Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SISTEM ANTRIAN

DOSEN PENGAMPU : INTISARI HARYANTI, M.M

ANGGOTA KELOMPOK :

- CICI NURHIDAYAH (19.01.0271/M)

- ABRIANNI (19.01.0127/M)

- RATNA SAFIRA SUBIANTO ( 19.01.0044/M)

- MUTYA AFISA (19.01.0080/M)

- AINUN WULANDARI (19.01.0098/M)

- RIRIN ANGGRIANI (19.01.0301/M)

SEMESTER / KELAS : VI / 01

STIE BIMA

TAHUN AKADEMIK 2021-2022


KATA PENGANTAR

Ucapan puja-puji dan syukur hanya semata milik Allah SWT. Hanya kepadanya lah kami
memuji dan bersyukur, meminta ampunan dan pertolongan. Kepadanya juga lah kita meminta
perlindungan dari kejelekan diri dari syetan yang senantiasa membisikkan kebatilan kepada
hati kita.

Dengan rohmat serta pertolongan-Nya, puji syukur, akhirnya makalah tentang system
antrian ini bisa terselesaikan dengan lancar. Kami menyadari sepenuh hati bahwa tetap
terdapat kekurangan yang ada pada makalah ini.

Bima , Mei 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

SAMPUL……………………………………………………………………………………….

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………....…1


B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..…..1
C. Tujuan……………………………………………………………………………….….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Antrian………………………………………………………………………….2
B. System Antrian………………………………...………………………………………2
C. System Antrian Nasabah pada Bank Jatim……………………………………………3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………4
B. Saran……………………………………………..…………………………………….4
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan semakin bertambahnya jumlah populasi di dunia, maka jumlah antrian dan pan
jangantrian juga semakin bertambah. Dalam dunia bisnis, bertambahnya nasabah (customer) 
berarti bertambah pula transaksi bisnis (Susanti, R., 1996). Disamping beberapa cara untuk
menarik nasabah, sistem antrian yang efisienakan mengurangi waktu tunggu bagi nasabah.
Selanjutnya,waktu tunggu yang singkat, membuat nasabah senang dana apabila nasabah
senang dilayani dengan cepat maka mereka akan kembali untuk bertansaksi bisnis lagi.

Gross dan Haris (Gross, 1994) mengatakan bahwa sistem antrian adalah kedatangan
pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan
(server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dan kemudian meninggalkan sistem setelah
dilayani. Dari sudut pandang pihak bank, efisiensi system dapat diestimasikan dengan
mengevaluasi ukuran waktu rata-rata dari antrian tunggal (single queue) atau antrian terpisah.
Pihak bank juga tertarik untuk mengestimasikan fraksi waktu yang digunakan oleh tiap server
dalam satu hari kerja untuk tiap-tiap model antrian (Setiawan, 1997).Simulasi diperlukan
untuk menjaga statistik yang memungkinkan pembuatan estimasi bagi peningkatan kinerja
layanan bank tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teori antrian ?
2. Apa itu system antrian ?
3. Bagaimana system antrian nasabah pada bank jatim ?

C. Tujuan
1. Supaya mahasiswa memahami Teori dari antrian.
2. Agar mengetahui system dari antrian.
3. Agar mengetahui bagaimana system nasabah pada bank jatim
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI ANTRIAN

Teori Antrian (Queuering Theory) merupakan studi matematika dari antrian atau kejadian
garis tunggu (waiting lines),yakni suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan
pelayanan dari system yang ada. Antrian yang panjang sering kali dilihat di bank saat
nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi. Sebagian orang antri merupakan hal
yang paling membosankan dan sebagian akibat terlalu lama antri,akan memnyebabkan
pelanggan kabur. Hal ini merupakan kerugian bagi organisasi tersebut.

Untuk mempertahankan pelanggan, sebuah organisasi selalu berusaha untuk


memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan terbaik tersebut diantaranya adalah memberi
pelayanan yang paling cepat sehingga pelayanan tidak dibiarkan menunggu (megantri) terlalu
lama. Namun demikian. Dampak pemberian layanan yang cepat ini akan menimbulkan biaya
bagi organisasi. Karna harus menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu, layanan yang cepat
akan sangat membantu untuk mempertahankan pelanggan, yang dalam jangka panjang tentu
saja akan menguntungkan keuntungan organisasi tersebut. Suatu asumsi tersebut yang sangat
penting dalam teori antrian adalah apakah system mencapai suatu keadaan keseimbangan
atau dinamakan steady state. Ini berarti di asumsikan bahwa ciri-ciri operasi seperti pangjang
antrian dan rata-rata waktu menunggu akan memiliki nilai konstan setelah berjalan selama
suatu periode waktu.

B. SISTEM ANTRIAN

Gross dan Haris (Gross, 2001 ) mengatakan bahwa system antrian adalah kedatangan
pelanggan untuk mendapatkan pelayanan, menunggu untuk dilayani jika fasilitas pelayanan
(server) masih sibuk, mendapatkan pelayanan dan kemudian meninggalkan system setelah
dilayani.

