Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH PENELITIAN OPERASIONAL II

TEORI ANTREAN

Disusun Oleh :

1. INDAH RIZQIYANA (211210000382)


2. M. MUBIRRUL W (211210000386)
3. ZULYAN ISTAFIQ A.I (221210000407)
4. DAMAYANTI FITRIAN (211210000389)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NAHDATUL ULAMA JEPARA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang mana
memberi saya rahmat dan bimbingan untuk menyelesaikan pekerjaan ini tepat
waktu
Shalawat dan salam selalu ditujukan kepada Rasulullah SAW, Nabi dan
Rasul terakhir, yang membimbing umatnya ke jalan yang benar,
menyempurnakan akhlaknya melalui tuntunan wahyu ilahi.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penulisan makalah ini. Terutama bapak dosen Gunawan
Mohammad, S.T, M.T sebagai dosen mata kuliah “Riset Operasional II”. Maka
pasti masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam penulisan artikel ini, untuk
itu kami mohon saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan artikel ini.
semoga makalah ini bermanfaat. Amin ya robbal alamin 

Jepara, 16 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................1

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................2

1.1 Pendahuluan..............................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

2.1 Pengertian Teori Antrian................................................................................4

1.2 Ilustrasi Masalah Antrian..........................................................................7

1.3 Struktur dan Notasi Proses Antrian...........................................................8

2.4 Proses Kelahiran dan Kematian................................................................9

2.5. Model Antrian Berdasarkan Proses Kelahiran-Kematian.......................11

2.6. Model Antrian dengan Prioritas..............................................................14

2.7 Optimasi Model Antrian..........................................................................18

BAB III PENUTUPAN..........................................................................................22

3.1 Kesimpulan..............................................................................................22

3.2 Saran........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26

i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Teori antrian, juga dikenal sebagai teori antrian atau teori queue, adalah
cabang ilmu matematika dan ilmu komputer yang mempelajari perilaku dan
pengelolaan sistem antrian. Sistem antrian ditemukan di berbagai bidang
kehidupan, mulai dari layanan pelanggan, transportasi, manufaktur,
telekomunikasi, hingga jaringan komputer.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mengalami situasi di mana
kita harus menunggu giliran, seperti saat mengantri di kasir supermarket atau
menunggu kendaraan umum. Dalam konteks ini, teori antrian memberikan alat
dan model matematika untuk memahami dan menganalisis perilaku antrian
tersebut.
Tujuan utama teori antrian adalah untuk mengoptimalkan kinerja sistem
antrian dengan meminimalkan waktu tunggu, memaksimalkan penggunaan
sumber daya, dan memperbaiki kualitas pelayanan. Melalui pemodelan
matematis dan analisis statistik, teori antrian memungkinkan kita untuk
membuat keputusan yang lebih baik dalam merancang, mengelola, dan
meningkatkan sistem antrian.
Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi konsep dasar teori antrian,
termasuk karakteristik antrian, model antrian yang umum digunakan, serta
metode analisis yang digunakan untuk memahami perilaku sistem antrian.
Kami juga akan mengeksplorasi beberapa aplikasi teori antrian dalam berbagai
bidang, seperti transportasi, telekomunikasi, dan manufaktur.
Dengan memahami teori antrian, kita dapat mengidentifikasi dan
memecahkan masalah yang terkait dengan antrian dalam kehidupan sehari-
hari dan juga dalam lingkup bisnis dan industri. Pengetahuan tentang teori
antrian dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan
kepuasan pelanggan, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

i
Dalam bagian berikutnya, kami akan memperkenalkan karakteristik
antrian dan menggambarkan beberapa model antrian yang paling umum
digunakan dalam analisis sistem antrian.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari teori antrian?
2) Bagaimana ilustrasi masalah antrian?
3) Apa saja struktur dan notasi proses antrian?
4) Apa yang dimaksud dengan proses kelahiran dan kematian?
5) Apa yang dimaksud dengan model antrian berdasar proses kelahiran-
kematian?
6) Apa yang dimaksud dengan model antrian dengan prioritas?
7) Apa yang dimaksud dengan optimasi model antrian?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Mengetahui pengertian tentang teori antrian
2) Mengetahui ilustrasi masalah antrian 
3) Mengetahui struktur dan notasi proses antrian
4) Mengetahui proses kelahiran dan kematian
5) Model antian erdasarkan proses kelahiran – kematian
6) Model antrian dengan prioritas
7) Optimasi model antrian

i
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Antrian
Teori antrian adalah cabang ilmu matematika dan ilmu komputer yang
mempelajari perilaku dan pengelolaan sistem antrian. Sistem antrian terjadi
ketika entitas (misalnya, pelanggan, pesan, atau paket data) tiba di suatu tempat
atau sistem, dan harus menunggu giliran untuk dilayani atau diproses. Teori
antrian menyediakan alat dan model matematika untuk menganalisis dan
memahami fenomena antrian tersebut.
Dalam konteks teori antrian, entitas yang tiba dan menunggu giliran
disebut sebagai "pelanggan" atau "antrian". Antrian dapat terjadi di berbagai
bidang, seperti sistem transportasi, pelayanan pelanggan, pusat panggilan,
jaringan komputer, proses manufaktur, dan banyak lagi.
Tujuan utama teori antrian adalah untuk mempelajari dan mengoptimalkan
kinerja sistem antrian. Beberapa parameter kinerja yang umum dianalisis
meliputi:
1. Waktu Tunggu (Waiting Time): Ini mengacu pada waktu yang dihabiskan
oleh pelanggan dalam antrian sebelum dilayani atau diproses. Minimalkan
waktu tunggu merupakan salah satu tujuan penting dalam perancangan
sistem antrian yang efisien.
2. Kapasitas (Capacity): Kapasitas sistem antrian merujuk pada jumlah
pelanggan yang dapat dilayani atau diproses dalam satu periode waktu
tertentu. Meningkatkan kapasitas dapat membantu mengurangi waktu
tunggu dan meningkatkan efisiensi sistem antrian.
3. Penggunaan Sumber Daya (Resource Utilization): Ini mengacu pada sejauh
mana sumber daya yang tersedia digunakan secara efektif dalam sistem
antrian. Maksimalkan penggunaan sumber daya penting untuk memastikan
efisiensi dan produktivitas yang optimal.
4. Efisiensi dan Kecepatan Layanan (Service Efficiency and Speed): Ini
mengukur seberapa cepat dan efisien pelanggan dilayani atau diproses

