Anda di halaman 1dari 23

ANTRIAN KAPAL

EKO SULKHANI Y
TEORI ANTRIAN

 Pengertian
Teori antrian adalah studi matematikal dari kejadian atau garis tunggu dari nasabah
(satuan) yg memerlukan layanan (fasilitas layanan).
Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi
kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan customer yang datang tidak bisa
segera mendapatkan layanan disebabkan kesibukan pelayanan.
CONTOH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Deretan mobil yg berhenti karena traffic light.


2. Antrian dari permintaan telepon pada switch board.
3. Antrian loket bioskop, kereta api, kasir bank, dermaga pelabuhan, jalan tol, bandara
udara.
4. Antrian mobil pada pompa bensin, truk-truk yg menunggu muatan, kedatangan
pesanan pd gudang, dll.
TUJUAN DASAR MODELANTRIAN

 untuk meminimumkan total 2 (dua) biaya, yaitu biaya langsung penyediaan fasilitas
pelayanan dan biaya tidak langsung yang timbul karena para individu harus menunggu
untuk dilayani

 CONTOH

Akibat dari penumpukan kapal sehingga sebagian kapal harus menunggu lama giliran
untuk mebongkar muatan ikannya dapat menderita kerugian karena kondisi kualitas ikan
menurun. Kerugian yang lain seperti pemborosan bahan bakar, pemakaian listrik, dll.
Untuk menghindari terjadinya penumpukan kapal yang akan
membongkar ikannya maka perlu pihak pengelola pelabuhan
melakukan upaya seperti berikut :
1. merencanakan model antrian kapal
2. menambah tenaga kerja
3. penambahan dan peningkatan mutu fasilitas bongkar
4. jika mungkin direncanakan untuk memperluas tempat pelayanan
(dermaga pelayanan)
Antrian orang atau kapal atau konsumen lainnya dapat digambarkan
sebagai deretan konsumen dalam suatu baris tunggu di muka fasilitas
pelayanan. Sistem antrian yang paling sederhana mempunyai 2 (dua)
bagian dasar yaitu suatu antrian tunggal dan sebuah fasilitas pelayanan
tunggal yang kadang-kadang disebut single channel atau jalur tunggal
yaitu konsumen yang datang (arrival) membentuk satu barisan untuk
melakukan transaksi di satu tempat pelayanan.
Contoh Sistem antrian tunggal

Peningkatan jumlah kapal dan jumlah ikan yang didaratkan, berkurangnya frequensi
kedatangan kapal perlu perlu dihitung dengan cermat oleh pihak pengelola
pelabuhan agar tidak terjadi pemborosan biaya operasional pelabuhan, seperti
kelebihan karyawan atau terjadi banyak karyawan menganggur karena frequensi
kedatangan kapal menurun.
Elemen-elemen Pokok dalam Sistem Antrian

