TEORI ANTRIAN
Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Metode Kuantitatif Dalam Pengambilan Keputusan
Yang diampu oleh Ibu Gina Agustina, S.E., M.M
Disusun Oleh :
Kelompok : 07
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Antrian.........................................................................................3
2.2 Sistem Antrian......................................................................................4
2.3 Struktur Antrian....................................................................................6
2.4 Karakteristik Sistem Antrian.................................................................8
2.5 Model-Model Antrian...........................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan...............................................................................................16
3.2 Saran.....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dibuat untuk mengatasi masalah antrian dengan menganalisis teori antrian,
pelayanan yang optimal dan kepuasan pelanggan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apa itu teori antrian?
2. Bagaimana sistem dalam antrian?
3. Bagaimana struktur dalam antrian?
4. Bagaimana karakteristik dari sistem antrian?
5. Apa saja model-model dalam sistem antrian?
1.3 Tujuan
Tujuan perumusan makalah ini yaitu memberikan jawaban dari
masalah yang ada. Adapun tujuan dari perumusan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memahami teori antrian.
2. Untuk memahami sistem dalam antrian,
3. Untuk memahami struktur dalam antrian.
4. Untuk memahami karakteristik dari sistem antrian.
5. Untuk memahami model-model dalam antrian.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
2. Distribusi Waktu Pelayanan
Waktu pelayanan dalam proses antrian dapat juga sesuai atau pas
dengan salah satu bentuk distribusi waktu pelayanan adalah distribusi
eksponensial negatif. Sehingga jika waktu pelayanan mengikuti
distribusi eksponensial negatif, maka tingkat pelayanan mengikuti
distribusi poisson.
3. Disiplin Antri
Suatu tingkah laku pengantri yang dapat mempengaruhi aturan
pelayanan adalah pengantri yang tak sabar dan memutuskan untuk
meninggalkan sistem sebelum dilayani, yang dikenal dengan nama
reneging.
4. Sistem Antrian Steady State dan Transient
Steady state diasumsikan bahwa ciri-ciri operasi seperti panjang
antrian dan rata-rata waktu menunggu akan memiliki nilai konstan
setelah sistem berjalan selama satu periode waktu. Sistem antrian yang
tidak dapat diharapkan berjalan cukup lama dalam keadaan steady
state. Dinamakan keaadan transient.
5. Tingkat Kedatangan dan Tingkat Pelayanan
Diasumsikan bahwa tingkat pelayanan harus melebihi tingkat
kedatangan pengantri. Jika tidak, antrian akan makin panjang sehingga
tidak ada solusi keseimbangan.
2.2 Sistem Antrian
Sistem antrian menurut Gross dan Haris (2008: 12) (Botutihe et al.,
2018) sistem antrian adalah dimana datangnya pelanggan untuk
mendapatkan pelayanan, menunggu jika server penuh, dan meninggalkan
sistem jika sudah mendapatkan pelayanan. Menurut Heizer dan Render
(2005) (Ginting, 2013) sistem antrian adalah sekelompok pelanggan,
server, dan aturan pelayanan terhadap pelanggan yang datang. Sistem
antrian memiliki tiga komponen penting, sebagai berikut :
1. Kedatangan
Mengetahui setiap pola kedatangan para pelanggan, ukuran atau
perilaku populasi yang akan dilayani sistem. Distribusi kedatangan ini
4
menggunakan asumsi distribusi poisson, dimana pola kedatangan
pelanggan per waktu tertentu secara acak.
2. Disiplin Antrian
Antrian timbul karena kedatangan pelanggan melebihi kapasitas
fasilitas pelayanan yang tersedia, maka antrian panjang atau pendeknya
terjadi tergantung setiap orang yang berada di suatu tempat yang
membutuhkan pelayanan.
3. Fasilitas Pelayanan
Fasilitas pelayanan mencakup pada sistem antrian, waktu pelayanan,
dan disiplin antrian itu sendiri.
2.3
Gambar 2. 1. Bentuk Sistem Antrian
Struktur Antrian
Ada 4 (empat ) model struktur antrian dasar yang umum terjadi
dalam seluruh sistem antrian, diantaranya sebagai berikut:
1) Single Channel – Single Phase
Single Channel berarti bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki
sistem pelayanan. Single Phase menunjukkan bahwa hanya ada satu
stasiun pelayanan sehingga yang telah menerima pelayanan dapat
langsung keluar dari sistem antrian. Contohnya adalah pada pembelian
tiket bioskop yang dilayani oleh satu loket, seorang pelayan toko dan
lain-lain.
5
Gambar 2.2. Model Single Channel Single Phase
6
Gambar 2.4. Model Multi Channel Single Phase
7
Sumber input yang mendatangkan pelanggan bagi sebuah sistem
pelayanan memiliki karakteristik yaitu ukuran populasi merupakan
sumber konsumen atau sumber kedatangan dalam sistem antrian
meliputi :
1. Populasi yang tidak terbatas : jumlah kedatangan atau pelanggan
pada waktu tertentu hanyalah sebagian kecil dari semua
kedatangan yang potensial.
