Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN MODEL ANTRIAN UNTUK MENGETAHUI UTILITAS PELAYANAN PADA PROSES

BONGKAR MUATAN DERMAGA PENYEBRANGAN ANGKUTAN FERRY PENAJAM PASER


UTARA DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POM FOR WINDOWS
Linta Atina Rahmah
Program Studi Teknik Mesin,Jurusan Teknologi Industri dan Proses, Institut Teknologi Kalimantan. Email :
linta@itk.ac.id
ABSTRAK
Antrian adalah sistem dimana sekolompok orang atau komponen mesin yang membutuhkan pelayanan harus
menunggu dalam urutan tertentu sebelum akhirnya memperoleh layanan. Agner Krarup Erlang adalah tokoh
pelopor teori antrian ini. Aktifitas ini sangat dekat kaitannya dengan kehidupan sehari hari, misal antrian dalam
toko, antrian bank, antrian kendaraan, antrian pembayaran listrik, dan masih banyak lagi. Studi kasus yang
diangkat pada penelitian kali ini ialah tentang anilisis model antrian pada proses bongkar muatan dermaga
penyebrangan angkutan ferry di Penajam paser Utara sebagai upaya untuk mengetahui utilitas pelayanannya.
Pada penelitian ini menerapkan model antrian multi channel single phase, dengan kapasitas antrian tak terhingga
dan sistem pelayanannya first come first serve. Dari kegiatan penelitian yang dilakukan selama periode 12 jam
ini didapatkan hasil bahwa banyaknya jumlah kapal yang menunggu dalam sistem antrian sebanyak 1 kapal
dengan rata rata waktu tunggu selama 28 menit untuk setiap kapal dan jumlah kapal yang menunggu dari awal
kedatangan hingga selesai melakukan proses bongkar muataan dan siap untuk berlayar yakni sebanyak 3 kapal
dengan waktu rata rata yang dibutuhkan 58 menit untuk setiap kapal.
Kata kunci: Antrian, Model Multi Channel Single Phase, POM for Windows

ABSTRACT
Queuing is a condition in which a group of people, or machine components that require
service have to wait in a certain order before finally obtaining services. Agner Krarup Erlang is a pioneer of
this theorem. This activity is very closely with the daily life, such us queuing in shops, bank queues, queues of
vehicle, queuing payment of electricity, and much more. In this observation is about the queuing model analysis
on process of loading cargo in dock of ferry crossing Penajam Paser Utara to determine the utility services.
Based on research and observation for a periode about twelve hour showed the number of vessels waiting in the
queue system as much 1 ships with an average time of waiting for 28 minutes for each ships and the number of
vessels waiting from the arrival to complete unloading process that as many as three vessels with average time
that it takes 58 minutes for each ships.
keywords: queuing , Multi Channel Single Phase Model, POM for Windows Software

1.

Pendahuluan

beberapa

Penajam Paser Utara adalah salah satu


kabupaten baru yang merupakan daerah
pemekaran dari kabupaten Paser. Daerah
ini merupakan jalur transportasi antar kota
bahkan provinsi. Akses yang dilalui untuk
menuju ke daerah ini dapat menggunakan
jalur

darat

transportasi

maupun
laut

via

laut.

merupakan

Jalur

fasilitas

akomodasi yang banyak digunakan oleh


masyarakat. Alat transportasi publik yang
biasa digunakan ialah speedboat, kapal
klotok, dan kapal Feri. Dalam penelitian

diatas

dapat

ditarik

kesimpulan bahwa suatu proses antrian adalah


suatu proses hubungan dengan kedatangan seorang
pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian
menunggu dalam suatu baris (antrian) jika semua
pelayan sibuk, dan akhirnya meninggalkan layanan
tersebut. Sebuah sistem antrian adalah suatu
himpunan pelanggan, pelayan dan suatu aturan
yang mengatur kedatangan pada pelanggan dan
pemrosesan masalah (Bronson, 1988:308). Pada
umumnya sistem antrian dapat diklasifikasikan
menjadi sistem yang berbeda beda dimana teori
antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas.

