Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

(PEMARALELAN 2 BUAH GENERATOR ATAU LEBIH PADA


PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK)
KELOMPOK 7

DOSEN PENGAMPU:
Prof.Dr.Baharuddin,S.T.,M.Pd.
Yoakim Simamora, S.T.,M.T.

Tanggal, 24 Oktober 2023

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

1. TRIA SAPRIKA (5213131023)


2.

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023
KATA PENGGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dari
kelompok 7 dapat menyelesaikan laporan kegiatan dari mata kuliah pembangkit tenaga
listrik dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi
pembaca.

Medan, 23 Oktober 2023

Kelompok 7,
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGGANTAR ................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 4
B. TUJUAN .............................................................................................................................. 4
C. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
A. PARALEL GENERATOR ................................................................................................ 5
B. PRINSIP DASAR KERJA PARALLEL GENERATOR ............................................... 5
C. CARA MEMPARALELKAN GENERATOR ................................................................ 6
D. SINKRONISASI ................................................................................................................. 7
E. PERALATAN SINKRONISASI ..................................................................................... 11
BAB 3 PENUTUP ......................................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 13
B. SARAN .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Generator merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah energy mekanik berupa
putaran menjadi energy listrik. Energi listrik merupakan sebuah kebutuhan yang utama,
hal ini disebabkan karena hampir seluruh peralatan di darat maupun di lautan
membutuhkan energi listrik. Dengan kita belajar memparalelkan generator ita dapat
merencanakan seberapa besar kebutuhan energi listrik yang diperlukan oleh sebuah kapal
dan gejala apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari generator itu sendiri. Selain
paralel generator merupakan suatu cara yang sangat diperlukan dan harus diaplikasikan di
kapal karena cara ini dapat memanfaatkan kerja dari generator itu sendiri.
B. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini antara lain adalah sebagai berikut :


1) Menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap -
terang.
2) Menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap - gelap.

C. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam praktikum kali ini adalah :


1) Apa saja syarat untuk memparalelkan dua buah atau lebih generator?
2) Apa manfaat dari memparalelkan generator?
3) Apa saja metode-metode yang digunakan untuk memparalelkan generator?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PARALEL GENERATOR

Pararel generator adalah metode penggunaan dua atau lebih generator secara
Pengertian Paralel Generator bersamaan yang dihubungkan secara paralel. Pararel
generator ini bertujuan untuk:
1) Menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik apabila salah satu generator akan
diistirahatkan atau diperbaiki.
2) Untuk memperbesar kapasitas daya yang dihasilkan.
Dalam memparalelkan dua atau lebih suatu generator, maka terdapat ketentuan-
ketentuan yang harus dipenuhi. Tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Beberapa
syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.
2) Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama, dan
3) Tegangan antar generator harus sefasa.

B. PRINSIP DASAR KERJA PARALLEL GENERATOR

Pasokan listrik ke beban dimulai dengan menghidupkan satu generator, kemudian


secara sedikit demi sedikit beban dimasukkan sampai dengan kemampuan generator
tersebut, selanjutnya menghidupkan lagi generator berikutnya dan memparalelkan dengan
generator pertama untuk memikul beban yang lebih besar lagi. Saat generator kedua
diparalelkan dengan generator pertama yang sudah memikul beban diharapkan terjadinya
pembagian beban yang semula ditanggung generator pertama, sehingga terjadi kerjasama
yang meringankan sebelum beban-beban selanjutnya dimasukkan.
Seberapa besar pembagian beban yang ditanggung oleh masing-masing generator yang
bekerja paralel akan tergantung jumlah masukan bahan bakar dan udara untuk pembakaran
mesin diesel, bila mesin penggerak utamanya diesel atau bila mesin- mesin penggeraknya
lain maka tergantung dari jumlah (debit) air ke turbin air, jumlah (entalpi) uap/gas ke turbin
uap/gas atau debit aliran udara ke mesin baling-baling.
Jumlah masukan bahan bakar/ udara, uap air/ gas atau aliran udara ini diatur oleh
peralatan atau katup yang digerakkan governor yang menerima sinyal dari perubahan
frekuensi listrik yang stabil pada 50Hz, yang ekivalen dengan perubahan putaran (rpm)
mesin penggerak utama generator listrik. Bila beban listrik naik maka frekuensi akan turun,
sehingga governor harus memperbesar masukan (bahan bakar/udara, air, uap/gas atau
aliran udara) ke mesin penggerak utama untuk menaikkan frekuensinya sampai dengan
frekuensi listrik kembali ke normalnya. Sebaliknya bila beban turun, governor mesin-
mesin pembangkit harus mengurangi masukan bahan bakar/udara, air, uap air/gas atau
aliran udara ke mesin-mesin penggerak sehingga putarannya turun sampai putaran
normalnya atau frekuensinya kembali normal pada 50 Hz. Bila tidak ada governor maka
mesin-mesin penggerak utama generator akan mengalami overspeed bila beban turun
mendadak atau akan mengalami overload bila beban listrik naik.
C. CARA MEMPARALELKAN GENERATOR

Cara memparalelkan generator. Beberapa cara untuk mempararelkan generator adalah


sebagai berikut:
1) Lampu cahaya berputar voltmeter.
Pada gambar dibawah pilih lampu dengan tegangan kerja dua kali tegangan phasa
netral generator atau gunakan dua lampu yang dihubungkan secara seri. Dalam keadaan
sakelar S terbuka operasikan generator, kemudian lihat urutan nyala lampu. Urutan lampu
akan berubah menrut urutan L1-L2-L3-L1-L2-L3.