i
setelah menunggu di antrian. Peningkatan efisiensi dan kecepatan layanan
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Terdapat beberapa karakteristik dalam sistem antrian yang diidentifikasi oleh
para ahli. Tiga karakteristik yang umum dibahas adalah:
a) Kedatangan (Arrival): Kedatangan merujuk pada pola atau proses
masuknya pelanggan atau entitas ke dalam sistem antrian. Karakteristik
kedatangan melibatkan waktu antara kedatangan pelanggan, jumlah
pelanggan yang tiba dalam periode waktu tertentu, serta distribusi
probabilistik dari interarrival times (waktu antar kedatangan). Para ahli
dalam teori antrian mempelajari pola kedatangan untuk memahami
perilaku dan memodelkan sistem antrian dengan lebih baik.
b) Pelayanan (Service): Karakteristik pelayanan berkaitan dengan waktu yang
diperlukan untuk melayani setiap pelanggan dalam sistem antrian. Ini
mencakup waktu yang diperlukan untuk melayani satu pelanggan (waktu
layanan), jumlah sumber daya yang tersedia untuk memberikan pelayanan,
dan distribusi probabilistik dari waktu layanan. Pemahaman yang baik
tentang karakteristik pelayanan membantu dalam perencanaan dan
pengelolaan sistem antrian untuk meminimalkan waktu tunggu dan
meningkatkan efisiensi.
c) Kapasitas (Capacity): Kapasitas mengacu pada jumlah pelanggan yang
dapat dilayani atau diproses dalam suatu sistem antrian dalam satu periode
waktu tertentu. Kapasitas ditentukan oleh jumlah sumber daya yang
tersedia dan tingkat pelayanan yang diberikan. Para ahli dalam teori
antrian mempelajari kapasitas untuk mengoptimalkan penggunaan sumber
daya, menghindari kelebihan beban, dan memastikan sistem antrian
berjalan secara efisien.

Dalam menganalisis sistem antrian, para ahli menggunakan berbagai


metode matematis, seperti teori probabilitas, proses stokastik, dan teori antrian
itu sendiri. Dengan memahami karakteristik kedatangan, pelayanan, dan
kapasitas, para ahli dapat mengembangkan model antrian yang relevan,

i
melakukan prediksi dan peramalan, serta merancang strategi untuk
meningkatkan kinerja sistem antrian.
a) Karakteristik Antrian
Dalam analisis sistem antrian, terdapat beberapa karakteristik yang
penting untuk dipahami. Karakteristik ini memberikan wawasan tentang
perilaku antrian dan membantu dalam perancangan dan pengelolaan sistem
antrian yang efisien. Berikut adalah beberapa karakteristik antrian yang
perlu diperhatikan:
1. Kedatangan (Arrival)
 Intensitas Kedatangan (Arrival Rate):
Ini mengacu pada jumlah pelanggan atau entitas yang tiba dalam
sistem antrian dalam periode waktu tertentu. Intensitas kedatangan
sering diukur dalam satuan pelanggan per waktu (misalnya,
pelanggan per jam atau per hari).
 Pola Kedatangan (Arrival Pattern):
Pola kedatangan menggambarkan distribusi waktu antara
kedatangan pelanggan secara probabilistik. Pola kedatangan dapat
berbeda-beda, seperti eksponensial, Poisson, atau distribusi
probabilitas lainnya. Memahami pola kedatangan penting untuk
merancang strategi yang sesuai dalam mengelola antrian.
2. Pelayanan (Service)
 Waktu Layanan (Service Time): Waktu layanan adalah waktu yang
diperlukan untuk melayani atau memproses setiap pelanggan
dalam sistem antrian. Waktu layanan dapat bervariasi untuk setiap
pelanggan atau dapat memiliki distribusi probabilitas tertentu.
Pemahaman tentang waktu layanan membantu dalam menghitung
waktu tunggu rata-rata dan memperbaiki kinerja sistem antrian.
 Jumlah Sumber Daya (Number of Servers): Jumlah sumber daya
atau server yang tersedia dalam sistem antrian mempengaruhi
kapasitas dan kecepatan layanan. Jumlah server dapat berbeda-
beda, misalnya, sistem dengan satu server (satu antrian) atau sistem

i
dengan beberapa server (banyak antrian). Menentukan jumlah
sumber daya yang optimal merupakan pertimbangan penting dalam
perancangan sistem antrian.
3. Antrian (Queue):
 Kapasitas Antrian (Queue Capacity): Kapasitas antrian merujuk
pada jumlah pelanggan yang dapat diterima dalam antrian pada
suatu waktu. Kapasitas antrian dapat ditentukan oleh faktor fisik,
seperti jumlah kursi atau ruang yang tersedia, atau dapat dibatasi
secara artifisial untuk mengendalikan waktu tunggu dan kualitas
layanan.
 Disiplin Antrian (Queue Discipline): Disiplin antrian mencakup
aturan atau kebijakan yang mengatur urutan pelayanan dalam
antrian. Misalnya, antrian dapat mengikuti aturan first-come, first-
served (FCFS), di mana pelanggan dilayani sesuai dengan urutan
kedatangan mereka, atau aturan prioritas, di mana pelanggan
dengan prioritas lebih tinggi dilayani terlebih dahulu.

Memahami karakteristik kedatangan, pelayanan, dan antrian membantu


dalam merancang strategi pengelolaan antrian yang efektif. Melalui
pemodelan matematis dan analisis statistik, para pengambil keputusan dapat
mengoptimalkan kinerja sistem antrian, meminimalkan waktu tunggu,
meningkatkan pelayanan, dan memaksimalkan penggunaan sumber daya.
Karakteristik Pelayanan.

