Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI INFORMATION TECHNOLOGY

INFRSTRUKTUR LIBRARY

DISUSUN

O
L
E
H

MUHAMMAD WAHYU AULIA


NIM : 1913000340

DOSEN PENGAJAR :
Amirhud Dalimunthe, M.Kom

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI 2020-2021

1
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup..........................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
LANDASAN TEORI..............................................................................................2
2.1 Pengertian ITSM.......................................................................................2
2.2 Manfaat ITSM...........................................................................................2
BAB III....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
3.1 Sejarah Perkembangan ITIL......................................................................3
3.1.1 Komponen Operasional ITIL.................................................................5
3.1.1.1 Service Support......................................................................................5
3.1.1.2 Service Delivery....................................................................................7
3.2 Pengertian ITIL (Information Technology Infrastructure Library)..........7
BAB IV....................................................................................................................8
Kesimpulan dan Saran..........................................................................................9
4.1 Kesimpulan................................................................................................9
4.2 Saran........................................................................................................10

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan teknologi informasi yang sangat pesat menutut seluruh aspek
kehidupan untuk semakin berkembang, terlebih lagi perusahaan yang ingin
bisnisnya semakin luas. Oleh karena itulah pengaplikasian teknologi
informasi merupkan sebuah hal yang bersifat ‘wajib’ sebagai salah satu syarat
agar perusahaan semakin berkembang dan bisa ‘bertahan’ dalam
perkembangan zaman ini. Semakin banyak dan ketatnya persaingan antar
perusahaan merupakan faktor lain dimana perusahaan itu sendiri dituntut
untuk semakin baik dalam mennjalankan seluruh proses bisnisnya dan juga
semakin cepat dalam hal pelayanan pelanggan. Sehingga diaplikasikanlah
teknologi informasi dalam seluruh proses bisnis perusahaan, baik itu internal
maupun eksternal. Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
merupakan salah satu contoh pengaplikasian teknologi informasi pada proses
bisnis perusahaan agar proses binis serta konsumen dapat lebih terintegrasi
dan semnakin berjalan dengan selaras.

1.2 Ruang Lingkup


Penulisan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) ini akan
membahas tentang pengertian ITIL, sejarah dan perkembangan
ITIL,Framework ITIL, manfaat penerapan ITIL, kelebihan dan kekurangan
ITIL.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan pembuatan makalah ini adalah antara lain:
a. Membahas mengenai Information Technology Infrastructure Library
(ITIL).
b. Sebagai syarat kelulusan dari mata kuliah Topik Khusus I.
Manfaat penulisan makalah ITIL ini adalah :
a. Memahami penerapan ITIL secara garis besar.
b. Memenuhi syarat kelulusan dari mata kuliah Topik Khusus I.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian ITSM


IT Service Management mendukung praktek terbaik dalam manajemen dan tata
kelola infrastruktur TI saat ini, termasuk komputerisasi infrastruktur yang
mendasari layanan tersebut (Chess et al., 2007). Model ITSM merepresentasikan
pergeseran paradigma dari fungsi TI, karena tidak menekankan pada manajemen
aset TI dan berfokus pada penyediaan kualitas layanan TI yang end-to-end. ITSM
merupakan penyedia kualitas layanan pelanggan dengan memastikan bahwa
kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sudah terpenuhi setiap waktu (Tan et al.,
2009). ITSM memberikan keuntungan dengan membantu organisasi TI menjadi
lebih fleksibel, efisiensi biaya dan berorientasi pada layanan. ITSM mendorong
perubahan dasar dalam organisasi TI, termasuk bagaimana mengelola
prosesproses, aset teknologi yang dimiliki, vendor dan bagaimana karyawan TI
mengembangkan peran dalam organisasi (Pollard et al., 2009).