2. Populasi yang terbatas : sebuah antrian ketika ada pengguna
pelayanan yang potensial dengan jumlah terbatas.
b) Perilaku Kedatangan
Menurut Heizer dan Render (2006:659) menyatakan bahwa perilaku
konsumen berbeda-beda dalam memperoleh pelayanan, ada tiga
karakteristik perilaku kedatangan yaitu :
1. Pelanggan yang sabar adalah mesin atau orang-orang yang
menunggu dalam antrian hingga mereka dilayani dan tidak
berpindah dalam garis antrian.
2. Pelanggan yang menolak tidak mau bergabung dalam antrian
karena merasa terlalu lama waktu yang dibutuhkan untuk dapat
memenuhi kebutuhan mereka.
3. Pelanggan yang membelok adalah pelanggan yang berada dalam
antrian akan tetapi menjadi tidak sabar dan meninggalkan antrian
tanpa melengkapi transaksi mereka.
c) Pola Kedatangan
Menurut Heizer dan Render (2006:659) bahwa disiplin antrian
merupakan aturan antrian yang mengacu pada peraturan pelanggan
yang ada di dalam barisan untuk menerima pelayanan yang terdiri atas:
1. First Come First Serve (FCFS)
2. Last Come First Serve (LCFS)
3. Shortest Operation Timer (SOT)
4. Service in Random Order (SIRO)
d) Fasilitas Pelayanan
8
Fasilitas pelayanan pada umumnya digolongkan menurut jumlah
saluran yang ada (sebagai contoh jumlah kasir) dan jumlah tahapan
(sebagai contoh jumlah pemberhentian yang harus dibuat). Desain
sistem pelayanan dapat digolongkan menjadi :
1. Single Channel-Single Phase
2. Single Channel-Multi Phase
3. Multi Channel-Single Phase
4. Multi Channel-Multi Phase
2.5 Model-Model Antrian
Ada empat model yang paling sering digunakan oleh perusahaan
dengan menyesuaikan situasi dan kondisi masing-masing. Dengan
mengoptimalkan sistem pelayanan, dapat ditentukan waktu pelayanan,
jumlah saluran antrian, dan jumlah pelayanan yang tepat dengan
menggunakan model-model antrian. Empat model antrian tersebut adalah
sebagai berikut:
a) Model M/M/I (Single Channel Query System atau Model Antrian
Jalur Tunggal)
Dalam situasi ini, kedatangan membentuk satu jalur tunggal
untuk dilayani oleh stasiun tunggal. Rumus antrian untuk model ini
adalah :
λ
Ls =
μ−λ
Dimana :
λ = Jumlah kedatangan rata- rata persatuan waktu.
μ = Jumlah rata-rata yang dilayani per satuan waktu pada setiap jalur.
Ls = Jumlah pelanggan rata-rata dalam dalam sistem.
1) Jumlah waktu rata-rata yang dihabiskan dalam sistem (waktu
menunggu ditambah waktu pelayanan)
1
W s=
μ−λ
2) Jumlah unit rata-rata yang menunggu dalam antrian
λ2
Lq =
μ( μ−λ)
9
3) Waktu rata-rata antrian dalam sistem
λ
W q=
μ ( μ−λ)
4) Faktor utilitasi sistem (populasi fasilitas pelayanan sibuk)
λ
ρ=
μ
5) Probabilitas terdapat 0 unit dalam sistem (yaitu unit pelayanan
kosong)
λ
P0=1−
μ
6) Probabilitas terdapat lebih dari sejumlah “k” unit dalam sistem,
dimana “n” adalah jumlah unit dalam sistem.
[]
k+1
λ
Pn> k =
μ
b) Model M/M/S ( Multiple Channel Query System atau Model
Antrian Jalur Berganda)
Sistem antrian jalur berganda terdapat dua atau lebih jalur atau
stasiun pelayanan yang tersedia untuk menangani pelanggan yang akan
datang. Asumsi bahwa pelanggan yang menunggu pelayanan
membentuk satu jalur yang akan dilayani pada stasiun pelayanan yang
tersedia pertama kali pada saat itu. Pola kedatangan mengikuti
distribusi Poisson dan waktu pelayan mengikuti distribusi eksponensial
negatif. Pelayanan dilakukan secara first-come, first-out, first-served,
dan semua stasiun pelayanan yang sama.
Rumus antrian untuk model ini adalah sebagai berikut :
1) Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem (tidak adanya pelanggan
dalam sistem).
1
P 0=
[∑ ( )] ()
M=1
1 λ n
1 λ M
Mμ
+
n=0 n! μ M! μ M λ −μ
2) Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem
()
M
λ
λμ
μ λ
Ls = 2
P 0+
( M −1 ) ! ( M μ −λ ) μ
10
3) Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam antrian
atau sedang dilayani (dalam sistem)
Ls
W s=
λ
4) Jumlah orang atau unit rata-rata yang menunggu dalam antrian
λ
Lq = L s
μ
5) Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh seorang pelanggan atau unit
untuk menunggu dalam antrian.
Lq
W q=
λ
Dimana :
M = Jumlah jalur yang terbuka.