2.2 Ilustrasi Masalah Antrian

Sistem Antrian/ Garis Tunggu Fasilitas Pelayanan


Lapangan terbang Pesawat menunggu di Landasan pacu
landasan
Bank Nasabah Kasir/teller
Pencucian Mobil Mobil Tempat pencucian
motor
Bongkar muat barang Kapal dan truk Fasilitas bongkar muat

i
Sistem komputer Program computer CPU, printer, dll
Bantuan pengobatan Orang Ambulance
darurat
Perpustakaan Member Pegawai perpustakaan
Registrasi mahasiswa Mahasiswa Pusat registrasi
Schedule sidang Kasus yang di Pengadilan
pengadilan sidangkan

2.3 Struktur dan Notasi Proses Antrian


a. Struktur Sistem Antrian

b. Notasi dan Terminologi

i
Simbol Pengertian
c. N jumlah pelanggan dalam sistem
Formula Pn probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
Sistem jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan
Antrean λ waktu
jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan
µ waktu
Po probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
P tingkat intensitas fasilitas pelayanan
Ls jumlah rata-rata pelanggan dlm sistem
Lq jumlah pelanggan yang menunggu dalam antrian
Ws waktu rata-rata dalam sistem
Wq waktu rata-rata selama menunggu dalam antrian
1/µ waktu rata-rata pelayanan
1/λ waktu rata-rata antar kedatangan
S jumlah fasilitas pelayanan
Tunggal
1 L ℷ ℷ
W= = ; Wq = ; Pw =
μ−ℷ ℷ μ ( μ−ℷ) μ
ℷ ℷ
I=1–U ; Pn =( ¿n x P0; L =
μ ( μ−ℷ)
ℷ ℷ2
= 1− = P0 Lq =
μ μ ( μ−ℷ)
d. Formula Sistem Antrean Multiple
Probabilitas tidak adanya pelanggan dalam system antrian :

Probabilitas terdapat n pelanggan dalam system antrian :

i
2.4 Proses Kelahiran dan Kematian
Dalam teori antrian, terdapat konsep penting yang dikenal sebagai
proses kelahiran dan kematian. Proses kelahiran merujuk pada saat-saat di
mana pelanggan atau entitas baru memasuki sistem antrian, sedangkan
proses kematian merujuk pada saat-saat di mana pelanggan atau entitas
meninggalkan sistem antrian setelah selesai dilayani atau karena alasan lain.

A. Proses Kelahiran:
Proses kelahiran dalam teori antrian terjadi ketika pelanggan baru
memasuki sistem antrian. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti kedatangan pelanggan baru, permintaan layanan baru, atau entitas
yang memasuki sistem. Proses kelahiran dapat dikarakterisasi oleh
intensitas kedatangan pelanggan baru ke dalam sistem antrian dalam
periode waktu tertentu. Intensitas ini dapat diukur dalam satuan
pelanggan per waktu, seperti pelanggan per jam atau per hari.
Pemahaman tentang proses kelahiran penting untuk merancang strategi
yang tepat dalam mengelola antrian, mengatur kapasitas, dan
memperkirakan kebutuhan sumber daya.
B. Proses Kematian:
Proses kematian dalam teori antrian terjadi ketika pelanggan
meninggalkan sistem antrian setelah selesai dilayani atau karena alasan
lain, seperti mengalami kegagalan, mengubah keputusan, atau memilih
untuk tidak melanjutkan dalam antrian. Proses kematian dapat
dikarakterisasi oleh waktu pelayanan yang diperlukan untuk melayani
setiap pelanggan dan keputusan yang diambil oleh pelanggan untuk
keluar dari antrian. Waktu pelayanan dapat bervariasi untuk setiap

i
pelanggan, baik karena perbedaan dalam jenis layanan yang diberikan
atau karena variasi dalam kebutuhan pelayanan pelanggan. Pemahaman
tentang proses kematian membantu dalam menghitung waktu tunggu
rata-rata, memperbaiki kinerja sistem antrian, dan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya.
Pengertian dan pemahaman tentang proses kelahiran dan
kematian dalam teori antrian sangat penting dalam menganalisis perilaku
antrian, merancang strategi pengelolaan antrian yang efektif, dan
memperbaiki kinerja sistem antrian. Dengan memperhatikan intensitas
kedatangan pelanggan baru dan pemodelan waktu pelayanan, kita dapat
memperoleh wawasan yang lebih baik tentang bagaimana sistem antrian
beroperasi, bagaimana mengurangi waktu tunggu, dan bagaimana
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

2.5. Model Antrian Berdasarkan Proses Kelahiran-Kematian


Model antrian berdasarkan proses kelahiran-kematian adalah salah
satu pendekatan yang digunakan dalam teori antrian untuk menganalisis
dan memodelkan sistem antrian. Pendekatan ini mempertimbangkan
kedatangan pelanggan baru ke dalam sistem antrian (proses kelahiran) dan
kepergian pelanggan dari sistem setelah selesai dilayani (proses kematian).

Dalam model ini, kedatangan pelanggan baru ke dalam sistem antrian


dapat dijelaskan menggunakan berbagai metode dan distribusi probabilitas.
Intensitas kedatangan pelanggan dapat dinyatakan dalam satuan pelanggan
per waktu, seperti pelanggan per jam atau pelanggan per hari. Selain itu,
pola kedatangan pelanggan juga dapat diperhitungkan, seperti apakah
kedatangan pelanggan terjadi secara acak, beraturan, atau mengikuti pola
tertentu.

Sementara itu, proses kematian mengacu pada kepergian pelanggan


dari sistem antrian setelah selesai dilayani. Waktu pelayanan untuk setiap
pelanggan dapat bervariasi, tergantung pada jenis layanan yang diberikan
dan kebutuhan individu pelanggan. Dalam model ini, waktu pelayanan

i
dapat dijelaskan menggunakan distribusi probabilitas tertentu, seperti
distribusi eksponensial, distribusi Weibull, atau distribusi lainnya yang
sesuai dengan karakteristik sistem antrian yang sedang dianalisis.