2.2 Manfaat ITSM


Manajer sistem TI menghadapi tantangan dalam hal mengelola layanan yang
sesuai dengan ukuran dan kompleksitas yang terus berkembang. Agar
kompleksitas ini selalu dalam pengawasan, banyak organisasi TI yang besar
mengadopsi praktek terbaik dari metodologi- metodologi yang ada, disini disebut
proses formal, untuk membedakan dari istilah-istilah yang menyangkut proses TI,
yang dapat diartikan apa saja yang berasal dari program aplikasi yang sedang
berjalan menuju alur kerja maupun praktek terbaik apapun (Chess, et al., 2007).

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Perkembangan ITIL


ITIL dikembangkan pada akhir tahun 1980-an oleh Central Computing and
Telecommunications Agency (CCTA), sebuah badan pemerintah di Inggris .
Alasan CCTA adalah kurangnya kualitas layanan IT yang dimiliki oleh
Pemerintah Inggris , sehingga harus ditemukan Central Computing and
Telecommunications Agency (CCTA) untuk mencapai kualitas yang lebih
baik dan sekaligus menurunkan biaya mereka . Tujuannya adalah untuk
mengembangkan metode yang efektif dan efisien untuk penyediaan IT
Services
, dengan kata lain katalog praktik terbaik bagi organisasi IT , yang saat ini
dikenal sebagai ITIL .

Inti dari metode tersebut adalah untuk membuat layanan IT eksplisit dan ketat
berfokus pada kebutuhan klien. Hal ini dikombinasikan dengan tanggung
jawab yang jelas untuk penyediaan layanan dalam organisasi IT. Akibatnya,
organisasi IT berkonsentrasi pada layanan yang dibutuhkan oleh sisi
pelanggan, bukannya berfokus pada teknologi. Serangkaian buku tentang ITIL
telah dikeluarkan sejak tahun 1989 oleh Kantor Pemerintah Commerce
(OGC), sebuah badan administratif Pemerintah di Great Britain.

ITIL menggambarkan proses-proses, prosedur, tugas dan sejumlah daftar yang


tidak terorganisir secara spesifik, digunakan oleh organisasi untuk
membangun integrasi dengan strategi organisasi memberikan nilai dan
mempertahankan tingkat minimum kompetensi . Hal ini memungkinkan
organisasi untuk menetapkan data dasar dari yang dapat merencanakan,
melaksanakan dan mengukur. Hal ini digunakan untuk menunjukkan
kepatuhan dan untuk mengukur peningkatan.

Versi awal ITIL sebenarnya dikenal dengan sebutan GITIM (Government


Information Technology Infrastructure Management). Secara konseptual ITIL
dan GITIM sangat mirip, yaitu berfokus pada layanan dan delivery. Ide ini
datang dari Peter Skinner dan John Stewart dan didasarkan pada ide mereka
5
bahwa pengeluaran untuk IT di pemerintahan terlalu tinggi dan bahwa metode
untuk menetapkan proses praktek terbaik untuk manajemen layanan TI akan
bermanfaat. Konsep yang mendasari adalah bahwa orang akan menjadi
portabel dalam arti bahwa setiap orang akan mengelola infrastruktur dengan
cara yang sama dan merampingkan proses sehingga meningkatkan efisiensi
dan akhirnya dapat menurunkan biaya.

Pada awal tahun 1990, Perusahaan-perusahaan besar dan instansi pemerintah


di Eropa mengadopsi framework yang sangat cepat di awal 1990-an. ITIL
telah tersebar jauh dan berkembang semakin cepat, dan digunakan dalam
kedua organisasi baik organisasi pemerintah maupun non-pemerintah.

CCTA menerbitkan laporan pada tahun 1993, dimana berisi daftar lengkap
mengenai “bagaimana seharusnya” struktur IT bekerja, yang secara cepat
diadopsi oleh perusahaan dan pemerintahan di Eropa. Sayangnya, laporan
tersebut terlalu banyak, berisi 42 volume yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu
“Service Support” dan “Service Delivery”. Hal tersebut menjadi kelebihan
sehingga ITIL memberikan sebuah sistem yang dapat bekerja tidak hanya di
Inggris tetapi di seluruh dunia .