ini akan dibahas mengenai akomodasi laut

Ada beberapa jenis bentuk disiplin pelayanan yang

menggunakan kapal Feri. Kapal Feri

biasa digunakan dalam suatu proyek kegiatan yakni

merupakan kapal penyeberangan jarak

dekat

dimana

penumpang,

selain

kapal

ini

mengangkut
juga

dapat

1.

dilayani lebih dulu. Misal sistem antrian

mobil, motor, bus dan truk angkutan. Di


daerah ini hanya ada satu pelabuhan
publik

yang

melayani

First Come First Served (FCFS), yakni


pelangganyang lebih awal datang akan

mengangkut kendaraan bermotor seperti

2.

pada BANK , SPBU, dan lain lain)


Last Come First Served (LCFS) yakni

angkutan

sistem pelayanan dengan mendahulukan

transportasi laut menggunakan kapal Feri

yang paling akhir datangnya. Misalnya

dengan dua tempat bersandar dan bongkar

yakni elevator lift untuk tujuan lantai yang

muat penumpang. Proses bongkar muat


justru terkadang memakan waktu cukup
lama

dan

menyebabkan

3.

sama.
Service in Random Order (SIRO) yaitu
pelayanan didasarkan pada peluang secara

terjadinya

antrian.
2.

pernyataan

4.

Studi Literatur

acak.
Priority Service (PS) yakni pelayanan
yang diberikan kepada mereka yang punya
komitmen dan berani.

Menurut Siagian (1987), antrian adalah


suatu garis tunggu dari penumpang (satuan) yang

(Mohammad Shyfur Rahman Chowdhury,

memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas

2013)

pelayanan. Sedangkan menurut Heizer dan Render


dalam ukunya Operation Management (2005:418),
antrian adalah orang-orang atau barang dalam
barisan yang sedang menunggu untuk dilayani,.
Sedangkan menurut Yamit (1993: 400) antrian
adalah

ketika

para

pelanggan

(konsumen)

menunggu untuk mendapatkan jasa pelayanan. Dari

Model antrian dapat diklasifikasikan berdasarkan


fasilitas pelayanan dalam saluran dan phase yang
akan membentuk struktur antrian. Istilah saluran
menunjuk jumlah jalur untuk memasuki sistem
pelayanan. Tujuan penggunaan teori antrian adalah
untuk

merancang

fasilitas

pelayanan

dengan

permintaan pelayanan yang berfluktuasi sehingga

Penajam Paser Utara hanya ada dua dermaga

bisa diperoleh fasilitas pelayanan yang memiliki

yang digunakan untuk melakukan bongkar

keseimbangan antara biaya pelayanan dan biaya

muatan. Dari data dilapangan diketahui rata

antri. Sedangkan istilah phase yaitu jumlah stasiun

rata

pelayanan. Ada 4 model struktur antrian dasar

kapal/jam

diantaranya :

pelayanannya 2 kapal/jam untuk setiap server.

1.

rata

kecepatan

ingin bersandar di dermaga. Perlu dilakukan

pembelian tiket bus oleh satu loket.


Single Chanel- Multi Phase
Multi phase berarti ada dua atau lebih

analisis mengenai rata rata waktu yang

yang

Contohnya

dilaksanakan

diperlukan kapal dalam antrian dan waktu


selama proses bongkar muatannya. Dari hasil

secara

antrian tunggal.
Multi Chanel-Singel Phase
Sistem ini terjadi jika ada dua atau lebih
fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian

analisis ini akan terlihat keefektifitasan dari


sistem yang telah diterapkan oleh ASDP
Penajam Paser Utara.
4.

Metodologi

tunggal. Contohnya yakni pembelian tiket

Kegiatan ini dilakukan di pelabuhan

dilayani lebih dari satu loket, pelayanan

Feri Penajam Paser Utara pada hari Sabtu

Bank dan lain lain


Multi Chanel- Multi Phase
Jika ada dua atau lebih fasilitas pelayanan

selama pukul 07.00-18.00 WITA.. Jenis

dengan pelayanan lebih dari satu phase.