Dengan mempertimbangkan kedatangan pelanggan dan waktu


pelayanan, model antrian berdasarkan proses kelahiran-kematian dapat
memberikan informasi penting tentang kinerja sistem antrian. Misalnya,
model ini dapat digunakan untuk menghitung ukuran antrian rata-rata,
waktu tunggu rata-rata, tingkat pelayanan, dan utilitas sumber daya dalam
sistem antrian. Selain itu, model ini juga memungkinkan analisis
sensitivitas terhadap perubahan dalam intensitas kedatangan, waktu
pelayanan, atau parameter lainnya yang mempengaruhi sistem antrian.

Penggunaan model antrian berdasarkan proses kelahiran-kematian


memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, seperti manajemen layanan
pelanggan, transportasi, manufaktur, telekomunikasi, dan lain sebagainya.
Dengan memahami dan memodelkan proses kelahiran dan kematian dalam
sistem antrian, organisasi dapat merencanakan strategi yang lebih efektif
untuk mengelola antrian, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.

Dalam proposal ini, model antrian berdasarkan proses kelahiran-


kematian dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk menganalisis dan
memodelkan sistem antrian yang ada. Dengan memahami karakteristik
kedatangan pelanggan baru dan proses kematian, proposal ini akan
mencoba memberikan solusi yang efektif dalam mengoptimalkan kinerja
sistem antrian, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan..

Dengan menggunakan model ini, berbagai metrik kinerja sistem


antrean dapat dihitung dan dianalisis. Beberapa metrik yang umum
digunakan dalam model ini meliputi:

i
1) Waktu tunggu rata-rata: Model ini memungkinkan perhitungan
waktu rata-rata yang dihabiskan oleh elemen dalam antrian
sebelum mereka dilayani. Hal ini memberikan indikasi tentang
efisiensi sistem dan tingkat kepuasan pelanggan.
2) Tingkat pelayanan: Model ini memungkinkan perhitungan tingkat
pelayanan, yaitu jumlah elemen yang dilayani dalam satu unit
waktu. Tingkat pelayanan yang tinggi menunjukkan kapasitas yang
memadai untuk melayani permintaan pelanggan.
3) Utilitas sistem: Model ini memungkinkan perhitungan utilitas
sistem, yaitu sejauh mana sistem antrean digunakan secara efektif.
Utilitas yang tinggi menunjukkan penggunaan yang optimal dari
sumber daya yang tersedia.
4) Panjang antrian: Model ini juga dapat memberikan perkiraan
tentang jumlah elemen yang sedang menunggu pelayanan dalam
antrian pada suatu waktu tertentu.

Model antrian berdasarkan proses kelahiran-kematian dapat


dikembangkan dengan menggunakan berbagai distribusi waktu kedatangan
dan waktu kepergian yang sesuai dengan karakteristik sistem yang sedang
dipelajari. Melalui analisis model ini, strategi pengelolaan antrian yang
lebih efektif dapat diidentifikasi untuk meningkatkan kinerja sistem dan
memenuhi kebutuhan pelanggan.

Terdapat beberapa jenis model antrian berdasarkan proses kelahiran-


kematian yang umum digunakan dalam teori antrean. Beberapa di
antaranya adalah:

1) Model Antrian M/M/1: Model ini menggambarkan sistem antrean


dengan pola kedatangan dan kepergian yang mengikuti distribusi Poisson
dan memiliki satu server. Notasi "M/M/1" menunjukkan bahwa distribusi
waktu kedatangan dan kepergian adalah distribusi Poisson (M) dan sistem
memiliki satu server (1). Model ini banyak digunakan untuk menganalisis

i
sistem antrean dengan tingkat kedatangan acak dan waktu pelayanan yang
eksponensial.
2) Model Antrian M/M/c: Model ini adalah perluasan dari model
M/M/1, di mana sistem antrean memiliki beberapa server (c). Dalam
model ini, pola kedatangan dan kepergian masih mengikuti distribusi
Poisson. Model M/M/c digunakan untuk menganalisis sistem antrean
dengan multiple server, sehingga dapat memberikan indikasi tentang
tingkat pelayanan yang lebih tinggi dan waktu tunggu yang lebih pendek
dibandingkan dengan sistem dengan satu server.
3) Model Antrian M/M/∞: Model ini menggambarkan sistem antrean
dengan pola kedatangan dan kepergian yang mengikuti distribusi Poisson,
tetapi tanpa batasan pada jumlah server (∞). Dalam model ini, elemen-
elemen yang masuk akan selalu menemukan server yang tersedia untuk
melayani mereka. Model M/M/∞ sering digunakan sebagai pendekatan
teoretis untuk menganalisis sistem antrean dengan kapasitas tak terbatas,
seperti sistem telepon.
4) Model Antrian M/G/1: Model ini menggambarkan sistem antrean
dengan pola kedatangan yang mengikuti distribusi Poisson dan pola
kepergian yang mengikuti distribusi umum (G). Dalam model ini, waktu
pelayanan memiliki variasi yang lebih kompleks daripada distribusi
eksponensial. Model M/G/1 sering digunakan ketika waktu pelayanan
memiliki variasi yang signifikan atau tidak dapat dijelaskan dengan baik
oleh distribusi eksponensial.

Terdapat banyak variasi lainnya dari model antrian berdasarkan proses


kelahiran-kematian yang digunakan dalam teori antrean, tergantung pada
karakteristik khusus dari sistem antrean yang sedang dipelajari. Dengan
menggunakan model yang sesuai, kita dapat menganalisis kinerja sistem,
mengoptimalkan tingkat pelayanan, dan merencanakan pengelolaan
antrian yang lebih efisien.

i
2.6. Model Antrian dengan Prioritas
Model antrian dengan prioritas adalah salah satu pendekatan yang
digunakan dalam teori antrian untuk mengelola dan menganalisis sistem
antrian yang melibatkan berbagai tingkat prioritas untuk pelanggan atau
entitas yang mengantri. Pendekatan ini memungkinkan pengaturan urutan
pelayanan berdasarkan tingkat prioritas yang ditetapkan.
Dalam model antrian dengan prioritas, setiap pelanggan atau
entitas yang memasuki sistem antrian diberikan tingkat prioritas yang
berbeda. Prioritas ini dapat ditentukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti
kepentingan, kebutuhan mendesak, status keanggotaan, atau faktor lain
yang relevan. Pelanggan dengan tingkat prioritas yang lebih tinggi akan
diberikan pelayanan yang lebih cepat atau diutamakan dalam antrian.