1.Disiplin Antrian
Disiplin antrian yang paling umum adalah pedoman first come, first served
(FCFS), yang pertama kali datang pertama kali dilayani. Mungkin saja ada
aturan lain misalnya karena sifat kepentingannya atau karena alasan tertentu
dilakukan pemberian prioritas pelayanan kepada yang dianggap paling penting.
Disiplin Antrian : menunjukkan pedoman kepu-tusan yang digunakan untuk menseleksi
individu yang memasuki antrian untuk dilayani terlebih dahulu (prioritas).
Ada 5 bentuk disiplin pelayanan :
1. First Come First Served (FCFS) atau First-In First-Out (LIFO), artinya : lebih dulu
dating lebih dulu dilayani. Misal : antri beli tiket bioskop.
2. Last Come First Served (LCFS) atau Last In First Out (LIFO) : yg datang terakhir
yg lebih dahulu dilayani/keluar. Misal : sistem antrian dalam elevator (lift) untuk
lantai yang sama.
3. Service In Random Order (SIRO) : panggilan didasarkan pada peluang secara
random tidak masalah siapa yg lebih dahulu datang.
4. Priority Service (PS) : prioritas layanan diberikan kepada mereka yg mempunyai
prioritas lebih rendah.
2.Tingkat Kedatangan
Yaitu distribusi jumlah kedatangan per satuan waktu tertentu atau rata-rata
jumlah kedatangan konsumen untuk memperoleh pelayanan di tempat atau
fasilitas pelayanan.
Contoh:
Antrian kapal menunggu giliran pelayanan pembongkaran ikan hasil
tangkapan.
Tingkat kedatangan biasanya dinyatakan dalam satuan jumlah per satuan
periode waktu, misalnya 20 kapal per hari.
3.Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan adalah distribusi waktu pelayanan per unit satuan konsumen
atau rata-rata jumlah konsumen yang dapat dilayani oleh fasilitas pelayanan.
Contoh :
Berapa buah kapal ikan yang dapat dilayani di dermaga suatu pelabuhan
Tingkat pelayanan biasanya dinyatakan dalam satuan waktu per jumlah kapal yang
dapat dilayani, misalnya di tempat pendaratan pelabuhan perikanan mempunyai
tingkat pelayanan sebanyak 17 kapal purse seine setiap harinya.
4. Kepanjangan Antrian
Banyak sistem antrian dapat menampung jumlah individu-individu yang relatif
besar, tetapi ada beberapa sistem yang mempunyai kapasitas yang terbatas. Bila
kapasitas antrian menjadi faktor pembatas besarnya jumlah individu yang dapat
dilayani dalam sistem secara nyata, berarti sistem mempunyai kepanjangan
antrian yang terbatas (finite).

Contoh suatu sistem yang mungkin mempunyai antrian yang terbatas adalah
jumlah tempat parkir atau stasion pelayanan, jumlah tempat minum di
pelabuhan udara, atau jumlah tempat tidur di rumah sakit. Secara umum model
antrian terbatas lebih kompleks dari pada sistem antrian tak terbatas (infinite).
MODEL STRUKTUR ANTRIAN
 1.Single Channel – Single Phase
Model struktur antrian ini adalah yang paling sederhana. Single channel berarti
bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu
fasilitas pelayanan. Single phase menunjukan bahwa hanya ada satu tempat
pelayanan yang dilaksanakan. Setelah menerima pelayanan, individu-individu
keluar dari sistem.

Contoh untuk model struktur ini adalah seorang tukang cukur, pembelian tiket
kereta api antar kota (Malang-Surabaya) yang dilayani oleh satu loket, dll.
2. Single Channel - Multiphase
Model ini adalah hanya terdapat satu jalur untuk memasuki barisan antrian
dengan dua atau lebih tahap pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan.
Istilah multiphase menunjukan ada dua atau lebih tempat pelayanan yang
dilaksanakan secara berurutan (dalam phase-phase).
Contoh lini produksi massa, pencucian mobil, tukang cat mobil, dll.
3. Mutichannel – Single Phase
Sistem multichannel – single phase terjadi kapan saja dua atau lebih fasilitas
pelayanan dialiri oleh antrian tunggal.
Contoh model ini adalah pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu
loket pelayanan, potong rambut oleh beberapa tukang potong, dll.
4. Multichannel - multiphase
Sistem nultichannel – multiphase terdapat dua jalur atau lebih untuk memasuki
fasilitas pelayanan dengan dua atau lebih tahap pelayanan.
Contoh pendaftaran ulang para mahasiswa di universitas, pelayanan pasien di
rumah sakit dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai pembayaran.
FORMULASI TEORI ANTRIAN

Asumsi model antrian:


1. Distribusi kedatangan merupakan distribusi poison, dimana
secara statistik kedatangan akan bersifat random
2. Tingkat pelayanan mengikuti distribusi eksponensial,
pelayanan cenderung lebih cepat dari pelayanan rata-rata
3. Rata-rata service rate lebih besar dari pada arrival rate ( S
>A )
4. Disiplin antrian adalah first come first served
5. Jumlah konsumen maupun panjang antrian tidak terbatas