Contohnya

ialah sistematika pasien

disuatu rumah sakit dari pendaftaran,


diganosa,

tindakan

medis

sampai

pembayaran.
(Taha, Hamdy A, queuing theory in
operations research book)
3.

rata

ternyata menimbulkan antrian kapal ketika

berurutan dalam phase phase dengan jalur

4.

dengan

penyebrangan

ialah

pelayanan.

pelayanan

3.

kapal

Dari banyaknya jumlah kapal yang tersedia,

Single Chanel- Single Phase


Hanya ada satu jalur untuk memasuki
sistem

2.

kedatangan

Studi Kasus
Penyebrangan

penelitian ini adalah penelitian kuantitatif


yang

mana

pendekatan

penelitiannya

bersifat objektif, mencakup pengumpulan


dan

analisis

data

kuantitatif

serta

menggunakan metode pengujian statistic.


Data yang digunakan adalah data primer
yang diperoleh dari observasi langsung di
Pelabuhan Feri Penajam Paser Utara.
Selain itu dibutuhkan juga data sekunder

laut

menggunakan

yang

diperoleh

dari

ASDP

ataupun

transportasi publik berupa kapal Fery masih

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser

sangat diminati oleh masyarakat. Tercatat

Utara.

sampai

dengan

tahun

ini

pihak

ASDP

(Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan)


memiliki 16 kapal penyebrangan (kapal Fery)
dimana ada 12 kapal yang seharusnya aktif
beroperasi. Namun tiap harinya ada 10 kapal
yang dioperasikan secara aktif untuk melayani
angkutan penyebrangan sedangkan sisanya
menjaalani proses maintenance. Di Pelabuhan

Langkah pertama yang dilakukan


dalam penelitian adalah menganalisis
aliran

aktifitas

pada

pelabuhan

Feri

Penajam Paser Utara. Setelah itu penulis


melakukan pengumpulan data ke lapangan
dengan melakukan pengamatan terhadap
sampel data dengan waktu yang sudah
ditentukan. Data yang diamati adalah

waktu antar kedatangan kapal dan waktu


bongkar muatan di dermaga.
Langkah

kedua,

merekapitulasi

data

yakni
yang

dengan
sudah

di

dapatkan dan diolah untuk menentukan


waktu rata rata yang dibutuhkan untuk
mengantri.
Langkah selanjutnya ialah dengan
menganalisis dan membandingkan waktu
rata rata pada kondisi (waktu) saat
pengamatan.

Distribusi Kedatangan
Model

penelitian

menggunakan

sistem

adalah

model

probabilistik karena unsur unsur tertentu

Sistem Antrian M/M/s/


Pada

antrian

dalam

model

proses

antrian

adalah

ini

akan

variabel random (tidal pasti). Variabel

antrian

M/M/s/

random ini sering digambarkan dengan

. Maksud dari notasi M/M/s/

distribusi probabilitas. Asumsi yang biasa

ialah sistem yang waktu kedatangannya

distribusi kedatangan per unit waktunya

memiliki pola probabilitas Poisson dimana

ialah distirbusi Poisson. Distribusi ini

pola pelayanannya ialah eksponensial,

menyatakan peluang jumlah peristiwa

sistem multiple channel single phase

yang terjadi pada periode tertentu apabila

dimana hanya menggunakan satu phase

rata rata kejadian tersebut diketahui dan

pelayanan (single phase) dengan jumlah

dalam waktu yang saling bebas sejak

fasilitas

kejadian terkahir.

pelayanan

sebanyak

digunakan

2,

konfigurasi antrian tunggal dan kapasitas


antriannya

tak

terbatas

dengan

menerapkan sistem disiplin antrian FIFO


(first in, first out) atau biasa juga disebut

dalam

kaitannya

dengan

Berikut persamaan distribusi Poisson

( t)n et
Pn (t )=
n!

sistem FCFS (first come first serve).


Sistem antrian ini yang paling sering
digunakan karena baik digunakan dalam
analisis perhitungan yang banyak dan
besar dan lebih mudah dalam proses
pengidentifikasiannya.
antrian M/M/s/

Struktur

sistem

sebagai berikut:

Dimana :
t = menunjukan interval dari 0 sampai
t
n = total kedatangan pada interval 0 sampai t

=rata rata kedatangan per satuan waktu

Parameter Rata Rata Antrian M/M/s/

Rata rata banyaknya kapal dalam antrian (

Rata-rata waktu yang diperlukan kapal dalam


antrian :

LQ ) :

W =W Q +

Pc0 ( / )
c ! ( 1 )
LQ =

5.