Model ini memungkinkan penggunaan aturan penjadwalan yang


berbeda untuk mengatur urutan pelayanan berdasarkan tingkat prioritas.
Beberapa contoh aturan penjadwalan yang umum digunakan dalam model
antrian dengan prioritas antara lain:

A. First-Come, First-Served with Priority (FCFS-Priority): Pelanggan


dengan tingkat prioritas yang lebih tinggi akan dilayani terlebih
dahulu, namun antara pelanggan dengan tingkat prioritas yang sama,
akan berlaku prinsip first-come, first-served.
B. Last-Come, First-Served with Priority (LCFS-Priority): Pelanggan
dengan tingkat prioritas yang lebih tinggi akan dilayani terlebih
dahulu, namun antara pelanggan dengan tingkat prioritas yang sama,
yang terakhir datang akan dilayani terlebih dahulu.
C. Processor Sharing with Priority: Pelanggan dengan tingkat prioritas
yang lebih tinggi akan mendapatkan alokasi sumber daya yang lebih
besar atau proporsi waktu layanan yang lebih besar.

i
Model antrian dengan prioritas dapat digunakan dalam berbagai
konteks, seperti layanan pelanggan, sistem pelayanan kesehatan, sistem
transportasi, dan lain sebagainya. Dengan mengimplementasikan prioritas,
model ini memungkinkan pengelolaan antrian yang lebih efektif dan
pelayanan yang lebih tepat waktu untuk pelanggan dengan tingkat prioritas
yang lebih tinggi.
Dalam makalah ini, model antrian dengan prioritas akan dibahas
secara detail, termasuk metode penjadwalan, pengaruh tingkat prioritas
terhadap kinerja sistem antrian, dan implikasi penggunaan prioritas dalam
meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, akan dibahas pula strategi
dan praktik terbaik dalam mengimplementasikan model antrian dengan
prioritas dalam berbagai lingkungan bisnis atau organisasi.

Model antrian dengan prioritas adalah jenis model antrian di mana


elemen-elemen dalam antrian diberi prioritas berdasarkan kriteria tertentu.
Dalam model ini, elemen-elemen dengan prioritas yang lebih tinggi akan
dilayani terlebih dahulu sebelum elemen dengan prioritas yang lebih
rendah.

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam model antrian


dengan prioritas. Berikut adalah beberapa contoh strategi yang umum
digunakan:

A. Prioritas Berbasis Urgensi: Dalam strategi ini, elemen-elemen dengan


kebutuhan mendesak atau tingkat urgensi yang lebih tinggi diberikan
prioritas lebih tinggi. Misalnya, dalam sebuah rumah sakit, pasien
dengan kondisi kritis atau darurat akan mendapatkan prioritas
pelayanan yang lebih tinggi daripada pasien dengan kondisi yang
stabil.
B. Prioritas Berbasis Kategori: Dalam strategi ini, elemen-elemen
dikelompokkan ke dalam kategori berdasarkan karakteristik atau
atribut tertentu, dan setiap kategori memiliki prioritas yang ditetapkan.

i
Misalnya, dalam sebuah bank, nasabah bisnis dapat diberikan prioritas
lebih tinggi daripada nasabah perorangan
C. Prioritas Berbasis Pelanggan: Dalam strategi ini, prioritas diberikan
berdasarkan status atau sejarah pelanggan. Misalnya, pelanggan setia
atau pelanggan dengan tingkat loyalitas yang tinggi dapat diberikan
prioritas lebih tinggi dalam pelayanan.
D. Prioritas Berbasis Waktu Tunggu: Dalam strategi ini, prioritas
diberikan berdasarkan waktu tunggu dalam antrian. Elemen yang telah
menunggu dalam antrian untuk waktu yang lebih lama dapat diberikan
prioritas lebih tinggi untuk menerima pelayanan selanjutnya

Selain strategi-strategi di atas, terdapat juga metode matematis


yang digunakan dalam model antrian dengan prioritas, seperti model
antrian berbasis prioritas (priority queuing models) yang menggabungkan
konsep-konsep matematis dengan prioritas dalam menganalisis kinerja
sistem antrean.
Model antrian dengan prioritas memungkinkan pengaturan dan
pengelolaan yang lebih baik dalam sistem antrean, dengan memastikan
bahwa elemen-elemen dengan prioritas yang lebih tinggi mendapatkan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini membantu dalam
memenuhi persyaratan khusus pelanggan dan meningkatkan kepuasan
mereka.

Dalam model antrian dengan prioritas, beberapa metrik kinerja


sistem yang relevan perlu dipertimbangkan. Beberapa di antaranya adalah:

A. Waktu Tunggu Rata-rata (Average Waiting Time): Matrik ini


mengukur rata-rata waktu tunggu elemen dalam antrian sebelum
mereka dilayani. Dalam model antrian dengan prioritas, waktu tunggu
rata-rata harus dihitung terpisah untuk setiap kelompok prioritas.
Tujuan utama adalah mengurangi waktu tunggu bagi elemen dengan
prioritas yang lebih tinggi.

i
B. Rasio Pelayanan (Service Ratio): Metrik ini mengukur sejauh mana
elemen dengan prioritas yang lebih tinggi mendapatkan pelayanan
lebih cepat dibandingkan dengan elemen dengan prioritas yang lebih
rendah. Rasio pelayanan yang lebih tinggi menunjukkan pengaturan
prioritas yang lebih efektif dalam sistem antrean.
C. Tingkat Pelayanan (Service Level): Metrik ini mengukur persentase
elemen yang dilayani dalam batas waktu tertentu. Dalam model antrian
dengan prioritas, tingkat pelayanan harus dihitung terpisah untuk
setiap kelompok prioritas. Tingkat pelayanan yang lebih tinggi untuk
elemen dengan prioritas yang lebih tinggi adalah tujuan yang
diinginkan.
D. Utilisasi Server: Metrik ini mengukur seberapa efektif server dalam
melayani elemen dalam antrian. Dalam model antrian dengan prioritas,
utilisasi server harus dianalisis untuk setiap kelompok prioritas secara
terpisah. Meningkatkan utilisasi server dapat membantu dalam
memaksimalkan kapasitas pelayanan sistem secara keseluruhan.