Pada tahun 2000 CCTA bergabung dengan OGC (Office for Government
Commerce). Pada tahun yang sama, Microsoft juga menggunakan ITIL
sebagai dasar untuk mengembangkan kepemilikan mereka pada Microsoft
Operations Framework (MOF). Selain itu, ditahun yang sama pula standar
pertama ITIL diterbitkan yaitu BS15000.

Pada tahun 2001, ITIL-2 diterbitkan dimana mengkonsolidasikan ITIL-1 dari


42 volume menjadi hanya 8 volume, sehigga ITIL-2 bisa lebih diterima
daripada ITIL-1 kemudian pada tahun 2002 ITIL-2 direvisi oleh BS 15000.

Pada tahun 2005, BS 15000 ditempatkan kedalam “fast track” oleh ISO yang
kemudian menyebutnya sebagai ISO 20000 sehingga mendapatkan pengakuan
dan legitimasi dari seluruh dunia. ISO 20000 diadopsi dari kumpulan
kerangka ITIL2, Bagian IT dari ISO 9000 dan sebagian ISO 17999.

6
Standar tersebut dapat diterima oleh perusahaan diseluruh dunia, walaupun
masih terdapat ketidakpuasan dengan ITIL-2 dimana terlalu panjang, terlau
banyak kertas kerja dan birokrasi dan hanya perusahaan besar yang dapat
mengimplementasikan.

Pada tahun 2005, ITIL direvisi oleh ITMSF yang dikenal dengan ITIL-3
(revisi ke-2 ITIL) dan dirilis pada tahun 2007. Dikalangan komunitas IT,
sebelum diterbitkan ITIL-3 lebih populer dibandingkan dengan ITIL-2. ITIL-3
menggunakan pendekatan IT “Service Life Cycle” yaitu bagaimana cara
meningkatkan apa yang dimiliki untuk memastikan penyesuaian terhadap
standar baru yang memberikan penyesuaian terhadap proses upgrade
Hardware dan Software.

ITIL-3 bukanlan sebuah standar tetapi hanya kerangka yang berisi 8 seri
mengenai praktek-praktek terbaik mengenai IT service management dan
distribusi IT service yang berkualitas tinggi. Delapan seri tersebut adalah
sebagi berikut :
1. Software Asset Management
2. Service Support
3. Service Delivery
4. Planning to Implement Service Management
5. ICT Infrastructure Management
6. Application Management
7. Security Management
8. Business Perspective, Volume II
Pada 31 Juli 2011. ITIL menerbitkan sebuah versi perbaikan dari ITIL V3.
Saat ini, ITIL merupakan framework yang paling banyak diterima dalam
manajemen layanan IT.

3.1.1 Komponen Operasional ITIL


3.1.1.1 Service Support
1. The Service Desk

7
Tujuan service desk yaitu, untuk melaksanakan single point of contactantara
User dan IT Service Management dan memeriksa status hubungan
semua customer. Termasuk menangani Incidents dan permintaan, serta
memberikan arahan untuk kegiatan lain seperti Change, Problem,
Configuration, Release, Service Level, and IT Service Continuity
Management.
2. Incident Management

Untuk kembali ke operasi normal secepat dan sebisa mungkin dengan


gangguan seminimal mungkin, yang memastikan bahwa tingkat pencapaian
terbaik dari availability Dan service telah terpelihara.
3. Problem Management

Untuk meminimalkan pengaruh yang merugikan dalam bisnis yang


diakibatkan incident dan masalah yang disebabkan oleh error
dalam infrastuktur.
4. Configuration Management

Tujuan configuration management yaitu, menyediakan pengendalian


infrastuktur melalui monitoring dan pemeliaharaan informasi atas
Configuration Items (CI) diperlukan untuk mendistribusikan services,CI
status and history, CI relationships,Valuable CIs (monetary or
service).Serta memberikan informasi mengenai infrastruktur IT kepada
semua pemroses dan IT Management.
5. Release Management

