Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN
A. Nama Sekolah dan Alamat Sekolah
1. Nama Sekolah

: SMA Negeri 1 Bangsal

2. Alamat sekolah

: Jalan Desa Peterongan, Kecamatan Bangsal,

Kabupaten Mojokerto
B. Profil Sekolah
PROFIL SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH
I. Nama Sekolah
Jenis Sekolah
NSS
Luas Tanah
Alamat Sekolah
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
II. Kepala Sekolah
Nama Lengkap
NIP.
Tempat/Tanggal Lahir
Status Kepegawaian
Pendidikan Terakhir
Jurusan

: SMA Negeri 1 Bangsal


: Negeri/Swasta
: 30105030404
: 1.15 Ha=11500 m2
: Jl. DesaPeterongan, DesaPeterongan
: Bangsal
: Mojokerto
: Jawa Timur
: Suyono, S.Pd.,M.M.Pd
: 19600707 198412 1 004
: Mojokerto, 7 Juli 1960
: PNS/GTT/
: S2
: Biologi

III. Ketua Komite Sekolah


Nama
Alamat

: Drs. H. Imron Rosyadi, M.Hum


:

B. DATA SISWA
Banyak Siswa
Kelas

Banyak

Pria

Rombel
X
12
155
XI
12
135
XII
10
119
Tingkat Kelulusan Tiga Tahun Terakhir
Tahun
2014

Banyak Siswa Kelas 12


330

Lulus
330

Wanita

Jumlah

231
241
228

386
376
347
Tidak Lulus
-

2015
339
2016
318
Rata-rata Nilai UN Tiga Tahun Terakhir
Tahun
2014
2015
2016

339
318

Rata rata nilai UN


42.84
68.9
67.3

C. DATA GURU DAN KARYAWAN


Guru
N

Nama

Pendidikan

Status

o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Suyono, S.Pd.,M.MPd
Drs. Gufron,M.MPd
Drs. Choirul Anam, M.MPd
Dra. Sulistiyarti Wikanti Dewi
Drs. Wishnumurti
Wahyudi, S.Pd
Mokh. Nurwakhid, S.Pd
Suliyanto, S.Pd
Nur Mukhlas, S.Pd
Alim Efendy, S.Pd., M.MPd
Sudarto, S.Pd., M.Sosio
Lamirin, S.Pd
Yusuf Hermawan, S.Pd.,

S-2
S-2
S-2
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-2

PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS

14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

M.MPd
Seger, S.Pd., M.MPd.
Dra. Hj. Heny Tri Andari
Dra. Hj. Tri Kurniati A.
Syahrul Soni, S.Pd
Salianto, S.Pd., M.MPd
Jumadi, S.Pd., M.MPd.
Drs. H. Sofwan, M.M
Dra. Siti Saadah
Iin Pamuji Rahayu, S.Pd
Jumiatun, S.Pd
Dra. Supateni, M.Pd
Nur Kholis, S.Pd
Dra. Wanti Windarini
Dra. Lutfiyah
Misbahul Ulum, S.Ag
Sunamah, S.Pd
Ida AyuEka, S.Pd
Khabibah, S.Pd
Isfatul Farida, S.Pd

S-1
S-1
S-1
S-1
S-2
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1

PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS

Masa Kerja

Nama

Pendidikan

Status

Siti Muniroh, S.Pd


Murul Huda, S.Ag
Eko Saptini, S.Pd
Rohmawati, S.Pd
Novita Sukanawati, S.Pd
Amirul Faisal R., S.Pd
Mochamad Ashar Hadi S., S.Pd
Wiwin Arfiyanti, S.Pd
Asnaji Iswanto, S.Pd
Hj. Tetik Ernawati, S.Pdi
Hj. Aida Dewi Priwanti, S.Sos
Sukariyanto, S.Psi
Ringga Rastana, S.Pd
Dian Nurma Andika, S.Pd
Luthfi Nur Alifah, S.Kom
Bogi Sudji Arijono, S.Pd
Sainul Indrawati. S.Si
Riska Andriyana S., S.Pd
Ni Wayan Deni K., S.Pd
Maria Isa Lia, S.Pd
Ulil Mukharromah, S.Pd
Endah Karyanawati, S.Pd
Maskhuta, S.Pd
Teguh Supriyanto, S.Pd
Chozin, S.Kom
Moh. Khusaini, S.Pd
Anne Krisnawati, S.Pd
Reny Widiastutik, S.Pd
Riris Maretdiantari, S.Pd
Endang Setiyawati, S.Pd
Deni Windyarsih, S.Pd
Whenna Sakuntala, S.Pd
Nisfatun Nuroifah, S.Pd

S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1
S-1

PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT
GTT

Masa Kerja

o
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.

Karyawan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama
Fadjar Ari Respati, A.Md
Mokh. Yusuf
Melik Dwi Utami
Wiwin Handayani
Subagyo Rukmo Y.
Rudiyanto
Mulyono

Pendidikan
D-3
SMA
SMA
SMA
SMP
SMP
MI

Status
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS

Masa Kerja

No
Nama
8. Jumairoh
9. Siti Mubayana
10 Nor Azizah

Pendidikan
SMA
SMA
S-1

Status
HONORER
HONORER
HONORER

.
11. Setiyo Udis Pramita
12 Hafidz Muhammad Farid,

S-1
S-1

HONORER
HONORER

.
13

S.Kom
Junita Ruwahayu

S-1

HONORER

.
14

Eka Putri Nur Yusuf

SMA

HONORER

.
15

Dessy Kartika Cahyani, A.Md

D-3

HONORER

.
16

Wandik Eko Rayanto

SMK

HONORER

.
17

Suwito

SMA

HONORER

.
18

Imam Rosyadi

SD

HONORER

.
19

Sanaji

SMP

HONORER

.
20

Mokhamad Samsul Muarif

SMP

HONORER

.
21

Lukman Hakim

SMA

HONORER

Masa Kerja

.
D. SARANA DAN PRASARANA
No

Ruang

Jumlah

Kondisi

Keterangan (Luas
m2 )

1.
2.

Kelas
Lab. Biologi

26
1

Baik
Baik

1512
72

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Lab. Kimia
Lab. Fisika
Lab. Bahasa
Lab. IPS
Lab. Komputer
Perpustakaan
Keterampilan/Multi

1
1
1
1

Baik
Baik
Baik
Baik

120
108
156
64

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

Media
Ruang Guru
Ruang Tata Usaha
RuangSerbaGuna
RuangKepala
Ruang BP/BK
Ruang KOPSIS
Ruang OSIS
Ruang UKS
R. Restroom
R. Ganti OR
Musholla
Kantin
Aula/G. Pertemuaan
Kolam
Kebun Toga/Sekolah
LapanganUpacara
KumbungJamur
KamarMandi/WC

1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
2
1
10

28.

Murid
Gudang

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

108
32
21
72
36
15
36
108
144
9
468+72
6750
60

Baik
18
Mojokerto, 9 September 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Suyono, S.Pd.,M.M.Pd
NIP. 19600707 198412 1 004
C. Karakteristik Guru Pamong Bidang Studi
Nama Lengkap

: Dra. Hj. Tri Kurniati Al Aliyah

NIP

: 19681115 199802 2 001

Jabatan

: Wakasek Sarana dan Prasarana

Tempat/Tgl Lahir

: Mojokerto, 15 November 1968

Status Kepegawaian

: PNS

Pendidikan Terakhir

: S1

Alamat

: Sooko

No. Telp

: 08123209947

Karakteristik guru pamong : Seorang guru yang disiplin, teliti, pandai, rapi,
mudah berbaur dengan siswa maupun mahasiswa, selalu memperhatikan siswa
maupun mahasiswa yang dibimbingnya. Walaupun beliau sangat sibuk karena

jabatannya sebagai wakasek sarana dan prasarana, beliau tetap menyempatkan


waktu untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa bimbingannya ketika
mengerjakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) maupun melakukan
praktek ajar nyata yang bukan di kelasnya.

BAB II
KEGIATAN AKADEMIK
A. Proses Pembekalan dan Pembimbingan Bidang Studi
Universitas Negeri Surabaya merupakan salah satu Perguruan Tinggi
Negeri mencetak sarjana muda untuk menjadi seorang guru yang memiliki
profesionalitas tinggi dan berdedikasi tinggi terhadap pendidikan. Untuk
mencapai hal tersebut, setiap tenaga pendidik harus memiliki empat
kompetensi dasar, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Hal tersebut harus dimiliki
oleh seorang pendidik agar dapat menjadi sosok guru yang profesional. Tugas
utama dari seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
Untuk menjadi seorang guru, mahasiswa dituntut untuk memberikan
materi ajar, membimbing hingga mengevaluasi peserta didik.

Agar hal

tersebut sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka Universitas Negeri


Surabaya mengadakan sebuah program yang disebut PPP (Program
Pengelolaan Pembelajaran). Program tersebut merupakan program wajjib bagi
mahasiswa S1 kependidikan. Melalui program tersebut mahasiswa diberi
kesempatan untuk mendalami dan memantapkan kompetensi sebagai calon
guru sesuai dengan bidang studi masing-masing.
Sebelum program PPP ini berjalan, tahapan yang harus ditempuh oleh
mahasiswa adalah sebagai berikut :
Microteaching

2. Simulasi

3. Pembekalan PPP

4. Observasi dan Pelaksanaan PPP

Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum program PPP berjalan


yaitu adanya pembelajaran sederhana (Microteaching). Pada tahap ini,
mahasiswa mengenal bagaimana cara menerapkan metode pembelajaran dan
hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran sesuai dengan apa yang sudah
diperoleh ketika menerima matakuliah PPP 1, PPP 2, PPP 3, dan Evaluasi

pembelajaran Bidang Studi.. Pada tahap microteaching ini, pelaksanaan


pemelajaran dilakukan secara berkelompok. Pembagian anggota kelompok
sudah ditentukan oleh jurusan pendidikan ekonomi. Setiap anggota kelompok
terdiri dari 10-12 mahasiswa. Dimana perwakilan anggota kelompok masingmasing 5 mahasiswa tersebut berlatih mengajar siswa dari sekolah lain yang
telah diatur. Pada tahap ini mahasiswa berlatih mengenai teknik membuka
kelas, cara berkomunikasi di dalam kelas, teknik menguasai kelas, dan cara
menutup kelas.
Tahap kedua yang harus dijalankan yaitu dengan adanya simulasi.
Pada tahap ini, mahasiswa benar-benar dilatih untuk mengajar layaknya
seorang guru dengan peserta didik teman mahasiswa itu sendiri. Kegiatan
simulasi ini dilakukan selama 6 kali dengan mempersiapkan rencana
pembelajaran, media pembelajaran, dan lain-lain. Pada tahapan ini mahasiswa
harus dapat berpenampilan dan bersikap layaknya seorang guru. Mulai dari
cara menyampaikan materi, mengelola kelas, sampai mengevaluasi peserta
didik. Pada tahap simulasi ini, setiap mahasiswa harus membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) setiap pertemuan dengan materi atau
kompetensi dasar yang berbeda dengan teman satu kelompok. Tahapan
pertama dan kedua ini masuk dalam mata kuliah PPP 3, dimana syarat agar
dapat melanjutkan ke program PPP maka mata kuliah tersebut harus lulus
dengan nilai minimal B-. Sebelum mata kuliah PPP 3, mahasiswa juga
mendapatkan mata kuliah PPP 1 dan PPP 2. Pada mata kuliah PPP 1,
mahasiswa mendapatkan materi mengenai strategi belajar mengajar yang
mencakup media pembelajaran, metode pembelajaran, serta interaksi belajar.
Sedangkan pada PPP 2, mahasiswa diberikan materi mengenai Rencana
perangkat Pembelajaran (RPP), rencana pekan efektif, program semester, dan
program

tahunan.

Hal

tersebut

dilakukan

agar

mahasiswa

mulai

mempersiapkan diri sebelum berada di lapangan.


