Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MODUS (Modular shoes):


Innovative Shoe Design with Various Function and Style

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

Sigit Ariyandanu (NIM 21070115130166/Angkatan 2015)


Muhammad Averus Zaman (NIM 21070115130167/Angkatan 2015)
Asya Audya Tiara Putri (NIM 13020115140125/Angkatan 2015)
Penty Pujiani (NIM 21020115120061/Angkatan 2015)
Adhie Prayogo (NIM 21070114120068/Angkatan 2014)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN .................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 2
1.4. Luaran yang Diharapkan ..................................................................................... 2
1.5. Manfaat Kegiatan ................................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................... 3
2.1. Kondisi Umum Lingkungan................................................................................ 3
2.2. Deskripsi Produk ................................................................................................. 3
2.3. Rencana Produksi................................................................................................ 5
2.4. Analisis Pasar ...................................................................................................... 5
2.5. Strategi Penjualan ............................................................................................... 5
2.6. Break Event Point ............................................................................................... 6
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................... 9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................... 10
4.1 Anggaran Biaya ...................................................................................................... 10
4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Detail rencana produksi ......................................................................... 5


Tabel 2. 2 Harga jual satu set sepatu ....................................................................... 6
Tabel 2. 3 Rekap biaya ............................................................................................ 6
Tabel 2. 4 Perhitungan break event point................................................................ 7
Tabel 4. 1 Ringkasan Anggaran Biaya .................................................................. 10
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 10

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Desain Sepatu 1 .................................................................................. 4


Gambar 2. 2 Desain Sepatu 2 .................................................................................. 4
Gambar 2. 3 Prototype Sepatu 1 ............................................................................. 4
Gambar 2. 4 Prototype Sepatu 2 ............................................................................. 4
Gambar 2. 5 Rencana Desain Sepatu 3 ................................................................... 4
Gambar 2. 6 Ruang penyimpanan di dalam sol ...................................................... 4
Gambar 3. 1 Diagram alir metode pelaksanaan ...................................................... 9

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di dunia dalam setahun diperkirakan ada 20 milyar pasang sepatu
diproduksi. Namun sayangnya, banyaknya jumlah produksi sepatu ini
menimbulkan 300 juta pasang sepatu dibuang setiap tahunya. Seperti limbah
garmen atau pakaian , limbah sepatu 100% tidak dapat dihilangkan karena material
dari sepatu itu sendiri. Misalnya, untuk sol sebuah sepatu olahraga terbuat dari
bahan ethylene vinyl acetate tidak dapat hancur dalam waktu 1000 tahun. Melihat
banyaknya jumlah limbah sepatu merupakan ancaman bagi lingkungan jika kita
tidak dapat memanfaatkanya. Selain itu, terdapat juga masalah yang sering dialami
oleh para traveller yang terkadang kesulitan untuk membawa beberapa sepatu
sekaligus dikarenakan oleh ukuran sepatu yang cukup besar jika dibawa lengkap
dengan sol-nya.
Dari sisi bisnis, perkembangan trend fashion sekarang ini semakin luas tidak
hanya terbatas pada pakaian, tetapi juga pada sepatu, tas, dan aksesoris lainnya.
Bisnis sepatu belakangan ini juga berkembang dengan pesat, ditunjukkan dengan
data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Alas Kaki Indonesia (Aprisindo) yang
memperkirakan ekspor alas kaki nasional naik hingga 6,8% pada basis year-on-
year menjadi 4,7 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2015. Sedangkan
berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan Indonesia, ekspor alas kaki
Indonesia mencapai 3,66 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada periode Januari
- Oktober 2015.
Dikarenakan masalah tersebut dan peluang bisnis yang masih luas,
terciptalah ide untuk membuat sebuah inovasi sepatu baru dengan nama MODUS
atau Modular shoes. Sepatu ini disebut modular karena bagian atas dan bagian
bawah (sol) dari sepatu dapat dipisahkan dengan mudah menggunakan resleting.
Dengan sepatu MODUS traveler akan mudah untuk bepergian karena tidak perlu
membawa beberapa sepatu utuh, cukup membawa satu sol dan beberapa macam
bagian atasnya. Selain itu dengan hanya membutuhkan satu sol untuk beberapa
sepatu, dapat menekan angka produksi sepatu dan menekan jumlah limbah sepatu
yang ada.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari proposal ini adalah:
1. Usaha pengurangan limbah sol sepatu dengan menciptakan sepatu dengan
hanya menggunakan 1 sol untuk beberapa macam tampilan sepatu.
2. Membentuk suatu usaha yang mampu menghasilkan profit dan
mensejahterakan UMKM.
2