λ = Jumlah kedatangan rata-rata persatuan waktu.
μ = Jumlah orang yang dilayani persatuan waktu pada setiap jalur.
n = Jumlah pelanggan.
P0= Probabilitas terdapat 0 orang dalam sistem.
Ls = Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem.
Lq = Jumlah rata-rata unit yang menunggu dalam antrian.
Contoh Kasus Model M/M/I dan Model M/M/S:
Petugas pelayanan pinjaman pada sebuah bank mewawancarai
seluruh nasabah yang ingin membuka rekening pinjaman baru. Tingkat
kedatangan para nasabah tersebut adalah 4 nasabah per jam
berdasarkan distribusi Poisson, dan petugas rekening tersebut
menghabiskan waktu rata-rata 12 menit untuk setiap nasabah yang
ingin membuka rekening baru.
a. Tentukan karakteristik operasi ( P0, Ls , Lq,W s,W q , dan Pw ) untuk sistem
ini.
b. Tambahkan seorang petugas baru pada sistem tersebut, sehingga
sekarang menjadi sistem antrian pelayanan multiple dengan dua
saluran dan tentukan karakteristik operasi yang diminta pada bagian a.
11
Pembahasan :
λ 4
Ls = = =4
μ−λ (5−4 )
- Jumlah nasabah rata-rata dalam baris antrian
λ2 42
Lq = = =3,2
μ( μ−λ) 5(5−4)
- Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam
keseluruhan sistem antrian.
1 1
W s= = =1 jam
μ−λ 5−4
- Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan untuk
menunggu dalam antrian sampai dilayani.
λ 4
W q= = =0,8 jam=48 menit
μ ( μ−λ) 5(5−4 )
- Probabilitas petugas rekening baru akan sibuk dan nasabah harus
menunggu.
λ 4
Pw = = =0,8
μ 5
b. Karakteristik operasi untuk sistem pelayanan multiple.
λ = 4 nasabah per jam kedatangan
μ = 5 nasabah per jam yang dilayani
c = 2 petugas yang dating
- Probabilitas tidak adanya nasabah dalam sistem
12
1
P 0=
[ ( )] ()
M=1
1 λ n
1 λ M
Mμ
∑ n! μ
+
M! μ M λ −μ
n=0
1
P 0=
[ ( ) ( ) ] ( ) 2×5−4
0 1 2
1 4 1 4 2× 5 1 4
+ =0,429 +
0! 5 1! 5 2! 5
- Jumlah nasabah rata-rata dalam sistem antrian
()
M
λ
λμ
μ λ
Ls = P 0+
( M −1 ) ! ( M μ −λ ) 2
μ
()
2
4
4 ×5
5 4
Ls = ( 0,429 ) + =0,952
( 2−1 ) ! ( 2 ×5−4 ) 5 2
λ
Lq = L s
μ
4
Lq=0,952− =0,152
5
- Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan dalam
keseluruhan sistem antrian.
Ls
W s=
λ
0,952
W s= =0,238 jam
4
- Waktu rata-rata yang dihabiskan seorang pelanggan untuk
menunggu dalam antrian sampai dilayani.
Lq
W q=
λ
0,152
W q= =0,038 jam
4
13
- Probabilitas petugas rekening baru akan sibuk dan nasabah harus
menunggu.
() ( ) 2×2 ×5
M 2
1 λ Mμ 1 4
Pw = P 0= 0,429=0,229
M! μ Mμ−λ 2! 5 5−4
14
Karena W q lebih besar dari target 3 menit, maka sistem tersebut tidak
dapat mencapai target.
d) Model Limited Population atau Populasi Terbatas
Model ini berbeda dengan ketiga model yang lain, karena saat
ini terdapat hubungan saling ketergantungan antara panjang antrian dan
tingkat kedatangan. Ketika terdapat sebuah populasi pelanggan
potensial yang terbatas bagi sebuah fasilitas pelayanan, maka model
antrian berbeda harus dipertimbangkan.
1) Faktor pelayanan
T
X=
T +U
2) Jumlah antrian rata-rata
L=N ( 1−F )
3) Waktu tunggu rata-rata
L(T +U ) T (1−F )
W= =
N−L XF
4) Jumlah pelayanan rata-rata
J=NF ( 1−X )
5) Jumlah dalam pelayanan rata-rata
H=FNX
6) Jumlah populasi
N=J + L+ H
Dimana :
D = Probabilitas sebuah unit harus menunggu di dalam antrian.
F = Faktor efesiensi.
H = Rata-rata jumlah unit yang sedang dilayani.
J = Rata-rata jumlah unit yang tidak berada dalam antrian.
L = Rata-rata jumlah unit yang menunggu untuk dilayani.
M = Jumlah jalur pelayanan.
N = Jumlah pelanggan potensial.
T = Waktu pelayanan rata-rata.
U = Waktu rata-rata antara unit yang membutuhkan pelayanan.
W = Waktu rata-rata sebuah unit menunggu dalam antrian.
15
X = Faktor pelayanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
16
nasabah dapat mencapai kepuasannya dengan adanya fasilitas pelayanan
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
17