2) Voltmeter, Frekuensi meter, dan Syncronscope.


Pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik, untuk indikator paralel generator banyak
yang menggunakan alat Synchroscope, gambar 2.3.1 Penggunaan alat ini dilengkapi
dengan Voltmeter untuk memonitor kesamaan tegangan dan Frekuensi meter untuk
kesamaan frekuensi.Ketepatan sudut fasa dapat dilihat dari synchroscope. Bila jarum
penunjuk berputar berlawanan arah jarum jam, berarti frekuensi generator lebih rendah dan
bila searah jarum jam berarti frekuensi generator lebih tinggi. Pada saat jarum telah diam
dan menunjuk pada kedudukan vertikal, berarti beda fasa generator dan jala-jala telah 0
(Nol) dan selisih frekuensi telah 0 (Nol), maka pada kondisi ini saklar dimasukkan (ON).
Alat synchroscope tidak bisa menunjukkan urutan fasa jala- jala, sehingga untuk
memparalelkan perlu dipakai indikator urutan fasa jala-jala.Paralel generator secara
otomatis biasanya menggunakan alat yang secara otomatis memonitor perbedaan fasa,
tegangan, frekuensi, dan urutan fasa. Apabila semua kondisi telah tercapai alat memberi
suatu sinyal bahwa saklar untuk paralel dapat dimasukkan.
3) Otomatis
Paralel generator secara otomatis biasanya menggunakan alat yang secara otomatis
memonitor perbedaan fasa, tegangan, frekuensi, dan urutan fasa. Apabila semua kondisi
telah tercapai alat memberi suatu sinyal bahwa saklar untuk paralel dapat dimasukkan.
D. SINKRONISASI

• Metode Paralel Generator


Metode hubungan lampu gelap - terang Misalkan generator G2 akan diparalel
dengan generator yang telah dioperasikan sebelumnya yaitu generator G1. Mula-
mula G2 diputar dengan penggerak mula mendekati putaran sinkronnya, lalu
penguatan If diatur hingga tegangannya sama dengan tegangan G1. Untuk
mendekati frekuensi dan urutan fasa kedua tegangan digunakan alat pendeteksi
berupa lampu sinkronoskop hubungan gelap-terang.

Pada gambar diatas lampu sinkronoskop dapat nyala-mati dikarenakan bahwa


dikarenakan ada lampu yang tidak dihubungkan dengan fase yang sama sehingga dua
lampu akan terang dan yang lainnya akan gelap. Pada gambar tersebut tampak bahwa
ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase yang telah ditentukan. Lampu L1
dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan pada phase S1 dan phase
T2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase S2.
Jika rangkaian untuk paralel itu benar (urutan fasa sama ), lampu L1, L2 dan L3
akan hidup mati secara bergantian dengan sangat lambat. Untuk mengetahui bahwa fasa
kedua tegangan sama, saklar ditutup. Apabila fasa kedua tegangan sama maka L1 akan
mati, sedangkan L2 dan L3 akan menyala.
• Metode hubungan lampu gelap – gelap
Pada metode ini, rangkaian disusun sebagai berikut :
Gambar 2.4.2. Metode Gelap-Gelap

Pada gambar tersebut tampak bahwa ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase
yang sama. Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan
pada phase S1 dan phase S2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase
T2.
Cara kerjanya sama dengan metode gelap-terang. Apabila rangkaian paralel itu benar
( urutan fasa sama ) ketiga lampu akan menyala-mati-menyala secara bersamaan dengan
tempo yang lambat. Untuk mengetahui fasa kedua tegangan sama, saklar ditutup. Apabila
fasake dua tegangan sama, maka ketiga lampu akan mati.

Metoda sederhana yang dipergunakan untuk mensikronkan dua generator atau lebih
adalah dengan mempergunakan sinkroskop lampu. Yang harus diperhatikan dalam metoda
sederhana ini adalah lampu – lampu indikator harus sanggup menahan dua kali tegangan
antar fasa.
• Sinkronoskop Lampu Gelap
Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga
fasa, yaitu U dengan U, V dengan V dan W dengan W. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut:
Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah sama maka ketiga lampu akan
gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah nol. Demikian juga sebaliknya,
jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat beda tegangan.

