A. Latar Belakang
Adanya wabah pandemik global Covid-19 ke hampir seluruh negara di dunia,
menyebabkan perubahan gaya hidup, gaya bekerja, gaya belajar dan gaya-gaya
lainnya. Indonesia sebagai salah satu komunitas di dunia pun tidak terkecuali, menjadi
bagian negara yang terdampak adanya wabah tersebut.
Masyarakat Indonesia yang pluralis dengam berbagai latar belakang profesi,
tingkat pendidikan, tingkat kesejahteraan dan adanya faktor geografis yang luas,
nampaknya harus ‘dipaksa’ mengubah berbagai kebiasaan hidupnya. Semua aktivitas
harus merujuk pada upaya-upaya untuk mencegah penularan Covid-19.
Proses pendidikan, yang merupakan bagian penting dari sebuah kehidupan
berbangsa, termasuk yang harus menjadi korban dari pandemi tersebut. Tata kelola
yang ada saat ini, tentu saja menjadi tidak relevan dan tidak memungkinkan untuk
dipertahankan.
Protokol ‘tidak tatap muka’ dan ‘tidak berkerumun’ menjadi kata kunci yang
harus dipatuhi, termasuk dalam bidang pendidikan, pengajaran dan pembelajaran.
Sebuah proses pembelajaran konvensional yang ditandai dengan adanya tatap muka
dan berkumpul di sekolah, menjadi sulit bahkan tidak memungkinkan sama sekali.
Tentu ini menyulitkan para pelaku pendidikan, utamanya guru dan peserta didik.
Interaksi yang terjadi selama ini antara guru dan murid, sejatinya adalah roh
pendidikan itu sendiri. Karena dalam interaksi yang bermakna itulah sejatinya telah
terjadi proses pembentukan karakter, proses rasionalitas berpikir, dan proses kritis
analitis.
Dalam kondisi seperti di atas, proses pembelajaran pada anak bangsa harus terus
berlangsung, bagaimanapun caranya. Di sinilah para pelaku pendidikan, dituntut untuk
memiliki kemampuan dan memiliki cukup ilmu untuk membelajarkan peserta didik
walaupun tanpa interaksi dan tatap muka langsung.
Populernya istilah-istilah semacam distance learning, home learning, online
learning dikalangan pelaku pendidikan akhir-akhir ini, belum menjamin itu adalah
gambaran konkrit bagaimana penguasaan pelaku pendidikan khususnya guru dalam
memahami dan menerapkannya dalam kelas-kelas yang diampu.
Banyak guru menerapkan distance learning, home learning, atau online learning
tanpa didahului analisa yang cukup terhadap seluruh komponen yang akan terlibat
dalam pembelajaran. Sekolah, guru, peserta didik, orang tua, ketersediaan fasilitas dan
melaksanakan pembelajaran asal online, asal daring, asal tidak ada tatap muka, atau
asal memasang aplikasi tertentu yang berbasis gawai seperti laptop, handphone dan
sebagainya.
pedagogis yang menjadi ciri khas dan roh sebuah proses pembelajaran. Pembelajaran
yang hakiki tentu saja ditandai dengan adanya sapaan, kepedulian, pemahaman kondisi
fisik dan psikis peserta didik serta latar belakang sosial, budaya dan ekonominya.
Adanya beberapa protes dari peserta didik dan orang tua tentang berat dan sulitnya
mengikuti pembelajaran daring ini, disinyalir karena guru kurang tepat dalam
ini bukan sesuatu yang direncanakan dan dipersiapkan secara matang. Pemerintah,
guru, peserta didik maupun orang tua, sama sekali tidak memprediksinya. Dengan
asumsi bahwa baru ‘sedikit’ guru yang menguasai model-model pembelajaran daring,
Nah bagian yang ‘banyak’ inilah yang perlu kita pikirkan, bagaimana dalam waktu
yang bersamaan harus kita ajarkan, kita latihkan, sekaligus menerapkkannya dalam
pembelajaran. Tidak mudah memang, tapi dengan prinsip learning by doing, masih ada
Hasil yang diharapkan dari Workshop Online Strategi Pembelajaran di New Normal ini
adalah:
1. Bertambahnya wawasan dan kemampuan guru dalam hal: konsep, model, dan
strategi pembelajaran daring; menganalisis kondisi komponen-komponen yang
terlibat dalam proses pembelajaran di sekolah; menentukan model dan strategi
pembelajaran yang tepat di sekolah dan pengggunaan berbagai aplikasi
pembelajaran daring.
2. Telaksananya Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi peserta guna
peningkatan karir dan kualitas profesinalnya.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pengorganisasian
Pengorganisasian pelaksanaa Workshop ini, adalah sebagai berikut :
1. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Ngawi, berperan dalam hal:
perencanan kegiatan, pengadministrasian pendaftaran peserta secara daring,
berkoordinasi dan berdiskusi dengan narasumber terkait jadwal dan konten materi,
pelaksana workshop, manajerial pengumpulan materi tugas peserta dan
penanganan pasca workshop lainnya.
2. Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, bertindak sebagai pembina, supervisor
kegiatan, dan pihak yang menerbitkan sertifikat kepada peserta yang memenuhi
syarat lulus.
