“Teori Antrian”
KELOMPOK 10 :
JURUSAN MATEMATIKA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatNya
hingga pada saat ini. Karena segala kasih dan karunia-Nya yang telah mengizinkan kami dalam
menyelesaikan pekerjaan untuk membuat Makalah ini dalam hal untuk memenuhi tugas.
Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan Makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada orang tua kami atas doa dan
dorongan yang diberikan pada kami hingga saat ini.
Kami berharap semoga Makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca. Kami juga menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik penyajiannya.
Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
tulisan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktu
untuk membaca Makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………...……………….4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….6
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin hari semakin pesat dan biasanya
akan diikuti oleh aktivitas-aktivitas yang semakin besar dan semakin padat, dan
tentunya secara langsung maupun tidak langsung akan diikuti pula oleh permasalahan-
permasalahan yang semakin hari semakin kompleks. Di negara yang sedang
berkembang, dalam rangka miningkatkan taraf hidup rakyatnya tuntutan pembangunan
disegala bidang semakin dapat dirasakan. Pembangunan tersebut berupa pembangunan
fisik proyek serta pembangunan gedung, jembatan prasarana, mendirikan industri
ringan dan berat, jaringan telekomunikasi dan lain-lain. Menghadapi keadaan
demikian, langkah yang umumnya ditempuh disamping mempertajam prioritas adalah
mengusahakan meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan agar dicapai hasil
guna yang maksimal dari sumber daya yang tersedia.
Dalam melaksanakan pembangunan suatu proyek maka perusahaan
melakukan pelelangan proyek kepada kepada kontraktor yang memenuhi syarat, dan
kontraktor yang terpilih akan melaksanakan pembangunan tersebut sebagai mitra dari
perusahaan. Kemudian perusahaan melakukan peninjauan-peninjauan dan pengawasan
terhadap kerja kontraktor, dengan tujuan perusahaan dapat mengetahui dan mengikuti
perkembangan yang terjadi dilapangan. Hal ini diperlukan karena dalam pemberian
biaya proyek sesuai dengan yang ada dikontrak harus diketahui bagaimana prestasi
kerja atau berapa persen pembangunan telah berjalan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan makalah ini antara
lain:
1. Apa yang dimaksut dengan model antrian?
2. Apa saja elemen dasar dalam model antrian?
3. Bagaimana cara menentukan notasi dan simulasi model antrian?
4
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui:
1. Memahami model antrian dengan tingkah laku biaya
2. Memahami dan mampu menjelaskan tentang elemen dasar model antrian
3. Menjelaskan model – model dan sistem antrian dan simulasi
5
BAB II
PEMBAHASAN
Teori antrian merupakan studi matematis mengenai antrian atau waiting lines yang di
dalamnya disediakan beberapa alternatif model matematika yang dapat digunakan untuk
menentukan beberapa karakteristik dan optimasi dalam pengambilan keputusan suatu sistem
antrian.
Sistem antrian adalah himpunan pelanggan, pelayan, dan suatu aturan yang mengatur
kedatangan para pelanggan dan pelayanannya.
Tujuan penggunaan teori antrian adalah untuk merancang fasilitas pelayanan, untuk
mengatasi permintaan pelayanan yang berfluktuasi secara random dan menjaga
keseimbangan antara biaya pelayanan dan biaya yang diperlukan selama antri.
Antrian
Orang (antri mengambil uang di atm, anti beli karcis, dll)
Lamanya waktu menunggu tergantung kecepatan pelayanan
Teori Antrian pertama dikemukakan oleh A.K. Erlang (1910)
Masalah :
Operator telepon yang menjadi kewalahan melayani para penelpon diwaktu – waktu sibuk
sehingga penelpon harus antri cukup lama menunggu giliran untuk dilayani.
Aturan Antrian
6
3. Random (Acak)
Contoh : Penanganan terhadap pasien gawat dirumah sakit, pengawasan mutu barang
dalam quality control.
Terminologi Antrian
Populasi yang dimaksud dalam teori antrian merupakan seluruh target pelanggan yang
sedang dan akan mengunakan fasilitas pelayanan, sedangkan yang dimaksud dengan
pelanggan tidak selalu berupa manusia, melainkan dapat berupa produk atau benda lain
yang melakukan aktivitas mengantri untuk dilayani atau diproses oleh satu atau lebih
fasilitas pelayanan.Menurut Levin dkk (1997), tiga bagian sistem antrian akan dijelaskan
sebagai berikut:
Sifat pemanggilan populasi Bagian dari sistem antrian ini mempunyai tiga sifat yang akan
kita uraikan:
Pemanggilan populasi bisa tidak terbatas, bisa pula terbatas. Contoh sehari-hari
pemanggilan populasi tidak terbatas antara lain adalah mobil yang tiba di gerbong tol,
pasien yang datang ke kamar darurat. Contoh pemanggilan populasi terbatas adalah tiga
7
perkakas tenun dalam pabrik pemintalan yang memerlukan pelayana operator secara terus
menerus atau empat mobil dari sebuah perusahaan kecil yang mengunjungi fasilitas
reparasi secara periodik.