➢ Sinkronoskop Lampu Terang


Jenis sinkronoskop lampu terang pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga
fasa, yaitu U dengan V, V dengan W dan W dengan U. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut:

Sinkronoskop jenis ini merupakan kebalikan dari sinkronoskop lampu gelap. Jika
antara fasa terdapat beda tegangan maka ketiga lampu akan menyala sama terang dan
generator siap untuk diparalel. Kelemahan dari sinkronoskop ini adalah kita tidak
mengetahui seberapa terang lampu tersebut sampai generator siap diparalel.

➢ Sinkronoskop Lampu Terang Gelap


Sinkronoskop jenis ini dapat dikatakan merupakan perpaduan antara sinkronoskop
lampu gelap dan terang. Prinsip dari sinkronoskop ini adalah dengan menghubungkan satu
fasa sama dan dua fasa yang berlainan, yaitu fasa U dengan fasa U, fasa V dengan fasa W
dan fasa W dengan fasa V. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema dibawah ini.

Pada sinkronoskop ini generator siap diparalel, jika satu lampu gelap dan dua
lampu lainnya terang. Namun apabila persyaratan paralel antar generator tidak terpenuhi
maka :
a) Jika Frekuensi tidak sama
Berdasarkan rumus f = ((p*n)/120) maka terdapat hubungan kesebandingan antara f
dan n, jika frekwensi tidak sama atau f1 > f2, makaseolah – olah generator pertama (G1)
akan menarik Generator kedua (G2). Dan G2 diperlakukan sebagai beban (motor) oleh G1.
b) Jika Tegangan tidak sama

Dari diagram diatas, diketahui bahwa G1 dengan tegangan output E1 / phasa dan tegangan
G2 adalah E2 / phase, dan Rbeban atau busbar ≈ 0. Dengan hukum kirchoff, bahwa ∑E = 0
Pada loop 1 : E1 – E2 – i1 x Rbusbar = 0
E1 – E2 – i1 x 0 = 0
Karena G1 paralel G2 maka: E1 = E2, sehingga
E1 – E1 – i1 x Rbusbar = 0
i1 = (0/ Rbusbar) = 0/0 = 0
Apabila E1≠ E2 maka, E1 – E2 = ΔE
i1 = (ΔE / Rbusbar) = ΔE /0 = ~
Dan arus i1 akan memukul ke G2.

E. PERALATAN SINKRONISASI

Peralatan instrument yang di butuhkan dalam proses sinkronisasi adalah sebagai


berikut :

1. Double Voltmeter
Adalah voltmeter dengan tampilan 2 pengukuran tegangan yaitu tegangan dari
peralatan yang akan disinkron (generator) dan tegangan sistem yang bekerja
simultan.

2. Double Frequency Meter


Menampilkan nilai frekuensi dari kedua sumber AC.
3. Synchroscope
Alat yang digunakan untuk mengetahui sudut phase dari kedua sumber. Terdiri dari
jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar tersebut berada pada posisi tepat di
jam 12, maka sudut phase dari kedua sumber sama dengan nol dan dapat dikatakan kedua
sumber “sefase”, dalam sudut phase yang sama.

4. Phase Sequence Indikator

Alat ini sama dengan yang digunakan untuk mengetahui sequence phase dari motor
induksi. Dilengkapi dengan jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar searah
jarum jam, maka dapat dikatakan memiliki sequence positif RST dan jika berputar
sebaliknya ber-sequence negative atau RTS.
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

➢ Untuk memparalelkan dua buah generator atau lebih harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a) Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.
b) Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama
c) Tegangan antar generator harus sefasa.
➢ Manfaat dalam melakukan parallel generator adalah sebagai berikut:
Memperbesar kapasitas daya yang dihasilkan oleh generator
Menjaga kontinuitas pelayanan untuk peralatan listrik tidak terganggu bila
ingin mengganti atau mengistirahatkan salah satu generator
Untuk efisiensi (Menghemat biaya operasional bahan bakar prime mover
)
➢ Metode yang digunakan untuk memparalelkan generator ada tiga yaitu, metode
sinkronisasi gelap terang, gelap gelap dan terang terang. Pada saat praktikum kali
ini hanya menggunakan dua buah metode saja yaitu metode sinkronisasi dengan
hubungan gelap-terang dan metode gelap gelap.
➢ Arus yang dihasilan oleh metode gelap-gelap lebih besar dari pada metode gelap-
terang. Hal ini karena suply tegangan oleh phase salah satu tegangan yang sama
besarnya tapi saling berlawanan arah. Sedangkan lampu yang lain nya akan
menyala sama terang, karena mendapat suply tegangan resultan (tegangan antar
phase).

B. SARAN

Semoga setelah membaca penyelesaian paparan materi menggenai pemaralelan 2 buah


generator atau lebih dalam pembangkit tenaga listrik kami sebagain penulis sangat
mengharapkan kepada pembaca semogga dapat menambah wawasan serta pengetahuan
mengenai materi yang telah kami paparkan tersebut.

.
DAFTAR PUSTAKA

➢ http://eprints.undip.ac.id/2327/1/Paralel_Generator.pdf http://dunia-
listrik.blogspot.com/2009/11/sinkronisasi.html
➢ http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener35a.html

Anda mungkin juga menyukai