3. Para Narasumber terdiri dari para birokrat, akademisi dan praktisi dari Instansi
Pemerintah, Universitas, dan Organisasi Profesi Guru, yaitu :
No Nama Instansi Judul Materi
Dinas Pendidikan Kebijakan Dinas Pendidikan
1 Supardi, S.H., M.Pd.
Propinsi Jawa Timur Propinsi Jawa Timur
Drs. Muhamad Taufiq Agus Dinas Pendidikan Kebijakan Dinas Pendidikan
2
Susanto Kabupaten Ngawi Kabupten Ngawi
Tip dan Trik Pengembangan
Prof. Dr.agr. Mohamad Amin, Universitas Negeri
3 Bahan Ajar Pembelajaran
S.Pd., M.Si. Malang (UM)
Daring
Universitas Negeri Menyusun Skenario
4 Dr. Ratna Wardani, S.T., M.T.
Yogyakarta (UNY) Pembelajaran Daring
Strategi Pengelolaan
Universitas Negeri
5 Rina Harimurti, S.Pd., M.T. Pembelajaran Daring dalam
Surabaya (Unesa)
Menyiapkan Materi Ajar
Federasi Guru TIK dan
Fun Assasment Pembelajaran
6 Yohan Adi Setyawan, S.Kom. KKPI Nasional
Daring
(FGTIKKNAS)
7 Zanipar S.A. Siadari PT. Epson Indonesia
D. Struktur Program
Struktur program Workshop Online “Strategi Pembelajaran Menuju Era New
Normal” ini sebagai berikut:
Alokasi Metode
No Materi Narasumber
Waktu
A Pra Workshop (Pengkondisian Peserta)
1 Penjelasan Panduan Kegiatan 1 Panitia + Fasilitator Paparan
2 Instalasi Aplikasi 2 Panitia + Fasilitator Paparan + Praktek
3 Troubleshooting 1 Panitia + Fasilitator Praktek
B Workshop (12 JP)
Kebijakan Dinas Pendidikan
1 1 Supardi, S.H., M.Pd. Paparan
Propinsi Jawa Timur
Kebijakan Dinas Pendidikan Kab Drs. Muhamad Taufiq Agus
2 1 Paparan
Ngawi Susanto
Tip dan Trik Pengembangan Bahan Prof. Dr.agr. Mohamad Amin,
3 2 Paparan + Penugasan
Ajar Pembelajaran Daring S.Pd., M.Si.
Menyusun Skenario Pembelajaran
4 2 Dr. Ratna Wardani, S.T., M.T. Paparan + Penugasan
Daring
Solusi Pembelajaran Daring yang
5 2 Rina Harimurti, S.Pd., M.T. Paparan + Penugasan
Efektif
Fun Assasment Pembelajaran
6 2 Yohan Adi Setyawan, S.Kom. Paparan + Penugasan
Daring
7 2 Zanipar S.A. Siadari Paparan
C Penugasan (20 JP)
1 Penugasan-1 4 Fasilitator Pendampingan
2 Penugasan-2 4 Fasilitator Pendampingan
3 Penugasan-3 4 Fasilitator Pendampingan
4 Penugasan-4 4 Fasilitator Pendampingan
TOTAL JP 32
E. Alur Kegiatan
Alur kegiatan program Workshop Strategi Pembelajaran Daring, adalah sebagai
berikut:
F. Tata Tertib
Tata tertib kegiatan program Workshop Strategi Pembelajaran Menuju Era New
Normal, sebagai berikut :
Peserta WAJIB :
1. Bersikap sopan, santun dan menjaga etika dalam berkomunikasi dan berdiskusi di
group.
2. Mengikuti semua sesi workshop, yaitu pengkondisian peserta, pembukaan,
paparan narasumber dan upload tagihan.
3. Mengerjakan semua penugasan yang diberikan oleh narasumber.
4. Pro-aktif dalam semua sesi kegiatan workshop.
G. Kriteria Kelulusan
Peserta yang dinyatakan lulus dari workshop ini adalah :
1. Mendapat nilai Sikap minimal baik. Nilai sikap diperoleh dari pantauan panitia,
fasilitator dan penilaian narasumber pada saat workshop maupun saat
berkomunikasi dan berinteraksi di grup.
2. Menghadiri sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dari 5 (lima) even berikut:
a. Pembukaan
b. Paparan Narasumber 1 : Prof. Dr.agr. Mohamad Amin, S.Pd., M.Si.
c. Paparan Narasumber 2 : Dr. Ratna Wardani, S.T., M.T.
d. Paparan Narasumber 3 : Rina Harimurti, S.Pd., M.T.
e. Paparan Narasumber 4 : Yohan Adi Setyawan, S.Kom
3. Menyelesaikan semua penugasan yang diberikan oleh para Narasumber.
4. Mengupload semua penugasan dari narasumber ke link
http://www.groupiptek.com/workshoppgringawi
H. Teknis Menggunakan Microsoft Teams
1. Setiap peserta yang telah mendaftar akan mendapatkan akun Microsoft Teams
2. Link Live event akan dibagikan menjelang pelaksanaan Workshop