Elemen/subyek pemanggilan populasi bisa tiba pada fasilitas pelayanan dalam beberapa
pola tertentu, bisa juga secara acak. Bila kedatagannya acak, kita harus tau probabilitasnya
melalui waktu antara kedatangan. Analisis IM/OR telah mendapati bahwa kedatangan acak
paling cocok diuraikan melalui distribusi Poisson.
Pemanggilan populasi dan subyeknya mempunyai tingkah laku yang berbeda dalam
memasuki deretan. Secara rutin kita terpaksa masuk ke pompa bensin meskipun pompa itu
sagat ramai, dan kita akan mau menunggu dalam deretan selama beberapa jam untuk
mendapatkan karcis pertunjukan yang sangat kita minati.
8
2.4 Struktur Dasar Antrian
Sistem antrian memiliki struktur dasar sebagai acuan untuk memberikan solusi antrian
yang tepat. Jenis pelayanan yang kita terapkan cocoknya pakai model yang mana. Berikut ini
saya akan membahas tentang 4 model dasar sistem antrian yang sudah umum, yaitu :
9
4. Multi Channel – Multi Phase
Sistem Multi Channel – Multi Phase Sebagai contoh, herregistrasi para mahasiswa di
universitas, pelayanan kepada pasien di rumah sakit mulai dari pendaftaran, diagnosa,
penyembuhan sampai pembayaran. Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas
pelayanan pada setiap tahapnya (Subagyo, 2000).
Keempat model dasar sistem antrian tersebut diatas, memiliki disiplin antrian yaitu FCFS
( First Come First Serve ), artinya orang yang datang pertama dilayani pertama juga. Tujuan
utama solusi antrian adalah tercapainya kedisiplinan antrian pelayanan yang diterapkan sehingga
tercapai kepuasan pelayanan pelanggan.
Sebelum Anda memilih type sistem mesin antrian yang Anda gunakan, terlebih dahulu
Anda perlu paham dengan alur manajemen pelanggan ( Customer Flow Management ) pada
pelayanan Anda. Jika sudah memahami alur kerja pelayanan Anda selanjutnya mudah untuk
menentukan solusi mesin antrian yang tepat guna dengan harga mesin antrian yang terjangkau.
10
Contoh Kasus
Seorang Tenaga Akademik bekerja di Jurusan Manajemen mulai pukul 08.00 am sampai
dengan 16.00 sore. Pada hari tertentu Tenaga Akademik ini harus melayani 1 Mahasiswa dalam
4 menit. Rata – rata waktu pelayanan setiap mahasiswa 2,5 menit. Hitunglah :
Penyelesaian
Perlu diketahui :
Tingkat kedatangan rata – rata : 60/4 = 15 orang / jam
Tingkat pelayanan rata – rata mahasiswa ; 15 x 2,5 = 37,5 orang / jam
Maka :
Jumlah mahasiswa yang akan dilayani selama jam kerja yaitu 8 x 15 = 120 orang
λ
P0=1−
μ
15
¿ 1−
37,5
¿ 1−¿ 0,4
¿ 0,6
11
c. Probabilitas bahwa ada n spp dalam sistem antrian, pada waktu t ( Pn ¿
n
P n= ( ) (1− μλ )
λ
μ
15 15
¿ ( 37,5 )( 1− 37,5 )
¿ ( 0,4 ) x ( 0,6 )
¿( 0,24)
d. Rata – rata banyak mahasiswa dalam sistem,[E(n)]→ termasuk yang belum menerima dan
yang sedang menerima pelayanan.
λ
E ( n) =
μ−λ
15
¿
37,5−15
¿ 0,67
e. Ratas – rata panjangnya antriann [E(m)]→ rata – rata banyaknya spp yang harus menunggu
untuk memperoleh pelayanan.
λ2
E ( m )=
μ(μ− λ)
(15)2
¿
37,5(37,5−15)
225
¿
37,5(22,5)
225
¿
843,75
¿ 0,27
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Toha, Hamdy A. (1997). Operations Research: an introduction, Prentice Hall, NJ. Levin,
Richard I., et al. (1992). Quantitative Approaches to Management, eight edition,New York,
McGraw-Hill International Editions.
14