Menurut Gross dan Haris (Gross, 2001) ada beberapa karakteristik system antrian, yaitu:

 Pola kedatangan
Pola kedatangan pelanggan atau input ke system antrian biasanya di nyatakan dalam
bentuk banyaknya kedatangan tiap satuan waktu atau waktu antar kedatangan.
 Pola pelayanan
Pola pelayanan di nyatakan sebagai kecepatan atau laju pelanggan yang dilayani tiap
unit satuan waktu atau sebagai satuan waktu yang dibutuhkan untuk melayani
pelanggan.
 Disiplin antrian
Ada empat jenis disiplin antrian : first come first serve (FCFS/FIFO), last come serve
(LCFS/LIFO) service in random order (SIRO), Priorty service (PS)
 Kapasitas Sistem
 Jumlah jalur pelayanan

Dua system antrian dengan jenis yang berbeda yaitu :

1. System Antrian Satu Jalur (single-channel queueing system)


Pada system yang pertama, satu antrian tunggal yang akan dilayani n buah server.
Jumlah server merupakan masukan dari pemakai. Jika satu atau lebih serve tidak
melayani pelanggan, maka pelanggan pertama yang datang akan memperoleh
pelayanan. Server mana yang akan dipilih dari beberapa server yang kosong akan
dipilih secara random dengan kemungkinan yang sama untuk setiap server untuk
dipilih.
2. Sistem antrian multi jalur (Multiple-channels queueing system )
Model antrian kedua mengasumsikan bahwa setiap server dari n suah server yang ada
memiliki jalur antrian sendiri. Jika satu atau lebih server kosong dan jalur antrianya
juga kosong, maka penentuan server mana yang akan dipilih akan ditentukan secara
random dengan kemungkinan yang sama bagi setiap server yang kosong tersebut
untuk dipilih. Jika semua server terisi, maka akan dipilih server dengan panjang
antrian yang terpendek. Bila dua atau lebih server memiliki panjang antrian
terpendek yang sama maka akan dipilih server dengan nomor antrian yang lebih
kecil.

Dari sudut pandang pihak bank efisiensi system dapat diestimasikan dengan mengevaluasi
ukuran waktu rata-rata dari antrian tunggal (single queue) atau antrian terpisah. Pihak bank
juga tertarik untuk mengestimasikan fraksi waktu yang digunakan oleh tiap server dalam satu
hari kerja untuk tiap-tiap model antrian. Simulasi diperlukan untuk menjaga statistik yang
memungkinkan pembuatan estimasi bagi peningkatan kinerja layanan bank tersebut.
C. Sistem Antrian Nasabah pada Bank Jatim Pamekasan
Untuk mengetahui proses simulasi antrian nasabah, untuk mengetahui lama waktu yang
dibutuhkan (teller bank), untuk mengetahui penerapan teori antrian dalam menentukan
jumlah petugas di teller bank yang tepat untuk mempercepat proses pelayanan system
antrian nasabah pada bank jatim pamekasan.
o Pembahasan output model simulasi
Hasil analisis menunjukan temuan sebagai berikut :
1. Perhitungan tingkat kegunaan fasilitas untuk Multiple-channels Queueing system
sebesar 89%(26,4 menit) dan untuk single channel Queueing system sebesar
178% (53.4 menit)
2. Probabilitas tidak ada pemohon (po0 adalah 11% setelah terdapat penembahan
satu buah fasilitas pelayanan maka probabilitas tidak ada nasabah adalah 38,4%
yaitu terdapat peningkatan yang diakibatkan oleh menurunya jumlah nasabah
yang antri karena ada pelayanan yang cepat.
3. Rata-rata jumlah antrian nasabah yang menuggu dalam antrian (nq) adalah 538
orang (pembulatan) pemohon untuk multiple-channels Queueing system dan
untuk single –channel Queueing yang menunggu dalam antrian (nq) adalah 264,
sehingga nasabah cepat untuk mendapatkan pelayanan dari pihak teller bank.
4. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian (nq) adalah 0,182 atau 10,92
menit/orang untuk single-channels Queueing system maka waktu yang
dibutuhkan oleh pemohon untuk menunggu dan antri mengalami penurunan yaitu
0,005 jam atau 0,3 menit /orang.
5. Rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam system (tt) adalah 0,2 jam atau 12 menit
merupakan waktu yang lama.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas menganalisa kinerja dari system antrian single-channel


dan multiple channels untuk layanan teller bank menggunakan teknik simulasi discreteevent.
Data masukan berasal dari hasil pengumpulan data secara langsung di bank jatim pamekasan.
Beberapa kesimpuln yang dapat di ambil dalam penelitian ini.

B. SARAN

Mahasiswa di tuntut untuk lebih dalam mempelajari pelajaran dalam antrian dimanapun
kalian berada tetap ikuti prosedur setiap tempat .Karena dengan itu dapat menambah
wawasan kita.  Misalnya dalam teori antrian, system anterian nasabah pada bank jatim
pamekasan.

Anda mungkin juga menyukai