Hasil dan Pembahasan


Perhitungan
Setelah data diolah didapatkan hasil

Dimana :

sebagai berikut :

P0 = Probabilitas tidak ada individu dalam


sistem

Probabilitas

waktu

sibuk

server

dermaga penyebrangan dalam melayani


bongkar muatan kapal ialah :

( / ) n ( / ) c
1

P0

c!
1 ( /( c )
n 0 n!
c 1

Cx

3unit / jam
=0,7 5
2 unit / jamx 2

Dimana n adalah jumlah individu dalam sistem

=rata rata kedatangan per satuan waktu


= rata rata pelayanan per satuan waktu

= tingkat kegunaan
=

Cx

=0,75
Sedangkan probabilitas tidak adanya aktivitas
bongkar muatan di dermaga ialah :

( / ) n ( / ) c
1

P0

c!
1 ( /( c )
n 0 n!
c 1

P 0=
n=0

Dimana C adalah banyaknya fasilitas pelayaanan


dalam server.

1
n

+
0!

()

()
c !(1

)
c

Rata-rata banyaknya kapal pengantri dalam sistem


(L):

L=LQ +

P0=

Rata- rata waktu yang dibutuhkan kapal berada


dalam antrian (

W Q=

LQ

WQ:

1
n

+
0!

()

()
c !(1

)
c

P 0=

1
1

3
3
(
)
(
2
2)
1+
+
1!

3
2 !(1 )
4

1
P0= =0,1 4
7

LQ

W Q=

1,89 unit
3 unit / jam

W Q =0,63 ja m
Jadi rata rata waktu yang dibutuhkan

Rata rata jumlah kapal mengantri


sebelum dilayani adalah :

W Q=

kapal

selama

mengantri

sebelum

melakukan bongkar muatan ialah 0,63 jam

c
0 ( / )

c ! ( 1 )
LQ =

atau 38 menit.

Dan waktu yang dibutuhkan kapal


selama menunggu antrian sampai dengan
2

LQ=

0,14 (3/ 2) 0,75


2
2 ! ( 10,75 )

bongkar muatan dan siap untuk pergi yaitu


:

LQ=1,8 9

W =W Q +

Jadi rata rata jumlah kapal yang mengantri sebelum


dilayani ialah 1,89 kapal

W =0,63 jam+

1 kapal per jamnya.

Rata rata jumlah kapal yang


mengantri hingga selesai bongkar muatan

1
2

W =1,13 jam
Jadi waktu rata rata selama kapal mengantri
sampai dengan siap untuk menyebrang ialah 1,13
jam atau 67,8 menit.

yakni :

L=LQ +

Analisis Software POM for Windows


Analisa model antrian dapat dilakukan dengan
menggunakan software software terntentu, salah

L=1,89+

3
2

satunya ialah dengan POM for Windows. Langkah


pertama yakni membuka software POM for
Windows kemudian pilih menu module lalu pilih
waiting list. Langkah selanjutnya dengan memilih

L=3,3 9

menu file dan pilih new-> multichannel system.


Jadi, rata rata kapal yang dilayani hingga selesai
bongkar muat ialah 3,39

3 kapal per jamnya.

Selanjutnya input judul data, kemudian karena


analisis ini tidak memperhatikan factor biaya
sehingga pillih option no cost. Selanjutnya dengan
menginput data yang sudah ada seperti rata rata

Rata rata waktu yang dibutuhkan kapal


mengantri sampai sebelum dilayani ialah :

kapal yang datang persatuan waktu (

, rata

sudah efektif dan jumlah kemungkinan adanya


server/dermaga yang tidak difungsikan sangat kecil

rata pelayanan persatuan waktu (

dan jumla

yakni sekitar 0,14 atau 14 %. Salah satu


kemungkinan

server yang tersedia. Hasil inputan datanya seperti


pada gambar berikut :

adanya

dermaga

yang

menganggur/tidak difungsikan diantaranya ialah


adanya proses maintenance dermaga. Jumlah rata
rata kapal yang mengantri sebelum dilayani ada 1
dengan rata rata jumlah kapal yang mengantri
hingga selesai proses bongkar muatannya sebanyak
3 kapal perjamnya. Sedangkan untuk rata rata
waktu yang dibutuhkan kapal mengantri sampai
sebelum bongkar muatan selama 38 menit dan
waktu yang dibutuhkan untuk menunggu dari awal
kedatangan kapal hingga kapal siap berangkat lagi

