s
( )

 s!s n-s
λ
Po ( ) s p
μ
Lq  2

s!(1 - p)
Penyelesaian
λ s
Po ( ) p 0,20(12 )5 (12 )
μ 5 15 0,20(13,824)(0,80)
Lq  2
 
s!(1 - p) 12 6(0,04)
3!(1 - ) 2
15
2,21184
Lq   9,216 pasien
0,24
Lq 9,216
Wq    0,768 jam atau 46 menit
λ 12
1 1
W  Wq   0,768   0,968 jam atau 58 menit
μ 5
L  λW  12(0,968)  11,62
Model Networks
Sistem Seri

Subsistem 1 Subsistem 2

Sistem Paralele
Model Biaya Minimum

 Persamaan biaya total per jam sebagai berikut:


 TC = SC + WC (13-10)
 TC adalah total biaya per jam,
 SC adalah biaya pelayanan per jam,

 WC adalah biaya menunggu per jam per pelanggan.

 Jika biaya menunggu per jam per pelanggan adalah Cw dan rata-rata
pelanggan menghabiskan waktunya: W jam dalam sistem, maka rata-
rata biaya menunggu per pelanggan adalah WCw. Jika tingkat rata-rata
kedatangan pelanggan per jam adalah λ, maka dengan persamaan L =
λW (persamaan 13-2), maka total biaya menunggu per jam adalah:
 WC = λ(WcW) = (λW)cw = Lcw
Model Biaya Minimum
 Masalah Bongkar Muat Barang
 Sebuah perusahaan membeli bahan dari berbagai sumber. Bahan diangkut
dengan menggunakan truk dan rata-rata setiap hari menerima kedatangan
satu truk. Pembongkaran dilakukan oleh sekelompok tenaga kerja baik
langsung maupun tidak.

 Kelompok tenaga kerja memiliki (n) anggota dan dapat membongkar 0,8n
truk per hari.

 Biaya yang harus dikeluarkan ketika truk ditahan karena sedang melakukan
pembongkaran sebesar Rp. 300.000,00. Setiap pekerja yang bertugas
melakukan pemuatan menerima upah sebesar Rp. 105.000,00 per hari.
 Tentukan jumlah optimum anggota kelompok kerja.
Model Biaya Minimum
 Penyelesaian
 Model antrian yang digunakan adalah sistem (M/M/1) dengan λ = 1 truk per
hari. Tingkat pelayanan µ = 0,8n, di mana n = jumlah anggota kelompok
kerja. Persoalannya adalah menentukan nilai n agar total biaya per hari
minimum.

 Jika terdapat n pekerja dalam satu kelompok, maka biaya pelayanan adalah
SC = 105.000n (Rp/hari). Maka biaya menunggu per hari: Cw = 300.000
(Rp/hari/truk),
λ 1 1 300.000
L   LCw  x 300.000 
μ - λ 0,8n - 1 0.8n - 1 0.8n - 1
 Persamaan total biaya:
300000
TC  SC  WC  105.000n 
0,8n - 1
Model Biaya Minimum
 Persamaan total biaya di atas adalah total biaya per hari, sedangkan TC
adalah fungsi dari variabel (n). Oleh karena itu kita harus menentukan (n)
untuk meminimumkan TC. Dalam pembahasan ditentukan bahwa paling
sedikit menggunakan 2 pekerja dalam kelompok kerja.

300000 300000
TC  105.000n  TC  105.000(2)   Rp.710.000 /hari
0,8n - 1 0,8(2) - 1

300000
TC  105.000(3)   Rp.529.285 /hari
0,8(3) - 1

300000
TC  105.000(4)   Rp.556.360 /hari
0,8(4) - 1

 Jumlah tenaga kerja optimum dalam kelompok kerja adalah sebanyak 3


orang pekerja, karena biaya paling rendah.

Anda mungkin juga menyukai