Selain metrik kinerja di atas, analisis sensitivitas dan simulasi


dapat digunakan dalam model antrian dengan prioritas untuk memahami
dampak perubahan dalam aturan prioritas pada kinerja sistem. Hal ini
memungkinkan penyesuaian dan pengoptimalan strategi prioritas yang
diterapkan dalam sistem antrean.
Penerapan model antrian dengan prioritas secara efektif
membutuhkan pemahaman yang baik tentang karakteristik pelanggan atau
elemen yang dilayani, serta kebutuhan khusus dan tujuan sistem antrean.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, strategi prioritas yang tepat dapat
dirancang untuk meningkatkan kinerja sistem dan kepuasan pelanggan.
2.7 Optimasi Model Antrian

Optimasi model antrian merupakan pendekatan yang digunakan


dalam teori antrian untuk meningkatkan kinerja sistem antrian dengan cara
mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi waktu tunggu,

i
atau meningkatkan kepuasan pelanggan. Tujuan utama dari optimasi
model antrian adalah mencari solusi terbaik yang memaksimalkan efisiensi
dan efektivitas sistem antrian.
Dalam optimasi model antrian, berbagai variabel dan parameter
sistem antrian dianalisis dan dimanipulasi untuk mencapai hasil yang
optimal. Beberapa faktor yang sering diperhatikan dalam optimasi model
antrian antara lain:
A. Pengaturan Kapasitas: Kapasitas sistem antrian dapat dioptimalkan
dengan cara mengatur jumlah server, tingkat layanan, atau alokasi
sumber daya lainnya. Pengaturan kapasitas yang tepat dapat
menghindari antrian yang panjang dan waktu tunggu yang tidak
diinginkan.

B. Penjadwalan Pelayanan: Dalam optimasi model antrian, metode


penjadwalan pelayanan dapat dimodifikasi untuk meningkatkan
efisiensi sistem. Berbagai aturan penjadwalan, seperti FCFS (First-
Come, First-Served), LCFS (Last-Come, First-Served), atau algoritma
penjadwalan yang lebih kompleks, dapat digunakan untuk
memprioritaskan dan mengalokasikan pelayanan dengan lebih baik.

C. Analisis Kedatangan dan Waktu Pelayanan: Melalui analisis statistik


kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan, dapat ditemukan pola
atau distribusi yang paling cocok untuk memodelkan sistem antrian.
Dengan menggunakan model matematis yang tepat, dapat dilakukan
optimasi dalam hal mengurangi waktu tunggu rata-rata,
memaksimalkan penggunaan sumber daya, atau meningkatkan tingkat
pelayanan.

D. Implementasi Teknologi: Penerapan teknologi terkini, seperti sistem


antrian berbasis komputer, penggunaan kecerdasan buatan, atau
analisis data real-time, dapat membantu dalam mengoptimalkan sistem

i
antrian. Teknologi ini dapat memberikan wawasan yang lebih baik,
memungkinkan pemantauan dan pengelolaan yang lebih efisien, serta
memprediksi pola kedatangan pelanggan untuk perencanaan yang lebih
baik.

Dalam makalah ini, optimasi model antrian akan menjadi fokus utama
untuk mencari solusi terbaik dalam mengelola sistem antrian. Berbagai
metode matematis, analisis statistik, dan teknik optimasi akan dibahas
untuk mengidentifikasi strategi yang tepat dalam meningkatkan kinerja
sistem antrian. Dengan mengoptimalkan model antrian, diharapkan dapat
mengurangi waktu tunggu, meningkatkan efisiensi, dan memberikan
pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.

Optimasi model antrian bertujuan untuk meningkatkan kinerja sistem


antrean dengan mengidentifikasi dan menerapkan strategi yang optimal.
Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam optimasi
model antrian:

1) Strategi Pelayanan: Salah satu pendekatan yang umum digunakan


dalam optimasi model antrian adalah mempertimbangkan strategi
pelayanan yang efisien. Hal ini melibatkan penentuan jumlah dan jenis
server yang optimal, alokasi sumber daya yang tepat, dan pengaturan
aturan pelayanan yang sesuai. Misalnya, dengan menerapkan multiple
server atau server paralel, waktu tunggu dapat dikurangi dan kapasitas
pelayanan dapat ditingkatkan.
2) Manajemen Kedatangan: Untuk mengoptimalkan model antrian,
penting untuk mempertimbangkan manajemen kedatangan elemen ke
dalam sistem. Ini melibatkan pemahaman pola kedatangan,
penjadwalan yang efisien, dan strategi pengaturan waktu untuk
menghindari lonjakan kedatangan yang dapat mempengaruhi kinerja
sistem. Misalnya, dengan mengatur jadwal atau menunda kedatangan

