Puji dan syukur patut penulis ucapkan atas hikmat dan kemampuan serta berkat yang
melimpah yang di berikan Tuhan Yang Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Selain itu rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada ibu dosen pengampu
mata Transformator .
Selain itu juga penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mengambil
peran serta dalam penulisan makalah dari awal hingga dapat terselesaikan dengan baik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini kami sampaikan kepada dosen mata kuliah sebagai
salah satu tugas mata kuliah tersebut.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan dan
masih sangat banyak kesalahan yang perlu diperbaiki. Penulis sangat mengharapkan pengertian
pembaca apabila terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Penulis sadar bahwa
masih perlu banyak belajar untuk dapat menulis makalah ini dengan lebih baik lagi. Dan sekira-
kiranya makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia industri, transformator sangat besar peranannya. Transformator digunakan
sebagai alatpenurun tegangan (transformator stepdown) dan sebagai alat penaik tegangan
(transformator step up). Padatransformator terdapat rugi-rugi, baik rugi yang disebabkan arus
mengalirpada kawat tembaga,rugi yang disababkan fluks bolak balik pada inti besiyang
mengakibatkan bekurangnya efisiensi pada transformator.Efisiensi transformator merupakan
perbandingan daya keluaran(output) dandaya masukan (input), dimana besar kecilnya efisiensi
yang dihasilkan transformator dipengaruhi besar kecilnya pembebanan. Efisiensi
jugadipengaruhi oleh rigi-rugi yang terdapat pada transformator.Rugi-rugi yang terdapat pada
transformator adalah rugi-rugi inti dan rugirugitembaga, rugi-rugi pada transformator ini
menyebabkan perbedaan daya masukan dan daya keluaran, semakin besar rugi-rugi yang
dihasilkan padatransformator maka semakin besar daya yang hilang pada transformator tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian rangkaian ekivalen transformator?
2. Bagaimana cara mendapatkan rangkaian ekivalen transformator?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari makalah ini dibuat adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Rangkaian ekivalent dari sebuah mesin atau perangkat elektronik hanya merupakan
interpretasi dari persamaan yang menggabungkan resistor tetap / resistor variabel dan
reaktansi, yang secara tepat mensimulasikan atau menggambarkan perilaku lengkap mesin.
Secara umum, masalah yang berkaitan dengan tegangan dan arus transformator dapat
diselesaikan dengan menggunakan diagram fasor. Namun, untuk memudahkan
perhitungannya, jauh lebih mudah dengan menggunakan rangkaian ekivalen transformator.
Dalam model rangkaian (rangkaian ekivalen) yang dipakai untuk menganalisis kerja
suatu transformator, adanya fluks bocor Ф1 dan Ф2 ditunjukkan sebagai reaktansi X1 dan
X2. Sedang rugi tahanan ditunjukkan dengan R1 dan R2. Dengan demikian model rangkaian
dapat dituliskan seperti pada gambar berikut :
Dari rangkaian di atas dapat dibuat vektor diagramnya sebagai terlukis pada gambar
berikut:
Dari model rangkaian di atas dapat pula diketahui hubungan penjumlahan vektor :
Sedangkan :
Impedansi ekivalen :
Reaktansi ekivalen :
Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 120º satu sama lain.
Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 120º satu sama lain.
Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 120º satu sama
lain.
Gambar 2.10 Vektor Diagram Arus 1(a)
dimana :
IFL : arus beban penuh (A)
S : daya transformator (kVA)
V : tegangan sisi sekunder trafo (kV)
PN =N I 2. RN
dimana :
PN : losses penghantar netral trafo (watt) IN : arus pada netral trafo (A)
RN : tahanan penghantar netral trafo (Ω)
Sedangkan losses yang diakibatkan karena arus netral yang mengalir ke tanah
(ground) dapat dihitung dengan perumusan sebagai berikut :
PG =G I 2 . RG
dimana :
PG : losses akibat arus netral yang mengalir ke tanah (watt)
IG : arus netral yang mengalir ke tanah (A)
RG : tahanan pembumian netral trafo (Ω)
Dimana :
P : daya pada ujung kirim
V : tegangan pada ujung kirim
cos ϕ : faktor daya
Daya yang sampai ujung terima akan lebih kecil dari P karena terjadi
penyusutan dalam saluran. Jika [I] adalah besaran arus fasa dalam penyaluran daya
sebesar P pada keadaan seimbang, maka pada penyaluran daya yang sama tetapi
dengan keadaan tak seimbang besarnya arus-arus fasa dapat dinyatakan dengan
koefisien a, b dan c sebagai berikut :
a+b+c = 3
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
B. CARA MENDAPATKAN RANGKAIAN EKIVALEN TRANSFORMATOR