1.3. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Mengurangi jumlah produksi sol sepatu sehingga mengurangi limbah bekas
pemakaian sepatu.
2. Meminimalisir pembelian jumlah sepatu yang berbeda jenis.
3. Mempermudah pengguna atau traveller untuk membawa berbagai jenis
sepatu ke suatu tempat tanpa bawaan atau beban yang berlebih.
4. Membentuk suatu usaha inovatif yang dapat menghasilkan keuntungan.
5. Memberikan inovasi baru untuk sepatu yang lebih efisien dan terjangkau.

1.4. Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dalam program kreativitas mahasiswa
kewirausahaan ini adalah:
1. Limbah sol sepatu dapat berkurang jumlahnya.
2. Mampu membangun sebuah usaha yang memiliki prospek yang baik.
3. Produk sepatu MODUS dapat diterima dengan baik di masyarakat.

1.5. Manfaat Kegiatan


Manfaat dari kegiatan ini adalah:
1. Menciptakan sebuah perusahaan sepatu yang dapat menyelesaikan masalah
limbah sol sepatu.
2. Memberikan solusi dari permasalahan banyaknya jumlah limbah sepatu di
dunia.
3. Membantu memberdayakan dan menyejahterakan ukm.
4. Membuat sepatu yang semakin marak dibeli oleh masyarakat menjadi satu
produk yang multifungsi.
3

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Kondisi Umum Lingkungan


Sepatu merupakan alat sandang yang digunakan manusia untuk melindungi
kaki. Selain melindungi kaki sepatu juga berfungsi sebagai estetika untuk
memperindah bagian bawah tubuh. Oleh karena itu terdapat berbagai bentuk dan
model sepatu. Sepatu juga mempunyai fungsi yang berbeda-beda, dari sepatu untuk
kerja, olahraga, kasual, hingga mendaki gunung.
Saat ini masyarakat Indonesia gemar membeli sepatu dengan banyak jenis
untuk memenuhi kebutuhannya dalam menjalankan berbagai kegiatan sehingga
paling tidak harus memiliki dua atau tiga pasang sepatu berbeda yang sesuai dengan
fungsinya. Melihat kondisi tersebut, maka akan lebih baik bila memiliki satu pasang
sepatu yang memiliki ketiga fungsi tersebut. Inovasi pada sepatu MODUS adalah
dengan adanya resleting (zipper) di sekeliling badan sepatu yang dapat memisahkan
bagian atas sepatu dengan bagian bawahnya (sol) yang nantinya masing-masing
memiliki bentuk yang berbeda sesuai fungsi dan tampilan. Sehingga akan lebih
efisien dari segi harga dan juga jumlah bagian sepatu yang dimiliki sehingga tidak
memakan banyak ruang untuk menyimpan sesuatu.

2.2. Deskripsi Produk


Sepatu yang akan diproduksi terdiri dari dua bagian yaitu bagian sol
(bawah) dan bagian kulit (atas). Kedua bagian ini di hubungkan oleh zipper yang
berawal dari bagian belakang tumit bagian atas kemudian memutar kedepan dan
kembali ke belakang tumit. Zipper yang digunakan berukuran kecil dan garis
sambungan berwarna gelap sehingga sambungan terlihat samar. Sepatu MODUS
juga akan dilengkapi dengan penyimpanan khusus di dalam sol untuk menyimpan
benda-benda yang ringan dan kecil seperti kunci, uang, atau kartu atm/identitas
ketika bepergian.
Bagian sol (bawah) akan terbuat dari bahan karet yang kuat dan nyaman.
MODUS menyediakan dua pilihan sol sepatu, yaitu commander yang bisa
digunakan untuk bekerja dan acara formal lainnya dan urban yang bisa digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari serta bisa digunakan untuk olaharga karena
menggunakan bahan yang lentur. Didalam sol ini akan terdapat ruang yang bisa
digunakan untuk menyimpan barang-barang ringan dan kecil. Agar benda yang
disimpan tetap stabil akan dilengkapi karet penjempit agar barang tetap pada
tempatnya. Untuk mengakses ruang penyimpanan ini dengan membuka bagian alas
kaki.
4

Gambar 2. 1 Desain Sepatu 1 Gambar 2. 2 Desain Sepatu 2

Gambar 2. 3 Prototype Sepatu 1 Gambar 2. 4 Prototype Sepatu 2

Gambar 2. 5 Rencana desain sepatu 3

Gambar 2. 6 Ruang penyimpaan khusus didalam sol


5

2.3. Rencana Produksi


MODUS akan diproduksi dengan memanfaatkan pengrajin sepatu di
sentra sepatu Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat. Dengan demikian produksi sepatu
ini juga akan membantu mensejahterakan para pengrajin sepatu di lokasi tersebut.
Dikarenakan oleh terbatasnya dana yang diberikan (pendanaan maksimal
12,5 juta rupiah), sehingga pada tahap awal sepatu MODUS akan diproduksi
sebanyak 40 pasang dengan ukuran sepatu 42 dan 43. Dimana ukuran 42 dan 43
adalah ukuran yang umum digunakan oleh pria berusia 17-35 tahun. Berikut adalah
tabel detail produksi sepatu MODUS.

Tabel 2. 1 Detail rencana produksi


Ukuran Sepatu Jenis Sol Jenis Sepatu Jumlah
Sneaker 5
Commando
Pantofel 5
42
Slip-on 5
Urban
Boots 5
Sneaker 5
Commando
Pantofel 5
43
Slip-on 5
Urban
Boots 5
Jumlah 40

2.4. Analisis Pasar


Pangsa pasar yang dituju adalah laki-laki dengan usia 17-35 tahun. Alasanya
karena desain produk sepatu ini akan cocok dengan kaum pria yang memiliki
beragam aktivitas yang membutuhkan sepatu yang berbeda-beda. Jika mereka
membutuhkan lebih dari satu sepatu untuk aktivitas tertentu maka harus membawa
beberapa sepatu yang tentunya akan menyulitkan karena membutuhkan banyak
ruang. Kesulitan ini menjadi peluang pasar untuk MODUS yang memiliki
kepraktisan untuk dibawa-bawa.

2.5. Strategi Penjualan


Pada tahap awal akan dilakukan riset pasar dengan membuat video yang
menampilkan sepatu MODUS dan menyebarkannya ke media sosial. Selain itu,
prototype sepatu akan diperlihatkan kepada lingkungan sekitar. Kemudian feedback
yang didapatkan akan dijadikan pertimbangan untuk pengembangan produk dan
cara pemasaran yang lebih efektif dan efisien. Produk yang di jual secara default
adalah satu pasang sepatu (sol dengan kulit terpasang). Kemudian untuk konsumen
yang ingin membeli model sepatu yang berbeda dapat membeli bagian atas (kulit)
sepatu secara terpisah. Harga jual eceran untuk satu pasang sepatu adalah
Rp385.000. Sedangkan harga grosir untuk satu pasang sepatu adalah Rp315.000.
6

Penjualan akan dilakukan melalui website resmi, melalui jaringan reseller yang
tersebar di universitas-universitas dan melalui website-website e-commerce seperti
Tokopedia, Bukalapak, Alibaba dan E-Bay. Selain itu, penjualan juga akan
dilakukan dengan sistem konsinyasi dengan toko-toko sepatu di beberapa lokasi.

Tabel 2. 2 Harga jual satu set sepatu


Harga Harga Harga Margin Margin
Unit
Produksi Grosir Eceran Reseller MODUS
Satu set
215.000 315.000 385.000 70.000 100.000
sepatu

2.6. Break Event Point


Berikut adalah tabel rekap biaya untuk perhitungan break event point.
Tabel 2. 3 Rekap biaya
Pembuatan Website Rp 1.000.000
Jasa Pembuatan Media
Biaya Tetap Rp 1.500.000 Rp 3.900.000
Promosi
Transportasi Rp 1.400.000
Biaya
Produksi Sepatu Rp 215.000
Variabel
Harga Eceran Rp 385.000
Harga Jual
Harga Grosir Rp 315.000

TR = TC
. = + .
. . =
( ) =

=

3.900.000
=
315.000 215.000
= 39
Dimana :
TR = Total Revenue (Pendapatan)
TC = Total Cost
TFC = Total Fix Cost
P = Harga Jual / unit
V = Biaya Variabel / unit
x = Jumlah unit
7

Dari perhitungan diatas, didapatkan nilai x sebesar 39. Hal ini menunjukkan
bahwa titik BEP berada pada 39 unit. Sehingga untuk mencapai titik balik modal
diperlukan penjualan sebanyak 39 unit.
Dibawah ini merupakan tabel perhitungan dan grafik untuk BEP.

Tabel 2. 4 Perhitungan break event point


Unit Biaya tetap Biaya Variabel Total Biaya Harga Jual Grosir
1 Rp 3,900,000 Rp 215,000 Rp 4,115,000 Rp 315,000
2 Rp 3,900,000 Rp 430,000 Rp 4,330,000 Rp 630,000
3 Rp 3,900,000 Rp 645,000 Rp 4,545,000 Rp 945,000
4 Rp 3,900,000 Rp 860,000 Rp 4,760,000 Rp 1,260,000
5 Rp 3,900,000 Rp 1,075,000 Rp 4,975,000 Rp 1,575,000
6 Rp 3,900,000 Rp 1,290,000 Rp 5,190,000 Rp 1,890,000
7 Rp 3,900,000 Rp 1,505,000 Rp 5,405,000 Rp 2,205,000
8 Rp 3,900,000 Rp 1,720,000 Rp 5,620,000 Rp 2,520,000
9 Rp 3,900,000 Rp 1,935,000 Rp 5,835,000 Rp 2,835,000
10 Rp 3,900,000 Rp 2,150,000 Rp 6,050,000 Rp 3,150,000
11 Rp 3,900,000 Rp 2,365,000 Rp 6,265,000 Rp 3,465,000
12 Rp 3,900,000 Rp 2,580,000 Rp 6,480,000 Rp 3,780,000
13 Rp 3,900,000 Rp 2,795,000 Rp 6,695,000 Rp 4,095,000
14 Rp 3,900,000 Rp 3,010,000 Rp 6,910,000 Rp 4,410,000
15 Rp 3,900,000 Rp 3,225,000 Rp 7,125,000 Rp 4,725,000
16 Rp 3,900,000 Rp 3,440,000 Rp 7,340,000 Rp 5,040,000
17 Rp 3,900,000 Rp 3,655,000 Rp 7,555,000 Rp 5,355,000
18 Rp 3,900,000 Rp 3,870,000 Rp 7,770,000 Rp 5,670,000
19 Rp 3,900,000 Rp 4,085,000 Rp 7,985,000 Rp 5,985,000
20 Rp 3,900,000 Rp 4,300,000 Rp 8,200,000 Rp 6,300,000
21 Rp 3,900,000 Rp 4,515,000 Rp 8,415,000 Rp 6,615,000
22 Rp 3,900,000 Rp 4,730,000 Rp 8,630,000 Rp 6,930,000
23 Rp 3,900,000 Rp 4,945,000 Rp 8,845,000 Rp 7,245,000
24 Rp 3,900,000 Rp 5,160,000 Rp 9,060,000 Rp 7,560,000
25 Rp 3,900,000 Rp 5,375,000 Rp 9,275,000 Rp 7,875,000
26 Rp 3,900,000 Rp 5,590,000 Rp 9,490,000 Rp 8,190,000
27 Rp 3,900,000 Rp 5,805,000 Rp 9,705,000 Rp 8,505,000
28 Rp 3,900,000 Rp 6,020,000 Rp 9,920,000 Rp 8,820,000
29 Rp 3,900,000 Rp 6,235,000 Rp 10,135,000 Rp 9,135,000
30 Rp 3,900,000 Rp 6,450,000 Rp 10,350,000 Rp 9,450,000
31 Rp 3,900,000 Rp 6,665,000 Rp 10,565,000 Rp 9,765,000
32 Rp 3,900,000 Rp 6,880,000 Rp 10,780,000 Rp 10,080,000
33 Rp 3,900,000 Rp 7,095,000 Rp 10,995,000 Rp 10,395,000
34 Rp 3,900,000 Rp 7,310,000 Rp 11,210,000 Rp 10,710,000
8