i
elemen saat beban antrian tinggi, dapat menghindari antrian panjang
dan waktu tunggu yang lama.
3) Strategi Prioritas: Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dalam
model antrian dengan prioritas, strategi prioritas yang tepat dapat
mengoptimalkan kinerja sistem. Identifikasi kelompok prioritas yang
sesuai, pengaturan aturan prioritas yang efektif, dan alokasi sumber
daya yang proporsional dapat membantu meminimalkan waktu tunggu
untuk elemen dengan prioritas yang lebih tinggi.
4) Analisis dan Simulasi: Untuk mengoptimalkan model antrian, analisis
sensitivitas dan simulasi dapat digunakan. Dengan mengubah
parameter seperti kecepatan pelayanan, pola kedatangan, atau aturan
prioritas, dapat dianalisis dampaknya terhadap kinerja sistem.
Simulasi dapat memberikan pandangan yang lebih realistis tentang
perilaku sistem dalam kondisi berbeda dan membantu dalam memilih
strategi optimal.
5) Pemilihan Model yang Tepat: Setiap sistem antrean memiliki
karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, penting
untuk memilih model antrian yang sesuai dengan sifat sistem yang
sedang dianalisis. Model yang sesuai akan memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang kinerja sistem dan membantu dalam
merancang strategi optimasi yang relevan.
Penting untuk dicatat bahwa optimasi model antrian adalah proses
yang iteratif dan melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap kinerja
sistem. Perubahan dalam keadaan sistem atau kebutuhan pelanggan dapat
memerlukan penyesuaian dan peningkatan strategi. Dengan pendekatan
yang tepat dan pemahaman yang baik tentang karakteristik sistem,
optimasi model antrian dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi waktu
tunggu, dan memaksimalkan kapasitas pelayanan.
Terdapat beberapa teknik dan metode yang dapat digunakan dalam
melanjutkan optimasi model antrian. Berikut adalah beberapa contoh:

i
1) Algoritma Penjadwalan: Algoritma penjadwalan digunakan untuk
mengatur urutan pelayanan dalam sistem antrean. Terdapat berbagai
algoritma penjadwalan yang dapat digunakan, seperti algoritma First-
Come, First-Served (FCFS), Shortest Job Next (SJN), Round Robin,
dan sebagainya. Pemilihan algoritma penjadwalan yang tepat dapat
mempengaruhi kinerja sistem dan mengoptimalkan waktu tunggu.
2) Analisis Rute Perjalanan: Jika sistem antrean melibatkan proses
perpindahan antara lokasi atau tahapan tertentu, analisis rute
perjalanan dapat membantu dalam mengoptimalkan pergerakan
elemen dalam sistem. Dalam konteks ini, teknik seperti algoritma
pencarian rute terpendek (shortest path) atau algoritma optimasi
perjalanan (traveling salesman problem) dapat digunakan untuk
mencari rute perjalanan yang optimal.
3) Prediksi dan Peramalan: Dalam beberapa kasus, prediksi dan
peramalan pola kedatangan elemen dalam sistem antrean dapat
membantu dalam mengoptimalkan pelayanan. Dengan memahami
tren, pola musiman, atau pola lainnya, dapat dilakukan perencanaan
yang lebih baik untuk mengatur sumber daya dan kapasitas pelayanan
sesuai dengan permintaan yang diantisipasi.
4) Manajemen Kapasitas: Pengelolaan kapasitas sistem antrean adalah
faktor penting dalam optimasi. Dengan memahami beban kerja,
tingkat kedatangan, dan tingkat pelayanan yang diperlukan, dapat
dilakukan penyesuaian kapasitas yang tepat. Ini melibatkan penentuan
jumlah server, alokasi sumber daya, dan perencanaan kapasitas sesuai
dengan permintaan yang diharapkan.
5) Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi: Teknologi dan sistem
informasi dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan
mengoptimalkan model antrian. Penggunaan sistem antrian berbasis
komputer, pemantauan waktu nyata, analisis data, dan integrasi
dengan sistem lain dapat membantu dalam mempercepat proses

i
pelayanan, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan pengalaman
pelanggan.
6) Continuous Improvement: Optimasi model antrian adalah proses yang
berkelanjutan. Penting untuk melakukan evaluasi dan pemantauan
terus-menerus terhadap kinerja sistem, mengidentifikasi area yang
dapat ditingkatkan, dan menerapkan perbaikan secara berkala. Dengan
pendekatan ini, sistem antrean dapat terus berkembang dan
mengoptimalkan pelayanan.
Penting untuk mencatat bahwa optimasi model antrian harus dilakukan
dengan memperhatikan tujuan bisnis, kebutuhan pelanggan, dan faktor-
faktor kontekstual lainnya. Setiap sistem antrean memiliki karakteristik
yang unik, oleh karena itu pendekatan yang tepat dan penyesuaian yang
cermat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.

BAB III
PENUTUPAN
1.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dibahas teori antrian sebagai cabang ilmu
matematika dan ilmu komputer yang mempelajari perilaku dan
pengelolaan sistem antrian. Teori antrian memberikan alat dan model
matematika yang penting untuk menganalisis dan memahami fenomena
antrian dalam berbagai konteks kehidupan, seperti pelayanan pelanggan,
transportasi, telekomunikasi, dan manufaktur.

Dalam pemahaman teori antrian, tiga karakteristik utama dalam


sistem antrian menjadi fokus perhatian, yaitu kedatangan, pelayanan, dan
antrian. Karakteristik kedatangan melibatkan intensitas kedatangan
pelanggan dan pola kedatangan yang dapat digambarkan dengan
distribusi probabilitas. Karakteristik pelayanan mencakup waktu layanan
dan jumlah sumber daya yang tersedia untuk melayani pelanggan.

i
Sementara itu, karakteristik antrian meliputi kapasitas antrian dan disiplin
antrian yang mengatur urutan pelayanan.

Dengan memahami karakteristik antrian ini, kita dapat merancang


strategi yang tepat untuk mengoptimalkan kinerja sistem antrian. Dalam
hal ini, tujuan utama adalah meminimalkan waktu tunggu pelanggan,
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan meningkatkan
kepuasan pelanggan. Melalui pemodelan matematis, analisis statistik, dan
penggunaan metode teori antrian yang tepat, kita dapat membuat
keputusan yang lebih baik dalam perancangan, pengelolaan, dan
peningkatan sistem antrian.