Symbol:
P0 = Peluang Terjadinya pengangguran fasilitas pelayanan karena tidak ada
konsumen, atau n=0
L = Rata-rata jumlah konsumen dalam antrian
L1 = Rata-rata jumlah konsumen didalam antrian plus yang sedang dilayani
A = Tingkat kedatangan (average number of arrivals/time period)
S = Tingkat pelayanan (average number served/time period)
W = Waktu tunggu rata-rata sebelum dilayani
W1 = Waktu tunggu rata-rata plus waktu pelayanan seorang konsumen
N = Jumlah konsumen yang harus dilayani
*Pelanggan harus dilayani lebih cepat daripada kedatangannya
(A<S).
CONTOH KASUS….

 Suatu kapal perikanan akan membongkar muatanya di suatu pelabuhan perikanan, rata-rata kedatangan kapal di PP
tersebut adalah 5 kapal per jam dengan tingkat pelayanan/ waktu pembongkaran rata-rata sebesar 6 kapal per jam.
1. Berapa banyak kapal yang antri ?
2. Berapa banyak kapal yang antri plus yang sedang dilayani?
3. Berapa waktu tunggu rata-rata sebelum dilayani?

A= 5 kapal/jam
S= 6 kapal/ jam

L = A2/S(S-A) L1 = A/(S-A) W = A/S(S-A)


= 52/6(6-5) = 5/(6-5) = 5/6(6-5)
= 4,2 kapal ~ 4 kapal = 5 kapal = 0.83 jam
CONTOH KASUS….

 Sebuah dockyard mempunyai tingkat pelayanan perbaikan kapal 3 kapal per shift (8 jam), Pola kerusakan mesin
mengikuti distribusi Poison dan rata-rata konsumen yang datang berjumlah 3 kapal. Apabila kapasitas pelayanan
tetap, maka waktu menunggu perbaikan mesin akan sangat lama yaitu
W = A/S(S – A) = 3 / 3(3 – 3) = 3 / 0 = ~
Apabila kapasitas pelayanan dok ditingkatkan menjadi 2 (dua) kali maka diperlukan penambahan perlengkapan dan
karyawan sehingga kemampuan pelayanan menjadi dua kali lipat atau 6 kapal perbaikan mesin per shift.
Bila waktu perbaikan mesin mengikuti pola distribusi eksponensial maka perhitungan antrian akan menghasilkan
sebagai berikut :
Alternatif dengan jalur tunggal (single channel) akan mempunyai parameter A = 3 dan S = 6.
Probabilitas fasilitas menganggur menjadi : P0 = 1 – 3/6 = 0,5
Rata-rata jumlah kapal yang menunggu perbaikan :
alternatife antrian kedua dengan jalur ganda (dengan dua fasilitas tempat pelayanan
terpisah) maka, parameternya menjadi :
N = 2 ; S = 3 untuk setiap fasilitas pelayanan
P0 = 1 / { ∑01 (3/3)N/ N! + (3/3)N/2! (1 – 3/3 x 2) }
= 1 / { (3/3)0 + (3/3)1/ 1 + (3/3)2/2! (1 – 3/3 x 2) } = 1/3
L = {(3/3)2-1/ (2-1)! (2 - 3/3)2 } x P0 = 1/3
W1 = L / A + 1/S
= (1/3) / 3 + 1/3 = 0,44 s
Shift atau rata-rata waktu tunggu + kapal yang dilayani = 3,52 jam
KESIMPULAN KASUS 2

Dengan melihat waktu tunggu + waktu pelayanan perbaikan mesin kapal sebagai kreteria
pembanding maka terlihat dengan jelas bahwa :
1. perluasan pelayanan dengan satu fasilitas berkapasitas S = 6 akan lebih baik.
2. Semakin cepat mesin dapat diperbaiki akan semakin cepat pelayanan dapat
berproduksi, semakin kecil kerugian karena kehilangan output
3. Biaya perbaikan untuk pelayanan jalur tunggal menjadi lebih rendah apabila biaya
modal dan biaya operasi sama besar untuk kedua alternatif tersebut
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai