Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA

RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL)


DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM

Chauliah Fatma Putri, Ngudi Tjahjono


Universitas Widyagama Malang
e-mail: ullychauliah_uwg@yahoo.com, ngudi@widyagama.ac.id

ABSTRAK
Performance Prism adalah suatu metode pengukuran kinerja yang dimulai dari pentingnya
menyelaraskan seluruh aspek (stakeholder) ke dalam suatu framework pengukuran yang
strategis. Performance Prism mempunyai lima sisi (facets) yang membentuk framework tiga
dimensi berupa prisma segitiga. Sisi atas dan bawah merupakan stakeholder satisfaction dan
stakeholder contribution dari semua stakeholder, sedangkan tiga sisi yang lain (sisi-sisi samping)
adalah strategi, proses, dan kapabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana kinerja pada RS PWS Malang. Perancangan dan pengukuran kinerja dengan
metodePerformance Prism dapat merefleksikan kebutuhan dan keinginan dari setiap stakeholder.
Hasil rancangan dengan metode performance prism menunjukan bahwa stakeholder yang ada di
RS PWS Malang meliputi: investor, pelanggan, tenaga kerja, supplier, serta pemerintah dan
masyarakat. Sistem pengukuran kinerja tersebut terdiri dari 37 KPI yaitu 10 KPI kriteria strategi,
16 KPI kriteria proses, dan 11 KPI kriteria kapabilitas. Hasil pengukuran kinerja mencapai skor
7,407 yaitu kinerja cukup baik.

Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Performance Prism, Stakeholder, Kapabilitas.

ABSTRACT
Performance Prism is a performance measurement method which start from the importance of
aligning all aspects (stakeholders) into a strategic measurement framework. Performance Prism
has five sides (facets) that form a three-dimensional framework in the form of a triangular prism.
Top and bottom sides are stakeholder satisfaction and stakeholder contribution of all
stakeholders, while the other three sides (side-side) is a strategy, processes, and capabilities. The
purpose of this study was to determine how the performance of the PWS Hospital Malang. The
design and performance measurement with Prism metodePerformance to reflect the needs and
desires of every stakeholder. The results of the performance prism design method shows that
stakeholders in Malang RS PWS include: investors, customers, workers, suppliers, and
government and society. The performance measurement system is composed of 37 KPI 10 KPI
strategies criteria, process criteria IBC 16, and 11 KPI capability criteria. The results of
performance measurement of performance reached a score of 7.407 is pretty good.

Keywords: Performance Measurement, Performance Prism, Stakeholder, Capability.

PENDAHULUAN
Tingginya tingkat persaingan rumah sakit, mengharuskan rumah sakit memiliki
keunggulan yang mampu menarik sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin
cerdas dan sadar akan pentingnya kesehatan dan pelayanannya. Masyarakat telah dapat
menilai bahwa akreditasi rumah sakit menjadi hal yang penting dipertimbangkan. Kinerja
rumah sakit kini semakin berkembang ditinjau dari berbagai perspektif sudut pandang secara
keseluruhan. Aspek kesehatan lingkungan rumah sakit telah dirumuskan dalam beberapa
kebijakan resmi pemerintah. Rumah sakit diharapkan dapat mewujudkan lingkungan rumah
sakit yang ramah lingkungan.
Konsep Green Hospital merupakan konsep yang dapat menjadi unggulan bersaing
bagi rumah sakit. Rumah sakit ramah lingkungan (green hospital) saat ini menjadi satu
kebutuhan dalam manajemen perubahan yang sedang dikembangkan di banyak rumah sakit.
Penerapan rumah sakit ramah lingkungan merupakan bagian dari alasan mengapa rumah
sakit perlu berubah menuju pada pemenuhan konsep industri pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasar dan masyarakat. Kebutuhan pasar dan masyarakat terkini akan industri
pelayanan kesehatan telah bergeser menuju industri dengan pelayanan yang memuaskan,
aman, nyaman dan menjamin pengguna tidak menerima akibat negatif dari kegiatan
pelayanannya. Unsur kenyamanan merupakan salah satu pertimbangan pasien dalam
memilih rumah sakit.

TINJAUAN PUSTAKA
Konsep green hospital di Indonesia terintegrasi dalam konsep PROPER yang
dituangkan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.127 Tahun 2002.
Peringkat kinerja PROPER berorientasi kepada hasil yang telah dicapai perusahaan dalam
pengelolaan lingkungan yang mencakup tujuh aspek yaitu: pentaatan terhadap peraturan
pengendalian pencemaran air, pentaatan terhadap peraturan pengendalian pencemaran udara,
pentaatan terhadap peraturan pengelolaan limbah B3, pentaatan terhadap peraturan AMDAL,
sistem manajemen lingkungan, penggunaan dan pengelolaa sumber daya, community
development, participation, dan relation. Dalam penelitian ini, konsep green hospital
mengacu pada kriteria PROPER, dan dikembangkan dengan konsep green hospital di negara
lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan rumah sakit.
Konsep green hospital di Indonesia mengacu pada praktik-praktik terbaik dari
berbagai negara. Dalam Balifokus dinyatakan bahwa belum ada standar global yang
menetapkan bagaimana seharusnya rumah sakit hijau dan sehat (Green and Healthy Hospital)
itu [1]. Tapi pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai rumah sakit yang hijau dan sehat
mempromosikan kesehatan masyarakat dengan terus mengurangi dampak lingkungan dan
pada akhirnya menghilangkan kontribusinya terhadap beban penyakit. Sebuah rumah sakit
hijau dan sehat mengakui hubungan antara kesehatan manusia dan lingkungan dan
menunjukkannya melalui strategi tata kelola dan operasional.
Performance Prism merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang
menggambarkan kinerja organisasi yang sebagai bangun 3 dimensi yang mampunyai lima
sisi, yaitu sisi kepuasan stakeholder, strategi, proses, kapabilitas, dan kontribusi stakeholder
[2]. Teori ini dikembangkan oleh Universitas Cranfield oleh Neely, Adams, dan Kennerley
dengan mencoba memperkenalkannya sebagai sebuah metode pengukuran kinerja perusahaan
[3].
Metode ini mempertimbangkan seluruh stakeholder dari perusahaan seperti investor,
pelanggan, karyawan, pemerintah dan masyarakat sebagai bagian yang saling terintegrasi.
Setidaknya ada tiga alasan yang mendasari hal tersebut, yaitu [4]: adanya bahaya bahwa
stakeholder akan memberontak dan menolak untuk bekerja sama dengan organisasi apabila
organisasi tersebut tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan khusus mereka. Organisasi
memiliki tanggungjawab legal, moral, dan etika terhadap stakeholder mereka. Dan di zaman
ini, selalu ada perhatian dari media dan kelompok-kelompok kepentingan khusus, organisasi
juga memiliki reputasi yang harus dilindungi.

METODE PENELITIAN
Tahapan-tahapan penelitian ini adalah sebagaimana ditampilkan dalam diagram alir
penelitian berikut ini.
Mulai

Studi Lapangan Studi Literatur

Perancangan Key Performance Indicator (KPI) dengan Metode

Pembobotan (KPI) dengan Analitycal Hierarchy Process

Perancangan Sistem Pengukuran dengn VB

Uji Coba Sistem Pengukuran Kinerja

Kesimpulan

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian


Uraian dari rancangan penelitian adalah:
1. Studi Lapangan dan Studi Literatur
Untuk menggali informasi lebih dalam mengenai organisasi dan usaha yang ada di
Rumah Sakit PWS Malang dan pendalaman materi penunjang, maupun aplikasi, baik
melalui buku, jurnal, majalah, prosiding, e-book, e-jurnal dan sumber lain dari internet.
2. Perancangan Key Performance Indicator (KPI)dengan Metode Performance Prism
a. Penentuan Stakeholder rumah sakit.
b. Perumusan Stakeholder Satisfaction, Strategi, Proses, Kapabilitas, dan Stakeholder
Contribution. Pada tahap ini akan diperoleh apa yang menjadi keinginan dan
kebutuhan stakeholder dikaitkan dengan 5 sisi dalam prisma yaitu: kepuasan
stakeholder, strategi, proses, kapabilitas, dan kontribusi stakeholder.
c. Penentuan Key Performance Indicator (KPI) dari tiap-tiap sisi prisma yang
merupakan tolok ukur pencapaian pemenuhan keinginan dan kebutuhan para
stakeholder.
3. Pembobotan kepentingan dari masing-masing sisi prisma dan KPI dengan pendekatan
Analytical Hierarchy Process (AHP). Cara yang digunakan adalah dengan memberikan
kuesioner kepada top manajemen atau orang yang dipandang benar-benar memahami
organisasi rumah sakit.
4. Scoring System dengan Objective Matrix (OMAX)
Penghitungan skor kinerja dilakukan dengan menggunakan tabel OMAX. Proses
penghitungan pencapaian dibandingan dengan target yang terlebih dahulu ditentukan
pada masing-masing KPI. Penetapan target berdasarkan pada kebijakan manajemen
rumah sakit. Pada tahap ini diperoleh hasil pengukuran kinerja secara manual,belum
mempergunakan program.
5. Uji coba sistem pengukuran kinerja
Pada tahap ini data-data yang diperlukan bersumber dari data rumah sakit pada satu
periode tertentu di-input-kan ke dalam sistem pengukuran kinerja atau selanjutnya disebut
program/ aplikasi. Kemudian dilakukan pengukuran kinerja pada satu periode tertentu.
Pengujian sistem pengukuran kinerja ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana
program yang dirancang dapat diterapkan.Pengujian ini dimaksudkan pula untuk
mengevaluasi kekurangannya sehingga lebih mudah dalam proses perbaikannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perancangan Key Performance Indicator (KPI)dengan Metode Performance Prism
IdentifikasiStakeholder rumah sakit.
Stakeholder dari RSPWS Malang adalah:
a. Investor
RS PWS Malang merupakan rumah sakit swasta di kota Malang yang diawali dari klinik
pribadi milik Prof. Leber di daerah Sawahan Malang.
b. Pelanggan
PelangganRS PWS adalah pasien atau pengguna jasa rumah sakit yang dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu pasien Unit Gawat Darurat, pasien Rawat Jalan dan pasien Rawat
Inap.
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja pada RS PWS berjumlah 591 orang, yang terdiri dari 480 tenaga kerja full
time dan 111 tenaga kerja part time dengan kualifikasi pendidikannya masing-masing.
Tenaga kerja RS PWS terdiri dari tenaga kesehatan (tenaga medis, keperawatan,
kefarmasian, gizi, keteknisian medis) dan tenaga non-kesehatan (sarjana, sarjana
muda/D3, SMTA, SMPT dan SD ke bawah)
d. Supplier
Supplier merupakan mitra rumah sakit yang memasok kebutuhan alat-alat kesehatan, alat-
alat kedokteran, perlengkapan rumah sakit dan keperluan kefarmasian.
e. Pemerintah
Pemerintah dalam hal ini merupakan pihak yang berperan serta dalammengaturlembaga
pelayanan kesehatan dalam bentuk kebijakan daerah.
f. Masyarakat
Masyarakat merupakan pihak yang berada di lingkungan luar rumah sakit, dimana turut
serta memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.

Identifikasi Strategi, Proses, danKapabilitas Rumah Sakit


Kepuasan dan kontribusi stakeholder selanjutnya dipertimbangkan untuk
mengidentifikasi strategi, proses, dan kapabilitas rumah sakit, dengan hasil dari tiap
stakeholder. Hasil identifikasi kebutuhan, strategi, proses, kapabilitas dan kontribusi
stakeholder di RS PWS Malang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Identifikasi Kepuasan, Strategi, Proses, Kapabilitas dan Kontribusi Stakeholder

Kriteria Kepuasan Strategi Proses Kapabilitas Kontribusi


Investor 1. Peningkatan 1. 1. Membuat 1. Memiliki SDM 1. Menyediakan
pendapatan Pemanfaatan alokasi anggaran yang kompeten modal
secara investasi sesuai kebutuhan dalam berdasarkan
berkelanjutan secara mengelola kebutuhan RS
atas investasi optimal keuangan yang relevan
yang 2.Pembangunan 2. Ketersediaan 2. Melaksanakan
ditanamkan. dan anggaran untuk pembangunan
2.Melaksanakan pemeliharaan pemeliharaan RS untuk
pembangunan sarana dan mendukung
RS yang prasarana RS terwujudnya RS
berwawasan yang ramah
ramah berwawasan lingkungan
lingkungan ramah
lingkungan
Tabel 1. Identifikasi Kepuasan, Strategi, Proses, Kapabilitas dan Kontribusi Stakeholder

Kriteria Kepuasan Strategi Proses Kapabilitas Kontribusi


Pelanggan 1. Pemenuhan 1. Melaksanakan 1. Penyediaan tempat 1.Kesiapan 5 1.Memberikan
standar mutu akreditasi RS tidur (TT) sesuai Pelayanan Dasar sumbang saran
pelayanan RS standar RS. dan 7 Pelayanan untuk kemajuan RS
2. Tingkat Pemanfaatan lainnya 2. Turut promosi
tempattidur dir umah mengenai pelayanan
sakit Bed Occupancy RS kepada kerabat/
Ratio (BOR). teman
3. Efisiensi lamanya 3. Loyal sebagai
pasien dirawat atau pelanggan RS
Average Length of Stay
(ALOS).
4. Tingkat efisiensi
pemakaian TT atau
TurnOver (BTO).
5. Tingkat efisiensi
penggunaan TT atau
TOI (Turn Over
Interval)
2. Meningkatkan 6. Pelayanan yang sesuai 2. Memiliki Tim
mutu pelayanan Standar Operasional Manajemen Mutu
prima RS Prosedur (SOP) yang handal
Tenaga 1. Meningkatnya 1. Peningkatan 1. Mengikut sertakan 1. Memiliki SDM 1. Loyal terhadap RS
Kerja kualitas SDM ketrampilan dan pelatihan dan yang sesuai antara 2. Memperhatikan
2. Terpenuhi kemampuan pendidikan kemampuan dengan kesejaheraan tenaga
kesejahteraan tenaga kerja 2. Meningkatkan tugasnya kerja
yang layak 2. Pemberlakuan kesejahteraan tenaga
standar kerja secara periodik
minimum gaji
Supplier 1. Membangun 1. Melaksanakan 1. Menyediakan 1. Ketepatan dalam 1. Menyediakan
komitmen kerjasama kebutuhan farmasi dan melakukan kebutuhan RS sesuai
kerjasama dengan dengan mitra peralatan RS sesuai pembayaran kepada dengan kualifikasi
mitra (supplier) (supplier) spesifikasi order supplier order
Pemerintah 1. Peluang 1. Mengadakan 1. Melaksanakan 1. Penyerapan calon 1. Penyerapan calon
dan lowongan program rekrutmen sesuai tenaga kerja tenaga kerja
Masyarakat pekerjaan rekrutmen periode 2. Tersedianya 2. Dukungan terhadap
2. Terwujud citra secara periodic 2. Melibatkan masyarakat anggaran untuk program dari RS
positif di 2. Mengadakan dalam kegiatan sosial kegiatan sosial 3. Melaksanakan
masyarakat program RS 3. Sistem pengawasan
3. Memberikan kegiatan social 3. Melaksanakan pengendalian terhadap
kepuasan dan untuk pengendalian pencemaran air pelaksanaan
kepercayaan masyarakat pencemaran air 4. Sistem dokumen
kepada sekitar . 4. Melaksanakan pengendalian lingkungan/ ijin
pemerintah dan 3. Memiliki pengendalian pencemaran udara lingkunga,
masyarakat dokumen pencemaran udara 5. Sistem pengelolaan pengendalian
sebagai RS yang lingkungan/ ijin 5. Melaksanakan limbah B3 pencemaran air,
berwawasan lingkungan pengelolaan limbah B3 6. Pengembangan pengendalian
ramah lingkungan 4. Memiliki 6. Melaksanakan kegiatan upaya terwujudnya pencemaran udara,
4. Memberikan program ramah lain untuk terwujudnya RS ramah dan pengelolaan
kepuasan dan lingkungan di RS ramah lingkungan lingkungan limbah B3
kepercayaan luar
kepada pengendalian
pemerintah dan air, udara, dan
masyarakat limbah B3
sebagai RS yang
berwawasan
ramah lingkungan

Penentuan Key Performance Indicator (KPI)


Identifikasi Key Performance Indicator (KPI) dari strategi, proses dan kapabilitas
dilakukan dengan wawancara terhadap masing-masing stakeholder rumah sakit yang terkait.
Diperoleh 37 KPIyang ditunjukkan pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Identifikasi Key Perfomance Indicators dari Strategi, Proses dan Kapabilitas
masing-masing stakeholder
Kriteria Strategi Proses Kapabilitas
Investor 1. Prosentase pemenuhan 11. Prosentase kesesuaian 27. Prosentase jumlah SDM bagian
kebutuhan investasi anggaran terhadap kebutuhan keuangan yang kompeten dalam
2. Prosentase kondisi mengelola keuangan
peralatan kesehatan baik 28. Ketersediaan anggaran untuk
pemeliharaan sarana-prasarana
Pelanggan 3. Prosentase pelaksanaan audit 12. Prosentase ketersediaan 29.Hasil Akreditasi RS terhadap 16
medis tempat tidur (TT) sesuai pelayanan lengkap
standar RS.
13. Prosentase Bed Occupancy
Ratio (BOR).
14. Average Length of Stay
(ALOS).
15. Rata-rata Bed Turn Over
(BTO).
16. Rata-rata Turn OverInterval
(TOI)

4. Prosentase peningkatan 17. Prosentase komplain 30. Hasil audit medis


jumlah pasien baru pelanggan yang tidak
tertangani
Tenaga 5. Prosentase pelatihan tenaga 18. Prosentase jumlah tenaga 31. Prosentase kapabilitas SDM
Kerja medis yang diikuti terhadap medis yang mengikuti
kebutuhan pendidikan & pelatihan
6. Prosentase jumlah tenaga 19. Prosentase terlaksananya
kerja yang telah sesuai kenaikan gaji berkala per
standar UMR tahun
Supplier 7. Prosentase supplier yang 20. Prosentas kesesuaian 32. Ketepatan waktu dalam
memenuhi persyaratan ISO spesifikasi order terhadap melakukan pembayaran kepada
9000 kebutuhan supplier
Pemerintah 8. Prosentase pelaksanaan 21. Prosentase efisiensi proses 33. Prosentase tenaga kerja baru
dan program rekrutmen secara pelaksanaan program yang sesuai dengan kebutuhan
Masyarakat periodic rekruitmen 34. Prosentase pemanfaatan
9. Prosentase jumlah prestasi/ 22. Prosentase pelaksanaan anggaran untuk kegiatan sosial
penghargaan yang diraih RS jumlah program sosial yang
per tahun diadakan RS
10. Prosentase kepemilikan 23. Prosentase rata-rata 35. Prosentase kondisi instalasi
dokumen lingkungan/ ijin pengendalian pencemaran air pengendalian pencemaran air
lingkungan yang berlaku 24. Prosentase pengendalian 36. Prosentase kondisi instalasi
pencemaran udara pengendalian pencemaran udara
25. Prosentase rata-rata 37. Prosentase kondisi sistem
pengelolaan limbah bahan pengelolaan limbah B3
berbahaya dan beracun (B3).
26. Prosentase pelaksanaan
kegiatan lain untuk
terwujudnya RS ramah
lingkungan

D. Model PengukuranKinerja dan Pembobotan Kriteria & KPI


Penyusunan model pengukuran kinerja dalam bentuk struktur hirarki kinerja
organisasi RSPWS Malang. Susunan hirarki level teratas adalah kinerja dari RSPWS
Malang, level bawahnya merupakan kriteria-kriteria sesuai kerangka metode Performance
Prism, sedangkan terbawah adalah KPI dari masing-masing kriteria. Berikut dapat dilihat
pada Gambar 2 yaitu struktur hirarki kinerja RSPWS Malang.
Keterangan:
I : Investor; P : Pelanggan; TK: Tenaga Kerja; S: Supplier; P & M : Pemerintah dan Masyarakat
Gambar 2. Rancangan Struktur Hirarki Kinerja RSPWS Malang
Hasil Pengukuran Kinerja RS PWS Malang

Tabel 3. Pengukuran Kinerja RS PWS Malang


Performance KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI
Creiteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Performance 0,900 0,900 1,000 0,160 0,800 1,00 0,950 0,900 0,800 2,000 1,000 0,950 0,006 2,600 1,500 0,800 0,100 0,860 1,000 0,940
10 1,000 1,000 1,000 0,200 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 3,000 1,000 1,000 0,000 3,000 2,000 1,000 0,000 1,000 1,000 1,000
9 0,857 0,857 0,858 0,190 0,859 0,943 0,982 0,964 0,929 2,714 0,957 0,857 0,003 0,857 1,857 0,957 0,071 0,964 0,971 0,986
8 0,714 0,715 0,716 0,180 0,717 0,886 0,964 0,929 0,857 2,429 0,914 0,714 0,007 2,714 1,714 0,914 0,143 0,929 0,943 0,971
7 0,572 0,572 0,574 0,170 0,576 0,829 0,945 0,893 0,786 2,143 0,871 0,572 0,010 2,571 1,571 0,871 0,214 0,893 0,914 0,957
6 0,429 0,429 0,431 0,160 0,435 0,771 0,927 0,857 0,714 1,857 0,829 0,429 0,014 2,429 1,429 0,829 0,286 0,857 0,886 0,943
5 0,287 0,287 0,289 0,150 0,294 0,714 0,909 0,821 0,643 1,571 0,786 0,287 0,017 2,286 1,286 0,786 0,357 0,821 0,857 0,929
4 0,144 0,144 0,147 0,140 0,152 0,657 0,891 0,786 0,57 1,286 0,743 0,144 0,020 2,143 1,143 0,743 0,429 0,786 0,829 0,914
3 0,001 0,001 0,005 0,130 0,011 0,600 0,873 0,750 0,500 1,000 0,700 0,001 0,024 2,000 1,000 0,700 0,500 0,750 0,800 0,900
2 0,001 0,002 0,005 0,031 0,055 0,567 0,868 0,667 0,333 0,667 0,633 0,001 0,034 1,667 0,997 0,633 0,570 0,667 0,783 0,867
1 0,001 0,002 0,005 -0,069 0,098 0,533 0,863 0,583 0,167 0,333 0,567 0,001 0,0453 1,333 0,993 0,567 0,640 0,583 0,767 0,833
0 0,001 0,002 0,005 -0,169 0,142 0,500 0,858 0,500 0,000 0,000 0,500 0,001 0,053 1,000 0,990 0,500 0,710 0,500 0,750 0,800
Score 9 9 10 6 8 8 7 7 7 7 10 8 8 7 7 6 8 6 10 6
Weight 0,0069 0,019 0,063 0,031 0,016 0,033 0,024 0,009 0,035 0,022 0,032 0,017 0,018 0,023 0,019 0,011 0,031 0,031 0,031 0,030
Value 0,054 0,171 0,63 0,186 0,128 0,264 0,168 0,063 0,245 0,154 0,320 0,136 0,144 0,161 0,133 0,066 0,248 0,186 0,310 0,180
Lanjutan Tabel 3. Pengukuran Kinerja RS PWS Malang
Performance KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI KPI
Creiteria 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Performance 0,900 0,889 0,750 0,780 0,700 0,710 0,833 0,750 0,700 0,750 0,920 0,950 0,970 0,903 0,850 0,850 0,840
10 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,100 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
9 0,971 0,971 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,929 0,964 0,964 0,964 0,964 0,964 0,964 0,964
8 0,943 0,943 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,929 0,929 0,929 0,929 0,959 0,929 0,929
7 0,914 0,914 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,893 0,893 0,893 0,893 0,893 0,893 0,893
6 0,886 0,886 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,714 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857 0,857
5 0,857 0,857 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,643 0,821 0,821 0,821 0,821 0,821 0,821 0,821
4 0,829 0,829 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,571 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786 0,786
3 0,800 0,800 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750 0,750
2 0,767 0,783 0,467 0,467 0,467 0,467 0,471 0,433 0,417 0,500 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667 0,667
1 0,733 0,767 0,433 0,433 0,433 0,433 0,333 0,367 0,333 0,500 0,583 0,583 0,583 0,583 0,583 0,583 0,583
0 0,700 0,750 0,400 0,400 0,400 0,400 0,250 0,300 0,250 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500
Score 7 6 7 7 6 6 8 7 6 7 8 9 9 7 6 6 6
Weight 0,004 0,004 0,022 0,022 0,022 0,009 0,020 0,020 0,075 0,075 0,078 0,037 0,010 0,010 0,029 0,029 0,029
Value 0,028 0,024 0,154 0,154 0,154 0,054 0,160 0,140 0,450 0,525 0,624 0,333 0,090 0,070 0,174 0,174 0,174

Performance Indicator Current 7,7407


KESIMPULAN
Rancangan sistem hirarki kinerja RS PWS Malang yang memuat aspek ramah
lingkungan terdiri dari 37 Key Performance Indicator (KPI) yang telah dikelompokkan
dalam tiga (3) kriteria, meliputi: kriteria strategi, proses dan k apabilitas serta lima (5) sub
kriteria KPI stakeholder yang terdiri dari investor, pelanggan, tenaga kerja, supplier,
pemerintah dan masyarakat.
Bobot nilai masing-masing yang diperoleh dengan cara melakukan pembobotan antar
kriteria KPI, antar stakeholder perusahaan dan antar tiap elemen stakeholder dengan
menggunakan Software Expert Choice. Bobot kepentingan tiap kriteria strategi, proses,
kapabilitas berturut-turut adalah 0,26; 0,327; dan 0,413.
Hasil pengukuran kinerja dengan skor 7,407 menunjukkan bahwa kinerja RS PWS
cukup baik.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Balifokus. (2010). Activity Report. Assesment of Environmental Conditions and
Inventory for Guidance and TechnicalSupport to Develop Sound Management Practices
for Hospital Wastes. February 2010.
[2]. Neely, A.D.. and Adams, C.A. (2002). The Performance Prism The Scorecard for
Measuring and managing Business Success. Cranfield School Management. UK.
[3]. Neely, A.D., and Adams, C.A.(a).(2000). Perspectives on Performances: The
Performance Prism.Centre for Business Performance. Cranfield School of Management,
UK.
[4]. Neely, A.D., and Adams, C.A.(b).(2000). The Performance Prism Can Boost M & A
Success, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management. UK.

Anda mungkin juga menyukai