Unit Biaya tetap Biaya Variabel Total Biaya Harga Jual Grosir
35 Rp 3,900,000 Rp 7,525,000 Rp 11,425,000 Rp 11,025,000
36 Rp 3,900,000 Rp 7,740,000 Rp 11,640,000 Rp 11,340,000
37 Rp 3,900,000 Rp 7,955,000 Rp 11,855,000 Rp 11,655,000
38 Rp 3,900,000 Rp 8,170,000 Rp 12,070,000 Rp 11,970,000
39 Rp 3,900,000 Rp 8,385,000 Rp 12,285,000 Rp 12,285,000
40 Rp 3,900,000 Rp 8,600,000 Rp 12,500,000 Rp 12,600,000

Grafik BEP
Rp14,000,000

Rp12,000,000

Rp10,000,000

Rp8,000,000

Rp6,000,000

Rp4,000,000

Rp2,000,000

Rp-
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Total Harga Jual Grosir

Gambar 2. 1 Grafik break event point


9

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan berisi langkah-langkah untuk merealisasikan


tujuan dari usulan PKM Kewirausahaan. Langkah-langkah tersebut diantaranya:
1. Persiapan
Tahap ini meliputi perancangan model, riset pasar, dan pembuatan prototype.
Tahap perancangan model dilakukan dengan mempertimbangkan segi
penampilan dan fungsi yang sekiranya dapat diterima konsumen. Pada tahap
riset pasar dilakukan survey secara primer dan sekunder terhadap minat calon
konsumen. Selanjutnya pembuatan prototype yang bertujuan untuk mengetahui
kelayakan produk dan sebagai sampel produk yang akan diproduksi.
2. Produksi
Tahap ini meliputi pemilihan material, produksi, dan uji kelayakan produk.
Pemilihan material di dasarkan pada kualitas, durabilitas, dan harga material
yang layak untuk mendapat harga produksi yang minim. Selanjutnya pemilihan
tempat produksi yang di kerjakan oleh UMKM di sentra sepatu Cibaduyut,
Jawa Barat. Tahap selanjutnya adalah quality control yang dilakukan secara
sampling dengan menguji kekuatan jahitan dan perekat.
3. Pemasaran
Pemasaran akan dilakukan malalui internet, reseller, dan penjualan langsung.
Melalui internet akan dibuat website resmi, e-commerce, sosial media, dan
video produk yang mempresentasikan keunikan dan keunggulan sepatu
MODUS. Disamping itu juga akan dibentuk jaringan reseller di universitas-
universitas di Indonesia. Untuk penjualan langssung akan dilakukan kerjasama
dengan toko-toko retail dan distro di beberapa lokasi dengan sistem konsinyasi
agar dapat menjangkau konsumen yang ingin membeli secara langsung.

Perancangan model

Riset Pasar

Pembuatan Prototype

Produksi

Pemasaran

Gambar 3. 1 Diagram alir metode pelaksanaan


10

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4. 1 Ringkasan Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Pembuatan website Rp 1.000.000
2 Jasa pembuatan media promosi Rp 1.400.000
3 Transportasi Rp 1.500.000
4 Produksi 40 Sepatu
Biaya bahan Rp 4.000.000
Biaya tenaga kerja Rp 1.600.000
Biaya pembuatan desain
Jumlah Rp 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Perancangan Produk
2 Riset Pasar
3 Produksi Sepatu
4 Penjualan
11

LAMPIRAN
12
13
14
15
16

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Wiwik Budiawan, ST.MT.
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP 19860319.201212.1.002
5 NIDN 0019038603
6 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 19 maret 1986
7 E-mail wiwikbudiawan@gmail.com
8 Nomor Telepon/HP 0821 3715 1599
9 Alamat Kantor Teknik Industri UNDIP
Jl.Prof.H.Sudarto, SH
Tembalang Semarang
10 Nomor Telepon/Faks (024)7460052
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan -
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Safety Engineering
2. Pemodelan Sistem
3. Enterprise Resource Planning
4. Human Computer Interaction
5. Cognitive Ergonomic