Gambar 2. Data input pada POM for Windows


Setelah menginput data tekan pilihan

yakni selama 68 menit. Jika dilihat pada data yang

solve untuk melihat hasil model antriannya.

sudah termasuk dalam pelayanan. Pelayanan disini

Hasilnya seperti pada gambar berikut :

maksudnya ialah proses bongkar muatan kendaraan

diperoleh, waktu pelayanan selama 68 menit ini

bermotor didalam kapal dan rata rata dapat


memakan waktu selama 33 menit (dari tabel
pengamatan). Jika dilihat dari sistem antrian
sebelum melakukan bongkar muatan berarti ada
waktu sekitar 38 menit yang dihabiskan kapal
beserta muatannnya untuk menunggu giliran,
padahal ada 2 dermaga yang digunakan. Hasil ini
menunjukan jika memaang pihak ASDP Penajam
Paser Utara ingin mempercepat akomodasi dan
Gambar 3. Hasil dari model antrian.
Dari hasil diatas didapatkan hasil yang sama

transportasi

jadi

dapat

dilakukaan

dengan

untuk jumlah kapal yang datang dan yang

melakukan penambahan dermaaga di pelabuhan.


Dibandingkan dengan hasil menggunakan

mengantri

dari

software ternyata sama. Penggunaan software

pelayanan

perjamnya

awal

hingga
yakni

mendapatkan

masing

masing

sangat bermanfaat dalam meudahkan permodelan

sebanyak 1 dan 3. Untuk waktu rata rata yang

antrian dan sangat membantu untuk memberikan

dibutuhkan selama menuggu sebelum mendapatkan

pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan.

pelayanan bongkar muatan ialah 38 menit, dan


waktu rata rata yang dibutuhkan dari awal hingga
selesai pelayanan ialah 68 menit.
Pembahasan
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan hasil
bahwa rasio keefektifitasannya sebesar 0,75 atau
75% atau dapat dikatakan bahwa antrian tersebut

6.

Kesimpulan dan Saran


Dari hasil analisis perhitungan dan
dengan software didapatkan hasil yang
sama

sehingga

dapat

kesimmpulan sebagai berikut :

diambil

1.

Jumlah rata rata kapal yang menunggu

Daftar Pustaka

setiap jamnya dalam sistem ada sebanyak


1 kapal dengan jumlah kapal yang
menuggu dari waktu datang sampai selelai
2.

proses bongkar muatan sebanyak 3 kapal.


Waktu rata rata yang dihabiskan oleh satu
kapal untuk menunggu mendapat giliran
bongkar muatan di dermaga selama 38
menit dengan total rata rata waktu

Weiss, Howard J. 2005. PQM


for Windows Version 3 manulal book.
New Jersey.
Taha, Hamdy A, 2006 An
Introduction Operation Research Eight
Edition.

menunggu dari awal tiba hingga selesai

Shafrizal,

Nufus

Muhammad

proses bongkar muatannya selama 68

Ghiffary. Implementasi Model Antrian

menit.

Pada Bioskop XXI BIP Menggunakan

Jumlah kapal antriannya tidak banyak

Single Channel Multi Server. Bandung

namun lama(waktu) menunggunya yang


relative lama, sehingga akan lebih baik
jika pihak ASDP mempertimbangkan
penambahan dermaga agar memperlancar
dan mempercepat proses penyebrangan
antar Balikpapan-Penajam Paser Utara ini.

Chowdhury, Mohammad Shyfur


Rahman, 2013. Queuing Theory Model
Used To Solve The Waiting Line Of A
Bank

-A

Study

On

Islami

Bank

Bangladesh Limited, Chawkbazar Branch,


Chittagong Bangladesh.

Anda mungkin juga menyukai