Release Management memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai


perubahan dalam IT service dan memastikan seluruh aspek dalam Release,
baik teknik maupun non teknik.
6. Change Management

Proses perubahan pengendalian infrastuktur atau aspek lain dari services,


dalam cara yang dikendalikan, memberikan persetujuan perubahan dengan
gangguan yang minimal. Change Management memastikan bahwa metode
standarisasi dan prosedur digunakan untuk efisinsi dan meyakinkan

8
penanganan semua perubahan. Changes dapat memberikan solusi atas
Problems, Known Errors.

3.1.1.2 Service Delivery


1. Service Level Management

Bertujuan untuk memelihara dan memperbaiki kualitas IT service, melalui


siklus tetap mengenai pemahaman, persetujuan, monitoring, pelaporan dan
pencapaian IT service. Service Level Management mengatur dan
memperbaiki tingkat persetujuan service antara dua pihak.

2. Availability Management

Bertujuan untuk mencapai capabilitas IT infrastructure dan mendukung


organisasi untuk mendistribusikan biaya yang efektif dan tingkat availability
yang terus menerus yang memungkinkan kepuasan sebagai tujuannya.
3. IT Service Continuity Management

Bertujuan untuk mendukung kesuruhan proses Business Continuity


Management dengan memastikan teknik dan fasilitas IT service yang
dibutuhkan dapat dipenuhi dengan time-scale bisnis yang disetujui dan
dipersyaratkan.
4. Capacity Management

Bertujuan untuk memahami kebutuhan bisnis di masa mendatang (the


required service delivery), operasi perusahaan (the current delivery), dan
memastikan seluruh kapasitas saat ini dan masa yang akan datang serta
aspek- aspek yang dibutuhkan yang memberikan biaya yang efektif.
5. Financial Management for IT Services

Bertujuan untuk memberikan pekerjaan dengan biaya yang efektif dan


penggunaan keuangan serta IT asset dalam Services.

3.2 Pengertian ITIL (Information Technology Infrastructure Library)


Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah best practice
famework yang mampu meningkatkan layanan atau computing service
didalam

9
sektor Teknologi Informasi. Dimana ITIL framework ini dikembangkan oleh British
Central Computer & Telecommunications Agency, yang juga bergabung dengan UK
Office of Government Commerce (OGC) pada tahun 2001 Zegers,2006; Wegmann,
2008.
ITIL memberikan sekumpulan prosedur board of management, yang diterapkan
kepada seluruh aspek dari infrastuktur Teknologi Informasi, yang memampukan
organisasi untuk dapat mengelola operasional teknologi informasinya.
Framework ITIL dari tahun 2001 sampai sekarang pun terus berkembang, mulai dari
hanya 2 modul, hingga 5 modul dengan minor revision. Inti dari ITIL v3 berisi 5
publikasi atau modul, yang mana masing – masing memberikan arahan pada tahap
yang spesifik dalam siklus mengelola layanan (Service Management Lifecycle), yang
diilustrasikan dalam skematik.. Berikut modul ITIL pada v3 :

10
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
 ITSM dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan di
perusahaan dengan meningkatkan integrasi dengan IT.
 ITSM menjadi solusi bagi perusahaan yang telah dapat menyediakan produk
yang baik namun ingin meningkatkan nilai jualnya kepada customer atau
pelanggan.
 ITSM memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat melakukan
antisipasi terhadap kebutuhan pelanggan dan menyajikan layanan yang
terbaik bagi para pelanggan.

3.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis adalah :
 Organisasi atau perusahaan harus lebih menyadari pentingnya pengelolaan
layanan yang diberikan kepada pelanggan ataupun seluruh stakeholder agar
dapat mendukung tercapainya tujuan dari organisasi itu sendiri.
 ITSM masih dapat dikembangkan sehingga dapat lebih mudah untuk
diimplementasi ke dalam perusahaan.

11

Anda mungkin juga menyukai