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Diponegoro Institut Teknologi
Bandung
Bidang Ilmu Teknik Industri Teknik dan Manajemen
Industri
Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2009-2011
Judul Skripsi/Tesis Pengembangan Sistem Pengembangan
Pembelajaran Berbasis Metodologi Analisis
Internet (e-Learning) Kecelakaan Kereta Api
Nama Pembimbing/ Singgih Saptadi, ST.,MT. Hardianto Iridiastadi,
Promotor PhD

C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )


Nama Pertemuan Ilmiah Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
/ Seminar Tempat
1 Joint International Human Error Analysis of Bali-Indonesia,
Conference APCHI- Train Accidents in 2010
ERGOFUTURE Indonesia (Study of
Problem Boundary)
17

C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )


Nama Pertemuan Ilmiah Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
/ Seminar Tempat
2 International Seminar in Train Accident Evaluation Lombok-
Industrial Engineering Using Critical Decision Indonesia,
and Management Method (CDM) 2010
3 International Seminar in Railway Accidents In Lombok-
Industrial Engineering Indonesia (Breadth And Indonesia,
and Management Depth) 2010
4 Seminar Nasional Perancangan Fasilatas Kerja Semarang-
Industrial Design Memayet Menggunakan Indonesia,
Metode Quality And Usability 2012
Assured Design (Quad)
5 Seminar Nasional Pengembangan Aplikasi Semarang-
Industrial Design Investigasi Kecelakaan Kereta Indonesia,
Api 2013
6 International Conference An insight review of indonesia Semarang-
on Information System railway Indonesia,
for Business Accidents 2013
competitiveness 2013
7 International Conference Design Of Investigation Semarang-
on Information System Support System Prototype Indonesia,
for Business 2013
competitiveness 2013
8 Joint International Design of Data Warehouse to Bali-
Conference APCHI- Support Railway Accidents Indonesia,
ERGOFUTURE-PEI- Investigation 2014
IAIFI 2014
9 Joint International Identification of Operator Bali-
Conference APCHI- Mental Workload with Fault Indonesia,
ERGOFUTURE-PEI- Tree Analysis Techniques To 2014
IAIFI 2014 Reduce Risk of Aircraft
Accidents
10 Seminar Nasional Pengembangan Aplikasi Kudus-
Teknologi Industri dan Investigasi Kecelakaan Kereta Indonesia,
Informatika 2014 Api Berbasis Web dan Prinsip 2014
Ergonomi
11 Seminar Nasional Redesain Headphoe untuk Kudus-
Teknologi Industri dan Menunjang Faktor Indonesia,
Informatika 2014 Kenyamanan dan Keamanan 2014
Bagi Kesehatan dengan Fokus
Pada Ergonomi
18

C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
12 2nd Annual Conference Tingkat Keandalan Pengendali Semarang-
on Industrial and Kereta dalam Kontribusi Indonesia,
System Engineering Terjadinya Kecelakaan Kereta 2015
Api
13 Joint International Analysis of Frontal Protection Solo-
Conference on 3rd System on A Car Indonesia,
ICEVT and 1st IMECE Semarang
14 Joint International Vehicle Routing Problem Solo-
Conference on 3rd Modelling to Minimize A Indonesia,
ICEVT and 1st IMECE Number of Vehicle by Semarang
Considering Heterogenous Fleet
Vehicle
15 International Multicriteria Decision Analysis Jogjakarta-
Conference on Science for Optimizing Site Selection of Indoneisa,
in Information Electronic and Electricity 2015
Technology (ICSITech) Equipment Waste Dismantling
2015 and Sorting Facility

16 Seminar Nasional Penerapan dan Pendekatan Semarang-


Innovation in Teori Sistem pada Indonesia,
Environmental Permasalahan Sanitasi di Kota 2015
Management 2015 Semarang

17 The 6th IWA-ASPIRE A System Dynamics Approach Beijing-


Conference & To Understanding The Spread China, 2015
Exhibition Of Disease Based On
Landscape Factors
18 World Congress on Design the Geographical London-UK,
Engineering 2015 Information System 2015
for Supplier Selection in Batik
Industry
19

D. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber* Jml (Juta
Rp)
1 2013 Pengembangan Computer BOPTN 71,25
Aided System untuk
Menganalisa Kecelakaan
Kereta Api di Indonesia
2 2014 Pengembangan Computer BOPTN 55
Aided System untuk
Menganalisa Kecelakaan
Kereta Api di Indonesia
3 2015 Kajian Ergonomi Pada DIPA-FT 15
Sistem Persinyalan dan
Sistem Komunikasi
Perkeretaapian di Daerah
Operasi (Daop) IV Semarang
4 2016 Kajian Drivers Distraction PNBP 15
and Understandability
Display GPS Terhadap
Konsentrasi Pengemudi
5 2016 Perancangan Aplikasi DIPA-FT 10
Sederhana Pengujian
Kewaspadaan Masinis
Kereta Api guna Mencegah
Terjadinya Human Error

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
1 Perancangan Computer Aided Jurnal Teknik VIII/ 2/ 2013
System Industri (Jati),
dalam Menganalisa Human Error Universitas
di Perkeretaapian Indonesia Diponegoro
2 Pengembangan Data Warehouse Performa, XIV/ 1/ 2014
dan Aplikasi Investigasi Universitas Negeri
Kecelakaan Kereta Api Sebelas Maret
3 Perancangan Aplikasi Pengujian Simetris, Universitas V/ 2/ 2014
Kewaspadaan Masinis Kereta Api Muria Kudus
di Indonesia
20
21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Harga
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan Jumlah
(Rp) (Rp)

Sebagai media promosi di


Website
internet 1 1.000.000 1.000.000

Biaya tenaga Biaya pekerja pembuat


40 115.000 4.600.000
kerja sepatu

SUB TOTAL (Rp) 5.600.000

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga Satuan


Material Pemakaian Kuantitas (Rp) Jumlah (Rp)

Sebagai dasar
20 35.000 700.000
Sol sepatu resmi
commando

Sebagai dasar
20 35.000 700.000
sepatu kasual
Sol urban

Sebagai bahan atas


10 65.000 650.000
Bahan kulit sepatu sneaker
sneaker

Sebagai bahan atas


10 65.000 650.000
Bahan kulit sepatu pantofel
pantofel

Bahan kulit Sebagai bahan atas


10 65.000 650.000
slip-on sepatu slip-on
22

Justifikasi Harga Satuan


Material Pemakaian Kuantitas (Rp) Jumlah (Rp)

Bahan kulit Sebagai bahan


10 65.000 650.000
boots atas sepatu boots

SUB TOTAL (Rp) 4.000.000

3. Perjalanan

Harga
Material Justifikasi Pemakaian Satuan Jumlah
Kuantitas
(Rp) (Rp)

Survei Survei untuk mengetahui


pengrajin biaya dan proses 4 orang 200.000 800.000
sepatu pembuatan sepatu

Pengiriman Pengiriman sepatu dari


produk dari Cibaduyut, Bandung ke 40 pcs 15.000 600.000
produsen Semarang

SUB TOTAL (Rp) 1.400.000

4. Lain-lain

Justifikasi Harga Satuan


Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Biaya Biaya iklan di Selama
Promosi media cetak dan program 1.500.000 1.500.000
elektronik

SUB TOTAL (Rp) 1.500.000

Total Keseluruhan (Rp) 12.500.000


23

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
No. Nama Program Studi Bidang Ilmu waktu Uraian Tugas
(Jam/minggu)
1. Sigit Ariyandanu Teknik Industri Teknik Industri 20 Ketua Kegiatan,
survey lapangan,
membuat rencana
produksi dan
memastikan
produksi berjalan
2. Muhammad Teknik Industri Teknik Industri 20 Survey lapangan,
Averus Zaman membuat rencana
pemasaran dan
memastikan
penjualan produk
3. Asya Audya Tiara Sastra Inggris Sastra Inggris 24 Survey lapangan,
Putri Membuat rencana
desain sepatu
4. Penty Pujiani Teknik Teknik 26 Survey lapangan,
Arsitektur Arsitektur Membuat rencana
desain sepatu
5. Adhie Prayogo Teknik Industri Teknik Industri 20 Survey lapangan,
membuat
perhitungan dan
analisis BEP
24

Anda mungkin juga menyukai