DOSEN PENGAMPU:
Prof.Dr.Baharuddin,S.T.,M.Pd.
Yoakim Simamora, S.T.,M.T.
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023
KATA PENGGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dari
kelompok 7 dapat menyelesaikan laporan kegiatan dari mata kuliah pembangkit tenaga
listrik dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi
pembaca.
Kelompok 7,
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGGANTAR ................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 4
B. TUJUAN .............................................................................................................................. 4
C. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
A. PARALEL GENERATOR ................................................................................................ 5
B. PRINSIP DASAR KERJA PARALLEL GENERATOR ............................................... 5
C. CARA MEMPARALELKAN GENERATOR ................................................................ 6
D. SINKRONISASI ................................................................................................................. 7
E. PERALATAN SINKRONISASI ..................................................................................... 11
BAB 3 PENUTUP ......................................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 13
B. SARAN .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Generator merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah energy mekanik berupa
putaran menjadi energy listrik. Energi listrik merupakan sebuah kebutuhan yang utama,
hal ini disebabkan karena hampir seluruh peralatan di darat maupun di lautan
membutuhkan energi listrik. Dengan kita belajar memparalelkan generator ita dapat
merencanakan seberapa besar kebutuhan energi listrik yang diperlukan oleh sebuah kapal
dan gejala apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari generator itu sendiri. Selain
paralel generator merupakan suatu cara yang sangat diperlukan dan harus diaplikasikan di
kapal karena cara ini dapat memanfaatkan kerja dari generator itu sendiri.
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
A. PARALEL GENERATOR
Pararel generator adalah metode penggunaan dua atau lebih generator secara
Pengertian Paralel Generator bersamaan yang dihubungkan secara paralel. Pararel
generator ini bertujuan untuk:
1) Menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik apabila salah satu generator akan
diistirahatkan atau diperbaiki.
2) Untuk memperbesar kapasitas daya yang dihasilkan.
Dalam memparalelkan dua atau lebih suatu generator, maka terdapat ketentuan-
ketentuan yang harus dipenuhi. Tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Beberapa
syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.
2) Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama, dan
3) Tegangan antar generator harus sefasa.
Pada gambar tersebut tampak bahwa ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase
yang sama. Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan
pada phase S1 dan phase S2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase
T2.
Cara kerjanya sama dengan metode gelap-terang. Apabila rangkaian paralel itu benar
( urutan fasa sama ) ketiga lampu akan menyala-mati-menyala secara bersamaan dengan
tempo yang lambat. Untuk mengetahui fasa kedua tegangan sama, saklar ditutup. Apabila
fasake dua tegangan sama, maka ketiga lampu akan mati.
Metoda sederhana yang dipergunakan untuk mensikronkan dua generator atau lebih
adalah dengan mempergunakan sinkroskop lampu. Yang harus diperhatikan dalam metoda
sederhana ini adalah lampu – lampu indikator harus sanggup menahan dua kali tegangan
antar fasa.
• Sinkronoskop Lampu Gelap
Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga
fasa, yaitu U dengan U, V dengan V dan W dengan W. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut:
Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah sama maka ketiga lampu akan
gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah nol. Demikian juga sebaliknya,
jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat beda tegangan.
Sinkronoskop jenis ini merupakan kebalikan dari sinkronoskop lampu gelap. Jika
antara fasa terdapat beda tegangan maka ketiga lampu akan menyala sama terang dan
generator siap untuk diparalel. Kelemahan dari sinkronoskop ini adalah kita tidak
mengetahui seberapa terang lampu tersebut sampai generator siap diparalel.
Pada sinkronoskop ini generator siap diparalel, jika satu lampu gelap dan dua
lampu lainnya terang. Namun apabila persyaratan paralel antar generator tidak terpenuhi
maka :
a) Jika Frekuensi tidak sama
Berdasarkan rumus f = ((p*n)/120) maka terdapat hubungan kesebandingan antara f
dan n, jika frekwensi tidak sama atau f1 > f2, makaseolah – olah generator pertama (G1)
akan menarik Generator kedua (G2). Dan G2 diperlakukan sebagai beban (motor) oleh G1.
b) Jika Tegangan tidak sama
Dari diagram diatas, diketahui bahwa G1 dengan tegangan output E1 / phasa dan tegangan
G2 adalah E2 / phase, dan Rbeban atau busbar ≈ 0. Dengan hukum kirchoff, bahwa ∑E = 0
Pada loop 1 : E1 – E2 – i1 x Rbusbar = 0
E1 – E2 – i1 x 0 = 0
Karena G1 paralel G2 maka: E1 = E2, sehingga
E1 – E1 – i1 x Rbusbar = 0
i1 = (0/ Rbusbar) = 0/0 = 0
Apabila E1≠ E2 maka, E1 – E2 = ΔE
i1 = (ΔE / Rbusbar) = ΔE /0 = ~
Dan arus i1 akan memukul ke G2.
E. PERALATAN SINKRONISASI
1. Double Voltmeter
Adalah voltmeter dengan tampilan 2 pengukuran tegangan yaitu tegangan dari
peralatan yang akan disinkron (generator) dan tegangan sistem yang bekerja
simultan.
Alat ini sama dengan yang digunakan untuk mengetahui sequence phase dari motor
induksi. Dilengkapi dengan jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar searah
jarum jam, maka dapat dikatakan memiliki sequence positif RST dan jika berputar
sebaliknya ber-sequence negative atau RTS.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
➢ Untuk memparalelkan dua buah generator atau lebih harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a) Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.
b) Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama
c) Tegangan antar generator harus sefasa.
➢ Manfaat dalam melakukan parallel generator adalah sebagai berikut:
Memperbesar kapasitas daya yang dihasilkan oleh generator
Menjaga kontinuitas pelayanan untuk peralatan listrik tidak terganggu bila
ingin mengganti atau mengistirahatkan salah satu generator
Untuk efisiensi (Menghemat biaya operasional bahan bakar prime mover
)
➢ Metode yang digunakan untuk memparalelkan generator ada tiga yaitu, metode
sinkronisasi gelap terang, gelap gelap dan terang terang. Pada saat praktikum kali
ini hanya menggunakan dua buah metode saja yaitu metode sinkronisasi dengan
hubungan gelap-terang dan metode gelap gelap.
➢ Arus yang dihasilan oleh metode gelap-gelap lebih besar dari pada metode gelap-
terang. Hal ini karena suply tegangan oleh phase salah satu tegangan yang sama
besarnya tapi saling berlawanan arah. Sedangkan lampu yang lain nya akan
menyala sama terang, karena mendapat suply tegangan resultan (tegangan antar
phase).
B. SARAN
.
DAFTAR PUSTAKA
➢ http://eprints.undip.ac.id/2327/1/Paralel_Generator.pdf http://dunia-
listrik.blogspot.com/2009/11/sinkronisasi.html
➢ http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener35a.html