Tahapan ketiga yang harus dijalankan adalah pembekalan PPP. Pada
tahap ini, pembekalan diadakan selama dua kali. Pada pembekalan pertama,
mahasiswa diberi informasi mengenai pembelajaran inovatif berbasis
kurikulum 2013 dengan materi pertumbuhan budi pekerti, kurikulum 2013

revisi 2016, gerakan literasi sekolah, dan pembelajaran inovatif. Kegiatan


pembekalan ini dilaksanakan Gedung PPG Lantai 9 Unesa kampus Lidah
Wetan. Sedangkan pada pembekalan kedua, mahasiswa sudah dibagi dalam
kelompok dan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) sesuai dengan tempat
sekolah yang dijadikan praktik untuk mengajar. Pada kegiatan pembekalan ini,
mahasiswa diberikan informasi mengenai gambaran umum PPP di sekolah
mitra, pelaksanaan praktik mengajar, penilaian praktik mengajar, dan
penyusunan laporan.
Pada tahapan akhir, yakni observasi dan praktek ajar nyata dilapangan.
Dimana pada tahap ini mahasiswa diserahkan ke sekolah mitra mulai 18 juli
2016 hingga 9 september 2016. Penyerahan tersebut didampingi oleh Dosen
Pembimbing Drs. Agus Trilaksono, M.Hum. Anggota PPP SMA Negeri 1
Bangsal berjumlah 19 mahasiswa yang terbagi dalam lima jurusan, yakni
pendidikan ekonomi, pendidikan fisika, pendidikan kimia, pendidikan bahasa
inggris, dan pendidikan matematika. Selesai acara penyerahan, bersama Wakil
Kepala Sekolah dan Guru Pamong mahasiswa melakukan bimbingan tentang
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ajar nyata yang akan dilakukan di
SMAN 1 Bangsal. Pada hari pertama tanggal 18 Juli 2016, bapak Suyono
selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Bangsal tidak dapat menemani dan
membimbing mahasiswa PPP. Pada kegiatan PPP di SMA Negeri 1 Bangsal,
terbagi menjadi beberapa tahap yakni sebagai berikut :
1. Tahap Pertama
Tahap pertama dalam kegiatan PPP di SMA Negeri 1 Bangsal adalah
observasi yang dilakukan pada minggu pertama. Observasi ini dilakukan
agar mahasiswa lebih mengenal lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Bangsal
dan memiliki pengetahuan serta pengalaman sebelum melakukan kegiatan
belajar mengajar. Pada fase ini, mahasisswa diperkenalkan oleh wakil
kepala sekolah terkait bagaimana kondisi sekolah di SMAN 1 Bangsal.
Selain itu mahasiswa juga diinformasikan mengenai tata tertib di sekolah
tersebut dan mahasiswa harus menjalankan tata tertib tersebut selama
kegiatan PPP berlangsung.
Setelah itu, mahasiswa diinformasikan oleh wakil kurikulum
mengenai guru pamong dari masing-masing bidang studi yang nantinya

akan membimbing mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar selama


kegiatan PPP berlangsung. Guru pamong menginformasikan kepada
mahasiswa bimbingannya mengenai kondisi kelas, cara mengajar di kelas,
teknik mengajar, dan lain-lain. Guru pamong juga menyampaikan bahwa
mahasiswa harus memahami beberapa hal terkait dengan kegiatan
pembelajaran. Mulai dari perangkat pembelajaran, materi ajar, media ajar,
karakteristik peserta didik, dan lain-lain.
2. Tahap kedua
Setelah melakasanakan observasi, mahasiswa PPP berkonsultasi
dengan Ibu Maskuta, S.Pd selaku guru pamong yang membimbing kegiatan
mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi selama kegiatan PPP. Beliau
menginformasikan mengenai pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang harus diserahkan sebelum kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Pada tahap kedua kegiatan PPP adalah perkenalan dengan
siswa-siswi SMAN 1 Bangsal sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
oleh pihak sekolah, dan untuk mahasiswa disesuaikan dengan program
bidang studi masing-masing. Adaptasi awal yang dilakukan oleh mahasiswa
PPP adalah mengikuti kegiatan MOS yang sekarang dikenal dengan
kegiatan PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah). Setelah kegiatan PLS
selesai mahasiswa PPP sudah diperbolehkan untuk masuk kelas sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Jadwal mengajar untuk jurusan
pendidikan ekonomi sendiri ditentukan sesuai kelas yang sudah
dicantumkan oleh guru pamong. Penempatan kelas untuk jadwal mengajar
dilakukan secara bergiliran dengan persetujuan dari guru pamong.
Pada tahap kedua ini, mahasiswa melakukan pengenalan kepada
siswa siswi SMAN 1 Bangsal dan selanjutnya menyampaikan garis besar
materi yang akan dipelajari oleh peserta didik pada semester ganjil. Hal
tersebut perlu dilakukan agar peserta didik juga saling mengenal mahasiswa
yang sedang melakukan praktik ajar di lingkungan sekolah mereka serta
peserta didik juga dapat mempersiapkan bahan belajar yang sesuai dengan
garis besar yang disampaikan mahasiswa PPP.
3. Tahap ketiga
Pada tahap ini, terdapat pergantian guru pamong. Semula guru pamong
untuk mata pelajaran ekonomi adalah ibu Maskuta S.Pd, setelah ada

pergantian guru pamong, mahasiswa PPP ekonomi dibbimbing oleh ibu


Dra. Hi Tri Kurniati Al Aliyah. Namun, walaupun ada pergantian guru
pamong kegiatan dan peraturan PPP yang disepakati antara guru pamong
dan mahasiswa PPP tetaplah sama.
Setelah melaksanakan pengenalan dan penyampaian garis besar materi,
pada minggu ketiga hingga minggu ke enam mahasiswa melakukan
kegiatan ajar nyata sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jurusan
pendidikan ekonomi yang beranggotakan empat mahasiswa, memiliki
tanggung jawab mengajar sebanyak 6 kelas, yakni dua kelas di kelas X dan
empat kelas di kelas XI. Dalam hal ini, mahasiswa melakukan pembagian
kelas untuk melakukan kegiatan ajar nyata yang sesuai dengan kesepakatan
dari guru pamong. Setiap kelas diisi oleh empat orang mahasiswa, dimana
satu mahasiswa memiliki tugas menyampaikan materi dan tiga lainnya
bersama dengan guru pamong mengevaluasi teman yang melakukan ajar
nyata. Hal tersebut dilakukan secara bergantian sesuai dengan jadwal yang
dibentuk. Kegiatan belajar mengajar dimulai dengan berdoa, setelah itu
melakukan kegiatan literasi untuk kegiatan ajar nyata pada jam pertama,
selanjutnya mengecek kehadiran siswa, kemudian memberikan motivasi
untuk meningkatkan semanagat belajar siswa, mengaitkan kehidupan
sehari-hari siswa dengan materi, dan dilanjutkan pada materi yang
dipelajari hari ini. Pada kegiatan PPP, mahasiswa jurusan pendidikan
ekonomi melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas Kelas X yang
digunakan untuk praktek ajar nyata adalah X IIS 4 dan X IIS 5. Sedangkan
kelas XI, kelas yang digunakan untuk praktek ajar nyata adalah kelas XI
IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, dan XI IPS 4. Kegiatan belajar mengajar harus
disesuaikan antara materi pelajaran dengan media pembelajaran. Hal ini
bertujuan agar peserta didik mudah menerima kegiatan pembelajaran yang
berlangsung.
Pada awal kegiatan ajar nyata, mahasiswa mengisi kelas sesuai dengan
jadwal yang sudah dibentuk sebelumnya. Dimana dua mahasiswa mengisi
satu kelas untuk melakukan kegiatan ajar nyata dan melakukan evaluasi.
Hal tersebut dilakukan secara bergantian yang sudah ditentukan sesuai
jadwal. Dan masing-masing mahasiswa dibagi mata pelajaran atau

kompetensi dasar yang berbeda untuk setiap pertemuan. Untuk materi


pelajaran kelas X, mahasiswa melakukan kegiatan ajar nyata dengan materi
konsep dasar ilmu ekonomi dan masalah ekonomi serta cara mengatasinya.
Dilanjutkan pada kelas XI mahasiswa menjelaskan materi mengenai
ketenagakerjaan dan pertumbuhan serta pembangunan ekonomi.
4. Tahap Keempat
Pada minggu ke tujuh, digunakan untuk menyusun laporan kegiatan
PPP sebagai syarat sekaligus bukti bahwa mahasiswa yang bersangkutan
benar-benar melakukan kegiatan PPP. Penyusunan laporan PPP yang
dilakukan sudah sesuai dengan persetujuan guru pamong. Pada tahap ini,
penyusunan laporan dimulai dari mencari data tentang profil sekolah yang
dibutuhkan pada BAB I, kemudian dilanjutkan penyusunan BAB II
mengenai kegiatan akademik, sedangkan pada BAB III mengenai kegiatan
penumbuhan budi pekerti (gerakan literasi sekolah), kemudian dilanjutkan
BAB IV mengenai kegiatan pendampingan ekstrakurikuler, dan yang
terakhir BAB V mengenai kendala dan upaya ketika kegiatan PPP
berlangsung. Selain laporan kegiatan PPP, mahasiswa juga diharuskan
untuk membuat laporan berupa proposal PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
sesuai dengan kondisi ketika mahasiswa berada di lapangan. Proposal PTK
masing-masing mahasiswa PPP berbeda, proposal disusun sesuai dengan
keadaan yang dihadapi mahasiswa PPP selama melakukan kegiatan ajar
nyata di lapangan. Yang diperlukan dalam proposal PTK yaitu BAB I yang
memuat pendahuluan (latar belakang maslaah, rumusan masalah, batasan
masalah, manfaat penelitian serta tujuan penelitian), pada BAB II memuat
kajian pustaka yang memuat pembahasan terkait penelitian serta penelitian
terdahulu. Sedangkan pada BAB III memuat metodologi penelitian.
B. Proses Pengamatan Kultur Sekolah sesuai Bidang Studi
Kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu
kelompok masyarakat yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang
tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Kultur sekolah merupakan
kualitas kehidupan sekolah yang tumbuh dan berkembang berdasarkan nilainilai sekolah. Terkadang kultur sekolah ditampilkan dalam bentuk bagaimana

kepala sekolah, guru, serta tenaga kependidikan lainnya bekerja, belajar, dan
berhubungan satu sama lainnya sehingga menjadi tradisi sekolah.
Berdasarakan pengamatan, diketahui bahwa SMAN 1 Bangsal
memiliki peraturan yang mengikat untuk para siswanya. Dimana sistem
peraturannya menggunakan sistem poin. Hal ini bertujuan agar para siswa
dapat belajar disiiplin serta menaati aturan ataupun tata tertib di sekolah.
Penggunaan sistem poin tersebut ada batasan tersendiri yang digunakan untuk
mengingatkan para siswa yang kurang patuh pada aturan sekolah.
Beberapa kultur yang ditanamkan di SMAN 1 Bangsal adalah sebagai
berikut :
1. Secara Umum
-

Kegiatan belajar mengajar diadakan di kelas masing-masing atau


tergantung pada guru mata pelajarannya (indoor atau outdoor)

Kegiatan sekolah terdiri atas :

Kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) terdiri :

a) Kegiatan kurikulum sekolah


b) Kegiatan ekstra kulikuler
-

Kegiatan pendukung PBM terdiri :


a) Kegiatan penerimaan siswa baru, yaitu kegiatan PLS (Pengenalan
Lingingan Sekolah)
b) Kegiatan upacara bendera
c) Kegiatan pembinaan keterangan / rapat
d) Kegiatan pembinaan / program 7 K
e) Kegiatan UKS sekolah
f) Kegiatan pembinaan fasilitas sekolah
g) Kegiatan administrasi

2. Kegiatan kurikuler
-

Pada tahun awal pelajaran guru dan karyawan meneriama tugas dari
kepala sekolah

Faktor yang menentukan pembebanan tugas pada seorang guru /


karyawan adalah kemampuan, kebutuhan tenaga dan pemerataan tugas

Guru selaku pegawai negri terikat akan ketentuan tugas mulai dari hari
senin sampai dengan sabtu

Kurikulum tahun2006 sampai kurikulum terbaru tahun 2013 adalah


merupakan pedoman pokok yang harus dilaksanakan dalam kegiatan
sekolah

Bagi kelas Xmenggunakan kurikulum 2013, sedangkan kelas XI dan


XII masih menggunakan kurikulum 2006.

Guru ikut bertanggung jawab atas terlaksananya tujuan kurikulum

Dalam kegiatan kurikulum guru wajib :


a) Membuat program semester
b) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c) Membuat program tahunan
d) Membuat evaluasi lengkap dengan perangkatnya
e) Membuat administrasi PBM
f) Membina siswa yang melanggar tata tertib sekolah

Untuk melaksanakan kegiatan sekolah, jam sekolah diatur sebagai


berikut:
a) Pada hari senin: Kelas X, XI, dan XII masuk sekolah pukul 6.4514.00
b) Pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis: Kelas X, XI, dan XII masuk
sekolah pukul 07.30- 14.15
c) Pada hari Jumat: Kelas X, XI, dan XII masuk sekolah pukul 7.1511.20
d) Pada hari Sabtu: Kelas X masuk sekolah pukul 7.30- 13.30
sedangkan kelas XI dan XII masuk sekolah pukul 7.30- 11.00
(15 menit di awal kegiatan belajar mengajar digunakan untuk
pelaksanaan program literasi dibimbing oleh guru mata pelajaran
masing-masing)

Bilamana kepala sekolah berturut-turut digantikan oleh :


a) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
b) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
c) Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

d) Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana / Prasarana


-

Tanggung jawab menggantikan kepala sekolah terbatas hanya yang


bersangkutan dengan teknis PBM : Semua tindakan menggantikan
kepala sekolah selama kepala sekolah tidak di tempat harus
dilaporkan / di pertanggungjawabkan kepada kepala sekolah, setelah
kepala sekolah siap di tempat

Ujian merupakan bagian dari kegiatan PBM jenis ujian adalah


a) Ujian harian / formatif (kelas XI dan XII)
b) Penilaian (kelas X)
c) Ujian sisipan / mit semester
d) Ujian sumatif / semester
e) Ujian akhir / ebta / ebtanas

Setiap guru wajib ikut aktif dalam penyelenggaraan ujian

Ujian harian / formatif di selenggarakan oleh guru sendiri pada setiap


menyelesaikan satuan pelajaran

Penilaian

di selenggarakan oleh guru sendiri pada setiap

menyelesaikan satuan pelajaran


-

Ujian mid semester / sisipan di selenggarakan setiap pertengahan


semester, di selenggarakan oleh kepala sekolah serentak, secara
bersama-sama

Ujian akhir / ebta / ebtanas diselenggarakan pada akhir tahun pelajaran,


yang diikuti oleh siswa tingkat akhir, diselenggarakan oleh sekolah

- Ujian dilaksanakan oleh sebuah panitia yang diangkat oleh kepala


sekolah
3. Kegiatan Ekstra Kurikuler
-

Ekstra kulikuler adalah suatu kegiatan yang mengarah pada


pembentukan bakat dan minat pribadi masing-masing siswa secara
utuh, misalnya : pramuka, kesenian, dll

Atas persetujuan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang


kesiswaan, siswa menyusun program ektra kurikuler

Materi kegiatan dipilih sesuai kemampuan sekolah, fasilitas yang


tersedia, guru / pelatih minat siswa

Kepala sekolah pokja ekstra kulikuler

4. Penerimaan Siswa Baru Dan Kegiatan PLS (Pengenalan Lingkungan


Sekolah)
-

Setiap awal tahun pelajaran diadakan kegiatan penerimaan siswa baru


dengan kegiatan PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah).

Waktu dan tata cara PBM ditentukan oleh kanwil

Atas persetujuan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian siswa


menyususn program penerimaan siswa baru

Kepala sekolah membentuk panitia / pokja PBM dan kegiatan PLS

Pada akhir kegiatan panitia melaporkan kegiatanya kepada kepala


sekolah, selanjutnya kepala sekolah melaporkan ke kanwil / kandep

6. Kegiatan Upacara Bendera


-

Kegiatan upacara bendera bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan


siswa

serta sarana mewariskan nilai-nilai perjuangan 45 kepada

siswa / generasi muda


-

Upacara bendera dilaksanakan setiap hari senin atau hari lain yang di
tentukan sekolah

Upacara dilaksanakan oleh OSIS dibawah koordinasi wakil kepala


sekolah bagian kemahasiswaan

Pengaturan baris berbaris dilakukan langsung oleh siswa yang


tergabung dalam PASKISBRAKA dibimbing oleh guru

Setiap guru / karyawan wajib mengikuti upacara

Setiap guru / karyawan wajib mengenakan seragam kerja yang telah di


tentukan lengkap dengan atribut kedinasan

Jenis seragam yaitu :


a) Seragam dinas yang terdiri atas dan bawah berwarna cream
b) Seragam Jokowi, terdiri atas putih dan bawah hitam
c) Seragam batik sekolah terdiri atas batik hijau sekolah dan bawah
hitam
d) Seragam bebas, terdiri atas dan bawah bebas / serasi

Penggunaan seragam diatur sebagai berikut :


a) Hari senin - selasa memakai seragam dinas abu-abu tua

b) Hari rabu memakai seragam Jokowi


c) Hari Kamis memakai batik sekolah
d) Hari jumat sabtu memakai seragam bebas / batik bebas
7. Pembinaan Sumber Daya Manusia Dan Rapat Dinas
-

Pembinaan sumber daya manusia dimaksud untuk meningkatkan


mutu guru / karyawan, agar lebih profesional.
Pembinaan SDM terdiri dari kegiatan :

a) Penataran
b) Lokakarya
c) Seminar / ceramah
d) Study banding
-

Guru / karyawan yang mendapatkan undangan / kesempatan wajib


melaksanakannya

Pembinaan SDM dilaksanakan oleh sekolah, bidang dikmenjur


kanwil, kandep atau direktorat

Rapat dinas guru / karyawan oleh kepala sekolah dapat dimanfaatkan


sebagai sarana :

a) Menyampaikan informasi dari atasan kepada guru / karyawan


b) Menyampaikan kebijakan kepala sekolah
c) Menerima masukan / usulan dari guru / karyawan
d) Mendiskusikan kebijkan sekolah
-

Guru / karyawan wajib menaati etika rapat, yaitu:


a) Datang tepat waktunya
b) Mengikuti jalannya rapat sampai akhir
c) Secara aktif menyumbangkan pikiran memecahkan permasalahan
yang ada
d) Tidak berbicara sendiri selama belum mendapat ijin dari pimpinan
rapat
e) Dapat menghargai pendapat orang lain
f) Menaati dan melakukan semua keputusan rapat

8. Pembinaan 7K / Fasilitas
-

Yang dimaksud dengan 7K adalah :

a) Keamanan
b) Ketertiban
c) Kedisiplinan
d) Keindahan
e) Kekeluargaan
f) Kerindangan
g) Kesehatan
-

Pelaksanaan 7K pada dasarnya menjadi tanggungjawab seluruh warga


sekolah, baik guru, karyawan maupun siswa

Pembinaan keamanan sekolah dilaksanakan sebagai berikut :


a) Pada jam kerja

Petugas satpam berjaga di pos depan (pintu gerbang masuk


komplek

sekolah),

mengawasi

keluar

masuknya

guru,

karyawan, siswa dan tamu


Petugas piket guru, berada di ruang operasional yang

bertanggung jawab atas kelancaran PBM pada hari ini


Disetiap kelas disusun tugas piket siswa dibawah pimpinan
ketua kelas , yang bertanggung jawab atas kelancaran PBM dan
keamanan kelasnya

b) Diluar jam kerja siang hari

Petugas satpam bertanggung jawab atas keamanan seluruh


komplek sekolah

c) Pada malam hari keamanan sekolah menjadi tanggung jawab


penjaga malam sepenuhnya
-

Pembinaan ketertiban
a) Pembinaan ketertiban meliputi :
Ketertiban masuk / pulang sekolah
Ketertiban memakai seragam sekolah
Ketertiban pemarkiran kendaraan / di tempat parkir
Ketertiban mengikuti pelajaran
Ketertiban membayar SPP
b) Pembinaan ketertiban secara umum dilaksanakan oleh wali kelas,
petugas BP/BK , guru, dan kepala sekolah. Pada saat terjadi

pelanggaran ketertiban petugas piket guru menyelesaikan yang


selanjutnya dilaporkan pada petugas BP/BK sebagai penyelesaian
administrasi
-

Pembinaan kebersihan dan kesehatan


a) Pembinaan kesehatan dan kebersihan meliputi :
Pembinaan kebersihan kelas, kantor dan halaman
Pembinaan kebersihan kamar mandi / jamban
Penyediaan air bersih
Penyediaan alat kebersihan
Penyediaan tempat sampah dan alas kaki
b) Pembinaan kebersihan dan kesehatan adalah menjadi tanggung
jawab warga sekolah
c) Untuk

setiap

harinya

diangkat

petugas

kebersihan

yang

membersihkan kompleks sekolah


-

Pembinaan keindahan, kekeluargaan dan kerindangan


a) Pembinaan

kerindangan,

kekeluargaan,

dan

keindahan

dilaksanakan oleh semua warga


b) Pembina keindahan dan kerindangan dilaksanakan dengan cara :

Menghias kelas, mengatur halaman menjadi pertamanan


Membuat papan nama sekolah, petunjuk ruangan serta

petunjuk yang lain dengan rasa penuh keindahan


Membuat pintu gerbang
Menanami halaman dengan pohon yang rindang

c) Pembinaan kekeluargaan dilaksanakan dengan cara :

Melakukan jabat tangan setiap kali bertemu dengan kepala


sekolah, guru / karyawan. Baik dilakukan siswa, guru dengan
guru atau guru dengan kepala sekolah.

Pembinaan fasilitas
a) Fasilitas sekolah terdiri dari :

Lahan

Bangunan

Perabotan

Peralatan

Buku

b) Bangunan , perabotan, dan peralatan di fungsikan sebagai :


Kegiatan teori
Kegiatan praktik
Kegiatan perkantoran
Kegiatan penunjang
c) Kegiatan pembinaan fasilitas meliputi kegiatan :

Pengadaan

Perbaikan

Pengaturan / pemanfaatan

Penghargaan

Inventaris / administrasi

d) Semua fasilitas dipergunakan secar maksimum untuk mendukung


kegiatan sekolah, diluar kegiatan inventaris dilaksanakan oleh
petugas tata usaha.
e) Guru, karyawan dan siswa wajib menjaga kelestarian dan
keberhasilan fasilitas sekolah
-

Pembinaan administrasi sekolah


Administrasi sekolah terdiri atas :
a) Administrasi umum / perkantoran meliputi :

Administrasi ketenagaan / kepegawaian


Administrasi keuangan
Administrasi perlengkapan

b) Administrasi pendidikan / edukasi meliputi :


a) Administrasi PBM / kurikulum
b) Administrasi kesiswaan
c) Administrasi kegiatan pendukung :
BP/BK, perpustakaan, UKS, KOPSIS, Unit produksi
c) Administrasi umum seluruhnya ditangani oleh tenaga staf tata
usaha

Selain beberapa hal yang telah diuraikan diatas, terdapat beberapa


kultur yang ditanamkan di SMAN 1 Bangsal, antara lain sebagai berikut :
1. Siswa dilarang mengendarai motor ketika menuju area parkir sekolah
Salah satu kultur yang ada di SMAN 1 Bangsal adalah menerapkan
peraturan dan kebiasaan kepada siswa untuk tidak mengendarai sepeda
motor ketika memasuki area sekolah. Jadi, ketika sampai di depan pintu
gerbang sekolah siswa harus mematikan motor mereka, kemudian
mendorong motor mereka sampai menuju parkiran. Kebiasaan ini
diterapkan agar siswa lebih bisa menjaga lingkungan dengan hal sederhana
yaitu mematikan mesin motor agar mengurangi polusi udara.
2. Sholat Jumat
Kegiatan sholat Jumat dilakukan oleh seluruh warga sekolah dimasjid
sekolah SMAN 1 Bangsal. Para siswa laki-laki yang muslim diwajibkan
untuk shalat berjamaah di masjid sekolah. Sedangkan siswa perempuan
melakukan kegiatan shalat dhuhur berjamaah di kelas masing-masing.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar siswa terbiasa menjalankan
kewajibannya sebagai seorang muslim. Kegiatan sholat Jumat bersama
dengan warga sekolah merupakan kegiatan yang baru dilaksanakan di
SMAN 1 Bangsal, tetapi sudah diterapkan secara konsisten oleh warga
sekolah.
3. Jumat Amal
Selain sholat jumat, pada hari jumat juga dilakukan kegiatan jumat
amal. Kegiatan Jumat amal dikoordinir oleh siswa-siswi UKKI SMAN 1
Bangsal. Setiap hari jumat selalu ada siswa yang masuk kelas membawa
kotak amal untuk ditujukan kepada siswa-siswi yang ada dikelas agar mau
beramal.
Dari beberapa kebiasaan kebiasaan tersebut, SMAN 1 Bangsal juga
memiliki keunggulan diantaranya :
1. Menanamkan kedisiplinan
Kedisiplinan ditanamkan mulai dari siswa masuk sekolah hingga
kegiatan sekolah selesai. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 7.15
WIB untuk hari Senin dan Jumat. Sedangkan hari Selasa, Rabu, kamis,
dan Sabtu Kegiatan Belajar dimulai pukul 7.30 WIB . Jika terdapat siswa
datang terlambat, maka dari pihak guru yang akan menghadapi siswa

tersebut. Di SMA Negeri 1 Bangsal untuk mengatasi siswa yang terlambat


sekolah biasanya dicatat dalam buku khusus kemudian akan diserahkan
pada guru BK. Jika siswa sudah sering terlambat ke sekolah, maka akan
dilakukan panggilan orang tua untuk memperingatkan siswa tersebut.
Selain keterlambatan masuk sekolah, kedisiplinan juga ditanamkan
dalam hal kegiatan belajar mengajar. Sebelum kegiatan pembelajaran
dilakukan, pertama kali yang dilakukan oleh guru adalah membuat kontrak
belajar yang sudah ada kesepakatan antara guru dan siswa. Pada mata
pelajaran ekonomi, tingkat keterlambatan masuk kelas sebelum kegiatan
belajar mengajar dimulai adalah 5 Menit. Jika 5 menit terdapat siswa yang
masih terlambat, maka resiko dari siswa tersebut tidak diabsen tetapi
diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan
agar siswa dapat belajar disiplin.
2. Menanamkan Hidup untuk bersedakah dan berbagi dengan sesama
Dari kegiatan Jumat amal yang dilakukan, diharapkan siswa memiliki
rasa tanggung jawab atas rezeki yang dimiliki, yakni siswa dilatih untuk
dapat berbagi dengan sesama melalui sedekah yang dilakukan atau yang
diberikannya.
Dari beberapa keunggulan tersebut, SMAN 1 Bangsal masih memiliki
kekurangan dari aspek kedisiplinan. Banyak siswa yang masih datang
terlambat pada awal kegiatan pembelajaran. Selain itu, tingkat kerapian dari
siswa juga masih kurang yang ditunjukkan dari kerapian baju yang tidak
dimasukkan, warna sepatu dan kaos kaki yang tidak sesuai dengan ketentuan
sekolah.
Permasalahan yang kedua adalah sarana dan prasarana. Sarana dan
prasarana yang terpenting adalah ketersediaan air yang kurang memadai.
Beberapa kamar mandi serta tempat wudhu terkadang tidak tersedia airnya.
Sehingga hal tersebut juga mengganggu salah satu kegiatan keagamaan di
sekolah.
Permasalahan yang ketiga dari aspek kebersihan. Disini terlihat bahwa
tingkat kebersihan di SMAN 1 Bangsal masih sangatlah kurang. Hal tersebut
terlihat dari sampah-sampah yang masih berserakan di lingkungan sekolah.
akan tetapi,untuk kondisi ruang kelas sudah seluruhnya bersih.

Dari berbagai permasalahan tersebut, pihak sekolah mengambil


tindakan dengan berusaha memperbaiki permasalahan yang ada. Mulai dari
aspek kedisiplinan, pihak sekolah lebih ketat dalam mengawasi siswa.
Sedangkan dari aspek kerapian, pihak sekolah memperingatkan kepada siswa
yang cara berpakaian nya kurang rapi, yang dilihat dari cara berpakaian dan
cara berpenampilan. Dan dari aspek sarana prasarana, pihak sekolah meminta
partisipasi orang tua untuk ikut andil dalam kesuksesan pelaksanaan
pembelajaran.
C. Hasil Penelaahan Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran Bidang Studi
Kurikulum yang diterapkan di SMAN 1 Bangsal adalah Kurikulum
2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013
hanya diterapkan pada siswa kelas X. Sedangkan KTSP diterapkan untuk
siswa kelas XI dan XII. Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013
adalah pendekatan saintific dengan kegiatan inti 5 M, yang meliputi
mengamati,

menanya,

mengeksplorasi,

mengasosiasi,

dan

mengkomunikasikan. Dalam kurikulum 2013 terdapat empat aspek penilaian


yang meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, serta keterampilan.
Adanya peraturan dalam kurikulum 2013 siswa dituntuk untuk lebih aktif
dalam kegiatan belajar mengajar. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber
belajar, melainkan sebagai fasilitator dan motivator karena pembelajaran
berorientasi pada peserta didik. Sumber belajar yang digunakan bukan hanya
buku pegangan guru dan siswa saja, melainkan majalah, berbagai dokumeen
tertulis, bahan-abahan audio-visual, dan termasuk sumber-sumber belajar yang
langsung dari masyarakat.
Selanjutnya

didalam

kurikulum

K13,

jika

dalam

kurikulum

sebelumnya guru diwajibkan untuk menyisipkan pendidikan karakter dalam


proses pembelajaran, dan pendidikan karakter itu harus tercantum dalam
silabus serta rencana pembelajaran, maka dalam kurikulum baru, hal yang
semacam dengan pendidikan karakter sudah masuk dalam Kompetensi Inti
(KI) di setiap mata pelajaran, yaitu menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya (KI 1) dan menghayati dan mengamalkan perilaku

jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,


damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia (KI 2).
Kemampuan atau kompetensi ideal (KI 1 dan 2) tersebut, diharapkan
dapat tercapai setelah guru membelajarkan para peserta didiknya dengan
bahan ajar sesuai dengan disiplin ilmu atau mata pelajarannya dan menjadikan
peserta didiknya mampu memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin-tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah (KI 3), dan mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan (KI 4).
Pada mata pelajaran ekonomi, juga mengalami perubahan dari segi
silabus. Pada silabus saat ini untuk mata pelajaran ekonomi kelas X
mengalami perubahan dari segi materinya. Kalau silabus sebelumnya, terdapat
8 kompetensi dasar untuk mata pelajaran ekonomi sedangkan pada silabus saat
ini memiliki 9 kompetensi dasar.
Berikut adalah perubahan silabusnya :

Kelas X (K13)

Kelas XI (KTSP)

Konsep dasar ilmu ekonomi

Masalah ekonomi dalam sistem

ekonomi

Peran

ekonomi

dalam

serta

kegiatan ekonomi

permasalahan

dan

cara

Keseimbangan pasar dan struktur

mengatasinya

Bank sentral, sistem pembayaran


dan alat pembayaran

Konsep pertumbuhan ekonomi dan


ekonomi

D. Pera
ngka

pembangunan

pasar

dan

Pengangguran

pelaku

Ketenagakerjaan

APBN, APBD, dan

kebijakan

Fiskal

Pasar Modal

Lembaga jasa keuangan dalam Perdagangan Internasional


perekonomian Indonesia

Konsep manajemen

Konsep

badan

usaha

dalam

perekonomian Indonesia

Perkoperasian

dalam

perekonomian Indonesia
Pembelajaran yang dikembangkan
Selama kegiatan PPP berlangsung, yang dilaksanakan pada 18 juli
sampai dengan 09 September 2016, penulis melakukan bimbingan dengan
pihak sekolah, guru pamong, serta dosen pembimbing yang terkait dengan
program

pembelajaran

yang

direncanakan

sebelumnya,

kemudian

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disetujui.


a. Model dan Metode Pengajaran
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, model pembelajaran
yang digunakan diantaranya model pembelajaran kooperatif tipe Student
Facilitator and Explaining. Model tersebut digunakan juga bertujuan
untuk membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Metode
pembelajaran lainnya yang dikembangkan adalah metode pembelajaran
spot capturing. Metode pembelajaran spot capturing ini merupakan
sebuah metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik yang
memiliki gaya belajar dan pola pikir siswa yang berbeda dalam sebuah

pembelajaran. Gaya belajar dalam metode ini merupakan gaya belajar


auditory, visual, reading dan kinesthetic. Sehingga dengan diterapkannya
metode ini dalam sebuah pembelajaran, siswa akan lebih fokus dan
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran tersebut dan pembelajaran
selanjutnya. Metode ini dilakukan menggiunakan media pembelajaran
berbasis video.
Metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yakni
metode ceramah, yakni berbentuk penjelasan konsep, prinsip, dan fakta
yang disampaikan oleh guru kepada peserta didiknya. Yang kedua, metode
tanya jawab, yakni metode yang bertujuan untuk meninjau ulang pelajaran
atau ceramah yang lalu agar siswa memusatkan lagi perhatian. Yang ke
tiga, metode diskusi, yakni berbentuk sebuah interaksi antar siswa atau
interaksi antara siswa dan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah,
menggali, atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.
b. Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dilakukan melalui papan tulis. Karena
keterbatasan sarana prasarana untuk LCD, sehingga tidak memungkinkan
untuk menggunakan power point. Namun, sesekali penulis mengunakan
media pembelajaran dengan menggunakan video yang ditampilkan melalui
LCD. Hal tersebut dilakukan dengan cara menukar kelas yang sedang
diajar guru dengan kelas yang terdapat LCD. Di kelas X, kelas yang
terdapat LCD adalah di kelas X IIS 4, sedangkan kelas yang diajar penulis
adalah kelas IIS 5. Jadi, penulis menukar posisi kelas yang bersangkutan
ketika akan melakukan pembelajaran dengan

menggunakan video.

Tentunya, sudah melalui persetujuan dengan guru mata pelajaran yang


mengajar di kelas X IIS 4. Tukar kelas merupakan hal yang sangat menyita
waktu pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran tidak sering dilakukan
menggunakan LCD. Melainkan menggunakan media papan tulis.
Namun, penulis yang melakukan praktek ajar nyata menggunakan
media pembeljaran berbasis IT atau video untuk menunjang pembelajaran
guna meningkatakan hasil belajar siswa.
c. Perangkat Pembelajaran
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, diperlukan adanya
persiapan agar kegiatan belajar mengajar sesuai dengan apa yang

direncanakan. Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa PPP perlu


membuat perangkat pembelajaran sebagai berikut :
(1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Terlampir)
(2) Silabus (Terlampir)
Selain membuat perangkat pembelajaran, hal yang perlu diperhatikan
sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar adalah melakukan analisis
materi pembelajaran. Analisis ini mencakup identifikasi terhadap materi yang
sesuai dengan kompetensi dasar serta penyesuaian materi pada kebutuhan dan
perkembangan

peserta

didik.

Sebelum

mentransformasikan

materi

pembelajaran kepada peserta didik, terlebih dahulu perlu dilakukan analisis


materi pembelajaran. Materi pembelajaran merupakan hal penting yang harus
dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran
tersebut harus sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta
didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran
hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya kompetensi dasar
dan indikator. Adapun langkah-langkah dalam penentuan materi pembelajaran
adalah sebagai berikut :
(a) Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam kompetensi inti dan
kompetensi dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasi aspek-aspek kompetensi inti (K13), standar kompetensi
(KTSP) dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai peserta
didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek kompetensi inti
dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam
kegiatan pembelajaran. Setiap aspek kompetensi inti (K13), standar
kompetensi (KTSP) dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang
berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.selain itu, juga diperlukan
identifikasi materi pelajaran. Identifikasi materi pelajaran digunakan agar
mahasiswa ketika melakukan kegiatan ajar nyata sudah menguasai materi
pelajaran yang akan digunakan. Hal ini juga berguna agar peserta didik
lebih mudah memahami serta menerima pelajaran yang telah disampaikan.
(b) Memilih jenis materi yang sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi
dasar.

Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya


adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik. Materi untuk
kegiatan ajar nyata juga harus disesuaikan dengan silabus kurikulum 2013
yang berlaku. Hal tersebut juga berlaku untuk kurikulum KTSP di kelas
XI.
(c) Berorientasi pada kebutuhan peserta didik.
Konsep hierarki kebutuhan yang diungkapkan Maslow beranggapan
bahwa kebutuhan-kebutuhan di level rendah harus terpenuhi atau paling
tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan di
level lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.
(d) Berorientasi pada perkembangan peserta didik
Dalam memilih materi pembelajaran juga harus diperhatikan dari
aspek perkembangan peserta didik, pada satuan pendidikan apa peserta
didik tersebut berada, maka pemilihan materi juga mengacu pada hal ini.
(e) Materi yang konsisten
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada 3 macam,
maka materi yang harus diajarkan juga meliputi 3 macam atau lebih.
Berdasarkan uraian tersebut pendidik dapat menganalisis

materi

pembelajaran sebelum materi tersebut disampaikan kepada peserta didik


dengan mengacu pada beberapa hal yang telah diuraikan.
Selama pelaksanaan kegiatan akademik di SMAN 1 Bangsal, kegiatan
yang dilakukan oleh mahasiswa diringkas dalam bentuk log book harian
mahasiswa. Berikut ini adalah rincian kegiatannya:

Kegiatan Harian Mahasiswa PPP


Nama Sekolah

: SMA Negeri 1 Bangsal

Nama Mahasiswa

: Musrifatul Indriani

Nomor Induk Mhs

: 13080554003

Jurusan/ Fakutas

: Pendidikan Ekonomi / Ekonomi

Hari/Tanggal

Uraian Kegiatan

Jenis
Kegiatan

Hasil Kegiatan

Refleksi

Senin /18 Juli Upacara


Mengenal
.Menempatkan
2016
Observrfa
diri dan mulai
pembukaan
lingkungan di
beradaptasi
kegiatan
Masa
si
SMA Negeri

Orientasi Peserta
Didik
atau
Pengenalan
Lingkungan
Sekolah
Penyerahan
Mahasiswa
Unesa

di

1 Bangsal
Pengarahan
Kegiatan
Pembelajaran
Lingkungan
Sekolah

yang baik serta


menjaga nama
Unesa

PPL
SMA

Negeri 1 Bangsal
Selasa /19 Juli Penyambutan
Observasi Beradabtasi
Mahasiswa
2016
kepala
sekolah
dan mengenal
pendidikan
kepada
guru pamong
ekonomi
Mahasiswa PPL
agar
lebih
disuruh
Unesa
akrab lagi
membawa RPP
Induksi
Bu
Tata
yang
sudah
Pembagian guru
meminta
pernah di buat
pamong masinguntuk
masing
setiap
diperlihatkan
mata
pelajaran.
terlebih
Guru
pamong
dahulu
ekonomi adalah
contoh RPP
Bu Tata untuk
terbaru sesuai
kelas X
Permendikbu
d 105
Perkenalan
dengan kelas XI
IPS 1
Rabu / 20 Juli Pendampingan
Observasi Membantu
Untuk
2016
kegiatan
menyebarkan
mahasiswa
sosialisasi
rajin
form
ekonomi
ini
manabung untuk
pendaftaran
menjadi
siswa baru kelas
menabung
pengalaman
X yang diadakan
untuk siswa
dan mendapat
oleh PT. BPR
kelas X
ilmu
baru
Laboratorium
Majatama
sehingga kami
menjadi
dapat mengerti
bersih
dan
Bersama-sama
alat-alat
lab
peralatan
Fisika, Kimia
dalam
labboratoriu
dan Biologi
membersihkan
m
bisa
laboratorium
digunakan
Biologi,
Kimia

dan Fisika serta


kembali
penataan kembali
alat-alat lab.
Kamis / 21 Juli Melakukan
Observasi Siswa kelas Untuk
siswa
2016
perkenalan kepada
X
mulai
yang pasif saya
siswa kelas X di
kenal dengan
pribadi mncoba
tiap-tiap kelas
mahasiswa
untuk
PPL Unesa
mengajak dan
terutama
mendorong
nanti
yang
mereka untuk
kami
ajar
aktif kembali
adalah kelas
dengan
cara
mencairkan
suasana
agar
lebih
menyenangkan
Jumat / 22 Juli Mengisi kelas X, Observasi Rata-rata
Untuk kelas X
2016
XI dan kelas XII
setiap kelas
karna
yang
untuk pemberian
selalu
masih
baru
motivasi
dan
bersemangat
pemberian
sedikit
berbagi
jika
kelas
motivasi
di
pengalaman
mereka di isi
dalam
kelas
mengenai
oleh
lebih
kepada
kehidupan
di
mahasiswa
motivasi untuk
kampus
PPL
mereka saat di
terima
di
jurusan IPA IPS
Sabtu / 23 Juli Mahasiswa PPL Observasi Selalu
Pembenahan
2016
antusias
Unesa
mengisi
kembali
dari
dalam
kelas XI dan kelas
kekurangan
menyambut
XII karena untuk
yang pertama
mahasiswa
kelas X pulang
saat masuk ke
PPL
yang
lebih
awal
dalam
kelas
akan masuk
dikarenakan
mereka seperti
ke
dalam
persiapan kegiatan
penggunaan
kelas mereka
Persami
bahasa
yang
mudah
di
mengerti
Senin / 25 Juli Upacara Bendera Observasi Melatih

Peningkatan
2016
kedisiplinan
lagi untuk bisa
Pendampingan
Ajar
baik siswa,
mengenal siswa
siswa kelas X
Nyata
guru, maupun
dan guru-guru

yang akan masuk


jurusan
IPA
maupun
IPS
dengan cara di
beri motivasi di
tiap kelas
Melihat
Guru
pamong mengajar
di kelas X IIS 5
Mengajar di kelas
X IIS 5 untuk
materi
konsep
dasar
ilmu
ekonomi
pada
materi pembagian
ilmu
ekonomi,
melakukan
tim
teaching dengan
Ifa Melania Nur
Utami

Selasa / 26 Juli Mengajar di kelas Ajar


2016
XI IPS 1 materi
Nyata
Ketenagakerjaan

mahasiswa
PPL Unesa

semua
di
Sekolah
Meskipun saya
Siswa yang
pribadi
dulu
tdinya tidak
jurusan
IPS
percaya diri
saya tetap harus
masuk ke IPS
profesional
dengan
dalam
alasan gengsi,
memberikan
berubah
dorongan
menjadi
motivasi pada
percaya diri
siswa
Menyiapkan
Mereka
lebih baik bekal
antusias
untuk mengejar
namun
ke depan
terkadang
masih
Lembar kerja
bingung
siswa
masih
dengan
belum
bahasa
dikerjakan
ekonomi
sehingga
di
yang
asing
RPP juga tidak
bagi mereka
ada
Memperoleh
informasi
bagaimana
cara
mengajar
yang baik
Kelas yang Mahasiswa
diajar
harus lebih bisa
sangatlah
mengkondisika
ramai
dan
n siswa dan
siswa kurang
mengelola
antusias
kelas dengan
dalam
baik.
pembelajaran
Terdapat
masukan dari
guru ekonomi

yang
mengajar di
kelas XI IPS
1.
Penguasaan
materi sudah
bagus, namun
pengelolaan
kelas harus
lebih
ditingkatkan
Rabu / 27 Juli Pembagian Jadwal Induksi
Saya
Lebih
2016
Mengajar
baru
mendapat
mempersiapkan
selama 7 minggu
jadwal
diri
secara
di SMA Negeri 1
mengajar
matang
serta
Observasi
Bangsal
pada KD 3.1
materi
yang
dan KD 3,2
akan di buat
Dihari itu pula
di kelas X IIS
untuk mengajar
saya
langsung
5 sedangkan
bisa
menndampingi
di kelas XI Harus
teman
yang
lebih
hangat
saya
sedang mengajar,
kepada siswa
mengajar di
saya
berperan
agar siswa bisa
kelas XI IPS
sebagai observer
mengenal kami
1
teman saya di
semua sebagai
Pertama di isi
kelas X IIS 4 pada
guru untuk 2
jam ke 3 dan 4
dengan
bulan kedepan
yakni
dimulai
kegiatan
pukul 9
perkenalan
terlebih
dahulu
kepada
mahasiswa
PPL
yang
akan
mengajar
kemudian
langsung
pada materi
konsep dasar
ilmu ekonomi
Kamis / 28 Juli Pergantian Guru Induksi
Mahasiswa
Beradaptasi

2016

pamong
dikarenakan guru
pamong
yang
pertama
masih
GTT
sehingga
guru
pamong Ajar
wajib
yang
Nyata
berstatus
PNS
untuk
itulah
diganti
Bu tri selaku guru
pamong meminta
mahasiswa PPL
khususnya mata
pelajaran ekonomi
untuk
memperlihatkan
Rancangan
Pelaksanaan
Pembelajaran

pendidikan
ekonomi
yang
PPL
menerima
keputusan
pergantian
tersebut dari
pihak sekolah
Mahasiswa
Ekonomi
sudah
menyiapkan
jauh-jauh hari
RPP sebelum
PPL dimulai
sehingga
kesiapan
disini cukup
matang

lagi
dengan
guru pamong
yang
baru
namun
itu
membuat kami
bisa mengenal
banyak guru
Bu Tri meminta
setiap kali akan
mengajar
mahasiwa PPL
menyerahkan
hasil
RPP
kepada
guru
pamong
(Bu
Tri)
ataupun
Guru
Pembimbing
(Bu Tata)

Siswa kelas Guru pamong


X
IIS
5
menyarankan
bersemangat
agar
saya
dalam
meningkatkan
kegiatan
lagi
pembelajaran
pengelolaan
kelas

Mengajar di hari
kedua untuk X IIS
5 pada bab 3.1
Konep
Dasar
Ekonomi,
saya
menyampaikan
materi
tentang
pembagian ilmu
ekonomi,
yakni
melakukan
tim
teaching dengan
teman
Jumat / 29 Juli Melihat Bu Tri Observasi Mengetahui
Setiap
2016
mengajar di kelas
dan mendapat
mahasiswa
XI IPS 4
pelajaran
harus
baru
lagi
menyiapkan
tentang
materi dengan
bagaimana
matang
dan
cara
harus
mengajar
melakukan ajar

yang
baik
nyata
sesuai
dengan
dengan
menggunakan
pembelajaran
berbagai
yang
akan
macam
dilakukan
metode
Mengevaluasi Cara mengajar
teman
masih
teman yang
kaku, sehingga
melakukan
terdapat
praktek ajar
evaluasi
dari
nyata
guru pamong
Sabtu /30 Juli Ikut observasi di Observasi Kelas X MIA Dengan sering
2016
kelas X MIA 7
7 cukup aktif
mengikuti
sebagai
guru
siswanya
teman
yang
pendamping rekan
terlihat
mengajar
di
PPL yang sedang
mereka
kelas
lain
mengajar
sangat
membuat saya
bersaing
pribadi
bisa
mengenai
mengenal siswa
nilai
lain di luar IPS
Senin
/
1 Observasi di kelas Observasi Dalam
Untuk
Agustus 2016
X IIS 5
pembelajaran
pemberian
,
teman
studi
kasus
memberikan
siswa
di
studi kasus
wajibkan
kepada siswa
minimal satu
untuk
bangku harus
ada 1 buku agar
menjadi bahan
sumber mereka
Selasa / 2 Mengajar di kelas Ajar
Siswa
Penguasaan
Agustus 2016
XI IPS 1 materi
Nyata
mengikuti
materi
sudah
pengertian, teori,
pembelajaran
baik,
namun
dan jenis upah
dengan baik
jangan terlalu
walaupun
sabar
masih
ada
menghadapi
siswa yang
siswa.
Harus
ramai
ada penekanan
kepada siswa
agar siswa agak
takut,
saran

dari
guru
pembimbing
Rabu
/
3 Membantu
Observasi Nilai yang di Ada banyak hal
Agustus 2016
mengevaluasi
dapat kelas
yang
perlu
hasil
ulangan
ini memang
dikoreksi lagi
harian
yang
banyak yang
tentang
cara
dilaksanakan di X
di bawah 75
mengajar
IIS 5
namun ada 2
maupun
anak
yang
metode
yang
mendapatkan
digunakan
nilai diatas 75
sehingga
sehingga
diharapkan
terbatas dari
nantinya
remidi
peserta
didik
bisa
lebih
paham dengan
materi yang di
sampaikan
Kamis / 4 Pembagian
Induksi
Saya
Karena
Agustus 2016
Persiapan Praktek
mendapatkan
kekurngan
Pembelajaran
jatah
jadwal
Langsung di kelas
mengajar di
mengajar guru
X IIS 4 dan X IIS
kelas X IIS 5
pamong
5 untuk di nilai
hingga empat
memberikan
oleh guru pamong
kali
tampil
amanat untuk
untuk
menambah
menyelesaika
tambahan
n
hingga
mengajar
di
tagihan
kelas XI IPS 4
ulangan
harian.
Jumat
/
5 Mendampingi
Observasi Cara
Perbaikan
Agustus 2016
teman
yang
mengajar
kembali
cara
mengajar ekonomi
sudah bagus,
mengelola
di kelas XI IPS 4
namun
kelas,
pada jam pertama
pembahasan
pandangan
pelajaran sehingga
masih
jauh
harus
bisa
harus di awali
dari materi
menyeluruh,
dengan gerakan
jangan terlalu
literasi
jauh
dengan
materi
pembahasan

Sabtu
/
6 Mengisi
kelas Observasi Saya mengisi Dengan
Agustus 2016
yang
kosong
kelas XI IPA
memberikan
karena beberapa
3
seperti
beberapa
guru
biasa
saya
motivasi
di
meninggalkan
memberikan
kelas XI IA 3
sekolah
untuk
motivasi dan
secara
tidak
kegiatan
sedikit
langsung
sehinggamemberi
berbagi cerita
membuat saya
kan
amanat
mengenai
melatih
mahasiswa PPL
kehidupan
kemampuan
untuk
mengisi
perkuliahan
berkomunikasi
kelas
sehingga
saya di depan
secara tidak
umum.
langsung
saya
memberikan
motivasi pada
mereka untuk
tetap
melanjutkan
kuliah
Senin
/
8 Upacara bendera Ajar
Kampanye
Kedisplinan
Agustus 2016
Nyata
Calon ketua
perlu
di
Pencalonan Ketua
Osis
tingkatkan
Osis
setelah
terutama untuk
Sebelum
upacara bendera
guru
yang
ulangan
kadang datang
Mengajar di kelas
tambahan
terlambat saat
X IIS 5 yang hari
waktu
10
upacara
ini
sedang
menit untuk
Ulangan Harian
Saat
belajar
KD 3.1
pengoreksian
hanya 2 anak
yang nilainya
diatas KKM
Selasa / 9
Guru
pamong Induksi
Tim
Perbaikan juga
Observasi
Agustus 2016
memberikan
Mahasiswa
di
adakan
kesempatan untuk
pendidikan
dalam rangka
memperbaiki hasil
ekonomi
agar
RPP yang pernah
menyusun
menyesuaikan
dikoreksi
RPP
tanpa
pada kurikulum
Ikut
menjadi
ada halangan
peraturan

observer di kelas
XI IPS 1 yang
diajar bu Tata
tentang Upah

Rabu / 10
Agustus 2016

Kamis / 11
Agustus 2016

apapun dan
terbaru.
jika ada yang
ditanyakan
kami
langsung
menghubungi
guru pamong
Banyak siswa
yang
tidak
masuk kelas
ketika
pelajaran
ekonomi
dimulai
Mendampingi
Observasi Pembelajaran Komunikasi
Linda
selaku
yang
Linda dengan
mahasiswa
dilakukan
siswa kurang
pendidikan
linda
lancar
dan
ekonomi
untuk
menggunakan
terkadang
mengajar
metode
membuat siswa
sedangkan kami
ceramah dan
mudah bosan

Linda kurang
duduk dibelakang
diskusi
bisa mengelola
untuk
menilai
kelas
sebagai observer
di kelas X IIS 4
Acara
kegiatan Observasi Antusiasme
Siswa
akan
dalam
siswa dalam
antusias dalam
memeriahkan hari
mengikuti
kegiatan yang
ulang
tahun
kegiatan
bersifat
Republik
Agustus-an di
menghibur atau
Indonesia yang ke
setiap
bisa
71
sehingga
kegiatan
merefleksikan
kegiatan mengajar
mulai
dari
pikiran mereka
di liburkan selama
panjat pohon
sejenak dalam
satu hari penuh
pisang,
aktivitas belajar
tangkap
mereka
yang
belut,
cukup
padat
enggrang,
dari jam 07.00
makan
14.15.
kerupuk, tarik
tambang serta
lomba

Jumat / 12
Agustus 2016

Sabtu / 13
Agutsus 2016

Senin / 15
Agutsus 2016

olahraga
untuk guruguru
dan
mahasiswa
PPL
Menemani teman Observasi Mengamati
Terdapat
mengajar di kelas
mahasiswa
masukan dari
XI IPS 4
yang
guru pamong
melakukan
yakni
harus
ajar nyata dan
menyampaikan
memberikan
tujuan
masukan dari
pembelajaran,
apa
yang
serta
lebih
diajarkan
mematangkan
kembali materi
yang akan di
sampaikan
sehingga tidak
lupa di tengah
pelajaran.
Ikut
mahasiswa Observasi Cara
Bisa
lebih
dari jurusan fisika
mengajar
mengetahui
dalam melakukan
anak
fisika
cara mengajar
kegiatan
lebih
mahasiswa
pembelajaran di
ditekankan
yang
lain
kelas X MIA 6
pada
sehingga bisa
sebagai observer
praktikum
memperoleh
alat-alat kerja
ilmu
baru
di dalam lab
dalam teknik
seperti jangka
mengajar
sorong,
micrometer
sekrup

Mengajar di Ajar
Siswa sudah Saran dari guru
kelas X IIS 5
Nyata
lebih
aktif
pamong: perlu
materi
konsep
dalam
meningkatkan
kebutuhan dengan
mengikuti
penguasaan
menggunakan
pembelajaran
kelas
dan
metode
.
Namun,
pengkondisian
pembelajaran
masih banyak
kelas
kooperatif
tipe
yang ramai
student facilitator

Selasa /16
Agutsus 2016

Rabu /17
Agustus 2016

Kamis / 18
Agustus 2016

and explaining
Mengajar di kelas Ajar
XI IPS 1 tentang
Nyata
materi
pembangunan dan
pertumbuhan
ekonomi,

Siswa
Pentingnya
mengikuti
pengelolaan
pembelajaran
kelas
adalah
dengan baik
untuk
namun masih
meminimalisisr
banyak siswa
siswa
yang
yang ramai
tidak
terlalu
aktif di kelas
misal
ramai
dengan
temannya atau
sibuk
sendiri
sehingga
menyebabkan
kelas
tidak
kondusif
Upacara bendera Observasi Untuk lebih Selesai upacar
dalam
rangka
meningkatka
di
adakan
HUT RI ke 71
n
jiwa
ramah tamah
pada tanggal 17
nasionalisme
dengan guruAgustus
kepada
guru SMAN 1
seluruh
BANGSAL
siswa
dan
dengan
mahasiswa
diadakannya
PPL
serta
makan bersama
semua guru
yang
di
dan staff nya
ppimpin oleh
bapak kepala
sekolah
pak
Suyono
Perbaikan
RPP Induksi
Saya
Terkadang
dan
membuat
menggunakan
susah
Latihan
lembar
metode
menemukan
kerja siswa yang
pembelajaran
cara
metode
akan
saya
kooperatif
yang pas untuk
gunakan mengajar
tipe student
mengajar
bab pembangunan
facilitator
sehingga
tapi sebelumnya
and
persiapan
tetap
explaining
materi
harus
berkonsultasi
matang
dan
dengan
guru
metde
bisa

Jumat / 19
Agustus 2016

Sabtu / 20
Agustus 2016

Senin / 22
Agustus 2016

Selasa/ 23
Agustus 2016

pamong
tepat
Menjadi observer Observasi Membantu
Banyak
soal
teman
yang
teman yang
ulangan harian
sedang melakukan
sedang
yang direvisi
praktek ajar nyata
ulangan
di kelas XI IPS 4
harian,
yang
dilakukan
membantu
oleh Ifa Melania
membahas
soal
yang
baru
saja
dikerjakan
oleh siswa

Mengerjakan Induksi
Diskusi
Menyatukan
RPP yang belum
dengan teman
pendapat
terselesaikan
seperantara
tentang
cara
penyusunan
RPP yang baik
Meelakukan ajar Ajar
Terdapat
Persiapan
nyata di kelas X
Nyata
kendala
media
yang
IIS 5 materi studi
dalam
akan digunakan
kasus
masalah
melakukan
untuk mengajar
ekonomi tentang
kegiatan
harus
lebih
kelangkaan
dan
pembelajaran
matang
lagi
mengerjakan
yakni LCD
minimal
15
lembar
kerja
yang
tidak
menit sebelum
tentang
skala
dapat
masuk kelas
prioritas
dan
digunakan,
pengelolaan
sehingga
keuangan
mengubah
kegiatan
pembelajaran
yang
dilakukan
secara
otodidak
Mengajar di kelas Ajar
Siswa sudah Pengelolaan
XI IPS 1 dengan
Nyata
mulai
kelas
untuk

Observasi
materi
materi
menunjukkan
perlu
pembangunan dan
perubahan
ditingkatkan
pertumbuhan
dalam
kembali
ekonomi dengan
mengikuti
menggunakan
pembelajaran Kegiatan

metode
diskudi
kelompok
atau
group
investigation yaitu
dengan cara siswa
dibrikan
suatu
artikel
tentang
prmasalahan
pendidikan yang
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
ekonomi,
kemudian siswa
mencari
solusi
dari
masalah
tersebut

Observasi
mengenai
permasalahan
apa saja yang
ada di tiap
ekskul

Observasi ini
dijadikan
sebagai laporan
observer eksul
disekolah

Observasi
kegiatan
ektrakulikuler
karawitan dan tari
yang
ada
disekolah.
Ruangan
yang
digunakan
juga
masih bersamaan
antara karawitan
dan Tari
Rabu/ 24
Agustus 2016

Kegiatan hari ini Obervasi


di sekolah adalah
observasi
mengenai tentang
cara
mengajar
Linda dikelas X
IIS 4

Murid Linda Linda harus di


terkadang
tingkatkan lagi
sibuk sendiri
cara
dan kurang
mengajarnya.
memperhatik
Pembukaan
an
kurang,
pelajarannya
kegiatan
inti
disebabkan
tidak
terlalu
karena
dia
masuk
ke
kurang
materi
serta
menguasai
penutupnya
materi
dan
tidak disertai

Kamis / 25
Agustus 2016

Jumat / 26
Agustus 2016

Sabtu / 27
Agustus 2016

pengelolaan
dengan
kelas kurang
kesimpulan.
Ikut
observasi Observasi Siswa masih Ketika seorang
cara mengajar bu
belum
guru
terlalu
Riska selaku guru
nyaman
cepat
dalam
ekonomi
yang
dengan
menerangkan
mengajar
akuntansi
maka
murid
Akuntansi
terlihat dari
juga akan sulit
sehingga
ingin
cara mereka
menangkap
bisa
melihat
menangkap
materi yang di
caranya mengajar
materi selain
terangkan ini
itu Bu Riska
juga
akan
sendiri terlalu
berpengaruh
cepat dalam
pada
saat
menerangkan
pelajaran
berikutnya atau
saat ulangan
Menjadi observer Observasi Terkadang
Soal post test
di kelas XI IPS 4
penjelasan
yang diberikan
yang diajar oleh
yang
masih
dalam
Ifa Melania
dilakukan
ranah C1
melenceng
jauh
dari
substansi
materi. Siswa
memang
menunjukkan
antusias
dalam
pembelajaran
, tapi materi
pembelajaran
kurang
tersampaikan
secara
optimal
Ikut
mengajar Observasi Cara
Komunikasi
Adit mahasiswa
mengajar
penting
agar
jurusan
Bahasa
adit
masih
siswa merasa di
Inggris
untuk
sedikit terlalu
perhatikan
mengajar di kelas
kaku namun
sehingga
X IIS 5
komunikasi
dengan

dengan murid
sudah cukup
baik

Senin/ 29
Agustus 2016

Upacara bendera

Selasa / 30
Agustus 2016

Mengajar di kelas Ajar


XI IPS 1 dengan
Nyata
agenda Ulangan
Harian
Bab
ketenagakerjaan

Mengajar di kelas
X
IIS
5
menggunakan
media
pembelajaran
berbasis
video
pada
materi
kelangkaan,
pilihan,
biaya
peluang, dan skala
prioritas
serta
pengelolaan
keuangan
kemudian
melakukan post
test
setelah
pembelajaran
berlangsung

Ajar
Nyata

beginibisa
menghindari
kelas
yang
tidak kondusif
Siswa sangat Banyak waktu
berantusias
yangb
tersita
mengikuti
untuk
materi
menyiapkan
pembelajaran
media karena
karena
kendala LCD
mereka fokus
yang terbatas,
pada
video
namun
dan
pembelajaran
pembelajaran
tetap berjalan
yang
sebagaimana
dilakukan
mestinya
Pelajaran
Ketika keadaan
pada hari ini
tidak kondusif
tidak
seperti
ini
kondusif
sebaiknya
karena
siswa
di
banyak siswa
berikan tugas
yang tiba-tiba
agar
masuk
kesurupan
kekelasnya
mulai
dari
masing-masing
upacara
sampai
bel
pulang
sekolah.
Siswa
Pentingnya
mengikuti
pengelolaan
ulangan
kelas
adalah
dengan baik,
untuk
hanya
satu
meminimalisisr
siswa yang
siswa
yang
tidak
tidak
terlalu
mengikuti
aktif di kelas
ulangan
misal
ramai
harian
dengan
dikarenakan
temannya atau
sibuk
sendiri
sehingga

Rabu / 31
Agustus 2016

Kamis / 1
September
2016

Jumat / 2
September
2016

Sabtu / 3
September

menyebabkan
kelas
tidak
kondusif
Untuk guru yang Observasi Saya
Jika tidak ada
mengajar kelas X
mengajar
persipan untuk

Ajar
sedang
ada
ekonomi di
mengajar
nyata
kegiatan
beda
kelas X IIS 1
membuat saya
kurikulum selama
dan
begitu
juga
seminggu penuh
menunggu
mahasiswa
sehingga banyak
pelajaran
yang lain tidak
guru
yang
agama
di
siap
dalam
menitipkan
kelas XI IPS
mengelola
kelasnya
pada
2
agar
kelas
dan
mahasiswa PPL
mereka tidak
akhirnya
keluar kelas
metode apapun
dan
tetap
bisa digunakan
kondusif
untuk
mendadak saat
mengajar kelas
Bu Riska selaku Ajar
Saya
Ketika keadaan
guru
Akuntansi
nyata
kebagian
seperti
ini
untuk kelas XI
mengajar XI
mahasiswa
ada
kegiatan
IPS 2 pada
pendidikan
bedah kurikulum
jam pelajaran
ekonomi juga
sehingga meminta
ke 5 6
harus
siap
tolong
pada
mereka saya
mengajar
mahasiswa PPL
terangkan
akuntansi
untuk
mengajar
aranya
ketika
di
kelas XI IPS 1, XI
persamaan
butuhkan
IPS 2 DAN XI
dasar
IPS 3
akuntansi
kemudian
saya berikan
latihan soal
Mengerjakan RPP Induksi
Diskusi
Berbagi
dan Laporan PPP
tentang
informasi
pengembanga
tentang
cara
n perangkat
pengembangan
pembelajaran
RPP yang baik
dan benar
Penilaian
RPP Induksi
RPP
yang Dengan adanya
oleh
guru
kami
buat
revisi membuat

2016

pembina dan guru


pamong
untuk
mahasiswa
pendidikan
ekonomi

Senin/ 5
September
2016

Upacara bendera
Melanjutkan
mengerjakan
revisian RPP dan
mengerjakan
laporan PPL
Pamitan kepada
siswa

Selasa 6
September
2016

Mengerjakan
Induksi
laporan PPP dan
revisi RPP

Rabu 7
September
2016

Mengerjakan
Induksi
laporan PPP dan
revisi RPP

Kamis / 8

Perpisahan

sebanyak
mahasiswa tau
kurang lebih
salahnya
500 lembar
dimana dalam
dimana tiap
penyusunan
mahasiswa
RPP sehingga
harus
ketika
memiliki RPP
peraturan baru
sendiri, Prota,
dari
Promes,
permendikbud
Jurnal
diterapkan
mengajar,
membuat
Daftar absen
mahasiswa
dan
daftar
sudah tau atau
Nilai. Untuk
siap
dalam
RPP banyak
pembuatannya
mengalami
revisian
Datang
ke Siswa
masingmenyambut
masing kelas
dengan
baik
untuk
niatan
dari
berpamitan
mahasiswa PPL
yang
berpamitan ke
masing-masing
kelas
Perangkat
Bertukar
Pembelajaran
pikiran
yang
bersama temandilakukan
teman PPL dari
sudah
jurusan lainnya,
menunjukkan
seperti
dari
perbaikan
jurusan
matematika,
fisika,
dan
kimia
Perangkat
Bertukar
pembelajaran
pikiran dengan
dan laporan
mahasiswa
sudah siap di
jurusan lain
print
Berjalan
Berjalan lancar

September
2016
Jumat / 9
September
2016

dengan
guru
pamong dan siswa
serta foto bersama
Perpisahan
Acara
dengan
seluruh
makan
warga sekolah
bersama

lancar

Pak
Agus Berjalan lancar
tidak dapat
hadir
dikarenakan
menghadiri
monev dan
pendampinga
n PKM

BAB III
KEGIATAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI:
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan
secara menyeluruh untuk mejadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
yang warganya literat sepanjng hayat melalui pelibatan publik. Literasi sekolah
dalam

konteks

GLS

adalah

kemampuan

mengakses,

memahami,

dan

menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain


membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. Tujuan dari penerapan
gerakan literasi sekolah yakni memberikan pengalaman membaca yang
menyenangkan bagi peserta didik serta menjadikan seluruh warga sekolah sebagai
pembelajar sepanjang hayat agar mampu mengembangkan potensi diri seutuhnya.
Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah di SMA Negeri 1 Bangsal dimulai dari kelas X
samapai dengan kelas XI. Kegiatan yang dilakuakn yaitu dengan membaca buku
non-pelajaran seperti buku cerita, novel, koran, majalah, dan lain-lain sebelum
kegiatan pembelajaran pada jam pertama dimulai. Kegiatan literasi ini dilakukan
selama 15 Menit, dan setelah itu akan dilanjutkan kegiatan belajar mengajar
seperti biasanya. Salah satu tujuan dari kegiatan literasi ini adalah untuk menjaga
keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca.
Berikut adalah tahapan dalam Gerakan Literasi Sekolah :
Tahapan

Kegiatan
1. 15 menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
dimulai dengan kegiatan membaca buku dengan nyaring

Keteledanan

atau membaca dalam hati


2. Membangun lingkungan fisik sekolah yang kaya literasi,
antara lain : (1) menyediakan perpustakaan sekolah, sudut
baca, sudut area yang nyaman (2) pengembangan sarana
lain (UKS, kantin), (3) penyediaan koleksi teks cetak,
visual, digital, maupun multidimensional yang mudah
diakses oleh siswa.
1. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan

Pengembangan

menanggapi buku pengayaan


2. 15 menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
dimulai melalui kegiatan membaca buku membaca
dalam hati, membaca bersama serta membaca terpadu
yang diikuti dengan tagihan non-akademik. Misalnya
membuat peta cerita.
3. Mengembangkan lingkungan fisik, sosial, afektif
sekolah yang kaya literasi dan menciptakan ekosistem
sekolah

yang

memiliki

kegemaran

terhadap

pengetahuan dan berbagai kegiatan, antara lain (a)


memberikan penghargaan kepada capaian perilaku
positif, kepedulian sosial, dan semangat belajar peserta
didik. (b) kegiatan akademik lain yang mendukung
terciptanya budaya literasi di sekolah.
4. Pengembangan kemampuan literasi melalui kegiatan
di perpustakaan sekolah/perpustakaan kota/ daerah
atau taman bacaan masyarakat atau sudut baca dengan
berbagai kegiatan, antara lain (a) membaca dengan
nyaring, dalam hati (b) peserta didik merespon teks,
fiksi, dan non-fiksi.
1. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata
opelajaran.
2. 15 menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran
melalui kegiatan membaca buku dengan nyaring,
Pembelajaran

membaca dalam hati, membaca bersama, serta


membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan
tagihan akademik dan non-akademik.
3. Kegiatan literasi dalam pembelajaran, disesuaikan
dengan tagihan akademik di kurikulum 2013.
4. Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks
dalam semua mata pelajaran
5. Menggunakan lingkungan fisik, sosial afektif, dan
akademik disertasi beragam bacaan (cetak, visual,
auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks
pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata

pelajaran.
A. Peran Diri dalam Proses dan Hasil Kinerja
1. Peran Diri
Peran guru sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan dari
adanya penerapan gerakan literasi sekolah. Dalam kegiatan literasi ini
peran mahasiswa PPL yaitu membimbing atau mengarahkan peserta didik
untuk menanamkan kebiasaan membaca selama 15 menit sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai. Dalam kegiatan ini, buku yang
digunakan dalam kegiatan literasi yakni buku non-pelajaran seperti novel,
buku cerita, dan lain-lain. Adanya penerapan gerakan literasi ini
diharapkan dapat menumbuhkan kegemaran peserta didik dalam
membaca, menambah wawasan peserta didik.
Selanjutnya untuk menambah ketertarikan peserta didik dalam
membaca,

maka

diperlukan

lingkungan

atau

taman

baca

yang

menyenangkan. Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan lingkungan


sekolah yang santai, tidak kaku, bersih, sehat, dan tenang. Serta
memanfaatkan lingkungan kelas dengan menghiasi dinding dengan posterposter kampanye membaca atau kutipan buku yang menarik.
Berdasarkan uraian diatas, kegiatan literasi diharapkan dapat
terlaksana dengan baik. Aktivitas siswa dalam membaca semakin
meningkat. Sehingga tingkat wawasan ataupun pengetahuan dari peserta
didik juga meningkat.
2. Hasil Kinerja
Sesuai

dengan

tujuan

gerakan

literasi

sekolah

yakni,

menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan


ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan literasi sekolah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Melalui gerakan literasi
hasil yang dicapai adalah sebagai berikut :
a) Siswa
-

Melalui gerakan 15 menit membaca, minat membaca siswa di


SMAN 1 Bangsal telah mengalami peningkatan yang signifikan.

Meningkatnya

kemampuan

literasi

siswa

melalui

kegiatan

menanggapi buku pengayaan


-

Meningkatnya kemampuan literasi di semua mata pelajaran


menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua
mata pelajaran.

b) Mahasiswa PPP
-

Memahami tahapan gerakan literasi sekolah khususnya di SMAN 1


Bangsal

Ikut berperan aktif menumbuhkembangkan budaya literasi


membaca dan menulis siswa.

Menjaga keterlanjutan pembelajaran dengan ikut mewadahi


gerakan literasi sekolah .

B. Kendala Diri dan Cara Penanganannya


Kegiatan penerapan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) memiliki
beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Kendala tersebut antara lain :
1. Beberapa siswa masih belum seluruhnya membawa buku non-pelajaran
yang akan digunakan untuk literasi selama 15 menit sebelum proses
pembelajaran berlangsung.
2. Masih rendahnya minat baca siswa terhadap buku-buku penunjang keiatan
literasi
3. Keadaan lingkungan yang kurang mendukung pelaksanaan gerakan literasi
4. Minimnya persediaan buku non pelajaran di perpustakaan sekolah
Dengan kendala yang telah diuraikan diatas, menurut penulis cara
penanganan yang tepat untuk mengatasi permasalahan diatas adalah sebagai
berikut :
1. Menginformasikan kepada siswa dengan jelas mengenai kegiatan literasi
dan apa tujuan serta manfaat dari literasi tersebut. Selain itu dari
mahasiswa PPP ataupun dari pihak guru juga menyediakan beberapa buku
non-pelajaran untuk digunakan siswa yang tidak membawanya.
2. Penerapan kegiatan literasi menanamkan minat baca siswa semakin
bertambah. Namun kenyataannya

minat baca siswa terhadap buku

pelajaran maupun buku non-pelajaran masih rendah. Sehingga pihak guru


ataupun mahasiswa PPL harus dapat menanamkan minat baca siswa
tersebut. Hal yang dapat dilakukan untuk menanamkan minat baca tersebut

yaitu dengan membiasakannya membaca setiap hari, selain itu guru


ataupun mahasiswa PPL juga harus memberikan contoh yang terkait
dengan pelaksanaan kegiatan literasi. Misalnya, guru bersama siswa
melakukan kegiatan literasi secara bersama-sama dengan membaca buku
selama 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
3. Kondisi lingkungan juga berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan
literasi. Apabila lingkungan kelas dihias dengan baik dan rapi, maka akan
menumbuhkan minat siswa dalam hal apapun terutama dalam kegiatan
belajar mengajar. Selain itu pihak sekolah juga dapat memanfaatkan
gazebo untuk diubah sebagai taman baca yang menarik. Dengan hal
tersebut minat seseorang untuk membaca ataupun belajar akan semakin
bertambah.
4. Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas penunjang kegiatan belajar
siswa. Saat ini, buku yang disediakan oleh perpustakaan sekolah masih
sangatlah minim, baik buku pelajaran maupun buku non-pelajaran. Pihak
sekolah disini diharapkan dapat menyediakan buku perpustakaan lebih
banyak lagi untuk siswa. Dengan kelengkapan faislitas perpustakaan
sekolah, maka akan memudahkan untuk melaksanakan kegiatan gerakan
literasi dengan baik.
Dengan penanganan yang ditawarkan oleh penulis, diharapkan
kegiatan pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dapat berjalan dengan baik
yang dilihat dari minat baca serta tingkat pengetahuan siswa meningkat .

BAB IV
KEGIATAN PENDAMPINGAN TUGAS EKSTRAKURIKULER
A. Kegiatan Ekstrakulikuler Karawitan dan Seni Tari
Kegiatan pendampingan ekstrakurikuler dilakukan

oleh

setiap

mahasiswa yang melaksanakan kegiatan PPP di SMAN 1 Bangsal. Salah satu


kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bangsal adalah
Ekstrakulikuler Seni Karawitan. Ekstrakulikuler seni karawitan merupakan
jenis ekstrakurikuler yang mendorong peserta didik untuk menjaga dan
mencintai kebudayaan lokal yang dimiliki Indonesia. Karawitan merupakan
kesenian yang meliputi segala cabang seni yang mengandung unsur
keindahan, halus serta rumit atau ngrawit. Dalam karawitan terdapat kaidah
pokok seperti laras, pathet, teknik, dan irama. Sistem nilai dan kaidah yang
dimiliki karawitan sebagai bentuk perbedaan dengan budaya yang lain, maka
karawitan merupakan seni budaya lokal yang memiliki ciri-ciri khusus.
Karawitan sebagai kesenian multidimensional dan multidisipliner.
Multidimensional dalam kesenian memiliki hubungan yang erat dengan
berbagai potensi yang ada dalam diri manusia secara utuh. Multidimensi
dalam kesenian ada beberapa hal, yaitu: kecerdasan kinestetik, kepekaan
indrawi, kemampuan berfikir, kepekaan rasa, seni dan kreatifitas, kemampuan
sosial dan kemampuan estetik. Menurut Wardani (2006:23) menyatakan bila
berbagai potensi dapat dikembangkan secara utuh maka akan dapat pula
digunakan sebagi bahan untuk memiliki multi kecerdasan yang dimiliki oleh
manusia dalam memperoleh kebermaknaan hidup.

Multidimensi dalam

kesenian ada beberapa hal, yaitu: kecerdasan kinestetik, kepekaan indrawi,


kemampuan berfikir, kepekaan rasa, seni dan kreatifitas, kemampuan sosial
dan kemampuan estetik. Ketujuh jenis kecerdasan yang dibangun dalam
pendidikan seni ada dalam tubuh dan ruh karawitan. Selain multidimensi
karawitan sebagai multidisipliner yaitu untuk mengembangkan kemampuan
mengapresiasi dan atau mengeskpresikan diri dengan berbagai medium
seperti

rupa, bunyi, gerak, bahasa dan perpaduan.


Tujuan diadakannya ekstrakulikuler ini adalah untuk menumbuhkan

rasa kecintaan peserta didik terhadap budaya lokal yang dimiliki Indonesia.
Seni karawitan merupakan seni tradisional yang sekarang ini mulai redup

dan jarang peminatnya. Oleh sebab itu, seni karawitan harus dilestarikan.
Untuk melestarikan budaya tradisional agar dapat bertahan eksistensinya,
pihak sekolah telah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler karawitan untuk
membekali pengetahuan siswa tentang seni tradisional Indonesia dan
mewadahi bakat siswa di bidang seni tradisional. Selain itu, kemampuan siswa
di bidang seni juga bisa terasah. Kegiatan ekstrakulikuler ini menggunakan
gamelan jawa sebagai salah satu media seni.
Gamelan adalah ensembel
musik yang

biasanya

menonjolkan

metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada


instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang
diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari
bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang
menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di
pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis
ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat
abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Kegiatan ekstrakurikuler karawitan ini dapat melatih dan membiasakan
siswa bersikap untuk saling menghargai, mendukung dan bekerjasama.
Kebersamaan disini diwujudkan dalam kegiatan bagaimana siswa tersebut
dapat bekerjasama, saling menghargai dan kompak memainkan sesuai dengan
irama gamelan Jawa. Tanpa adanya kerjasama dan saling menghargai maka
musik karawitan tidak akan bisa dilaksanakan dengan baik. Dalam kegiatan
apapun yang bersifat kelompok atau tim memerlukan adanya kebersamaan.
Selain kegiatan karawitan, kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti adalah
kegiatan ekstrakurikuler tari. Kegiatan ekstrakulikuler tari dilakukan untuk
memupuk rasa cinta tari tradisional yang ada di Indonesia. Jadi, selain seni
karawitan yang harus dilestarikan terdapat pula seni tari tradisional yang harus
dilestarikan. Upaya melestarikan seni tari tersebut dilakukan melalui kegiatan
ekstrakulikuler tari.
B. Peran Diri dan Hasil Kinerja
Peran diri dalam pendampingan kegiatan ekstrakulirikuler sekolah
adalah sebagai pendamping kegiatan ekstra karawitan dan tari yang
dilaksanakan setiap hari Selasa pukul 14.30 WIB dan hari Kamis pukul 14.30

WIB. Peran dari guru ataupun mahasiswa PPL dalam kegiatan ekstrakurikuler
seni karawitan adalah mendampingi para peserta ekstrakurikuler dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler ini. Peserta kegiatan ekstrakulikuler ini
adalah siswa dan siswi di SMA Negeri 1 Bangsal yang diikuti oleh kelas X
dan XI. Pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler ini dilakukan rutin setiap hari
Selasa dan Kamis pada setiap minggunya dan dilaksanakan setelah kegiatan
belajar mengajar yaitu pukul 14.30 WIB. Dengan adanya pendampingan ini
diharapkan dapat memberi semangat dan motivasi peserta untuk mengikuti
ektrakulikuler ini, sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya Indonesia.
C. Kendala Diri dan Cara Penanganannya
1. Kendala Diri
Beberapa

kendala

yang

dihadapi

dalam

pelaksanaan

kegiatan

ekstrakurikuler karawitan dan seni tari antara lain:


a) Untuk kegiatan seni karawitan, kendala yang dihadapi adalah
kurangnya koordinasi dengan guru pembimbing seni karawitan.
Dikarenakan guru pembimbing kegiatan karawitan berasal dari guru
diluar sekolah SMAN 1 Bangsal. Sehingga, kesulitan dalam
menghubungi dan berkoordinasi dengan guru pembimbing yang
bersangkutan
b) Tidak adanya ruangan khusus untuk kegiatan seni karawitan, sehingga
terkadang waktunya bersamaan dengan kegiatan ekstrakurikuler
lainnya. Pernah seketika, ketika kegiatan ekstrakulikuler tai di ganti
hari Selasa dan dijadikan dalam satu ruangan akhirnya kegiatan
ekstrakurikuler tidak berjalan secara optimal.
c) Sulit menyesuaikan jadwal untuk kegiatan pendampingan karawitan
karena kadang karawitan di batalkan karena pelatih tidak dating dan
peserta tidak ada yang datang
2. Cara Penanganan
Penyelesaian yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam kegiatan
pendampingan adalah dengan mengkoordinasikan materi yang akan
disampaikan pada saat ekstrakulikuler Karawitan dengan pengurus

ekstrakulikuler Karawitan Kemudian menyesuaikan jadwal pelaksanaan


bimbingan dengan peserta bimbingan.

BAB V
KENDALA DAN UPAYA PEMECAHANNYA
A. Kendala yang dihadapi
Dalam pelaksanaan pembelajaran, kendala yang dihadapi adalah
penggunaan media pembelajaran LCD. Jumlah LCD yang dimiliki sekolah
terbatas. Di TU hanya ada dua LCD yang tersedia dan boleh dipinjam.
Peminjaman sering dilakukan oleh guru-guru senior yang sudah meminjam
terlebih dahulu. Jadi, jika ada orang baru yang akan meminjam pasti sudah
tidak kebagian. Sehingga, jika menggunakan meia pembelajaran LCD proses
pembelajaran akan terhambat.
Selain terhambat karena LCD, kendala lainnya yang dihadapi ketika
pembelajaran adalah siswa dari kelas lain yang ramai. Bentuk ruang kelas
yang bersekat (bisa dibuka dan ditutup) membuat kelas lain jika ramai akan
terdengar. Siswa yang berada di kelas yang sedang melaksanakan
pembelajaran sudah tenang dalam mengikuti pembelajaran. Namun, kelas lain
yang ramai akan terdengar sampai ke ruang kelas sebelah jika ramai. Ruang
kelas tersebut terdapat di kelas X IIS 5, jadi apabila siswa dari X IIS 4 ramai
akan terdengar sampai di kelas X IIS 5. Sehingga, pembelajaran yang
dilakukan kurang kondusif.
Kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan
kegiatan PPP (Program Pengelolaan Pembelajaran) di SMA Negeri 1 Bangsal
Mojokerto muncul karena adanya beberapa faktor penyebab. Faktor-faktor
penyebab timbulnya masalah yang timbul adalah :
a. Kedisiplinan dan Kerapian
Faktor-faktor penyebab masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan antara
lain :
1) Banyaknya siswa yang masih datang terlambat datang ke sekolah
2) Adanya jam kosong yang menyebabkan siswa keluar dari kelas
sehingga mengganggu kegiatan pembelajaran di kelas lain.
3) Kurangnya kerapian siswa yang dilihat dari cara berpakaian.
4) Kurangnya rasa hormat terhadap tenaga pendidik.
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Faktor-faktor penyebab masalah yang berkaitan dengan rancangan
pembelajaran antara lain :

1) Perbedaan ketentuan susunan RPP di sekolah dengan ketentuan yang


telah diajarkan selama pembelajaran di kampus.
2) Kurangnya informasi dari guru terkait peraturan RPP dan silabus.
c. Kegiatan Ajar Nyata
Faktor-faktor penyebab masalah yang berkaitan dengan kegiatan ajar nyata
antara lain :
1) Mahaisswa kurang mengetahui karakteristik siswa.
2) Mahasiswa kurang bisa mengkondisikan kelas
d. Sarana dan Pra-Sarana
Faktor-faktor penyebab masalah yang berkaitan dengan Sarana dan PraSarana antara lain :
1) Pemasangan LCD pada masing-masing kelas yang tidak merata
sehingga menyebabkan terhambatnya proses KBM.
2) Adanya perbaikan dan renovasi ruang lanoratorium fisika, kimia dan
biologi menyebabkan terhambatnya kegiatan praktikum
e. Pengendalian kelas
Karena disini mahasiswa PPP masih dalam tahapan belajar untuk
mengajar, tentunya masalah utama yang dihadapi setiap mahasiswa adalah
soal pengendalian kelas. Tentu telah kita ketahui bahwa karakter siswa
dalam satu kelas sangatlah beragam. Mulai dari siswa pintar, rajin, sampai
yang nakal. Dikarenakan karakter siswa yang sangat beragam ini
terkadang kami kesusahan dalam hal pengendalian sikap para siswa
didalam kelas. Disaat kelas tidak kondusif tentunya mereka juga menjadi
tidak memperhatikan penjelasan guru.

B. Upaya yang dilakukan dan Hasil


Permasalahan yang dihadapi di lapangan membutuhkan solusi untuk
pemecahannya. Upaya penanggulangan masalah masalah yang terjadi
selama proses kegaiatan PPP berlangsung secara umum dengan cara bertukar
pikiran, pendapat dan bekerja sama dengan dosen pembimbing, guru pamong,
perangkat

sekolah

dan

rekan

mahasiswa

PPP lainnya. Upaya-upaya

penanggulangan permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:


a. Kedisiplinan dan Kerapian
Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengahadapi permasalahan
dalam kedisiplinan dan kerapian diantaranya :

1) Memperingatkan dan memberikan hukuman secara wajar kepada siswa


dengan didasari peraturan sekolah yang telah dibuat.
2) Membuat kontrak belajar yang telah disepakati oleh guru dan siswa
3) Lebih tegasnya pihak sekolah ataupun mahasiswa dalam mengingatkan
peserta didik dalam cara berpakaian.
4) Ditanamkan kepada siswa budi pekerti dan tata krama yang baik
terhadap orang yang lebih tua.
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi permasalahan dalam
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diantaranya :
1) Lebih sering melakukan bimbingan dengan Guru Pamong dalam
pembuatan RPP.
2) Mendiskusikan terlebih dahulu RPP yang telah dibuat sebelum
digunakan dalam proses pembelajaran
c. Kegiatan Ajar Nyata
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam kegiatan ajar nyata
antara lain :
1) Menyampaikan materi ajar dengan menggunakan model pembelajaran
yang menarik seperti dengan permainan atau ice breaking.
2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran secara optimal sehingga tidak
bingung ketika melakukan kegiatan belajar mengajar.
3) Mahasiswa PPP meminta bantuan kepada siswa untuk memberikan
masukan ketika mahasiswa menyampaikan materi pembelajaran di
kelas.
4) Memberikan motivasi dan menumbuhkan semangat siswa dalam
belajar.
d. Sarana dan Pra-Sarana
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah dalam sarana dan prasarana antara lain :
1) Melakukan peminjaman LCD lebih awal ke tata usaha. Apabila LCD
telah habis dipinjam karena jumlahnya yang terbatas, maka mahasiswa
PPL akan kembali kepada cara lama yaitu menjelaskan materi
pelajaran di papan tulis namun tetap berpegang pada kaidah kurikulum
2013 di mana dalam model pembelajaran 5 M peserta didik dituntut
lebih aktif. Dalam hal ini materi pelajaran tetap dapat tersampaikan
kepada peserta didik.

2) Karena ruangan laboratorium masih dalam proses perbaikan, maka


kegiatan praktikum dilaksanakan di dalam ruangan kelas dengan
memindahkan alat-alat yang dibutuhkan selama praktikum ke dalam
ruangan kelas.
e. Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan kondisi kelas adalah
penyesuaian dengan kondisi kelas. Setelah itu kita harus memahami
karakter-karakter dari masing-masing siswa. Dari kegiatan tersebut kita
dapat menentukan sikap yang harus kita ambil untuk menghadapi masingmasing individu pada saat mereka melakukan sesuatu yang tidka baik
didalam kelas. Jadi, dengan melakukan beberapa hal diatas dimungkinkan
kelas dapat terkendali.

C. Kesan, Saran, dan Rekomendasi


Berdasarkan uraian pengalaman mahasiswa mengenai maslaah, faktor
penyebab, serta upaya penanggulangan dalam pelaksanaan kegiatan PPP di
SMA Negeri 1 Driyorejo, maka mahasiswa PPP dapat menyimpulkan dan
memberikan beberapa saran sebagai rekomendasi diantaranya :
a. Kesan
1) Kegiatan PPP memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk
belajar menjadi guru dan mengenal dunia pendidikan beserta segala
sistem yang terkait secara nyata.
2) Mahasiswa memiliki pengalaman mengajar yang nantinya dapat
digunakan evaluasi ketika sudah menjadi seorang pendidik.
3) Mahasiswa memiliki pengetahuan dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
4) Bimbingan dan arahan yang intensif dari Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing

Lapangan

sangat

menunjang

dalam

kelancaran

mahasiswa PPP selama kegiatan belajar mengajar di kelas.


b. Saran
Dari kajian terhadap permasalahan yang ditemukan dalam pembahasan,
dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Untuk SMA Negeri 1 Bangsal Mojokerto
a. Meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dengan mahasiswa
demi kelancaran kegiatan belajar mengajar.

b. Dengan adanya kegiatan PPP diharapkan hubungan kerja sama


(kemitraan) antara lembaga institusi sekolah dan pihak universitas
terus terjalin dengan baik.
c. Peningkatan sarana dan pra-sarana untuk menunjang keberhasilan
kegiatan belajar mengajar.
2. Untuk Pengelola Universitas Negeri Surabaya
Dari kajian terhadap permasalahan yang

ditemukan

dalam

pembahasan, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:


a) Proses pembekalan yang dilaksanakan oleh pengelola Universitas
Negeri Surabaya lebih dipersiapkan lagi agar kegiatan PPP
berlangsung secara optimal.
b) Menjalain komunikasi dan koordinasi dengan pihak sekolah
sehingga kegiatan PPP akan terlaksana dengan baik.
c. Rekomendasi
1. Untuk SMA Negeri 1 Bangsal
a) Sekolah hendaknya menambah sarana dan prasarana serta
inventaris sekolah, seperti LCD dan mesin printer. Terutama hal
yang diperlukan adalah LCD. Karena LCD sangat penting untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya LCD dapat
memudahkan guru dan peserta didik dalam mempersiapkan materi
dan memahami materi pembelajaran.
b) Sekolah hendaknya memberikan ruang khusus untuk pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler yang membutuhkan ruangan, seperti ruang
untuk ekstrakurikuler karawitan dan tari.
2. Untuk Pengelola Universitas Negeri Surabaya
a) Bagi Unesa, hendaknya sistem dari pelaksanann PPP untuk tahun
depan diperbaiki. Khususnya dalam hal sosialisasi teknis
pelaksanaan kepada sekolah mitra. Diharapkan sekolah mitra dapat
mengerti dengan baik mengenai teknis pelaksanaan agar tidak
terjadi kesalahpahaman teknis sehingga menyebabkan kesenjangan
aturan bagi peserta PPP
b) Sebaiknya, ketika pelaksanaan PPP setiap mahasiswa mendapat
buku pedoman pelaksanaan PPP. Agar mahasiswa mempunyai
acuan yang jelas untuk pelaksanaan PPP. Dan diharapkan dengan

adanya buku panduan, mahasiswa yang sedang melaksanakan


praktek ajar nayata mempunyai acuan yang jelas dalam
melaksanakan praktek ajar nyata dan tidak terjadi mis konsepsi
dengan sekolah yang dijadikan mitra.

LAMPIRAN
1. Proposal PTK (Lampiran 1)
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 2)
3. Dokumentasi Kegiatan PPP (Lampiran 3)

Anda mungkin juga menyukai