Dalam praktiknya, teori antrian telah diterapkan dalam berbagai


bidang, seperti pengaturan lalu lintas, manajemen panggilan, optimasi
jaringan komputer, perencanaan pelayanan pelanggan, dan banyak lagi.
Aplikasi teori antrian memberikan manfaat yang signifikan dalam
meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan penggunaan
sumber daya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Dalam era yang terus berkembang dengan tuntutan pelanggan yang


semakin tinggi dan persaingan yang ketat, pemahaman tentang teori
antrian menjadi semakin penting. Dengan menerapkan prinsip dan
konsep teori antrian, organisasi dan bisnis dapat mengoptimalkan sistem
antrian mereka, menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik, dan
mencapai keunggulan kompetitif.

Dalam penutup, teori antrian merupakan alat yang kuat untuk


menganalisis dan mengelola sistem antrian dengan lebih efisien. Melalui
pemahaman yang mendalam tentang karakteristik kedatangan, pelayanan,
dan antrian, kita dapat merancang strategi yang tepat untuk
meningkatkan kinerja sistem antrian, memberikan layanan yang lebih
baik kepada pelanggan, dan mencapai hasil yang optimal dalam berbagai
bidang kehidupan dan industri.

i
1.2 Saran
Dalam makalah ini, telah dijelaskan tentang teori antrian dan
karakteristik yang terkait dengan sistem antrian. Teori antrian
memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami dan
mengoptimalkan sistem antrian dalam berbagai konteks. Berdasarkan
penjelasan tersebut, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan:

A. Analisis dan Pemodelan yang Mendalam: Untuk mengoptimalkan


sistem antrian, sangat penting untuk melakukan analisis dan
pemodelan yang mendalam terhadap karakteristik kedatangan,
pelayanan, dan antrian. Dalam penelitian lebih lanjut, disarankan
untuk menggali lebih dalam tentang metode matematika dan teknik
analisis yang digunakan dalam teori antrian. Hal ini akan membantu
dalam memahami secara lebih akurat perilaku antrian dan merancang
strategi yang efektif.
B. Perencanaan Kapasitas yang Tepat: Kapasitas antrian memainkan
peran penting dalam kinerja sistem antrian. Oleh karena itu,
disarankan untuk melakukan perencanaan kapasitas yang tepat
dengan mempertimbangkan jumlah pelanggan yang diharapkan,
intensitas kedatangan, waktu layanan, dan sumber daya yang tersedia.
Dengan melakukan perencanaan yang baik, dapat dihindari
kemungkinan terjadinya antrian yang panjang dan waktu tunggu yang
tidak diinginkan.
C. Penggunaan Teknologi Terkini: Dalam era digital yang terus
berkembang, disarankan untuk memanfaatkan teknologi terkini dalam
pengelolaan sistem antrian. Misalnya, penggunaan sistem antrian
berbasis komputer, pelacakan waktu tunggu secara real-time, atau
penggunaan kecerdasan buatan untuk memprediksi pola kedatangan
dan waktu layanan. Teknologi ini dapat membantu dalam
meningkatkan efisiensi, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

i
D. Evaluasi dan Peningkatan Kontinu: Sistem antrian harus dievaluasi
secara teratur untuk mengidentifikasi area yang memerlukan
perbaikan. Melalui pengumpulan data dan analisis kinerja sistem
antrian, dapat diidentifikasi area yang menyebabkan waktu tunggu
yang tinggi atau ketidakseimbangan dalam pelayanan. Dengan
melakukan evaluasi dan peningkatan yang berkelanjutan, sistem
antrian dapat ditingkatkan secara terus-menerus untuk memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Dalam penutup, teori antrian merupakan alat yang penting dalam


menganalisis dan mengelola sistem antrian. Dengan memahami
karakteristik antrian, melakukan analisis yang mendalam, melakukan
perencanaan kapasitas yang tepat, memanfaatkan teknologi terkini, dan
melakukan evaluasi dan peningkatan yang berkelanjutan, kita dapat
meningkatkan efisiensi sistem antrian, mengurangi waktu tunggu,
meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mencapai tujuan yang diinginkan
dalam berbagai bidang kehidupan.

i
DAFTAR PUSTAKA
Daengs, Achmad, Moch. Rizaldy Rachmansyah, 2017. Implementation Of
Economic Value Added And Market Value Added Analysis As Valuation
Tools Of Invest Feasibility. Jurnal Sinergi MM Unitomo Surabaya, Vol. 7
No. 7, page : 6-15.
Dimyati, Tjutju Tarliah & Ahmad Dimyati, Operations Research Model-model
Pengambilan Keputusan, 1992, Sinar Baru, Bandung.
Faisal, F. (2005). Pendekatan Teori Antrian : Kasus Nasabah Bank pada Pukul
08.00-11.00 WIB di Bank BNI 46 Cabang Bengkulu. Jurnal Gradien,
Vol.1 No.2, 90-97
Gross, D., & Harris, C. (1998). Fundamentals Of Queueing Theory, Third Editian.
Canada: John Wiley

i
Kakiay, T. J. (2004). Dasar Teori Antrian untuk Kehidupan Nyata. Yogyakarta:
Andi.
Lucyantoro, B.I dan Rachmansyah, Moh R. “Penerapan Strategi Digital
Marketing, Teori Antrian Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi
Kasus di MyBCA Ciputra World Surabaya)”. 2017:42-44.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Penerbit
Salemba Empat. Jakarta
Nurhayati, R., & Kartono, R. (2014). Analisis Proses Antrian Multiple Channel
Single Phase Di Loket Administrasi dan Rawat Jalan RSUP Dr. Kariadi
Semarang. Unnes Journal of Mathematics, Vol 3 No 1, ISSN 2252- 6943,
1-6.
Walpole, Ronald E. dan Raymond H. Myers, Ilmu Peluang dan Statistika untuk
Insiyur dan Ilmuwan, Terbitan ke-2, 1986, ,ITB, Bandung.
Wijaya, Oscarius, 2015. Optimisme Dan Peluang Dalam Menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean, Jurnal Ekonomika ‘45, FE Univ. 45 Surabaya, vol. 3 No.
1, page : 8-10

Anda mungkin juga menyukai