Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 7

TEORI ANTRIAN

A. TUJUAN PRALTIKUM
Pada pertemuan pertama ini membahas mengenai POM/QM For Windows
dengan dukungan aplikasi POM for Windows 3. Setelah melakukan praktikum ini
diharapkan mahasiswa/i mampu memahami dan menjabarkan konsep Antrian
dalam penelitian operasional serta dapat menganalisa atau mengaplikasikan
program POM for Windows 3.

B. TEORI DAN PRINSIP DASAR PRAKTIKUM


A.K. Erlang, seorang ahli matematik Denmark, pertama kali membuat teori
antrian pada tahun 1909. Sejak itu, penggunaan model antrian mengalami
perkembangan yang cukup pesat, terutama setelah berakhirnya perang dunia
kedua. Bidang manajemen ilmu secara umum menyangk ut penomena dalam hal
"konsumen atau pelanggan menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan", dan
berbagai struktur model antrian yang telah diakui, karakteristik model antrian, dan
contoh aplikasi untuk menentukan jumlah kasir bank untuk mengurangi waktu
tunggu pelanggan.
Teori antrian merupakan studi matematis tentang antrian atau jalur
menunggu. Ini menawarkan model matematika alternatif untuk
menentukan fitur dan optimalisasi pengambilan keputusan sistem
antrian. Sistem antrian sangat penting saat konsumen menunggu
pelayanan.
Teori antrian, juga dikenal sebagai teori queuing, adalah studi
tentang antrian atau proses pengumpulan dan penanganan entitas yang
menunggu dalam sistem. Teori antrian mencoba untuk menganalisis
dan memodelkan perilaku antrian dengan menggabungkan berbagai
faktor seperti tingkat kedatangan, kecepatan pelayanan, jumlah
saluran pelayanan, dan kebijakan antrian.
Beberapa konsep penting dalam teori antrian meliputi:
1. Tingkat kedatangan (arrival rate): Menunjukkan berapa banyak
entitas yang datang ke sistem dalam satuan waktu tertentu. Tingkat
kedatangan bisa konstan atau bervariasi.
2. Kecepatan pelayanan (service rate): Merupakan jumlah entitas yang
dapat dilayani dalam satuan waktu tertentu. Kecepatan pelayanan
juga bisa konstan atau bervariasi.
3. Kapasitas sistem: Merupakan jumlah maksimum entitas yang dapat
ditampung oleh sistem pada suatu waktu tertentu.
4. Waktu tunggu (waiting time): Merupakan waktu yang dihabiskan
oleh entitas dalam antrian sebelum dilayani.
5. Panjang antrian (queue length): Merupakan jumlah entitas yang
sedang menunggu dalam antrian pada suatu waktu tertentu.
Tujuan utama teori antrian adalah untuk menganalisis dan
memprediksi kinerja sistem antrian. Hal ini dapat membantu dalam
merancang sistem yang efisien dan mengoptimalkan faktor-faktor
seperti waktu tunggu rata-rata, panjang antrian rata-rata, dan utilitas
sistem (tingkat pelayanan yang digunakan).
Metode yang digunakan dalam teori antrian meliputi model
antrian, simulasi, dan analisis statistik. Model antrian digunakan untuk
menggambarkan sistem antrian dengan mendasarkan pada distribusi
kedatangan dan distribusi waktu pelayanan. Simulasi digunakan untuk
mensimulasikan perilaku sistem antrian untuk memperoleh wawasan
tentang kinerjanya. Analisis statistik digunakan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data antrian yang ada.
Teori antrian memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang,
termasuk ilmu komputer, manajemen operasi, transportasi,
telekomunikasi, dan layanan pelanggan. Dengan memahami dan
menerapkan prinsip-prinsip teori antrian, sistem antrian dapat
ditingkatkan secara efisien untuk meningkatkan kualitas layanan.

Contoh model struktur antrian dasar berikut adalah sebagai berikut:

a) Satu Jalur—Single Phase Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang
memasuki sistem pelayanan atau fasilitas pelayanan; Single Phase juga
berarti hanya ada satu pelayanan.

b) Satu Jalur—Multi Fasa: Istilah "Multi Fasa" mengacu pada adanya dua
atau lebih layanan yang dijalankan secara berurutan, atau dalam fase fase.

C) Sistem Multi Channel Single Phase terjadi ketika antrian tunggal melayani
dua atau lebih fasilitas pelayanan, seperti antrian teller bank.

d) Sistem Multi Channel Multi Phase Multi Phase terjadi ketika antrian
tunggal melayani pasien di rumah sakit dari pendaftaran, diagnosa,
pengobatan, dan pembayaran. Setiap sistem memiliki beberapa fasilitas
pelayanan pada setiap tahapnya.

e) Sistem Multi Channel Single Phase terjadi ketika antrian tunggal mengalir
ke dua atau lebih fasilitas pelayanan; model ini adalah antrian teller bank. f)
Sistem Multi Channel Multi Phase Multi Phase terjadi ketika ada lebih dari
satu fase.

f). Sistem Multi Channel—Multi Phase—Misalnya, registrasi mahasiswa di


universitas dan layanan pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran,
diagnosa, penyembuhan, dan pembayaran.
C.
D. REFERENSI
Heizer. Jay dan Barry R. (2009). Operation Management. Terjemahan oleh
Dwianoegrawati Setyoningsih dan Indra Almahdy. Edisi 7 Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.

Kakiay, Thomas. J. (2004). Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata.


Yogyakarta: Andi.

Kumalaningsih, S. (2013). Pengertian dan Fungsi Proses Produksi. Jakarta:


UI Press.

Margaret, C. Kartika S., Victor S. (2012). Usulan Rancangan sistem Antrian


yang optimal dan Ekonomis. Jurnal INTEGRA, Vol. 2. no. 1.

Momon, A., Ana, A. (2012). Perancangan Dan Implementasi Model Sistem


Antrian Pelayanan di Puskesmas Mulya Mekar. Majalah Ilmiah Solusi
Unsika, Vol.
10. No. 22 Edisi Maret-Mei 2012.

Nana, S. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Edisi 5. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya Offset.

Restu. (2021). Teori Antrian dan Sistem Antrian yang Perlu Kamu Tahu.
Gramedia Blog.

Taha, Hamdy. A. (1997). Riset Operasi: Suatu Pengantar, Jilid 2, Edisi ke-5.
Bina Rupa Aksara.

Ma'arif & Tanjung. (2003). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta:


Fakultas Ekonomi Universitas Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai